• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Hasil pengamatan dari penelitian yang telah dilakukan terhadap sediaan masker gel dari ekstrak etanol herba pegagan (Centella asiatica (L) urb) yang meliputi pengamatan organoleptis (warna, bentuk dan bau), pemeriksaan pH, pemeriksaan homogenitas, uji daya sebar, penentuan viskositas, dan pengujian waktu untuk sediaan mengering. Dilakukan pada tiga formula masker gel dengan berbagai variasi basis dan satu kontrol positif. Formula F1 merupakan masker gel dengan menggunakan basis HPMC K4M dengan konsentrasi 4%, formula F2 menggunakan basis Na CMC dengan konsentrasi 6%, formula F3 menggunakan basis Karbopol 940 dengan konsentrasi 1%, dan formula F0 merupakan kontrol positif dengan menggunakan masker“Garnier peel of mask”.

1. Hasil Uji Organoleptis Masker Gel

Tabel 2. Hasil Pengamatan Organoleptis Formula Masker Gel Dari Ekstrak Etanol Herba Pegagan (Centella asiatica (L) urb)

Formula Masker Gel

Parameter Uji

Warna Bau Konsistensi

F0 Kuning Khas Semisolid

F1 Hijau Tua khas Semisolid

F2 Hijau Tua Khas Semisolid

Keterangan :

F0 : Kontrol Positif F1 : Basis HPMC K4M F2 : Basis Na CMC F3 : Basis Karbopol 940 2. Hasil Penentuan Viskositas

Tabel 3. Hasil Pengamatan Penentuan Viskositas Formula Masker Gel Dari Ekstrak Etanol Herba Pegagan (Centella asiatica (L) urb)

Formula Masker Gel

Parameter Uji Viskositas (cps)

Rata - Rata Replikasi 1 2 3 F0 11520 11360 11440 11440 F1 11930 11770 11850 11850 F2 12820 12670 12610 12700 F3 12640 12420 12660 12574 Keterangan : F0 : Kontrol Positif F1 : Basis HPMC K4M F2 : Basis Na CMC F3 : Basis Karbopol 940

3. Hasil Pengukuran pH Masker Gel

Tabel 4. Hasil Pengamatan Pengukuran pH Formula Masker Gel Dari Ekstrak Etanol Herba Pegagan (Centella asiatica (L) urb)

Formula Masker Gel Parameter Uji pH F0 6 F1 6 F2 5 F3 5 Keterangan : F0 : Kontrol Positif F1 : Basis HPMC K4M F2 : Basis Na CMC F3 : Basis Karbopol 940 4. Hasil Pengujian Daya Sebar Masker Gel

Tabel 5. Hasil Pengamatan Pengujian Daya Sebar Formula Masker Gel Dari Ekstrak Etanol Herba Pegagan (Centella asiatica (L) urb)

Formula

Masker Gel Beban (gram)

Parameter Uji Daya Sebarnya

Rata - Rata Replikasi 1 2 3 F0 125 5,6 cm 5,6 cm 5,6 cm 5,6 cm F1 125 5,5 cm 5,5 cm 5,5 cm 5,5 cm F2 125 4,7 cm 5,1 cm 5,1 cm 4,9 cm F3 125 4,7 cm 5,2 cm 5,2 cm 5,1 cm

Keterangan :

F0 : Kontrol Positif F1 : Basis HPMC K4M F2 : Basis Na CMC F3 : Basis Karbopol 940 5. Hasil Uji Homogenitas Masker Gel

Tabel 6. Hasil Pengamatan Uji Homogenitas Formula Masker Gel Dari Ekstrak Etanol Herba Pegagan (Centella asiatica (L) urb)

Formula Masker Gel Parameter Uji Homogenitas F0 Homogen F1 Homogen F2 Homogen F3 Homogen Keterangan : F0 : Kontrol Positif F1 : Basis HPMC K4M F2 : Basis Na CMC F3 : Basis Karbopol 940

