HASIL PENELITIAN
5.1 Data Hasil Perhitungan dan Pengujian Hubung Singkat
Tabel 5.1 Impedansi dan kapasitas hubung singkat sistem kelistrikan EAF no.1
Impedansi sumber Zpu = 0.004534pu Transformator T1 60MVA Zpu = 0.04167pu Impedansi busbar B1 Zpu = 0.0462pu Impedansi penghantar L1=800m Zpu = 0.001997pu Impedansi busbar B2 (PCC): Zpu = 0.048197pu Impedansi penghantar L2=360m Zpu = 0.0032282pu
Impedansi pada busbar B3 (steelwork busbar) Zpu = 0.0514252pu
Impedansi transformator T2, 18MVA: Zpu = 0.09511pu
Impedansi pada busbar C Zpu = 0.14654pu
Kapasitas hubung singkat busbar B1 MVAFltB1= 432.9MVA
Kapasitas hubung singkat busbar B2 (PCC) MVAFltB2= 415.0MVA
Kapasitas hubung singkat busbar B3 MVAFltB3= 388.9MVA
Kapasitas hubung singkat busbar C MVAFltC= 136.5MVA
Tabel 5.2 Data hasil pengujian hubung singkat EAF no.1 Arus hubung singkat EAF Icc=1800A
Tegangan di bus B3 (steelwork busbar) Ucc=17.3kV
Tegangan di bus B2 (PCC) U0=19.2kV
Tegangan sistem kondisi normal UL=20kV
Tabel 5.3 Perbandingan hasil perhitungan teoritis reaktansi X1 dan kapasitas
hubung singkat bus B3 (steelwork busbar) dengan hasil pengujian
Teoritis Hasil Pengujian
Hubung Singkat
Error %
Reaktansi X1 1.0285Ω 1.056Ω 2.67
Reaktansi X2 - 9.6Ω -
Tabel 5.4 Propagasi flicker dari bus B3 (steelwork busbar) ke PCC dan TT Bus B3 (Steelwork Busbar) Bus B2 (PCC) Bus A (sisi TT) MVAFault 388.9 415 4411.5 Pst95% 3.9 3.6 0.3 Pst95% 5.3 5.0 0.5 Pst95% 6.7 6.3 0.6
Tabel 5.5 Rasio perbaikan flicker (FI) pada bus B3 (steelwork busbar)
Pst95% 3.9 5.3 6.7
PLimit 0.79 0.79 0.79
FI 4.9 6.7 8.5
5.2 Pengukuran Data Listrik di bus B3 (steelwork busbar) Untuk 1 Siklus Peleburan
Pengukuran berbagai parameter listrik di steelwork busbar EAF no.1 untuk 1 nomor peleburan dilakukan pada tanggal 20-03-2010 jam 08:52 dan diperlihatkan pada Gambar 5.1 s/d 5.4.
Gambar 5.1 Daya 1 siklus peleburan hasil pengukuran lapangan 0 5 10 15 20 25 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 Menit
Daya 1 Siklus Peleburan
MW MVAR MVA
Gambar 5.2 Arus primer 1 siklus peleburan hasil pengukuran lapangan
Gambar 5.3 Tegangan primer 1 siklus peleburan hasil pengukuran lapangan Data hasil pengukuran lapangan 1 nomor peleburan untuk P, Q, S dan faktor daya diurut berdasarkan nilai S (MVA) dan diplot dalam bentuk grafik seperti pada Gambar 5.5 s/d 5.7, dibandingkan dengan gambar karakteristik pengoperasian EAF secara teoritis yaitu Gambar 4.5 sebagai latar belakang. Karakteristik P-S pengoperasian
0 200 400 600 800 1000 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 Menit
Arus Primer 1 Siklus Peleburan
I1(A) I2(A) I3(A) 17 17.5 18 18.5 19 19.5 20 20.5 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 Menit
Tegangan Primer 1 Siklus Peleburan
U12(KV) U13(KV) U23(KV)
EAF hasil pengukuran lapangan yang diperlihatkan pada Gambar 5.5 s/d 5.7 memiliki kesamaan dengan karakteristik P-S pengoperasian EAF secara teoritis.
