• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Prasiklus

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada minggu pertama yaitu mengajukan surat ijin riset kepada Kepala SMA PGRI 1 Majalengka yaitu dengan Bapak Drs. Oding Abdul Djalil, M.Pd., guna memperoleh ijin untuk melakukan penelitian berkaitan penelitian penulis tentang upaya meningkatkan prestasi belajar PAI siswa melalui pemberian motivasi.

Setelah mendapat persetujuan peneliti langsung mengadakan observasi tentang keadaan sekolah, baik keadaan guru, siswa, keadaan sarana prasarana dan lain sebagainya. Kemudian mengutarakan niat penelitian yaitu pada kelas XII-C untuk melakukan penelitiannya, karena yang dianggap sudah bisa diajak kerja sama dan meminta bantuan guru bidang PAI yaitu Pak Ibnu Robbani untuk menjadi kolaborator. Juga tidak luput menyusun rencana bersama kolaborator guna persiapan pelaksanaan penelitian bagaimana pelaksanaannya dan kapan waktunya pelaksanaannya.

Bersama guru PAI yang lain dan juga sekaligus kolaborator dan juga bersama guru PAI yaitu Bapak Iwan Kiswanto, peneliti melakukan wawancara tentang kondisi obyek penelitian dalam hal ini siswa kelas XII-C tentang bagaimana prestasi belajar PAI selama ini dan bagaimana keaktifan siswa ketika mengikuti pembelajaran. Dan juga tidak luput mewawancarai siswa selaku obyek penelitian guna mengetahui bagaimana

keadaan di rumah masing-masing, karena kondisi di rumah sangat mempengaruhi prestasi siswa. Karena orang tua ketika siswa di rumah adalah guru mereka. Setelah melakukan wawancara peneliti mendapat informasi yaitu yang menyatakan bahwa pelaksanaan pembelajaran PAI belum mampu memaksimalkan potensi para siswa, prestasi setiap kali diadakan evaluasi hanya beberapa yang bisa lulus atau dengan nilai lebih dari Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). Serta masih terjadi komunikasi satu arah artinya siswa cenderung pasif dan kurang mempunyai pengalaman belajar dalam pembelajaran. Sehingga siswa kurang menyukai pelajaran PAI dan menyebabkan hasil belajar rendah. Hal ini terbukti dengan rata-rata hasil belajar dan prosentase ketuntasan belajar siswa yaitu nilai formatif semester I siswa kelas XII-C pada tahun ajaran 2012-2013 terakhir adalah 65

2. Hasil Siklus I a. perencanaan

Pada hasil penelitian yang peneliti lakukan di SMA PGRI 1 Majalengka pada tahap siklus I ini pada awalnya peneliti melakukan pembelajaran seperti biasa yaitu melakukan pemelajaran PAI secara konvesional. Tetapi kemudian setelah dianggap materi sudah disampaikan secara keseluruhan yaitu pada pada materi pokok bahasan standar kompetensi melafalkan dan mengartikan surat pendek pilihan dengan kompetensi dasar membaca surat Al Maidah ayat 3 dan surat Al Hujurat ayat 13 dengan indikator (1). Melafalkan kata dan kalimat surat Al Maidah ayat 3 dan surat Al Hujurat ayat 13, (2).

Mengartikan kata dan kalimat surat Al Maidah ayat 3 dan surat Al Hujurat ayat 13.

Dari materi di atas untuk siklus I ini peneliti mengambil pada materi ayat yang pertama dengan indikator melafalkan dan mengartikan kata dan kalimat surat Al Maidah ayat 3. Materi dibagi menjadi dua karena nantinya yang satunya lagi untuk pelaksanaan pada siklus berikutnya. Jadi dengan indikator yang sama tinggal materi yang berbeda.

Kemudian peneliti membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk kegiatan pembelajaran. Pada perencanaan pembuatan RPP ini peneliti berkonsultasi dengan guru PAI karena akan menyesuaikan materi yang telah dibahas di kelas XII. Agar pembelajaran tidak terganggu, sesuai dengan kalender akademik atau progran tahunan yang sudah dibuat oleh guru PAI.

