• Tidak ada hasil yang ditemukan

20

Partai Golkar PDI-P PKB Bintang Persatuan

5) Keuangan daerah

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) merupakan penjabaran rencana kerja para penyelenggara pemerintahan daerah untuk kurun waktu satu tahun. Dalam bentuk yang paling ringkas, APBD dituangkan ke dalam suatu format yang memuat pengelompokan jenis transaksi berkaitan dengan rencana keuangan negara dalam kurun waktu satu tahun.

Beberapa indikator yang dapat digunakan untuk menganalisa keungan daerah adalah Rasio PAD terhadap APBD, Rasio PAD terhadap Belanja Pelayanan Publik, Rasio Pajak dan Distribusi Daerah terhadap PAD Rasio PAD terhadap PDRB, PAD per Kapita.

Rasio PAD terhadap APBD Kabupaten Indramayu masih kecil yaitu 6,45%. Rasio ini mengukur kemandirian suatu daerah yang ditunjukkan dengan makin besarnya rasio. Rasio PAD terhadap Belanja Pelayanan Publik menunjukan kemampuan daerah untuk membiayai pengeluaran pelayanan publik dari pendapatannya sendiri, pada tahun 2005 Rasio PAD terhadap Belanja Pelayanan Publik di Kabupaten Indramayuu tercatat sebesar 10,63% Rasio Pajak dan Distribusi Daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah tercatat sebesar 51,72% Rasio PAD terhadap PDRB tercatat sebesar 0,45%, dan PAD per kapita tercatat sebesar Rp. 23.034,21.

6) Jumlah dan laju pertumbuhan penduduk

Pada akhir Tahun 2004 berdasarkan hasil Registrasi Penduduk jumlah penduduk Kabupaten Indramayu tercatat sebanyak 1.686.582 jiwa. Sedangkan pada akhir Tahun 2005 angka tersebut telah berubah menjadi 1.697.986 jiwa, keadaan ini menunjukan adanya kenaikan sebesar 11.404 jiwa, dengan demikian laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Indramyau tahun 2005 sebesar 0.68%. Laju pertumbuhan mengalami penurunan.

Hal itu dimungkinkan karena pada Tahun 205 banyak penduduk yang berdomisili di luar Indramayu pindah ke Indramayu agar terdaftar dalam pendaftaran pemilih dan pendapatan penduduk berkelanjutan (P4B) dan ingin menggunakan hak pilihnya dalam pemilu 2005 di kampng halamannya. Sedangkan pencatatan penduduk di tahun 2005 merupakn hasil pencatatan registrasi yang meliputi laporan lahir, mati, datang, dan pindah.

7) Komposisi penduduk laki-laki dan perempuan

Komposisi jumlah penduduk Indramayu Tahun 2005 ini terdiri dari laki-laki 865.682 jiwa dan perempuan 832.304 jiwa, dengan sex ratio 104.01.

Adapun jumlah penduduk Kecamatan Indramayu menurut jenis kelamin pada tahun 2005, seperti tercantum pada Tabel 7.

Tabel 7 Jumlah penduduk Kecamatan Indramayu menurut jenis kelamin tahun 2005

DESA

PENDUDUK

Laki-laki Perempuan Jumlah

1 2 3 4 Teluk agung 2.412 2.38 4.792 Plumbon 2.69 2.543 5.233 Dukuh 1.867 1.84 3.707 Pekandangan jaya 2.285 2.174 4.459 Singaraja 3.07 2.973 6.043 Singajaya 4.123 3.819 7.942 Pekandangan 3.744 3.571 7.315 Bojongsari 2.544 2.389 4.933 Kepandean 2.116 1.507 3.623 Karangmalang 1.755 1.772 3.527 Karanganyar 2.007 1.982 3.989 Lemahmekar 4.639 4.792 9.431 Lemahabang 2.141 2.068 4.209 Margadadi 3.927 3.945 7.872 Paoman 4.81 4.596 9.406 Karangsong 2.401 2.197 4.598 Pabeanudik 5.04 4.909 9.949 Jumlah 51.571 49.457 101.028

Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Indramayu 2006 8) Kepadatan penduduk

Luas Wilayah Kabupaten Indramyu kurang lebih 2.040.11 km². Dengan jumlah penduduk sebanyak 1.697.986 jiwa, kepadatan penduduk di Kabupaten Indramayu kurang lebih sebesar 832 jiwa/km². Kecamatan dengan kepadatan penduduk tertinggi adalah Kecamatan Karangampel yaitu sebesar 1.898 jiwa/km². Sedangkan yang terendah adalah Kecamatan Cantigi 240 jiwa/km².

9) Agama

Kehidupan beragama diatur dalam UUD 1945 Pasal 29 dan Sila Pertama Pancasila. Kehidupan beragama dikembangkan dan diarahkan untuk peningkatan ahklak demi kepentingan bersama untuk membangun masyarakat adil dan makmur.

Kabupaten Indramayu merupakan salah satu Kabupaten dengan mayoritas penduduknya memeluk Agama Islam. Pada tahun 2005 penduduk yang beragama Islam tercatat sebanyak 1.091.185 jiwa, Katolik 1.647 jiwa, Hindu 142 jiwa, Budha 232 jiwa, dan Konghucu sebanyak 18 jiwa. Jumlah tempat peribadatan umat Islam di tahun 2005 tercatat sebanyak 778 Masjid, 3.782 Langgar dan 243 Mushola. Tempat peribadatan lainnya tercatat sebanyak 17 Gereja Protestan, 9 Gereja Katolik dan 4 Vihara. Pondok Pesantren yang ada di Indramayu tersebar hampir di seluruh Kecamatan kecuali di Kecamatan Cantigi dan Balongan. Pada tahun 2005 tercatat sebanyak 111 Pondok Pesantren yang ada di Kabupaten Indramayu dengan jumlah santri sebanyak 23.533 orang.

10) Kesehatan dan keluarga berencana

Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang optimal. Untuk mencapai tujuan tersebut pondasi dasarnya adalah fasilitas kesehatan yang murah, representatif. Serta mudah diakses, diharapkan dapat meningkatkan keadaan untuk hidup sehat. Jumlah Puskesmas termasuk paramedis yang bertugas di Kabupaten Indramayu pada tahun 2005 tercatat sebanyak 906 orang. Banyaknya dokter yang melayani penduduk Indramayu tercatat sebanyak 102 dokter, angka ini jauh dari angka ideal, ditahun 2005 tercatat proporsi dokter terhadap penduduk menunjukkan angka, 1 dokter per 17.000 penduduk. Sedang proporsi bidan terhadap pasangan usia subur menunjukan angka 1 bidan per 900 pasangan usia subur.

Pelaksanan imunisasi pada tahun 2005 cukup berhasil, hal ini disebabkan oleh tingginya kesadaran masyarakat akan pentingnya imunisasi bagi perkembangan kesehatan balita. Pencapaian imunisasi tertinggi pada pelaksanaan imunisasi TT.I yaitu sebanyak 86,6% dari total balita. Sedang pencapaian terendah pada imunisasi polio 3 sebanyak 63,0% dari total balita (Gambar 11). Status gizi adalah keadaan tubuh anak atau

bayi dilihat dari berat menurut umur. Presentase balita di Kabupaten Indramayu dengan gizi buruk sebesar 1,01% balita.

Hasil Pencapaian Imunisasi (%) Di Kabupaten Indramayu Tahun 2005

82.2 86.6 79.3 76.1 79.7 74.1 63 73.4 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Campak TT.I TT.II BCG DPT 1 DPT 3 Polio 3 Hepatitis B3

Gambar 11 Hasil pencapaian imunisasi.

Adapun banyaknya petugas medis menurut jenis tugas di Kabupaten Indramayu tahun 2005, seperti terlihat pada Gambar 12.

Banyaknya Petugas Medis Menurut Jenis Tugas Di Kabupaten Indramayu Tahun 2005

75 82

436

27

388

Dokter Bidan Dokter Gigi Perawat Non Perawat

Gambar 12 Banyaknya petugas medis.

