BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Dalam penelitian ini penulis mengolah angket dalam bentuk data yang terdiri dari 10 pertanyaan untuk variabel (X1), 10 pertanyaan untuk variabel (X2), dan 12 pertanyaan untuk variabel (Y) dimana yang menjadi variabel X1, adalah pelatihan, yang menjadi variabel stress kerja X2 adalah, dan variabel kinerja pegawai (Y). Angket yang disebarkan ini diberikan kepada 65 pegawai sebagai sampel penelitian dan dengan menggunakan metode Likert.
Dalam hubungannya dengan uraian tersebut di atas, akan disajikan deskripsi responden penelitian yang dimaksudkan untuk menggambarkan profil atau identitas responden menurut jenis kelamin, usia responden, jenis pendidikan, yang dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Karakteristik Responden
Pengelompokkan responden dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui besarnya tingkat proporsi pengelompokkan jenis kelamin pria dan wanita, yang dapat dilihat melalui tabel berikut ini :
Tabel IV.1
Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin
No. Kategori Jumlah Responden Persentase (%)
1. Pria 30 46,2
2. Wanita 35 53,8
Total 65 100
Sesuai tabel IV.1 yakni karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin, menunjukkan bahwa tingkat proporsi responden menurut jenis kelamin yang terbesar dalam penelitian ini adalah wanita dengan jumlah responden sebanyak 35 orang (53,8%) dan pria sebanyak 30 orang (46,2%), sehingga dapat dikatakan bahwa sebagian besar pegawai pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Utara adalah pria.
b. Karakteristik Responden menurut Usia
Karakteristik responden dalam penelitian ini dapat dikelompokkan atas
responden yang berusia 20-30 tahun, 31-40 tahun, 41-50 tahun, dan usia di atas 51 tahun, untuk hasil selengkapnya dapat disajikan melalui tabel
berikut ini :
Tabel IV.2
Karakteristik Responden berdasarkan Usia
No. Kategori Jumlah Responden Persentase (%)
1. 20 – 30 tahun 7 10,8 2. 31 – 40 tahun 36 55,4 3. 41 – 50 tahun 19 29,2 4. Di atas 51 tahun 3 4,6
Total 65 100,0
Sumber : Hasil olahan data primer, 2018
Tabel di atas yakni deskripsi responden berdasarkan usia, dimana kelompok usia responden yang terbesar dalam penelitian ini adalah responden
yang berusia antara 31-40 tahun yakni sebanyak 36 orang (55,4%), kemudian disusul responden yang berusia antara 41-50 tahun dengan jumlah responden sebanyak 19 orang (29,2%).
c. Karakteristik Responden menurut jenis pendidikan
Deskripsi dalam penelitian ini, menggambarkan jenis pendidikan terakhir yang dimiliki oleh pegawai, dimana jenis pendidikan terakhir
pegawai dapat dikelompokkan dalam 4 kelompok yakni : SMA, Akademi, Sarjana, dan Pasca Sarjana. Adapun deskripsi responden menurut jenis pendidikan terakhir dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel IV.3
Karakteristik Responden menurut Jenis Pendidikan
No. Kategori Jumlah Responden Persentase (%)
1. SMA 5 7,7
2. D-3 16 24,6
3. Strata-1 42 64,6
4. Strata-2 2 3,1
Total 65 100,0
Sumber : Hasil olahan data primer, 2018
Berdasarkan tabel di atas yang menguraikan deskripsi responden menurut jenis pendidikan, sehingga dapatlah dikatakan bahwa jenjang pendidikan terakhir responden yang terbesar adalah sarjana (S1), yakni sebanyak 42 orang atau 564,6%, sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata jenis pendidikan pegawai pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Utara adalah Sarjana.
d. Deskripsi Hasil Penelitian
Variabel-variabel dari penelitian ini terdiri dari tiga variabel, yaitu pelatihan (X1), variabel stres kerja (X2), maupun variabel kinerja pegawai (Y).. Deskripsi data setiap pernyataan akan menampilkan opsi jawaban setiap responden terhadap setiap item pernyataan yang diberikan penulis kepada responden.
