• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Penelitian

Proses pengambilan data untuk penelitian ini telah dilakukan pada tanggal 6 Oktober 2010 dan pada 11 Oktober 2010 di ruangan rekam medik Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik Medan. Total sampel sebanyak 57 orang diambil untuk mengetahui jumlah leukosit pada pasien apendisitis akut di RSUP Haji Adam Malik Medan pada tahun 2009. Berdasarkan jumlah leukosit yang dikumpul maka dapat disimpulkan hasil penelitian dalam paparan di bawah ini.

5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian

Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik merupakan Rumah Sakit Umum Kelas A di Medan yang didirikan berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 335/Menkes/SK/VII/ 1990. Namun, nama rumah sakit ini mengalami perubahan yang pada mulanya bernama Rumah Sakit Umum Kelas A di Medan menjadi Rumah Sakit Umum Haji Adam Malik. Perubahan nama rumah sakit ini berdasarkan pada Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 775/MENKES/SK/IX/1992.

RSUP Haji Adam Malik ini beralamat di Jalan Bunga Lau no.17, Medan, terletak di kelurahan Kemenangan, kecamatan Medan Tuntungan. Letak RSUP Haji Adam Malik ini agak berada di daerah pinggiran Kota Medan yaitu berjarak ±1 km dari jalan Letjen Djamin Ginting yang merupakan jalan raya menuju ke arah Brastagi. Pada penelitian ini data diambil dari bagian Rekam Medik RSUP Haji Adam Malik Medan. Sebanyak 57 data pemeriksaan darah lengkap pasien apendisitis akut yang menjalani rawat inap di RSUP Haji Adam Malik, Medan pada tahun 2009.

5.1.2. Deskripsi Karakteristik Sampel

Tabel 5.1. Distribusi sampel berdasarkan kelompok umur Kelompok

Umur

(tahun) Frekuensi Persentase (%)

1-5 1 1.8 6-10 2 3.5 11-15 9 15.8 16-20 8 14.0 21-25 9 15.8 26-30 7 12.3 31-35 6 10.5 36-40 7 12.3 41-45 5 8.8 46-50 1 1.8 61-65 2 3.5 Total 57 100.0

Gambar 5.1. Distribusi sampel berdasarkan kelompok umur

Berdasarkan tabel 5.1 dapat diketahui bahawa sebaran sampel mengikut kelompok umur terbanyak 21-25 tahun berjumlah 9 sampel (15,8%), sedangkan distribusi sampel menurut kelompok umur terkecil 1-5 tahun dan 46-50 tahun masing-masing sebanyak 1 sampel (1,8%).

Tabel 5.2. Distribusi sampel berdasarkan jenis kelamin

Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)

Perempuan 22 38.6

Lelaki 35 61.4

Jumlah 57 100.0

Gambar 5.2. Distribusi sampel berdasarkan jenis kelamin

Karakteristik sampel pada penelitian ini dilihat pada tabel 5.2. Sebagian besar sampel adalah lelaki yaitu sebanyak 35 orang (61,4%) dan yang selebihnya adalah perempuan yaitu sebanyak 22 orang (38,6%).

5.1.3. Hasil Analisa Data 5.1.3.1. Jumlah Leukosit

Distribusi jumlah leukosit pasien apendisitis akut di RSUP Haji Adam Malik Medan tahun 2009 dapat dilihat pada tabel 5.3.

Tabel 5.3. Hasil analisis jumlah leukosit

Gambar 5.3. Hasil analisis jumlah leukosit

Berdasarkan tabel 5.3 dapat dilihat jumlah leukosit yang dikategorikan ke tiga kelompok yaitu <10000/mm3, 10000-18000/mm3 dan >18000/mm3. Kelompok terbanyak 42 (73,7%) sampel dari total 57 sampel. Manakala kelompok terkecil (3,5%) sebanyak 2 orang. Data lengkap distribusi jumlah leukosit pada frekuensi kelompok umur, dan kelamin dapat dilihat pada tabel seterusnya.

Jumlah Leukosit Frekuensi Persentase (%)

<10000/mm3 2 3.5

10000-18000/mm3 42 73.7

>18000/mm3 13 22.8

Tabel 5.4. Distribusi jumlah leukosit pada frekuensi kelompok umur

JUMLAH LEUKOSIT Total Umur <10000 /mm3 % 10000-18000 /mm3 % >18000 /mm3 % 1-5 0 - 1 2.4 0 - 1 6-10 0 - 1 2.4 1 7.7 2 11-15 1 50 5 11.9 3 23 9 16-20 1 50 7 16.7 0 - 8 21-25 0 - 8 19.0 1 7.7 9 26-30 0 - 4 9.5 3 23 7 31-35 0 - 5 11.9 1 7.7 6 36-40 0 - 6 14.3 1 7.7 7 41-45 0 - 4 9.5 1 7.7 5 46-50 0 - 1 2.4 0 - 1 61-65 0 - 0 - 2 15.4 2 Total 2 100 42 100 13 100 57

