• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penelitian mengenai Hubungan antara USG Appendisitis Akut dengan Jumlah Leukosit dilaksanakan di Bagian Rekam Medik Pasien Rawat Inap Rumah Sakit Dr. Moewardi Surakarta. Sampel penelitian berjumlah 42 orang terdiri dari 26 sampel dengan pemeriksaan USG appendisitis akut positif dan 16 sampel dengan pemeriksaan USG appendisits akut negatif. Berikut ini disampaikan hasil penelitian yang disajikan dalam bentuk tabel dan grafik.

A. Karakteristik sampel penelitian

Tabel 4.1 Distribusi Sampel Berdasarkan Umur

No. Kelompok Umur Frekuensi Persen (%)

1. 2. 3. 4. 5. 6. 0 – 9 tahun 10 - 19 tahun 20 - 29 tahun 30 - 39 tahun 40 – 49 tahun ≥ 50 tahun Jumlah 2 12 9 11 4 4 42 5 28 21 26 10 10 100

commit to user

Gambar 4.1 Presentase Sampel Berdasarkan Umur

Tabel dan gambar 4.1 menunjukkan bahwa selama penelitian, subjek penelitian untuk appendisitis paling banyak pada umur 10 – 19 tahun ( 28 % ), sedangkan kasus paling sedikit adalah pada umur 0 – 9 tahun ( 5 % ).

B. Analisis Bivariat Uji Tabulasi silang atau Chi Square

Data dalam penelitian ini dianalisis dengan uji Chi Square, dengan uji tersebut dapat diketahui apakah hubungan yang teramati antara kedua variabel secara statistik bermakna. Penelitian ini mengamati hubungan antara variabel bebas jumlah leukosit dengan variabel terikat USG appendisitis akut. Setelah hasil Chi Square didapat maka dapat dilihat nilai signifikasinya. Hubungan signifikan jika p < 0.05.

commit to user

Tabel 4.2 Analisis tentang USG Appendisitis dengan Jumlah Leukosit

Variabel Jumlah Leukosit Total P meningkat n (%) Tidak meningkat n (%) USG appendisitis akut negatif USG appendisitis akut positif 7 (43.7) 21 (80.7) 9 (56.3) 5 (19.3) 16 (100) 26 (100) - 0.013

commit to user

Tabel dan gambar 4.2 menunjukkan kelompok pemeriksaan USG appendisitis akut positif dengan peningkatan jumlah leukosit sebanyak 20 orang (80.7%) dan tanpa disertai peningkatan leukosit sebanyak 5 orang (19.3%). Pada kelompok pemeriksaan USG appendisitis akut negatif dengan peningkatan jumlah leukosit sebanyak 7 orang (43.7%) dan tanpa disertai peningakatan jumlah leukosit sebanyak 9 orang (56.3%). Analisis bivariat terhadap hubungan antara USG appendisitis dengan jumlah leukosit, menunjukkan hubungan yang signifikan (p = 0.013).

Tabel 4.3 Analisis tentang USG Appendisitis dengan Jumlah Sel

Polimorfonuklear (PMN)

Variabel USG appendisitis USG appendisitis Jumlah

akut positif akut negative

Sel PMN meningkat 20 (76.9) 5 (31.2) 25

Sel PMN tidak meningkat 2 (7.7) 4 (25) 6

Tanpa pemeriksaan 4 (15.4) 7 (43.8) 11

commit to user

Gambar 4.3 Grafik Persentase antara USG Appendisitis dengan Jumlah Sel PMN

Tabel dan gambar 4.3 menunjukkan kelompok pemeriksaan USG appendisitis akut positif dengan peningkatan jumlah sel PMN sebanyak 20 orang (76.9%), tanpa disertai peningkatan sel PMN sebanyak 2 orang (7.7%) dan tanpa pemeriksaan sebanyak 4 orang (15.4%). Pada kelompok pemeriksaan USG appendisitis akut negatif dengan peningkatan jumlah sel PMN sebanyak 5 orang (31.2%), tanpa disertai peningakatan jumlah sel PMN sebanyak 4 orang (25%) dan tanpa pemeriksaan sebanyak 7 orang (43.8%).

commit to user

Tabel 4.4 Analisis tentang USG Appendisitis dengan Jumlah Sel Netrofil Segmen

Variabel USG appendisitis USG appendisitis Jumlah

akut positif akut negatif

Sel netrofil segmen 7 (26.9) - 7

meningkat

Sel netrofil segmen - - -

tidak meningkat

Tanpa pemeriksaan 19 (73.1) 16 (100) 35

Jumlah 26 (100) 16 (100) 42

Tabel 4.3 menunjukkan kelompok pemeriksaan USG appendisitis akut positif dengan peningkatan jumlah sel netrofil segmen sebanyak 7 orang (26.9%) dan tanpa pemeriksaan sebanyak 19 orang (73.1%). Pada kelompok pemeriksaan USG appendisitis akut negatif tanpa pemeriksaan sel netrofil segmen sebanyak 16 orang (100%).

commit to user

39 BAB V PEMBAHASAN

Penelitian yang berjudul “Hubungan USG Appendisitis Akut dengan Jumlah Leukosit” dilakukan sejak bulan Juni sampai dengan September 2011 di Bagian Rekam Medis Rawat Inap RSUD Dr. Moewardi Surakarta dan didapatkan 42 sampel yang terdiri dari 26 sampel dengan hasil pemeriksaan USG appendisitis akut positif dan 16 sampel dengan hasil pemeriksaan USG appendisitis akut negatif.