Pada tahun 2005 jumlah akseptor KB mengalami penurunan secara presentase dibandingkan dengan jumlah pasangan usia subur pada tahun 2005 tercatat sebesar 243.661 akseptor dari 348.637 pasangan usia subur atau sebesar 69,89%. Sedang di tahun 2004 tercatat 239.495 akseptor dan 341.902 pasangan usia subur (70,05%).

Gambar 13, menunjukkan peserta KB aktif menurut jenis kontrasepsi di Kabupaten Indramayu pada tahun 2005.

Peserta KB Aktif Menurut Jenis Konstrasepsi Di Kabupaten Indram ayu Tahun 2005

10 0 7 19 9 8 3 19 9 3

9 2 9 2 5

IUD MOP IMPLANT SUNTIK PIL LAIN2

Gambar 13 Peserta KB aktif.

Hasil pentahapan keluarga sejahtera yang dilakukan oleh Dinas KB tahun 2005 yang dilakukan menunjukan keluarga miskin menurut di Dinas KB 50,47%. Keluarga miskin menurut data Dinas KB adalah keluarga yang termasuk kategori prasejahtera alasan ekonomi dan non alasan ekonomi serta keluarga sejahtera I karena alasan ekonomi.

11)Pendidikan

Salah satu indikator keberhasilan pembangunan manusia adalah kemajuan dibidang pendidikan. Berdasarkan data dari Dinas Pendiikan dan Kebudayaan Kabupaten Indramayupada tahun 2005 untuk tingkat Sekolah Dasar jumlah sekolah tercatat sebanyak 880 dan murid sebanyak 193.924 orang. Kemudian di tingkat SMP jumlah sekolah tercatat sebanyak 115 dan murid sebanyak 47.408 orang. Sedangkan di tingkat SLTA jumlah sekolah tercatat sebanyak 42 dan murid sebanyak 14.378 orang. Dan untuk Sekolah Menengah Kejuruan tercatat memilii sebanyak 32 sekolah 10.298 orang murid.

Dari 11.550 guru yang berada di Kabupaten Indramayu sebanya 9.712 atau 84,08% mengajar di institusi pendidikan dasar sedang sisanya sebanyak 15,92% mengajar di sekolah lanjutan (SLTA dan SMK).

Adapun banyaknya guru berdasarkan jenjang pendidikan di Kabupaten Indramayu pada tahun 2005, seperti terlihat pada Gambar 14.

Banyaknya Guru Berdasar Jenjang Pendidikan Di Kabupaten Indramayu Tahun 2005 1839 2697 7015 SD SLTP SLTA

Gambar 14 Banyaknya jumlah guru. 12)Pertanian

Indramayu merupakan salah satu kabupaten di Jawa Barat yang merupakan daerah sentra pertanian. Sektor pertanian menyumbang 13, 21 persen dari total Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Indramayu, penyumbang kedua terbesar setelah Sektor Industri (Migas). Selain itu data penduduk Indramayu berdasarkan sektor usaha utama menunjukan 51,46 persen penduduk yang berusia diatas 10 tahun bekerja di sektor pertanian (BPS, SAKERNAS 2005). Dari luas wilayah Kabupaten Indramayu yang tercatat seluas 204.011 ha, 55,99 persennya merupakan tanah sawah. Melihat potensi yang ada maka sektor pertanian merupakan sektor yang patut mendapat perhatian lebih, baik dari pihak pemerintah daerah maupun masyarakat pertanian sendiri.

13)Tanaman pangan

Beberapa jenis tanaman pangan yang diusahakan di Kabupaten Indramayu, antara lain ; padi, jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah, dan kedelai. Produksi terbanyak adalah padi sawah sebanyak 1.264.685,81 ton yang berarti mengalami peningkatan sebanyak 1,88% dari 1.240.873,41 ton di tahun 2004. luas panen yang mengalami penurunan dari 200.458 ha menjadi 195.254 ha ditopang oleh produktivitas yang meningkat dari 61,90 kw/ha ditahun 2004 menjadi 64,77 kw/ha di tahun 2005.

