• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini di dapat dari pengambilan data yang dilakukan selama 2 minggu yaitu dari tanggal 18 Oktober 2012 sampai dengan tanggal 31 Oktober 2012 dengan jumlah responden sebanyak 91 orang yaitu dengan nilai tertinggi adalah 85 dan nilai terendah adalah 52. Penyajian analisa data dalam penelitian ini di uraikan berdasarkan data demografi dan data kualitas hidup (fisik, psikologis, hubungan sosial, dan lingkungan) di Kecamatan Cot Girek.

5.1.1 Data Demografi Responden

Tabel 1. Distribusi frekuensi dan persentase berdasarkan data demografi responden di Kecamatan Cot Girek (n = 91 orang).

Data Demografi Responden Frekuensi Presentase (%) Umur 60-65 tahun 10 11.0 66-70 tahun 29 31.9 71-80 tahun 48 52.7 >80 tahun 4 4.4 Jenis Kelamin Laki-laki 55 60.4 Perempuan 36 39.6 Agama Islam 91 100 Suku Jawa 30 33.0 Minang 5 5.5 Batak 5 5.5 Aceh 51 56.0 Pendidikan terakhir SD 50 54.9 SMP 24 26.4 SMA 8 8.8 Diploma 1 1.1 Sarjana 3 3.3

Lanjutan tabel 1 Tidak Sekolah 5 5.5 Pekerjaan Sebelumnya PNS 7 9.9 Pegawai Swasta 16 19.8 Petani 21 23.1 Buruh/Karyawan 31 29.7 Tidak Bekerja 14 15.4 Dll 2 2.2 Status Perkawinan Menikah 70 76.9 Tidak Menikah 3 3.3 Janda 10 11.0 Duda 8 8.8

Masalah Kesehatan yang dialami

Hipertensi 40 44.0

Diabetes Melitus 15 16.5

Gangguan Penglihatan 11 12.1

Gangguan Pendengaran 20 22.0

Rematik 5 5.5

Tabel. 1 menunjukkan bahwa sebagian besar usia responden berada pada kelompok umur 71-80 tahun sebanyak 48 orang (52.7%), responden yang berjenis kelamin sebagian besar adalah laki-laki sebanyak 55 orang (60.4%), berdasarkan agama responden, agama yang mayoritas adalah agama islam yaitu 91 orang (100%), berdasarkan suku bangsa responden, suku Aceh merupakan suku terbanyak dengan jumlah responden sebanyak 51 orang (56.0%), berdasarkan tingkat pendidikan terakhir responden yang berpendidikan SD sebanyak 50 orang (54.9%). berdasarkan pekerjaan responden sebelumnya, responden yang bekerja sebagai karyawan paling banyak yaitu sebanyak 31 orang (34.1%), berdasarkan status perkawinan, responden yang paling banyak adalah menikah sebanyak 70 orang (76.9%), berdasarkan masalah kesehatan yang di alami responden,

Hipertensi adalah masalah kesehatan yang paling banyak sekitar 40 orang (44.0%).

5.1.2 Kualitas Hidup Lansia yang Tinggal di Kecamatan Cot Girek

Kualitas hidup lansia di dasarkan pada empat domain. Tabel 2 menunjukkan bahwa nilai mean domain lingkungan yaitu 19.90 (SD = 3.0), dilanjutkan dengan domain fisik dengan mean 17.96 (SD = 2.63), domain psikologis dengan mean 15.76 (SD = 1.97), dan domain hubungan sosial dengan mean 7.14 (SD = 1.67).

Tabel 2. Mean dan Standar deviasi 4 domain

Domain Mean Standar deviasi

Domain fisik 17.96 2.63 Scor maksimal = 35 Scor minimal = 7 Domain psikologis 15.76 1.97 Scor maksimal = 30 Scor minimal = 6

Domain hubungan sosial 7.14 1.67

Scor maksimal = 15 Scor minimal = 3 Domain Lingkungan 19.90 3.0 Scor maksimal = 40 Scor minimal = 8 5.1.3 Domain 1 - Fisik

