• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Dari hasil observasi di lapangan mengenai proses produksi dan lingkungan kerja ditemui berbagai potensi dan faktor bahaya yang dapat mengakibatkan suatu resiko terjadinya kerugian baik itu kecelakaan ataupun penyakit akibat kerja. Oleh karena itu diperlukan adanya suatu tindakan pencegahan sedini mungkin untuk mendeteksi adanya bahaya dan dapat dengan segera melakukan tindakan perbaikan dan pengendalian sehingga dapat meminimalkan ataupun mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta dapat mencapai zero accident. Salah satu usaha yang dilakukan tersebut adalah dengan melaksanakan inspeksi keselamatan dan kesehatan kerja.

Berdasarkan hasil observasi dengan melakukan pengamatan langsung di lapangan dan wawancara dengan staff serta data-data yang diperoleh penulis, PT. Coca-cola Bottling Indonesia telah melaksanakan kegiatan inspeksi keselamatan dan kesehatan kerja secara teratur dan terjadwal oleh bagian Occupational Health and Safety (OHS).

Inspeksi yang dilakukan oleh PT. Coca-cola Bottling Indonesia bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan dan penyimpangan Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) di lapangan, menemukan dan menentukan lokasi bahaya potensial yang dapat menyebabkan kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Dengan inspeksi ini

diharapkan dapat dilakukan upaya-upaya pengendalian agar kecelakaan kerja tidak terjadi atau terulang lagi.

Sasaran atau target dari pelaksanaan inspeksi keselamatan dan kesehatan kerja tersebut adalah sebagai berikut:

1. Mencapai zero accident

2. Meminimalkan atau mengurangi angka kecelakaan. 3. Meminimalkan atau mengurangi penyakit akibat kerja.

4. Meminimalkan atau mengurangi tindakan dan kondisi tidak aman. 5. Mencegah agar kecelakaan yang sama terulang kembali.

6. Mengevaluasi hasil pemeriksaan yang lalu.

Agar dapat mencapai sasaran atau target tersebut di atas diperlukan kerjasama yang baik antara pihak perusahaan, departemen HR dan staff karyawan.

1. Inspeksi Umum

Di PT. Coca-cola Bottling Indonesia ada 3 macam inspeksi umum berdasarkan frekuensi pelaksanaan, yaitu:

a. Inspeksi Harian (Daily Inspection)

Inspeksi harian di PT. Coca-cola Bottling Indonesia adalah: 1). Pengambilan sampel makanan kantin

Inspeksi ini bertujuan untuk mengantisipasi apabila terjadi keracunan pada karyawan PT. Coca-cola Bottling Indonesia. Inspeksi ini dilakukan oleh petugas yang bertanggung jawab dengan cara mengambil sampel makanan dari kantin setiap hari sebelum jam makan atau istirahat (+ jam 11.30 WIB). Petugas menyerahkan tempat atau plastik bersih dan kosong sesuai dengan jumlah jenis

xxxix

makanan yang disediakan (+ 6 buah plastik). Sampel tersebut akan disiapkan oleh petugas kantin. Setelah sampel tersedia + jam 13.00 WIB, petugas mengambilnya dan memberikan label pada setiap plastik dengan mencantumkan nomor sampel, nama makanan, tanggal dan waktu pengambilan, nama perusahaan kantin (catering) dan tanda tangan petugas pengambil. Kemudian dicatat pada lembar laporan dengan menyertakan tanda tangan petugas pengambil, petugas kantin dan petugas paramedis. Sampel-sampel tersebut kemudian disimpan pada almari pendingin selama 1 hari dan pada hari berikutnya sampel yang lama diambil dan dibuang ke tempat sampah organik serta sampel yang baru disimpan. Hasil inspeksi dicatat pada buku laporan dan disertakan analisa.

Hal ini dilakukan agar dapat mengantisipasi jika sewaktu-waktu terjadi keracunan pada karyawan, perusahaan dapat mencari penyebabnya melalui pengecekan atau pengetesan sampel makanan kantin yang dilakukan oleh laboratorium yang berwenang, penyebab keracunan dapat diketahui apakah karena suatu zat toksik yang terkandung dalam makanan kantin tersebut.

2). Inspeksi House Keeping

Inspeksi house keeping adalah program inspeksi keselamatan kerja yang dilakukan setiap hari. Di PT. CCBI pelaksanaan inspeksi bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang tetap bersih sehingga tenaga kerja terbebas dari penyakit akibat kerja dan penyakit umum. Pelaksanaanya dilakukan oleh pihak ketiga di mana PT. CCBI bekerjasama dengan PT. ISS.