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan pembelajaran pada siklus I di kelas XII-C SMA PGRI 1 Majalengka ini penyampaian materi dilakukan oleh penelti. Sedangkan guru PAI lain sebagai observer (kolaborator). Hal ini dilakukan guna apa yang sudah direncanakan sesuai dengan pelaksanaannya, dan sesuai dengan harapan hasil yang akan dicapai. Pembelajaran pokok bahasan melafalkan dan mengartikan surat Al Maidah ayat 3 ini dilaksanakan sesuai dengan langkah-langkah skenario pembelajaran yang telah direncanakan pada tahap perencanaan dan sesuai dengan langkahlangkah yang telah

direncanakan pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Yaitu peneliti dalam menanamkan konsep tentang materi melafalkan dan mengartikan kata dan kalimat surat Al Maidah ayat 3 mula-mula menggunakan metode konvensional.

Dalam penanaman konsep ini haruslah benar-benar sampai matang, karena kalau tidak nantinya siswa akan merasa kesulitan dikala melihat tulisan yang ditulis terpotong-potong. Mana arti dari kata-kata yang dipotong ini, karena taunya cuma keseluruhannya saja. Oleh karenanya guru pertama menulis di depan kelas atau menyediakan tulisan dari rumah yang sudah ditulis dengan baik secara keseluruhan yaitu surat Al Miadah ayat 3. Kemudian guru menuliskannya secara terpotong-potong sebelum membacakannya kepada siswa. Setelah selesai, guru membacakannya secara keseluruhan dari satu ayat tersebut denga pelan dan jelas supaya siswa mendengarnya jelas sehingga menirukannya pun tidak salah ucap. Setelah guru membacaknnya siswa menirukannya bersamasama. Kemudian siswa menirukannya per baris tempat duduk dan terakhir ditirukannya secara individu.

Setelah semuanya membaca ayat secara keseluruhan, untuk menguatkan dan mempermudah dan memperjelas pelafalannya guru membacakan ayat yang ditulis secara terpotong. Guru melafalkan dari satu potong kata ayat surat Al Miadah ayat 3 ditirukan siswa per potong juga supaya jelas pelafalannya. Kemudian berlanjut sampai

selesai melafalkan potongan-potongan ayat dari surat Al Maidah ayat 3.

Setelah melafalkan dirasa sudah baik, guru menuliskan arti kata-kata dari surat Al Maidah ayat 3 secara terpotong-potong. Setelah selesai ditulis guru membacakannya dan diikuti para siswa. Ditirukan secara bersamasama diteruskan menurut barisan duduk siswa dan secara individu. Begitu seterusnya untuk setia kata dilakukan.

Setelah selesai mengartikan per kata, kemudian guru mengartikan secara keseluruhan dari surat Al Maidah ayat 3 ini. Dan ditirukan siswa secara keseluruhan dilanjutkan secara kelompok baris dan terakhir secara individu. Setelah semuanya dilafalkan dan diartikan, untuk penguatan guru membagi kelompok siswa menjadi dua bagian di setiap tempat duduknya. Karena setiap meja ditempati oleh dua siswa, maka dibagi menjadi sisi kanan dan sisi kiri. Terlebih dahulu semua siswa yang menempati duduk di sebelah sisi kanan menunjuk kata dari bagian surat Al Maidah ayat 3 kemudian siswa yang duduk di sebelah kiri melafalkannya, begitu seterusnya sampai semua siswa yang sebelah kiri membaca semua bagian dari surat Al Maidah ayat 3. Setelah semuanya selesai kemudian gentian dengan siswa yang duduk di bagian sebelah kanan tadinya mendapat tugas menunjuk kata, sekarang siswa yang berada di sebelah kiri menunjuk kata dan yang berada di sebelah kanan membaca kata yang ditunjuk temannya.

