BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
B. Hasil Pemeriksaan Sifat Fisis Granul
Pemeriksaan ini dilakukan pada granul kering yang telah melewati ayakan 18 mesh. Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah granul telah memenuhi persyaratan yang ada sehingga dapat menghasilkan mutu tablet yang baik. Pemeriksaan sifat fisis granul meliputi : waktu alir granul, sudut diam, dan pengetapan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 1. Waktu alir granul
Waktu alir granul merupakan waktu (detik) yang dibutuhkan sejumlah granul untuk mengalir. Suatu granul yang mempunyai sifat alir yang baik, dapat menghasilkan sediaan tablet yang seragam. Dalam hal ini dapat dijelaskan bahwa aliran granul yang baik dapat mengisi ruang kompresi secara konstan, tidak ada rongga dalam tablet, sehingga dapat dihasilkan bobot tablet yang seragam dan kandungan zat aktif yang seragam pula.
Granul yang baik juga mengandung fines (serbuk halus) tidak lebih dari 10%
(Soetopo dkk, 2006). Fines disini berfungsi untuk memperbaiki sifat alir granul
serta mengisi celah antar partikel granul, sehingga dihasilkan suatu tablet yang padat. Selain itu dapat ditambahkan pula bahan pelicin untuk memperbaiki sifat alirnya. Waktu alir granul yang baik adalah kurang dari 10 detik untuk 100 gram granul (Voigt, 1995). Diagram waktu alir dapat dilihat pada Gambar 5 dan diuraikan lebih lanjut pada Lampiran 2a.
Gambar 5. Diagram Perbandingan Waktu Alir Granul Tanpa Pelicin dan Dengan Penambahan Pelicin Berbagai Formula
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Hasil pemeriksaan waktu alir yang dilihat pada gambar 5 menunjukkan bahwa granul pada formula I dan formula II tidak sesuai dengan standar, yaitu lebih dari 10 detik, namun pada formula III telah memenuhi standar. Formula I adalah granul yang mengandung matriks HPMC (kontrol positif), formula II granul tanpa matriks (kontrol negatif), dan formula III merupakan granul yang mengandung matriks Na-montmorillonit terpilar kitosan BM rendah (terpilar rendah). Cepat tidaknya waktu alir granul dapat dipengaruhi oleh ukuran dan bentuk partikel, kelembapan, serta berat jenis partikel. Semakin besar, berat dan kering suatu granul, maka sifat alirnya akan semakin baik. Tanpa adanya penambahan bahan pelicin, formula I dan II mempunyai sifat alir yang buruk, sedangkan formula III sudah mempunyai sifat alir yang baik.
Suatu granul yang mengandung matriks HPMC memang mempunyai sifat alir yang buruk (Saraswati, 2009). Namun dengan adanya penambahan pelicin dapat memperbaiki sifat alir granul formula I, begitu pula untuk granul pada formula II maupun formula III. Dengan ditambah suatu pelicin dapat mempercepat waktu alir suatu granul, dengan mekanisme mengurangi gesekan antar partikel sehingga granul lebih mudah untuk jatuh/mengalir.
Hasil uji statistik Kolmogorov-Smirnov menunjukkan bahwa data terdistribusi normal dengan P>0,05. Selanjutnya dilakukan uji T-Test yang menunjukkan bahwa adanya perbedaan bermakna antara perbandingan waktu alir granul tanpa pelicin dan dengan penambahan pelicin, dimana nilai signifikansi <0,05. Namun dengan uji ANOVA tidak ada perbedaan bermakna antara formula satu dengan yang lainnya dimana P>0,05, sebab waktu alir granul dengan pelicin dan tanpa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
pelicin dari ketiga formula hampir sama sehingga sifat alirnya seragam. Dari sifat alir yang seragam akan dihasilkan tablet dengan karakteristik yang hampir sama pula. Data uji statistik dapat dilihat pada Lampiran 6.
2. Sudut diam granul
Sudut diam merupakan sudut yang dibentuk oleh suatu tumpukan granul setelah diberikan perlakuan. Perlakuan yang dimaksud disini sejumlah granul dilewatkan dalam corong dengan ketinggian 10 cm dari dasar dan diukur diameter beserta tinggi tumpukan granul. Sudut diam merupakan suatu rangkaian dalam pengujian waktu alir granul, dimana granul yang mempunyai sifat alir yang baik apabila mempunyai sudut diam antara 25º-45° dan semakin kecil nilai sudut diamnya menunjukkan karakteristik yang lebih baik (Siregar dan Wikarsa, 2010). Semakin kecil sudut diam yang dibentuk, maka sifat alirnya semakin baik sehingga tablet yang dihasilkan akan seragam. Diagram sudut diam granul dapat dilihat pada Gambar 6 dan diuraikan lebih lanjut pada Lampiran 2b.