Domain 1 - Fisik terdiri dari 7 pertanyaan, dari hasil distribusi frekuensi didapatkan gambaran lansia yang sering merasakan kesakitan fisik dalam beraktivitas sebanyak 39 responden (42.9%) adalah dalam jumlah sedang, lansia yang sering membutuhkan terapi medis dalam kehidupan sehari-hari sebanyak 42

responden (46.2%) adalah dalam jumlah sedang, lansia yang memiliki tenaga yang cukup untuk beraktivitas sebanyak 53 responden (58.2%) adalah sedikit, lansia yang memiliki kemampuan bergaul sebanyak 49 responden (53.8%) adalah baik, lansia yang memiliki kepuasan dengan tidur sebanyak 74 responden (81.3%) adalah tidak memuaskan, lansia dengan kemampuan untuk beraktivitas sebanyak 45 responden (49.5%) adalah tidak memuaskan, kemampuan lansia untuk bekerja sebanyak 50 responden (54.9%) adalah tidak memuaskan.

Tabel 3. Distribusi frekuensi dan persentase responden berdasarkan domain fisik (n = 91)

Pertanyaan TSS S DJS SS DJB n= n= n= n= n= (%) (%) (%) (%) (%) 1.Seberapa sering Bapak/ Ibu merasakan - 29 39 23 - Kesakitan fisik Bapak/Ibu dalam (-) (31.9) (42.9) (25.3) (-) beraktivitas sesuai kebutuhan Bapak/ Ibu?

2.Seberapa sering Bapak/ Ibu - 25 42 24 - Membutuhkan terapi medis (-) (27.5) (46.2) (26.4) (-) untuk dapat berfungsi dalam

kehidupan sehari-hari Bapak/ Ibu?

Tabel 4. Distribusi Frekuensi dan persentase responden berdasarkan domain fisik fokus pada kapasitas (n = 91)

TSS S Sd Sr SD

Pertanyaan n= n= n= n= n=

(%) (%) (%) (%) (%) 3.Apakah Bapak/ Ibu memiliki tenaga yang 2 53 24 12 - ukup untuk beraktivitas sehari-hari? (2.2) (58.2) (26.4) (13.2) (-)

Tabel 5. Distribusi frekuensi dan persentase responden berdasarkan domain fisik focus pada evaluasi (n = 91)

SBr Br BBS Ba Sba

Pertanyaan n= n= n= n= n=

(%) (%) (%) (%) (%) 4.Seberapa baik kemampuan Bapak / Ibu 6 16 20 49 - dalam bergaul? (6.6) (17.6) (22.0) (53.8) (-)

Tabel 6. Distribusi frekuensi dan persentase responden berdasarkan domain fisik focus pada intensitas (n = 91)

STM TM BBS M SM

Pertanyaan n= n= n= n= n=

(%) (%) (%) (%) (%) 5.Seberapa puaskah Bapak / Ibu dengan 3 74 14 - - tidur Bapak / Ibu? (3.3) (81.3) (15.4) (-) (-) 6.Seberapa puaskah Bapak / Ibu dengan 7 45 30 9 - Kemampuan Bapak / Ibu untuk (7.7) (49.5) (33.0) (9.9) (-) beraktivitas?

7.Seberapa puaskah Bapak / Ibu dengan 9 50 27 5 - Kemampuan Bapak/ Ibu untuk bekerja? (9.9) (54.9) (29.7) (5.5) (-)

5.1.4 Domain 2 - Psikologis

Domain 2 - psikologis terdiri dari 6 pertanyaan, dari hasil distribusi frekuensi didapat gambaran seberapa jauh lansia menikmati hidup sebanyak 53 responden (58.2) adalah dalam jumlah sedang, lansia merasa hidupnya berarti sebanyak 43 responden (47.3) adalah dalam jumlah sedang, lansia yang mampu berkonsentrasi sebanyak 57 responden (62.6) adalah sedikit, lansia yang memerima penampilannya sebanyak 43 reponden (47.3) adalah sedikit, lansia yang puas terhadap dirinya sebanyak 50 responden (54.9) adalah tidak

memuaskan, lansia yang memiliki perasaaan negative sebanyak 64 responden (70.3) adalah sangat sering.