Gambar 5.4 Faktor daya 1 siklus peleburan hasil pengukuran lapangan
Gambar 5.5 Karakteristik P-S perioda mengebor (aktual & teoritis) 0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 Menit
Faktor Daya 1 Siklus Peleburan
PF 0 5 10 15 20 25 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32 34 36 38 40 S(MVA)
Karakteristik P‐SPeriode Boring
(Aktual & Teoritis)
P(MW aktual P(MW) teoritis PF/20 aktual PF/20 teoritis
Gambar 5.6 Karakteristik P-S perioda melebur (aktual & teoritis)
Gambar 5.7 Karakteristik P-S perioda refining (aktual & teoritis) 0 5 10 15 20 25 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32 34 36 38 40 S(MVA)
Karakteristik P‐S
Perioda Melting
(aktual & teoritis)
P(MW) aktual P(MW) teoritis PF/20 aktual PF/20 teoritis 0 5 10 15 20 25 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32 34 36 38 40 S(MVA)
Karakteristik P‐S
PeriodeRefining
(aktual & teoritis)
P(MW) aktual P(MW) teoritis PF/20 Aktual PF/20 teoritis
5.3 Pelaksanaan Pengujian Simulasi Model DSTATCOM dan EAF
Model yang ditampilkan adalah representasi dari konverter elektronika daya IGBT (Insulated Gate Bipolar Transistor) dengan frekuensi penyaklaran IGBT ditetapkan pada 28x50=1.4kHz. Model didiskritasi pada rentang waktu yang relatif kecil yaitu 5
mikrodetik sehingga sesuai untuk mengamati performansi dinamis DSTATCOM. DSTATCOM dipergunakan untuk meregulasi tegangan pada jaringan distribusi 20kV. Dua buah feeder L1=800m dan L2=360m menyalurkan daya ke EAF no.1 dengan transformator tanur T2, 18MVA, 20kV/384V yang terhubung pada bus B3 (steelwork busbar). EAF direpresentasikan sebagai beban yang secara kontinu berubah dan menimbulkan fluktuasi tegangan yang bermodulasi pada frekuensi
flicker 5Hz. Pada simulasi ini magnitudo arus beban sebesar 18kA dimodulasi pada frekuensi 5Hz dengan arus beban dasar 32kA dan faktor daya dipertahankan 0.85. Daya reaktif Q akan bervariasi antara 5MVAR hingga 20MVAR. Variasi beban ini menyebabkan fluktuasi tegangan dan akan diperlihatkan kemampuan DSTATCOM mengurangi fluktuasi tegangan dan flicker.
DSTATCOM meregulasi tegangan pada bus B3 (steelwork busbar) dengan menyerap ataupun membangkitkan daya reaktif. Transfer daya reaktif terjadi melalui reaktansi kopling dengan tegangan sekunder yang sefasa dengan tegangan sistem. Tegangan ini dibangkitkan oleh sebuah VSC (Voltage Source Converter) dengan inverter PWM (Pulse Wave Modulation). Bila tegangan sekunder lebih rendah dari tegangan sistem, DSTATCOM akan bertindak sebagai sebuah induktor dan menyerap
daya reaktif. Bila tegangan sekunder lebih tinggi dari tegangan sistem, DSTATCOM akan bertindak sebagai sebuah kapasitor dan membangkitkan daya reaktif.
5.4 Simulasi Respons Dinamis DSTATCOM
Gambar 5.8a,b,c memperlihatkan hasil simulasi respons dinamis DSTATCOM di mana beban EAF tidak dimodulasi dan dijaga konstan. Respons dinamis DSTATCOM untuk beberapa tahap perubahan tegangan sumber diamati. DSTATCOM mengalami kondisi peralihan dari induktif ke kapasitif dengan waktu kurang dari 1 siklus. Beban EAF tidak dimodulasi di mana setting waktu modulasi beban dibuat menjadi [Ton , Toff] = [0.15 , 1] detik *100 sehingga waktu modulasi ini lebih besar dari waktu berhenti simulasi yaitu 0.5 detik. Blok sumber tegangan yang dapat diprogram dipergunakan untuk memodulasi tegangan internal sistem 20kV.
Untuk tahap pertama, tegangan sumber diprogram pada nilai tegangan awal 1.034pu dengan maksud untuk menjadikan tegangan awal steelwork busbar B3=1pu
hingga waktu t=0.2 detik seperti pada Gambar 5.8c trace2. Pada kondisi awal ini DSTATCOM tidak beroperasi (mengambang) yaitu arus Ia=0 setelah peralihan
hingga waktu t=0.2 detik seperti pada Gambar 5.8a. Tiga tahap tegangan diprogram secara berurutan pada waktu t=0.2, 0.3 dan 0.4 detik yaitu dengan menambah nilai tegangan awal sumber sebesar 3%, mengurangi 3% dan menormalkan kembali pada nilai tegangan awal 1.034pu.
