BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
tinggi.
Menurut Arikunto dalam Juliandi, (2015 hal.82) pengujian reliabilitas
dilakukan dengan Cronbach alpha, dikatakan reliabel bila hasil alpha ≥ 0,6
dengan rumus alpha sebagai berikut :
Dimana:
r = Reliabilitas instrumen
k = Banyaknya butir pertanyaan
𝜎𝑏² = Jumlah varians butir 𝜎𝑖² = Varians total
Kriteria pengujian reliabilitas adalah jika nilai koefisien realibilitas
(Cronbach Alpha) ˃ 0,6 maka kesimpulannya instrument yang diuji tersebut
adalah real (terpercaya) (Ghozali dalam Juliandi, 2015 hal.80).
Adapun pengujian instrument realibilitas dari butir item penelitian dapat
dilihat melalui tabel berikut dibawah ini:
[
] [ 𝜎 𝑏
Tabel III-9
Output Realibilitas Instrument
No. Item Variabel Cronbach Alpha rtabel Keterangan
1 Kompetensi (X1) 0.782 0,2787 Reliabel
2 Kompensasi (X2) 0.779 0,2787 Reliabel
3 Kinerja Karyawan (Y) 0.743 0,2787 Reliabel
Sumber: Data Penelitian (diolah), 2019
F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data
penelitian asosiatif dan kuantitatif yaitu penelitian yang dilakukan untuk mencari
pengaruh antara variabel satu dengan variabel yang lainnya. Dimana dalam
penelitian ini, teknik analisis regresi berganda untuk mengukur pengaruh
kompetensi dan Kompensasi terhadap kinerja karyawan.
1. Analisis Regresi Linear Berganda
(Sugiyono, 2016, hal.192) Keterangan: Y = Kinerja Karyawan A = konstanta X1 = Kompetensi X2 = Kompensasi
B1-b2 = Koefisien regresi, merupakan besarnya perubahan variabel terikat
akibat perubahan tiap-tiap unit varibael bebas.
Penggunaan Model Regresi Linear Berganda harus memenuhi asumsi klasik
antara lain:
a). Uji Normalitas Data
Uji menganalisis bertujuan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data
mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas ini memiliki dua cara
untuk menguji apakah distribusi data normal atau tidak, yaitu melalui pendekatan
histogram dan pendekatan grafik. Pada pendekatan histogram data berdistribusi
normal apabila distribusi data tersebut tidak melenceng kekiri atau melenceng
kekanan. Pada pendekatan grafik, data berdistribusi normal apabila titik mengikuti
data disepanjang garis diagonal.
b). Uji Multikolineritas
Digunakan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya
korelasi yang kuat dan tinggi diantara variabel independen.Apabila terdapat
korelasi antar variabel bebas, maka terjadi multikolineritas, demikian juga
sebaliknya.Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara
variabel independen.Pengujian multikolineritas dilakukan dengan melihat VIF
antar variabel independen dan nilai tolerance. Batasan yang umum dipakai untuk
menunjukkan adanya multikolineritas adalah nilai toilerance < 0,10 atau sama
dengan VIF ˃ 10.
c). Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah
regeresi terjadi ketidaksamaan varians dari residul satu pengamatan kepangamatan
lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap,
maka disebut homoskedastisitas, dan jika varians berbeda disebut
prediksi variabel independen dengan nilai residualnya. Dasar analisis yang dapat
digunakan untuk menentukan heteroskedastisitas antara lain :
- Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu yang
teratur (bergelombang melebar kemudian menyempit). Maka telah terjadi
heteroskedastisitas.
- Jika tidak ada pola yang jelas seperti titik meyebar diatas dan dibawah
angka 0 pada sumbu Y. maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
2. Pengujian Hipotesis a. Uji t
Uji statistik t dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing
variabel independen terhadap variabel dependen. Dimana uji t mencari thitung dan
membandingkan dengan ttabel apakah variabel independen secara parsial
memiliki pengaruh yang signifikan atau tidak dengan variabel dependen. Adapun
tahapan-tahapan pengujian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut :
1) Hipotesisditentukan dengan formula nol secara statistik di uji dalam bentuk:
a) Jika Ho:b1=0,berarti tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel
independen terhadap variabel dependen secara parsial.
b) Jika Ho: b1 ≠ 0, berarti ada pengaruh yang signifikan antara variabel
independenn terhadap variabel dependen secara parsial.
2) Menghitung nilai signifikan t dengan rumus :
Untuk mengetahui signifikan atau tidaknya hubungan variabel bebas
terhadap variabel terikat digunakan uji T:
Sugiyono (2016:184)
√ √
Keterangan :
t = Nilai t hitung
r = Koefisien korelasi
n = Banyaknya sampel
Kriteria Pengujian Hipotesis dalam penelitian ini:
Ho:β = 0, artinya variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel
dependen.