Tabel 7. Distribusi frekuensi dan persentasi responden berdasarkan domain psikologis fokus pada frekuensi (n =91)

TSS S DJS SS DJB

Pertanyaan n= n= n= n= n=

(%) (%) (%) (%) (%) 1.Seberapa jauh Bapak/ Ibu menikmati 1 14 53 23 - hidup Bapak/ Ibu? (1.1) (15.4) (58.3) (25.3) (-) 2.Seberapa jauh Bapak/ Ibu merasa hidup 1 26 43 21 - Bapak/ Ibu berarti? (1.1) (28.6) (47.3) (23.1) (-) 3.Seberapa jauh Bapak/ Ibu mampu - 57 26 8 - berkonsentrasi? (-) (62.6) (28.6) (8.8) (-)

Tabel 8. Distribusi frekuensi dan persentasi responden berdasarkan domain psikologis fokus pada intensitas (n =91)

TSS S Sd Sr SD

Pertanyaan n= n= n= n= n=

(%) (%) (%) (%) (%) 4.Apakah Bapak/ Ibu dapat menerima 2 44 39 7 - Penampilan tubuh Bapak/ Ibu? (2.2) (47.3) (42.9) (7.7) (-)

Tabel 9. Distribusi frekuensi dan persentasi responden berdasarkan domain psikologis fokus pada evaluasi (n = 91)

STM TM BBS M SM

Pertanyaan n= n= n= n= n=

(%) (%) (%) (%) (%) 5.Seberapa puaskah Bapak/ Ibu terhadap 2 50 27 12 - diri Bapak/ Ibu? (2.2) (54.9) (29.7) (13.2) (-)

Tabel 10. Distribusi frekuensi dan persentasi responden berdasarkan domain psikologis pada frekuensi (n = 90)

TP J CS SS SI

Pertanyaan n= n= n= n= n=

(%) (%) (%) (%) (%) 6.Seberapa sering Bapak/ Ibu memiliki - - 23 64 4 Perasaan negatif seperti

(kesepian), Putus asa, cemas, dan depresi? (-) (-) (25.3) (70.3) (4.4)

5.1.5 Domain 3 - Hubungan Sosial

Domain 3 - hubungan sosial terdiri dari 3 pertanyaan gambaran dari hasil distribusi frekuensi didapat lansia yang puas terhadap hubungan sosial sebanyak 52 responden (57.1) adalah biasa- biasa saja, lansia yang puas terhadap hubungan seksual sebanyak 55 responden (60.4) adalah biasa-biasa saja, lansia yang puas mendapat dukungan dari teman sebanyak 57 responden (62.6) adalah biasa-biasa saja.

Tabel 11. Distribusi frekuensi dan persentasi responden berdasarkan domain hubungan sosial fokus pada evaluasi (n = 91)

STM TM BBS M SM

Pertanyaan n= n= n= n= n=

(%) (%) (%) (%) (%) 1.Seberapa puaskah Bapak/ Ibu dengan 5 26 52 8 - Hubungan personal/ sosial Bapak/ Ibu? (5.5) (28.6) (57.1) (8.8) (-) 2.Seberapa puaskah Bapak/ Ibu dengan 7 23 55 6 - Kehidupan seksual Bapak/ Ibu? (7.7) (25.3) (60.4) (6.6) (-)

Lanjutan tabel 11 STM TM BBS M SM

Pertanyaan n= n= n= n= n=

(%) (%) (%) (%) (%) 3.Seberapa puaskah Bapak/ Ibu dengan 3 20 57 11 - Dukungan yang Bapak/ Ibu peroleh (3.3) (22.0) (62.6) (12.1) (-) Dari teman Bapak/ Ibu?

5.1.6 Domain 4 - Lingkungan

Domain 4 - lingkungan terdiri dari 8 pertanyaan, gambaran yang didapat dari hasil distribusi frekuansi lansia yang merasa aman dalam kehidupannya sebanyak 52 responden (57.1) adalah biasa-biasa saja, seberapa bersih lingkungan tempat tinggal sebanyak 53 responden (58.2) adalah biasa-biasa saja, lansia yang dapat memenuhi kebutuhan 62 responden (68.1) adalah sedikit, seberapa jauh ketersediaan informasi sebanyak 57 responden (62.6) adalah sedikit, lansia yang memiliki kesempatan untuk rekreasi sebanyak 65 responden (65.9) adalah sedikit, lansia yang puas dengan tempat tinggalnya sebanyak 50 responden (54.9) adalah tidak memuaskan, kepuasan lansia terhadap pelayanan kesehatan sebanyak 53 responden (58.2) adalah tidak memuaskan, kepuasan lansia terhadap rekreasi sebanyak 44 responden (48.4) adalah tidak memuaskan.