Saat simulasi dimulai, kapasitor DC mulai diisi di mana ini memerlukan komponen arus Id yang berhubungan dengan daya aktif yang akan diserap oleh
kapasitor DC. Saat tegangan DC mencapai nilai referensi 2400Vdc (Gambar 5.8b
trace3) komponen arus Id kembali ke nilai yang sangat dekat dengan 0pu. Komponen
arus Iq adalah 0pu sebab tidak diperlukan adanya penyerapan ataupun pembangkitan
daya reaktif. Pada Gambar 5.8a untuk fasa a, kondisi tunak arus DSTSTCOM Ia
mulai tercapai setelah waktu t=0.12 detik dan tidak berubah hingga waktu t=0.2
detik.
Tabel 5.6 Setting untuk simulasi respons dinamis DSTATCOM Waktu pengamatan simulasi 0.5 detik
Blok Programmable Voltage Source
Tegangan Ph-ph & Frekuensi 1.034x20kV & 50Hz
Yang bervariasi terhadap waktu adalah Amplitudo tegangan Nilai amplitudo tegangan (pu) [1.00 1.03 0.97 1.00] Waktu perubahan pada detik ke... [0.00 0.20 0.30 0.40] Blok Variabel Load
Arus nominal & Faktor daya 32000A & 0.85 Modulasi Arus beban & Frekuensi 18000A & 5Hz
Waktu modulasi (detik) [Ton , Toff] = [0.15 , 1]*100
Dikali 100 agar modulasi beban tidak mempengaruhi waktu pengamatan 0.5
detik pada pengujian respons dinamis
Nominal tegangan 384V
Blok DSTATCOM Controller
Mode operasi Regulasi tegangan
Setpoint tegangan ac Vref (pu) 1.0
Kemudian waktu t=0.2 detik, tegangan sumber ditambah 3% dari tegangan awal. Komponen arus Iqref berubah ke -1pu. Indeks modulasi (M) berubah dari 0.735pu ke
0.58pu dan memaksa tegangan keluaran inverter untuk lebih rendah dari tegangan sistem sehingga menimbulkan aliran daya reaktif. DSTATCOM mengkompensasi kenaikan tegangan sumber ini dengan menyerap daya reaktif (bersifat induktif) dari sistem sebesar +12MVAR (Gambar 5.8b trace2). Tegangan bus B3 (steelwork busbar) tetap dipertahankan sebesar 1pu (Gambar 5.8c trace2).
Pada waktu t=0.3 detik, tegangan sumber dikurangi 3% dari nilai tegangan awal. Komponen arus Iqref berubah dari -1pu ke 1pu. Indeks modulasi (M) berubah dari
0.58pu ke 0.89pu (Gambar 5.8b trace4) dan memaksa tegangan keluaran inverter untuk lebih tinggi dari tegangan sistem sehingga menimbulkan aliran daya reaktif. DSTATCOM mengkompensasi penurunan tegangan sumber ini dengan membangkitkan daya reaktif (bersifat kapasitif) sebesar -12MVAR (Gambar 5.8b trace2). Pada saat DSTATCOM berubah sifat dari induktif +12MVAR menjadi kapasitif -12MVAR, dapat diamati bahwa arus DSTATCOM Ia mengalami pergeseran
fasa sebesar 180o terhadap tegangan Va (Gambar 5.8a). Tegangan bus B3 (steelwork
busbar) tetap dipertahankan sebesar 1pu (Gambar 5.8c trace2).
Gambar 5.8c Hasil simulasi respons dinamis DSTATCOM +/-12MVAR (Scope3)
5.5 Simulasi Mengurangi Fluktuasi Tegangan dan Flicker
Pada simulasi ini tegangan sumber dijaga konstan dan beban EAF dimodulasi sehingga terjadi fluktuasi tegangan dan diamati bagaimana DSTATCOM dapat mengurangi fluktuasi tegangan dan flicker. Pada blok sumber tegangan yang dapat diprogram, parameter yang berubah terhadap waktu dirubah menjadi none. Pada blok
Variable Load, parameter waktu modulasi dirubah menjadi [Ton , Toff] = [0.15 , 1]
detik yang berarti beban akan mulai berubah pada waktu t=0.15 detik dengan frekuensi 5Hz yang bermodulasi pada frekuensi dasar 50Hz. Akan dilakukan perbandingan antara kondisi DSTATCOM mengambang dan beroperasi.
