4.1. Perhitungan Laju Korosi
Dari penelitian yang dilakukan akan didapatkan data awal berupa data
kehilangan berat. Untuk mendapat data kehilangan berat pengukuran dilakukan
pada setiap spesimen. Data kehilangan berat tersebut diolah dengan menggunakan
(persamaan 2.9). Nilai laju korosi yang dihasilkan kemudian ditampilkan pada
grafik dalam bentuk nilai laju per satu bulan pengambilan data. Untuk melihat
perbandingan standar tingkat laju korosi pada baja dan nikel paduan bagus atau
tidak dapat dilihat pada Tabel 2.3.
Contoh perhitungan laju korosi atmosferik dapat dilihat sebagai berikut:
Sebuah spesimen baja tulangan yang diekspos pada udara terbuka dalam jangka
waktu satu bulan. Berat spesimen yang hilang adalah 0,51 gr. Dengan
menggunakan persamaan 2.9 dapat dihitung laju korosi:
Laju korosi (mpy)
T A D W K . . . 720 . 00 , 305 . 85 , 7 51 , 0 . 10 45 , 3 x 6 1,01mpy
dimana : 𝐾 = konstanta konversi satuan laju korosi (Tabel 2.2)
𝑊= kehilangan massa, gram
𝐴 = luas permukaan, cm2
𝑇 = waktu eksposur, jam
𝐷= massa jenis, g/cm3
4.2. Tingkat laju Korosi Atmosferik Berdasarkan Jarak Dari Garis Pantai Terhadap laju Korosi Atmosferik Pada Spesimen Uji
4.2.1. Tingkat laju Korosi Atmosferik Berdasarkan Jarak Dari Garis Pantai Terhadap laju Korosi Atmosferik Pada BajaPlat
Grafik 4.1. menunjukkan tingkat korosi atmosferik berdasarkan jarak dari
garis pantai terhadap laju korosi atmosferik pada baja plat. Untuk tingkat laju
korosi pada baja plat di lokasi Pasi Ujung Kalak mencapai 0,82 mpy – 1,79 mpy. Untuk tingkat laju korosi pada baja plat di lokasi Beureugang mencapai 0,42 mpy
– 1,07 mpy. Untuk tingkat laju korosi pada baja plat di lokasi PT. Karya Tanah Subur mencapai 0,37 mpy – 1,37 mpy. Jadi untuk laju korosi tertinggi pada lokasi Pasi Ujung Kalak terjadi pada bulan Maret sedangkan laju korosi terendah pada
lokasi PT. Karya Tanah Subur terjadi pada bulan Januari.
Berdasarkan dari tabel 2.2 tingkat laju korosi pada baja plat untuk lokasi
Pasi ujung Kalak, Beureugang dan PT. Karya Tanah Subur masih tergolong baik
Grafik 4.1. Tingkat korosi atmosferik berdasarkan jarak dari garis pantai terhadap laju korosi atmosferik pada baja plat
4.2.2. Tingkat laju Korosi Atmosferik Berdasarkan Jarak Dari Garis Pantai Terhadap laju Korosi Atmosferik Pada Baja Strip
Pada Grafik 4.2 menunjukkan tingkat korosi atmosferik berdasarkan jarak
dari garis pantai terhadap laju korosi atmosferik pada baja strip. Untuk tingkat laju
korosi pada baja strip di lokasi Pasi Ujung Kalak mencapai 1,02 mpy – 2,36 mpy. Untuk tingkat laju korosi pada baja strip di lokasi Beureugang mencapai 0,85
mpy – 1,66 mpy. Untuk tingkat laju korosi pada baja strip di lokasi PT. Karya Tanah Subur mencapai 0,76 mpy – 2,84 mpy. Jadi untuk laju korosi tertinggi pada lokasi PT. Karya Tanah Subur terjadi pada bulan Januari sedangkan laju korosi
terendah pada lokasi PT. Karya Tanah Subur terjadi pada bulan April.