Tabel 12. Distibusi frekuensi dan persentasi responden berdasarkan domain lingkungan fokus pada intensitas (n = 91)

TSS S DJS SS DJB

Pertanyaan n= n= n= n= n=

(%) (%) (%) (%) (%) 1.Secara umum, seberapa aman Bapak/ Ibu 1 19 52 18 1 Rasakan dalam kehidupan Bapak/ ibu (1.1) (20.9) (57.1) (19.8) (1.1) sehari-hari?

Lanjutan tabel 12 TSS S DJS SS DJB

Pertanyaan n= n= n= n= n=

(%) (%) (%) (%) (%) 2.Seberapa bersih Lingkungan tempat 3 22 53 13 - tinggal Bapak/ Ibu? (3.3) (24.2) (58.2) (14.3) (-)

Tabel 13. Distibusi frekuensi dan persentasi responden berdasarkan domain lingkungan fokus pada kapasitas (n = 91)

TSS S Sd Sr SD

Pertanyaan n= n= n= n= n=

(%) (%) (%) (%) (%) 3.Apakah Bapak/ Ibu dapat 3 62 19 7 - Memenuhi kebutuhan Bapak/ Ibu? (3.3) (68.1) (20.9) (7.7) (-) 4.Seberapa jauh ketersediaan informasi bagi 9 57 21 4 - kehidupan Bapak/ Ibu dari hari ke hari ? (9.9) (62.6) (23.1) (4.4) (-) 5.Seberapa sering Bapak/ Ibu memiliki 8 65 19 5 - kesempatan untuk bersenang-senang / (8.8) (65.9) (19.8) (5.5) (-) rekreasi ?

Tabel 14. Distibusi frekuensi dan persentasi responden berdasarkan domain lingkungan fokus pada kapasitas (n = 91)

STM TM BBS M SM

Pertanyaan n= n= n= n= n=

(%) (%) (%) (%) (%) 6.Seberapa puaskah Bapak/ Ibu dengan 6 50 23 11 1 kondisi tempat Bapak/ Ibu (6.6) (54.9) (25.3) (12.1) (1.1) tinggal saat ini ?

7.Seberapa puaskah Bapak/ Ibu dengan 3 53 28 7 - akses Bapak/ Ibu pada layanan kesehatan ? (3.3) (58.2) (30.8) (7.7) (-) 8.Seberapa puaskah Bapak/ Ibu dengan 11 44 23 13 - Rekreasi yang Bapak/ Ibu jalani? (12.1) (48.4) (25.3) (14.3) (-)

5.1.7 Persepsi lansia terhadap kualitas hidup dan kesehatan secara umum

Tabel 15 menunjukkan bahwa sebanyak 63 responden (69.2 %) menjawab kualitas hidup mereka di tingkat biasa-biasa saja, 22 responden (24.2 %) menjawab baik, dan sebanyak 68 responden ( 74.7 %) menjawab tingkat kepuasan terhadap kesehatan Bapak/ibu menjawab biasa-biasa saja.

Tabel 15. Distribusi frekuensi dan persentase persepsi kualitas hidup

SB Br BBS Ba SBa

Pertanyaan n= n= n= n= n=

(%) (%) (%) (%) (%) Bagaimana menurut Bapak/ Ibu kualitas - 14 63 13 1 Hidup Bapak/ Ibu ? (-) (15.4) (69.2) (14.3) (1.1) Bagaimana kepuasan Bapak/ Ibu - 1 68 22 - Terhadap kesehatan Bapak/ Ibu? (-) (1.1) (74.4) (24.2) (-)

5.2Pembahasan

5.2.1 Domain 1 – Fisik

Hasil penelitian yang dilakukan terhadap 91 responden di dapat mean sebesar 17.96. Hal ini terkait dengan nilai tertinggi didapat dari pertanyaan seberapa puaskah lansia dengan tidurnya sebanyak 74 responden (81.3%) menjawab tidak memuaskam, Menurut Nugroho (2000) pada lansia telah terjadi gangguan pada sistem perkemihan, salah satunya otot-otot vesika urinaria menjadi lemah, frekuensi buang air kecil meningkat yang menyebabkan lansia harus sering terbangun di malam hari dan mengganggu tidurnya.