5.5.1 DSTATCOM Mengambang
Gambar 5.9a,b,c memperlihatkan hasil simulasi DSTATCOM untuk kondisi mengambang di mana DSTATCOM tidak menyerap ataupun membangkitkan daya reaktif. Parameter mode operasi dirubah menjadi Q regulation dan parameter referensi daya reaktif Qref diset ke nol.
Simulasi dijalankan dan diamati:
1) Perubahan beban Q pada bus B3 (Gambar 5.9c trace1)
2) Perubahan tegangan pada bus B1, B2 & B3 (Gambar 5.9c trace3)
Tabel 5.7 Hasil simulasi DSTATCOM +/-12MVAR mengambang Beban Q pada bus B3
Fluktuasi dari 5MVAR hingga 20MVAR Tegangan bus B1 Fluktuasi dari 0.9864pu hingga 1.022pu
) 1.8% - +/ / (ΔV Vbase =
Tegangan bus B2 (PCC) Fluktuasi dari 0.9832pu hingga 1.021pu
) 1.89% - +/ / (ΔV Vbase = Tegangan bus B3 (steelwork busbar)
Fluktuasi dari 0.9786pu hingga 1.0195pu
) 2.05% - +/ / (ΔV Vbase =
Gambar 5.9c Hasil simulasi DSTATCOM +/-12MVAR mengambang (Scope3)
5.5.2 DSTATCOM Beroperasi
Gambar 5.10a,b,c memperlihatkan hasil simulasi DSTATCOM beroperasi. Parameter mode operasi dirubah menjadi Voltage regulation dan merespons perubahan beban dengan mempertahankan tegangan pada bus B3 sebesar 1pu.
Simulasi dijalankan dan diamati:
1) Perubahan beban Q pada bus B3 (Gambar 5.10c, trace1)
Tabel 5.8 Hasil simulasi DSTATCOM +/-12MVAR beroperasi Beban Q pada bus B3
Fluktuasi dari 5MVAR hingga 20MVAR Tegangan bus B1 Fluktuasi dari 1.0032pu hingga 1.0064pu
) 0.16% - +/ / (ΔV Vbase = Tegangan bus B2 (PCC)
Fluktuasi dari 1.0014pu hingga 1.0038pu ) 0.12% - +/ / (ΔV Vbase = Tegangan bus B3 (steelwork busbar)
Fluktuasi dari 0.9984pu hingga 1.001pu
) 0.13% - +/ / (ΔV Vbase =
Hasil simulasi memperlihatkan bahwa fluktuasi tegangan pada bus B1, B2 & B3 telah mengecil menjadi +/-0.16%, +/-0.12% dan +/-0.13% dengan frekuensi flicker
5Hz yang sudah berada di bawah ambang batas flicker yang diizinkan IEEE 519-1992 (Gambar 2.12). DSTATCOM mengkompensasi tegangan dengan menginjeksi arus reaktif bermodulasi pada 5Hz seperti diperlihatkan pada Gambar 5.10a dan bervariasi antara 0.6pu kapasitif bila tegangan merendah dan 0.6pu induktif bila tegangan di bus B3 meninggi.
Gambar 5.10c Hasil simulasi DSTATCOM +/-12MVAR beroperasi (Scope3)
5.6 Ringkasan Pengujian DSTATCOM +/-12MVAR Tabel 5.9 s/d 5.11 adalah ringkasan untuk:
1) Pengujian respons dinamis DSTATCOM +/-12MVAR
2) Pengujian DSTATCOM +/-12MVAR mengambang 3) Pengujian DSTATCOM +/-12MVAR beroperasi
Detik ke: Tegangan Sumber diprogram sebesar:
Gambar 5.8a Gambar 5.8b
Parameter DSTATCOM
Gambar 5.8c
Trace1: Beban EAF P & Q tidak
dimodulasi, dipertahankan konstan selama pengujian 0 s/d 0.2 1.034pu Setelah peralihan
selama t=0.12
detik, arus Ia
mencapai kondisi tunak 0pu
Trace1: Iqref diikuti Iq menuju 0pu
Trace2: Q DSTATCOM peralihan menuju 0pu Trace3: Kapasitor DC mulai diisi. Tegangan Vdc
peralihan menuju referensi 2400Vdc.