Ho:β ≠ 0, artinya variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen.
Dasar pengambilan keputusan dalam pengujian ini adalah :
1) Jika –ttabel ≤ thitung ≤ ttabel maka Ho diterima, artinya variabel
independen tidak berpengaruh signifikan terhadap dependen.
2) Jika –ttabel ≥ thitung ≥ ttabel maka Ho ditolak, arti variabel independen
berpengaruh signifikan terhadap dependen.
b. Uji F
Untuk mengetahui apakah variabel bebas secara bersama-sama berpengaruh
secara signifikan atau tidak terhadap variabel terikat dan sekaligus juga untuk
menguji hipotesis kedua. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan
signifinance level taraf nyata 0,05 (α=5%) dengan rumus :
Sugiyono (2016:192)
Keterangan:
Fh = Nilai F hitung
R = Koefisien Korelasi Berganda
k = Jumlah Variabel Independent
n = Jumlah Anggota Sampel
Kriteria Pengujian hipotesis yaitu :
Ho :β= 0, artinya variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel
dependen.
Ho :β≠ 0, artinya variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen.
Dasar Pengambilan keputusan dalam pengujian ini adalah :
1) Jika –Ftabel ≤ Fhitung ≤ Ftabel maka Ho diterima, artinya variabel
independen tidak berpengaruh signifikan terhadap dependen.
2) Jika Fttabel ≥ Fhitung ≥ Ftabel maka Ho ditolak, arti variabel independen
berpengaruh signifikan terhadap dependen.
3. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi pada intinya mengukur ketepatan atau kecocokan
garis regresi yang dibentuk dari hasil pendugaan terhadap hasil yang
diperoleh.Nilai koefisien determinasi antara nol dan satu.Nilai R2 yang kecil
berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi
variabel dependen amat terbatas. Untuk mengetahui seberapa besar presentase
yang dapat di jelaskan variabel bebas terhadap variabel terikat :
Arfan,dkk, (2014:199)
Dimana :
D = Koefisien determinasi
(Ryx1x2)² = Koefisien variabel bebas dengan variabel terikat
100% = Presentasi kontribusi D = R² x 100%
52
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Data Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis melakukan pengolahan data dalam bentuk
angket yang terdiri dari 12 pernyataan untuk variabel X1, 8 pernyataan untuk variabel X2 dan 12 pernyataan untuk variabel Y, dimana yang menjadi variabel X1 adalah kompetensi, variabel X2 adalah kompensasi dan yang menjadi variabel Y adalah kinerja karyawan. Angket yang disebarkan ini diberikan kepada
keseluruhan karyawan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtanadi Cabang
HM. Yamin Medan sebanyak 50 karyawan.
a. Identitas Responden
Untuk mengetahui identitas responden maka dapat dilihat dari
karakteristik responden sebagai berikut:
1) Berdasarkan jenis kelamin.
Untuk mengetahui tingkat persentase jenis kelamin dari 50 responden,
dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel IV-1.
Jenis Kelamin Responden
JENIS KELAMIN
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Laki-Laki 25 50.0 50.0 50.0
Perempuan 25 50.0 50.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
Sumber: Hasil Angket Penelitian (Diolah 2019)
Dari tabel diatas total responden adalah sebanyak 50 orang, berdasarkan
jenis kelamin responden dapat diketahui 25 responden dengan persentase 50%
responden laki-laki dan 25 responden dengan persentase 50% responden
perempuan. Berdasarkan tabel diatas, maka dapat disimpulkan bahwa responden
dalam penelitian ini adalah seimbang.
2) Berdasarkan usia
Usia responden yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah usia
dari 20 - > 50 tahun. Untuk mengetahui tingkat persentasenya dapat dilihat pada
tabel berikut ini.
Tabel IV-2.
Usia Responden
USIA
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 20-29th 27 54.0 54.0 54.0
30-39th 18 36.0 36.0 90.0
40-49th 5 10.0 10.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
Hasil Angket Penelitian (Diolah 2019)
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa mayoritas usia responden berada
diantara 20-29 tahun dapat diketahui 27 responden dengan persentase 54 %, 20-39
tahun diperoleh 18 responden dengan perolehan 36% dan 40-49 tahun dapat
diketahui 5 responden dengan persentase 5 %. Berdasarkan data tersebut, dapat
dilihat bahwa data didominasi oleh responden berusia 20-29 tahun.
3) Berdasarkan Pendidikan
Untuk mengetahui tingkat persentasenya karakteristik responden melalui
Tabel IV-3.