6. Hasil Pengujian Waktu unktuk Sediaan Mengering

Tabel 7. Hasil Pengamatan Pengujian Waktu Untuk Sediaaan Mengering Formula Masker Gel Dari Ekstrak Etanol Herba Pegagan (Centella asiatica (L) urb)

Formula Masker Gel

Parameter Uji Waktu Mengering (menit)

Rata –Rata Replikasi 1 2 3 F0 15 10 10 10 F1 9 10 10 10 F2 20 19 20 20 F3 18 20 20 20 Keterangan : F0 : Kontrol Positif F1 : Basis HPMC K4M F2 : Basis Na CMC F3 : Basis Karbopol 940 B. Pembahasan

Sebagian besar masyarakat Indonesia telah mengenal dan memanfaatkan tanaman Pegagan, baik dimanfaatkan sebagai obat – obatan. Beberapa khasiat dari tanaman ini meliputi menyembuhkan penyakit yang berhubungan dengan kulit, dapat menstimulasi kolagen pada jaringan kulit, mengobati luka, bekas luka, jerawat, dan bisul.

Menurut Sondari .D (2013), Berdasarkan penelitian farmakologi yang dilakukan, pegagan mempunyai efek merangsang pertumbuhan rambut dan kuku,

meningkatkan perkembangan pembuluh darah serta menjaganya dalam jaringan penghubung (connective tissue), meningkatkan pembentukan mucin (zat utama pembentuk mukus) dan komponen-komponen dasar pembentuk lainnya, seperti hyaluronic acid dan chondroitin sulfat, meningkatkan daya kompak (tensile integritSy) dermis (jaringan kulit di bawah epidermis), meningkatkan proses keratinisasi (pembentukan keratin) epidermis melalui perangsangan pada lapisan luar kulit, dan meningkatkan efek keseimbangan pada jaringan penghubung. Efek farmakologi utama dari pegagan diketahui berasal dari kandungan senyawa triterpenoid yaitu Asiatic acid, Madecassic acid, Asiaticosida, dan Madecassoside.

Pada penelitian ini Herba Pegagan (Centella asiatica (L) urb) diekstraksi dengan maserasi menggunakan pelarut etanol karena berdasarkan penelitian Pramono dan Ajiastuti (2004), etanol merupakan pelarut yang banyak menyari asiatikosida dari herba pegagan melalui cara maserasi. Kemudian diformulasi menjadi sediaan masker gel. Formulasi sediaan masker gel menggunakan berbagai variasi basis untuk membandingkan dan memperoleh formula sediaan masker gel dengan karakteristik fisik yang baik.

Penelitian ini merupakan uji sifat fisik dari masker gel yang menggunakan 3 basis masker gel yang berbeda yakni basis HPMC K4M, karbopol 940 dan Na CMC. Pemilihan karbopol 940 sebagai basis masker gel karena karbopol memiliki beberapa kelebihan yaitu bersifat hidrofil, sehingga mudah terdispersi dalam air dan dengan konsentrasi kecil yaitu 0,5 - 2,0% mempunyai kekentalan yang cukup sebagai basis gel (Rowe et al, 2009: 110). Sistem koloid hidrofilik lebih mudah dibuat dan lebih

stabil (Ansel, 2008: 392). Pemilihan Na CMC karena merupakan garam natrium dari asam selulosa glikol dan dengan demikian berkarakter ionik. Na CMC bisa larut baik dalam air dingin maupun air panas. Larutan Na CMC stabil terhadap suhu tinggi hingga pada suhu 100C, tanpa mengalami koagulasi, Konsentrasi tertinggi biasanya 3 - 6% digunakan sebagai bahan pembuatan pasta dan gel (Voight R, 1971: 352-353). Sedangkan pemilihan Hidroksi propil metilselulosa (HPMC K4M) karena merupakan agen penstabil pada sediaan topikal seperti gel dan salep. Sebagai koloid pelindung yaitu dapat mencegah tetesan air dan partikel dari penggabungan atau aglomerasi, sehingga menghambat pembentukan sedimen, dan juga termasuk dalam golongan polimer semi sintetik. Konsentrasi Hidroksi propil metilselulosa adalah 0,3% - 3% (Rowe et al,2000:334).