Trace4: Indeks Modulasi peralihan dan menuju tunak pada nilai 0.75pu
Trace2: Tegangan busbar B3 (steelwork busbar) peralihan dan menuju 1pu 0.2 s/d 0.3 1.034pu+3% Dalam 1 siklus arus Ia terbelakang dari tegangan Va
Respons mulai pada siklus pertama:
Trace1: Iqref menuju -1pu dan Iq mengikutinya
Trace2: DSTATCOM menyerap Q=12MVAR
Trace3: Tegangan Vdc dipertahankan 2400Vdc.
Trace4: Indeks Modulasi menuju nilai 0.58pu
Trace2: Tegangan busbar B3 (steelwork busbar) naik menjadi 1.005pu selama 0.025 detik dan dipertahankan kembali ke 1pu 0.3 s/d 0.4 1.034pu-3% Dalam 1 siklus arus Ia mendahului tegangan Va
Respons mulai pada siklus pertama:
Trace1: Iqref menuju 1pu dan Iq mengikutinya
Trace2: DSTATCOM membangkitkan
Q=12MVAR
Trace3: Tegangan Vdc dipertahankan 2400Vdc
Trace4: Indeks Modulasi menuju nilai 0.89pu
Trace2: Tegangan busbar B3 (steelwork busbar) turun menjadi 0.985pu selama 0.025 detik dan dipertahankan kembali ke 1pu
0.4 s/d ... 1.034 Respons mulai siklus pertama dan kondisi tunak dicapai dalam waktu t=0.05
detik
Respons mulai pada siklus pertama:
Trace1: Iqref menuju 0pu dan Iq mengikutinya
Trace2: DSTATCOM menuju Q=0MVAR
Trace3: Tegangan Vdc dipertahankan 2400Vdc
Trace4: Indeks Modulasi menuju nilai 0.75pu
Trace2: Tegangan busbar B3 (steelwork busbar) dalam waktu 0.05 detik menuju 1pu dan dipertahankan
Tabel 5.10 Ringkasan pengujian DSTATCOM +/-12MVAR mengambang Detik
ke:
Tegangan Sumber
Gambar 5.9a Gambar 5.9b
Parameter DSTATCOM Gambar 5.9c 0 s/d 0.15 Dikondisikan 1.034pu agar tegangan pada busbar B3=1pu Setelah peralihan selama t=0.12 detik, arus Ia mencapai kondisi tunak 0pu
Trace1: Iqref diikuti Iq menuju 0 sebab Qref=0
Trace2: Q peralihan menuju 0pu
Trace3: Kapasitor DC mulai diisi. Tegangan
Vdc peralihan menuju referensi 2400Vdc.
Trace4: Indeks Modulasi peralihan dan menuju tunak pada nilai 0.75pu
Trace1: Beban EAF P & Q menuju nilai beban konstan 18MW dan 11.2MVAR
Trace2: Tegangan busbar B3 (steelwork busbar) peralihan dan menuju 1pu 0.15 s/d ... Berfluktuasi mengikuti kondisi beban Aus Ia bertahan di 0pu (kondisi DSTATCOM mengambang)
Trace1: Iqref=0 dan Iq mengikuti Iqref
Trace2: Q dari DSTATCOM adalah 0pu Trace3: Tegangan Vdc dipertahankan 2400 Vdc.
Trace4: Indeks Modulasi bergerak di kisaran nilai 0.6pu s/d 0.86pu
Trace1: Beban EAF P & Q bermodulasi pada frekuensi 5Hz
dengan beban 8MWmin s/d 26MWmax
dan 5MVARmin s/d 20MVARmax
Trace2: Tegangan busbar B3 (steelwork busbar) bermodulasi pada frekuensi 5Hz dengan nilai 0.9786pu hingga 1.0195pu. ) 2.05% - +/ / (ΔV Vbase = Keterangan: Beban EAF dengan arus sekunder 32kA dan faktor daya 0.85 dimodulasi dengan arus beban 18kA pada frekuensi 5Hz
ke: Sumber Parameter DSTATCOM 0 s/d 0.15 Dikondisikan 1.034pu agar tegangan pada busbar B3=1pu Setelah peralihan selama t=0.12 detik, arus Ia mencapai kondisi tunak 0pu sebab tegangan B3=0pu
Trace1: Iqref diikuti Iq menuju 0pu sebab
tegangan B3 adalah 1pu
Trace2: Q peralihan menuju tunak 0pu Trace3: Kapasitor DC mulai diisi. Tegangan
Vdc peralihan menuju referensi 2400Vdc.
