• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN ANALISIS DATA 5.1. Hasil Penelitian

5.1.1. Hasil Pemberian ekstrak bawang dayak terhadap ekspresi Cyclin-E

Kontrol (+) 18,75 s 37,5 µg/ml 75 µg/ml

Ulangan 1 99% 70% 41% 3%

Ulangan 2 98% 67% 38% 5%

Ulangan 3 86% 58% 37% 4%

Rerata 94,3% 65,0% 38,7% 4,0%

Dari data tersebut ditampilkan bentuk grafik prosentase berikut ini :

Grafik 5.1. Pengaruh pemberian ekstrak bawang dayak terhadap ekspresi Cyclin-E.

Grafik di atas menunjukkan efek pemberian fraksi etanolik bawang dayak terhadap tingkat ekspresi Cyclin-E pada sel HeLa. Pada kontrol (+) yang tidak

94,3 65 38,7 4 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Kontrol Kons. 18,75 Kons. 37,5 Kons. 75

P ro se n tas e e k sp re si C y cl in -E

Konsentrasi Ektrak Bawang Dayak (µg/ml)

commit to user

50

diberikan perlakuan apapun tampak bahwa sebanyak 94,3% dari populasi sel HeLa mengekspresikan Cyclin-E. Pemberian fraksi etanolik ekstrak bawang dayak sebanyak 18,75µg/ml menyebabkan penurunan tingkat ekspresi Cyclin-E sebesar 65%. Pemberian fraksi etanolik ekstrak bawang dayak sebanyak 37,5µg/ml menyebabkan semakin menurunnya tingkat ekspresi Cyclin-E sebesar 38,7%. Dengan pemberian sebanyak 75µg/ml, sel yang mengekspresikan Cyclin-E hanya 4%. Tampak pada tabel di atas bahwa terdapat penurunan tingkat ekspresi Cyclin-E dengan penambahan konsentrasi fraksi etanolik ekstrak bawang dayak (Eleutherine palmifolia L., Merr).

Gambar 5.2. Kontrol (+), tanda panah menunjukkan sel dengan ekspresi Cyclin-E positif pada perbesaran 400X.

Pada gambar di atas tampak bahwa hampir seluruh sel kanker serviks uteri HeLa (HPV High Risk type) mengekspresikan Cyclin-E. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi proliferasi sel. Rerata menunjukkan 94,3% sel mengekspresikan Cyclin-E

commit to user

51

Gambar 5.3. Perlakuan dengan konsentrasi 18,75µg/ml fraksi etanolik ekstrak bawang dayak (Eleutherine palmifolia L., Merr). Tanda panah merah menunjukkan ekspresi Cyclin-E positif, tanda panah hitam menunjukkan ekspresi Cyclin-E negatif, dengan perbesaran 400X.

Pada gambar di atas terlihat bahwa sel yang mengekspresikan Cyclin-E mengalami penurunan. Sel dengan sitoplasma berwarna biru menunjukkan bahwa tidak ada ekspresi Cyclin-E pada sel tersebut. Rerata sel yang mengekspresikan Cyclin-E pada gambar ini adalah 65%.

Gambar 5.4. Perlakuan dengan konsentrasi 37,5 µg/ml fraksi etanolik ekstrak bawang dayak (Eleutherine palmifolia L., Merr). Tanda panah merah menunjukkan ekspresi Cyclin-E positif, tanda panah hitam menunjukkan ekspresi Cyclin-E negatif, dengan perbesaran 400X.

commit to user

52

Pada gambar di atas tampak bahwa jumlah sel yang mengekspresikan Cyclin-E dengan sel yang tidak mengespresikan Cyclin-E hampir sama banyak, dengan rerata sel yang mengekspresikan Cyclin-E sebesar 38,7%.

Gambar 5.5. Perlakuan dengan konsentrasi 75µg/ml fraksi etanolik ekstrak bawang dayak (Eleutherine palmifolia L., Merr). Tanda panah merah menunjukkan ekspresi Cyclin-E positif, tanda panah hitam menunjukkan ekspresi Cyclin-E negatif, dengan perbesaran 400X.