Berdasarkan tabel 5.4 distribusi leukosit dikelompokan dalam 3 kelompok yaitu, <10.000/mm3, 10.000-18.000/mm3, dan >18.000/mm3. Pada kelompok leukosit <10.000/mm3 terdapat sebanyak 1 orang masing-masing dari kelompok umur 11-15 tahun dan 16-20 tahun. Pada kelompok kedua (10.000-18.000/mm3) terdiri dari 42 orang dari keseluruhan 57 sampel. Pada kelompok kedua, distribusi sampel terbanyak 8 (19.0%) orang dari kelompok umur 21-25 tahun. Akhirnya pada kelompok distribusi leukosit ketiga >18.000/mm3 terdapat sebanyak 13 orang. Frekuensi yakni 3(23%) orang masing-masing terdiri dari golongan 11-15 dan 26-30 tahun.

Tabel 5.5. Distribusi jumlah leukosit pada frekuensi kelamin

JUMLAH LEUKOSIT Total Kelamin <10000 /mm3 % 10000-18000 /mm3 % >18000 /mm3 % Lelaki 1 50 25 59.5 9 69.3 35 Perempuan 1 50 17 40.5 4 30.7 22 Total 2 100 42 100 13 100 57

Gambar 5.5. Distribusi jumlah leukosit pada frekuensi kelamin

Tabel 5.5 merupakan distribusi jumlah leukosit pada frekuensi jenis kelamin. Dimana jumlah perempuan pada penelitian ini sebanyak 22 orang dan jumlah lelaki terdiri dari 35 orang serta distribusi leukosit dikelompokan dalam tiga kelompok, yaitu kelompok pertama <10000/mm3, kelompok kedua 10000-18000/mm3, dan akhirnya kelompok ketiga >18000/mm3. Jumlah perempuan terdiri dari 1 orang pada kelompok leukosit pertama, 17 (40.5%) orang pada kelompok leukosit kedua, dan akhirnya sebanyak 4 (30.7%) orang pada kelompok

leukosit yang terakhir. Jumlah lelaki pada kelompok <10000/mm3 adalah sebanyak 1 orang, 25 (59.5%) orang pada kelompok 10000-18000/mm3 dan 9 (69.3%) orang dari kelompok >18000/mm3.

5.2 PEMBAHASAN 5.2.1 Jumlah leukosit pada pasien apendisitis akut

Insidensi apendisitis akut di RSUP Haji Adam Malik Medan pada tahun 2009 adalah sebanyak 57 orang. Apendisitis akut dengan jumlah leukosit 10.000– 18.000/mm3 adalah sebanyak 42 sampel dari total 57 sampel. Sampel selebihnya terdiri dari 2 kelompok lain masing-masing dengan jumlah leukosit <10.000/mm3 sebanyak 2 orang dan jumlah leukosit >18.000/mm3 sebanyak 13 orang. Menurut Kamran H. et al (2008) dari penelitinya, nilai leukosit sedang berkisar diantara 10.000-18.000/mm3 dan disimpulkan sebagai satu kejadian leukositosis sedang, sedangkan pada jumlah leukosit >18.000/mm3

Jumlah sampel yang dikumpul adalah 57 orang, dimana 35 lelaki dan 22 perempuan dengan rasio lelaki:perempuan 1,5:1. Angka terjadinya apendisitis akut ternyata lebih banyak pada lelaki berbanding perempuan dan hal ini disesuaikan dengan 2 penelitian lain. Penelitian pertama menurut Ali N, et al (2009) dari total 50 sampel, terdiri dari 40 lelaki dan 10 perempuan dengan rasio lelaki:perempuan 4:1.Menurut penelitian kedua oleh Kamran H. et al (2009), rasio lelaki:perempuan sebanyak 1,38:1. Melalui penelitian dapat disimpulkan, kemungkin jenis kelamin turut memainkan peranan sebagai faktor resiko terjadinya apendisitis akut.

dikaitkan apendisitis akut dengan komplikasi seperti perforasi peritonitis.

Golongan umur yang diambil kira dalam penelitian ini dikelompokkan dalam kelompok umur 1-5 tahun sehingga 66-70 tahun. Dari 42 sampel (10.000-18.000/mm3), frekuensi apendisitis akut lebih sering pada kelompok umur 21-25 tahun dengan jumlah 8 (19%) sampel manakala kelompok umur yang terkecil merupakan 1-5, 6-10, dan 46-50 tahun sebanyak satu (2,4%) orang masing-masing.

Dokumen terkait