• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab 5. Hasil Penelitian Dan Pembahasan

5.1 Hasil Penelitian

Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden anak usia 3-5 tahun di Kelurahan Denai Kecamatan Medan Denai Kota Medan Tahun 2014 berusia 36-45 bulan yakni sebanyak 17 orang (42,5%) dan mayoritas berjenis kelamin laki-laki yakni sebanyak 21 orang (52,5%).

Tabel 5.1

Karakteristik Demografi Anak Usia 3-5 Tahun di Kelurahan Denai Kecamatan Medan Denai Kota Medan

Tahun 2014 (N=40)

Data Demografi Frekuensi Persentase (%)

36-45 Bulan 17 42,5 46-52 Bulan 10 25,0 53-60 Bulan 13 32,5 Jenis Kelamin Laki-laki 21 52,5 Perempuan 19 47,5 5.1.2 Status Nutrisi

Dalam penelitian ini status nutrisi anak usia 3-5 tahun dinilai dari berat badan dan umur (BB/U) yang terdiri dari gizi lebih, gizi normal dan gizi kurang. Dari hasil penelitian dengan melakukan observasi data diperoleh status nutrisi responden yang berada pada kategori nutrisi lebih yakni sebanyak 3 orang (7,5%), normal yakni sebanyak 32 orang (80,0%) dan nutrisi kurang yakni sebanyak 5 orang (12,5%). Distribusi status nutrisi anak usia 3-5 tahun dapat dilihat pada tabel 5.2.

Tabel 5.2

Distribusi Frekuensi dan Persentase Status Nutrisi Anak Usia 3-5 Tahun Di Kelurahan Denai Kecamatan Medan Denai Kota Medan

Tahun 2014 (N=40)

Status Nutrisi Frekuensi Persentase (%)

Nutrisi Lebih 3 7,5

Nutrisi Normal 32 80,0

Nutrisi Kurang 5 12,5

Jumlah 40 100

Dari hasil penelitian dengan observasi pada 40 responden diperoleh data bahwa ditinjau dari segi usia responden mayoritas responden yang memiliki status nutrisi normal berada pada rentang usia 36-45 bulan yakni sebanyak 16 orang (94,1%), sedangkan ditinjau dari jenis kelamin mayoritas responden yang memiliki status nutrisi normal berjenis kelamin laki-laki yakni sebanyak 17 orang

(81,0%). Distribusi status nutrisi anak usia 3-5 tahun ditinjau dari usia dan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel 5.3.

Tabel 5.3

Distribusi Frekuensi dan Persentase Status Nutrisi Anak Usia 3-5 Tahun Ditinjau Dari Usia Dan Jenis Kelamin Di Kelurahan Denai

Kecamatan Medan Denai Kota Medan Tahun 2014 (N=40)

Demografi

Status Gizi

Total Gizi Lebih Normal Gizi

Kurang F % f % F % f % Usia 36-45 Bulan 0 0 16 94,1 1 5,9 17 100 46-52 Bulan 0 0 9 90 1 10 10 100 53-60 Bulan 3 23,1 7 53,8 3 23,1 13 100 Jenis Kelamin Laki-Laki 1 4,8 17 81 3 14,3 21 100 Perempuan 2 10,5 15 78,9 2 10,5 19 100 5.1.3 Tingkat Perkembangan

Dalam penelitian ini tingkat perkembangan anak usia 3-5 tahun dinilai dari data status perkembangan anak yang terdiri dari normal dan abnormal. Dari hasil penelitian dengan melakukan observasi data pada 40 responden diperoleh tingkat perkembangan anak usia 3-5 tahun responden yang berada pada kategori normal yakni sebanyak 32 orang (80,0%) dan tidak normal yakni sebanyak 8 orang

(20,0%). Distribusi tingkat perkembangan anak usia 3-5 tahun dapat dilihat pada tabel 5.4.

