• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN INTERPRETASI

B. Hasil Penelitian

Berikut ini akan dipaparkan mengenai hasil penelitian yang meliputi hasil uji asumsi dan hasil utama penelitian. Uji asumsi terdiri dari uji normalitas yaitu untuk mengetahui apakah distribusi data penelitian masing-masing variabel psychological capital dan job insecurity telah terdistribusi secara normal, selain itu juga dilakukan uji linearitas untuk mengetahui bentuk hubungan antara masing-masing variabel. Tingkat Pendidikan N Persentase SMA 39 62.9 % Diploma 4 6.5 % Strata 19 30.6 % Total 62 100 %

a. Uji Normalitas

1) Uji normalitas sebaran pada skala psychological capital menggunakan metode statistik one sample Kolmogorov-Smirnov Test. Data dapat dikatakan terdistribusi secara normal jika memiliki nilai p > 0.05. Hasil uji normalitas diperoleh nilai z = 1.038 dan p = 0.232. Hal tersebut menunjukkan bahwa penyebarannya adalah normal.

2) Uji normalitas sebaran pada skala job insecurity menggunakan metode statistik one sample Kolmogorov-Smirnov Test. Data dapat dikatakan terdistribusi secara normal jika memiliki nilai p>0.05. Hasil uji normalitas diperoleh nilai z = 1.023 dan p = 0.246. Hal tersebut menunjukkan bahwa penyebarannya adalah normal.

Tabel 10

Rangkuman Hasil Uji Normalitas denganOne Smaple

Kolmogorov-Smirnov

PsyCap JI

Kolmogorov-Smirnov Z 1.038 1.023

Asymp. Sig. (2-tailed) .232 .246

Gambar 4

Gambar 5

Gambaran Normalitas SkalaJob Insecurity

b. Uji Linearitas

Uji linieritas dilakukan dengan menggunakan uji analisa regresi, yang menunjukkan bahwa variabel psychological capital memiliki hubungan linier terhadap variabel job insecurity pada karyawan PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan. Dari hasil uji linieritas diperoleh nilai F = 6.243 dan = 0.018 (nilai < 0.05). Hasil tersebut menunjukkan variabel psychological capital memiliki hubungan yang linier denganjob insecurity.

Hubungan linieritas positif antara psychological capital dengan job insecuritydapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 11

Rangkuman Hasil Uji Linearitas Hubungan VariabelPsychological Capital

denganJob Insecurity

JI*PsyCap F Sig.

2. Hasil Utama Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat apakah psychological capital merupakan prediktor positif bagi job insecurity, dan juga melihat seberapa besar sumbangan dari tiap aspek psychological capital sendiri dalam memprediksi job insecurity. Aspek dari psychological capital sendiri terbagi atas 4 tipe yaitu self efficacy, hope, optimism, dan resiliency. Dari masing-masing aspek dari psychological capital akan dilihat besar sumbangannya dalam memprediksi tingkat job insecurity yang dirasakan karyawan. Pengujian hipotesa dalam penelitian ini menggunakan analisa regresi linier sederhana dan analisa hasil penelitian ini dilakukan dengan bantuan program statistikSPSS for Windows versi 16.0.

a. PengaruhPsychological CapitalTerhadapJob Insecurity

Dari hasil perhitungan korelasi antara psychological capital dengan job insecuritydapat dilihat bahwa kuat hubungan antara kedua variabel adalah sebesar 30,6 %, dan dengan arah yang negatif, artinya adalah bahwa ketika semakin tinggi psychological capital maka semakin rendahlah job insecurity pada karyawan, demikian sebaliknya, jika semakin rendah psychological capital maka semakin tinggilah tingkat job insecurity pada karyawan. Kedua variabel dikatakan memiliki hubungan signifikan jika p<0.05. Berdasarkan hasil pengujian statistik yang tertera pada tabel, didapat p=0.008. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang negatif antara psychological capital dengan job insecurity.