Keadaan ini dapat dipahami karena luas areal yang ditanami tanaman pangan lainnya yaitu seluas 195.254 ha, sedangkan tanaman pangan lainnya berkisar antara 100 hingga 3.000 ha saja. Sedang untuk tanaman palawija ubi kayu merupakan komoditas

dengan produksi tertingi diikuti oleh jagung, kacang tanah, kacang hijau, kacang kedelai, dan ubi jalar.

Disamping tanaman pangan dengan padi sebagai primadona, Kabupaten Indramayu juga memiliki tanaman unggulan lainnya seperti mangga, pisang, cabe merah, bawang merah, jagung serta kedelai. Tanaman perkebunan seperti kelapa, kelapa hibrida, kapuk, cengkeh, jambu mete, kopi, tebu, dan melinjo juga diusahakan di Kabupaten Indramayu.

Kabupaten Indramayu juga memiliki potensi yang baik untuk mengembangkan produk palawija. Seperti pada Gambar 15, terlihat produksi palawija di Kabupaten Indramayu pada tahun 2005.

1398.81 1397.05 50 964 1993.96 1338,97 0 500 1000 1500 2000

Produksi Palaw ija (dalam Ton) Di Kabupaten Indram ayu Tahun 2005

Jagung Ubi Kayu Ubi Jalar Kacang Tanah Kacang Kedelai Kacang Hijau

Gambar 15 Produksi palawija. 14)Peternakan

Berdasarkan jenisnya peternakan dibedakan atas ternak besar, ternak kecil dann ternak unggas. Jenis ternak besar yang cukup dominan di Kabupaten Indramayu adalah sapi sebanyak 4.792 ekor, kerbau 1.519 ekor dan kuda sebanyak 162 ekor. Sementara ternak kecil yang cukup dominan adalah domba sebanyak 172.778 ekor kemudian kambing sebanyak 40.985 ekor. Sedangkan jenis ternak unggas terbesar adalah ternak ayam kampung, dimana pada tahun 2005 mencapai 1.173992 ekor disusul itik sebanyak 1.104.388 ekor dan ayam ras sebanyak 965.244 ekor.

15)Perikanan

Sesuai dengan letaknya yang berada di pesisir pantai Indramayu merupakan salah satu Kabupaten penghasil ikan. Produksi ikan laut segar selama tahun 2005 mencapai 67.359,10 walaupun mengalami peningkatan produksi dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai 66.789,40 ton, nilai produksi mengalami peningkatan dari 514.142.920 rupiah di tahun 2004 menjadi 706.105.400. rupiah tahun 2005.

Pada Gambar 16 menunjukkan produksi ikan laut segar di Kabupaten Indramayu pada tahun 2005. 0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 8000 9000 J anuar i Fe b ru a ri Mar e t Ap ril Mei Ju n i Ju li Ag u s tu s S e ptembe r O k tober No v e m b e r De s e m b e r

Produksi Ikan Laut Segar (Ton) Di Kabupaten Indramayu Tahun 2005

Gambar 16 Produksi ikan laut segar. 16)Kehutanan

Realisasi pendapatan dari sektor kehutanan dan perburuan KPH Indramayu mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2005 pendapatan dari sektor kehutanan dan perburuan mencapai nilai Rp. 16.303.371.000,- sedangkan pada tahun 2004 mencapai Rp. 20.055.484.260,- Dengan nilai terbesar dihasilkan dari kayu perkakas jati yang mencapai nilai Rp. 9.345.267,- dan kemudian diikuti dari minyak kayu putih sebesar Rp. 5.907.780,- sedang sisanya disumbang oleh perkakas rimba, kayu bakar jati, dan kayu bakar rimba.

Pada Gambar 17 menunjukkan kontribusi hasil hutan terhadap total pendapatan subsektor kehutanan di Kabupaten Indramayu pada tahun 2005.