Tabel 5.4

Distribusi Frekuensi dan Persentase Tingkat Perkembangan Anak Usia 3-5 Tahun Di Kelurahan Denai Kecamatan Medan Denai Kota Medan

Tahun 2014 (N=40)

Tingkat Perkembangan Frekuensi Persentase (%)

Normal 32 80,0

Tidak Normal 8 20,0

Jumlah 40 100

Dari hasil penelitian dengan observasi pada 40 responden diperoleh data bahwa ditinjau dari segi usia responden mayoritas responden yang memiliki tingkat perkembangan normal berada pada rentang usia 36-45 bulan yakni sebanyak 15 orang (88,2), sedangkan ditinjau dari jenis kelamin responden yang memiliki tingkat perkembangan normal untuk masing-masing jenis kelamin laki- laki dan perempuan yakni sebanyak 16 orang (76,2%), dan (84,2%). Distribusi tingkat perkembangan anak usia 3-5 tahun ditinjau dari usia dan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel 5.5.

Tabel 5.5

Distribusi Frekuensi dan Persentase Tingkat Perkembangan Anak Usia 3-5 Tahun Ditinjau Dari Usia Dan Jenis Kelamin Di

Kelurahan Denai Kecamatan Medan Denai Kota Medan Tahun 2014 (N=40)

Demografi

Tingkat Perkembangan Total Normal Tidak Normal F % F % F % Usia 36-45 Bulan 15 88,2 2 11,8 17 100

46-52 Bulan 7 70 3 30 10 100 53-60 Bulan 10 76,9 3 23,1 13 100 Jenis Kelamin Laki-Laki 16 76,2 5 23,8 21 100 Perempuan 16 84,2 3 15,8 19 100 5.2 Pembahasan 5. 2.1. Status Nutrisi

Hasil penelitian mengenai status nutrisi anak usia 3-5 tahun yang telah dilakukan terhadap 40 responden diperoleh data bahwa responden yang berada pada kategori nutrisi lebih yakni sebanyak 3 orang (7,5%), normal yakni sebanyak 32 orang (80,0%) dan nutrisi kurang yakni sebanyak 5 orang (12,5%).

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sugeha, dkk (2010) tentang gambaran status gizi anak balita di PPA (Pusat Pengembangan Anak) ID-127 Dan CSP (Child Survival Programme) CS 07 Kelurahan Ranomut Manado. Dimana didapatkan hasil pengukuran antopometri dengan indikator berat badan menurut umur (BB/U) didapatkan anak balita dengan status gizi kurang sebanyak 11 orang (13,5%) dan gizi baik sebanyak 69 orang (86,5%).

Dalam penelitian ini terdapat 5 orang anak yang status nutrisinya kurang yang terdiri dari 3 anak laki-laki dan 2 anak perempuan. Hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa kebutuhan zat gizi anak laki-laki berbeda dengan anak perempuan dan biasanya tinggi karena anak laki-laki memiliki aktivitas fisik yang lebih tinggi. Anak laki-laki biasanya mendapatkan prioritas yang lebih tinggi dalam hal makanan dibandingkan dengan perempuan (Suhendri, 2009).

Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa keadaan gizi masyarakat telah menunjukkan kecenderungan yang semakin membaik, hal ini ditunjukkan dengan menurunnya prevalensi kekurangan gizi pada anak balita atau balita dengan berat badan rendah. Kasus kekurangan gizi pada anak balita yang diukur dengan prevalensi anak balita gizi kurang dan gizi buruk digunakan sebagai indikator kelaparan, karena mempunyai keterkaitan yang erat dengan kondisi kerawanan pangan di masyarakat. Indikator kelaparan lainnya adalah tingkat konsumsi rata-rata energi penduduk di bawah 70 persen dari angka kecukupan gizi. Kondisi ini berdampak nyata terhadap pencapaian tujuan MDGs lainnya, seperti angka kematian anak dan akses terhadap pendidikan (Bappenas, 2011).