Trace4: Indeks Modulasi peralihan dan menuju tunak pada nilai 0.75pu
Trace1: Beban EAF P & Q menuju nilai beban konstan 18MW dan 12MVAR
Trace2: Tegangan busbar B3 (steelwork busbar) peralihan dan menuju 1pu 0.15 s/d ... Arus Ia bermodulasi membelakangi ataupun mendahului tegangan
Trace1: Iqref diikuti Iq bermodulasi sebanding
dengan Qbeban untuk membangkitkan atau
menyerap daya reaktif
Trace2: Q dari DSTATCOM bermodulasi sesuai dengan Iq dan menghasilkan daya reaktif
+/-7.5MVAR
Trace3: Tegangan Vdc dipertahankan 2400 Vdc.
Trace4: Indeks Modulasi bermodulasi di nilai 0.6pu s/d 0.85pu untuk menghasilkan tegangan
Va pada terminal inverter
Trace1: Beban EAF P & Q bermodulasi pada frekuensi 5Hz
dengan beban 8MWmin s/d 26MWmax
dan 5MVARmin s/d 20MVARmax
Trace2: Tegangan busbar B3 (steelwork busbar) bermodulasi pada frekuensi 5Hz dengan nilai 0.9984pu hingga 1.001pu. ) 0.13% - +/ / (ΔV Vbase =
Keterangan: Beban EAF dengan arus sekunder 32kA dan faktor daya 0.85 dimodulasi dengan arus beban 18kA pada frekuensi 5Hz
mulai saat t=0.15 detik. Mode operasi adalah Voltage regulation dan DSTATCOM merespons untuk mempertahankan tegangan pada bus B3 (steelwork busbar)
5.7 Analisa Hasil
Hasil simulasi dijelaskan sebagai berikut:
1) Simulasi respons dinamis DSTATCOM +/-12MVAR
Pada kondisi awal tegangan sumber diprogram sebesar 1.034pu sehingga tegangan di busbar steelwork busbar B3=1pu, kemudian tegangan sumber ditambah sebesar 3% dan dikurangi 3%. Untuk mempertahankan tegangan di
steelwork busbar B3=1pu, DSTATCOM merespons dengan menyerap daya reaktif dari sistem ataupun membangkitkan daya reaktif ke sistem. DSTATCOM memperlihatkan respons dinamis yang sangat baik di mana perubahan sifat induktif menjadi kapasitif memerlukan waktu lebih kecil dari 1 siklus.
2) Simulasi DSTATCOM beroperasi
Beban EAF dengan arus sekunder 32kA dimodulasi dengan arus beban 18kA
pada frekuensi 5Hz. DSTATCOM menyerap ataupun membangkitkan daya reaktif untuk mempertahankan tegangan di steelwork busbar B3=1pu. Fluktuasi tegangan di bus B3 (steelwork busbar) sebesar +/-2.05% telah direduksi menjadi +/-0.13% pada saat DSTATCOM beroperasi dan fluktuasi tegangan pada bus B2 (PCC) dari +/-1.89% menjadi +/-0.12%. Persentase fluktuasi tegangan sebelum dan sesudah kompensasi daya reaktif diperlihatkan pada Tabel 5.7 dan Tabel 5.8.
3) Fluktuasi tegangan sebesar +/-0.13% di bus B3 (steelwork busbar) dan +/- 0.12% di bus B2 (PCC) hasil simulasi memanfaatkan DSTATCOM +/- 12MVAR telah memenuhi batas yang diizinkan IEEE 519-1992 yaitu maksimum 0.5% pada frekuensi flicker 5Hz.
4) Harmonisa yang ditimbulkan oleh pengoperasian DSTATCOM pada simulasi ini memberikan nilai THD = 7.95%. Harmonisa di sekitar orde ke 56 (2x1.4kHz) lebih dominan muncul dengan nilai ± 5% dari tegangan fundamental.