Konstribusi Hasil Hutan Terhadap Total Pendapatan Subsektor Kehutanan Di Kabupaten Indram ayu Tahun 2005

73.40%

25.60% 0.30%

0.20%

1.00%

Kayu P erkakas Jati Kayu B akar Jati M inyak Kayu P utih Kayu B akar Rimba Kayu P erkakas Rimba

Gambar 17 Kontribusi hasil hutan. 17)Lembaga keuangan

Pada akhir tahun 2005 posisi dana simpanan bank umum dalam bentuk rupiah tercatat sebanyak 935.440.000.000 rupiah sedang valuta asing tercatat sebanyak 7.415.000.000 rupiah. Sedang posisi kredit bank umum dalam bentuk rupiah tercatat sebanyak 127.418.000.000 rupiah. Rasio pinjaman terhadap simpanan pihak ketiga adalah 1:1,45. jika dilihad dari jenis penggunaannya maka kredit bank umum 50,53% digunakan untuk modal kerja, 12,14% untuk investasi dan sisanya sebanyak 37,33% digunakan untuk konsumsi. Dari total kredit yang diberikan 27,38% digunakan oleh usaha kecil dan menengah. Sektor ekonomi yang menggunakan kucuran kredit terbesar adalah sektor perdagangan dan pertanian masing-masing sebanyak 23,07% dan 14,14%.

Berdasarkan data dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Usaha Kecil Menengah jumlah koperasi di Kabupaten Indramayu sebanyak 708 Koperasi, 703 koperasi diantaranya merupakan koperasi primer sedang 5 koperasi sisanya adalah koperasi sekunder. Jumlah anggota koperasi di seluruh Kabupaten Indramayu tahun 2005 adalah 199.237 anggota. Dan ini berarti sekitar 11,37% penduduk Indramayu adalah anggota koperasi. Dengan volume usaha empat kali lipat dari modalnya sendiri, volume usaha koperasi di tahun 2005 sebesar Rp. 233.349.528,- dengan modal Rp. 57.719.045,- 18)Sektor industri

Sektor Industri merupakan salah satu sektor yang kini banayk dilirik masyarakat sebagai sarana untuk berusaha dalam menghadapi era otonomi daerah. Keadaan ini bisa

terlihat dari meningkatnya jumlah perusahaan industri di Kabupaten Indramayu, jumlah perusahan industri besar sedang pada tahun 2005 tercatat sebanyak 35 unit usaha dari sekitar 330 perusahaan yang dibina Dinas Tenaga Kerja.

19)Ketenagakerjaan

Berdasarkan data dari Dinas Sosial dan Tenaga Kerja tahun 2005 jumlah pencari kerja yang belum ditempatkan sebanyak 16.170 pencari kerja, dengan spesifikasi tingkat pendidikan yang bervariasi dari sekolah dasar sampai denga lulusan sekolah menengah kejuruan.

Pencari kerja di Kabupaten Indramayu pada tahun 2005 didominasi oleh angkatan kerja yang berpendidikan SLTA (Gambar 18).

Banyaknya Pencari Kerja Menurut Pendidikan Terakhir Yang Belum Ditem patkan Tahun 2005

10345 1748 1105

1904 312

Tidak/belum Tamat SD SD & Y ang Setingkat SLTP SLTA DI/DII Sarjana Muda/DIII Sarjana

Gambar 18 Banyaknya pencari kerja. 20)Investasi

Jika dilihat dari segi investasi keuangannya, investasi menyebabkan tersendatnya penyerapan tenaga kerja di wilayah Kabupaten Indramayu. Pada tahun 2005 tercatat masuknya 1 investor PMDN dan investor non PMA/PMDN yang menyebabkan naiknya nilai investasi dari Rp. 11.157.000.000,- menjadi Rp. 790.661.000.000,-.

