• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN 5.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Rumah Sakit Martha Friska berdiri sejak tanggal 2 Maret 1981, beralamat di Jalan Komodor Yos Sudarso No 91 Medan, Sumatera Utara, dengan status kepemilikan di bawah Yayasan Rumah Sakit Martha Friska. Bangunan awal rumah sakit berupa bangunan permanen berlantai satu dengan luas bangunan 628,2 M2 dengan kapasitas 50 tempat tidur.

Oleh karena perkembangan rumah sakit, pada tanggal 17 Agustus 1996 diresmikan penggunaan gedung berlantai lima dengan luas bangunan 750 M2. Pada saat ini Rumah Sakit Martha Friska mempunyai luas lahan sebesar 3.640 M2 dan luas lahan cadangan 1.195 M2. Jumlah tempat tidur saat ini sebanyak 250 unit. Pada tahun 2002 status kepemilikan Rumah Sakit Friska beralih kepada PT. Karya Utama Sehat Sejahtera.

Pada Rumah Sakit Martha Friska terdapat beberapa unit pelayanan, yaitu Unit Gawat Darurat, Unit Bedah, Unit Laboratorium, Poli THT, Poli Gigi dan Mulut, Poli Mata, Poli Anak, Poli Umum, Poli Penyakit Dalam, Poli Kebidanan, Poli Paru, Poli Neurologi, Poli Penyakit Kulit dan Kelamin, dan lain-lain. Saat ini Rumah Sakit Martha Friska dipimpin oleh dr. R.P.H. Siahaan MHA.

Sumber daya manusia Rumah sakit Martha Friska terdiri dari tenaga medik 220 orang (33%), tenaga paramedis keperawatan 310 orang (46%), paramedis non keperawatan 34 orang (5%), tenaga non medik 103 orang (16%).

5.2. Analisa Deskriptif 5.2.1. Sosio Demografi

Hasil penelitian penderita dispepsia rawat inap di RS Martha Friska Medan tahun 2007 berdasarkan sosiodemografi yaitu menurut umur, jenis kelamin, agama, pendidikan, pekerjaan, dan status perkawinan dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 5.1. Distribusi Proporsi Penderita Dispepsia Rawat Inap Berdasarkan

Sosio Demografi di RS Martha Friska Medan Tahun 2007

No Sosio Demografi Jumlah

1 Umur (Tahun) f % ≤20 39 19,2 21-30 35 17,2 31-40 22 10,8 41-50 40 19,8 >50 67 33,0 Total 203 100,0 2 Jenis Kelamin Laki –laki 78 38,4 Perempuan 125 61,6 Total 203 100,0 3 Agama Islam 153 75,3 Kristen 43 21,2 Budha 6 3,0 Hindu 1 0,5 Total 203 100,0 4 Tingkat Pendidikan Tidak Sekolah 13 6,4 SD 5 2,6 SLTP 8 3,9 SLTA 36 17,7 Akademi/Perguruan Tinggi 22 10,8 Tidak Tercatat 119 58,6 Total 203 100,0 5 Pekerjaan

Ibu rumah Tangga (IRT) 61 30,0

Pegawai Negeri Sipil (PNS) 46 22,7

Pegawai Swasta 27 13,3 Wiraswasta 29 14,3 Pelajar 13 6,4 Lain-lain 27 13,3 Total 203 100,0 6 Status Perkawinan f %

Kawin 143 70,4

Tidak Kawin 42 20,7

Tidak Tercatat 18 8,9

Total 203 100,0

7 Daerah Asal

Dalam Kota Medan 176 86,7

Luar Kota Medan 27 13,3

Total 203 100,0

Berdasarkan tabel 5.1. dapat dilihat bahwa proporsi tertinggi penderita dispepsia rawat inap di RS Martha Friska Medan tahun 2007 berdasarkan umur adalah >50 tahun yaitu sebesar 33,0%, proporsi terendah dari kelompok umur 31-40 tahun sebesar 10,8%. Berdasarkan jenis kelamin, proporsi perempuan lebih tinggi yaitu sebesar 61,6%, sedangkan proporsi laki-laki sebesar 38,4%. Data penderita berdasarkan suku tidak dapat disajikan karena tidak tercatat.