Berdasarkan evaluasi dari jawaban yang ada pada pernyataan variabel bebas mengenai pelatihan pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Utara.
Tabel IV.4
Deskripsi Tanggapan Responden Mengenai Pelatihan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Utara
Alternatif Jawaban No Per SS S KS TS STS Jumlah F % F % F % F % F % F % 1 33 50,8 29 44,6 3 4,6 0 0 0 0 65 100 2 32 49,2 30 46,2 3 4,6 0 0 0 0 65 100 3 30 46,2 32 49,2 3 4,6 0 0 0 0 65 100 4 35 53,8 27 41,5 3 4,6 0 0 0 0 65 100 5 26 40 39 60 0 0 0 0 0 0 65 100 6 33 50,8 28 43,1 4 6,2 0 0 0 0 65 100 7 30 46,2 33 50,8 2 3,1 0 0 0 0 65 100 8 27 41,5 36 55,4 2 3,1 0 0 0 0 65 100 9 33 50,8 29 44,6 3 4,6 0 0 0 0 65 100 10 26 40 39 60 0 0 0 0 0 0 65 100 11 26 40 39 60 0 0 0 0 0 0 65 100 12 33 50,8 28 43,1 4 6,2 0 0 0 0 65 100
Sumber : Data Penelitian Diolah
Dari data diatas dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Dari jawaban pertama mengenai inisiatif dan kreativitas tenaga kerja, responden menjawab sangat setuju dengan presentase sebesar 50,8% 2. Dari jawaban kedua mengenai kesempatan bagi pegawai untuk
meningkatkan perkembangan pribadinya, responden menjawab sangat setuju dengan presentase sebesar 49,2%
3. Dari jawaban ketiga mengenai kualitas kerja pegawai, responden menjawab sangat setuju dengan presentase sebesar 49,2%
4. Dari jawaban keempat mengenai loyalitas dan komitmen pegawai, responden menjawab sangat setuju dengan presentase sebesar 53,8% 5. Dari jawaban kelima mengenai penyelenggaraan pelatihan, responden
6. Dari jawaban keenam mengenai mengikuti kemampuan instruktur pelatihan, responden menjawab sangat setuju dengan presentase sebesar 50,8%
7. Dari jawaban ketujuh mengenai kesesuaian materi pelatihan dengan kebutuhan kerja pegawai, responden menjawab setuju dengan presentase sebesar 50,8%
8. Dari jawaban kedelapan mengenai kesesuaian materi pelatihan dengan pekerjaan, responden menjawab setuju dengan presentase sebesar 55,4% 9. Dari jawaban kesembilan mengenai metode pelatihan yang diberikan
perusahaan menarik, responden menjawab sangat setuju dengan presentase sebesar 50,8%
10. Dari jawaban kesepuluh mengenai sosialisasi terhadap pelatihan yang akan saya dapatkan, responden menjawab setuju dengan presentase sebesar 60%
11. Dari jawaban kesebelas mengenai mengikuti pelatihan, pegawai dapat meningkatkan prestasi kerja, responden menjawab setuju dengan presentase sebesar 60%
12. Dari jawaban keduabelas mengenai progam pelatihan para peserta termotivasi untuk memberikan yang terbaik, responden menjawab sangat setuju dengan presentase sebesar 50,8%
Dari tabel diatas untuk pertanyaan atas variabel pelatihan yang ada pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Utara dengan jumlah responden sebanyak 65 pegawai dengan 12 butir pertanyaan, dari pertanyaan
yang disebarkan oleh peneliti, responden lebih besar menjawab setuju dengan pertanyaan yang diberikan oleh peneliti.
