• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN ......................................................... 48-60

B. Hasil Penelitian

1. Karakteristik Responden

Hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap 80 orang responden penduduk Kota Makassar yang diambil secara random yang diperoleh dari profil responden yang meliputi, jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, pekerjaan, pendapatan dengan masing-masing penjelasan sebagai berikut:

a. Karakterisitik Responden berdasarkan Jenis Kelamin

Analisis terhadap responden menurut jenis kelamin dilakukan untuk mengetahui proporsi jenis kelamin responden. Adapun data mengenai jenis kelamin responden dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut ini:

Tabel 4.1 karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Responden

(orang) Persentase (%) Pria Wanita 39 61 39 61 Jumlah 100 100

Mereka mewakili dari semua jumlah masyarakat yang diambil secara acak dari 14 kecamatan. Adapun jumlah laki-laki yaitu sebanyak 39 orang atau sekitar 39% dari total sampel dan perempuan sebanyak 61 orang atau sekitar 61% dari total sampel yang ada.

b. Karakteristik Responden berdasarkan Usia

Analisis terhadap responden menurut umur, dilakukan untuk mengetahui batasan usia responden, dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut ini:

Tabel 4.2 Karektiristik Responden berdasarkan Usia Usia (Tahun) Jumlah Responden

(orang) Persentase (%) <17 - -17-23 55 55 23-35 35 35 >35 10 10 Total 100 100

Sumber: Data diolah, 2017

Berdasarakan Tabel 4.2 di atas dapat diketahui bahwa jumlah responden yang diteliti sebanyak 100 orang. Responden yang berumur 17-23 tahun adalah jumlah responden yang paling banyak diantara karakteristik responden yang telah ditentukan. Hal ini disebabkan karena jumlah responden yang berumur 17-23 tahun sebanyak 55 orang atau sekitar 55%. Sedangkan responden yang mengisi kuesioner paling sedikit yaitu responden yang berumur <17 tahun dengan jumlah responden kosong dan >35 tahun dengan jumlah responden 10 orang atau 10%.

Analisis terhadap responden berdasarkan pendidikan terakhir dilakukan untuk mengetahui pendidikan terakhir responden. Adapun data mengenai pendidikan terakhir responden dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut ini:

Tabel 4.3 Karakteristik Responden berdasarkan Pendidikan Terakhir Pendidikan Terakhir Jumlah Responden

(Orang) Persentase (%) SMP/Sederajat - -SMA/Sederajat 28 28 Diploma 15 15 Strata-1 (S1) 50 50 S2/S3 7 7 Total 100 100

Sumber: Data diolah, 2017

Berdasarkan Tabel 4.3 di atas diketahui bahwa jumlah responden terbanyak yang memiliki pendidikan terakhir tingkat Strata-1 (S1) yaitu 50 orang atau sebanyak 50%. Kemudian yang diurutan kedua adalah responden yang pendidikan terakhirnya tingkat SMA/sederajat sebanyak 28 orang atau sama dengan 28%. Kemudian ditingkatan SMP/sederajat jumlah respondennya kosong atau 0% dan tingkatan Diploma sebanyak 15 orang atau 15% dan tingkatan S2/S3 yaitu 7 orang atau sama dengan 7%.

d. Karakteristik Responden berdasarkan Pekerjaan

Analisis terhadap responden berdasarkan pekerjaan dilakukan untuk mengetahui jenis pekerjaan responden. Adapun data mengenai jenis pekerjaan responden dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut ini:

Jenis Pekerjaan Jumlah Responden (orang) Persentase (%) Pelajar/Mahasiswa 60 60 Pengusaha/Wirausaha 20 20 Pegawai Negeri/Swasta 15 15 Lain-lain 5 5 Total 100 100