Dalam hal ini PT. ISS melakukan kegiatan terutama untuk menjaga kerbersihan, keindahan, kenyamanan terutama lingkungan kerja di luar ruang produksi. Tindakan yang dilakukan antara lain:

a). Pembersihan toilet b). Pengambilan sampah, c). Gardening,

d). Glass cleaning,

e). Wall cleaning and washing, f). Pembersihlan lantai dan furniture, g). Pembersihan selokan.

b. Inspeksi Bulanan (Monthly Inspection)

Inspeksi ini merupakan salah satu program departemen OHS yang melibatkan partisipasi karyawan dalam lingkungan perusahaan dan dilaksanakan tiap satu bulan sekali. Inspeksi bulanan yang dilaksanakan di PT. CCBI adalah:

1). Inspeksi Fasilitas Pemadam Kebakaran (Fire System)

Untuk mengatasi adanya potensi bahaya kebakaran, PT. Coca-Cola

Bottling Indonesia telah melakukan inspeksi terhadap fasilitas pemadam kebakaran yang berupa:

a). Alat Pemadam Api Ringan (APAR)

Inspeksi APAR dilaksanakan setiap satu bulan sekali. Hal-hal yang diinspeksi pada peralatan ini adalah:

xli

(2).Perlengkapan APAR, yang termasuk dalam perlengkapan APAR adalah kotak atau rantai, kaca, hammer, nomor urut atau kode dan petunjuk.

(3).Kondisi tabung,yang meliputi pen, selang, segel dan tekanan. (4).Tanggal expired atau tanggal kadaluarsa.

Jumlah tabung APAR yang ada di PT. CCBI jenis Powder 61 buah, CO2

12 buah, halotron 1 buah dan foam 12 buah. Jarak pemasangan + 20 meter tiap titik serta + 1,2 meter dari lantai.

b). Instalasi Hydrant

Hydrant dengan jumlah 12 titik. Box hydrant yang berada di luar ruangan (Out door) sejumlah 11 buah dan box hydrant di dalam ruangan (In door) sejumlah 1 buah.

c). Pemeriksaan Emergency Lamp

Emergency lamp berfungsi sebagai penerangan darurat. Pemeriksaan

emergency lamp ini merupakan pemeriksaan kelayakan nyala lampu darurat yang berjumlah 29 unit di lokasi PT. CCBI.

2). Inspeksi Emergency System

a). Pemeriksaan insect killer lamp

b). Pemeriksaan shower & eye wash emergency

Pemeriksaan insect killer lamp, shower & eye wash emergency di PT. CCBI dilaksanakan satu kali dalam sebulan. Untuk insect killer lamp berjumlah 26 titik, Shower emergency ada 6 titik dan eye wash emergency ada 5 titik.

3). Inspeksi Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Inspeksi ini meliputi pemeriksaan material, pekerja dan cara kerja, mesin serta lingkungan kerja.

a). Pemeriksaan Material

Dalam hal ini, pemeriksaan dilakukan terhadap kondisi dan label wadah penyimpanan bahan, kebersihan tempat penyimpanan bahan, penyimpanan dan posisi tabung gas, keberadaan MSDS di ruangan, ketersediaan bahan penyerap tumpahan, APD dan kotak P3K.

b). Pemeriksaan Pekerja dan Cara Kerja

Dalam hal ini pemeriksaan dilakukan terhadap pengunaan APD oleh pekerja, kesesuaian cara kerja dan penggunaan peralatan terhadap ketetapan dan persyaratan, adanya rambu-rambu peringatan dan pembatasan ijin masuk daerah beresiko tinggi, pelatihan terhadap karyawan.

c). Pemeriksaan Mesin

Dalam hal ini pemeriksaan dilakukan terhadap pemasangan alat pengaman mesin, kondisi mesin, kondisi sekitar mesin, penandaan (LOTO) pada perbaikan, fungsi tombol darurat, instruksi pengoperasian mesin.

d). Pemeriksaan Lingkungan Kerja

Dalam hal ini pemeriksaan dilakukan terhadap keadaan lantai, jalur bebas halangan, penempatan barang, penerangan di ruangan, ventilasi udara, APAR, jalur evakuasi.

xliii 4). Inspeksi APD

Inspeksi APD yang dilakukan di PT. CCBI meliputi pemeriksaan kepatuhan pekerja dalam pemakaian APD di tempat kerja atau ruang kerja pada saat bekerja dan pemakaian helm pada saat berkendaraan.

5). Inspeksi Kotak P3K

Inspeksi ini dilakukan untuk mengetahui kelengkapan isi kotak P3K serta untuk mengetahui rekapan daftar pemakai dan penggunanya. Setelah dilakukan inspeksi, petugas mengisi kembali barang yang sudah habis.

c. Inspeksi Tahunan (Yearly Inspection)

Inspeksi ini dilakukan setiap tahun atau dua kali dalam setahun. Pemeriksaan yang dilakukan di PT. Coca-cola Bottling Indonesia adalah:

1). Inspeksi Personil

Inspeksi personil ini khususnya pemeriksaan kesehatan karyawan. Pemeriksaan kesehatan karyawan dilakukan setahun sekali yang berupa general check up yang meliputi pemeriksaan seluruh badan. Pemeriksaan ini dilakukan di rumah sakit yang ditunjuk oleh perusahaan yaitu di RS dr. Karyadi Semarang. Pemeriksaan ini diikuti oleh seluruh karyawan. Selain general check up juga dilakukan pemantauan kesehatan mata dan THT khusus bagi inspector.