Tabel IV.5
Deskripsi Tanggapan Responden Mengenai Stres Kerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Utara
Alternatif Jawaban No Per SS S KS TS STS Jumlah F % F % F % F % F % F % 1 32 49,2 30 46,2 3 4,6 0 0 0 0 65 100 2 31 47,7 29 44,6 5 7,7 0 0 0 0 65 100 3 39 60 25 38,5 1 1,5 0 0 0 0 65 100 4 36 55,4 27 41,5 2 3,1 0 0 0 0 65 100 5 26 40 31 47,7 8 12,3 0 0 0 0 65 100 6 29 44,6 36 55,4 0 0 0 0 0 0 65 100 7 36 55,4 29 44,6 0 0 0 0 0 0 65 100 8 29 44,6 35 53,8 1 1,5 0 0 0 0 65 100 9 27 41,5 36 55,4 2 3,1 0 0 0 0 65 100 10 31 47,7 31 47,7 3 4,6 0 0 0 0 65 100
Sumber : Data Penelitian Diolah
Dari data diatas dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Dari jawaban pertama mengenai pekerjaan dan tugas saya terasa membosankan, responden menjawab sangat setuju dengan presentase sebesar 49,2%
2. Dari jawaban kedua mengenai pekerjaan yang saya kerjakan monoton dan hanya itu – itu saja, responden menjawab sangat setuju dengan presentase sebesar 47,7%
3. Dari jawaban ketiga mengenai waktu akhir (deadline) dalam menyelesaikan pekerjaan membuat saya terdesak, responden menjawab sangat setuju dengan presentase sebesar 60%
4. Dari jawaban keempat mengenai banyak tugas pada saat bersamaan sehingga susah mengaturnya, responden menjawab sangat setuju dengan presentase sebesar 55,4%
5. Dari jawaban kelima mengenai diberikan kesempatan untuk menggunakan keterampilan yang saya miliki, responden menjawab setuju dengan presentase sebesar 47,7%
6. Dari jawaban keenam mengenai bekerja saya selalu dikejar oleh waktu untuk menyelesaikan tugas dengan baik., responden menjawab setuju dengan presentase sebesar 55,4%
7. Dari jawaban ketujuh mengenai kurang jelas dengan informasi dari perusahaan tentang peran/jabatan saya di perusahaan, responden menjawab sangat setuju dengan presentase sebesar 55,4%
8. Dari jawaban kedelapan mengenai tanggung jawab yang diberikan perusahaan, responden menjawab setuju dengan presentase sebesar 53,8%
9. Dari jawaban kesembilan mengenai mengerjakan pekerjaan saya mendapatkan desakkan dari atasan, responden menjawab setuju dengan presentase sebesar 55,4%
10. Dari jawaban kesepuluh mengenai merasa atasan saya tidak percaya terhadap kemampuan saya dalam menyelesaikan pekerjaan, responden menjawab sangat setuju dengan presentase sebesar 47,7%
Dari tabel diatas untuk pertanyaan atas variabel tingkat stress kerja yang ada pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Utara dengan jumlah responden sebanyak 65 pegawai dengan 10 butir pertanyaan, dari pertanyaan yang disebarkan oleh peneliti, responden lebih besar menjawab setuju dengan pertanyaan yang diberikan oleh peneliti.
