• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN

Hasil penelitian diperoleh dari sampel siswa Sekolah Dasar Perguruan Buddhis Bodhicitta sebanyak 210 siswa. Terdiri dari 105 anak laki-laki dan 105 anak perempuan, pembagian berdasarkan kelompok usia masing-masing. (Tabel 2)

Usia (tahun) Jumlah Laki-laki Perempuan

6 - < 7 30 15 15 7 - < 8 30 15 15 8 - < 9 30 15 15 9 - < 10 30 15 15 10 - < 11 30 15 15 11 - < 12 30 15 15 12 - < 13 30 15 15 JUMLAH 210 105 105

Berikut adalah hasil penelitian pada anak etnis Tionghoa di Sekolah Dasar Perguruan Buddhis Bodhicitta, 2009.

6 - < 7 tahun

Pada usia ini, gigi permanen anak laki-laki rata-rata mengalami erupsi lebih awal berbanding anak perempuan dengan perbandingan persentase erupsi gigi

Tabel 2. Distribusi jenis kelamin mengikut kelompok usia pada siswa SD Perguruan Buddhis Bodhicitta,

Insisivus sentralis maksila (26,67% kanan dan 20% kiri pada anak laki-laki berbanding 10,53% kanan dan kiri pada anak perempuan); Insisivus lateralis maksila (6,67% kanan dan 6,67% kiri pada anak laki-laki berbanding 5,26% kanan dan kiri pada anak perempuan); Molar satu maksila (80% kanan dan kiri untuk anak laki-laki berbanding 73,65% kanan dan 68,42% kiri untuk anak perempuan).

Insisivus sentralis mandibula (80% kanan dan kiri untuk anak laki-laki berbanding 26,32% kanan dan 21,05% kiri untuk anak perempuan); Insisivus lateralis mandibula (6,67% kanan dan kiri pada anak laki-laki berbanding 5,26% kanan dan kiri anak perempuan); Molar satu mandibula (80% kanan dan 86,6% kiri pada anak laki-laki berbanding 73,68% kanan dan 78,95% kiri pada anak perempuan).

7 - < 8 tahun

Pada usia ini, gigi permanen anak perempuan rata-rata mengalami erupsi gigi lebih tinggi berbanding anak laki-laki dengan perbandingan persentase erupsi gigi permanen sebagai berikut:

Pada gigi permanen maksila: Insisivus sentralis maksila (76,47% kanan dan 64,71% kiri pada anak perempuan berbanding 44,44% kanan dan 55,56% kiri pada anak laki-laki); Insisivus lateralis maksila (11,76% kanan dan kiri pada anak perempuan berbanding 5,56% kanan dan kiri untuk anak laki-laki); Molar maksila (gigi permanen pada anak perempuan telah mencapai 100% sedangkan pada anak laki-laki, 83,33% kanan dan 88,89% kiri).

Untuk gigi permanen mandibula: Insisivus sentralis mandibula (gigi permanen pada anak perempuan telah mencapai 100% sedangkan pada anak laki- laki, 77,78% kanan dan kiri); Insisivus lateralis mandibula (64,71 % kanan dan kiri untuk anak perempuan berbanding 33,33% kanan dan 38,89% kiri pada anak laki- laki); Molar satu mandibula (100% kanan dan kiri pada anak laki-laki berbanding 94,12% kanan dan 100% kiri pada anak perempuan).

8 - < 9 tahun

Saat usia ini anak perempuan mencapai rata-rata persentase erupsi gigi yang lebih tinggi berbanding anak laki-laki dengan perbandingan persentase erupsi gigi permanen sebagai berikut:

Insisivus sentralis maksila (94,44% kanan dan kiri pada anak laki-laki berbanding 93,75% kanan dan 87,5% kiri anak perempuan); Insisivus lateralis maksila (56,25% kanan dan kiri untuk anak perempuan berbanding 50% kanan dan 44,44% kiri pada anak laki-laki); Molar satu maksila (100% kanan dan kiri pada anak laki-laki berbanding 93,75% kanan dan 100% kiri pada anak perempuan).