21)Panjang jalan

Prasarana transportasi yang berada di Kabupaten Indramayu secara umum digambarkan oleh keberadaan terminal dan kondisi jalan. Tercatat di tahun 2005 terminal resmi yang ada di Kabupaten Indramayu sebanyak 6 terminal, 2 terminal merupakan

kategori B sedang sisanya kategori C. Panjang jalan merupakan salah satu syarat utama majunya suatu daerah, karena akses ke dan dari luar wilayah semakin banyak. Seperti pada Gambar 19, menunjukkan bahwa 46.83% kondisi jalan masih baik, namun kerusakan pun masih cukup tinggi 13.14% dan 12.74%.

Panjang Jalan Menurut Kondisi Jalan Di Kabupaten Indramayu Tahun 2005

46.83%

27.29% 13.14%

12.74%

Baik Sedang Rusak Rusak Berat

Gambar 19 Panjang jalan.

Keadaan ini secara signifikan berpengaruh terhadap kemajuan daerah tersebut. Begitupun dengan Kabupaten Indramayu yang dilewati oleh jalur distribusi Pantura.

Sampai dengan tahun 2005, panjang jalan di Kabupaten Indramyu mencapai 996.856 Km, mengalami kenaikan 0,218 Km dari tahun sebelumnya. Hal ini juga berlaku bagi kondisi jalan, 46,83% jalan berada dalam kondisi baik, sementara sisanya sebesar 27,29% berada dalam kondisi sedang, 13,14% dalam kondisi rusak dan 12,74 dalam keadaan rusak parah, yang berarti mengalami peningkatan pembangunan dari tahun sebelumnya, tercatat pada tahun 2004 19,78% jalan berada dalam kondisi rusak parah. 22)Angkutan darat

Angkutan darat merupakan sarana utama yang ada di Kabupaten Indramayu. Sampai dengan tahun 2005 moda angkutan penumpang jenis bis biasa yang beroperasi di Kabupaten Indramayu berjumlah 17 Unit. Dan pada jenis moda penumpang ; mobil angkutan penumpang, mobil angkutan barang, sepeda motor tercatat pada tahun 2005 masing-masing sebanyak 5.405, 7.396, 542, dan 152.966 unit.

Banyaknya korban kecelakaan di Kabupaten Indramayu pada tahun 2005, tidak terlepas dari ketertiban pengguna jalan dalam berlalulintas. Gambar 20 menunjukkan kecenderungan kecelakaan meningkat di akhir tahun seiring dengan mudik lebaran.

Banyaknya Korban kecelakaan Di Kabupaten Indramayu Tahun 2005 0 10 20 30 40 50 60 Januar i Febr uar i Mar et Apr il Mei Juni Ju li Agu stus Sept ember Oktobe r Nov ember Dese mber

Meninggal Dunia Luka Berat Luka Ringan

Gambar 20 Banyaknya korban kecelakaan.

Tertib lalulintas akan meminimalisir terjadinya kecelakaan lalulintas. Terjadinya penurunan yang relatif berarti pada kecelakaan laulintas yang terjadi di wilayah tugas Polres Indramayu. Penurunan ini dapat dilihat dari kecenderungan menurunnya jumlah korban jiwa yang diakibatkan oleh kecelakaan. Pada tahun 2004 tercatat 74 orang meninggal sedangkan pada tahun 2005 tercatat 93 orang yang meninggal, sementara jumlah kerugian material kerugian material akibat juga menurun yaitu Rp. 412.300.000,- di tahun 2004 menjadi Rp. 495.450.000,- di tahun 2005.

23)Transportasi laut

Keberadan transportasi laut di Kabupaten Indramayu hingga sekarang masih terbatas pada model angkutan niaga dan perikanan. Dan data kantor Pelabuhan Indramayu selama tahun 2005 tercatat sebanyak 964 unit kapal yang terdiri dari 713 kapal nelayan dan 251 kapal niaga berlabuh di Kabupaten Indramayu dari 251 kapal niaga, 49 kapal diantaranya berbendera luar negeri.