Tabel IV.6
Deskripsi Tanggapan Responden Mengenai Kinerja Pegawai Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Utara
Alternatif Jawaban No Per SS S KS TS STS Jumlah F % F % F % F % F % F % 1 33 50,8 30 46,2 2 3,1 0 0 0 0 65 100 2 31 47,7 31 47,7 3 4,6 0 0 0 0 65 100 3 30 46,2 34 52,3 1 1,5 0 0 0 0 65 100 4 23 35,4 37 56,9 5 7,7 0 0 0 0 65 100 5 34 52,3 29 44,6 2 3,1 0 0 0 0 65 100 6 30 46,2 34 52,3 1 1,5 0 0 0 0 65 100 7 34 52,3 27 41,5 4 6,2 0 0 0 0 65 100 8 30 46,2 35 53,8 0 0 0 0 0 0 65 100 9 30 46,2 34 52,3 1 1,5 0 0 0 0 65 100 10 38 58,5 27 41,5 0 0 0 0 0 0 65 100
Sumber : Data Penelitian Diolah
Dari data diatas dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Dari jawaban pertama mengenai tingkat loyalitas atau tanggung jawab, responden menjawab sangat setuju dengan presentase sebesar 50,8% 2. Dari jawaban kedua mengenai skill yang dimiliki, responden menjawab
sangat setuju dengan presentase sebesar 47,4%
3. Dari jawaban ketiga mengenai kuantitas atau jumlah kerja, responden menjawab setuju dengan presentase sebesar 52,3%
4. Dari jawaban keempat mengenai pencapaian target, responden menjawab sangat setuju dengan presentase sebesar 56,9%
5. Dari jawaban kelima mengenai Tidak menunda pekerjaan, responden menjawab sangat setuju dengan presentase sebesar 52,3%
6. Dari jawaban keenam mengenai menyelesaikan pekerjaan tepat waktu, responden menjawab setuju dengan presentase sebesar 52,3%
7. Dari jawaban ketujuh mengenai berusaha menyelesaikan pekerjaan lebih dari yang ditargetkan, responden menjawab sangat setuju dengan presentase sebesar 52,3%
8. Dari jawaban kedelapan mengenai volume kerja yang dicapai, responden menjawab setuju dengan presentase sebesar 53,8%
9. Dari jawaban kesembilan mengenai berusaha melaksanakan pekerjaan dengan baik, responden menjawab setuju de presentase sebesar 52,3% 10. Dari jawaban kesepuluh mengenai mengerjakan tugas yang menjadi
tanggung jawab tanpa disuruh oleh pimpinan, responden menjawab sangat setuju dengan presentase sebesar 58,5%
Dari tabel diatas untuk pertanyaan atas variabel kinerja pegawai yang ada pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Utara dengan jumlah responden sebanyak 65 pegawai dengan 10 butir pertanyaan, dari pertanyaan yang disebarkan oleh peneliti, responden lebih besar menjawab sangat setuju dengan pertanyaan yang diberikan oleh peneliti.
2. Hasil Penelitian
a. Analisis Regresi Linear Berganda
Berdasarkan perhitungan analisis regresi linier berganda yang dilakukan melalui statistik, maka diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel IV.7
Regresi Linear Berganda
Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 27.045 4.216 6.415 .000
Pelatih_ .562 .054 .743 10.368 .000 .995 1.005
Stres_Kerj -.280 .064 -.311 -4.342 .000 .995 1.005
Berdasarkan output SPSS di atas, maka diperoleh persamaan regresi sebagai berikut : Y = 27,045+ 0,562X1 - 0,280 X2
Model tersebut menunjukkan arti bahwa: 1) Konstanta = 27,045.
Jika variabel pelatihan dan stress kerja diasumsikan tetap maka kinerja pegawai akan meningkat sebesar 27,045.
2) Koefisien Pelatihan X1
Nilai koefisien pelatihan sebesar 0,562. Menyatakan bahwa setiap terjadi kenaikan 100% untuk pelatihan akan diikuti terjadi kenaikan kinerja pegawai sebesar 56,2%.
3) Koefisien Stres Kerja X2
Nilai koefisien stress kerja menunjukan angka sebesar 0,280. Menyatakan bahwa apabila terjadi kenaikan 100% untuk stress kerja akan di ikuti dengan terjadi penurunan kinerja pegawai sebesar 28%.
b. Uji Asumsi Klasik
1) Uji Normalitas
Uji normalitas menguji data variabel bebas (X) dan data variabel terikat (Y) pada persamaan regresi yang dihasilkan, apakah berdistibusi normal atau berdistribusi tidak normal. Pengujian normalitas dilakukan dengan uji normal probability plot. Regresi memenuhi asumsi normalitas jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal.
Gambar IV.1 Grafik Histogram
Berdasarkan tampilan gambar IV.1 di atas terlihat bahwa grafik histogram menunjukkan adanya gambaran pola data yang baik. Kurva
regression standarized residual membentuk gambar seperti lonceng dan
mengikuti arah garis diagonal sehingga memenuhi asumsi normalitas.