Sumber: Data diolah, 2017

Berdasarkan Tabel 4.4 di atas diketahui bahwa jumlah responden yang terbanyak menurut pekerjaan yaitu sebagai Pelajar/Mahasiswa dengan jumlah 60 orang atau sama dengan 60%. Sedangkan jumlah responden yang jumlahnya paling sedikit berada pada jenis pekerjaan sebagai Pegawai Negeri/Swasta sebanyak 15 orang atau sekitar 15%.

e. Karakteristik Responden berdasarkan Pendapatan

Analisis terhadap responden berdasarkan pendapatan dilakukan untuk mengetahui jumlah pendapatan per bulan responden dapat dilihat pada Tabel 4.5 berikut ini:

Tabel 4.5 Karakteristik Pendapatan berdasarkan Pendapatan Pendapatan/bulan Jumlah Responden

(Orang) Persentase (%) <Rp.1.000.000 56 56 Rp.1.000.000- Rp.3.000.000 26 26 Rp.3.000.000- Rp.5.000.000 10 10 >Rp.5.000.000 8 8 Total 100 100

Sumber: Hasil Olahan Kuesioner, 2017

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa jumlah responden yang memiliki pendapatan <Rp. 1.000.000 dengan jumlah responden yang tinggi sebanyak 56 orang

responden yang sedikit sebanyak 8 orang atau sekitar 8%. 2. Deskriptif Data Penelitian

Berikut ini penjelasan tentang variabel kepribadian (X1), gaya hidup (X2), dan konsep diri (X3) serta keputusan pembelian online (Y).

a. Deskripsi Variabel Kepribadian (X1)

Pada Tabel 4.6 dibawah ini menggambarkan tanggapan responden terhadap variabel kepribadian (X1) sebagai berikut:

Tabel 4.6 Tanggapan Responden Mengenai Kepribadian

NO PERNYATAAN SKOR JUMLAH STATISTIK

STS TS N S SS MEAN

1 Saya suka belanja online karena orang tua saya juga sering belanja online (X1.1)

31 31 28 6 4 100 2,21

2 Saya bergaul dengan orang yang sering belanja online (X1.2)

5 17 51 16 11 100 3,11

3 Saya senang belanja

online (X1.3) 10 17 42 20 11 100 3,05

Sumber: Hasil Olahan Kuesioner, 2017

Berdasarkan hasil data di atas diketahui bahwa tanggapan responden terhadap variabel kepribadian (X1) terdiri dari 3 item pernyataan diantaranya yaitu, saya suka belanja online karena orang tua saya sering belanja online (X1.1) dengan indikator genetik (keturunan) dan memiliki jawaban setuju paling sedikit yaitu 6 responden, saya bergaul dengan orang yang sering belanja online (X1.2) dengan indikator lingkungan dan memiliki jawaban setuju sebesar 16 responden, saya senang belanja

yaitu 20 responden.

b. Deskripsi Variabel Gaya Hidup (X2)

Pada Tabel 4.7 di bawah ini menggambarkan tanggapan responden terhadap variabel gaya hidup (X2) sebagai berikut:

Tabel 4.7 Tanggapan Responden Mengenai Gaya Hidup

NO PERNYATAAN SKOR JUMLAH STATISTIK

STS TS N S SS MEAN

1 Belanja online lebih

praktis (X2.1) 3 10 26 35 26 100 3,71

2 Saya selalu memberikan tanggapan positif dalam pembelian online (X2.2)

3 12 54 24 7 100 3,20

3 Saya memiliki

pengalaman yang baik dalam belanja online (X2.3)

5 16 39 32 8 100 3,22

4 Cara berperilaku saya dalam pembelian online berbeda dengan orang lain (X2.4)

2 12 52 25 8 100 3,25

5 Saya bangga melakukan

belanja online (X2.5) 6 24 46 18 6 100 2,94

6 Saya memiliki persepsi yang baik dalam melakukan pembelian online (X2.6) 1 8 53 27 11 100 3,39 7 Keluarga saya menyukai belanja online (X2.7) 14 24 42 16 4 100 2,72 8 Keluarga membentuk perilaku saya dalam dalam pembelian online (X2.8)

mendukung pembelian online (X2.9)

