• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Objek Penelitian

syarat subjektif dan objektif

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Objek Penelitian

Provinsi Sulawesi Utara terletak di ujung utara pulau Sulawesi Indonesia, dengan ibukotanya adalah kota Manado. Provinsi Sulawesi Utara dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 13 Tahun 1964 tentang Pembentukan Provinsi Sulawesi Utara pada tanggal 23 September 1964. Dengan visinya yaitu, “ Menuju Sulawesi Utara yang Berbudaya, Berdaya Saing dan Sejahtera”.

Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sulawesi Utara dalam kerangka otonomi daerah memiliki strategis dalam mendukung pembiayaan kegiatan pemerintahan di daerah yang sangat kompleks, yang dapat dioperasionalkan jika memiliki ketersediaan anggaran yang memadai.Visi Dinas Pendapatan Daerah yaitu:

“Terdepan dalam pengelolaan pendapatan daerah dan pelayanan prima”. Visi ini mencerminkan bahwa Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sulawesi Utara mengedepankan kualitas pengelolaan pendapatan daerah dan kualitas pelayanan kepada wajib pajak serta bertindak sebagai leader dalam pengkoordinasian pemungutan pendapatan daerah bersama Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) pengelola pendapatan daerah.

Dinas Pekerjaan Umum sebagai institusi teknis yang melaksanakan kebijakan pemerintah Provinsi Sulawesi Utara, mengedepankan visi yaitu: ”Tersedianya Prasarana Jalan dan Jembatan serta

Permukiman berdasarkan Tata Ruang yang handal, bermanfaat agar terwujud Sulawesi Utara yang berbudaya,

berdaya saing dan sejahtera”.

Hasil Penelitian

Pengaturan Alokasi Dana Pajak Kendaraan Bermotor Provinsi Sulawesi Utara

Pengalokasian dan pembagian dana pajak dari pungutan jenis pajak provinsi di SULUT, diatur dalam Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Utara (Perda) Nomor 7 tahun 2011 tentang Pajak Daerah. pengaturan pengalokasian dan pembagian dana pajak kendaraan bermotor termuat pada:

1. BAB III, Bagian Kelima tentang Alokasi Dalam APBD, Pasal 14 yang mengatakan bahwa: “Hasil

Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor paling sedikit dialokasikan 10% (sepuluh persen) untuk

meningkatkan sarana dan prasarana jalan serta peningkatan moda transportasi”.

2. BAB XII, Bagian Kesatu tentang Bagi Hasil dan Biaya Operasional, Pasal 67 ayat 1 mengatakan bahwa:

“Hasil penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor diserahkan kepada pemerintah kabupaten dan kota sebesar 30% (tiga puluh persen)”. Kemudian dalam Pasal 67 ayat 2

mengatakan bahwa: “pembagian sebagaimana dimaksud pada ayat 1 untuk pajak kendaraan bermotor

dibagi sebesar 30% (tiga puluh persen) berdasarkan pemerataan dan sebesar 70% (tujuh puluh persen)

berdasarkan potensi”.

Pemungutan pajak kendaraan bermotor dilakukan oleh masing-masing Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) yang terbagi di tiap Kabupaten/Kota, dimana penyetorannya dilakukan ke Bank Pembangunan Daerah dalam hal ini Bank SULUT, serta masing-masing UPTD wajib mengirimkan laporan pemasukan dan penyetoran pajak ke Dinas Pendapatan Daerah SULUT. Dalam hal kegiatan pemasukan dan pengeluaran SULUT dijalankan berdasarkan APBD yang berlaku, dimana masing-masing SKPD akan memasukkan berbagai rancangan anggaran dan belanja berdasarkan tugas dan kewajibannya. Dalam konsep earmarking tax, dana pajak yang akan dialokasikan dari pajak kendaraan bermotor digunakan untuk peningkatan sarana prasarana transportasi. Untuk pemeliharaan dan peningkatan jalan, belanja ini diatur oleh Dinas Pekerjaan Umum SULUT. Dalam membiayai belanja tersebut digunakanlah dana pendapatan yang sudah dirancangkan dalam APBD juga, dalam hal ini Badan Pengelola Keuangan dan Barang Milik Daerah SULUT akan menyetorkan dana ke masing-masing instansi untuk belanjannya. Selain itu dana pajak kendaraan bermotor masuk secara keseluruhan bersama-sama dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD) lainnya dan penyetoran dana pun didasarkan kepada jumlah anggaran untuk masing-masing SKPD.