24)Fasilitas kepariwisataan

Letak Indramayu yang berada di pesisir pantai memiliki daya tarik tersendiri sebagai daerah wisata. Ada beberapa lokasi wisata yang berada di Kabupaten Indramayu yaitu Pantai Tirtamaya, Koloni serta Pulau Biawak. Dari ketiganya, Pantai Tirtamaya merupakan lokasi wisata yang paling banyak diminati masyarakat sebagai lokasi wisata. Keadaan ini terlihat dari jumlah pengunjung yang cukup tinggi dibanding pengunjung pada lokasi wisata lainnya. Pada tahun 2005 jumlah pengunjung di pantai Tirtamaya tercatat sebesar 39.361 pengunjung mengalami penurunan dari 46.101 pengunjung di tahun 2004.

Pada Gambar 21, menunjukkan banyaknya pengunjung per bulan di tempat rekreasi pantai Tirtamaya pada tahun 2005, dimana pengunjung melonjak pada bulan November seiring dengan hari raya Idul Fitri.

Banyaknya Pengunjung Per Bulan Di Tempat Rekreasi Pantai Tirtamaya Tahun 2005

0 5000 10000 15000 20000 25000 J anuar i F ebr uar i Mar e t Ap ril Mei Juni Ju li A gus tus S eptember Ok tober N o v e mber D e s e mber

Gambar 21 Banyaknya pengunjung tempat rekreasi.

Sarana lain yang turut menunjang kepariwisataan adalah adanya hotel. Jumlah hotel di Kabupaten Indramayu pada tahun 2005 tercatat 22 hotel dengan jumlah kamar sebanyak 389 kamar, sementara jumlah pengunjung tercatat sebanyak 45.787 orang dan jumlah tenaga kerja dibidang ini tercatat sebesar 208 orang.

25)Ringkasan PDRB

Nilai PDRB Kabupaten Indramayu tahun 2004 atas dasar harga berlaku sebesar 29.148,030 milyar rupiah dan tanpa migas sebesar 8.938,212 milyar rupiah. Jika

dibandingkan tahun sebelumnya, PDRB mengalami peningkatan masing-masing sebesar 35,23 % dengan minyak dan gas bumi dan 16,59 % tanpa minyak dan gas. Untuk konstribusi PDRB, sektor yang paling banyak memberikan persentase konstribusi terhadap total PDRB 2004 adalah sektor pertambangan dan penggalian, sektor industri pengolahan, sektor pertanian, sektor perdagangan, sektor pengangkutan, dan sektor komunikasi, sektor jasa-jasa, sektor keuangan, sektor persewaan dan jasa perusahaan, sektor bangunan dan terakhir sektor listrik, gas dan air bersih (Gambar 22).

PDRB Kabupaten Indramayu Atas Dasar Harga berlaku Menurut Sektor Tahun 2005 (Jutaan Rupiah)

Pertanian Pertambangan & Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas, & Air Bersih Bangunan Perdagangan, Hotel, & Restoran Pengangkutan & Komunikasi Keuangan, Persewaan, & Jasa Perusahaan Jasa-jasa

Gambar 22 PDRB Kabupaten Indramayu.

Seperti pada Gambar 23, Berdasarkan perhitungan PDRB atas dasar harga konstan 2000, laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Indramayu sebesar 4,27 %. Dari sembilan sektor yang ada pada PDRB, delapan sektor menghasilkan pertumbuhan yang positif. Sektor yang menghasilkan pertumbuhan ekonomi tertinggi adalah sektor perdagangan dengan kenaikan sebesar 8,06 %.

Grafik Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Indramayu Tahun 2003-2005 4.76 3.82 4.27 0 1 2 3 4 5 2003 2004 2005

Kenaikan yang lebih kecil terletak pada sektor listrik, gas dan air bersih. Sektor pengangkutan dan komunikasi, sektor jasa-jasa, sektor bangunan, sektor pertanian, sektor keuangan, sektor persewaan dan jasa perusahaan, sektor indusri pengolahan,. Kenaikan tersebut masing-masing 8.06%, 3.82%, 3.70%, 3.60%, 2.64%, 1.93%, 0.65%, yang terakhir adalah sektor pertambangan dengan angka kenaikan 0.11%.