2). Inspeksi Lingkungan

Inspeksi dilakukan oleh pihak ketiga (PT. Sucofindo) setiap 6 bulan sekali. a). Pemeriksaan kebisingan

b). Pemeriksaan kadar gas dan debu c). Pemeriksaan ISBB

d). Pemeriksaan air limbah 3). Inspeksi Mesin

Inspeksi ini dilakukan setiap dua tahun sekali oleh pihak ketiga (PT. Sucofindo) untuk motor diesel, bejana tekan dan ketel uap. Sedangkan pesawat angkut (forklift) dan pesawat angkat (lift) dilakukan satu tahun sekali. Inspeksi tersebut bertujuan untuk memeriksa kelayakan mesin.

Adapun tindakan dan kondisi tidak aman yang ditemukan di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Central Java pada bulan maret 2008 adalah sebagai berikut:

1. Masih terdapat banyak pekerja yang kurang disiplin dalam pemakaian APD pada saat bekerja, misalnya di ruang filling pekerja ada yang tidak menggunakan ear plug serta sarung tangan

2. Masih ada pekerja yang menggerinda di ruang workshop hanya menggunakan

gogles dari plastik dan tidak memakai masker atau tameng muka dan sarung tangan.

3. Garis batas untuk forklift dan pejalan kaki ada yang sudah tidak jelas.

4. Forklift dioperasikan dengan kecepatan yang tinggi dan masih terdapat pengemudi yang tidak memakai APD sesuai dengan ketentuan, misalnya tidak menggunakan topi, helmet dan ear plug.

5. Di ruang bengkel forklift terdapat pekerja yang tidak menggunakan sepatu

xlv

2. Pelaksana Inspeksi

Inspeksi keselamatan dan kesehatan kerja di PT. Coca-cola Bottling Indonesia dilakukan oleh petugas dari bagian OHS dan merupakan pelaksana

intern perusahaan. Untuk inspeksi lingkungan dilakukan oleh pihak ketiga. Adapun tugas dari pelaksana inspeksi adalah:

a. Melaksanakan inspeksi secara obyektif ke tempat atau unit kerja. b. Mencari temuan-temuan yang ada di lapangan.

c. Mencatat temuan hasil inspeksi kepada departemen terkait. d. Memberikan saran tindak lanjut.

3. Pelaksanaan Inspeksi

Secara umum pelaksanaan inspeksi di PT. Coca-cola Bottling Indonesia adalah sama. Kegiatan inspeksi dilaksanakan dalam tiga tahap, yaitu:

a. Tahap Persiapan 1). Pembuatan form check list.

2). Dilakukan breffing oleh departemen terkait. b. Tahap Pelaksanaan

1). Petugas melakukan visit ke bagian-bagian tertentu sesuai jadwal atau urutan yang ditentukan.

2). Melihat keadaan di lapangan secara seksama sesuai dengan standar.

3). Mencatat temuan-temuan di lapangan dan disertai saran untuk tindak lanjutnya.

1). Petugas membuat laporan berdasarkan hasil inspeksi beserta temuan-temuan di lapangan.

2). Laporan diserahkan kepada OHS departemen untuk evaluasi awal dan kemudian ditanda tangani OHS officer, OHS supervisor dan OHS crew. 3). Laporan dijadikan dokumen serta akan dijadikan topik rapat rutin P2K3. 4). Petugas akan melaporkan temuan hasil inspeksi kepada manajemen

perusahaan dan kemudian diteruskan dan disosialisasikan ke departemen terkait untuk segera ditindak lanjuti.

4. Tindak Lanjut Inspeksi

Dari laporan hasil inspeksi yang berupa temuan-temuan di lapangan beserta tindak lanjut yang disarankan oleh petugas tersebut akan diteruskan kepada OHS yang akan dibuat dalam bentuk CAP (Corrective Action Plan).

CAP merupakan suatu rencana yang dibuat bersama dimana secara standart memuat unsur-unsur sebagai berikut:

a. Issue atau pokok masalah

b. Rencana perbaikan atau action plan

c. Orang atau personil yang bertanggung jawab untuk pelaksanaannya d. Waktu pelaksanaan

CAP tersebut kemudian didistribusikan kepada masing-masing departemen untuk segera ditindak lanjuti oleh petugas yang bertanggung jawab dari departemen yang bersangkutan (diinspeksi).

Petugas yang bertanggung jawab dari masing-masing departemen melaporkan hasil tindakan perbaikan disertai kendala, komentar serta saran

xlvii

kepada manajemen sebagai laporan penyelesaian hasil inspeksi. Laporan ini kemudian disampaikan di rapat P2K3 sebagai informasi status terakhir tindak lanjut temuan.

B. Pembahasan

Dokumen terkait