Adapun beberapa zat tambahan lain dalam formula sediaan gel ini yaitu gliserin sebagai humektan yang berguna mengurangi kehilangan air pada sediaan semisolid, konsentrasi gliserin sebagai humektan adalah sekitar 30%. Metil paraben sebagai pengawet yang efektif dapat menghilangkan kontaminasi mikroba yang disebabkan oleh tingginya kandungan air pada sediaan gel, Konsentrasi metil paraben sebagai pengawet pada sediaan topikal 0,02% - 0,3%. Karbopol 940 akan mengembang jika didispersikan dalam air dengan adanya zat-zat pengalkali seperti trietanolamin atau diisopropanolamin untuk membentuk suatu sediaan semi padat dengan konsentrasi 0,05% - 2%. Polivinilalkohol, digunakan sebagai pembentuk gel dimana Penambahan bahan tersebut akan menghasilkan basis gel yang dapat membentuk lapisan film yang bersifat elastis sehingga lapisan film yang terbentuk

dapat diangkat dengan mudah tanpa retak atau robek. Konsentrasi Polivinilalkohol adalah 10% – 16% (Lachman, 2007: 1119-1120).

Uji sifat fisik sediaan masker gel dari ekstrak etanol herba pegagan (Centella asiatica (L) urb) meliputi pengamatan organoleptis (warna, bentuk dan bau), pemeriksaan pH, pemeriksaan homogenitas, uji daya sebar, penentuan viskositas, dan pengujian waktu untuk sediaan mengering. Tujuannya adalah untuk memperoleh formula sediaan masker gel dengan karakteristik fisik yang baik. Hasil pengamatan sediaan dapat dijelaskan sebagai berikut:

Pengamatan organoleptis sediaan masker gel ekstrak etanol herba pegagan (Tabel 2) dari ketiga jenis basis masker gel (HPMC K4M, Karbopol 940, dan Na CMC) menunjukan bahwa masker gel dengan basis ini memiliki bentuk semisolid, warna hijau tua, dimana warna ini merupakan warna dari ekstrak herba pegagan dan berbau khas, dan jika dibandingkan dengan kontrol positifnya (Garnier), memiliki bentuk dan bau yang sama, dan memiliki warna kuning tua, dimana warna ini merupakan warna dari ekstrak lemon. Hal ini menunjukkan bahwa sediaan masker gel formula F1 (basis HPMC K4M), F2 (basis Na CMC), dan F3 (basis Karbopol 940) dapat dikatakan memiliki karakteristik secara fisika yang hampir sama dengan formula F0 (kontrol positif) lewat pengamatan organoleptik.

Uji viskositas dilakukan untuk mengetahui besarnya suatu viskositas dari sediaan, dimana nilai viskositas tersebut menyatakan besarnya tahanan suatu cairan untuk mengalir. Pengukuran viskositas masker gel dilakukan dengan menggunakan viscometer brookfield. Hasil analisis statistik dengan menggunakan rancangan acak

Lengkap (RAL) menunjukkan bahwa viskositas tiap formula memiliki perbedaan yang sangat nyata, dengan F hitung > F tabel = 84,8> 3,84 pada taraf kepercayaan 0,05%dan 0,01%. Artinya viskositas sediaan masker gel memiliki karakteristik fisik yang baik dan nilai viskositas dari sediaan masker gel formula F1 (basis HPMC K4M), F2 (basis Na CMC), F3 (basis Karbopol 940) sangat berbeda nyata dengan sediaan F0 (kontrol positif).