4.1.2 Desa Karang Song Kecamatan Indramayu

Salah satu indikator keberhasilan pembangunan adalah kemajuan ditingkat pendidikan. Pendidikan di Kabupaten Indramayu mengalami kemajuan bila dilihat dari meningkatnya sarana pendidikan. Desa Karang Song merupakan salah satu desa yang berada dalam wilayah Kecamatan Indramayu yang sebagian penduduknya bermata pencaharian nelayan tangkap. Kecamatan Indramayu berjumlah penduduk pada tahun 2005 adalah 101.028 orang (BPS Kabupaten Indramayu 2006). Kecamatan Indramayu sebagai besar sebagai nelayan tetap dengan produksi penangkapan.

Tabel 8 menunjukkan data penduduk Kecamatan Karang Song berdasarkan kepala keluarga bulan Desember 2006, dimana Desa Karang Song memiliki jumlah kepala keluarga sebanyak 1.108 KK.

Tabel 8 Laporan data penduduk kepala keluarga Bulan Desember 2006 NO DESA/KELURAHAN JUMLAH KK 1 LEMAHABANG 948 2 LEMAHMEKAR 2.078 3 PAOMAN 2.612 4 MARGADADI 1.881 5 KARANGMALANG 867 6 KARANGANYAR 778 7 KEPANDEAN 734 8 BOJONGSARI 1.385 9 PABEAN UDIK 2.443 10 KARANGSONG 1.108 11 PEKANDANGAN 1.176 12 PEKANDANGAN JAYA 2.668 13 TELUKAGUNG 1.516 14 SINGARAJA 1.570 15 SINGAJAYA 1.905 16 DUKUH 1.061 17 PLUMBON 1.402 JUMLAH 26.725 Sumber: Laporan Kecamatan Indramayu 2006

4.1.3 Masyarakat nelayan Kali Adem

Bulan November 2003 telah dilakukan penggusuran terhadap sekitar 1.600 keluarga nelayan yang bermukim di bantaran Sungai Kali Adem, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara. Penggusuran yang di satu sisi merupakan upaya penertiban, di sisi lain membangkitkan segenap permasalahan, salah satu di antaranya dan ini yang utama ialah bahwa keluarga-keluarga nelayan menjadi kehilangan tempat tinggal. Segenap permasalahan itu yang menimbulkan keprihatinan berbagai pihak yang mempunyai perhatian terhadap keluarga nelayan, di antaranya Departemen Kelautan dan Perikanan, Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah dan Pemerintah Kabupaten daerah asal.

Sebagian dari keluarga nelayan yang tergusur dari bantaran Sungai Kali Adem ada yang berasal dari daerah Indramayu. Menyikapi permasalahan yang sedang dihadapi keluarga-keluarga nelayan yang tergusur dari bantaran Sungai Kali Adem yang berasal dari Indramayu, Pemerintah Kabupaten Indramayu telah menyiapkan lahan di Karang Song sebagai tempat untuk pemukiman kembali yang dapat menampung sekitar 240 keluarga nelayan.

Memukimkan kembali keluarga-keluarga nelayan yang tergusur dari bantaran sungai Kali Adem tentu tidaklah sebatas menempatkan mereka dalam unit-unit rumah yang dapat mereka tinggali, namun lebih dari itu, keluarga-keluarga nelayan itu nantinya harus mampu membentuk dan mengembangkan diri mereka sebagai satu kesatuan masyarakat yang dapat menjalankan fungsi-fungsi sosial, ekonomi dan budaya secara utuh serta terintegrasi dengan baik dengan masyarakat sekitarnya. Untuk itu tentu diperlukan upaya-upaya pembinaan bagi keluarga-keluarga nelayan pasca penggusuran Kali Adem yang dimukimkan kembali di Karang Song.

4.1.4 Interpretasi pengaruh relokasi

Telah dilakukan kegiatan penelitian pendahuluan di Desa Karang Song, Indramayu, untuk mengetahui karakteristik umum penduduk pemukiman relokasi di Desa

Dokumen terkait