• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Pengaruh Kepercayaan Terhadap Keputusan Pembelian Produk Secara

Online

Dari hasil uji t yaitu untuk variable bebas (Kepercayaan) menunjukkan t hitung sebesar 4,024 dengan t tabel 1,666 dan ρ value

sebesar 0,000 yang berada di bawah 5% tingkat signifikansi. Ini berarti nilai t hitung lebih besar dari t tabel (4,024 > 1.666). Dengan demikian Kepercayaan merupakan variabel bebas yang benar-benar berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian Produk Secara Online.

Hasil penelitian ini mendukung hipotesis pertama (H1) yang menyatakan “Kepercayaan memiliki pengaruh positif terhadap keputusan pembelian produk secara online di STAIN Kudus Jurusan Syariah Angkatan 2012”. Hasil penelitian ini memberikan bukti bahwa Kepercayaan sangat diperlukan konsumen dalam memutuskan untuk membeli produk secara online. Hal utama yang dipertimbangkan seorang pembeli ketika melakukan kegiatan belanja secara online adalah apakah

mereka percaya terhadap situs yang menyediakan fasilitas layanan online shop dan percaya pada penjual online karena kepercayaan adalah faktor penting dalam membangun dan membina hubungan jangka panjang dan mempengaruhi mempunyai pengaruh yang cukup besar dalam memutuskan pembelian produk melalui media online.

Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang dipaparkan Mayer, yang menyatakan bahwa faktor yang membentuk kepercayaan seseorang terhadap yang lain ada tiga antara lain. Yang pertama, kemampuan (ability), dalam hal ini bagaimana penjual mampu menyediakan, melayani, sampai mengamankan transaksi dari gangguan pihak lain. Yang kedua, kebaikan hati (benevolence) yaitu, kemauan penjual dalam memberikan kepuasan yang saling menguntungkan antara dirinya dengan konsumen. Penjual bukan semata-mata mengejar profit maksimum semata, melainkan juga memilki perhatian yang besar dalam mewujudkan kepuasan konsumen. Yang ketiga, integritas (integrity) yaitu, bagaimana perilaku atau kebiasaan penjual dalam menjelaskan bisnisnya. Informasi yang diberikan kepada konsumen, apakah benar sesuai dengan fakta atau tidak.

Hasil uji regresi menunjukkan hasil positif dan signifikan pada variabel Kepercayaan terhadap Keputusan Pembelian yakni sebesar 0,000 lebih kecil dari toleransi kesalahan yaitu 0,05. Pengaruh yang ditimbulkan bersifat posistif dan signifikan, artinya Kepercayaan sangat dibutuhkan oleh mahasiswa STAIN Kudus Jurusan Syari’ah Angkatan 2012 dalam memutuskan membeli produk secara online.

Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dikemukakan Denny Ardyanto, Heru Susilo, Riyadi (2014) dengan judul “Pengaruh Kemudahan dan Kepercayaan Menggunakan E-commerce Terhadap

Keputusan Pembelian Online (Survei Pada Konsumen www.

Patersaydenim.com)” yang menyatakan bahwa semakin tingginya tingkat kepercayaan konsumen maka keputusan pembelian secara online oleh

konsumen juga akan mengalami peningkatan. Tingginya tingkat kepercayaan konsumen tersebut menunjukkan bahwa fasilitas yang diberikan oleh website / online shop memberikan dukungan kepada konsumennya untuk selalu menggunakan website/online shop tersebut, diantaranya adalah website memberikan fasilitas keamanan kepada konsumen dalam melakukan transaksi pembelian secara online dan memiliki tingkat resiko yang rendah.

2. Pengaruh Keamanan Terhadap Keputusan Pembelian Produk Secara

Online.

Dari hasil uji t yaitu untuk variable bebas (Kepercayaan) menunjukkan t hitung sebesar 2,126 dengan t tabel 1,666 dan ρ value sebesar 0,037 yang berada di bawah 5% tingkat signifikansi. Ini berarti nilai t hitung lebih besar dari t tabel (2,126 > 1.666). Dengan demikian Keamanan merupakan variabel bebas yang benar-benar berpengaruh secara positif terhadap Keputusan Pembelian Produk Secara Online.

Hasil penelitian ini mendukung hipotesis pertama (H1) yang menyatakan “Keamanan memiliki pengaruh positif terhadap keputusan pembelian produk secara online di STAIN Kudus Jurusan Syariah Angkatan 2012” Hasil penelitian ini memberikan bukti bahwa keamanan sangat dibutuhkan konsumen dalam melakukkan pembelian melalui media

online. Dimana konsumen tidak akan melakukan pembelian tanpa adanya jaminan keamanan. Karena tanpa jaminan keamanan yang memadai tentunya akan menimbulkan kekhawatiran pada konsumen, yang pada akhirnya menghalangi mereka untuk melakukan pembelian. Hal inilah yang menjadikan faktor keamanan sangat diperlukan pada saat konsumen akan memutuskan pembelian melalui media online.

Hasil penelitian ini sesuai dengan teori I Putu Eka Pratama dalam bukunya yang berjudul E-commerce, E-bisnis dan Mobile Commerce, yang

menjelaskan bahwa Keamanan adalah hal yang mutlak disediakan oleh para pelaku bisnis, baik produk, layanan, maupun keduannya. Keamanan memberikan kenyamanan pada pengguna (atau dalam hal ini konsumen) dan meningkatkan kepercayaan konsumen (costumer trust), yang berujung kepada peningkatan jumlah penjualan. Sebuah layanan yang aman dan nyaman, akan menumbuhkan kepercayaan konsumen.