Proporsi agama tertinggi adalah Islam sebesar 75,3% dan proporsi terendah adalah Hindu sebesar 0,5%. Berdasarkan tingkat pendidikan yang tercatat, proporsi tertinggi adalah tamat SLTA sebesar 17,7% dan terendah SD sebesar 2,6%. Proporsi tertinggi berdasarkan pekerjaan adalah Ibu Rumah Tangga sebesar 30,0% dan terendah adalah pelajar sebesar 6,4%.

Berdasarkan status perkawinan yang tercatat, proporsi penderita yang sudah kawin lebih tinggi yaitu sebesar 70,4%, sedangkan yang tidak kawin sebesar 20,7%. Berdasarkan daerah asal, proporsi penderita asal kota Medan lebih tinggi yaitu sebesar 86,7 %, sedangkan asal dari luar kota Medan sebesar 13,3%.

Proporsi penderita dispepsia rawat inap di RS Martha Friska Medan tahun 2007 berdasarkan jenis dispepsia dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 5.2.Distribusi Proporsi Penderita Dispepsia Rawat Inap Berdasarkan Jenis Dispepsia Di RS Martha Friska Medan Tahun 2007

No Jenis Dispepsia f %

1 Dispepsia Organik (Gastritis, Malabsorbsi, Kolestitis, Gangguan Metabolisme) 21,2 43 2 Dispepsia Fungsional 160 78,8 Total 203 100,0

Berdasarkan tabel 5.2. dapat dilihat bahwa proporsi penderita dispepsia berdasarkan jenis dispepsia lebih tinggi pada penderita dispepsia fungsional sebesar 78,8%, sedangkan penderita dispepsia fungsional sebesar 21,2%.

5.2.3. Manifestasi Klinis

Proporsi penderita dispepsia rawat inap di RS Martha Friska Medan tahun 2007 berdasarkan manifestasi klinis dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 5.3. Distribusi Proporsi P Dispepsia Rawat Inap Berdasarkan Manifestasi Klinis Di RS Martha Friska Medan Tahun 2007

tasi Klinis f % enderita No Manifes 1 ulcus-like dyspepsia 37 18,2 2 dysmotility-like dyspepsia 59 29,1 3 Mixed/Gabungan 107 52,7 Total 203 100,0

Berdasarkan tabel 5.3. dapat dilihat bahwa proporsi tertinggi penderita dispepsia klinis adalah penderita dengan manifestasi klinis mixed/g

berdasarkan manifestasi

abungan sebesar 52,7%. Proporsi terendah adalah penderita dengan ulcus like dyspepsia sebesar 18,2%

5.2.4. Lama Sakit

Proporsi penderita dispepsia rawat inap di R iska Medan tahun 2007 berdasarkan lama sakit dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 5.4. Distribusi Proporsi Penderita Dispepsia Rawat Inap Berdasarkan Lama Sakit di RS Martha Friska Medan Tahun 2007

lam a Sak it % S Martha Fr f Aku t 1 5 2 7 4 , 9 Kro nik 5 1 2 5 , 1 Total 2 0 3 1 0 0 , 0

Berdasarkan tabel 5.4. dapat dilihat bahwa proporsi penderita dispepsia ma sakit lebih tinggi pada penderita akut besar 74,9%

berdasarkan la , sedan n

penderita kronik sebesar 25,1%. 5.2.5. Lama Rawatan Rata-Rata

Lama rawatan rata-rata penderita dispepsia rawat inap di RS Martha Friska Medan tahun 2007 dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 5.5. Lama Raw erita Dispepsia Rawat Inap di RS Martha Friska Medan Tahun 2007

Lama Rawatan Rata-Rata (Har

se gka

atan Rata-rata Pend

X SD 95%CI Coef. of Variation Minimum Maximum 5,24 3,822 ,71-5,77 1 31 4 72,94%

Dari tabel 5.7. dapat dilihat bahwa lama rawatan rata-rata penderita dispepsia

dispepsia sangat bervariasi, dimana lama rawatan awatan maksimum adalah 31 hari. Dari CI dapat

Proporsi penderit ha Friska Medan tahun

2007 berdasarkan sumber biaya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 5.6. Dist oporsi Penderita Dispepsia Ra Berdasarkan Sumber Biaya di RS Martha Friska Medan Tahun 2007

No Sumber iaya f %

yang dirawat inap di RS Martha Friska Medan tahun 2007 adalah 5,24 hari, SD=3,822 hari, dan nilai Coefficient of Variation adalah 72,94% (>10%), artinya lama rawatan rata-rata penderita

minimum adalah 1 hari dan lama r

disimpulkan bahwa 95% diyakini bahwa lama rawatan rata-rata penderita dispepsia adalah 4,71-5,77 hari.