Gizi yang baik dikombinasikan dengan kebiasaan makan yang sehat selama masa balita akan menjadi dasar bagi kesehatan. Pengaturan makanan yang seimbang menjamin terpenuhinya kebutuhan gizi untuk energi, pertumbuhan anak, melindungi anak dari penyakit dan infeksi serta membantu perkembangan mental dan kemampuan belajarnya (Thompson, 2003). Menurut UU RI No. 36 Tahun 2009. Upaya perbaikan gizi ditujukan untuk mempersiapkan generasi akan

datang yang sehat, cerdas, dan berkualitas serta untuk menurunkan angka kematian bayi dan anak (Kemenkes, 2009).

Ditinjau dari sudut masalah kesehatan dan gizi, maka balita termasuk dalam golongan masyarakat kelompok rentan gizi, yaitu kelompok masyarakat yang paling mudah menderita kelainan gizi, sedangkan pada saat ini mereka sedang mengalami proses pertumbuhan yang sangat pesat. Akibat dari kurang gizi ini kerentanan terhadap penyakit infeksi dapat menyebabkan meningkatnya angka kematian balita (Soegeng, 2004).

United Nation of Children and Education Federation (1998) menyebutkan bahwa krisis ekonomi, politik, sosial merupakan akar permasalahan gizi kurang, sedangkan penyebab langsung adalah ketidakseimbangan antara asupan makanan yang berkaitan dengan penyakit infeksi. Kekurangan asupan makanan membuat daya tahan tubuh sangat lemah, memudahkan terkena penyakit infeksi, ditambah dengan kondisi sanitasi lingkungan yang buruk, sehingga menyebabkan gizi kurang (Depkes RI, 2005).

5.2.2 Tingkat Perkembangan

Hasil penelitian mengenai tingkat perkembangan anak usia 3-5 tahun yang telah dilakukan terhadap 40 responden diperoleh data bahwa responden yang berada pada kategori normal yakni sebanyak 32 orang (80,0%) dan tidak normal yakni sebanyak 8 orang (20,0%).

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rahmayanti dan Pujiastuti (2012) tentang hubungan pola asuh dengan

didapatkan hasil sebagian besar responden yaitu 26 anak (70,3%) perkembangannya sesuai dengan tahap perkembangannya.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagain besar anak usia 3-5 tahun menunjukkan perkembangan yang normal, hal ini tentunya dipengaruhi oleh hasil penelitian dimana sebagian besar anak usia 3-5 tahun di Kelurahan Denai Kecamatan Medan Denai Kota Medan dimana sebagian besar status nutrisi anak normal sebanyak 32 orang (80,0%).

Faktor pendukung perkembangan anak yaitu terpenuhi kebutuhan gizi pada anak tersebut, peran aktif orang tua, lingkungan yang merangsang semua aspek perkembangan anak, peran aktif anak serta pendidikan orang tua (Soetjiningsih, 2009).

Kebutuhan nutrisi merupakan kebutuhan yang sangat penting dalam membantu proses pertumbuhan dan perkembangan pada bayi dan anak, mengingat manfaat nutrisi dalam tubuh dapat membantu proses pertumbuhan dan perkembangan anak, serta mencegah terjadinya berbagai penyakit akibat kurang nutrisi dalam tubuh seperti kekurangan energi dan protein, anemia, defisiensi thiamin, defesiensi kalium, dan lain-lain dapat menghambat proses tumbuh kembang anak. Terpenuhinya kebutuhan nutrisi pada bayi dan anak dapat tumbuh dengan cepat sesuai dengan usia tumbuh kembang dan dapat meningkatkan kualitas hidup serta mencegah terjadinya morbiditas dan mortalitas (Hidayat, 2006)

Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa balita. Karena pada masa ini pertumbuhan dasar yang akan mempengaruhi dan menentukan

perkembangan anak selanjutnya. Pada masa ini perkembangan kemampuan berbahasa, kreativitas, kesadaran sosial, kesadaran emosional dan inteligensi berjalan sangat cepat. Perkembangan psikososial sangat dipengaruhi lingkungan dan interaksi antara anak dengan orang tuanya. Perkembangan anak akan optimal bila interaksi sosial diusahakan sesuai dengan kebutuhan anak pada berbagai tahap perkembangan (Soetjianingsih, 2009).

