• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

b. Bagi guru, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai alternatif untuk memilih atau menyiapkan strategi pembelajaran dan juga sebagai masukan bagi guru bidang studi fisika.

8

c. Bagi sekolah, hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat dalam rangka meningkatkan efektivitas pembelajaran di dalam kelas pada mata pelajaran fisika maupun mata pelajaran yang lain.

d. Bagi penulis, berguna untuk mengaplikasikan ilmu yang didapat dari bangku kuliah ke dunia pendidikan. Peneliti juga memperoleh pengalaman langsung bagaimana memilih pendekatan dan media yang tepat dalam proses pembelajaran.

E. Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan kebenaran sementara yang ditentukan oleh peneliti, tetapi masih harus dibuktikan, dites, atau diuji kebenarannya.6 Adapun yang menjadi hipotesis dalam penelitian ini adalah adanya peningkatkan hasil belajar siswa melalui pendekatan kontekstual dengan menggunakan media video kelas XI IPA pada materi fluida statis di SMA Negeri 1 Lembah Sulawah.

____________

6

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), h. 25

9

F. Defenisi Operasional 1. Hasil Belajar

Hasil belajar dalam penelitian ini adalah perubahan prilaku siswa setelah mengikuti pembelajaran secara keseluruhan. Perubahan ini tidak dilihat secara parsial melainkan secara terhubung secara komprehensif, baik dari domain kognitif, afektif dan psikomotorik. Hasil belajar yang dimaksud oleh peneliti adalah perubahan yang terdapat pada siswa setelah mengikuti pembelajaran secara keseluruhan, baik dalam segi kognitif.

2. Pendekatan Kontekstual

Pembelajaran kontekstual adalah konsep belajar yang dapat membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa untuk membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari. Pembelajaran kontekstual akan menciptakan ruang kelas yang di dalamnya siswa akan menjadi peserta aktif bukan hanya pengamat yang pasif, dan bertanggung jawab terhadap belajarnya.7 Pendekatan yang dimaksud oleh peneliti adalah pendekatan yang dapat memudahkan siswa

____________

7

10

dalam membuat hubungan antara materi yang diajarkan dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

3. Media Video

Media video adalah media yang melibatkan indera pendengaran dan penglihatan sekaligus dalam satu proses.8 Dalam pembelajaran, media video adalah media yang menyajikan pesan-pesan pembelajaran baik yang berisi konsep, prosedur, atau teori aplikasi pengetahuan untuk membantu pemahaman siswa terhadap suatu materi pembelajaran dengan menampilkan gambar dan suara. Media yang dimaksud oleh peneliti adalah media video yang dapat memudahkan siswa untuk memahami, karena media video dapat menyampaikan pesan pembelajaran melalui gambar sekaligus suara secara langsung pada siswa.

4. Fluida Statis

Fluida adalah zat yang dapat mengalir, misalnya zat cair dan gas. Perbedaan zat cair dengan gas terutama terletak pada kompresibilitasnya. Gas mudah dimampatkan, sedangkan zat cair praktis tidak dapat dimampatkan.9 Fluida berubah bentuk untuk mengisi tabung dengan bentuk ____________

8

Muhammad Yudhi, Media Pembelajaran, (Jakarta: Gunung Persada, 2008), h. 56

9

Mark W. Zemasky, Fisika untuk Universitas 1, (Jakarta: Rina Cipta, 1962), h. 294

11

bagaimana pun. Ketika fluida (baik cair maupun gas) berada dalam keadaan tenang, fluida akan memberikan gaya yang tegak lurus keseluruh permukaan kontaknya, seperti dinding bejana atau benda yang tercelup dalam fluida.10

____________

10

Young dan Freedman, Fisika Universitas Ed-10, (Jakarta: Erlangga, 2002), h.425

12 BAB II KAJIAN TEORI

A. Hasil Belajar

1. Pengertian Hasil Belajar

Belajar adalah suatu upaya pembelajaran untuk mengembangkan seluruh kepribadiannya, baik secara fisik maupun psikis. Belajar juga dimaksudkan untuk mengembangkan seluruh aspek intelegensi, sehingga anak didik akan menjadi manusia yang utuh, cerdas secara intelegensi, cerdas secara emosi, cerdas secara psikomotornya dan memiliki keterampilan hidup yang bermakna bagi dirinya.11