5.2.6. Sumber Biaya

a dispepsia rawat inap di RS Mart

ribusi Pr B

wat Inap

1 Biaya Sendiri 41 20,2

2 Bukan Biaya Sendiri 162 79,8

Total 203 100,0

Berdasarkan tabel 5.6. dapat dilihat bahwa proporsi penderita dispepsia berdasarkan sumber biaya lebih tinggi pada penderita bukan dengan biaya sendiri yaitu sebesar 79,8%, sedangkan proporsi penderita dengan biaya sendiri sebesar 20,2%.

5.2.7. K

a Medan tahun 007 berdasarkan keadaan sewaktu pulang dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 5.5. Berdasarkan

Keadaan Sewaktu Pulang di RS Martha Friska Medan tahun 2007

No Keadaan Sewaktu Pulang %

eadaan Sewaktu Pulang

Proporsi penderita dispepsia rawat inap di RS Martha Frisk 2

Distribusi Proporsi Penderita Dispepsia Rawat Inap f

1 Pulang Berobat Jalan 184 90,6

2 Pulang atas Permintaan Sendiri 17 8,4

3 Meninggal 2 1,0

Total 203 100,0

Berdasarkan tabel 5.5. dapat dilihat bahwa proporsi tertinggi penderita dispepsia berdasarkan keadaan sewaktu pulang adalah pulang berobat jalan sebesar 90,6%,

meninggal sebesar 1,0%. (CFR=1,0%)

ama Kristen, satu orang (50%) berpendidikan SLTA dan satu orang lagi

Berdasarkan pekerjaan, satu orang (50%) adalah Ibu Rumah Tangga (IRT) dan rang (50%) adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS). Berdasarkan status perkawinan, l sudah menikah (100%). Berdasarkan sedangkan proporsi terendah adalah

Penderita yang meninggal ada 2 orang (100%) berada pada kelompok umur 41- 50 tahun, satu orang (50%) berjenis kelamin perempuan dan satu orang lagi (50%) berjenis kelamin laki-laki, satu orang (50%) beragama Islam dan satu orang lagi (50%) berag

(50%) pendidikannya tidak tercatat.

satu o

daerah

dokter mengidap dispepsia fungsional. Satu orang penderita selain mengidap dispepsia, juga didiagnosa mengalami psycosometri, seorang lagi tidak diketahui apakah penderita i komplikasi. Tidak menutup n penderita yang seorang lagi juga mengalami komplikasi penyakit lain, namun belum sempat terdeteksi karena penderita sudah meninggal. Satu orang meninggal setelah dirawat selama empat hari dan seorang lagi meninggal setelah dirawat enam hari. Berdasarkan lama sakit, kedua penderita (100%) mengalami dispepsia kronis.

5.3. Analisa Statistik

.3.1. Distribusi Proporsi Umur Berdasarkan Jenis Dispepsia

60,5 81 50,6

43 100,0 160 100,0 X2

asal, satu orang (50%) adalah penduduk Medan dan satu orang lagi (50%) berasal dari luar kota Medan.

Berdasarkan jenis dispepsia, kedua penderita (100%) berdasarkan pemeriksaan

mengalam kemungkina

5

Distribusi proporsi umur berdasarkan jenis dispepsia pada penderita dispepsia rawat inap di RS Martha Friska Medan Tahun 2007 dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 5.8. Distribusi Proporsi Umur Berdasarkan Jenis Dispepsia Pada Penderita Dispepsia Rawat Inap di RS Martha Friska Medan Tahun 2007 Jenis Dispepsia Organik Fungsional No Umur (Tahun) f % f % 1 ≤ 40 17 39,5 79 49,4 2 > 40 26 Total = 1,371 df = 1 p =0,251