Hasil penelitian ini sesuai pula dengan yang dipaparkan Isnaini Putra Baskara yang dikutip dari Raman Arasu dan Viswanathan A. (2011) melalui studi yang dilakukan pada konsumen online di Malaysia, menemukan bahwa faktor keamanan memiliki hubungan yang positif dan signifikan dalam mempengaruhi keputusan pembelian secara online. Dimana konsumen tidak akan melakukan pembelian tanpa adanya jaminan keamanan. Karena tanpa jaminan keamanan yang memadai tentunya akan menimbulkan kekhawatiran pada konsumen, yang pada akhirnya menghalangi mereka untuk melakukan pembelian. Dan sebaliknya ketika

webstore mampu meningkatkan keamanan dan memberikan jaminan

kepada konsumennya maka keyakinan konsumen dalam berbelanja pun akan meningkat

Hasil uji regresi menunjukkan hasil signifikan pada variabel Keamanan terhadap Keputusan Pembelian yakni sebesar 0,037 lebih kecil dari toleransi kesalahan yaitu 0,05. Pengaruh yang ditimbulkan bersifat posistif dan signifikan, artinya Keamanan pembelian melalui online shop

dibutuhkan oleh mahasiswa STAIN Kudus Jurusan Syari’ah Angkatan 2012 dalam memutuskan membeli produk secara online.

Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan Isnaini Putra Baskara, menunjukkan tidak ada pengaruh positif dan signifikan. Yang hasil penelitiannya menyatakan bahwabanyak konsumen yang kurang mengerti bahkan mengabaikan kemampuan keamanan

baik, walau kenyataannya sebagian besar webstore adalah pengusaha mikro, kecil, dan menengah yang umumnya belum memiliki sistem keamanan yang memadai untuk mengelola data pribadi konsumen. Konsumen seolah-olah sudah percaya dan yakin terhadap penjual saat pelayanan dan pemberian informasi tentang produk yang diinginkan konsumen. Pada akhirnya kualitas pelayanan yang baik dapat mengurangi bahkan menghilangkan faktor keamanan. Dapat disimpulkan bahwa sistem keamanan dari webstore yang tinggi atau yang rendah tidak ada pengaruhnya terhadap keputusan pembelian melalui situs jejaring sosial.

3. Pengaruh Persepsi Resiko Terhadap Keputusan Pembelian Produk Secara Online.

Dari hasil uji t yaitu untuk variable bebas (Persepsi Resiko) menunjukkan t hitung sebesar 5,425 dengan t tabel 1,666 dan ρ value

sebesar 0,000 yang berada di bawah 5% tingkat signifikansi. Ini berarti nilai t hitung lebih besar dari t tabel (5,425 > 1.666). Dengan demikian Persepsi Resiko merupakan variabel bebas yang benar-benar berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian Produk Secara Online.

Hasil penelitian ini mendukung hipotesis pertama (H1) yang menyatakan “Persepsi Resiko memiliki pengaruh positif terhadap keputusan pembelian produk secara online di STAIN Kudus Jurusan Syariah Angkatan 2012”, Hasil penelitian ini memberikan bukti bahwa Pemahamaan persepsi akan resiko sangat dibutuhkan khususnya saat melakukkan pembelian secara online, karena pembelian ini tidak seperti proses pembelian di toko langsung bertatap muka antara penjual dan pembeli. Sehingga konsumen dituntut untuk lebih siap dengan konsekuensinya dimana konsumen tidak dapat mengantisipasi dengan suatu perkiraan yang pasti. Dapat disimpulkan bahwa pemahaman

persepsi resiko yang tinggi akan dapat mempengaruhi keputusan pembelian melalui media online.

Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang dipaparkan oleh Oktavianingrum, Maria M Minarsih, Moch. Mukeri Warso, yang menyatakan bahwa kemungkinan kerugian yang akan diterima konsumen karena tidak adanya kepastian dari hal yang diputuskannya. Persepsi akan resiko merupakan anggapan risiko yang menghadirkan penilaian seseorang akan adanya kemungkinan atas hasil positif ataupun negatif dari suatu transaksi atau situasi, serta sebuah bentuk multidimensional yang terdiri dari risiko produk dan keuangan dalam belanja daring (belanja online).

Hasil uji regresi menunjukkan hasil signifikan pada variable Persepsi Resiko Terhadap Kputusan Pembelian yakni sebesar 0,000 lebih kecil dari toleransi kesalahan yaitu 0,05. Pengaruh yang ditimbulkan bersifat posistif dan signifikan, artinya Persepsi Resiko dapat mempengaruhi keputusan pembelian produk melalui online shop.

Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Isnaini Putra Baskara, Guruh Taufan Hariyadi, yang berjudul “ Analisis Pengaruh Kepercayaan, Keamanan, Kualitas Pelayanan dan Persepsi Akan Resiko Terhadap Keputusan Pembelian Melalui Situs Jejaring Sosial (Social Networking Websites) (Studi Pada Mahasiswa di Kota Semarang), yang menyatakan bahwa pemahaman persepsi akan resiko sangat dibutuhkan khususnya saat melakukkan pembelian online, karena pembelian ini tidak seperti proses pembelian di toko yang langsung bartatap muka antara penjual dan pembeli. Sehingga konsumen dituntut untuk lebih siap dengan konsekuensinya dimana konsumen tidak dapat mengantisipasi dengan suatu perkiraan yang pasti. Dapat disimpulkan bahwa pemahaman persepsi akan resiko yang tinggi akan memepengaruhi keputusan pembelian melalui jejaring sosial.

G. Implikasi Penelitian

Dokumen terkait