Penerimaan dan Bagi hasil Pajak Kendaraan Bermotor SULUT tahun 2012

Pemasukan pendapatan asli daerah tahun 2012 dalam hal ini pajak kendaraan bermotor dapat dilihat dalam tabel berikut ini:

114

Tabel 4. Penerimaan PKB SULUT tahun 2012

Unit Kerja Target TA. 2012 Realisasi tahun 2012 % dari target % potensi

UPTD Manado Rp 89.153.513.000 Rp 91.542.765.741 102.68 51,97397128 UPTD Tondano Rp 10.671.000.000 Rp 10.990.685.600 103.00 6,240029707 UPTD Bitung Rp 17.911.000.000 Rp 17.607.728.100 98.31 9,996896501 UPTD Tahuna Rp 2.565.000.000 Rp 2.640.948.050 102.96 1,499414585 UPTD Kotamobagu Rp 7.985.000.000 Rp 8.622.270.200 107.98 4,895347219 UPTD Amurang Rp 8.226.790.000 Rp 8.322.380.700 101.16 4,725083101 UPTD Airmadidi Rp 14.085.000.000 Rp 14.641.310.440 103.95 8,312694533 UPTD Tomohon Rp 7.750.000.000 Rp 7.313.931.000 94.37 4,152529549 UPTD Mitra Rp 3.058.548.750 Rp 3.402.464.800 111.24 2 UPTD Bolmong Rp 6.744.000.000 Rp 5.830.897.700 86.46 3,310528223 UPTD Bolmut Rp 3.092.000.000 Rp 1.347.176.500 43.57 0,764867788 UPTD Boltim Rp 1.847.500.000 Rp 1.630.543.700 88.26 0,925751268 UPTD Bolsel Rp 1.368.000.000 Rp 865.389.600 63.26 0,491330296 UPTD Talaud Rp 1.055.000.000 Rp 747.992.850 70.90 0,424677566 UPTD Sitaro Rp 1.255.000.000 Rp 625.458.550 49.84 0,355107959 Jumlah Rp176.767.351.750 Rp176.131.943.531 99.64 100

Sumber: Dinas Pendapatan Daerah Sulawesi Utara (diolah kembali oleh penulis)

Tabel 4 menunjukan bahwa penerimaan pajak kendaraan bermotor SULUT pada tahun 2012 adalah sebesar Rp 176.131.943.531 atau 99.64% dari target untuk tahun anggaran 2012.

Dana pajak kendaraan bermotor dibagi hasilkan untuk provinsi maupun Kabupaten/kota pada tiap bulan berjalan di tahun 2012, pembagianya didasarkan pada formulasi bagi hasil pajak pada tabel 4. Nominal bagi hasil pajak kendaraan bermotor SULUT untuk tahun 2012 ditunjukan dalam rumusan berikut:

PKB tahun 2012 : Rp 176.131.943.531

Untuk pemungut : 3% x Rp 176.131.943.531 = Rp 5.283.958.306 Sisa yang akan dibagihasilkan ke Provinsi dan Kabupaten/Kota :

Rp 176.131.943.531 - Rp 5.283.958.306 = Rp 170.847.985.225

Provinsi : 70% x Rp 170.847.985.225 = Rp 119.593.589.657

Kabupaten/Kota : 30% x Rp 170.847.985.225 = Rp 51.254.395.568

Terlihat bahwa dana bagi hasil pajak kendaraan bermotor yang masuk di kas daerah provinsi Sulawesi Utara untuk tahun 2012 adalah senilai Rp119.593.589.657. dalam kaitannya dengan konsep earmarking tax maka untuk melihat nilai minimum yang akan dialokasikan akan dikalikan dengan 10%:

Earmarking tax : 10% x Rp 119.593.589.657 = Rp 11.959.358.965

Perhitungan tersebut menunjukan bahwa anggaran untuk belanja dalam hal pembangunan sarana transportasi harus bernilai minimal Rp 11.959.358.965 atau lebih.