Frankenburg dkk (1981) dalam Soetjianingsih (2009) mengemukakan 4 parameter perkembangan yang dipakai dalam menilai perkembangan anak balita yaitu: personal Sosial (kepribadian/tingkah laku sosial) yaitu aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri, bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya, gerakan motorik halus yaitu aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk mengamati sesuatu, melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubh tertentu saja dan dilakukan otot-otot kecil, tetapi memerlukan koordinasi yang cermat. Misalnya kemampuan untuk menggambar, memegang sesuatu benda, bahasa adalah kemampuan untuk memberikan respon terhadap suara, mengikuti perintah dan berbicara spontan, perkembangan motorik kasar (Gross Motor) adalah aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh.

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Dari hasil kesimpulan didapatkan mayoritas anak usia 3-5 tahun di Kelurahan Denai Kecamatan Medan Denai Kota Medan berada dalam rentang usia 36-45 bulan yakni sebanyak 17 orang (42,5%), dan berjenis kelamin laki-laki yakni sebanyak 21 orang (52,5%).

Mayoritas status nutrisi anak usia 3-5 tahun di Kelurahan Denai Kecamatan Medan Denai Kota Medan berada pada kategori normal yaitu sebanyak 32 orang

(80,0%) sedangkan yang berada pada kategori nutrisi lebih sebanyak 3 orang (7,5%), dan nutrisi kurang sebanyak 5 orang (12,5%).

Mayoritas tingkat perkembangan anak usia 3-5 tahun di Kelurahan Denai Kecamatan Medan Denai Kota Medan berada pada kategori normal yakni sebanyak 32 orang (80,0%) sedangkan yang berada pada kategori tidak normal yakni sebanyak 8 orang (20,0%).

6.2 Saran

6.2.1 Bagi Peneiliti Keperawatan

Penelitian ini telah dilakukan secara deskriptif maka untuk peneliti selanjutnya diharapkan dapat melengkapi penelitian ini, dengan mengembangkan metode penelitian korelatif untuk dapat mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi status gizi dan perkembangan pada anak usia 3-5 tahun.

6.2.3. Bagi Praktek Keperawatan

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan kearah yang lebih baik lagi dengan cara

memberikan pelatihan dalam meningkatkan pengetahuan perawat khususnya perawat anak. Sehingga perawat dapat melakukan pendidikan kesehatan kepada masyarakat khususnya pada orang tua yang memiliki anak usia 3 tahun tentang upaya peningkatan status gizi dan perkembangan anak sesuai tahap usia

6.2.4. Bagi Masyarakat

Dari hasil penelitian ini diharapkan masyarakat untuk dapat terus meningkatkan pengetahuannya dengan mencari informasi-informasi tentang status nutrisi dan perkembangan anak agar dapat melakukan tindakan-tindakan dalam upaya perbaikan nutrisi anak agar semakin lebih baik dan dapat melakukan stimulasi perkembangan anak sesuai dengan tahap usia.

DAFTAR PUSTAKA

Adriana. (2011). Tumbuh kembang dan terapi bermain. Jakarta: Salemba Medika. Allen. (2010). Profil gangguan anak. Edisi kelima, Ahli bahasa Valentino,

Jakarta: INDEKS.

Ayu, D.A. (2012). Pengetahuan ibu tentang kebutuhan nutrisi pada balita usia 1- 3 tahun di rumah sakit haji medan. Dikutip dari http:/ /repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/31658/5/Chapter%20I.pdf. pada tanggal 20 Mei 2014.

