• Tidak ada hasil yang ditemukan

kelas VII di SMP Nurul Hasanah

B. Hasil Penelitian

1. Penyajian data

Data yang disajikan dalam penelitian ini merupakan hasil angket kualitas pembelajaran siswa SMP Nurul Hasanah. Penelitian ini dilaksanakan dengan cara menyebarkan angket yang telah dipersiapkan oleh peneliti kepada siswa sebanyak 60 siswa. Angket kualitas pembelajaran siswa ini terdiri dari 43 item pernyataan. Berikut penjelasannya:

Tabel.6

Skor pre-test treatment

Skor Sebelum

No Skor No Skor No Skor

1. 70 21. 78 41. 82 2. 70 22. 78 42. 83 3. 70 23. 78 43. 83 4. 71 24. 79 44. 83 5. 72 25. 79 45. 83 6. 72 26. 80 46. 83 7. 73 27. 80 47. 84 8. 74 28. 80 48. 84 9. 74 29. 81 49. 84 10. 74 30. 81 50. 84 11. 75 31. 81 51. 84 12. 75 32. 81 52. 84 13. 75 33. 82 53. 84 14. 76 34. 82 54. 85 15. 76 35. 82 55. 85 16. 76 36. 82 56. 85 17. 77 37. 82 57. 86 18. 77 38. 82 58. 86 19. 78 39. 82 59. 86 20 78 40. 82 60. 86

Pada tabel diatas menjelaskan bahwa sampel penelitian pada tabel

tersebut merupakan jumlah responden yang telah diberikan pengkodean

sebelumnya yaitu 60 responden, kemudian diambil 16 orang yang mendapat

Responden tersebut, didapatkan dari hasil pre-test siswa yang

memiliki tingkat kualitas pembelajaran yang rendah. Tabel di bawah ini

merupakan kategori dari rentang kualitas pembelajaran siswa.

Tabel.7

Interval Persentase Skor Interval persentase skor Kategori 93% <% < 100% Sangat Tinggi 85% < % <92% Tinggi 77% < % < 84% Sedang 69% < % < 76% Rendah 61% < % <68% Sangat Rendah

Sedangkan skor total item merupakan jumlah skor dari respon yang

responden berikan pada masing-masing item yang semuanya berjumlah 43 item.

Pada skor total item merupakan jumlah yang telah dijawab. Skor terendah dari

tabel di atas dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel.8

Skor pre-test terendah

Skor Terendah

No. Nilai No. Nilai

1. 70 9. 74 2. 70 10. 74 3. 70 11. 75 4. 71 12. 75 5. 72 13. 75 6. 72 14. 76 7. 73 15. 76 8. 74 16. 76

Kemudian dari 16 siswa yang mendapatkan nilai tinggi diambil sesuai tabel untuk diterapkan konseling kelompok diberi soal post-test dengan skor adalah sebagai berikut:

Tabel.9

Skor post-test treatment

Skor Sesudah

No. Nilai No. Nilai

1. 118 9. 112 2. 112 10. 112 3. 115 11. 115 4. 110 12. 112 5. 112 13. 110 6. 113 14. 107 7. 111 15. 111 8. 108 16. 105

Dari tabel setelah penerapan konseling kelompok dan diberikan soal

post-test ternyata mengalami peningkatan dalam kualitas pembelajaran siswa

dari 16 yang diberikan penerapan konseling kelompok. Hasil pre-test dan

post-test angket kualitas pembelajaran siswa yaitu sebagai berikut :

Tabel.10

Hasil Pre-test dan Post-test

No. Responden Pre-test Post-test 1. 70 118 2. 70 112 3. 70 115 4. 71 110 5. 72 112 6. 72 113 7. 73 111 8. 74 108 9. 74 112 10. 74 112 11. 75 115 12. 75 112 13. 75 110 14. 76 107 15. 76 111 16. 76 105

2. Pengolahan data

Setelah semua data terkumpul selanjutnya dilakukan pengolahan data

dengan cara melakukan pengecekan dan pengoreksian data yang tela

terkumpul. Tujuannya untuk menghilangkan kesalahan-kesalahan yang

terdapat pada saat pencatatan di lapangan.

Hasil dari angket kualitas pembelajaran siswa terlebih dahulu

diberikan skor pada setiap masing-masing item yang dipilih oleh responden.

Adapun pedoman untuk masing-masing item yaitu sebagaimana yang telah

dijelaskan sebelumnya di atas tentang kriteria bobot nilai skala linkert.

Setelah semua item dari setiap jawaban responden diberi skor, selanjutnya

semua nilai-nilai tersebut dijumlahkan kemudian ditabulasikan dengan cara

memasukkan data dalam bentuk tabel yang diberi kode sesuai dengan analisis

yang dibutuhkan.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas merupakan salah satu uji mendasar yang dilakukan

sebelum melakukan analisis data lebih lanjut atau lebih dalam, data yang

normal sering dijadikan landasan dalam beebrapa uji statistik meskipun semua

data tidak dituntut untuk harus normal. Uji normalitas berfungsi untuk melihat

data sampel yang kita ambil atau kita gunakan mengikuti distribusi normal.40

Dasar pengambilan keputusan dalam uji normalitas yaitu:

40 Anwar Hidayat, Jasa Olah dan Analisis Statistik, Agustus 2017. Diakses pada tanggal 30 Oktober 2019 dari situs http://www.portal-statistik.com/rumus/uji asumsi.

