PANDUAN MANAGEMEN KONFLIK Pengertian
4. Hasil pemeriksaan fisik
Yaitu perencanaan makan, pembelian, kemampuan dan keterbatasan menyiapkan makanan, keamanan makanan.
2. Data biokimia, pemeriksaan dan tindakan medik Data laboratorium
Yaitu elektrolit, albumin, glukosa darah, Hb dll Pemeriksaan medik
Yaitu waktu pengosongan lambung, densitas mineral tulang, adanya foto thorax, obat yang diberikan, tindakan yang dilakukan, serta tujuan tindakan.
3. Ukuran antropometry TB
BB IMT
Perubahan Berat Badan Pertumbuhan
LILA
Massa Otot
Lingkar Perut/Pinggang
Tebal Lemak/Skinfold Thickness
4. Hasil pemeriksaan fisik
Kesehatan mulut : gigi, lidah, gusi Penampilan Fisik Secara Umum Otot dan Lemak Subkutan Mata
Kulit
Kemampuan mengunyah dan menelan Kebiasaan buang air
46 5. Riwayat Pasien
Riwayat sosial
status ekonomi, budaya, kepercayaan, situasi rumah. Riwayat individu
umur, pekerjaan, tingkat pendidikan, kedudukan dalam keluarga. Riwayat kesehatan
penyakit saat ini dan dulu, riwayat operasi, penyakit keluarga.
Riwayat Pemakaian obat dan Suplemen apakah obat sesuai resep dokter/suplemen diet/herbal.
Diagnosa Gizi Tujuan
Identifikasi masalah gizi yang dapat diatasi atau diperbaiki melalui intervensi gizi oleh seorang dietisien.
Komponen Diagnosa Gizi
(P) Problem/Masalah
Yaitu Perubahan meningkat/menurun, kekurangan/kelebihan, tidak seimbang, tidak tepat, gangguan dan kesulitan.
(E) Etiology
Yaitu Penyebab atau factor yang berhubungan dengan penyakit. (S) Signs/Tanda dan gejala
Yaitu bukti dari adanya masalah dari data objektif (pengukuran) dan dari data subjektif mengenai apa yang dirasakan oleh pasien.
Intervensi Gizi Tujuan
Mengatasi atau memperbaiki masalah gizi dengan merencanakan dan mengimplementasikan intervensi gizi yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pasien
47 Strategi Intervensi Gizi
1. Food and Nutritient Delivery
Menyediakan atau merekomendasikan makanan/gizi sesuai ketentuan, termasuk makanan, snack, makanan cair dan parenteral maupun suplemen.
2. Edukasi Gizi
Proses formal atau mengajari dan melatih pasien mengenai mengelola/memodifikasi makanan atau kebiasaan makan sehari-hari.
3. Konsultasi Gizi
Proses dukungan pada pasien untuk menetapkan prioritas, membuat tujuan, rencana kegiatan yang disetujui serta hendaknya kegiatan tersebut bisa dilaksanakan.
4. Koordinasi Pelayanan Gizi
Merujuk atau mengkonsulkan dengan institusi pemberi layanan kesehatan lainnya yang dapat mengatasi masalah gizi.
Monitoring Dan Evaluasi Gizi (Monev) Tujuan
Mengetahui seberapa jauh kemajuan serta perkembangan pada penyakit yang diderita , yaitu dilihat dari :
Kebiasaan dan kemampuan dari lingkungan yang berpengaruhi asupan gizi.
Asupan makanan dari semua sumber.
Tanda dan gejala fisik dari hasil pengukuran antropometri, laboraorium dan fisik.
Persepsi pasien mengenai intervensi gizi jelas atau tidaknya serta apakah dapat dijalankan sesuai anjuran.