Insisivus sentralis mandibula (gigi permanen pada anak laki-laki dan anak perempuan adalah sama yaitu 100%); Insisivus lateralis mandibula (100% kanan dan kiri pada anak perempuan berbanding 88,89% kanan dan 94,44% kiri pada anak laki- laki); Kaninus mandibula (6,25% kanan dan kiri pada anak perempuan, sedangkan anak laki-laki belum erupsi pada sebelah kanan dan 5,56% pada kiri); Molar satu

mencapai 94,44% kanan dan kiri); pada beberapa kasus yang telah diperiksa, didapati bahwa gigi permanen premolar satu mulai tererupsi pada anak perempuan (6,25% untuk gigi premolar satu mandibula kiri), tapi belum muncul pada anak laki-laki.

9 - < 10 tahun

Usia ini menunjukkan bahwa kebanyakkan anak perempuan yang mengalami erupsi gigi yang lebih tinggi berbanding anak laki-laki. Perbandingan persentase erupsi gigi permanen sebagai berikut:

Insisivus sentralis maksila (100% kanan dan kiri pada anak perempuan berbanding 93,75% kanan dan kiri pada anak laki-laki); Insisivus lateralis maksila (91,3% kanan dan 95,65% kiri pada anak perempuan berbanding 87,5% kanan dan 93,75% kiri pada anak laki-laki); dan Molar satu maksila (anak laki-laki mencapai 100% sementara anak perempuan mencapai 100% pada kanan dan 95,65% pada kiri).

Insisivus sentralis mandibula (100% kanan dan kiri untuk anak perempuan, 93,75% kanan dan kiri untuk anak laki-laki); Insisivus lateralis mandibula (100% kanan dan kiri untuk anak perempuan, 93,75% kanan dan kiri untuk anak laki-laki); kaninus mandibula (68,75% kanan dan 81,25% kiri pada anak laki-laki, sementara 95,65% kanan dan 100% kiri pada anak perempuan); Premolar satu mandibula (6,25% kanan dan belum erupsi pada sebelah kiri bagi anak laki-laki, 4,35% kanan dan kiri untuk anak perempuan); Molar satu mandibula adalah sama bagi anak laki- laki dan anak perempuan (100%).

10 - < 11 tahun

Persentase erupsi gigi permanen pada maksila: 100% bagi gigi insisivus sentralis maksila untuk anak laki-laki dan anak perempuan; Insisivus lateralis maksila (100% kanan dan 94,74% kiri pada anak laki-laki berbanding 100% kanan dan kiri anak perempuan); Kaninus maksila (15,79% kanan, 21,05% kiri anak laki- laki berbanding 4,55% anak perempuan); Premolar satu (94,74% kanan dan kiri anak laki-laki berbanding 90,91% kanan, 86,36% kiri anak perempuan); Premolar dua maksila (73,68% kanan, 63,16% kiri anak laki-laki berbanding 72,73% kanan, 59,09% anak perempuan); Molar satu maksila (anak laki-laki dan anak perempuan adalah sama, 100%); Molar dua maksila hanya erupsi pada anak perempuan (4,55% kanan)

Untuk mandibula: Insisivus sentralis mandibula (100% pada anak laki-laki dan anak perempuan); Insisivus lateralis mandibula (100% kanan dan kiri pada anak laki-laki berbanding 95,45% kanan dan 100% kiri pada anak perempuan); Kaninus mandibula (89,47% kanan, 84,21% kiri untuk anak laki-laki berbanding 86,36% kanan, 95,45% kiri untuk anak perempuan); Premolar satu mandibula (73,68% kanan, 63,16% kiri anak laki-laki berbanding 86,36% kanan dan kiri anak perempuan); Premolar dua mandibula (26,32% kanan dan kiri anak laki-laki berbanding 22,73% kanan dan kiri anak perempuan); Molar satu mandibula (100% bagi anak laki-laki dan anak perempuan); Molar dua mandibula (10,53% kanan dan kiri anak laki-laki berbanding 13,64% kanan dan kiri anak perempuan).