Proses belajar menimbulkan hasil yang disebut hasil belajar. Menurut Soedijarto hasil belajar adalah tingkat penguasaan yang dicapai oleh pelajar dalam mengikuti program belajar-mengajar sesuai dengan

____________

11

Enong Eha Homsah Solehah, Pengaruh E-Modul Berbasis Kontextual Teaching and Learning (CTL) Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Konsep Fluida Statis”, Skripsi (Jakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah, 2015), h. 41

13 tujuan pendidikan yang ditetapkan.12 Sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung, penilaian hasil belajar siswa sudah direncanakan secara matang, sehingga penilaian bersifat obyektif dan menggambarkan hasil belajar siswa sebenarnya.13

Sistem pendidikan nasional, rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan kurikuler maupun tujuan intruksional menggunakan klasifikasi hasil belajar menurut Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yakni ranah kognitif, afektif dan psikomotorik.14

Ranah kognitif berkenaan dengan kemampuan pengembangan keterampilan intelektual (knowledge) dengan tingkatan-tingkatan sebagaimana yang diterangkan oleh Nasution bahwa ranah ini mempunyai enam tingkatan dari yang paling rendah: pengetahuan dasar (fakta, peristiwa, informasi, istilah) sampai yang paling tinggi evaluasi (pandangan yang didasarkan atas pengetahuan dan pemikiran). Aspek pada ranah ____________

12

Soedijarto, Menuju Pendidikan Nasional yang Relevan dan Bermutu cet 4, (Jakarta: Balai Pustaka, 1993), h. 49

13

Enong Eha Homsah Solehah, Pengaruh E-Modul..., h. 41

14

14 kognitif terdiri dari: pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.

Ranah afektif berkenaan dengan sikap dan nilai. Tipe hasil belajar afektif tampak pada siswa dalam berbagai tingkah laku, seperti menghargai guru dan teman, kebiasaan belajar dan hubungan sosial. Ranah afektif seperti yang dikembangkan oleh Krathwohl, Bloom dan Masia, dalam garis besarnya sebagai berikut: menerima (memperhatikan), merespons, menghargai, organisasi, dan karakteristik suatu nilai atau perangkat nilai-nilai.15

Ranah psikomotorik berkaitan erat dengan keterampilan (skill) atau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu. Aspek pada ranah psikomotorik terdiri dari: persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan yang terbiasa, gerakan yang kompleks, penyesuaian pola gerakan, dan kreativitas.16 Hasil belajar psikomotor ini

____________

15

Nasution, Kurikulum dan Pengajaran, Cet. Pertama, (Jakarta: Bumi Aksara,1989), h. 70-71

16

Sudaryono, Dasar-dasar Evaluasi Pembelajaran, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012), h. 47

15 sebenarnya merupakan kelanjutan dari hasil belajar kognitif (memahami sesuatu) dan hasil belajar afektif (cenderung untuk berprilaku). Penelitian ini difokuskan pada salah satu ranah dalam teori hasil belajar yaitu pada ranah kognitif.

Tabel 2.1: Indikator Hasil Belajar

No Aspek Kognitif Indikator

1 Pengetahuan

Mengidentifikasi, mendefinisikan, menyebutkan, menggambarkan, mencocokkan

2 Pemahaman

Menerjemahkan, tafsiran, menguraikan dengan kata-kata sendiri, menulis kembali, merangkum, membedakan, menduga, mengambil kesimpulan, menjelaskan. 3

Aplikasi Menggunakan, mengoperasikan, menciptakan, /membuat perubahan, menyelesaikan, memperhitungkan, menyiapkan, menentukan.

4

Analisis Membedakan, memilih, membedakan, memisahkan, membagi, merinci, menganalisis, membandingkan.

