• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

17

Hasil dan Pembahasan 4.1. Hasil Uji Praduga (Presumptive test)

Hasil Uji Praduga yang tercantum berikut berasal dari empat jenis air minum yang berbeda sumbernya. Sampel didapatkan dari air minum kemasan, air minum hasil rebusan, air minum reverse osmosis, serta air minum dari hasil filtrasi. Penelitian menggunakan metode MPN dan dilakukan secara duplo untuk mengurangi potensi bias. Berikut ini merupakan hasil uji air minum:

Tabel 4.1

Hasil Uji air minum tahap praduga

Sampel 0,1 ml 1 ml 10 ml

Air Minum kemasan 0 0 0

Air minum filtrasi 4 0 0

Air minum Rebusan 0 0 0

Air minum reverse osmosis

5 1 0

Keterangan : angka di dalam tabel menunjukan jumlah tabung yang positif dalam uji praduga (mengandung bakteri coliform).

Dari tabel 4.1 yang disesuasikan dengan tabel MPN. Dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil MPN yang didapat untuk air minum dalam kemasan adalah 0 (nol), yang menandakan bahwa tidak terdapat bakteri coliform dan

Eschericia coli dalam air minum tersebut. Hal yang sama pada air minum

hasil rebusan yang pada pemeriksaan MPN juga menunjukan hasil serupa

dengan air minum kemasan “Merek X”.

Pada air minum reverse osmosis “Merek Y”, didapatkan hasil tabung yang positif pada tabung dengan konsentrasi LB 1 ml dan 0,1 ml sebanyak masing-masing satu tabung dan 5 tabung. Jika dicocokan dengan tabel MPN akan didapatkan 11 bakteri/100 ml sampel air. Sedangkan pada air minum

18

berkonsentrasi 0,1 ml sebanyak empat buah. Yang jika dicocokan dengan tabel MPN menandakan bahwa terdapat 7,2 bakteri/100 ml air sampel.

Dari hasil penelitian dan pencocokan tabel MPN. Disimpulkan bahwa pada air minum yang berasal dari reverse osmosis dan air minum hasil filtrasi, terdapat bakteri coliform yang masing-masing sebanyak 11 bakteri/100 ml sampel dan 7,2 bakteri/100 ml sampel. Hal ini sudah menunjukan bahwa kedua jenis air minum tersebut sudah tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan WHO dan KEMENKES. Karena jika merujuk dari kedua sumber tersebut, maka dalam 100 ml sampel air, tidak diperbolehkan adanya bakteri apapun. Disimpulkan bahwa air minum hasil filtrasi dan air minum hasil

reverse osmosis“Merek Y” tidak layak konsumsi.

Gambar 4.1

Contoh uji praduga yang positif Hasil uji praduga bermakna positif

Untuk menghindari hasil positif palsu, pada tabung yang telah dinyatakan positif, sebelum dilakukan uji konfirmasi, dilakukan pewarnaan Gram terlebih dahulu guna memastikan bahwa hasil yang didapat bukan positif palsu.

19

Gambar 4.2. Hasil pewarnaan Gram air minum filtrasi menunjukan gambaran batang Gram negatif

Gambar 4.3. Hasil pewarnaan Gram air minum filtrasi reverse osmosis menunjukan gambaran batang Gram negatif

Dari kedua hasil pewarnaan Gram tersebut, bisa disimpulkan bahwa dari kedua sampel tersebut mengandung bakteri Gram negatif, yang menunjukan bahwa uji praduga valid. Bakteri yang teridentifikasi menandakan bakteri coliform yang teridentifikasi dengan bentuk batang Gram negatif dan terdapat dalam air minum. Diperlukan uji konfirmasi untuk memberikan hasil yang lebih spesifik terhadap bakteri yang teridentifikasi.

20

4.2. Hasil Uji Konfirmasi

Tabung yang bernilai positif pada Uji praduga akan dilanjutkan pada uji konfirmasi. Uji konfirmasi yang dilakukan adalah dengan penanaman bakteri pada media agar EMB serta agar McConkey. Kedua agar ini adalah media pembiakan spesifik untuk bakteri Eschericia coli. EMB agar bisa digunakan sebagai media spesifik karena terdapat Eosin dan Methylene blue sebagai indikator yang mampu bersifat spesifik pada fermentasi yang dihasilkan oleh bakteri Escehricia coli15. Setelah dilakukan penanaman bakteri pada media agar tersebut. Sedangkan McConkey agar digunakan karena mampu menyediakan media yang tepat untuk bakteri yang memfermentasi laktosa. Bakteri yang tumbuh akan dilakukan pewarnaan Gram untuk menkonfirmasi bakteri tersebut.