11 - < 12 tahun

Persentase erupsi gigi permanen pada anak laki-laki dan perempuan dalam usia ini hampir sama dan telah mencapai 100% bagi gigi insisivus sentralis dan molar satu.

12 - < 13 tahun

Saat usia ini, kebanyakkan gigi permanen pada anak laki-laki dan perempuan telah mengalami erupsi.

Rata-rata usia (Mean age) waktu erupsi gigi permanen dan simpangan baku (Standard deviation) dapat dilihatkan pada Tabel 3 dan 4, berhubungan dengan pola erupsi gigi permanen pada masing-masing anak laki-laki dan anak perempuan.

Pada Tabel 3, dapat dilihat bahwa pada maksila untuk gigi insisivus sentralis, erupsi terjadi pada usia rata-rata 7,12 tahun dengan simpangan baku sebesar 0,58. Erupsi gigi insisivus lateralis terjadi pada usia rata-rata 8,45 tahun dengan simpangan baku sebesar 0,69. Gigi kaninus, erupsi pada usia rata-rata 11,27 tahun dengan simpangan baku sebesar 0,48. Gigi premolar satu, erupsi pada usia rata-rata 10,54 tahun dengan simpangan baku sebesar 0,25. Gigi premolar dua, erupsi terjadi pada usia rata-rata 11.03 tahun dengan simpangan baku sebesar 0,52. Gigi molar satu, erupsi terjadi pada usia rata-rata 6,51 tahun dengan simpangan baku sebesar 0,31. Sementara erupsi gigi molar dua, terjadi pada usia rata-rata 12,29 tahun dengan simpangan baku sebesar 0,48.

Tabel 3. Rata-rata usia (Mean age) waktu erupsi gigi permanen dan simpangan baku (Standard deviation) pada anak

Waktu erupsi gigi mandibula, gigi insisivus sentralis erupsi pada usia rata- rata 6,50 tahun dengan simpangan baku sebesar 0,32. Gigi insisivus lateralis, erupsi terjadi pada usia rata 7,31 tahun dengan simpangan baku sebesar 0,36. Gigi kaninus, erupsi pada usia rata-rata 9,41 tahun dengan simpangan baku sebesar 0,38. Gigi premolar satu erupsi pada usia rata-rata 10,94 tahun dengan simpangan baku sebesar 0,58. Gigi premolar dua erupsi pada usia rata-rata 11,20 tahun dengan simpangan baku sebesar 0,49. Gigi molar satu erupsi pada usia rata-rata 6,48 tahun dengan simpangan baku sebesar 0,31. Sementara untuk gigi molar dua, erupsi terjadi pada usia rata-rata 11,94 tahun dengan simpangan baku sebesar 0,70.

Gigi Maksila Mandibula

Mean Std. Dev Mean Std. Dev

Insisivus sentralis 7,12 0,58 6,50 0,32 Insisivus lateralis 8,45 0,69 7,31 0,36 Kaninus 11,27 0,48 9,41 0,38 Premolar satu 10,54 0,25 10,94 0,58 Premolar dua 11,03 0,52 11,20 0,49 Molar satu 6,51 0,31 6,48 0,31 Molar dua 12,29 0,48 11,94 0,70

Pada Tabel 4, dapat dilihat bahwa pada maksila untuk gigi insisivus sentralis, erupsi terjadi pada usia rata-rata 7,29 tahun dengan simpangan baku sebesar 0,47. Erupsi gigi insisivus lateralis terjadi pada usia rata-rata 8,26 tahun dengan simpangan baku sebesar 0,76. Gigi kaninus, erupsi pada usia rata-rata 11,53 tahun dengan

Tabel 4. Rata-rata usia (Mean age) waktu erupsi gigi permanen dan simpangan baku (Standard deviation) pada anak

usia rata-rata 10,93 tahun dengan simpangan baku sebesar 0,66. Gigi molar satu, erupsi terjadi pada usia rata-rata 6,49 tahun dengan simpangan baku sebesar 0,31. Sementara erupsi gigi molar dua, terjadi pada usia rata-rata 12,00 tahun dengan simpangan baku sebesar 0,59.