5

Sintesis Membuat pola, merencanakan, menyusun, mengubah, mengatur, menyimpulkan, merencanakan.

6

Evaluasi Menilai, membandingkan, membenarkan, menjelaskan, menafsirkan, merangkum mengevaluasi

16 2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Belajar merupakan suatu proses, maka baik proses maupun hasil belajar itu dipengaruhi oleh beberapa faktor,17 yaitu:

a. Faktor internal (faktor dari dalam diri siswa), yakni keadaan/ kondisi jasmani dan rohani siswa.

b. Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan disekitar siswa.

c. Faktor pendekatan belajar (Approach to Learning), yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan mempelajari materi-materi pelajaran.18

____________

17

Danim Sudarwan, Media Komunikasi Pendidikan Cet. Pertama, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), h. 65

18

Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, Rivisi-5 (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006), h. 144

17 3. Penelitian yang Relevan

Menurut Winaya, dkk. bahwa hasil belajar siswa dan aktifitas siswa selama proses pembelajaran mengalami peningkatan.19 Menurut Rudy Purwanto penerapan metode Teaching Game Team secara kualitas dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa yang terlihat dari 100% tuntas pada 3 siklus pembelajaran.20 Menurut Yusuf Mappeasse cara dan motivasi belajar jika bekerja bersama-sama berpengaruh terhadap hasil belajar PLC siswa.21 Menurut Yuswanti dalam penelitiannya dengan data yang diperoleh dari analisis beberapa penilaian, diperoleh peningkatan ____________

19

Winaya, Santyasa dan Raka Rasana, “Penerapan Pembelajaran Kontekstual Berbantuan Video untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Menulis Narasi Siswa Kelas VII-5 SMP Negeri 3 Banjar Tahun 2012/2013”. e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha, Vol 3, ISSN:978-602-8047-80-7, 2013, h. 6

20

Rudy Purwanto, “Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa pada Kompetensi Sistem Koordinasi melalui Metode Pembelajaran Teaching Game Teams Terhadap Siswa Kelas XI IPA SMA Smart Ekselensia Indonesia Tahun Ajaran 2010-2011” Jurnal Pendidikan Dompet Dhuafa Edisi I, 2011. h.13

21

Yusuf Mappeasse, “Pengaruh Cara dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Program mable Logic Controller (PLC) Siswa Kelas III Jurusan Listrik SMK Negeri 5 Makassar”, Jurnal Medtek, Vol. 1, No. 2, Oktober 2009, h. 6

18 pencapaian indikator kinerja dari siklus I ke siklus II, baik indikator data kualitatif maupun data kuantitatif.22

B. Pendekatan Kontekstual

1. Pengertian Pendekatan Kontekstual

Pendekatan kontekstual (Contextual Teaching and Learning) merupakan konsep belajar yang dapat membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat.23 Konsep ini, diharapkan hasil pembelajaran lebih bermakna bagi siswa.

____________

22

Yuswanti, “Pengunaan Media Gambar untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPS di Kelas IV SD PT. Lestari Tani Teladan (LTT) Kabupaten Donggala”, Jurnal Kreatif Tadulako Online, Vol. 3 No. 4 ISSN 2354-614X, h. 199

23

Tim Pengembangan MKDP Kurikulim Pembelajaran, Kurikulum dan Pengembangan Edisi 3 Cetakan ke-3, (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), h. 205

19 CTL adalah suatu pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi dunia nyata siswa sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka.24 Pembelajaran dalam konteks ini siswa perlu mengerti apa makna belajar, manfaatnya dalam status apa mereka dan bagaimana mencapainya, sehingga mereka sadar bahwa yang mereka pelajari berguna sebagai hidupnya nanti, dengan demikian mereka memposisikan sebagai diri sendiri yang memerlukan suatu bekal yang bermanfaat untuk hidupnya nanti dan siswa akan berusaha untuk menggapainya.25