Pengujian pH pada ketiga sediaan masker gel (Tabel 3) menunjukkan bahwa pH sediaan untuk basis Na.CMC yaitu 5, basis HPMC K4M yaitu 6, basis Karbopol 940 yaitu 5 dan kontrol positif (Garnier) yaitu 6. Hal ini menunjukkan bahwa pH sediaan masker gel baik karena tidak melebihi pH kulit yaitu 4,5 - 6,5 (Tranggono dan Iswari, 2007: 21). pH sediaan yang digunakan pada kulit patut dipertimbangkan, karena pH yang terlalu rendah atau yang terlalu tinggi diluar kisaran pH kulit akan menyebabkan iritasi kulit. Keasaman sediaan ini disebabkan karena bahan-bahan yang digunakan dalam formulasi umumnya netral atau sedikit asam.

Uji daya sebar dilakukan untuk mengetahui besarnya gaya yang diperlukan gel untuk menyebar saat dioleskan pada kulit. Hasil pengujian daya sebar sediaan masker gel dapat dilihat pada Tabel 5. Pengujian daya sebar masker gel dengan basis Na CMC belum memenuhi parameter daya sebar yang baik, dimana menunjukkan daya sebar sebesar 4,9 cm, dan untuk basis HPMC K4M, Karbopol 940, dan kontrol positif telah memenuhi parameter daya sebar sediaan gel yang baik antara 5 – 7 cm. Daya sebar gel yang kurang baik disebabkan karena viskositas Na CMC yang terlalu tinggi. Saat Na CMC dimasukkan kedalam air, Na+lepas dan diganti dengan ion H+

dan membentuk HCMC yang akan meningkatkan viskositas (Bochkek et al., 2002). Pada uji homogenitas, seluruh sediaan masker gel dengan berbagai variasi basis menunjukkan sifat homogen. Pengujian homogenitas dilakukan dengan cara dioleskan pada sekeping kaca atau bahan transparan lain yang cocok, sediaan harus menunjukkan susunan yang homogen dan tidak terlihat adanya butiran kasar (Dirjen POM, 1985).

Pengujian waktu sediaan mengering dilakukan dengan mengamati waktu yang diperlukan sediaan untuk mengering. Hasil pengujian waktu sediaan masker gel mengering dengan basis HPMC K4M sekitar 10 menit, basis Karbopol 940 dan Na CMC waktu mengeringnya sekitar 20 menit. Hasil pengujian tersebut menunjukkan bahwa waktu kering dari semua formula dan pada setiap waktu penyimpanan masih berada pada rentang waktu kering dari produk masker gel yang ada di pasaran, yaitu antara 10 – 20 menit.

Dari seluruh pengujian sifat fisik sediaan masker gel diatas, dapat disimpulkan bahwa ketiga jenis basis masker gel (HPMC K4M, Karbopol 940 dan Na CMC) menunjukkan bahwa pada pengamatan organoleptis, uji pH, uji homogenitas, pengujian waktu untuk sediaan mengering telah memenuhi parameter pengujian dan parameter terhadap kontrol positif. Sedangkan pada pengujian viskositas, ketiga jenis basis masker gel ini menunjukkan bahwa ketiganya sangat berbeda nyata dengan kontrol positif yang digunakan. Dan pada pengujian daya sebar, untuk basis HPMC K4M dan Karbopol 940 telah memenuhi parameter pengujian dan untuk basis Na CMC tidak memenuhi parameter pengujian dan parameter pada kontrol positif.

57 PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa :

1. Perbedaan variasi basis pada sediaan masker gel dari ekstrak etanol Herba Pegagan (Centella asiatica (L) urb) berpengaruh terhadap karakteristik fisik masker gel.

2. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, pada pengamatan organoleptis didapatkan hasil bahwa untuk ketiga jenis basis formula masker gel dari ekstrak etanol herba pegagan (Centella asiatica (L) urb) (HPMC K4M, Karbopol 940 dan Na CMC) menunjukan bahwa ketiga jenis basis masker gel ini memiliki bentuk semisolid, warna hijau tua, dan berbau khas. pH ketiga jenis basis yaitu HPMC K4M adalah 6, Na CMC adalah 5, dan Karbopol 940 adalah 5. Daya sebar basis HPMC yaitu 5,5 cm, Karbopol 940 yaitu 5,1 cm dan Na CMC yaitu 4,9 cm. Pada homogenitas ketiga jenis basis yaitu homogen. Pengujian waktu untuk sediaan mengering ketiga jenis basis yaitu HPMC K4M adalah 10 menit, Karbopol 940 dan Na CMC adalah 20 menit.

Dan untuk pengujian viskositas terhadap ketiga basis menunjukkan bahwa nilai viskositasnya sangat berbeda nyata dengan kontrol positif yang digunakan. Basis HPMC K4M lebih mendekati parameter uji masker gel dan parameter terhadap kontrol positif.

3. Perspektif Islam tentang pemanfaatan sediaan masker gel dari ekstrak etanol Herba Pegagan (Centella asiatica (L) urb) sebagai sediaan kosmetik diperbolehkan selama halal dan baik yang disertai zat, cara dan tujuannya. B. Saran

Disarankan untuk dilakukan pengujian stabilitas kimia dan pengujian stabilitas lama waktu penyimpanan.

59

Al-Qur’an al-Karim.

Abdullah, R dan Afzalur. Quranic Sciences diterjemahkan oleh Taufik Rahman dengan judul: “Ensiklopediana Ilmu dalam Al-Quran: Rujukan Terlengkap Isyarat-isyarat Ilmiah dalam Al-Quran”. Bandung: Mizania. 2007.

Adria Gusti. Uji Aktivitas Krim Ekstrak Etano Pegagan (Centella asiatica (L) urb) Terhadap Bakteri Penyebab Jerawat. Padang: Universitas Andalas. 2009. Ansel dan Howard C. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi Edisi IV. Jakarta UI Press,

2008.

Ar-Rumaikhon dan Ali bin Sulaiman. Fiqih Pengobatan Islami. Solo: Darul Wathon lin Nasyr. 2008.

Arifin Sjamsul dan Ahmad. Tumbuh – Tumbuhan Obat Indonesia. Bandung: ITB. 2008.

Azwar dan Agoes. Tanaman Obat Indonesia. Jakarta: Salemba Medika. 2012.

Brockek, M.J and Mirtzui, T. New Cosmetic Science. Tokyo: Shiseido Co Ltd. 1997.

Dahlan M., dkk. Kamus Istilah Medis. Surabaya: Arkola Offset. 2001.

Departemen Agama RI. Al-Qur’an dan Terjemahan. Fitrah Rabbani: Bandung. 2002.

Dirjen POM. Sediaan Galenik. Edisi 2. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1985.

Sondari, D., Syamsul., dkk. Analisis Faktor yang Mempengaruhi Inovasi Produk Nanoenkapsulasi Ekstrak Pegagan Sebagai Sediaan Untuk Mengatasi Selulit. Fakultas Tekhnologi Pertanian. Institut Pertanian Bogor. 2013.

Fachruddin, H. Analisis Fitokimia Tumbuhan. Fakultas Farmasi. Universitas Hasanuddin. Makassar. Fachruddin. 2001.

Farida Rahim dan Dedi Noviandi. Formulasi Masker Peel Off Ekstrak Rimpang Rumput Teki (Cyperus rotundus L.) Sebagai Anti Jerawat. Padang: Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Indonesia Perintis Padang. 2014

Hutapea dan Albert M. Keajaiban-Keajaiban Dalam Tubuh Manusia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. 2006.

Kibbe dan Arthur. H. Handbook Of Pharmaceutical Exipients.3th Edition. University Of Pharmacy: Pennsylvany. 2000.

Kusantati., dkk. Tata Kecantikan Kulit Untuk SMK Jilid 1. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan. 2008.

Lachman L., dkk. Teori dan Praktek Farmasi Industri Edisi Ketiga. Jakarta: UI Press. 2007.