Bappenas. (2011). Rencana nasional aksi pangan dan gizi (2010). Dikutip dari https://extranet.who.int/nutrition/gina/sites/default/files/IDN%20201%20R encana%20Aksi%20Nasional%20Pangan %20dan %20Gizi.pdf.

memberikan pelatihan dalam meningkatkan pengetahuan perawat khususnya perawat anak. Sehingga perawat dapat melakukan pendidikan kesehatan kepada masyarakat khususnya pada orang tua yang memiliki anak usia 3 tahun tentang upaya peningkatan status gizi dan perkembangan anak sesuai tahap usia

6.2.4. Bagi Masyarakat

Dari hasil penelitian ini diharapkan masyarakat untuk dapat terus meningkatkan pengetahuannya dengan mencari informasi-informasi tentang status nutrisi dan perkembangan anak agar dapat melakukan tindakan-tindakan dalam upaya perbaikan nutrisi anak agar semakin lebih baik dan dapat melakukan stimulasi perkembangan anak sesuai dengan tahap usia.

DAFTAR PUSTAKA

Adriana. (2011). Tumbuh kembang dan terapi bermain. Jakarta: Salemba Medika. Allen. (2010). Profil gangguan anak. Edisi kelima, Ahli bahasa Valentino,

Jakarta: INDEKS.

Ayu, D.A. (2012). Pengetahuan ibu tentang kebutuhan nutrisi pada balita usia 1- 3 tahun di rumah sakit haji medan. Dikutip dari http:/ /repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/31658/5/Chapter%20I.pdf. pada tanggal 20 Mei 2014.

Bappenas. (2011). Rencana nasional aksi pangan dan gizi (2010). Dikutip dari https://extranet.who.int/nutrition/gina/sites/default/files/IDN%20201%20R encana%20Aksi%20Nasional%20Pangan %20dan %20Gizi.pdf.

Depkes RI. (2005). Pedoman pelaksanaan stimulasi, deteksi dan intervensi dini tumbuh kembang anak di tingkat pelayanan kesehatan dasar. Hal: 4, 7, 11, 45-53.

Goulet, O. (2006). Nutritional solution to major health problem of preschool children: how to optimise growth and developmental. Journal of Pediatric Gastroenterology and Nutrition.

Hidayat. (2006). Keterampilan dasar praktik klinik kebidanan, Edisi Pertama. Jakarta: Salemba Medika.

Houtsvast et al. (2000). Severe linier growth retardation in rural zambian children: the influence of biological variables. American Journal Clinical Nutrition.

Jauhari & Nasution. (2013). Nutrisi & keperawatan. Cetakan I, Yogyakarta: Dua Satria Offset.

Kemenkes. (2009). UU RI No. 36 Tahun 2009. Dikutip dari http://e-report.alkes. kemkes.go.id/dat/UU_No._36_Th_2009_ttg_Kesehatan.pdf pada tanggal 24 Desember 2014.

Maryunani. (2010). Ilmu kesehatan anak dalam kebidanan. Cetakan pertama. Jakarta: Trans Info Media.

Moesijanti, S. (2011). Gizi seimbang dalam daur kehidupan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Nancy, Y. (2005). Pedoman umum gizi seimbang. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Nelson. (2000). Ilmu kesehatan anak. Cetakan Ke I, Jakarta: ECG.

Notoadmodjo, S. (2007). Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Onis, M. (2004). Estimates of global prevalence of chilhood underweight in 1990 and 2005. The Journal of the American Medical Association.

Rahmayanti & Pujiastuti (2012). Hubungan pola asuh dengan perkembangan anak usia prasekolah di tk kartika x-9 cimahi 2012. Jurnal Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi.

Sari, dkk. (2012). Hubungan antara status gizi dengan perkembangan motorik kasar anak usia 1-5 tahun di posyandu buah hati ketelan banjarsari surakarta. Jurnal Kesehatan, 1979-7621, Vol. 5.