7 19 51 16 7 100 2,97

10 Kebiasaan belanja online sudah menjadi budaya saya (X2.10)

23 23 34 15 5 100 2,56

Sumber: Data hasil kuesioner, 2017

Berdasarkan hasil data di atas diketahui bahwa tanggapan responden terhadap variabel gaya hidup (X2) terdiri dari 10 item pernyataan diantaranya yaitu, belanja online lebih praktis (X2.1) dengan indikator sikap dan memiliki jawaban setuju paling banyak yaitu 35 responden, saya selalu memberikan tanggapan positif dalam pembelian online (X2.2) dengan indikator sikap dan memiliki jawaban setuju sebesar 24 responden, saya memiliki pengalaman yang baik dalam belanja online (X2.3) dengan indikator pengalaman dan memiliki jawaban setuju sebesar 32 responden, cara berperilaku saya dalam pembelian online berbeda dengan orang lain (X2.4) dengan indikator sikap dan memiliki jawaban setuju sebesar 25 responden, saya bangga melakukan pembelian online (X2.5) dengan indikator motif dan memiliki jawaban setuju sebesar 18 responden, saya memiliki persepsi yang baik dalam melakukan pembelian online (X2.6) dengan indikator persepsi dan memiliki jawaban setuju sebesar 27 responden, keluarga saya menyukai belanja online (X2.7) dengan indikator keluarga dan memiliki jawaban setuju sebesar 16 responden, keluarga membentuk perilaku saya dalam pembelian online (X2.8) dengan indikator keluarga dan memiliki jawaban setju sebesar 8 responden, komunitas saya mendukung pembelian online (X2.9) dengan indikator kelas sosial dan memiliki jawaban setuju

dengan indikator kebudayaan dan memiliki jawaban setuju sebesar 15 responden. c. Deskripsi Variabel Konsep Diri (X3)

Pada Tabel 4.8 dibawah ini menggambarkan tanggapan responden terhadap variabel konsep diri (X3) sebagai berikut:

Tabel 4.8 Tanggapan Responden Mengenai Konsep Diri

NO PERNYATAAN SKOR JUMLAH STATITIK

STS TS N S SS MEAN

1 Saya menyukai belanja online karena pengaruh orang lain (X3.1)

12 22 41 22 3 100 2,82

2 Teman atau rekan kerja saya memberi

informasi lengkap mengenai kelebihan belanja online (X3.2)

3 17 46 31 3 100 3,14

Sumber: Hasil olahan kuesioner, 2017

Berdasarkan hasil data di atas diketahui bahwa tanggapan responden terhadap variabel konsep diri (X3) terdiri dari 2 item pernyataan diantaranya yaitu, saya menyukai belanja online karena pengaruh orang lain (X3.1) dengan indikator orang lain dan memiliki jawaban setuju sebesar 22 responden, teman atau rekan kerja saya memberi informasi lengkap mengenai kelebihan belanja online (X3.2) dengan indikator kelompok rujukan dan memiliki jawaban setuju sebesar 31 responden.

d. Deskripsi Variabel Keputusan Pembelian (Y)

Pada Tabel 4.9 dibawah ini menggambarkan tanggapan responden terhadap variabel keputusan pembelian (Y) sebagai berikut:

NO PERNYATAAN SKOR JUMLAH STATISTIK

STS TS N S SS MEAN

1 Saya suka belanja online karena situsnya mudah diakses (Y1.1)

3 7 29 43 18 100 3,66

2 Dalam membeli online saya mudah menemukan barang/jasa yang saya inginkan (Y1.2)

1 6 22 42 29 100 3,92

3 Harga produk online shop sesuai dengan keinginan saya (Y1.3) 3 8 37 33 19 100 3,57 4 Saya membeli barang/jasa di toko online yang terpercaya karna kualitasnya lebih terjamin (Y1.4) - 11 37 29 23 100 3,64