Berdasarkan perhitungan dari analisa regresi diketahui persamaan regresi pengaruhpsychological capital terhadapjob insecurity yaitu y = 89.510 0.322x

dengan p<0,05 dan Rsquare = 0.093. Dari persamaan di atas dapat dilihat bahwa ada pengaruh psychological capital terhadap job insecurity, hal ini berarti setiap penambahan skor psychological capital sebanyak satu satuan mengakibatkan penurunan skor job insecurity sebesar 0.322. Dari nilai R square menunjukkan bahwapsychological capital danaspek-aspeknya secara bersama-sama menjelaskan atau memberi kontribusi dalam memprediksi job insecurity sebesar 9.3 % dan sisanya yaitu sebesar 90,7 % dijelaskan oleh faktor lain. Oleh karena itu, hipotesis yang menyatakan bahwa psychological capital merupakan prediktor positif bagi job insecuritydapat diterima.

Tabel 12

HasilModel SummaryPada Analisa Pearson Correlation Correlations

JI*Psy

Cap CorrelationPearson -.306(**) Sig. (1-tailed) .008

N 62

** Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

Tabel 13

HasilModel SummaryPada Analisa Regresi Model Summary

Variabel R R Square Adjusted RSquare Std. Error ofthe Estimate

PsyCap .306(a) .093 .078 8.381

b. PengaruhSelf Efficacy,Hope,Optimism, danResiliencyTerhadapJob Insecurity

Untuk melihat apakah tiap aspek dari psychological capital sendiri yaitu self efficacy,hope,optimism, danresiliency merupakan prediktor positif bagi job insecurity, maka peneliti menggunakan teknik analisa regresi dengan metode

stepwise. Hasil regresi untuk tiap aspek psychological capital dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 15

Hasil Coefficients Pada Analisa Regresi Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 82.913 9.926 8.353 .000 RESILIENCY -1.055 .327 -.384 -3.225 .002 a. Dependent Variable: JI

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa:

1) Aspekself efficacy,hope, danoptimismmemiliki taraf probabilitas sebesar > 0.05 sehingga hipotesis minor yang menyatakan bahwa aspek self efficacy, hope, dan optimism berpengaruh secara signifikan terhadap job insecurityditolak.

2) Sedangkan untuk aspek resiliency memiliki taraf probabilitas sebesar 0.002 (< 0.05), dengan nilai beta terstandarisasi yaitu -1.055, artinya

Tabel 14

Hasil Excluded Variables Pada Analisa Regresi Excluded Variablesb

Model Beta In t Sig. Partial

Correlation Collinearity Statistics Tolerance 1 SE .010a .082 .935 .011 .889 HOPE -.036a -.284 .777 -.037 .882 OPTIMISM .079a .522 .603 .068 .628

a. Prediktors in the Model: (Constant), RESILIENCY b. Dependent Variable: JI

bahwa setiap penambahan skor resiliency sebanyak satu satuan mengakibatkan penurunan skor job insecurity sebesar 1.055. Dalam hal ini, hipotesis minor yang menyatakan bahwa aspekresiliencyberpengaruh secara signifikan terhadapjob insecurityditerima.

3. Kategorisasi Hasil Penelitian

Tujuan lain dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai psychological capital dan job insecurity yang dimiliki oleh subjek penelitian. Dalam penelitian ini peneliti akan mengkategorikan data penelitian berdasarkan mean hipotetik. Mean hipotetik digunakan untuk melihat posisi relatif individu berdasarkan norma skor ideal skala yang dibuat oleh peneliti.

a. Kategorisasi Skor SkalaPsychological Capital

Setelah dilakukan uji realibilitas pada skala psychological capital didapat 32 aitem yang memenuhi persyaratan untuk kemudian dianalisa menjadi data penelitian dengan rentang nilai 1-5 sehingga menghasilkan total skor minimal 32 dan skor maksimum sebesar 160.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh total skor maksimum 140 dan skor minimum 98. Hasil perhitungan rata-rata empirik dan rata-rata hipotetik psychological capitaldapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 16

Nilai Empirik dan HipotetikPsychological Capital

Minimum Maksimum Rata-rata SD Nilai

Empirik 98 140 119.387 8.289

Nilai

Berdasarkan tabel maka diperoleh nilai rata-rata empirik psychological capital sebesar 119.387 dengan standar deviasi sebesar 8.289 dan nilai rata-rata hipotetik sebesar 96 dan standar deviasinya sebesar 21.33. Jika dilihat dari perbandingan antara rata-rata empirik dengan rata-rata hipotetik, maka diperoleh rata-rata empirik lebih besar daripada rata-rata hipotetik (119.387 > 96).