Sibagariang. (2010). Gizi dalam kesehatan reproduksi. Cetakan pertama, Jakarta: CV. Trans Info Media.

Soegeng, S. (2004). Kesehatan dan gizi. Jakarta: Rineka Cipta.

Soetjiningsih. (2004). Tumbuh kembang remaja dan permasalahannya. Cetakan ke I, Jakarta: Sagung Seto.

Soetjiningsih. (2009). Tumbuh kembang remaja dan permasalahanya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sugeha, dkk. (2010). Gambaran status gizi anak balita di ppa (pusat pengembangan anak) id-127 dan csp (child survival programme) cs 07 kelurahan ranomut manado. Jurnal Universitas Sam Ratulangi Manado.

Suhendri, U. (2009). Faktor-faktor yang berhubungan dengan status gizi anak dibawah lima tahun (Balita) di Puskesmas Sepatan Kecamatan Sepatan Kabupaten Tanggerang Tahun 2009. Jurnal UIN Syarif Hidayatullah.

Sunartyo, N. (2007). Panduan merawat bayi dan balita. Jogjakarta: Diva Press. Supariasa. (2008). Status gizi. Cetakan Ke I, Jakarta: ECG.

Thompson, J. (2003). Pedoman merawat balita. Jakarta: Erlangga.

Walsh CM, Dannhauser A, & Joubert G. (2002). The impact of a nutrition education programme on the anthropometric nutritional status of low- income children in South Africa. Journal Public Health Nutrition.

Wong, Donna L. (2009). Buku ajar keperawatan pediatric wong. Ed 6, Vol. 1, Jakarta: EGC.

Zafirova, B, & Todorovska, L. (2009). Anthropometric parameters of growth and nutritional status in children aged 6 to 7 years in R. Macedonia. Journal of Advances in Medical Sciences.

LEMBAR KONSULTASI NAMA : Lian Pardomuan Nasution

NIM : 131121016

Tanggal Materi Konsulasi Tanggapan Pembimbing Tanda Tangan 17 Februari 2015 24 Februari 2015 26 Februari 2015 27 Februari 2015 2 Maret 2015 3 Maret 2015 BAB IV BAB V

BAB V dan BAB VI

BAB V dan BAB VI

BAB IV dan Daftar Pustaka

BAB IV s/d BAB VI

- Perbaiki sistematika penulisan - Perbaiki jumlah sampel - Perbaiki Pengumpulan Data - Perbaiki Analisa data

- Perbaiki sistematika penulisan - Perbaiki tabel

- Perhatikan Sistematika Penulisan - Perbaiki jumlah sampel dalam

table frekuensi

- Perhatikan Sistematika Penulisan - Penjelasan tabel nutrisi ditambah - Perbaiki Rumus Sampel

- Perbaiki penulisan daftar pustaka berdasarkan APA

- Perbaiki pengolahan data sesuaikan dengan pembahasan

MASTER TABEL

No Rsp Usia (Bulan) Code Jenis Kelamin Code Berat Badan (Kg) Status Gizi Hasil Tingkat Perkembangan Normal Lebih Baik Kurang