1) Jika nilai signifikan lebih besar dari 0,05 maka data tersebut berdistribusi

normal.

2) Jika nilai signifikan lebih kecil dari 0,05 maka data tersebut tidak

berdistribusi normal.

Tabel.11

Hasil Uji Normalitas Data Post-test Kualitas Pembelajaran Siswa

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

Pretest .184 16 .148 .891 16 .058

Postest .179 16 .179 .960 16 .668

a. Lilliefors Significance Correction

Berdasarkan tabel.11 di atas Kolmogorov-Smirnov Statistic sebelum

0,184, df 16 Sig 0,148, Shapiro-Wilk Statistic sebelum 0,891 df 16 Sig 0,058.

Selanjutnya Kolmogorov-Smirnov Statistic setelah 0,179 df 16 Sig 0.179,

Shapiro-Wilk Statistic setelah 0,960, df 16 dan Sig 0,668. Berdasarkan

pengambilan keputusan dalam uji nomalitas nilai Sig 0,668 berdistribusi

normal karena nilai signifikan lebih besar dari 0,05.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas adalah pengujian mengenai sama tidaknya variansi-variansi dua buah distribusi atau lebih. Uji homogenitas yang akan dibahas dalam tulisan ini adalah Uji Homogenitas Variansi dan Uji Bartlett. Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data dalam variabel X dan Y bersifat homogen atau tidak.

Seperti pada uji statistik lainnya, uji homogenitas digunakan sebagai bahan acuan untuk menentukan keputusan uji statistik beikutnya. Menurut Sugiyo, dasar atau pedoman pengambilan keputusan dalam uji homogenitas adalah sebagai berikut :

1. Jika nilai signifikansi atau Sig. < 0,05, maka dikatakan bahwa varians dari dua atau lebih kelompok populasi data adalah tidak sama (tidak homogen).

2. Jika nilai signifikansi atau Sig. > 0,05, maka dikatakan bahwa varians dari dua atau lebih kelompok populasi data adalah sama ( homogen)

Tabel.12 Uji Homogenitas

ANOVA Pretest

Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

Between Groups 32.438 8 4.055 .692 .693

Within Groups 41.000 7 5.857

Total 73.438 15

Berdasarkan tabel.12 di atas, dapat disimpulkan bahwa nilai

signifikansi 0,693 lebih besar dari 0,05. Berdasarkan pengambilan keputusan

homogenitas, maka signifikansi 0,693 dikatakan homogen (sama).

c. Uji Prasyarat

Uji perbedaan rata-rata dan sampel berpasangan untuk menguji ada

tidaknya perbedaan mean untuk dua sampel bebas yang berpasangan. Adapun

yang dimaksud berpasangan adalah data pada sampel kedua merupakan

perubahan atau perbedaan dari data sampel pertama atau dengan kata lain

Tabel.13

Hasil Uji Paired Samples Statistics

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean Pair 1 Pretest 73.31 16 2.213 .553 Postest 111.44 16 3.162 .790

Dari tabel paired samples statistic di atas dapat dilihat bahwa terdapat

perbedaan kualitas pembelajaran siswa sebelum dan sesudah diberikan

layanan konseling kelompok. Sebelum diberikan penerapan konseling

kelompok jumlah Std. Error Mean 0,553, sedangkan sesudah diberikan

penerapan konseling kolompok jumlah Std Error Mean menjadi 0,790.

Tabel.14

Hasil Uji Paired Samples Correlations

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 Pretest & Postest 16 -.593 .016

Berdasarkan tabel Paired Samples Correlations di atas dapat dilihat

bahwa nilai korelasi dari 16 siswa sebelum diberikan konseling kelompok dan

setelah diberikan konseling kelompok Correlation berjumlah -0,593 dengan

nilai signifikan 0,16.

Tabel.15

Hasil uji Paired Samples Test

Paired Samples Test

Paired Differences T df Sig. (2-tailed) Mean Std. Deviati on Std. Error Mean 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper Pair 1 Pretest - Postest -38.125 4.815 1.204 -40.691 -35.559 -31.672 15 .000

Berdasarkan tabel Paired Samples Test di atas menjelaskan bahwa

Mean siswa sebelum diberikan treatment sebesar -38,125 Std. Deviation

4,815 nilai uji t -31,672, nilai tersebut menandakan bahwa tingkat kualitas

pembelajaran siswa setelah diberikan konseling kelompok lebih baik dari

pada sebelum diberikan konseling kelompok.

1. Interpretasi Data

Data angket yang dikumpulkan dan diolah dengan hasil yang didapat

setelah pemberian angket, selanjutnya akan di transform melalui bantuan

SPSS. Data tersebut disajikan sebagai berikut:

Berdasarkan t hitung pada tabel diperoleh jumlah t hitung sebesar

31,672, dibandingkan t tabel pada taraf signifikan 5% diperoleh t tabel

sebesar 2,131 dengan df 15. Maka t hitung lebih besar dari t tabel sehingga

Ho ditolak dan Ha diterima, terdapat perbedaan antara sebelum dan setelah

dilakukannya konseling kelompok terhadap siswa SMP Nurul Hasanah.

Dibuktikan dengan melihat signifikan 0,00 lebih kecil dibandikan dengan

0,05.

Dokumen terkait