Pada gambar di atas tampak bahwa hanya sebagian kecil sel yang mengekspresikan Cyclin-E, yaitu sebanyak 4%.

commit to user

53

Pada gambar di atas tampak bahwa hampir seluruh sel berwarna kebiruan. Hal ini tingkat ekspresi Cyclin-E yang sangat negatif.

5.2. Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 15. Uji statistik korelasi regresi linier yang dilakukan untuk fraksi etanolik ekstrak bawang dayak (Eleutherine palmifolia L., Merr).

Hasil analisis untuk konsentrasi fraksi etanolik ekstrak bawang dayak terhadap ekspresi Cyclin-E diperoleh F hitung = 566,874 dengan signifikansi 0,000 dan R = 0,991. Secara statistik dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang bermakna antara fraksi etanolik bawang dayak (Eleutherine palmifolia L., Merr) terhadap tingkat ekspresi Cyclin-E sel kanker serviks uteri HeLa (HPV High Risk type). Model Summaryb ,991a ,983 ,981 4,83667 2,646 Model 1 R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson

Predictors: (Constant), Kelompok Perlakuan a.

Dependent Variable: Ekspresi Cyclin E b. ANOVAb 13261,067 1 13261,067 566,874 ,000a 233,933 10 23,393 13495,000 11 Regression Residual Total Model 1 Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), Kelompok Perlakuan a.

Dependent Variable: Ekspresi Cyclin E b.

commit to user

54

BAB 6 PEMBAHASAN

Bawang dayak (Eleutherine palmifolia L., Merr) adalah sejenis tanaman perdu yang ditemukan di semenanjung Malaysia hingga Filipina, Sumatera, Kalimantan, Jawa, Sulawesi dan Nusa Tenggara. Bagian dari tumbuhan ini yang digunakan sebagai obat anti kanker adalah umbi. Hasil skrening umbi bawang dayak dengan menggunakan pelarut petroleum eter dan etanol menunjukkan bahwa umbi tanaman ini mengandung senyawa metabolis sekunder berupa terpenoid, flavonoid, antrakinon dan kaumarin yang di dalam tubuh manusia mempunyai efek antioksidan sehingga baik untuk pencegahan kanker (Lenny, 2006; Budiani, 2007). Penelitian ini tidak menentukan kandungan senyawa metabolic sekunder yang terkandung di dalam fraksi etanolik ekstrak bawang dayak (Eleutherine palmifolia L., Merr). Diperlukan skrining dan identifikasi lebih lanjut untuk menentukannya.

Menurut teori yang telah disebutkan pada Bab 2, kompleks Cyclin-E/CDK2 menyebabkan pRb terfosforilasi sehingga mengaktifkan E2F yang akan menginduksi terjadinya proliferasi sel. Dengan ditekannya Cyclin-E pada penelitian ini seharusnya pRb akan tetap menginaktifasi E2F dan proliferasi dapat dihambat. Dengan demikian akan ada kesempatan sel untuk melakukan repair maupun apoptosis.

Tingkat ekspresi Cyclin-E sel karsinoma serviks uteri HeLa setelah diberi perlakuan dengan fraksi etanolik ekstrak bawang dayak (Eleutherine palmifolia

commit to user

55

L., Merr) dengan konsentrasi 18,75 µg/ml; 37,5 µg/ml dan 75 µg/ml dinilai dengan uji statistik Regresi korelasi linier dengan software statistik SPSS versi. 15 for Windows. Kontrol (+) pada penelitian ini menggunakan galur sel HeLa yang tidak diberi perlakuan. Kontrol (-) pada penelitian ini menggunakan galur sel kanker serviks uteri HeLa (HPV High Risk type) yang diberi perlakuan dengan Cisplatinum 2µg/ml. Ekspresi Cyclin-E ditunjukkan dengan adanya sel kanker serviks uteri HeLa (HPV High Risk type) yang berwarna kuning keemasan sampai kecoklatan pada sitoplasmanya, dilihat menggunakan mokroskop dengan perbesaran 400X.

Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Ramond, 2005, galur sel ini hanya memiliki p53 wild type, dan tidak ada p53 mutant (Yuliantara, 2007). Artinya pada keadaan ini seharusnya p53 dapat menjalankan fungsinya pada siklus sel, yaitu menginduksi terjadinya cell cycle arrest, apoptosis, dan menghambat terjadinya angiogenesis. Salah satu fungsi p53 adalah membentuk p21 yang akan menginduksi terjadinya cell cycle arrest Contrans (1999). juga menyebutkan bahwa HPV menghasilkan E6 dan E7. P53 akan berikatan dengan E6 yang dihasilkan oleh HPV. Ikatan p53 dengan E6 akan menyebabkan terjadinya inaktifasi dari p53, sehingga fungsi p53 sebagai gen suppressor tidak terjadi.

Protein Retinoblastoma dalam keadaan tidak terforforilasi akan menjaga E2F dalam bentuk inaktif sehingga tidak dapat melakukan tugasnya untuk mensintesis siklus sel. Pada keadaan normal, akan terjadi fosforilasi yang dipicu oleh growth faktor dan kompleks Cycin/CDK. Cyclin-D/CDK4 bersama growth

commit to user

56

faktor akan memfosforilasi pRb sehingga melepaskan histone deasetilase (HDAC). Cyclin-E/CDK2 bersama growth faktor akan memfosforilasi pRb sehingga E2F terlepas dan menjalankan fungsinya sebagai faktor transkripsi (Pecorino, 2005). Protein E7 yang dihasilkan oleh HPV akan memiliki affinitas yang lebih tinggi untuk berikatan dengan pRb, sehingga tidak dapat menjaga bentuk inaktif E2F dan proliferasi akan tetap berlangsung. Dari kedua mekanisme di atas dapat disimpulkan bahwa protein E6 dan E7 yang dihasilkan oleh HPV menyebabkan gen supressor tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik sehingga proliferasi sel tetap terjadi.

Tidak seluruh sel saat yang bersamaan berada pada fase mitosis yang sama. Demikian juga tidak seluruh pRb selalu berikatan dengan protein E7 dari HPV. Penekanan terhadap tingkat ekspresi Cyclin-E menyebabkan fosforilasi pRb tidak berjalan dengan baik, sehingga E2F tidak dapat dilepaskan.

Penelitian sebelumnya oleh Hadibrata (2009) dinyatakan bahwa pemberian fraksi etanolik ekstrak bawang dayak dapat menghambat pertumbuhan dan menekan tingkat ekspresi Bcl-2 dan menginduksi jalur apoptosis sel HeLa. Pada penelitian ini pemberian fraksi etanolik ekstrak bawang dayak (Eleutherine palmifolia L., Merr) dapat menekan ekspresi Cyclin-E pada galur sel kanker serviks uteri HeLa (HPV High Risk type). Bertambahnya konsentrasi pada pemberian fraksi etanolik bawang dayak menyebabkan penekanan ekspresi Cyclin-E menjadi lebih tinggi. Pada kontrol positif yang tidak data perlakuan dengan fraksi etanolik bawang dayak menunjukkan tingkat ekspresi dengan rerata sebesar 94%. Pemberian sebanyak 18,75µg/ml dapat menurunkan tingkat ekspresi

commit to user

57

Cyclin-E sebesar 65,0%. Penambahan konsentrasi sebanyak 37,5% semakin menekan tingkat ekspresi Cyclin-E sampai 38,7%. Dengan konsentrasi sebanyak 75% tingkat ekspresi Cyclin-E dapat ditekan sampai 4,0%. Dilakukan analisis menggunakan korelasi regresi linier didapatkan p=0,000 dengan R=0,991, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara pemberian fraksi etanolik bawang dayak (Eleutherine palmifolia L., Merr) dengan tingkat ekspresi Cyclin-E pada galur sel kanker serviks uteri HeLa (HPV High Risk type).

commit to user

58

Bab 7

Dokumen terkait