• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Fakultas Psikologi Universitas Kristen Satya Wacana. Reponden dalam penelitian ini berjumlah 89 mahasiswa, dengan pembagian besar perempuan (61,80 %) dan laki-laki (38,20 %). Sebagian besar mahasiswa berusia 22 tahun (38,20 %), dan usia 17 tahun hanya sebesar 3,40 %. Sebagian besar mahasiswa angkatan 2012 (59, 60 %). Angkatan 2014 sebesar 21,30 % dan angkatan 2013 sebesar 19,10 %.

25

Sebelum dilakukannya uji analisis korelasi Product Moment-Pearson terlebih dahulu dilakukan uji asumsi, yaitu uji normalitas dan linearitas. Data dari variabel penelitian diuji normalitas dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov Test menggunakan SPSS for Windows 16.0. Diketahui pada variabel prokrastinasi akademik memiliki koefisien normalitas sebesar 0,504 (p > 0,05) dengan demikian variabel prokrastinasi akademik memiliki distribusi normal, sedangkan untuk variabel dukungan sosial orangtua memiliki koefisien normalitas sebesar 0,206 (p > 0,05) dengan demikian variabel dukungan sosial orangtua juga pada distribusi yang normal.

Untuk uji linearitas menunjukan bahwa ada hubungan dukungan sosial orangtua dan prokrastinasi akademik adalah linear, karena dari hasil uji linearitas diperoleh F beda = 0,481 dan nilai signifikansi 0,972 (p > 0,05). Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa hubungan dukungan sosial orangtua dan prokrastinasi akademik ini menunjukan korelasi yang linear.

Hasil Analisis Deskrptif

Hasil analisis deskriptif atas data yang diperoleh dibagi menjadi lima kategori, yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah. Pembagian interval dilakukan dengan mengurangi jumlah skor tertinggi dengan jumlah skor terendah dan membaginya dengan jumlah kategori. Analisis deskriptif data diperoleh hasil seperti pada tabel berikut:

26

Tabel 3

Kriteria Skor Dukungan Sosial Orangtua

No Interval Kategori Frekuensi Persentase Mean Standar deviasi 1. 81,6 ≤ x ≤96 Sangat Tinggi 20 22,47% 87,25 15,89 2. 67,2≤ x <81,6 Tinggi 43 48,31% 3. 52,8≤ x <67,2 Sedang 22 24,71% 4. 38,4≤ x <52,8 Rendah 4 4,49% 5. 24≤ x <38,4 Sangat Rendah 0 0%

Hasil analisis deskriptif di atas menunjukkan bahwa perilaku dukungan sosial orangtua pada mahasiswa Fakultas Psikologi UKSW berada pada tingkat tinggi.

Tabel 4

Kriteria Skor Prokrastinasi Akademik

No Interval Kategori Frekuensi Persentase Mean Standar deviasi 1. 136 ≤ x ≤160 Sangat Tinggi 0 0% 71,4 9,75 2. 112≤ x <136 Tinggi 9 10,11% 3. 88≤ x <112 Sedang 26 29,21% 4. 64≤ x <88 Rendah 50 56,18% 5. 40≤ x <64 Sangat Rendah 4 4,49%

27

Hasil analisis deskrptif diatas menunjukkan bahwa perilaku prokrastinasi akademik pada mahasiswa Fakultas Psikologi UKSW berada pada tingkat rendah.

Kemudian untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara dukungan sosial orangtua dengan prokrastinasi akademik pada mahasiswa Fakultas Psikologi UKSW, maka digunakan uji korelasi Product moment-Pearson sebagai berikut:

Tabel 5 Variabel Korelasi

Correlations

Dso Pa

dso Pearson Correlation 1 -.741**

Sig. (1-tailed) .000

N 89 89

pa Pearson Correlation -.741** 1

Sig. (1-tailed) .000

N 89 89

**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

Berdasarkan hasil perhitungan uji korelasi didapatkan hubungan sebesar r = -0,741 dengan signifikansi 0,000 (p < 0,05). Hasil tersebut menunjukkan adanya hubungan korelasi negatif yang signifikan antara dukungan sosial orangtua dengan prokrastinasi akademik pada mahasiswa Fakultas Psikologi UKSW Salatiga.