Gambar IV.2
Berdasarkan gambar grafik IV.2 normal probability plot di atas dapat dilihat bahwa gambaran data menunjukkan pola yang baik dan data menyebar sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka grafik normal probability plot tersebut terdistribusi secara normal.
2) Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi digunakan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linear terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Berikut ini adalah hasil pengujian autokorelasi dengan menggunakan uji Durbin-Watson (DW). Tabel IV.8 Uji Autokorelasi Model Summaryb Durbin-Watson 2.002
a. Predictors: (Constant), Stres_Kerj, Pelatih_ b. Dependent Variable: Kinerj_Pegaw
Pada Tabel IV.8 menunjukkan bahwa nilai DW yang diperoleh adalah sebesar 2,002. Nilai dl dan du yang diperoleh dengan K (jumlah variabel bebas) = 2 dan N (jumlah sampel) = 65. Jadi nilai dl sebesar 1,377 dan du sebesar 1,500. Nilai DW yang diperoleh lebih besar dari nilai du dan lebih kecil dari nilai (4-du= 4-1,500= 2,500) yaitu 1,500< 2,002 < 2,500 yang berarti bahwa tidak terjadi autokorelasi.
3) Uji Multikolinieritas
Salah satu asumsi model regresi linier adalah tidak terdapat korelasi yang sempurna atau korelasi tidak sempurna tetapi sangat tinggi pada
variabel-variabel bebasnya. Uji multikolinieritas mengukur tingkat keeratan tingkat asosiasi (keeratan) hubungan atau pengaruh antar variabel bebas melalui besaran koefisien korelasi.
Multikoliniearitas dapat diketahui dengan melihat nilai tolerance (a) dan Variance Inflation Factor (VIF). Variabel bebas mengalami multikolinieritas jika a hitung < a dan VIF hitung >VIF. Variabel bebas tidak mengalami multikolinieritas jika a hitung > a dan VIF hitung lebih <VIF. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance <0.10 atau sama dengan nilai VIF >10. Hasil dari uji multikolinieritas dengan menggunakan program SPSS 23 adalah sebagai berikut :
Tabel IV.9 Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Model
Correlations Collinearity Statistics
Zero-order Partial Part Tolerance VIF
1 (Constant)
Pelatih_ .766 .796 .741 .995 1.005
Stres_Kerj -.365 -.483 -.310 .995 1.005
a. Dependent Variable: Kinerj_Pegaw
Pada Tabel IV.9 dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut:
a. Pelatihan (X1) dengan nilai tolerance sebesar 0,995 lebih besar dari 0,10 dan nilai VIF sebesar 1,005 lebih kecil dari 10.
b. Stres Kerja (X2) dengan nilai tolerance sebesar 0,995 lebih besar dari 0,10 dan nilai VIF sebesar 1,005 lebih kecil dari 10.
Karena nilai tolerance yang diperoleh untuk setiap variabel lebih besar dari 0,10 dan nilai VIF yang diperoleh untuk setiap variabel lebih
kecil dari 10, maka artinya data variabel pelatihan dan stres kerja bebas dari adanya gejala multikolinearitas.
4) Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas menguji sama atau tidak varians dari residual dari observasi yang satu dengan observasi yang lain. Jika residualnya mempunyai varians yang sama, maka disebut terjadi homokedastisitas, dan jika variansnya tidak sama atau berbeda disebut terjadi heteroskedastisitas.