Setelah semuanya melafalkan secara bergantian, kemudian yang tadinya melafalkan sekarang diganti mengartikan dengan formasi pembagian tugas seperti tadi. Yaitu dimulai dari siswa yang duduk di sebelah kanan menunjuk kata kemudian yang sebelah kiri mengartikannya. Begitu seterusnya kemudian bergantian. Menunjuk kata mulai dari urut kemudian secara acak sampai temannya bisa melafalkan dan mengartikan surat Al Maidah ayat 3.

c. Pengamatan

Berdasarkan hasil pengamatan pada pembelajaran pada siklus I ini, peneliti menyampaikan materi tentang melafalkan dan mengartikan surat Al Maidah ayat 3 baik secara perkata dan per kalimat. Dan yang paling terakhir merupakan bisa melafalkan dan mengartikan surat Al Maidah ayat 3secara keseluruhan itu sendiri. Dalam pelaksanaannya guru melaksanakan tindakan pembelajaran dengan cukup lancar dari awal sampai akhir karena sudah sesuai dengan prosedur yang tercantum dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Tetapi ada beberapa siswa mengikuti pembelajaran kurang begitu antusias, yaitu dengan bergurau, lesu, tidak konsentrasi dan bahkan ada yang ramai dikarenakan siswa dalam mempraktikkan bersamasama masih banyak yang bergurau.

d. Evaluasi

Tahap berikutnya dari pembelajaran pokok bahasan melafalkan dan mengartikan surat Al Maidah ayat 3 ini setelah pelaksanaan yaitu evaluasi pembelajaran berupa tes tertulis secara

individu. Hal ini dilakukan untuk mengetahui hasil belajar yang telah dilaksaanakan. Pada siklus I ini hasil belajar siswa yang diperoleh sudah mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan kondisi awal sebelum pelaksanan tindakan, namun masih belum mencapai indikator keberhasilan yang ditentukan. Hasil belajar yang diperoleh pada siklus I adalah nilai rata-rata 67,5. Dengan keaktifan siswa sebesar 70,4% diperoleh dari hasil observasi kolaborator ketika melihat proses pembelajaran berlangsung.

Hasil tes yang diperoleh tersebut digunakan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa sebelum dan setelah pembelajaran dengan diberi motivasi oleh guru. Selain itu juga digunakan untuk membangkitkan semangat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran, karena pembelajaran akan lebih menarik tidak hanya guru yang aktif tetapi siswa juga bisa berperan aktif. Jadi dengan siswa bersemangat mengikuti proses pembelajaran pastilah akan banyak yang paham karena ada minat dari diri siswa itu sendiri.

Dengan demikian, diharapkan sikap ketergantungan siswa akan guru yang selalu memberi masukan bisa teratasi, karena dengan termotivasi siswa bisa mengikuti secara aktif dan bisa mengembangkan materi pembelajaran sendiri di rumah di perpustakaan dan tempat lain yang kondusif karena termotivasi. Sehingga keaktifan siswa dan hasil belajar siswa akan meningkat. Sedang dari pihak orang tua ternyata walaupun sudah diarahkan oleh peneliti, masih banyak orangtua yang belum maksimal dalam

memotivasi anak mereka sendiri. Oleh karena kesibukan, kurang pemahaman akan cara dan pentingnya motivasi dari guru kepada siswanya sendiri maupun pemahaman tentang motivasi itu sendiri oleh guru.

e. Refleksi

Berdasarkan hasil penelitian siklus I, kemudian dilakukan refleksi terhadap langkah-langkah yang telah dilaksanakan. Hasil refleksi tersebut adalah sebagai berikut:

1) Guru diharapkan mampu meningkatkan pengelolaan waktu dalam kegiatan pembelajaran materi melafalkan dan mengartikan surat Al Maidah ayat 3 yang diterapkan di kelas XII-C SMA 1 PGRI Majalengka, karena kalau tidak diatur sedemikian terencana banyak siswa yang bergurau ketika mengikuti guru melafalkan bersama-sama.

2) Dalam penyampaian secara ceramah yang pokok-pokok saja, sehingga bisa lebih banyak waktu ketika melakukan di lakukan bersama siswa, sehingga siswa ikut berperan aktif.

3) Guru bersama kolaborator memantau siswa secara terbagi agar siswa tidak ramai ketika melakukan tebak kata dan arti bersama teman sebangkunya.

4) Lebih menekankan kepada guru untuk memaksimalkan motivasi mereka, meluangkan waktu untuk mereka dalam memotivasi. Dan peneliti lebih menanamkan tentang pemahaman tentang motivasi

itu sendiri baik macam-macam motivasi, cara dan kapan baiknya memberikan motivasi itu sendiri.