5 Saya senang belanja online karena informasi yang disajikan sesuai dengan barang asli (Y1.5)

5 22 44 21 8 100 3,05

Sumber: Hasil olahan kuesioner, 2017

Berdasarkan hasil data di atas diketahui bahwa tanggapan responden terhadap variabel keputusan pembelian (Y) terdiri dari 5 item pernyataan diantaranya yaitu, saya suka belanja online karena situsnya mudah diakses (Y1.1) dengan indikator efisiensi dalam pencarian dan memiliki jawaban setuju paling banyak sebesar 43 responden, dalam membeli online saya mudah menemukan barang/jasa yang saya inginkan (Y1.2) dengan indikator efisiensi dalam pencarian dan memiliki jawaban

(Y1.3) dengan indikator value (harga bersaing dan kualitas baik) dan memiliki jawaban setuju sebesar 33 responden, saya membeli barang/jasa di toko online yang terpercaya karena kualitasnya lebih terjamin (Y1.4) dengan indikator value (harga bersaing dan kualitas baik) dan memilik jawaban setuju sebesar 29 responden, saya senang belanja online karena informasi yang disajikan sesuai dengan barang asli (Y1.5) dengan indikator kualitas informasi dan memiliki jawaban setuju sebesar 21 responden.

3. Hasil dan Olah Statistik 1. Uji Validitas dan Reabilitas a. Uji Validasi

Uji validitas yang digunakan yaitu analisis scale dengan melihat table item-total statistic dan pada kolom corrected item-total correlation kemudian membandingkan dengan r table (5%). Dikatakan valid apabila nilai corrected item-total correlation > r tabel yaitu 0,1966. Uji validitas tiap item pernyataan skor totalnya disajikan pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.10 Hasil Uji Validasi

Variabel Item r-hitung r-tabel Keterangan

Kepribadian

Saya suka belanja online karena orang tua saya juga sering belanja online

0,710 0,196 Valid

Saya bergaul dengan orang

yang sering belanja online 0,821 0,196 Valid Saya senang belanja online 0,831 0,196 Valid Gaya Hidup Belanja online lebih praktis 0,629 0,196 Valid Saya selalu memberikan 0,604 0,196 Valid

Saya memiliki pengalaman yang baik dalam belanja online

0,662 0,196 Valid

Cara berperilaku saya dalam pembelian online berbeda dengan orang lain

0,500 0,196 Valid

Saya bangga melakukan

belanja online 0,705 0,196 Valid

Saya memiliki persepsi yang baik dalam melakukan

pembelian online 0,727 0,196 Valid

Keluarga saya menyukai

belanja online 0,598 0,196 Valid

Keluarga membentuk perilaku saya dalam dalam pembelian online

0,661 0,196 Valid

Komunitas saya mendukung

pembelian online 0,667 0,196 Valid

Kebiasaan belanja online

sudah menjadi budaya saya 0,702 0,196 Valid

Konsep Diri

Saya menyukai belanja online

karena pengaruh orang lain 0,906 0,196 Valid Teman atau rekan kerja saya

memberi informasi lengkap mengenai kelebihan belanja online

0,862 0,196 Valid

Keputusan Pembelian

Saya suka belanja online karena situsnya mudah diakses

0,826 0,196 Valid

Dalam membeli online saya

mudah menemukan

barang/jasa yang saya inginkan

0,814 0,196 Valid

Harga produk online shop

sesuai dengan keinginan saya 0,826 0,196 Valid Saya membeli barang/jasa di

toko online yang terpercaya karna kualitasnya lebih terjamin

0,744 0,196 Valid

barang asli

Sumber:Data Hasil Perhitungan SPSS 21.0, 2017

Berdasarkan Tabel 4.10 di atas menunjukkan bahwa seluruh item pernyataan memiliki corrected item-total correlation (r-hitung) > r-tabel yaitu pada taraf signifikan 5% (α =0,05) dan n =100 (N =100-2) sehingga angka yang menjadi acuan adalah 98. Oleh karena itu, diperoleh r tabel = 0,1966. Hal ini berarti seluruh item dalam penelitian ini dinyatakan valid.