Lestari, A B S., dan Susanti, L U. Optimasi Pelarut Etanol-air dalam Proses Ekstraksi Herba Pegagan (Centella asiatica (L) urb) Pada Suhu Terukur. Yogyakarta: Fakultas farmasi universitas sanata dharma. 2012.

Martin, A., dkk. Farmasi Fisik: Dasar-dasar Kimia Fisika Dalam Ilmu Farmasetik. Universitas Indonesia Press: Jakarta. 1983.

Novita, W. Merawat Kecantikan di Rumah. PT. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta. 2009.

Pramono, S., D. Ajiastuti. Standarisasi Ekstrak Herba Pegagan (Centella asiatica (L.) Urban) Berdasarkan Kadar Asiatikosida Secara KLT-densitometri. Majalah Farmasi Indonesia. 2004.

Qardhawi, M.SY. Halal dan Haram Dalam Islam. Penerbit Bina Ilmu: Surabaya. 1993.

Rahman, H. Formulasi dan Uji Stabilitas Fisik Sediaan Gel Luka Bakar dari Ekstrak Etanol Daun Jambu Mete (Anacardium occidentale). Skripsi Sarjana, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar. 2010.

Rahmanto, A. Pemanfaatan Minyak Jarak Pagar (Jatropa circas L.) Sebagai Komponen Sediaan Dalam Formulasi Produk Hand & Body Cream. Bogor : Sekolah Pascasarjana IPB.2011.

Rowe, dkk. Handbook of Pharmaceutical Exipients Sixth Edition. The Pharmaceutical Press. USA. 2009.

Savitri, E. Rahasia Tumbuhan Berkhasiat Obat Perspektif Islam. Malang: UIN-Malang Press. 2008.

Septiningsih, E. Efek Penyembuhan Luka Bakar Ekstrak Etanol 70% Daun Pepaya (Carica papaya) dalam Sediaan Gel pada Kulit Punggung Kelinci. Skripsi sarjana, Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah. Surakarta. 2008.

Smeltzer, S dan Bare BG. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth edisi 8 volume 3. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran. 2002.

S.M.Balsam, S.D, dkk. Cosmetics Science and Technology. Wiley Interscience: New York. 1972.

[SNI] Standar Nasional Indonesia 164399. Sediaan Tabir Surya. Badan Standar Nasional: Jakarta. 1996.

Sukmawati dan Arisanti. Pengaruh Variasi Konsentrasi PVA, HPMC, dan Gliserin Terhadap Sifat Fisika Masker Gel Peel Off Ekstrak Etanol 96 % Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.). Bukit Jimbaran-Bali: Universitas Udayana. 2013.

Tranggono dan Iswari. Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan Kosmetik. Jakarta: PT Gramedia pustaka utama, 2007.

Tresna, M., dan Masyuara, S. Rahasia Cantik, Sehat dan Awet Muda. Edisi I. Yogyakarta: Parasea. 2009.

Vieira, R.P. Physical and Physicochemical Stability Evaluation of Cosmetic Formulations Containing Soyben Extract Fermented by Bifidobacterium Animals. Brazilian: Journal of Pharmaceutical Science. 2009.

Voight Rudolf. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. 1995.

Wientarsih dan Prasetyo. Diktat Farmasi dan Ilmu Reseptir. Bogor: Fakultas Kedokteran Hewan IPB. 2006.

Lampiran 1. Skema Kerja Pengolahan Sampel Herba Pegagan (Centella asiatica (L) urb)

Herba Pegagan (Centella asiatica (L) urb)

Herba Pegagan Kering

Serbuk Herba Pegagan

Dicuci hingga bersih dan dikeringkan

Diserbukkan dengan penggiling

Lampiran 2. Skema Kerja Ekstraksi Herba Pegagan (Centella asiatica (L) urb)