1 60 3 Perempuan 2 17.2 √  Normal Normal

2 60 3 Perempuan 2 20 √     Gizi Lebih Normal

3 60 3 Laki-Laki 1 15.2    √  Gizi Kurang Abnormal

4 60 3 Laki-Laki 1 20 √     Gizi Lebih Abnormal

5 60 3 Perempuan 2 16.4 √  Normal Normal

6 60 3 Perempuan 2 15.4    √  Gizi Kurang Normal

7 59 3 Perempuan 2 16.4 √  Normal Normal

8 58 3 Laki-Laki 1 18.3    √  Normal Normal

9 57 3 Laki-Laki 1 15.2    √  Gizi Kurang Abnormal

10 56 3 Laki-Laki 1 16 √  Normal Normal

11 55 3 Perempuan 2 17.2 √  Normal Normal

12 54 3 Perempuan 2 19 √     Gizi Lebih Normal

13 54 3 Laki-Laki 1 17 √  Normal Normal

14 52 2 Laki-Laki 1 15.2 √  Normal Normal

15 52 2 Perempuan 2 15.4 √  Normal Normal

16 51 2 Laki-Laki 1 16.4 √     Normal Abnormal

17 51 2 Laki-Laki 1 16 √  Normal Normal

18 50 2 Perempuan 2 15.3 √  Normal Normal

19 49 2 Laki-Laki 1 15 √  Normal Normal

20 49 2 Laki-Laki 1 14    √  Gizi Kurang Abnormal

21 49 2 Laki-Laki 1 14.4 √  Normal Normal

22 48 2 Perempuan 2 15.2 √  Normal Normal

23 46 2 Perempuan 2 14 √  Normal Abnormal

24 45 1 Perempuan 2 14 √  Normal Normal

25 42 1 Laki-Laki 1 15 √  Normal Normal

26 41 1 Laki-Laki 1 14.2 √     Normal Normal

27 40 1 Perempuan 2 14.5 √  Normal Normal

28 40 1 Laki-Laki 1 15.4 √  Normal Normal

29 39 1 Laki-Laki 1 14 √  Normal Normal

30 37 1 Laki-Laki 1 15.3 √  Normal Normal

31 37 1 Perempuan 2 12.3    √  Gizi Kurang Abnormal

32 36 1 Laki-Laki 1 12.4 √  Normal Normal

33 36 1 Perempuan 2 13.4 √  Normal Normal

34 37 1 Perempuan 2 14.3 √  Normal Normal

35 37 1 Perempuan 2 15 √  Normal Normal

36 37 1 Laki-Laki 1 14.4 √  Normal Normal

37 38 1 Laki-Laki 1 15.4 √  Normal Normal

38 39 1 Laki-Laki 1 14.2 √  Normal Normal

39 39 1 Perempuan 2 14 √  Normal Normal

Frequencies Statistics Usia JK Status_Nutrisi Tk_Perkembanga n N Valid 40 40 40 40 Missing 0 0 0 0 Percentiles 100 3.00 2.00 Frequency Table Usia

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid 36-45 Bulan 17 42.5 42.5 42.5 46-52 Bulan 10 25.0 25.0 67.5 53-60 Bulan 13 32.5 32.5 100.0 Total 40 100.0 100.0 JK

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Laki-Laki 21 52.5 52.5 52.5 Perempuan 19 47.5 47.5 100.0 Total 40 100.0 100.0 Status_Nutrisi

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Gizi Kur 5 12.5 12.5 12.5

Gizi Leb 3 7.5 7.5 20.0

Tk_Perkembangan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Abnormal 8 20.0 20.0 20.0 Normal 32 80.0 80.0 100.0 Total 40 100.0 100.0 Crosstabs

Case Processing Summary Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Usia * Status_Nutrisi 40 100.0% 0 .0% 40 100.0%

JK * Status_Nutrisi 40 100.0% 0 .0% 40 100.0%

Usia * Status_Nutrisi Crosstabulation

Status_Nutrisi

Total Gizi Kur Gizi Leb Normal

Usia 36-45 Bulan Count 1 0 16 17

% within Usia 5.9% .0% 94.1% 100.0% % within Status_Nutrisi 20.0% .0% 50.0% 42.5% % of Total 2.5% .0% 40.0% 42.5% 46-52 Bulan Count 1 0 9 10 % within Usia 10.0% .0% 90.0% 100.0% % within Status_Nutrisi 20.0% .0% 28.1% 25.0% % of Total 2.5% .0% 22.5% 25.0% 53-60 Bulan Count 3 3 7 13 % within Usia 23.1% 23.1% 53.8% 100.0% % within Status_Nutrisi 60.0% 100.0% 21.9% 32.5% % of Total 7.5% 7.5% 17.5% 32.5% Total Count 5 3 32 40