Dari mean hipotetik sebesar 96 dan standar deviasi sebesar 21.33 dapat dibuat kategorisasipsychological capitalseperti yang terlihat dalam tabel berikut:

Tabel 17

KategorisasiPsychological CapitalMean Hipotetik Variabel Rentang Nilai Kategori Jumlah Persentase

Psychological Capital X < 74.67 Rendah 0 orang 0% 74.67 X < 117.33 Sedang 26 orang 41.9 % X 117.33 Tinggi 36 orang 58.1 % Total 62 orang 100 %

Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa subjek yang memilikipsychological capital rendah sebanyak 0 orang (0%), subjek yang memiliki psychological capital sedang sebanyak 26 orang (41.9 %) dan subjek yang memiliki psychological capitaltinggi sebanyak 36 orang (58.1 %).

Pada data empirik juga terlihat mean empiriknya bernilai 119.387, sehingga termasuk dalam kategori tinggi. Artinya, karyawan yang menjadi subjek penelitian memilikipsychological capitalyang tergolong kategori tinggi.

b. Kategorisasi Skor SkalaJob Insecurity

Setelah dilakukan uji realibilitas terhadap skala job insecurity didapat 20 aitem yang memenuhi persyaratan untuk kemudian dianalisa menjadi data penelitian dengan rentang nilai 1-5 sehingga menghasilkan total skor minimal 20

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh total skor maksimum 73 dan skor minimum 32. Hasil perhitungan rata-rata empirik dan rata-rata hipotetik job insecuritydapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 18

Nilai Empirik dan HipotetikJob insecurity

Minimum Maksimum Rata-rata SD Nilai

Empirik 32 73 51.081 8.729

Nilai

Hipotetik 20 100 60 13.33

Berdasarkan tabel maka diperoleh nilai rata-rata empirik job insecurity sebesar 51.081 dengan standar deviasi sebesar 8.729 dan nilai rata-rata hipotetik sebesar 60 dan standar deviasinya sebesar 13.33. Jika dilihat dari perbandingan antara rata-rata empirik dengan rata-rata hipotetik, maka diperoleh rata-rata empirik lebih kecil daripada rata-rata hipotetik (51.081 < 60).

Dari mean hipotetik sebesar 60 dan standar deviasi sebesar 13.33 dapat dibuat kategorisasijob insecurityseperti yang terlihat dalam tabel berikut ini:

Tabel 19

KategorisasiJob InsecurityMean Hipotetik

Variabel Rentang Nilai Kategori Jumlah Persentase

Job Insecurity X < 46.67 Rendah 13 orang 21 % 46.67 X < 73.33 Sedang 49 orang 79 % X 73.33 Tinggi 0 orang 0 % Total 62 orang 100 %

Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa subjek yang memiliki job insecurity rendah sebanyak 13 orang (21 %), subjek yang memiliki job insecurity sedang

sebanyak 49 orang (79 %) dan subjek yang memiliki job insecurity tinggi sebanyak 0 orang (0 %).

Pada data empirik juga terlihat mean empiriknya bernilai 51.081, sehingga termasuk dalam kategori sedang. Artinya, karyawan yang menjadi subjek penelitian memilikijob insecurityyang tergolong kategori sedang.

Dari hasil kategorisasi psychological capital dan job insecurity, maka dapat dilihat penyebaran skor dalam bentuk matriks kategori antara variabel psychological capitaldanjob insecuritypada tabel berikut ini:

Tabel 20

Matriks HubunganPsychological CapitaldenganJob Insecurity

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa hubungan variabel yang memiliki persentase terbesar terletak pada kategori psychological capital tinggi dan job insecurity sedang yaitu sebanyak 27 orang (43.5 %). Untuk urutan kedua yaitu dengan jumlah subjek sebanyak 22 orang (35.5 %) yaitu pada subjek yang memiliki psychological capital dan job insecurity yang sedang. Subjek yang memilikipsychological capital tinggi danjob insecurity rendah sebanyak 9 orang (14.5 %). Sedangkan subjek yang memiliki psychological capitalsedang danjob insecurityrendah sebanyak 4 orang (6.5 %).

Psychological Capital

Tinggi Sedang Rendah

Job Insecurity

Jum Pers Jum Pers Jum Pers

Tinggi 0 0 % 0 0 % 0 0 %

Sedang 27 43.5 % 22 35.5 % 0 0 %

Rendah 9 14.5 % 4 6.5 % 0 0 %

Dokumen terkait