48 PANDUAN PELAYANAN INFORMASI GIZI
Pelayanan gizi di RS. RS. Akademis Jaury Jusuf Putera merupakan suatu penyelenggaraan makanan kepada masyarakat RS. RS. Akademis Jaury Jusuf Putera baik pasien, karyawan maupun pengunjung café yang diawali dari perencanaan menu sampai pendistribusian makanan kepada pasien/konsumen dalam rangka pencapaian status gizi yang optimal melalui pemberian diet yang tepat. Dalam keterlibatannya di TIM KRS, instalasi gizi bertujuan untuk menyampaikan informasi mengenai diet yang sesuai dengan kondisi penyakit pasien serta mengkomunikasikan informasi pemilihan menu maupun terpai gizi yang diindikasikan oleh dokter atau ahli gizi. Instalasi gizi juga bertanggungjawab untuk melakukan assessmen nutrisi pasien dan melaksanakan konsultasi gizi kepada pasien/klien rumah sakit.
Pelayanan informasi gizi yang tersedia bagi pasien terdiri dari sebagai berikut: 1. Panduan Assesmen nutrisi pasien (lihat pedoman assessmen nutrisi pasien)
2. Memberikan Informasi Gizi Kepada Pasien Rawat Inap bahwa yang penyajian makanannya adalah makanan nabati. (Lihat SPO)
3. Menawarkan Menu Makanan ke Pasien Rawat Inap bahwa ada menu pengganti apabila pasien tidak menyukai menu harian. (Lihat SPO)
4. Memberikan Konsultasi Gizi Kepada Pasien Rawat Inap dan Pasien Rawat Jalan. 5. Memberikan Pelayanan Tata Cara Berkonsultasi Gizi Kepada Pasien.
6. Formulir pemberian makanan harian 7. Materi edukasi diet:
a. Diet cair/ SONDE b. Diet Jantung c. Diet Rendah Kalori d. Diet lambung
e. Diet Rendah Protein
f. Perencanaan makan untuk ibu hamil dengan diabetes g. Diet Diabetes Melitus
h. Diet Nepfropati Diabetes i. Diet Dislipidemia
49 k. Perencanaan makanan bagi penyandang diabetes yang berpuasa di
bulan ramadhan l. Diet rendah garam m. Diet hati
n. Diet rendah purin (
50 PANDUAN PELAYANAN INFORMASI KEBIDANAN
Dalam TIM PKRS, peranan Kebidanan sangatlah penting untuk meningkatkan standar mutu pelayanan ibu dan anak di RS. Akademis Jaury Jusuf Putera melalui promosi kesehatan yang mencakupi:
1. Masalah pada bayi dan solusinya 2. Insisasi Menyusui Dini (IMD)
3. Tatacara pemberian ASI yang benar) 4. Informasi rawat gabung /Rooming in
5. Pelayanan kesehatan bagi ibu dan neonatus di rumah sakit (lihat pedoman pelayanan perinatal resiko tinggi)
6. Informasi perawatan ibu dan bayi di rumah 7. Perawatan kanguru
Jadwal pemberian informasi kepada pasien dilaksanakan paling lambat 1 x 24jam atau amengikuti pedoman pelayanan kebidanan.
51 PANDUAN PELAYANAN INFORMASI FISIOTERAPI
Unit instalasi fisioterapi adalah unit pelayanan medis yang bertujuan pelayanan rehabilitasi medis yang komprehensif, berkualitas dan terjangkau (dengan cara mencegah, mengurangi impairment atau kelainan, dissability / ketidakmampuan dan handicap / ketunaan) oleh masyarakat luas sesuai dengan standar di Rumah Sakit RS. Akademis Jaury Jusuf Putera .
Adapun beberapa informasi yang diberikan bagi pasien yang mendapatkan pelayanan fisioterapi :
1. Informasi saat dilakukan assasment/pemeriksaan
Adalah informasi yang diberikan kepada pasien saat awal pasien datang konsultasi sebelum dilakukan tindakan atau treatment, dengan tujuan agar pasien mengerti dan memahami kondisi penyakit, diagnosa maupun prognosa dari penyakitnya serta tindakan apa yang diberikan untuk mengatasi keluhan keluhannya.