Waktu erupsi gigi mandibula, gigi insisivus sentralis erupsi pada usia rata- rata 6,40 tahun dengan simpangan baku sebesar 0,35. Gigi insisivus lateralis, erupsi terjadi pada usia rata 7,32 tahun dengan simpangan baku sebesar 0,45. Gigi kaninus, erupsi pada usia rata-rata 9,39 tahun dengan simpangan baku sebesar 0,42. Gigi premolar satu erupsi pada usia rata-rata 10,83 tahun dengan simpangan baku sebesar 0,75. Gigi premolar dua erupsi pada usia rata-rata 11,32 tahun dengan simpangan baku sebesar 0,54. Gigi molar satu erupsi pada usia rata-rata 6,46 tahun dengan simpangan baku sebesar 0,33. Sementara untuk gigi molar dua, erupsi terjadi pada usia rata-rata 11,86 tahun dengan simpangan baku sebesar 0,64.

Gigi Maksila Mandibula

Mean Std. Dev Mean Std. Dev

Insisivus sentralis 7,29 0,47 6,40 0,35 Insisivus lateralis 8,26 0,76 7,32 0,45 Kaninus 11,53 0,36 9,39 0,42 Premolar satu 10,41 0,25 10,83 0,75 Premolar dua 10,93 0,66 11,32 0,54 Molar satu 6,49 0,31 6,46 0,33 Molar dua 12,00 0,59 11,86 0,64

Tabel 3. Persentase erupsi gigi permanen pada anak laki-laki berdasarkan kelompok usia masing-masing. Maksila 17 16 15 14 13 12 11 21 22 23 24 25 26 27 Usia 6 – <7 0% 80% 0% 0% 0% 6.67% 26.67% 20% 6.67% 0% 0% 0% 80% 0% 7 – <8 0% 83.33% 0% 0% 0% 5.56% 44.44% 55.56% 5.56% 0% 0% 0% 88.89% 0% 8 – <9 0% 100% 0% 0% 0% 50% 94.44% 94.44% 44.44% 0% 0% 0% 100% 0% 9 – <10 0% 100% 0% 0% 0% 87.5% 93.75% 93.75% 93.75% 0% 0% 0% 100% 0% 10 – <11 0% 100% 73.68% 94.74% 15.79% 100% 100% 100% 94.74% 21.05% 94.74% 63.16% 100% 0% 11 – <12 17.65% 100% 94.12% 100% 58.82% 94.12% 100% 100% 100% 64.71% 88.24% 94.12% 100% 11.76% 12 – <13 60% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 66.67% Mandibula 47 46 45 44 43 42 41 31 32 33 34 35 36 37 Usia 6 – <7 0% 80% 0% 0% 0% 6.67% 80% 80% 6.67% 0% 0% 0% 86.67% 0% 7 – <8 0% 100% 0% 0% 0% 33.33% 77.78% 77.78% 38.89% 0% 0% 0% 100% 0% 8 – <9 0% 94.44% 0% 0% 0% 88.89% 100% 100% 94.44% 5.56% 0% 0% 94.44% 0% 9 – <10 0% 100% 0% 6.25% 68.75% 93.75% 93.75% 93.75% 93.75% 81.25% 0% 0% 100% 0% 10 – <11 10.53% 100% 26.32% 73.68% 89.47% 100% 100% 100% 100% 84.21% 63.16% 26.32% 100% 10.53% 11 – <12 35.29% 100% 76.47% 94.12% 94.12% 100% 100% 100% 100% 94.12% 88.24% 82.35% 100% 35.29% 12 – <13 86.67% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 86.67%