Pembelajaran CTL adalah salah satu pembelajaran yang menekankan pentingnya lingkungan alamiah itu diciptakan dalam proses mereka belajar agar kelas lebih “hidup” dan lebih “bermakna” karena siswa “mengalami” sendiri apa yang dipercayainya. Pembelajaran kontekstual merupakan pelajaran yang memungkinkan siswa untuk menguatkan, ____________

24

Tukiran Taniredja, dkk. Model-model Pembelajaran Inovatif dan Efektif, (Bandung: Alfabeta, 2013), h. 54

25

20 memperluas, menerapkan pengetahuan dan keterampilan akademik mereka dalam berbagai macam tatanan kehidupan baik di sekolah maupun di luar sekolah. Selain itu, siswa dilatih untuk dapat memecahkan masalah yang mereka hadapi dalam situasi, misalnya dalam bentuk video dan masalah yang memang ada didunia nyata.26

Pembelajaran kontekstual akan menciptakan ruang kelas yang di dalamnya siswa akan menjadi peserta aktif bukan hanya pengamat yang pasif, dan bertanggungjawab terhadap belajarnya. Penerapan pembelajaran kontekstual akan sangat membantu guru untuk menghubungkan materi pelajaran dengan situasi dunia nyata dan memotivasi siswa untuk membentuk hubungan antara pengetahuan dan aplikasinya dengan kehidupan mereka sebagai anggota keluarga, warga negara dan pekerja.27

____________

26

Nurhadi, Burhan Yasin, Agus Gerrad Senduk, Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and Learning) dan Penerapannya dalam KBK Edisi Kedua (Revisi) Cet.1, (Malang: Universitas Negeri Malang, 2004), h. 4

27

21 2. Komponen Pendekatan Kontekstual

Pendekatan kontekstual memiliki tujuh komponen utama, yaitu28: 1. Kontruktivisme (Contructivism)

Kontruktivisme merupakan landasan berpikir (filosofi) dalam CTL, yaitu bahwa pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit yang hasilnya diperluas melalui konteks nyata yang terbatas. Pengetahuan bukanlah seperangkat fakta, konsep, atau kaedah yang siap diambil dan diingat.29 Pendekatan ini pada dasarnya menekankan pentingnya siswa membangun sendiri pengetahuan mereka lewat keterlibatan aktif proses belajar mengajar.

2. Inkuiri (Inquiry)

Inkuiri merupakan bagian inti dari kegiatan belajar pembelajaran berbasis kontekstual. Pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa

____________

28

Trianto, Mendesain Model..., h.111

29

Rusman, Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru Edisi 2, (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), h.193

22 diharapkan bukan hasil mengingat seperangkat fakta-fakta, tetapi hasil dari menemukan sendiri.30

3. Bertanya (Questioning)

Bertanya (Questioning), pengetahuan yang dimiliki seseorang, selalu bermula dari bertanya. Penerapan unsur bertanya dalam CTL harus difasilitasi oleh guru, kebiasaan siswa untuk bertanya atau kemampuan guru dalam menggunakan pertanyaan yang baik akan mendorong pada peningkatan kualitas dan produktivitas pembelajaran.

4. Masyarakat Belajar (Learning Community)

Masyarakat belajar adalah membiasakan siswa untuk melakukan kerja sama dan memanfaatkan sumber belajar dari teman-teman belajarnya.31 Hasil belajar yang diperoleh dari sharing antarteman, kelompok, dan antara yang tahu dan belum tahu.32

____________

30

Trianto, Mendesain Model..., h.114

31

Rusman, Model-model..., h. 195

32

23 5. Pemodelan (Modeling)

Pemodelan adalah proses pembelajaran dengan memperagakan sesuatu sebagai contoh yang dapat ditiru oleh setiap siswa.33 Pemodelan dapat dirancang dengan melibatkan siswa, seseorang bisa ditunjuk untuk memodelkan sesuatu berdasarkan pengalaman yang diketahui.34

6. Refleksi (Reflection)

Refleksi merupakan respon terhadap kejadian, aktivitas, atau pengetahuan yang baru diterima.35 Refleksi juga merupakan proses pengendapan pengalaman yang telah dipelajari yang dilakukan dengan cara mengurutkan kembali kejadian-kejadian atau peristiwa pembelajaran yang telah dilaluinya. Melalui proses refleksi, pengalaman belajar akan