5) Untuk mempermudah siswa dalam membantu pemahaman awal pada siklus II, peneliti bersama kolaborator menyusun skenario dalam proses pembelajaran pokok bahasan melafalkan dan mengartikan kata dan kalimat surat Al Hujurat ayat 13 dibuat kelompok kecil ketika menirukan sehingga permasalahannya akan lebih terlihat ketika ada yang merasa kesulitan. Hasil belajar siswa belum mencapai indikator yang ditentukan sehingga perlu dilakukan peningkatan aktivitas belajar di siklus II.

3. Hasil Siklus II a. Perencanaan

Pada siklus II ini guru kembali menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Dalam perencanaan ini peneliti juga meminta bantuan terhadap guru PAI berkaitan materi yang akan diajarkan pada siklus II ini. Selain perencanaan yang dibuat untuk siklus II ini, peneliti juga mewawancarai orangtua siswa tentang peran mereka selama pelaksanaan pada siklus I. Pada sebelum pelaksanaan siklus I sudah diberi masukan oleh kolaborator, bagaimana cara memotivasi siswa dan bagaimana caranya. Setelah guru diberi pemahaman yang lebih mendalam tentang pentingnya motivasi guru, dan diharap selalu memotivasi siswa mereka guna kemajuan siswa

mereka sendiri, kemudian peneliti mulai membagi siswa dalam kelompok kecil untuk belajar di rumah.

Merangsang para orangtua untuk memantau perkembangan pelajaran anak mereka di sekolah. Setiap siswa di bentuk kelompok dengan anggota yang rumahnya berdekatan supada mempermudah akses berkumpul. Dan juga memotivasi siswa karena dengan belajar bersama siswa akan ada teman untuk bertanya ketika ada kesulitan yang kira-kira bisa diselesaikan mereka sendiri.

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan pembelajaran siklus II di kelas XII-C SMA PGRI 1 Majalengka yang juga dilakukan oleh peneliti. Karena supaya yang telah direncanakan bisa berjalan sesuai dengan yang diharapkan oleh peneliti. Pada siklus II ini, materi yang disampaikan tentang melafalkan dan mengartikan kata dan kalimat tetapi berbeda dengan materi yang disampaikan pada siklus I. pada siklus I materi yang disampaikan adalah surat Al Maidah ayat 3. Sedangkan yang disampaikan pada siklus II ini adalah surat Al Hujurat ayat 13. Karena sama-sama melafalkan dan mengartikan kata dan kalimat, jadi hampir sama dengan materi pada siklus I. Pada pembelajaran siklus II ini guru menguraikan materi dengan metode konvensional dengan waktu singkat, hanya materi-materi pokok saja.

Karena siswa sudah mulai pengalaman tentang pembelajaran yang peneliti tempuh. Karena juga materi yang dipelajari hampir sama dengan materi yang dipelajari pada siklus I. Tetapi sebelum proses

pembelajaran dilakukan siswa di tanyai tentang motivasi yang diberikan orangtua mereka masing-masing. Dari tindakan siklus II ini, secara garis besar guru sudah mampu melaksanakan tindakan pembelajaran dengan baik sehingga siswa dapat mengikuti pembelajaran secara antusias.

Pada pelaksanaan praktik siklus II ini lebih ditekankan untuk selalu aktif di kelompok masing-masing. Dan ketua kelompok sebagai koordinator sekaligus sebagai penanggung jawab kepada anggotanya yang ketika di rumah masih mengalami kesulitan. Baru serasa kesulitannya berat dipasrahkan kepada guru dalam hal ini peneliti sebagai pengajarnya. Dan penekanan jugauntuk guru untuk serius dalam memotivasi anak mereka sendiri.

c. Observasi

Dari pengamatan aktivitas siswa yang terjadi selama proses belajar mengajar. Pada siklus II ini sudah mengalami peningkatan dari pada siklus I yaitu siswa semakin antusias dalam mengikuti proses pembelajaran. Terbukti siswa mengikuti pembelajaran dengan lebih aktif dan bersemangat. Hal ini disebabkan karena sebagian besar siswa sudah memahami arti penting pemahaman materi dalam pembelajaran dan ketika melihat hasil wawancara tentang pemberian motivasi orangtua yang meningkat.