Belanja untuk Peningkatan Sarana Prasarana Jalan Provinsi SULUT tahun 2012.

Provinsi Sulawesi Utara, dalam pengaturan urusan belanja langsung untuk peningkatan jalan, diatur oleh Dinas Pekerjaan Umum. Pembiayaan peningkatan sarana prasarana jalan di Sulawesi Utara didasarkan atas kebutuhan dari daerah, sehingga besaran dana yang dikeluarkan merupakan jumlah nominal yang dibutuhkan daerah dalam hal peningkatan jalan tersebut. Namun besaran nominal 10% dari pemasukan pajak kendaraan bermotor di kas provinsi telah menjadi jaminan ketersediaan dana bagi provinsi dalam pembiayaan sektor tersebut.

Besaran belanja langsung untuk peningkatan sarana prasarana jalan dalam hal rehabilitas/ pemeliharaan dan peningkatan jalan serta jembatan di SULUT pada tahun 2012 terlihat dalam tabel berikut ini:

115

Tabel 5. Pengeluaran untuk Program Rehabilitas/ pemeliharaan dan peningkatan jalan dan jembatan SULUT tahun 2012

Uraian Anggaran 2012 Realisasi 2012 %

1. Program Rehabilitas/ pemeliharaan Jalan

dan Jembatan Rp115.234.970.450 Rp105.198.578.268 91,29

Honorarium Pegawai Honorer/ tidak tetap Rp 1.478.059.000 Rp 1.326.712.500 89,76 Belanja barang habis pakai/ belanja alat tulis

kantor Rp 95.000.000 Rp 87.011.935 91,59 Belanja bahan / material/ Belanja bahan baku

bangunan Rp 20.893.500.000 Rp20.869.447.978 99,88 Belanja cetak dan penggandaan Rp 295.000.000 Rp 242.078.873 82,06 Belanja Perjalanan Dinas Rp 145.000.000 Rp - 0 Belanja jasa konsultansi perencanaan Rp 1.954.519.000 Rp 1.943.269.000 99,42 Belanja modal pengadaan konstruksi jalan Rp 89.773.892.450 Rp80.163.821.130 89,3 Belanja modal pengadaan konstruksi jembatan Rp 600.000.000 Rp 566.236.852 94,37

2. Program peningkatan jalan & jembatan Rp 3.437.180.150 Rp 2.393.387.538 70

Belanja Modal Pengadaan Konstruksi jalan Rp 359.365.500 Rp 210.000.000 58,44 Belanja modal pengadaan konstruksi jembatan Rp 3.077.814.650 Rp 2.183.387.538 70,94

Jumlah Rp118.672.150.600 Rp107.591.965.806 90,66

Sumber: Dinas Pekerjaan Umum SULUT

Tabel 5 menunjukan bahwa jumlah pengeluaran atau realisasi untuk belanja langsung dalam peningkatan sarana prasarana jalan di SULUT pada tahun 2012 adalah sebesar Rp 107.591.965.806.

Rancangan APBD Untuk Tahun 2013 dalam kaitannya dengan alokasi dana pajak kendaraan bermotor

Untuk Tahun Anggaran (TA) 2013 Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara dalam hal ini Dinas Pendapatan Daerah, telah menetapkan target dari penerimaan pajak daerah termasuk didalamnya pajak kendaraan bermotor. Jumlah nominal yang ditargetkan adalah sebagai berikut:

Tabel 6. Target Penerimaan Pajak Daerah SULUT Tahun Anggaran 2013

Jenis Penerimaan Target TA. 2013

PKB Rp. 188.714.175.750

BBN – KB Rp. 245.808.359.000

PBB – KB Rp. 143.240.000.000

P3AP Rp 1.800.930.000

Jumlah Rp 579.563.464.750

116 Tabel 6 menunjukan bahwa target dari penerimaan pajak kendaraan bermotor adalah sebesar Rp. 188.714.175.750 atau 32% dari jumlah keseluruhan target. Dari penerimaan pajak kendaraan bermotor tersebut akan dibagi sebesar 70% untuk provinsi dan 30% untuk kabupaten/kota, sehingga nominal pembagiannya yaitu: Target tahun 2013 : Rp 188.714.175.750