____________

33

Wina Sanjaya, Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi Edisi 5 cet. ke-4, ( Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2005), h. 121

34

Trianto, Mendesain Model..., h. 117

35

24 dimasukkan dalam struktur kognitif siswa yang pada akhirnya akan menjadi bagian dari pengtahuan yang dimilikinya.36

7. Penilaian Nyata (Authentic Assessment)

Tahap terakhir dari pembelajaran konstekstual adalah melakukan penilaian. Penilaian adalah proses pengumpulan berbagai data dan informasi yang bisa memberikan gambaran atau petunjuk terhadap pengalaman belajar siswa.37

3. Kelebihan dan kekurangan pembelajaran CTL a. Kelebihan dan kekurangan pembelajaran CTL

1) Pembelajaran CTL menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkan dalam kehidupan sehari-hari.

2) Pembelajaran menyangkut dalam kehidupan sehari-hari.

3) Pembelajaran CTL siswa dapat belajar melalui kegiatan kelompok.

____________

36

Wina Sanjaya, Pembelajaran dalam ..., h. 122

37

25 4) Pembelajaran CTL kemampuan didasarkan atas pengalaman. 5) Pembelajaran CTL tindakan atau perilaku dibangun atas

kesadaran diri sendiri.

6) Tujuan akhir dari proses pembelajaran CTL adalah kepuasan diri.

b. Kelemahan pembelajaran CTL

1) Dalam CTL banyak metode yang digunakan sehingga proses penerapan kurang efektif.

2) Karena pembelajaran CTL mengajak para siswa langsung berhadapan dengan lingkungan, tidak semua siswa terfokus pada konsep materi.38

4. Penelitian yang Relevan

Penelitian Murtiani, dkk bahwa pendekatan CTL berbasis Lesson Study pada mata pelajaran fisika, ternyata cukup baik untuk meningkatkan

____________

38

Sabrina, “Penggunaan Media Flash dengan Pendekatan Contextual Teaching and Learning dalam Pembelajaran Konsep Gelombang di MAN Rukoh Banda Aceh”, Skripsi, Banda Aceh (IAIN: 2013), h. 24

26 aktivitas belajar fisika siswa dan meningkatkan hasil belajar fisika siswa.39 Menurut Irwandi bahwa pendekatan kontekstual dalam pembelajaran biologi melalui masyarakat belajar diperluas memberikan pengaruh yang lebih besar dibandingkan dengan masyarakat belajar terbatas terhadap hasil belajar kognitif siswa.40 Menurut Sry Rahayu, dkk. bahwa sesuai dengan hasil angket/kuesioner, siswa merespons positif terhadap kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan, yaitu ketika guru menerapkan model pembelajaran kontekstual dalam pembelajaran menulis.41

____________

39

Murtiani, Ahmad Fauzan dan Ratna Wulan “Penerapan Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) Berbasis Lesson Study dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Fisika di SMP Negeri Kota Padang” Jurnal Penelitian Pembelajaran Fisika 1 (2012), ISSN: 2252-3014, Februari 2012, h. 7

40

Irwandi “Pengaruh Pendekatan Kontekstual dalam Pembelajaran Biologi melalui Strategi Inkuiri dan Masyarakat Belajar pada Siswa dengan Kemampuan Awal Berbeda terhadap Hasil Belajar Kognitif di SMA Negeri Kota Bengkulu” Jurnal Kependidikan Triadik, April 2009 Vol 12, No. 1, h. 38

41

Sri Rahayu, Rasna dan Artawan, “Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual dalam Pembelajaran Menulis pada Siswa Kelas XII SMKN 1 Denpasar”, e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Vol. 2, 2013, h. 11

27 C. Media Video

1. Pengertian Video

Video adalah rekaman gambar hidup atau program televisi untuk ditayangkan lewat pesawat televisi, atau dengan kata lain video merupakan tayangan gambar bergerak yang disertai dengan suara. Media video merupakan semua format media elektronik yang menggunakan gambar bergerak untuk menyampaikan pesan.42 Media video merupakan salah satu jenis media audio visual.