Nilai terendah didapat dari pertanyaan seberapa jauh rasa sakit fisik lansia mencegah lansia dalam beraktivitas sesuai kebutuhan. Sebanyak 39 responden (42.9%) menjawab sedang, Hasil ini sesuai dengan penelitian Ilyas (1997) yang

menemukan bahwa lansia menderita berbagai penyakit yang berhubungan dengan penuaan antara lain hepertensi, diabetes mellitus, jantung koroner, rematik, dan asma sehingga menyebabkan aktivitas bekerja terganggu.

Dari hasi penelitian yang dilakukan terhadap 91 responden bahwa lansia yang memiliki kecukupan tenaga untuk beraktivitas sebanyak 53 responden (58.2%) lansia menjawab dalam porsi sedikit. Hal ini sesuai dengan Papalia (2001) yang menyebutkan bahwa perubahan-perubahan fisik yang terjadi pada lansia mengakibatkan dirinya tidak dapat mengerjakan berbagai aktivitas sebaik pada masa muda dulu.

Dari hasi penelitian yang dilakukan terhadap 91 responden seberapa baik kemampuan lansia dalam bergaul, sebanyak 49 responden (53.8%) menjawab baik. Menurut Hurlock (1999) mengatakan pada usia lansia mereka akan membangun ikatan dengan sesama kelompok usia mereka untuk menghindari kesepian akibat ditinggalkan anak yang tumbuh besar dan masa pensiun.

Dari hasi penelitian yang dilakukan terhadap 91 responden bahwa lansia yang memiliki kepuasan lansia dalam beraktivitas, sebanyak 45 responden (49.5%) menjawab tidak memuaskan. Seperti yang dikatakan Kuntjoro (2002) perubahan dalam peran sosial di masyarakat, selama yang bersangkutan masih sanggup, agar tidak merasa terasing atau diasingkan. Karena jika keterasingan terjadi akan semakin menolak untuk berkomunikasi dengan orang lain dan kadang-kadang terus muncul perilaku regresi seperti mudah menangis, mengurung diri, dan merengek-rengek bila bertemu dengan orang lain.

Dari hasi penelitian yang dilakukan terhadap 91 responden bahwa lansia yang puas dengan kemampuannya bekerja, sebanyak 50 responden (54.9%) menjawab tidak memuaskan. Seperti yang dikatakan Kuntjoro (2002), perubahan yang berkaitan dengan pekerjaan pada umumnya di awali ketika masa pensiun. Meskipun tujuan yang umum dari pensiun adalah agar para lansia dapat menikmati hari tua atau jaminan hari tua, namun dalam kenyataannya sering diartikan sebaliknya, karena pensiun sering diartikan sebagai kehilangan penghasilan, kedudukan, jabatan, peran, kegiatan, status, dan harga diri.

5.2.2 Domain 2- Psikologis

Hasil penelitian yang dilakukan terhadap 91 orang responden didapatkan mean sebesar 15.76. hal ini terkait dengan nilai tertinggi didapat dari pertanyaan seberapa sering lansia memiliki perasaan negatif seperti “feeling blue” (kesepian), putus asa, cemas, dan depresi sebanyak 64 responden menjawab sangat sering. Hal ini sesuai dengan yang dikatakan Kuntjoro (2002) bahwa akibat berkurangnya fungsi indera pendengaran, penglihatan, gerak fisik, dan sebagainya maka muncul gangguan fungsional atau bahkan kecacatan pada lansia. Misalnya badannya menjadi bungkuk, pendengaran sangat berkurang, penglihatan kabur, dan sebagainya sehingga sering menimbulkan keterasingan.

Nilai terendah didapat dari pertanyaan seberapa jauh lansia merasa hidupnya berarti sebanyak 43 responden (47.3%) menjawab biasa-biasa saja. Hal ini sesuai dengan yang dikatakan Nugroho (2000) pada lansia yang dulunya bekerja dan mengalami pensiun akan mengalami kehilangan finansial, status,

teman dan kegiatan dan lansia akan mengalami ketidakmampuanya dalam mengalami perubahan cara hidupnya.