Hasil tersebut juga terbukti karena siswa sudah mendapatkan pengalaman dari siklus I dan bimbingan dari orangtua mereka masingmasing dalam pembelajaran materi melafalkan dan

mengartikan kata dan kalimat surat Al Hujurat ayat 13. Dalam siklus II ini sebagian besar kelompok sudah ada kerjasama yang baik antara anggota kelompok masing-masing sehingga dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi sesama anggota kelompoknya, walaupun masih tetap di bawah bimbingan guru dan orangtua ketika di rumah.

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap pengelolaan tindakan yang peneliti lakukan pada siklus II, diperoleh data bahwa kinerja guru sudah optimal. Hal ini dikarenakan guru sudah mampu melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan baik sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) melalui tahapan-tahapan yang ada dalam pembelajaran secara keseluruhan dan sesuai denga waktu yang ditentukan. Pada siklus II ini hasil belajar siswa meningkat bila dibandingkan dengan hasil belajar siswa pada siklus sebelumnya yaitu nilai minimal siswa atau KKM adalah 70 dengan ketuntasan belajar rata-rata 74,5. Dan keaktifan siswa mencapai 76 % diperoleh dari observasi kolaborator ketika proses belajar berlangsung. d. Refleksi

Berdasarkan hasil penelitian siklus II kemudian dilakukan refleksi terhadap langkah-langkah yang telah dilaksanakan. Hasil refleksi tersebut adalah pada pelaksanaan siklus II yang dipandang sudah cukup dalam meningkatkan baik pemberian motivasi guru, keaktifan siswa ketika di sekolah dan ketika belajar kelompok, maupun pada hasil belajar dengan dibuktikan dari hasil tes mereka yang selalu meningkat pada materi melafalkan dan mengartikan kata

dan kalimat surat Al Hujurat ayat 13. Pemberian motivasi dari guru untuk meningkatkan hasil belajar kelas XII-C SMA PGRI 1 Majalengka sudah mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan.

B. Pembahasan

Setelah melihat hasil dari penelitian bisa kita lihat bahwa dalam pembelajaran pada siklus I menghasilkan rata-rata 67,5, setelah di lakukan pembelajaran pada siklus II rata-rata naik menjadi 74,5. Jadi pembelajaran pada materi melafalkan dan mengartikan kata dan kalimat surat Al Maidah ayat 3 dan surat Al Hujurat ayat 13 melalui pemberian motivasi guru terhadap siswa bisa meningkatkan prestasi belajar dan keaktifan belajar siswa kelas XII-C SMA PGRI 1 Majalengka tahun pelajaran 2010/2011.

Dan untuk melanjutkan peningkatan prestasi pada siswa dalam proses pembelajaran mata pelajaran PAI dan mata pelajaran yang, peneliti masih melanjutkan untuk selalu memberi motivasi kepada para siswa, untuk kemajuan baik prestasi maupun semangat untuk berkembang demi masa depan mereka. Karena sudah terbukti bisa meningkatkan prestasi belajar dan semangat siswa dan kalau bisa ditingkatkan.

Dalam pemberian motivasi tersebut, yang telah dilakukan juga bisa ditingkatkan dengan penyediaan buku-buku bacaan di sekolah yang memadai dengan jumlah siswa dan juga bervariasi untuk memotivasi siswa belajar siswa. Selain itu yang terpenting juga guru dalam membimbing siswa juga ditingkatkan supaya hasilnya juga semakin baik.

Dan tidak kalah penting yaitu peran orang tua di rumah, kerja sama guru bersama orang tua harus baik dalam memantau perkembangan anak secara bersama-sama. Ketika di sekolah guru penuh dalam memantau tetapi ketika di rumah pastilah akan kurang dari pantauan guru, oleh karenanya orang tua di sini peran pentingnya, baik dalam pergaulan membimbing belajar, perlengkapan belajar dan sebagainya. Oleh karena untuk hasil yang lebih optimal kedepannya, guru dan orang tua harus bekerja sama, tidak hanya guru yang memberi motivasi kepada anak saja, tetapi orang tua juga sama. Ketika motivasi yang telah guru berikan dalam penelitian telah berhasil meningkatkan prestasi belajar siswa, apalagi ditambah dengan motivasi orang tua pastilah akan lebih baik lagi

Dokumen terkait