2. Informasi saat diberikan tindakan fisioterapi.
Adalah Informasi yang diberikan oleh fisioterapis mengenai prosedur pelaksanaan tindakan fisioterapi terhadap kondisi masing masing pasien yang meliputi:
Tujuan diberikannya treatment,persiapan sebelum treatment, selama intervensi/treatment dilaksanakan, maupun setelah treatment selesai dilaksanakan.
3. Informasi pencegahan terjadinya cidera / keluhan berulang.
Yakni beberapa informasi yang diberikan dalam hal upaya dan teknik pencegahan terhadap cedera atau keluhan berulang yang kemungkinan setiap saat dapat muncul seiring dengan aktifitas yang dilakukan.
4. Informasi berupa program di rumah/diluar waktu terapi di rumah sakit/klinik. Informasi ini berupa teknik teknik latihan ataupun treatment sederhana dan mudah dilaksanakan oleh pasien guna membantu meningkatkan ataupun mempercepat perbaikan kondisi mereka.
Informasi ini diberikan sedemikian rupa sehingga memudahkan mereka melakukannya kapanpun dan dimanapun mereka berada.
52 INFORMASI SAAT ASSESMENT/PEMERIKSAAN
Adalah penyampaian informasi yang diperoleh terkait dengan proses pengumpulan data dari pasien yang bersangkutan dengan tujuan agar pelaksanaan asuhan fisioterapi dapat diberikan secara tepat, efektif dan efisien dengan hasil yang optimal.
Adapun informasi yang diperoleh berupa : a. Anamnesa pasien secara umum,
yang meliputi : nama,tempat dan tanggal lahir,pekerjaan dan hobi,alamat, agama dan pendidikan terakhir.
b. Anamnesa khusus
Yaitu informasi berupa keluhan utama,lokasi keluhan,sifat keluhan dan berapa lama keluhan tersebut telah berlangsung.
c. Inspeksi
Pemeriksaan dengan cara melihat kondisi pasien secara keseluruhan. d. Quick Test/Test Cepat
Pemeriksaan terhadap kondisi pasien secara cepat yang mengarah langsung ke keluhan pasien.
e. Test Gerak Pasif, Aktif dan Isometric
Test yang dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai ada tidaknya gangguan gerak pada suatu kondisi.
f. Test Spesifik
Adalah test yang dilakukan secara khusus terkait langsung dengan kondisi pasien untuk lebih menegakkan diagnosa penyakit secara tepat.
g. Pemeriksaan Lain
Pemeriksaan yg dapat menunjang suatu diagnosa, yang dapat berupa pemeriksaan Laboratorium, Radiologi ataupun pemeriksaan terkait lainnya. h. List of Problem
Adalah informasi yang terkumpul yang berupa beberapa rincian permasalahan yang ditemukan sehubungan dengan hasil pemeriksaan tersebut diatas.
53 Merupakan informasi mengenai problematik pasien yang disimpulkan dari
hasil
Pemeriksaan.
Gambaran kondisi pasien setelah diberikan tindakan terkait dengan patologi dan diagnosa penyakit.
j. Rencana Tindakan/Intervensi
Penjelasan tentang rencana tindakan dan hasil yang diharapkan terkait dengan diagnosa penyakit.
Persetujuan pasien terhadap target, tujuan dan prosedur tindakan/intervensi.
k. Intervensi/Tindakan
Penerapan Tindakan fisioterapi yang telah ditentukan sesuai dengan perencanaan.
l. Evaluasi
Informasi kepada pasien mengenai hasil dari tindakan/intervensi fisioterapi baik sebelum, selama dan setelah tindakan.
Menginformasikan rencana tindakan/intervensi secara bertahap dan tindakan lebih lanjut