Table 4. Persentase erupsi gigi permanen pada anak perempuan berdasarkan kelompok usia masing-masing. Maksila 17 16 15 14 13 12 11 21 22 23 24 25 26 27 Usia 6 – <7 0% 73.68% 0% 0% 0% 5.26% 10.53% 10.53% 5.26% 0% 0% 0% 68.42% 0% 7 – <8 0% 100% 0% 0% 0% 11.76% 76.47% 64.71% 11.76% 0% 0% 0% 100% 0% 8 – <9 0% 93.75% 0% 0% 0% 56.25% 93.75% 87.5% 56.25% 0% 0% 0% 100% 0% 9 – <10 0% 100% 0% 0% 0% 91.3% 100% 100% 95.65% 0% 0% 0% 95.65% 0% 10 – <11 4.55% 100% 72.73% 90.91% 4.55% 100% 100% 100% 100% 4.55% 86.36% 59.09% 100% 0% 11 – <12 6.67% 100% 80% 100% 66.67% 100% 100% 100% 100% 60% 100% 73.33% 100% 20% 12 – <13 50% 100% 100% 100% 94.44% 100% 100% 100% 100% 94.44% 100% 100% 100% 50% Mandibula 47 46 45 44 43 42 41 31 32 33 34 35 36 37 Usia 6 – <7 0% 73.68% 0% 0% 0% 5.26% 26.32% 21.05% 5.26% 0% 0% 0% 78.95% 0% 7 – <8 0% 94.12% 0% 0% 0% 64.71% 100% 100% 64.71% 0% 0% 0% 100% 0% 8 – <9 0% 100% 0% 0% 6.25% 100% 100% 100% 100% 6.25% 6.25% 0% 100% 0% 9 – <10 0% 100% 0% 4.35% 95.65% 100% 100% 100% 100% 100% 4.35% 0% 100% 0% 10 – <11 13.64% 100% 22.73% 86.36% 86.36% 95.45% 100% 100% 100% 95.45% 86.36% 22.73% 100% 13.64% 11 – <12 46.67% 100% 80% 86.67% 93.33% 100% 100% 100% 100% 93.33% 100% 80% 100% 53.33% 12 – <13 83.33% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 83.33%

11 - < 12 tahun

Persentase erupsi gigi permanen pada anak laki-laki dan perempuan dalam usia ini hampir sama dan telah mencapai 100% bagi gigi insisivus sentralis dan molar satu.

12 - < 13 tahun

Saat usia ini, kebanyakkan gigi permanen pada anak laki-laki dan perempuan telah mengalami erupsi.

Rata-rata usia (Mean age) waktu erupsi gigi permanen dan simpangan baku (Standard deviation) dapat dilihatkan pada Tabel 3 dan 4, berhubungan dengan pola erupsi gigi permanen pada masing-masing anak laki-laki dan anak perempuan.

Pada Tabel 5, dapat dilihat bahwa pada maksila untuk gigi insisivus sentralis, erupsi terjadi pada usia rata-rata 7,12 tahun dengan simpangan baku sebesar 0,58. Erupsi gigi insisivus lateralis terjadi pada usia rata-rata 8,45 tahun dengan simpangan baku sebesar 0,69. Gigi kaninus, erupsi pada usia rata-rata 11,27 tahun dengan simpangan baku sebesar 0,48. Gigi premolar satu, erupsi pada usia rata-rata 10,54 tahun dengan simpangan baku sebesar 0,25. Gigi premolar dua, erupsi terjadi pada usia rata-rata 11.03 tahun dengan simpangan baku sebesar 0,52. Gigi molar satu, erupsi terjadi pada usia rata-rata 6,51 tahun dengan simpangan baku sebesar 0,31. Sementara erupsi gigi molar dua, terjadi pada usia rata-rata 12,29 tahun dengan

Tabel 5. Rata-rata usia (Mean age) waktu erupsi gigi permanen dan simpangan baku (Standard deviation) pada anak