4.2.1. Penanaman pada media McConkey agar

Gambar 4.2.1.1. Hasil penanaman pada media agar McConkey Keterangan: K: Air minum yang di filtrasi “Merek Z”

A: Air minum yang berasal dari filtrasi reverse osmosis“Merek Y”

Bisa disimpulkan dari hasil penanaman pada agar McConkey, bahwa koloni yang tumbuh berasal dari sampel air minum yang dilakukan secara

reverse osmosis.McConkey agar dapat digunakan untuk mengembangkan

bakteri Eschericia coli. McConkey merupakan salah satu media selektif untuk bakteri Eschericia coli.Sedangkan pada air minum yang di alkalinisasi tidak didapatkan bakteri yang tumbuh. Jika menilik pada hasil uji praduga sebelumnya yang bernilai positif. Maka bisa disimpulkan bahwa bakteri yang

21

berada pada air minum yang dialkalinisasi adalah bakteri coliform selain

Eschericia coli.Untuk memastikannya, akan dilakukan kembali

pewarnaan Gram pada koloni bakteri yang tumbuh pada agar McConkey

Gambar 4.2.1.2Hasil pewarnaan Gram pada agar McConkey yang menunjukan Gram negatif berbentuk batang

Hasil pewarnaan Gram menggambarkan bakteri dengan bentuk batang pendek yang berwarna merah. Hasil ini menggambarkan morfologi dari

Eschericia coli, yang menunjukan terdapat bakteri Eschericia coli pada air

minum hasil air minum hasil reverse osmosis “Merek Y. 4.2.2. Penanaman pada agar EMB

22

Keterangan: K: Air minum yang melalui proses filtrasi “Merek Z”

A: Air minum yang berasal dari filtrasi reverse osmosis“Merek Y”

Dari hasil penanaman dari pada agar EMB tersebut, dapat disimpulkan bahwa bakteri Eschericia coli hanya tumbuh dari sampel yang berasal dari air minum hasil filtrasi reverse osmosis “Merek Y” dan berwarna kilat logam. Sedangkan pada air minum yang di alkalinisasi tidak didapatkan bakteri yang tumbuh. Jika menilik pada hasil uji praduga sebelumnya yang bernilai positif. Maka bisa disimpulkan bahwa bakteri yang berada pada air minum yang dialkalinisasi adalah bakteri coliform selain Eschericia coli.

Setelah dilakukan penanaman pada jenis agar tersebut. Dilakukan pewarnaan Gram kembali untuk memastikan bakteri tersebut. Maka dilakukan pewarnaan Gram pada koloni bakteri yang tumbuh pada kedua jenis agar tersebut.

Hasil pewarnaan gram pada agar EMB

Gambar 4.2.2.2. Pewarnaan Gram pada koloni bakteri agar EMB menunjukan bakteri Gram negatif dengan bentuk batang

Pada pewarnaan Gram tersebut. Didapatkan bakteri Gram negatif yang berbentuk seperti batang pendek yang berwarna merah. Dengan hasil pewarnaan serta tumbuhnya koloni bakteri tersebut pada jenis agar tersebut. Bisa disimpulkan bahwa koloni bakteri yang terbentuk kemungkinan besar

23

adalah bakteri Eschericia coli.Untuk memastikan bakteri tersebut, diperlukan uji lainnya seperti uji biokimia atau VITEX.

4.3 Pembahasan

Pada penelitian ini, bisa disimpulkan bahwa air minum yang didapatkan dengan cara filtrasi dan air minum berasal dari PAM yang diproses dengan reverse osmosis mengandung bakteri coliform dan Eschericia coli. Sedangkan pada air minum yang berasal dari dalam kemasan “Merek X” dan air minum yang direbus dengan suhu 100°C tidak mengandung bakteri

coliform maupun Eschericia coli. Hasil penelitian ini selaras dengan penelitian

yang dilakukan oleh Maya Sofa dari Universitas Kristen Maranatha yang juga menguji kadar mikrobiologis pada air minum kemasan (©AC).16 Pada penelitian tersebut, air minum (©AC) melewati tahap presumptive test tanpa menunjukan adanya bakteri coliform.