Media audio visual adalah media yang mengandalkan indera pendengaran dan indera penglihatan, dengan media video kebutuhan berbagai program pendidikan dapat dipenuhi dengan baik, berbagai sumber informasi yang tidak mungkin diberikan melalui media lainnya dapat disajikan melalui film video. Media audio visual (video) merupakan salah satu media yang dapat digunakan dalam pembelajaran menyimak. Media ini dapat menambah hasil belajar siswa dalam belajar karena siswa dapat menyimak sekaligus melihat gambar.

____________

42

Muhammad Yaumi, Prinsip-prinsip Desain Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2013), h. 233

28 Video, sebagai media audio-visual yang menampilkan gerak, semakin lama semakin populer dalam masyarakat kita. Pesan yang disajikan bisa bersifat fakta (kejadian/ peristiwa penting, berita) maupun fiktif seperti (misalnya cerita).43 Melalui media video, kebutuhan berbagai program pendidikan dapat dipenuhi dengan baik, berbagai sumber informasi yang tidak mungkin diberikan melalui media lainnya dapat disajikan melalui film video.

2. Kelebihan dan keterbatasan media video

Terdapat beberapa kelebihan dalam menggunakan media video, menurut Arief Sadiman sebagai berikut:

a. Dapat menarik perhatian untuk periode-periode yang singkat dari rangsangan luar lainnya.

b. Demonstrasi yang sulit dapat dipersiapkan dan direkam sebelumnya, sehingga pada waktu mengajar guru bisa memusatkan perhatian pada penyajiannya.

____________

43

Arief Sadiman, dkk, Media Pendidikan: Pengertian Pengembangan dan Pemanfaatannya, (Jakarta: Pustekkom Dikbud dan PT Raja Grafindo Persada, 2008), h. 76

29 c. Menghemat waktu dan rekaman dapat diputar berulang-ulang. d. Keras lemah suara yang ada bisa diatur dan disesuaikan bila akan

disisipkan komentar yang akan didengar.

e. Gambar proyeksi biasa di “beku” kan untuk diamati dengan seksama. Guru bisa mengatur dimana dia akan menghentikan gerakan gambar tersebut. Kontrol sepenuhnya di tangan guru; dan f. Ruangan tidak perlu digelapkan waktu menyajikannya.44

Adapun keterbatasan yang terdapat dalam penggunaan media video sebagai berikut:

a. Perhatian penonton sulit dikuasai, partisipasi mereka jarang dipraktekkan.

b. Sifat komunikasinya yang bersifat satu arah haruslah diimbangi dengan pencarian bentuk umpan balik yang lain.

c. Kurang mampu menampilkan detail dari objek yang disajikan secara sempurna.

____________

44

30 d. Memerlukan peralatan yang mahal dan kompleks.45

3. Penelitian yang Relevan

Penelitian Ika dan Iwan bahwa Media audio-visual (video) dapat meningkatkan hasil belajar siswa, penggunaan audio-visual (video) dalam pembelajaran fisika mendapat respon yang baik bagi para siswa dan mampu membantu siswa dalam memahami materi.46 Menurut Afifah bahwa penggunaan pendekatan kontekstual dengan media dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan keaktifan siswa, siswa merasa senang terhadap proses pembelajaran dengan pedekatan kontekstual menggunakan media video yang menjadikan suasana kelas menjadi lebih hidup dengan adanya interaksi positif antar siswa yaitu dengan berdiskusi kelompok dan juga suasana kelas yang menyenangkan.47 Menurut Winaya dkk. siswa setuju ____________

45

Arief Sadiman, dkk..., h. 76

46

Ika Risqi Citra Primavera dan Iwan Permana Suwarna, “Pengaruh Media Audio-Visual (Video) Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI pada Konsep Elastisitas”, Prosiding Seminar Nasional Pendidikan IPA FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, September 2014, h. 126