Waktu erupsi gigi mandibula, gigi insisivus sentralis erupsi pada usia rata- rata 6,50 tahun dengan simpangan baku sebesar 0,32. Gigi insisivus lateralis, erupsi terjadi pada usia rata 7,31 tahun dengan simpangan baku sebesar 0,36. Gigi kaninus, erupsi pada usia rata-rata 9,41 tahun dengan simpangan baku sebesar 0,38. Gigi premolar satu erupsi pada usia rata-rata 10,94 tahun dengan simpangan baku sebesar 0,58. Gigi premolar dua erupsi pada usia rata-rata 11,20 tahun dengan simpangan baku sebesar 0,49. Gigi molar satu erupsi pada usia rata-rata 6,48 tahun dengan simpangan baku sebesar 0,31. Sementara untuk gigi molar dua, erupsi terjadi pada usia rata-rata 11,94 tahun dengan simpangan baku sebesar 0,70.

Gigi Maksila Mandibula

Mean Std. Dev Mean Std. Dev

Insisivus sentralis 7,12 0,58 6,50 0,32 Insisivus lateralis 8,45 0,69 7,31 0,36 Kaninus 11,27 0,48 9,41 0,38 Premolar satu 10,54 0,25 10,94 0,58 Premolar dua 11,03 0,52 11,20 0,49 Molar satu 6,51 0,31 6,48 0,31 Molar dua 12,29 0,48 11,94 0,70

Pada Tabel 6, dapat dilihat bahwa pada maksila untuk gigi insisivus sentralis, erupsi terjadi pada usia rata-rata 7,29 tahun dengan simpangan baku sebesar 0,47. Erupsi gigi insisivus lateralis terjadi pada usia rata-rata 8,26 tahun dengan simpangan baku sebesar 0,76. Gigi kaninus, erupsi pada usia rata-rata 11,53 tahun dengan simpangan baku sebesar 0,36. Gigi premolar satu, erupsi pada usia rata-rata 10,41

Tabel 6. Rata-rata usia (Mean age) waktu erupsi gigi permanen dan simpangan baku (Standard deviation) pada anak

usia rata-rata 10,93 tahun dengan simpangan baku sebesar 0,66. Gigi molar satu, erupsi terjadi pada usia rata-rata 6,49 tahun dengan simpangan baku sebesar 0,31. Sementara erupsi gigi molar dua, terjadi pada usia rata-rata 12,00 tahun dengan simpangan baku sebesar 0,59.

Waktu erupsi gigi mandibula, gigi insisivus sentralis erupsi pada usia rata- rata 6,40 tahun dengan simpangan baku sebesar 0,35. Gigi insisivus lateralis, erupsi terjadi pada usia rata 7,32 tahun dengan simpangan baku sebesar 0,45. Gigi kaninus, erupsi pada usia rata-rata 9,39 tahun dengan simpangan baku sebesar 0,42. Gigi premolar satu erupsi pada usia rata-rata 10,83 tahun dengan simpangan baku sebesar 0,75. Gigi premolar dua erupsi pada usia rata-rata 11,32 tahun dengan simpangan baku sebesar 0,54. Gigi molar satu erupsi pada usia rata-rata 6,46 tahun dengan simpangan baku sebesar 0,33. Sementara untuk gigi molar dua, erupsi terjadi pada usia rata-rata 11,86 tahun dengan simpangan baku sebesar 0,64.

Gigi Maksila Mandibula

Mean Std. Dev Mean Std. Dev

Insisivus sentralis 7,29 0,47 6,40 0,35 Insisivus lateralis 8,26 0,76 7,32 0,45 Kaninus 11,53 0,36 9,39 0,42 Premolar satu 10,41 0,25 10,83 0,75 Premolar dua 10,93 0,66 11,32 0,54 Molar satu 6,49 0,31 6,46 0,33 Molar dua 12,00 0,59 11,86 0,64

Dokumen terkait