Dari hasi penelitian yang dilakukan terhadap 91 responden bahwa seberapa jauh lansia menikmati hidup sebanyak 53 responden (58.2 %) menjawab sedang. Seperti yang dikatan WHO seberapa banyak pengalaman perasaan positif individu dari kesukaan, keseimbangan, kedamaian, kegembiraan, harapan, kesenangan dan kenikmatan dari hal-hal baik dalam hidup. Pandangan individu, dan perasaan pada masa depan.

Dari hasi penelitian yang dilakukan terhadap 91 responden bahwa lansia mampu berkonsentrasi, sebanyak 57 responden lansia menjawab dalam jumlah sedikit. Kuntjoro (2002) mengatakan pada umumnya setelah orang memasuki lansia maka ia mengalami penurunan fungsi kognitif dan psikomotor. Fungsi kognitif meliputi proses belajar, persepsi, pemahaman, pengertian, perhatian, dan lain-lain.

Dari hasi penelitian yang dilakukan terhadap 91 responden bahwa seberapa puaskah lansia terhadap dirinya, sebanyak 50 responden (54.9%) menjawab tidak memuaskan. J.W.Santrock, (2002) mengatakan pada lansia juga mengalami perubahan keberfungsian organ-organ dan alat reproduksi baik pria maupun wanita, dari perubahan fisik yang nyata dapat dilihat membuat lansia merasa minder atau kurang percaya diri jika harus berinteraksi dengan lingkungan.

5.2.3 Domain 3 - Hubungan Sosial

Hasil penelitian yang di lakukan terhadap 91 responden didapatkan mean sebesar 7.14. Hal ini terkait dengan nilai tertinggi didapat dari pertanyaan seberapa puaskah lansia dengan dukungan yang diperoleh dari teman sebanyak 57 responden (62.6%) menjawab biasa-biasa saja. Menurut Kuntjoro (2002) menyatakan bahwa pada umumnya lansia yang memiliki keluarga bagi orang- orang yang berbudaya ketimuran masih sangat beruntung karena anggota keluarga seperti anak, cucu, cicit, sanak saudara bahkan kerabat umumnya ikut membantu

(care) dengan penuh kesabaran dan pengorbanan.

Nilai terendah didapat dari pertanyaan seberapa puaskah lansia dengan hubungan personal ada 52 responden menjawab biasa-biasa saja. Hasil penelitian Suhartini (2004) menyatakan bahwa lansia yang tidak tinggal satu rumah dengan anak-anaknya berinisiatif untuk mengunjungi anak-anaknya, mereka tidak hanya menunggu dikunjungi atau diajak berkomunikasi terlebih dahulu oleh anaknya. Lansia menyadari kesibukan anak-anaknya baik dalam hal pekerjaan maupun dalam urusan rumah tangganya masing-masing.

Dari hasi penelitian yang dilakukan terhadap 91 responden bahwa kepuasan lansia terhadap hubungan seksual ada 55 responden menjawab biasa- biasa saja. Menurut Kuntjoro (2002) menyatakan bahwa pada umumnya lansia yang memiliki keluarga bagi orang-orang yang berbudaya ketimuran masih sangat beruntung karena anggota keluarga seperti anak, cucu, cicit, sanak saudara bahkan kerabat umumnya ikut membantu (care) dengan penuh kesabaran dan pengorbanan.

5.2.4 Domain 4 - Lingkungan

Hasil penelitian yang dilakukan terhadap 91 responden didapatkan mean sebesar 25.59. Hal ini terkait dengan nilai tertinggi didapat dari pertanyaan seberapa sering lansia memiliki kesempatan untuk rekreasi sebanyak 65 responden (65.9%) menjawab sedikit. Unit Penelitian Kualitas Hidup Universitas Toronto mengidentifikasikan Leisure becoming sebagai aktivitas yang menimbulkan relaksasi dan penurunan stress. Disini termasuk permainan kartu, pembicaraan dengan tetangga, dan kunjungan keluarga, atau aktivitas dengan durasi yang lama seperti liburan (Universitas Toronto, 2004).

Nilai terendah didapat dari pertanyaan seberapa puaskah lansia dengan rekreasi yang dijalani sebanyak 23 responden (25.3%) menjawab biasa-biasa saja.