Pada air minum yang didapat lewat proses reverse osmosis, didapatkan pula hasil yang serupa dengan yang dilakukan oleh Yuli Pratiwi yang meneliti enam depot air minum isi ulang yang menggunakan teknologi reverse

osmosis. Namun terdapat perbedaan dari segi pemilihan sampel dan

metodologi pada uji konfirmasi. Di mana pada penelitian yang dilakukan Yuli Pratiwi menggunakan larutan BGLB (brilliant green lactose broth) untuk tahap konfirmasi dan sampel yang diambil menggunakan galon yang diisi ulang.17 Peneliti sendiri melakukan pengambilan sampel yang berbeda, dengan alat reverse osmosis “Merk Y”, peneliti menggunakan air yang berasal dari PAM dan dilanjutkan dengan proses reverse osmosis. Oleh karena itu, teridentifikasinya bakteri coliform dan Eschericia coli bisa disebabkan oleh tercemarnya air dari PAM.

Pada air minum yang dilakukan proses perebusan hingga 100° C, didapatkan hasil dimana air minum tersebut mampu memenuhi syarat air minum sehat dari WHO maupun KEMENKES dari aspek mikrobiologis. Hasil ini selaras dengan penelitian oleh Laura Miller dkk di Guatemala,Clasen TF dkk di India dan Vietnam yang menyatakan bahwa dengan melakukan teknik perebusan air sebelum diminum mampu meningkatkan kualitas air minum. Walaupun pada penelitian mereka tidak menyatakan keberhasilan sempurna.

24

Namun diduga, didapatkannya bakteri pada penelitian mereka dikarenakan wadah yang tidak steril dalam menyimpan air yang telah direbus.18,19,20

Pada air minum yang dilakukan proses filtrasi, didapatkan hasil

coliform yang positif pada presumptive test, namun tidak didapatkan bakteri

Eschericia coli karena tidak tumbuh pada media selektif seperti EMB dan

McConkey. Hasil ini sedikit berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Sukmayanti yang menyatakan bahwa air minum hasil filtrasi memenuhi standar kualitas air minum yang baik. Namun ditambahkan pula oleh Sukmayanti bahwa kualitas air minum hasil filtrasi akan menurun jika kecepatan filtrasinya lebih dari 2 L/menit.21 Selain itu, peneliti juga tidak mendapatkan informasi tentang pengelolaan air minum hasil proses filtrasi. Tata pengelolaan air minum yang tidak sesuai standar dapat membiaskan penelitian ini.

Pada air minum yang didapat dari proses filtrasi, tidak didapatkan koloni bakteri yang tumbuh pada EMB agar maupun McConkey agar. Hal ini disebabkan EMB adalah media selektif yang memiliki unsur eosin Y yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri Gram positif dan membiakan bakteri Gram negatif. Akan teridentifikasi merupakan bakteri Eschericia coli adalah dengan warna koloni yang menjadi kilat logam.

Sedangkan pada McConkey agar, tidak tumbuhnya koloni bakteri disebabkan kandungan garam empedu dan kristal violet, ditambah dengan sifat agar tersebut yang mampu membedakan coliform dengan kemampuan meragi laktosa dengan coliform yang tidak mampu meragi laktosa, hal ini menjadikan McConkey agar selektif.

Masih ada kemungkinan bahwa bakteri yang tumbuh bukanlah bakteri

coliform dan Eschericia coli. Pada EMB, bakteri Gram negatif dengan bentuk

batang masih dapat tumbuh. Sedangkan pada agar McConkey, berbagai bakteri Gram negatif yang berbentuk batang dan mampu meragi lakotsa seperti

pseudomonas aeruginosa,klebsiella spp dapat tumbuh dan bersifat patogen.

Dibutuhkan pemeriksaan yang lebih spesifik untuk menentukan bakteri

Eschericia coli sepertiuji biokimia peragian gula atau uji mikrobiologis seperti

25

Dokumen terkait