Dimaserasi dengan pelarut etanol 96% Serbuk kering herba pegagan 600 g

Ekstrak Kental Bebas Etanol Ekstrak Kental

Dirotavapor

Maserat Ampas

Dibebas etanolkan di atas water bath suhu 50C

Lampiran 3. Skema Kerja Pembuatan Masker Gel Ekstrak Etanol Herba Pegagan (Centella asiatica (L) urb) Dengan Berbagai Variasi Basis Basis HPMC K4M Basis Na CMC Basis Karbopol 940 Ditambahkan Metil Paraben Dimasukkan ekstrak herba pegagan yang telah dicampur dalam gliserin TEA PVA Ditambah aquadest 70oC, diamkan 24 jam Ditambah aquadest 70oC Ditambah aquadest 70oC dikembangkan secara terpisah, Massa Na CMC Massa HPMC K4M Massa Karbopol 940 940940 Dicampur homogen

Diaduk hingga homogen Dimasukkan ke

dalam setiap basis

Masker Gel dengan basis HPMC K4M, Karbopol, dan Na CMC

Yang telah dilarutkan dalam air panas

Sediaan masker gel wajah Garnier Light

Peel-off Mask

Lampiran 4. Skema Kerja Uji Sifat Fisika Sediaan Masker Gel Ekstrak Etanol Herba Pegagan (Centella asiatica (L) urb)

Sediaan masker gel wajah ekstrak herba pegagan (Centella asiatica (L) urb)

Pengumpulan Data dan Analisis

Pembahasan dan Kesimpulan Hasil

Uji Sifat Fisia Fisika

Organoleptis s Daya Sebar pH Pengujian waktu untuk sediaan mengering Viskositas homogenitas

Lampiran 5. Perhitungan Viskositas Masker Gel dari ekstrak etanol Herba Pegagan (Centella asiatica (L) urb) dengan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL)

Tabel 8. Analisis statistik Viskositas Masker Gel dari ekstrak etanol Herba Pegagan (Centella asiatica (L) urb)

Formula Masker Gel

Viskositas

Jumlah Rata– Rata

1 2 3 F0 11,520 11,360 11,440 34,320 11,440 F1 11,930 11,770 11,850 35,550 11,850 F2 12,640 12,420 12,660 37,720 12,574 F3 12,820 12,670 12,610 38,100 12,700 Total 48,910 48,220 48,560 145,690 48,564 Faktor Koreksi (FK) =( ) =( , ) = 1768,8

Jumlah Kuadrat Total (JKT) =∑ Yij − FK

=[(11,520) + (11,360) + (11,440) + (11,930) + (11,770) + (11,850) + (12,640) + (12,420) + (12,660) + (12,820) + (12,670) + (12,610) ] − FK = 1772,1 – 1768,8 = 3,3

Jumlah Kuadrat Perlakuan (JKP) = − FK

=( , ) ( , ) ( , ) ( , )

= 1772 – 1768,8 = 3,2

Jumlah Kuadrat Galat (JKG) = JKT– JKP = 3,3– 3,2 = 0,1

Derajat bebas total = (replikasi X perlakuan)−1 = (3 x 4)-1

= 11

Derajat bebas perlakuan = perlakuan−1 = 4 -1

= 3

Derajat bebas galat = Derajat bebas total– Derajat bebas perlakuan = 11– 3

= 8 Kuadrat tengah perlakuan =

= , = 1,06 Kuadrat tengah galat =

= . = 0,0125 F Hitung (FH) perlakuan =

= , . = 84,8

Tabel 9. Analisis Varians Beserta F Tabelnya Sumber Keragaman (SK) Jumlah kuadrat (JK) Derajat Bebas (Db) Kuadrat Tengah (KT) F. Hitung F. Tabel 0,05% 0,01% Perlakuan 3,2 3 1,06 84,8** 3,84 7,59 Galat 0,1 8 0,0125 Total 3,3 11 Keterangan:

Formula : F hitung > FT 0,05% Sangat Berbeda nyata : 84,8 > 3,84

Kesimpulan :

F hitung > F tabel pada taraf kepercayaan 95%, artinya minimal terdapat satu perlakuan yang berbeda dengan yang lainnya (sangat signifikan).