b. Uji Reliabilitas

Uji realibilitas adalah uji yang digunakan untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari suatu variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban pernyataan adalah konsisten dari waktu ke waktu. Pengukuran realibilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan cara one shot atau sekali pengukuran saja, disini pengukuran hanya sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pernyataan lain atau mengukur realibilitas dengan uji statistik cronbach alpha (Ghozali, 2013: 4). Suatu variabel diakatakan realibel jika nilai cronbach alpha > 0,6 (Algifari, 2015: 97). Hasil pengujian realibilitas untuk masing-masing variabel diringkas pada tabel berikut ini:

Tabel 4.11 Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach’s Alpha N Of Items

Kepribadian (X1) 0,690 3

Gaya Hidup (X2) 0,843 10

Konsep Diri (X3) 0,715 2

Keputusan Pembelian (Y) 0,841 5

realibel karena telah melewati batas koefisien realibilitas (0,60) sehingga untuk selanjutnya item-item pada masing-masing konsep variabel tersebut layak digunakan sebagai alat ukur.

2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel penganggu atau residual memiliki distribusi normal. Untuk mengetahui tingkat signifikansi data apakah distribusi normal atau tidak, maka dapat dilakukan uji statistik non parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S) (Ghozali, 2013: 158). Berdasarkan hasil uji menunjukkan bahwa data terdistribusi normal dapat dilihat pada tabel One-Sample Kolmogorov-Smirnov Tes di bawah ini:

Tabel 4.12 Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual N 100 Normal Parametersa,b Mean 0E-7 Std. Deviation 2,85360960 Most Extreme Differences Absolute ,038 Positive ,037 Negative -,038 Kolmogorov-Smirnov Z ,380

Asymp. Sig. (2-tailed) ,999

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Kolmogorov-Smirnov 0,999 lebih besar dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai residual pada penelitian yang diuji telah berdistribusi normal.

b. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear pada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu t-1 (sebelumnya). Dalam penelitian ini cara yang digunakan menguji ada atau tidaknya korelasi antar variabel adalah uji Durbin – Watson (DW test) yang hasilnya adalah sebagai berikut:

Tabel 4.13 Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 ,667a ,445 ,428 2,840 1,981 a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1 b. Dependent Variable: Y

Sumber: Data diolah (Output SPSS 21),2017

Tabel 4.13 menunjukkan bahwa nilai DW sebesar 1,943. Nilai ini akan dibandingkan dengan nilai tabel dengan menggunakan nilai signifikansi 5%, jumlah sampel (n) 100 dan jumlah variabel independen 3 (k=3), maka diperoleh nilai dU (batas atas) 1,736 dan nilai dL (batas bawah) 1,613. Berdasarkan nilai tersebut diketahui nilai DW hitung > dU (1,981 > 1,736) sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi.

Uji ini bertujuan menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas. Dalam penelitian ini untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi dapat dilihat dari nilai tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF), nilai tolerance yang besarnya diatas 0,1 dan nilai VIF dibawah 10 menunjukkan bahwa tidak ada multikolinearitas diantara variabel bebas (Ghozali, 2015: 104). Hasil uji multikolinieritas dapat ditunjukkan dalam Tabel 4.14 sebagai berikut:

Tabel 4.14 Uji Multikolineiritas

Coefficientsa

Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 (Constant) X1 ,752 1,330 X2 ,759 1,318 X3 ,989 1,012 a. Dependent Variable: Y