Berdasarkan tabel 5.8. dapat dilihat bahwa dari 43 penderita dispepsia organik, proporsi lebih tinggi pada penderita kelompok umur >40 tahun yaitu sebesar

spepsia a Friska Medan Tahun 2007 dapat dilihat pada tabel dibawah

Tabel

Dispepsia Rawat Inap di RS Martha Friska Medan Tahun 2007 ≤3 bulan (Akut) >3 bulan (Kronik) No Umur (Tahun)

f % f %

1 ≤40 83 54,6 13 25,5

T

X2 = 12, df = 1 p =0,000 Berdasarkan tabel 5.9. dapat dilihat bahwa dari 152 penderita dispepsia dengan lama sakit ≤3 bulan (Akut), proporsi lebih tinggi pada kelompok ≤40

deri dari k lompok umur >40 tahun sebesar 45,4%. Dari 51 penderita dispepsia dengan lama sakit >3 bulan (kronik), proporsi lebih tinggi pada kelompok umur >40 tahun yaitu sebesar 74,5%. Proporsi penderita 60,5%. Proporsi penderita kelompok umur ≤40 tahun sebesar 39,5%. Dari 160 penderita dispepsia fungsional, masing-masing kelompok umur memiliki besar proporsi yang hampir sama yaitu sebesar 49,4% dari kelompok umur ≤40 tahun dan 50,6% dari kelompok umur >40 tahun. Dari hasil uji chi-square diperoleh nilai p>0,05. Artinya tidak ada hubungan yang bermakna antara umur penderita dengan jenis dispepsia.

5.3.2. Distribusi Proporsi Umur Berdasarkan Lama Sakit

Distribusi proporsi umur berdasarkan lama sakit pada penderita di rawat inap di RS Marth

ini:

5.9. Distribusi Proporsi Umur Berdasarkan Lama Sakit Pada Penderita Lama Sakit 2 >40 69 45,4 38 74,5 otal 152 100,0 51 100,0 986 umur tahun yaitu sebesar 54,6%. Proporsi pen ta e

dari ke

tribusi Proporsi Lama Sakit Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang Pada Penderita Dispepsia Rawat Inap di RS Martha Friska

Keadaan Sewaktu Pulang NO

f % f % f % 2 >3 bulan (Kronik) 47 25,5 2 11,8 2 100,0

Total 184 100,0 17 100,0 2 100,0

berobat jalan, proporsi penderita dengan lama sak kut) lebih tinggi yaitu sebesar 74,5%. Proporsi penderita dengan la

25,5%. Dari 17 penderita yang pulang atas taan sen proporsi penderita akit ≤ gi yaitu sebesar 88,2%. Proporsi penderita dengan lama sakit >3bulan (kronik) sebesar 11,8%. Proporsi penderita yang meninggal 100% berasal dari penderita dengan lama sakit >3 bulan (kronik) sebanyak 2 orang. Analisa dengan uji chi-square tidak dapat dilakukan karena terdapat 3 sel (50,0%) yang expected count-nya kurang dari 5.

lompok umur ≤40 tahun sebesar 25,5%. Dari hasil uji chi-square diperoleh nilai p<0,05. Artinya ada hubungan yang bermakna antara umur penderita dengan jenis dispepsia.

5.3.3. Distribusi Proporsi Lama Sakit Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang Distribusi proporsi lama sakit berdasarkan keadaan sewaktu pulang pada penderita dispepsia rawat inap di RS Martha Friska Medan Tahun 2007 dapat dilihat pada atbel dibawah ini:

Tabel 5.10. Dis

Medan Tahun 2007

PBJ PAPS Meninggal

Lama Sakit

1 ≤3 bulan (Akut) 137 74,5 15 88,2 0 0,0

Berdasarkan tabel 5.10. dapat dilihat bahwa dari 184 penderita yang pulang it ≤3 bulan (a

ma sakit >3 bulan (kronik) sebesar permin diri,

dengan lama s 3 bulan (akut) lebih ting

Distribusi lama rawatan rata-rata berdasarkan umur pada penderita dispepsia rawat inap di RS Martha Friska Medan Tahun 2007 dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 5.11. Distribusi Lama Rawatan Rata-Rata Berdasarkan Umur Pada Penderita Dispepsia Rawat Inap di RS Martha Friska Medan