F hitung < F tabel pada taraf kepercayaan 99%, artinya semua perlakuan tidak berbeda dengan yang lainnya (tidak signifikan).

Koefisien Keragaman KK = ŷ X 100% ; ŷ = =√ . , X 100% = 0,9209 % Perhitungan Nilai BNT BNT = (0,05) ; 8 2KTGr

= 1,860 , = 1,860 x 0,053 = 0,098 Untuk Tabel 0,01% BNT = (0,01) ; 8 2KTGr = 2,896 . = 2,896 x0,053 = 0,153

Tabel 10. Analisis BNT Viskositas Masker Gel dari ekstrak etanol Herba Pegagan (Centella asiatica (L) urb)

Perlakuan F0 F1 F3 F2 Rata - Rata 11,440 11,850 12,574 12,700 F0 11,440 0 - - --F1 11,850 410** 0 - -F3 12,574 1134** 724** 0 -F2 12,700 1260** 850** 126** 0 BNT 0 .05 =0,098 BNT 0,01 = 0,153 Keterangan ** : Sangat signifikan * : Signifikan Ns : Tidak signifikan

Lampiran 7. Foto Sampel Tanaman Pegagan (Centella asiatica (L) urb)

Lampiran 8. Foto Proses Ekstraksi Sampel Herba Pegagan

(A) (B)

(C)

Gambar 2. Foto Proses Ekstraksi Sampel Herba Pegagan (Centella asiatica (L) urb) Menggunakan Pelarut Etanol

Keterangan :

A : Proses Maserasi B : Proses Rotavapor C : Ekstrak Hasil Ekstraksi

Lampiran 9. Foto Formulasi Sediaan Sediaan Masker Gel Herba Pegagan

Gambar 3. Sediaan Masker Gel dari Ekstrak Etanol Herba Pegagan (Centella asiatica (L) urb)

Lampiran 10. Foto Hasil Pengujian sifat fisika sediaan Masker Gel 1. Pengamatan Organoleptis

Gambar 4. Foto Pengamatam Organoleptis 2. Pengukuran Viskositas

(A) (B) (c) (D)

Gambar 4. Foto Pengukuran Organoleptis Keterangan :

(A) : Kontrol Positif (+) (B) : Basis HPMC K4M (C) : Basis Karbopol 940 (D) : Basis Na CMC

3. Uji Ph

(Kontrol Positif ) (Basisi HPMC K4M)

(Basis Karbopol 940) (Basis Na CMC) Gambar 5. Foto Pengujian pH

4. Uji Daya Sebar a. Kontrol Positif

b. Basis HPMC K4M

c. Basis Karbopol 940

d. Basis Na CMC

5. Pengamatan Homogenitas

Gambar 7. Foto Pengamatan Homogenitas

6. Pengujian Waktu Untuk Sediaan Mengering a. Kontrol Positif

c. Basis Karbopol 940

d. Basis Na CMC

78

Nur Wahyuni yang akrab di sapa dengan uni lahir di Ujung Pandang,Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, pada tanggal 27 Agustus 1993. Penulis merupakan putri kedua dari pasangan Ayahanda H. Muh Nur Daeng Rala, dengan Ibunda Hj.

Rusmiyati Daeng Kanang. Penulis memulai jenjang

pendidikannya pada tahun 1998 di TK Andika Takalar. Pada tahun 1999 ia melanjutkan pendidikan tahun pertamanya di SDN 1 Centter Pattallassang. Kemudian

ia melanjutkan pendidikannya pada tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) pada

SMPN 2 Takalar pada tahun 2005, kemudian melanjutkan pada jenjang Sekolah

Menengah Atas (SMA) pada SMAN 3 Model Takalar. Pada tahun 2011 ia

melanjutkan pada jenjang Strata Satu (S1) di Jurusan Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar.

Dokumen terkait