Sumber: Data diolah (Output SPSS 21),2017

Berdasarkan uji multikolineiritas di atas, kita dapat melihat bahwa pada variabel kepribadian nilai tolerance sebesar 0,752 > 0,1 dan nilai VIF sebesar 1,330 < 10 yang menunjukkan bahwa pada vairiabel tersebut tidak ada masalah. Variabel gaya hidup dengan nilai tolerance 0,759 > 0,1 dan nilai VIF sebesar 1,318 < 10 yang menunjukka bahwa pada variabel tersebut tidak ada masalah, dan variabel konsep diri dengan nilai tolerance 0,989 > 0,1 dan nilai VIF sebesar 1,012 < 10 yang menunjukkan bahwa variabel tersebut tidak ada masalah multikolonieritas.

Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas (Ghozali, 2013: 134). Untuk mendeteksi ada tidaknya heterokedastisitas pada penelitian ini, digunakan metode Uji Park Glesjer yang dihasilkan dari output program SPSS versi21. Adapun hasil pengujian heterokdastisitas menunjukkan bahwa tidak ada satupun variabel independen yang signifikan secara statistik memengaruhi variabel dependen. Hal ini terlihat dari probabilitas signifikannya di atas tingkat kepercayaan 5%. Jadi dapat disimpulkan model regresi tidak mengandung adanya heterokedastisitas. Hasil uji heterokedastisitas dapat dilihat pada Tabel 4.15 sebagai berikut:

Tabel 4.15 Uji Park Glesjer

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 2,954 ,940 3,143 ,002 x1 -,024 ,081 -,034 -,296 ,768 x2 ,021 ,032 ,077 ,664 ,508 x3 -,176 ,089 -,205 -1,976 ,051

a. Dependent Variable: RES2

Sumber: Data diolah (Output SPSS 21),2017

3. Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi berganda digunakan untuk menguji hipotesis tentang pengaruh secara parsial dan secara simultan variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil analisis regresi berganda dapat dilihat pada Tabel 4.16 sebagai berikut:

Tabel 4.16 Hasil Uji Regresi

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta 1 (Constant) 4,661 1,602 X1 ,024 ,132 ,016 X2 ,389 ,052 ,649 X3 ,281 ,137 ,157 a. Dependent Variable: Y

Sumber: Data diolah (Output SPSS 21),2017

Berdasarkan output SPSS 21.0statistic for windows Tabel 4.14 maka persamaan regresi linear berganda dapat di dirumuskan sebagai berikut:

Y = 4,661+ -0,024 X1+ 0,389 X2 +0,281 X3+ e Hasil dari analisis tersebut dapat diinterpretasikan sebagai berikut:

a. Nilai konstanta persamaan di atas sebesar 4,661 angka tersebut menunjukkan bahwa jika X1 (Kepribadian), X2 (Gaya Hidup) dan X3(Konsep Diri), konstan (tidak berubah), maka keputusan pembelian adalah sebesar 4,661.

b. X1 (Kepribadian) memiliki nilai koefisien sebesar 0,024. Setiap kenaikan variabel gaya hidup sebesar 1% maka keputusan pembelian akan mengalami kenaikan sebesar 0,024.

c. X2(Gaya Hidup) memiliki nilai koefisien sebesar 0,389. Setiap kenaikan variabel sikap sebesar 1% maka keputusan pembelian akan mengalami kenaikan sebesar 0,389.

variabel sikap sebesar 1% maka keputusan pembelian akan mengalami kenaikan sebesar 0,281.

4. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variabel kepribadian, gaya hidup dan konsep diri terhadap keputusan pembelian. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2013: 95).