Gambar 6. Diagram Perbandingan Sudut Diam Granul Tanpa Pelicin dan Dengan Penambahan Pelicin Berbagai Formula
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Hasil pengamatan sudut diam granul tanpa pelicin maupun dengan pelicin seperti pada gambar 6, menunjukkan bahwa sudut diam pada ketiga formula berada pada kisaran 28,325° sampai 29,173°, dimana telah sesuai dengan rentang pada standarnya, yaitu antara 25°-45°. Penambahan bahan pelicin bisa memperkecil sudut diamnya, ditandai dengan turunnya besar diagram batang. Namun pada formula II yang merupakan kontrol negatif mengalami kenaikan sudut diam setelah ditambah bahan pelicin. Hal ini bisa saja dikarenakan oleh pencampuran bahan pelicin yang kurang homogen dan kurang teliti dalam pengamatan tumpukan granul, sehingga mempengaruhi besar pengukurannya.
Hasil uji statistik Kolmogorov-Smirnov menunjukkan bahwa data terdistribusi normal dengan P>0,05. Selanjutnya dilakukan uji T-Test yang menunjukkan bahwa adanya perbedaan bermakna antara perbandingan sudut diam granul tanpa pelicin dan dengan penambahan pelicin, dimana nilai signifikansi <0,05. Namun dengan uji ANOVA tidak menunjukkan perbedaan signifikan antara formula satu dengan yang lainnya dimana P>0,05, sebab sudut diam granul dengan pelicin dan tanpa pelicin dari ketiga formula hampir sama sehingga sifat alir yang dihasilkan seragam. Dari sifat alir yang seragam akan dihasilkan tablet dengan karakteristik yang hampir sama pula.
3. Pengetapan granul
Pengetapan merupakan suatu penurunan volume sejumlah granul setelah diberikan suatu hentakan dan getaran secara konstan. Suatu granul dikatakan baik apabila memiliki harga pengetapan kurang dari 20% (Lachman dkk, 1994). 33
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Diagram indeks pengetapan granul dapat dilihat pada Gambar 7 dan diuraikan lebih lanjut pada Lampiran 2c.
Gambar 7. Diagram Indeks Pengetapan Granul
Hasil pengetapan yang ditunjukkan pada gambar 7, dapat dilihat bahwa ketiga formula telah memenuhi syarat, dimana indeks pengetapannya kurang dari 20%. Semakin kecil indeks pengetapan suatu granul, maka sifat alir granul tersebut semakin baik. Suatu granul yang mendapatkan hentakan dan getaran akan mengisi atau menempati sedemikian rupa pada ruang kosong antar granul, sehingga dihasilkan volume yang mampat.
Dari ketiga formula, formula II mempunyai indeks pengetapan yang paling kecil, sehingga dapat dikatakan mempunyai sifat alir yang paling baik. Namun jika dilihat dari uji waktu alir, kontrol negatif mempunyai sifat alir tidak sebaik pada kontrol positif. Kontrol positif mempunyai bentuk granul yang sferis, namun tidak mempunyai rongga antar partikel yang bagus, sehingga indeks pengetapannya menjadi besar oleh karena mengisi rongga-rongga antar partikelnya. Sedangkan untuk kontrol negatif, meskipun granulnya tidak sferis tetapi rongga antar partikelnya baik, sehingga indeks pengetapannya rendah. 34
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Untuk formula III yang mengandung matriks Na-montmorillonit terpilar kitosan BM rendah memiliki harga pengetapan lebih baik dari formula I, sebab waktu alirnya juga lebih baik.
Hasil uji statistik Kolmogorov-Smirnov menunjukkan bahwa data terdistribusi normal dengan P>0,05. Selanjutnya dilakukan uji ANOVA satu jalan dimana menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna antara formula satu dengan yang lain, dengan nilai signifikansi >0,05. Hal ini berarti indeks pengetapan formula satu dengan yang lain tidak jauh berbeda, karena ketiga formula mempunyai sifat alir yang hampir seragam, sehingga indeks pengetapannya pun seragam.