Hasil analisis uji heterokedastisitas menggunakan grafik scatterplot ditunjukkan pada gambar berikut ini:
Gambar IV.3 Uji Heterokedastisitas
Pada gambar IV.3 grafik scatterplot dapat terlihat bahwa hasil grafik scatterplot menunjukkan data tersebar secara acak dan tidak membentuk pola tertentu. Data tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat heterokedastisitas
c. Pengujian Hipotesis 1) Uji Parsial (Uji t)
Untuk mengetahui pengaruh variabel bebas kompetensi dan pelatihan terhadap variabel terikat yaitu kinerja pegawai maka perlu dilakukan uji t. pengujian secara parsial dapat dilihat dari uji t, apabila nilai probabilitasnya < 0,05, Ho ditolak yang berarti ada pengaruh yang signifikan. Hasil uji parsial dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel IV.10 Uji Parsial (Uji t)
Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 27.045 4.216 6.415 .000
Pelatih_ .562 .054 .743 10.368 .000 .995 1.005
Stres_Kerj -.280 .064 -.311 -4.342 .000 .995 1.005
a. Dependent Variable: Kinerj_Pegaw
a) Pengaruh Pelatihan terhadap Kinerja Pegawai
Berdasarkan hasil uji parsial untuk variabel pelatihan diperoleh thitung
(10,368) > ttabel (1,67) dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 maka Ho di tolak dan Ha diterima. Hal ini menunjukan bahwa secara parsial bahwa ada pengaruh postitif dan signifikan pelatihan terhadap kinerja pegawai.
Atau dapat dilihat dari distribusi kurva normal atas pengujian t adalah sebagai berikut :
Terima Ho
Tolak Ho Tolak Ho
-10,368 -1,67 0 1,67 10,368
Gambar IV.4 Kurva Distribusi Hipotesis
b) Pengaruh Stres Kerja terhadap Kinerja Pegawai
Berdasarkan hasil uji parsial untuk variabel stress kerja diperoleh thitung (-4,342) > ttabel (-1,67) dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 maka Ho di tolak dan Ha diterima. Hal ini menunjukan bahwa secara parsial bahwa ada pengaruh negatif dan signifikan pelatihan terhadap kinerja pegawai
Atau dapat dilihat dari distribusi kurva normal atas pengujian t adalah sebagai berikut :
Terima Ho
Tolak Ho Tolak Ho
-4,342 -1,67 0 1,67 4,342
Gambar IV.5 Kurva Distribusi Hipotesis
2) Secara Simultan (Uji-F)
Uji simultan digunakan untuk mengetahui pengaruh dari variabel bebas kompensasi dan motivasi terhadap variabel terikat kinerja pegawai
secara bersama-sama. Berdasarkan pengujian dengan SPSS versi 23 diperoleh output ANOVA pada tabel berikut ini:
Tabel IV.11 Uji F
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 422.195 2 211.097 66.769 .000b
Residual 196.021 62 3.162
Total 618.215 64
a. Dependent Variable: Kinerj_Pegaw b. Predictors: (Constant), Stres_Kerj, Pelatih_
Dari uji ANOVA atau F test di dapat nilai Fhitung (66,769) > Ftabel (3.14) dengan tingkat signifikasi 0.000. Karena probabilitas signifikan jauh lebih kecil dari 0.05 maka Ho di tolak dan Ha diterima. Hal ini menunjukan bahwa secara simultan yang menyatakan bahwa ada pengaruh pelatihan dan stress kerja secara bersama-sama terhadap kinerja pegawai
Atau dapat dilihat dari distribusi kurva atas pengujian F adalah sebagai berikut :
Terima Ho
Tolak Ho 0 3,14 66,769
3) Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien Determinasi (R2) adalah angka yang menunjukkan besarnya derajat atau kemampuan kontribusi pelatihan dan stress kerja kerja terhadap kinerja yang dapat dilihat pada table dibawah ini:
Tabel IV.12 Koefisien Determinasi Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .826a .683 .673 1.77810 2.002
a. Predictors: (Constant), Stres_Kerj, Pelatih_ b. Dependent Variable: Kinerj_Pegaw
Berdasarkan tabel IV.12 diatas dapat dilihat nilai R Square sebesar 0,683, menunjukkan bahwa korelasi atau hubungan pelatihan dan stress kerja terhadap kinerja pegawai mempunyai tingkat hubungan yaitu :
D = R2 x 100 % D = 0,683 x 100% D = 68,3%
Hal ini berarti bahwa kinerja pegawai sebesar 68,3% dipengaruhi oleh pelatihan dan stress kerja sedangkan sisanya 31,7 % dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti oleh penelitian ini, misalnya kompetensi, lingkungan kerja, disiplin, keselamatan kerja dan variabel lainnya.