Untuk Pemungut : 3 % x Rp 188.714.175.750 = Rp 5.661.425.273 Sisa yang akan dibagihasilkan ke Provinsi dan Kabupaten/Kota :

Rp 188.714.175.750 – Rp 5.661.425.273 = Rp 183.052.750.478 Provinsi : 70% x Rp Rp 183.052.750.478 = Rp 128.136.925.334

Kota : 30% x Rp Rp 183.052.750.478 = Rp 54.915.825.143

Terlihat bahwa dana yang ditargetkan masuk ke kas provinsi dari bagi hasil pajak kendaraan bermotor adalah Rp.128.136.925.334. Dari besaran tersebut yang menjadi dasar yang akan dialokasikan (earmark) akan dikalikan 10% sebagai nilai minimum yang akan di alokasikan.

Earmarking Tax = 10% x Rp 128.136.925.334 = Rp 12.813.692.533

Perhitungan tersebut menunjukan bahwa anggaran untuk belanja dalam hal pembangunan sarana transportasi harus bernilai Rp 12.813.692.533 atau lebih.

Rancangan APBD dalam kaitannya dengan kebijakan earmarking tax pajak kendaraan bermotor adalah mengenai biaya untuk pembangunan sarana prasarana transportasi dalam hal ini jalan raya. Rancangan APBD nya masuk dalam SKPD Dinas Pekerjaan Umum. Berdasarkan APBD TA. 2013 anggaran untuk rehabilitas, pemeliharaan dan peningkatan jalan SULUT adalah sebesar Rp84.070.401.700

Pembahasan

Pelaksanaan kebijakan earmarking tax provinsi Sulawesi Utara didasarkan pada Undang-Undang Nomor 28 tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, kemudian dijabarkan dalam Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Utara Nomor 7 tahun 2011 tentang Pajak Daerah. Sistem APBD SULUT dalam rangka pelaksanaan kegiatan pemerintahan untuk pelayanan publik menggambarkan suatu sistem yang bersifat terarah dalam penganggaran dan penyetoran dananya. Tidak ada spesifikasi pengaturan dana dari pendapatan tertentu akan di khususkan untuk pengeluaran tertentu. Hal ini menunjukan bahwa nilai minimal 10% yang harus dialokasikan dananya untuk sarana dan prasarana transportasi tidak akan terlihat, karena dana pajak kendaraan bermotor ini di setorkan ke kas daerah secara keseluruhan. Keberadaan besaran minimal 10% ini yang diatur juga dalam Perda No 7 tahun 2011 dijadikan sebagai jaminan bagi ketersediaan dana untuk peningkatan sarana dan prasarana transportasi di SULUT. Namun pembiayaan untuk pengeluaran tersebut juga didasarkan atas keperluan dari daerah, jadi dengan kata lain jumlah pengeluarannya bisa lebih dari besaran 10% tersebut.

Tabel 7. Penerimaan PKB dan belanja untuk sarana prasarana jalan SULUT 2012 Penerimaan PKB

keseluruhan

Bagi Hasil ke Provinsi 70%

Earmarking tax

minimal 10%

Pengeluaran untuk sarana prasarana jalan

Rp176.131.943.531 Rp119.593.589.657 Rp11.959.358.965 Rp107.591.965.806. Dikelola Penulis

Tabel 7 menunjukan bahwa besaran earmarking tax sebesar 10% yaitu Rp11.959.358.965 merupakan nilai minimal yang harus digunakan untuk belanja peningkatan sarana dan prasarana transportasi dalam hal ini jalan. Namun besaran pengeluaran untuk belanja tersebut adalah senilai Rp107.591.965.806. hal ini menunjukan bahwa dana yang digunakan untuk belanja peningkatan sarana dan prasarana jalan sudah lebih dari minimal besaran alokasi dana pajak kendaraan bermotor. Sehingga dapat dikatakan bahwa SULUT telah mengeluarkan dana untuk belanja peningkatan sarana dan prasarana jalan mencapai 90% dari penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor yang di bagi hasilkan ke kas daerah SULUT atau sekitar 61% dari penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor SULUT secara keseluruhan untuk tahun 2012.