Tabel 4.17 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 ,667a ,445 ,428 2,840 a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1 b. Dependent Variable: Y

Sumber: Data diolah (output SPSS 21), 2017

Berdasarkan Tabel 4.17 di atas nilai koefisien determinasi (R square) yaitu 0,445 hal ini berarti bahwa 44,5% variabel keputusan pembelian dapat dijelaskan oleh variabel kepribadian, gaya hidup dan konsep diri, sedangkan sisanya yaitu (100% -44,5% = 55,5%) dijelaskan oleh sebab-sebab yang lain diluar variabel yang belum diteliti.

a) Uji F (Simultan)

Penguji simultan merupakan pengujian secara bersama-sama kepribadian, gaya hidup dan konsep diri terhadap keputusan pembelian online. Jika nilai Fhitung > Ftabel maka variabel bebas (X) berpengaruh terhadap variabel terikat (Y). Jika nilai Fhitung < Ftabel maka variabel bebas (X) tidak berpengaruh terhadap variabel terikat (Y). Jika nilai sig < 0,05 maka variabel bebas (X) berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat (Y). Jika nilai sig. > 0,05 maka variabel bebas (X) tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat (Y).

Nilai Ftabel dapat dilihat pada tabel statistik untuk signifikansi 0,05 dengan dF1= (k-1) dan dF2= (n – k). Dimana k = jumlah variabel dan n = jumlah sampel pembentuk regresi. Jadi, dF1= (4-1)= 3 dan dF2= (100-4)=96. Hasil diperoleh untuk Ftabelsebesar 2,47.

Tabel 4.18 Uji F (Simultan)

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 621,392 3 207,131 25,689 ,000b Residual 774,048 96 8,063 Total 1395,440 99 a. Dependent Variable: Y b. Predictors: (Constant), X3, X2, X1

Sumber: Data diolah (output SPSS 21), 2017

Dari uji ANOVA atau uji F didapat nilau Fhitung sebesar 25,689 nilai ini lebih besar dari F tabel yaitu 2,46 atau Fhitung 25,689 > Ftabel 2,47 dengan probabilitas 0,000. Karena nilai probabilitas jauh lebih kecil dari 0,05 maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi keputusan pembelian atau dapat dikatakan bahwa

berpengaruh terhadap keputusan pembelian online di Kota Makassar b) Uji t (Parsial)

Untuk mengetahui bahwa gaya hidup dan sikap berpengaruh secara parsial

terhadap keputusan pembelian, maka dilakukan uji t. Pengujian ini dilakukan dengan

membandingkan thitung dengan ttabel pada taraf nyata  = 0.1. Apabila hasil perhitungan thitunglebih besar dari ttabel (thitung> ttabel) atau probabilitas kesalahan lebih kecil dari 5% (sig < 0.1) maka dapat dinyatakan bahwa X1, X2, X3. Berpengaruh terhadap Y. Nilai ttabeldapat dilihat pada tabel statistik untuk signifikansi 0,05 dengan df= n – k. Dimana k= jumlah variabel (bebas + terikat) dan n= jumlah observasi/sampel pembentuk regresi. Jadi, df = 100 – 4 = 96, maka nilai nilai ttabel sebesar 1,985. Adapun hasil uji t dapat dilihat pada Tabel 4.19 berikut ini:

Tabel 4.19 Hasil Uji t

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 4,661 1,602 2,910 ,004 X1 ,024 ,132 ,016 ,180 ,858 X2 ,389 ,052 ,649 7,437 ,000 X3 ,281 ,137 ,157 2,054 ,043 a. Dependent Variable: Y

Sumber: Data diolah (output SPSS 21), 2017

Berdasarkan Tabel 4.16 hasil output SPSS di atas dapat dilihat bahwa Variabel Kepribadian (X1) Nilai t-hitung menunjukkan bahwa variabel kepribadian (X1) sebesar 0.180 < 1,985 dengan nilai Signifikansi adalah 0.858, nilai ini lebih

signifikan terhadap keputusan pembelian (Y), thitung untuk variabel (X2) lebih besar daripada nilai ttabel (7,437 > 1,985) dengan tingkat signifikansi di bawah 0,05 yaitu 0,000 dan thitung untuk variabel (X3) lebih besar daripada nilai ttabel (2,054 > 1,985) dengan tingkat signifikansi di bawah 0,005 yaitu 0,043.

Dokumen terkait