Berdasarkan dari tabel 2.2 tingkat laju korosi pada baja strip masih
tergolong sangat baik hanya berkisar antara 0,76 mpy – 2,84 mpy. Untuk 0 0.5 1 1.5 2 L aj u K or os i (m py) Waktu Ekspos
Baja plat
Pasi Ujung Kalak
Beureugang
PT. Karya Tanah Subur
penggunaan baja strip masih baik untuk kebutuhan kontruksi pada lokasi Pasi
ujung Kalak, Beureugang dan PT. Karya Tanah Subur
Grafik 4.2. Tingkat korosi atmosferik berdasarkan jarak dari garis pantai terhadap laju korosi atmosferik pada baja strip
4.2.3. Tingkat laju Korosi Atmosferik Berdasarkan Jarak Dari Garis Pantai Terhadap laju Korosi Atmosferik Pada Baja Siku
Grafik 4.3 menunjukkan tingkat korosi atmosferik berdasarkan jarak dari
garis pantai terhadap laju korosi atmosferik pada baja siku. Untuk tingkat laju
korosi pada baja siku di lokasi Pasi Ujung Kalak mencapai 0,87 mpy – 1,45 mpy. Untuk tingkat laju korosi pada baja siku di lokasi Peunaga Pasi mencapai 0,44
mpy – 1,09 mpy. Untuk tingkat laju korosi pada baja siku di lokasi PT. Karya Tanah Subur mencapai 0,48 mpy – 1,07 mpy. Jadi untuk laju korosi tertinggi pada lokasi Pasi Ujung Kalak terjadi pada bulan Maret sedangkan laju korosi terendah
pada lokasi Beureugang terjadi pada bulan Januari. 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3
Januari Februari Maret April Mei Juni
L aj u K or os i (m p y) Waktu Ekspos
Baja strip
Pasi Ujung Kalak
Beureugang
PT. Karya Tanah Subur
Berdasarkan dari tabel 2.2 tingkat laju korosi pada lokasi baja siku masih
tergolong sangat baik hanya berkisar antara 0,49 mpy – 1,45 mpy. Untuk penggunaan baja siku masih baik untuk kebutuhan kontruksi pada lokasi Pasi
ujung Kalak, Beureugang dan PT. Karya Tanah Subur.
Grafik 4.3. Tingkat korosi atmosferik berdasarkan jarak dari garis pantai terhadap laju korosi atmosferik pada baja siku
4.2.4. Tingkat laju Korosi Atmosferik Berdasarkan Jarak Dari Garis Pantai Terhadap laju Korosi Atmosferik Pada BajaSegi Empat
Grafik 4.4. menunjukkan tingkat korosi atmosferik berdasarkan jarak dari
garis pantai terhadap laju korosi atmosferik pada baja segi empat. Untuk tingkat
laju korosi pada baja segi empat di lokasi Pasi Ujung Kalak mencapai 0,71 mpy –
2,08 mpy. Untuk tingkat laju korosi pada baja segi empat di lokasi Beureugang
mencapai 0,55 mpy – 1,37 mpy. Untuk tingkat laju korosi pada baja segi empat di lokasi PT. Karya Tanah Subur mencapai 0,46 mpy – 2,12 mpy. Jadi untuk laju
0 0.5 1 1.5 2
Januari Februari Maret April Mei Juni
laj u k or os i (m py) waktu Ekspos
Baja Siku
Pasi Ujung Kalak
Beureugang
PT. Karya Tanah Subur
korosi tertinggi pada lokasi PT. Karya Tanah Subur terjadi pada bulan Januari
sedangkan laju korosi terendah pada lokasi PT. Karya Tanah Subur terjadi pada
bulan April.
Berdasarkan dari tabel 2.2 tingkat laju korosi pada baja segi empat masih
tergolong baik hanya berkisar antara 0,46 mpy – 2,12 mpy. Untuk penggunaan