117

PENUTUP Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan untuk penelitian ini yaitu sebagai berikut:

Pelaksanaan kebijakan earmarking tax pajak kendaraan bermotor di Provinsi Sulawesi Utara, berjalan bersamaan dengan sistem penganggaran dalam APBD, dimana alur pendapatan sampai pada pengeluaran dilaksanakan dalam satu pot besar yaitu APBD melalui kas umum daerah. Dalam hasil dan pembahasan penelitian terlihat bahwa pada tahun 2012 belanja untuk peningkatan dan pemeliharaan jalan di SULUT telah melebihi minimal 10% dari penerimaan pajak kendaraan bermotor yaitu mencapai 90%. Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Utara No. 7 tahun 2011 tentang Pajak Daerah, menunjukan bahwa kebijakan earmarking tax di SULUT telah sesuai dengan ketentuan tersebut dalam hal nilai atau jumlah alokasi dana yang diamanatkan, dimana jumlah dana yang digunakan dalam belanja peningkatan dan pemeliharaan jalan tersebut telah melebihi minimal 10% penerimaan pajak kendaraan bermotor.

Saran

Berdasarkan kesimpulan yang ada maka yang menjadi saran dari penulis yaitu pemerintah daerah Sulawesi Utara harus mempertahankan bahkan meningkatkan kebijakan pemenuhan pelayanan publik dalam hal peningkatan sarana prasarana transportasi sebagai wujud alokasi dana pajak kendaraan bermotor, dimana wajib pajak memilik hak untuk menikmati pelayanan publik tersebut. Mengingat perkembangan pertumbuhan dana pungutan pajak yang terus meningkat pada tiap tahun berjalan, maka harus disesuaikan juga kebutuhan dari penggunaan objek pajak tersebut. Selain itu, diupayakan agar memprioritaskan rehabilitas ataupun pemeliharaan jalan yang berada dilingkungan sektor perekonomian ataupun pemerintahan, hal ini dikarenakan banyaknya kendaraan yang melintasi jalan-jalan di lingkungan tersebut, sehingga tinggi pula tingkat akibat yang ditimbulkan seperti kerusakan jalan, ataupun kemacetan.

DAFTAR PUSTAKA

Bela, Poetri Mutiara, 2010. Analisis Earmarking Tax Atas Pajak Kendaraan Bermotor (Studi Earmarking Tax di DKI Jakarta) : Universitas Indonesia. Depok. http://lib.ui.ac.id/harvest/index.php/record/view/425159. Diakses 25 Agustus 2013.

Indriantoro, Supomo, 2012. Metode Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen. Edisi Pertama. BPFE-Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta.

Direktorat Jendral Perimbangan Keuangan, Kementrian Keuangan Republik Indonesia, 2012. Pelengkap Buku Pegangan Penyelenggaraan Pemerintahan dan Pembangunan Daerah : Jakarta.

Republik Indonesia. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009. tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (PDRD). Jakarta.

. Peraturan Daerah (PERDA) Provinsi Sulawesi Utara Nomor 7 Tahun 2011 Tentang Pajak Daerah. Manado.

Setyani, Murdiyana, 2012. Analisis Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor dan Kontribusi Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Provinsi Sulawesi Utara : Universitas Sam Ratulangi, Manado.

Siahaan Marihot Pahala. 2010. Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Edisi revisi. Rajawali pers : Jakarta. Sugiyono, 2010. Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta : Bandung.

Waluyo, 2011. Perpajakan Indonesia. edisi 10. Salemba Empat : Jakarta.

Dinas Pendapatan Daerah Sulawesi Utara, 2013. Target Pendapatan Asli Daerah (PAD) SULUT TA. 2013. Manado. http://dispenda.sulutprov.go.id/index.php/web/data/15.1. Diakses 4 September 2013.

118