28

Pembahasan

Berdasarkan hasil perhitungan korelasi Product Moment oleh Karl Pearson antara variabel dukungan sosial orangtua dengan prokrastinasi akademik menunjukkan korelasi r = -0,741 dengan signifikansi sebesar 0,000 (p < 0,05) dari perhitungan uji korelasi antara variabel dukungan sosial orangtua dengan prokrastinasi akademik, didapatkan hasil penelitian yang menunjukkan adanya hubungan negatif yang signifikan antara kedua variabel tersebut. Hal ini sejalan dengan Fibrianti (2009) mengungkapkan bahwa terdapat hubungan negstif yang signifikan antara dukungan sosial orangtua dengan prokrastinasi akademik pada mahasiswa skripsi Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro Semarang.

Perilaku penundaan pada mahasiswa dapat disebabkan karena stres dalam perkuliahan dalam ataupun pengerjaan tugas-tugas akademik (Burka & Yuen, 1983). Penundaan atau penghindaran (procrastination or avoidance) dilakukan individu sebagai suatu bentuk respon maladaptif dari problem-focused coping yang digunakan untuk menyesuaikan diri terhadap situasi yang dipersepsikan penuh stres (Kendall & Hammen, 1998). Penundaan atau yang lebih dikenal dengan prokrastinasi merupakan salah satu bentuk coping stres yang tidak efektif karena pada akhirnya akan menyebabkan tingkat stres meningkat (Tice & Baumeister, 1997).

Smet (1994) menyebutkan sejumlah variabel yang diidentifikasi berpengaruh pada stres, yaitu variabel dalam kondisi individu (umur, jenis kelamin, faktor-faktor genetik, pendidikan, status ekonomi, kondisi fisik), karakteristik kepribadian (introvert-ekstrovert, stabilitas emosi secara umum, hardiness, locus of control), variabel sosial-kognitif (dukungan sosial yang dirasakan, jaringan sosial, kontrol pribadi yang dirasakan),

29

hubungan dengan lingkungan sosial (dukungan sosial yang diterima, integrasi dalam jaringan sosial), dan penanggulangan (coping).

Dukungan sosial yang diberikan orangtua kepada mahasiswa menimbulkan perasaan dekat secara emosional, perasaan menjadi bagian dari keluarga, dihargai, mendapatkan bantuan, dibimbing, dan perasaan dibutuhkan oleh orangtua. Dukungan keluarga terutama dukungan dari orangtua merupakan dukungan sosial pertama yang diterima seseorang karena anggota keluarga adalah orang-orang yang berada dilingkungan paling dekat dengan diri individu dan memiliki kemungkinan yang besar untuk dapat memberikan bantuan saat individu mengalami kesulitan (Levitt, Webber, & Grucci, 1983). Rice (1993) menyatakan bahwa dukungan sosial orangtua mempunyai keterkaitan dengan hubungan yang dekat antara anak dengan orangtua, harga diri yang tinggi, kesuksesan akademik, dan perkembangan moral yang baik pada anak. Mahasiswa dapat bersikap positif, percaya diri menghadapi kesulitan dalam perkuliahan ataupun saat menghadapi tugas-tugas akademik dengan adanya dukungan-dukungan dan bantuan yang diberikan oleh orangtua, sehingga prokrastinasi tidak terjadi pada mahasiswa.

Dukungan sosial memengaruhi kesehatan individu dengan memberi perlindungan dalam „melawan‟ efek negatif dan stres tingkat tinggi (Sarafino, 1998). Ketika mahasiswa mengalami stres, dukungan dari orangtua akan mengembangkan “buffers” yang berguna untuk menghadapi stres. Sebuah penelitian menyatakan bahwa dukungan sosial orangtua dapat mengurangi tekanan akibat aktivitas yang menimbulkan stres pada mahasiswa (Sarafino, 1998). Dukungan sosial yang diberikan orangtua memainkan peranan penting selama masa-masa transisi yang dihadapi oleh mahasiswa (Mounts, Valentiner, Anderson & Boswell, 2005). Lebih lanjut, dukungan sosial orangtua akan dapat melindungi anak dari

30

stres akibat tekanan-tekanan permasalahan yang terjadi, khususnya terhadap stres yang berhubungan dengan tugas akademik yang dihadapi mahasiswa (Smith & Renk, 2007). Dukungan sosial orangtua dapat mengurangi stres pada mahasiswa yang diakibatkan oleh permasalahan yang dialami mahasiswa dalam tugas akademiknya sehingga dapat mengurangi terjadinya prokrastinasi akademik.