47

Nur Afifah, Ngurah Ayu Nyoman Murniati dan Susilawati. “Penerapan Pendekatan..., h. 6

31 dan senang dengan pembelajaran berbantuan media video karena proses pembelajaran tidak membosankan dan setiap usaha yang dilakukan seperti menyampaikan pendapat selalu dihargai.48

D. Relevansi antara Pendekatan Kontekstual dengan Hasil Belajar Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan kontekstual adalah pembelajaran yang akan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari.49 Langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan oleh seorang guru hendaknya disesuaikan dengan indikator pembelajaran yang ingin dicapai.50 Relevansi antara langkah-langkah pendekatan kontekstual dengan indikator hasil belajar dapat dilihat pada Tabel 2.2.

____________

48

Winaya, Santyasa dan Raka Rasana “Penerapan Pembelajaran Kontekstual Berbantuan Video untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Menulis Narasi Siswa Kelas VII5 SMP Negeri 3 Banjar Tahun 2012/2013” E-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi Teknologi Pembelajaran, Vol 3, 2013, h. 11

49

Tim Pengembangan MKDP Kurikulim Pembelajaran, Kurikulum dan

50

Tim Pengembangan MKDP Kurikulim Pembelajaran, Kurikulum dan Pengembangan, Edisi 3, Cetakan ke-3 (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), h. 205

32 Tabel 2.2 Relevansi antara Pendekatan Kontekstual dengan Hasil Belajar

No Komponen Pendekatan Kontekstual

Indikator Hasil Belajar

1 Kontruktivisme

Mengidentifikasi,mendefinisikan,meny ebutkan, menggambarkan, mencocokkan

2 Inquiri

Menerjemahkan, tafsiran, menguraikan dengan kata-kata sendiri, menulis kembali, membedakan, menduga, mengambil kesimpulan, menjelaskan, merangkum informasi peristiwa dan sebagainya

3 Bertanya

Menggunakan, mengoperasikan, menciptakan, /membuat perubahan, menyelesaikan, memperhitungkan, menyiapkan.

4 Masyarakat Belajar

Membedakan, memilih, memisahkan, membagi, merinci, menganalisis, membandingkan.

5 Pemodelan

Membuat pola, merencanakan, menyusun, mengubah, mengatur, menyimpulkan, merencanakan.

6 Refleksi Menilai, membandingkan,

membenarkan, menjelaskan,

menafsirkan, merangkum

mengevaluasi 7 Penilaian Nyata

E. Fluida Statis

Fluida ialah zat yang dapat mengalir, contoh zat fluida adalah zat cair dan gas. Perbedaan zat cair dengan gas terutama terletak pada kompresibilitasnya. Gas mudah dimampatkan, sedangkan zat cair praktis

33 tidak dapat dimampatkan.51 Fluida berubah bentuk untuk mengisi tabung dengan bentuk bagaimanapun. Ketika fluida (baik cair maupun gas) berada dalam keadaan tenang, fluida akan memberikan gaya yang tegak lurus keseluruh permukaan kontaknya, seperti dinding bejana atau benda yang tercelup dalam fluida.52

1. Tekanan dalam Fluida

Tekanan adalah perbandingan besar gaya dengan luas penampang dimana gaya itu bekerja secara tegak lurus.53

Jika tekanan itu sama di semua titik pada bidang seluas A, maka persamaannya dapat ditulis sebagai berikut:54

𝑃 = 𝐹

𝐴, 𝐹 = 𝑃𝐴 ____________

51

Mark W. Zemasky, Fisika untuk.., h. 294

52

Young dan Freedman, Fisika Universitas, Edisi-10, (Jakarta: Erlangga, 2002), h.425

53

Bagian Fisika Laboratorium Ilmu Pengetahuan Universitas Unsyiah Kuala, Fisika Dasar, (Darussalam, Biaya Proyek Peningkatan Pengembangan Perguruan Tinggi Universitas Unsyiah, 1982), h. 45

54

34 Satuan SI untuk tekanan adalah newton per meter persegi (𝑁 𝑚2), yang dinamakan pascal (Pa):

Dokumen terkait