JK * Status_Nutrisi Crosstabulation

Status_Nutrisi

Total Gizi Kur Gizi Leb Normal

JK Laki-Laki Count 3 1 17 21 % within JK 14.3% 4.8% 81.0% 100.0% % within Status_Nutrisi 60.0% 33.3% 53.1% 52.5% % of Total 7.5% 2.5% 42.5% 52.5% Perempuan Count 2 2 15 19 % within JK 10.5% 10.5% 78.9% 100.0% % within Status_Nutrisi 40.0% 66.7% 46.9% 47.5% % of Total 5.0% 5.0% 37.5% 47.5% Total Count 5 3 32 40 % within JK 12.5% 7.5% 80.0% 100.0% % within Status_Nutrisi 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% % of Total 12.5% 7.5% 80.0% 100.0% Crosstabs

Case Processing Summary Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Usia * Tk_Perkembangan 40 100.0% 0 .0% 40 100.0%

Usia * Tk_Perkembangan Crosstabulation

Tk_Perkembangan

Total Abnormal Normal

Usia 36-45 Bulan Count 2 15 17

% within Usia 11.8% 88.2% 100.0% % within Tk_Perkembangan 25.0% 46.9% 42.5% % of Total 5.0% 37.5% 42.5% 46-52 Bulan Count 3 7 10 % within Usia 30.0% 70.0% 100.0% % within Tk_Perkembangan 37.5% 21.9% 25.0% % of Total 7.5% 17.5% 25.0% 53-60 Bulan Count 3 10 13 % within Usia 23.1% 76.9% 100.0% % within Tk_Perkembangan 37.5% 31.2% 32.5% % of Total 7.5% 25.0% 32.5% Total Count 8 32 40 % within Usia 20.0% 80.0% 100.0% % within Tk_Perkembangan 100.0% 100.0% 100.0% % of Total 20.0% 80.0% 100.0% JK * Tk_Perkembangan Crosstabulation Tk_Perkembangan Total Abnormal Normal JK Laki-Laki Count 5 16 21 % within JK 23.8% 76.2% 100.0% % within Tk_Perkembangan 62.5% 50.0% 52.5% % of Total 12.5% 40.0% 52.5% Perempuan Count 3 16 19 % within JK 15.8% 84.2% 100.0% % within Tk_Perkembangan 37.5% 50.0% 47.5% % of Total 7.5% 40.0% 47.5% Total Count 8 32 40 % within JK 20.0% 80.0% 100.0%

TAKSASI DANA

1. Persiapan Proposal

a. Biaya mengeprint : Rp. 100.000,- b. Pengumpulan sumber-sumber tinjauan pustaka : Rp. 200.000,- c. Perbanyak proposal : Rp. 100.000,- d. Biaya internet : Rp. 100.000,- e. Sidang proposal : Rp. 200.000,- 2. Pengumpulan Data a. Survei Awal : Rp. 100.000,- b. Transportasi : Rp. 100.000,- c. Cendera Mata : Rp. 200.000,-

3. Analisa Data dan Penyusunan Laporan Penelitian

a. Biaya kertas dan tinta printer : Rp. 150.000,-

b. Penjilidan : Rp. 100.000,-

c. Penggandaan laporan penelitian : Rp. 150.000,-

Daftar Riwayat Hidup

Nama : Lian Pardomuan Nasution Tempat/Tanggal Lahir : Rantau Prapat/ 6 April 1967 Jenis Kelamin : Laki-Laki

Agama : Islam

Alamat : Jln. Cut Nyak Dhien, Rantau Prapat Riwayat Pendidikan :

1. SD Panglima Polem Rantau Prapat (1993-1999) 2. SMP Panglima Polem Rantau Prapat (1999-2002) 3. SMAN 3 Rantau Selatan (2002-2005) 4. Akper Pemkab Labuhan Batu (2005-2008) 5. Fakultas Keperawatan USU (2013- sekarang)

Dokumen terkait