Dari hasi penelitian yang dilakukan terhadap 91 responden bahwa lansia yang memiliki cukup uang untuk memenuhi kebutuhannya, sebanyak 62 responden (68.1%) menjawab sedikit.. Hal ini sesuai dengan penelitian Suhartini (2004) yang menemukan bahwa dengan keterbatasan yang ada pada lansia seperti rendahnya tingkat pendidikan, pembatasan umur, dan kecekatan dalam bekerja membuat mereka tidak memperoleh pekerjaan yang berdampak tidak adanya penghasilan yang bisa digunakan dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari.

Dari hasi penelitian yang dilakukan terhadap 91 responden bahwa secara umum seberapa aman lansia rasakan dalam kehidupannya sehari-hari, sebanyak 52 responden lansia menjawab dalam jumlah sedang. Untuk pertanyaan seberapa sehat lingkungan dimana lansia tinggal (berkaitan dengan sarana dan prasarana), sebanyak 53 responden lansia menjawab dalam jumlah sedang. Dari data yang

didapat dan fakta yang ditemukan di Kecamatan Cot Girek memiliki fasilitas yang cukup lengkap, salah satunya menggunakan air bersih untuk kebutuhan sehari- hari, selain itu lingkungannya juga asri dengan banyaknya tanaman atau pepohonan disekitar panti membuat para lansia dapat menghirup udara segar setiap pagi tanpa terkena polusi dari luar.

Dari hasi penelitian yang dilakukan terhadap 91 responden bahwa seberapa jauh ketersediaan informasi bagi kehidupan lansia dari hari ke hari, sebanyak 57 responden lansia menjawab sedikit. Dari data yang didapat mereka kurang mendapatkan informasi secara langsung mereka hanya mendapatkan dari televisi saja.

5.2.5 Kualitas Hidup Lansia di Kecamatan Cot Girek

Dari hasil penelitian yang dilakukan kepada 91 responden didapatkan gambaran score maksimum 85 dan minimum 52, dan didapat nilai rata-rata kualitas hidup pada penelitian ini adalah 67. Pada domain fisik didapat nilai mean 17.96 dikarenakan lansia tidak memiliki tenaga yang cukup untuk beraktivitas 53 responden menjawab sedikit, kepuasan lansia terhadap tidurnya 74 responden menjawab tidak memuaskan. Pada domain psikologis didapat nilai mean 15.76 dikarenakan kemampuan lansia dalam berkonsentrasi 57 responden menjawab sedikit, kepuasan lansia terhadap dirinya 50 responden menjawab tidak memuaskan, dan lansia yang sering memiliki perasaan negative seperti kesepian,putus asa, cemas dan depresi 64 responden menjawab sangat sering. Pada domain hubungan sosial didapat mean 7.14 dikarenakan kepuasan lansia dengan hubungan personal nya 52 responden menjawab biasa-biasa saja,

kepuasan lansia terhadap dukungan dari teman 57 responden menjawab biasa- biasa saja. Pada domain lingkungan di dapat nilai mean 19.90 dikarenakan ketersediaan informasi bagi lansia dari hari ke hari 57 responden menjawab sedikit, seberapa sering lansia memiliki kesempatan bersenang-senang 65 responden menjawab sedikit, kepuasan lansia terhadap akses pada pelayanan kesehatan 53 responden menjawab tidak memuaskan.

Hal ini didukung usia responden di kec, Cot girek mayoritas 71-80 tahun sebanyak 48 responden (52.7%), sehingga lansia kurang mampu melakukan aktivitas sehari-hari hal ini terkait semakin meningkatnya usia seseorang kemampuan otot-otot nya menurun. Masalah kesehatan yang dialami adalah hipertensi 40 responden (44.0%) hal ini berkaitan dengan semakin tinggi usia maka banyak masalah kesehatan yang dialami, penyakit kronis mempengaruhi kualitas hidup karena terjadi penurunan elastisitas aorta, katub jantung menebal menjadi kaku, kemampuan jantung memompa darah menurun (Nugroho, 2008).

Berdasarkan persepsi lansia terhadap kualitas hidupnya adalah biasa-biasa saja (69.2%), peneliti berasumsi hal ini dikarenakan banyaknya lansia yang mengeluh susah tidur dan sering terbangun malam hari, pola makan tidak teratur kurangnya perhatian dari keluarga serta banyak lansia yang belum mau menerima bantuan tenaga medis dalam pemulihan kesehatannya.