Lama Rawatan Rata-Rata

1 ≤ 40 96 4,13 2,376

107 6,23 4,544

t = -4,202 df = 163,512 p = Berdasarkan tabel 5.11. dapat dilihat bahwa lama rawatan rata-rata penderita dispepsia lebih lama pa pok umur >40 tahun yaitu sebanyak 107

ora d atan rata har nga

p nderita disp engan u 40 , l awa alah 4,13

hari de

Penderita Dispepsia Rawat Inap di RS Martha Friska Medan Lama Rawatan Rata-Rata

Tahun 2007

No Umur (tahun) f X SD

2 > 40

0,000

da kelom

ng engan lama raw rata- 6,23 i de n SD = 4,544 hari. Pada e epsia d mur ≤ tahun ama r tan rata-ratanya ad

ngan SD = 2,376 hari. Berdasarkan hasil uji t-test diperoleh nilai p<0,05. Artinya ada perbedaan yang bermakna lama rawatan rata-rata berdasarkan umur. 5.3.5. Distribusi Lama Rawatan Rata-Rata Berdasarkan Jenis Dispepsia

Lama Rawatan rata-rata berdasarkan jenis dispepsia pada penderita dispepsia rawat inap di RS Martha Friska Medan Tahun 2007 dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 5.12. Lama Rawatan Rata-rata Berdasarkan Jenis Dispepsia Pada Tahun 2007

X SD

No Jenis Dispepsia f

1 Organik 43 5,07 2,971

t = -0

asarkan jenis dispepsia lebih lama pada jenis fungsional yaitu 5,28 hari dengan

5,07 hari dengan SD = 2,971 hari. Berdasarkan hasil uji t-test diperoleh nilai p>0,05. H i da perbe an lama rawatan rata-rata berdasarkan jenis d epsi

5.3.6. Distribusi Lama Rawatan Rata-rata Berdasarkan Lama Sakit Di

Penderita Dispepsia Rawat Inap di RS Martha Friska Medan Lama Rawatan Rata-Rata

,321 df = 201 p = 0,748 Berdasarkan tabel 5.12. dapat dilihat bahwa lama rawatan rata-rata berd

SD = 4,0271 hari, sedangkan pada jenis organik lama rawatan rata-ratanya adalah

al in berarti tidak a da isp a.

stribusi lama rawatan rata-rata berdasarkan lama sakit pada penderita dispepsia rawat inap di RS Martha Friska Medan Tahun 2007 dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 5.13. Distribusi Lama Rawatan Rata-Rata Berdasarkan Lama Sakit Pada Tahun 2007

No Lama Sakit f X SD

1 ≤3 bulan (Akut) 152 5,06 3,830

2 >3 bulan (Kronik) 51 5,76 3,787

t = -1,142 df = 201 p = 0,255 Berdasarkan tabel 5.13. dapat dilihat bahwa lama rawatan rata-rata berdasarkan lama sakit lebih lama pada penderita kronik yaitu 5,76 hari dengan SD = 3,830 hari sedangkan pada penderita akut lama rawatan rata-ratanya adalah 5,06 hari dengan SD =

berarti tidak ada perbedaan lama rawatan rata-rata berdasarkan jenis dispepsia. 5.3.7. Distribusi Lama Rawatan Rata-Rata Berdasarkan Sumber Biaya

Distribu lama rawatan rata-rata berdasar biaya pada penderita

dibawa

si kan sumber

dispepsia rawat inap di RS Martha Friska Medan Tahun 2007 dapat dilihat pada tabel h ini:

Tabel 5.14. Distribusi Lama Rawatan Rata-Rata Berdasarkan sumber Biaya Pada Penderita Dispepsia Rawat Inap di RS Martha Friska Medan Tahun 2007

Lama Rawatan Rata-rata

No Sumber Biaya f X SD

1 Biaya Sendiri 41 3,15 2,116

2 Bukan Biaya Sendiri 162 5,77 3,977

t = -5,758 df = 119,748 p = 0,000 ta penderita dispeps

penderita dispepsia dengan biaya sendiri lebih singkat yaitu 3,15 hari

nilai p<0,05. Hal ini berart sumber pembiayaan.

Berdasarkan tabel 5.14. dapat dilihat bahwa lama rawatan rata-ra

ia yang paling lama adalah penderita yang sumber pembiayaannya bukan biaya sendiri sebanyak 162 orang yaitu 5,77 hari dengan SD = 3,977 hari, sedangkan lama rawatan

dengan SD = 2,116 hari sebanyak 41 orang. Berdasarkan hasil uji t-test diperoleh i ada perbedaan lama rawatan rata-rata berdasarkan

BAB 6

Dokumen terkait