Dukungan sosial orangtua memberikan sumbangan efektif 54,90% terhadap prokrastinasi akademik, sedangkan sumbangan sebesar 45,10% diperoleh dari faktor lain, antara lain faktor yang dari dalam individu kondisi fisik dan kondisi psikologis, serta kondisi lingkungan (Ghufron, 2003).

Rata-rata kategori dukungan sosial orangtua pada subjek penelitian masuk dalam kategori tinggi dengan mean sebesar 87,25, akan tetapi secara rinci terdapat 4 subjek (4,49%) penelitian berada dalam kategori rendah, 22 subjek (24,71%) kategori sedang, 43 subjek (48,31%) kategori tinggi, dan 20 subjek (22,47%) kategori sangat tinggi. Adanya variasi kategori dukungan sosial orangtua pada subjek dipengaruhi oleh perbedaan persepsi individu dalam menerima dan merasakan dukungan sosial yang diberikan orangtua.

Berdasarkan analisa data di atas, subjek penelitian merasa orangtua sudah memberikan dukungan sosial dengan sangat baik, antara lain diwujudkan dengan perhatian terhadap aktivitas yang dilakukannya, mempedulikan kondisi fisik dan psikis, memberikan arahan dan informasi yang dibutuhkan, memberikan fasilitas yang memadai, serta memberikan cukup waktu untuk mendampingi mereka. Peneliti tidak membedakan status tempat tinggal subjek, akan tetapi dilihat berdasarkan analisa data mereka memiliki hubungan yang sangat dekat dengan orangtua mereka.

31

Dukungan sosial orangtua yang tinggi artinya mahasiswa merasakan perhatian, kenyamanan, penghargaan dan pertolongan orangtua yang dirasakan sehingga mahasiswa merasa dicintai, diperhatikan, dan dihargai oleh orangtua serta merasa menjadi bagian dari keluarga. Mahasiswa dengan dukungan sosial yang tinggi akan mempunyai pikiran lebih positif terhadap situasi yang sulit, seperti saat pengerjaan tugas-tugas akademik bila dibandingkan dengan individu yang memiliki tingkat dukungan sosial orangtua yang rendah (Fibrianti, 2009). Mahasiswa juga meyakini bahwa orangtua selalu ada untuk membantu, serta dapat mengatasi peristiwa yang berpotensi menimbulkan stres dengan cara yang lebih efektif. Dukungan sosial orangtua mempunyai keterkaitan dengan hubungan yang dekat antara anak dan orangtua, harga diri yang tinggi, kesuksesan akademik, dan perkembangan moral yang baik pada anak (Rice, 1993).

Rata-rata kategori prokrastinasi akademik pada subjek penelitian masuk dalam kategori rendah yang ditunjukan dengan mean sebesar 71,4, akan tetapi secara rinci terdapat 4 subjek penelitian (4,49%) berada dalam kategori sangat rendah, 50 subjek (56,18%) kategori rendah, 26 subjek (29,21%) kategori sedang, 9 subjek (10,11%) kategori tinggi. Adanya variasi kategori prokrastinasi akademik pada subjek dipengaruhi oleh dukungan sosial orangtua yang juga bervariasi.

Tingkat prokrastinasi akademik dalam menyelesaikan skripsi yang masuk dalam kategori rendah, artinya penundaan dalam memulai dan menyelesaikan tugas yang dilakukan oleh mahasiswa sedikit. Berdasarkan analisa data subjek menyelesaikan tugas perkuliahan pada waktu yang tepat, subjek melakukan penundaan saat memulai mengerjakan tugas perkuliahan. Subjek cenderung tidak ada tekanan atau stres dalam menghadapi tugas-tugas perkulian. Hal ini dipengaruhi oleh tingkat dukungan sosial

32

orangtua yang tinggi. Dukungan sosial orangtua dapat mengurangi stres pada mahasiswa yang diakibatkan oleh permasalahan yang dialami mahasiswa dalam tugas akademiknya (Smith & Renk, 2007).

Dokumen terkait