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN 6.1.Kesimpulan

Penelitian ini dilakukan terhadap 91 orang responden (lansia) yang tinggal di Kecamatan Cot Girek kab Aceh Utara. Hasil penelitian ini menggambarkan bagaimana kualitas hidup lansia yang tinggal di Kecamatan Cot Girek kab Aceh Utara tersebut apakah kualitas hidup nya tinggi atau rendah.

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan score dari kuesioner kualitas hidup dengan score maksimum adalah 85 dan score minimum adalah 52. Hal ini didukung oleh usia responden mayoritas 71-80 yahun sebanyak 48 responden (52.7%) sehingga lansia kuarang mampu melakukan aktivitasnya sehari-hari, hal ini terkait semakin meningkatnya usia seseorang makakemampuan otot-otot nya menurun jenis kelamin laki-laki yang paling dominan sebanyak 55 responden (60.4%) dan masalah kesehatan yang dialami adalah hipertensi 40 responden (44.0%) hal ini berkaitan dengan semakin tinggi usia maka semakin banyak masalah kesehatan yang dialami, penyakit kronis mempengaruhi kualitas hidup Karena terjadi penurunan elastisitas aorta, katub jantung menebal dan menjadi kaku, kemampuan jantung memompa darah menurun (Nugroho, 2008).

Score rata-rata kualitas hidup secara menyeluruh adalah 67, mean domain fisik 17.96, domain psikologis 15.76, domain hubungan sosial 7.14 dan domain lingkungan 19.90. Sedangkan berdasarkan persepsi lansia terhadap kualitas hidupnya adalah biasa-biasa saja (69.2%), Hal ini dikarenakan banyak lansia yang

belum mau menerima bantuan tenaga medis dalam pemulihan kesehatannya dan kurangnya perhatian dari keluarga.

6.2 Saran

6.1.1. Bagi Praktek Keperawatan

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan perawat dalam melaksanakan praktek keperawatan keluarga kearah yang lebih baik lagi dengan cara memberikan pendidikan kesehatan dan penyuluhan keperawatan gerontik.

6.1.2. Bagi Pendidikan Keperawatan

Dalam pendidikan keperawatan khususnya bagi mata ajar keperawatan gerontik dapat menjadi suatu pertimbangan untuk mempelajari kualitas hidup lansia sehingga nantinya dapat diaplikasikan ketika terjun langsung dimasyarakat.

6.1.3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini telah dilakukan dengan metode deskriptif maka untuk peneliti selanjutnya diharapkan dapat melengkapi penelitian ini dengan mengembangkan metode lain. Untuk penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan judul penelitian ini sebaiknya mengetahui keenam domain dari kualitas hidup, karena masih banyak yang harus di lihat dari domain tersebut tidak hanya domain fisik, psikologis, hubungan sosial, dan lingkungan sehingga hasil penelitian nantinya dapat menemukan sesuatu yang lebih berkembang lagi.

6.1.4 Bagi Keluarga Lansia

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan khususnya bagi keluarga lansia untuk meningkatkan perannya dalam melakukan perawatan terhadap lansia sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup lansia.

DAFTAR PUSTAKA

Alimul. (2007). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data. Jakarta : Salemba Medika.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi VI. Jakarta: Rineka Cipta.

BPS. Jumlah Penduduk Lansia Kecamatan. Dibuka pada website http:// badan pusat statistic.aceh_utara.com. Pasa tanggal 7 Mei 2012 pukul 14.20.

Donal. A. (2001). What is Quality of Life ?. Dibuka pada website http ://www.evidence-based-medicine.co.uk. Pada tanggal 7 Mei 2012 pukul 14.20 WIB.

Harlock, E.B. (1999). Psikologi Perkembangan : Suatu Pendekatan Sepanjang

Rentang Kehidupan. Jakarta ; Erlangga.

Hudaidah dan Aisyah. (2012). Kebudayaan Aceh. Dibuka pada website

Pada tanggal

28 Mei 2012 pukul 10.00 WIB.

Kuntjoro, Z.S. (2002). Masalah Kesehatan Jiwa Lansia. Dibuka pada website http:// www.e_psikologi.com/epsi/lanjutusia. Pada tanggal 7 Mei 2012 pukul 14.20 WIB.

Dokumen terkait