Sampel dalam penelitian ini seluruh berjenis kelamin laki - laki. Hal ini dikarenakan untuk mengendalikan faktor perancu yang ada. Penyakit appendisitis akut mempunyai rasio yang sebanding pada kasus wanita maupun pria (Schwartz, 2000). Berdasarkan distribusi responden menurut jenis umur dengan menempati prosentase tertinggi pada rentang umur 10 – 40 tahun dengan perincian, rentang umur 0 – 9 tahun sebesar 5%, umur 10 – 19 tahun sebesar 28%, umur 20 – 29 tahun sebesar 21%, umur 30 – 39 tahun sebesar 26%, umur 40 – 49 tahun sebesar 10% dan umur ≥ 50 tahun sebesar 10%. Hal ini sesuai dengan penelitian Jehan (2001) bahwa penderita appendisitis berusia diatas 15 tahun didapat prosentase sebesar 48,3%, kelompok umur 15-30 tahun 68,3%, umur 31-40 tahun 23,3%, 41-50 tahun 6,7% dan 51-61 tahun 1,7%.

Penelitian ini menunjukkan hubungan yang signifikan antara USG appendisitis akut dengan jumlah leukosit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, sebesar 80,7% responden menunjukkan peningkatan jumlah leukosit pada USG

commit to user

appendisitis akut positif sedangkan sampel dengan USG appendisitis akut negatif menunjukkan nilai sebesar 43,7% untuk peningkatan leukosit. Hasil pengolahan data menggunakan uji Chi Square juga menunjukkan nilai yang signifikan antara hubungan USG appendisitis akut dengan jumlah leukosit dengan nilai p = 0,013.

Ultrasonografi (USG) merupakan pemeriksaan yang paling sering dipilih sebagai modalitas diagnostik appendisitis karena mempunyai beberapa keunggulan, yaitu: non invasif, aman, efek radiasi tidak ada (aman bagi wanita hamil dan anak-anak), relatif murah dan mudah dilakukan, waktu yang diperlukan singkat. Kekurangannya pemeriksaan USG sangat tergantung ketrampilan pemeriksa, lokasi appendiks yang bervariasi untuk tiap orang sehingga teknik pemeriksaan USG sangat penting diperhatikan.

Penilaian klinik merupakan bagian yang paling penting sebagai evaluasi awal pada kasus suspek appendisitis, sedang imaging radiologi merupakan penunjang diagnostik untuk membantu menegakkan diagnosis appendisitis yang penting dilakukan sebelum menentukan tindakan operasi terutama penderita yang gejala klinisnya meragukan. Pada orang dewasa sensitivitasnya dilaporkan antara 75-89%, spesifisitasnya 95%, dan tingkat akurasi mencapai 87-96% (Jeffrey, 1998).

Pertahanan imun terdiri atas sistem imun alamiah atau imun spesifik (natural/ innate/ native) dan didapat atau spesifik (adaptive/acquired). Pertahanan non spesifik terdiri atas pertahanan fisik/mekanik, pertahanan biokimia, pertahanan humoral, pertahanan selular. Pertahanan spesifik terdiri atas

commit to user

pertahanan humoral (IgG, IgA, IgM, IgD, IgE) dan pertahanan selular (Th1, Th2, Th3, Tdth, Tc) (Baratawidjaja, 2006).

Salah satu sistem pertahanan non spesifik selular adalah leukosit. Leukosit merupakan unit sistem pertahanan tubuh yang mobile. Leukosit sebagian dibentuk di sumsum tulang dan sebagian lagi di jaringan limfe. Setelah dibentuk, sel – sel ini diangkut dalam darah menuju ke berbagai bagian tubuh yang membutuhkan. Manfaat leukosit yang sesungguhnya ialah sebagian besar diangkut secara khusus ke daerah yang terinfeksi dan mengalami peradangan serius, dengan demikian menyediakan pertahanan yang cepat dan kuat terhadap agen-agen infeksius (Guyton, 2007).

Salah satu fungsi dari leukosit adalah fungsi fagositosis. Sel-sel ini berperan sebagai sel yang menangkap antigen, mengolah dan selanjutnya mempresentasikan kepada sel T, yang dikenal sebagai sel penyaji atau APC. Fagositosis yang efektif pada invasi kuman dini akan dapat mencegah timbulnya infeksi. Dalam kerjanya, sel fagosit juga berinteraksi dengan komplemen dan sistem imun spesifik. Penghancuran kuman terjadi dalam beberapa tingkat yaitu kemotaksis, menangkap, memakan, fagositosis, memusnahkan dan mencerna (Baratawidjaja, 2006).

Hasil penelitian menunjukkan peningkatan jumlah leukosit yang signifikan pada kasus appendisitis akut dengan pemeriksaan USG. Dalam penelitian ini, responden dengan kenaikan jumlah leukosit sebanyak 21 orang dan tanpa disertai kenaikan leukosit sebanyak 5 orang. Dari hasil tersebut terdapat peningkatan leukosit relatif, dimana sesungguhnya peningkatan jenis leukosit

commit to user

didominasi oleh sel PMN. Peningkatan sel PMN menunjukkan presentase sebesar 76,9% pada hasil USG apendisitis. Sel PMN merupakan 60-70% dari seluruh jumlah sel darah putih normal.

Hasil pengamatan terhadap peningkatan netrofil segmen menunjukkan presentase sebesar 100% pada responden yang mempunyai riwayat pemeriksaan jumlah netrofil segmen. Sejumlah besar netrofil segmen dari darah mulai menginvasi daerah peradangan setelah peradangan dimulai. Oleh karena itu netrofil segmen bertanggung jawab terhadap lini pertahanan awal dari tubuh.

commit to user

43 BAB VI

Dokumen terkait