Jenis Pendidikan
PENDIDIKAN
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid SMA/SMK 24 48.0 48.0 48.0
Diploma 10 20.0 20.0 68.0
Sarjana 16 32.0 32.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
Hasil Angket Penelitian (Diolah 2019)
Tabel diatas menunjukkan bahwa yang menjadi responden dalam
penelitian ini yaitu responden yang memiliki jenjang Pendidikan SMA/SMK
sebanyak 24 responden sebesar 48%, Diploma 10 responden dengan perolehan
20%, Sarjana sebanyak 16 responden dengan persentasi sebesar 32%.
4) Berdasarkan Masa Kerja
Karakteristik responden jika dilihat dari jenis pekerjaan dapat dilihat
melalui tabel dibawah ini:
Tabel IV-4
Berdasarkan Masa Kerja
MASA KERJA
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 1-5TH 24 48.0 48.0 48.0
6-10th 10 20.0 20.0 68.0
>10TH 16 32.0 32.0 100.0 Total 50 100.0 100.0
Hasil Angket Penelitian (Diolah 2019)
Berdasarkan data diatas dapat dilihat bahwa jenis responden dari maka
kerja terbagi menjadi 24 responden dengan persentasi 48% memiliki masa kerja
antara 1-5 tahun, 10 responden dengan persentasi 20% memiliki masa kerja 6-10th dan 16 responden dengan persentasi 32% memiliki masa kerja di atas 10 tahun.
2. Deskripsi Variabel Penelitian
a. Variabel Kompetensi
Dalam hal ini menunjukkan tujuan tentang data yang diperoleh dari hasil
angket yang tersebar dengan item yang berhubungan dengan kompetensi yang
merupakan variabel bebas dalam penelitian ini sebagaimana dikemukakan pada
tabel berikut dibawah ini:
Tabel IV-5
Skor Angket Variabel X1 (Kompetensi)
Item SS ( 5 ) S ( 4 ) KS ( 3 ) TS ( 2 ) STS ( 1 ) Pernyataan F % F % F % F % F % 1 9 18 21 42 11 22 9 18 0 0 2 9 18 22 44 3 6 16 32 0 0 3 8 16 23 46 19 38 0 0 0 0 4 6 12 16 32 26 52 2 4 0 0 5 9 18 21 42 11 22 9 18 0 0 6 9 18 21 42 11 22 9 18 0 0 7 6 12 25 50 17 34 2 4 0 0 8 9 18 21 42 11 22 9 18 0 0 9 9 18 21 42 11 22 9 18 0 0 10 9 18 22 44 3 6 16 32 0 0 11 8 16 23 46 19 38 0 0 0 0 12 6 12 16 32 26 52 2 4 0 0
Sumber: Data Penelitian (diolah 2019)
Berdasarkan data tabulasi skor angket X1 (Kompetensi) di atas dapat
diuraikan sebagai berikut:
1. Frekuensi jawaban responden untuk pernyataan 1, diketahui bahwa 9 orang
(18%) menyatakan sangat setuju, 21 orang (42%) menyatakan setuju, 11
orang (22%) menyatakan kurang setuju, 9 orang (18%) menyatakan tidak
2. Frekuensi jawaban responden untuk pernyataan 2, diketahui bahwa 9 orang
(18%) menyatakan sangat setuju, 22 orang (44%) menyatakan setuju, 3 orang
(6%) menyatakan kurang setuju, 16 orang (32%) menyatakan tidak setuju.
3. Frekuensi jawaban responden untuk pernyataan 3, diketahui bahwa 8 orang
(16%) menyatakan sangat setuju, 23 orang (46%) menyatakan setuju, dan 19
orang (38%) menyatakan kurang setuju.
4. Frekuensi jawaban responden untuk pernyataan 4, diketahui bahwa 6 orang
(12%) menyatakan sangat setuju, 16 orang (32%) menyatakan setuju, 26
orang (52%) menyatakan kurang setuju, 2 orang (4%) menyatakan tidak
setuju dan tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju.
5. Frekuensi jawaban responden untuk pernyataan 5, diketahui bahwa 9 orang
(18%) menyatakan sangat setuju, 21 orang (42%) menyatakan setuju, 11
orang (22%) menyatakan kurang setuju, 9 orang (18%) menyatakan tidak
setuju dan tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju.
6. Frekuensi jawaban responden untuk pernyataan 6, diketahui bahwa 9 orang
(18%) menyatakan sangat setuju, 21 orang (42%) menyatakan setuju, 11
orang (22%) menyatakan kurang setuju, 9 orang (18%) menyatakan tidak
setuju dan tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju.
7. Frekuensi jawaban responden untuk pernyataan 7, diketahui bahwa 6 orang
(12%) menyatakan sangat setuju, 25 orang (50%) menyatakan setuju, 17
orang (34%) menyatakan kurang setuju, 2 orang (4%) menyatakan tidak
setuju dan tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju.
8. Frekuensi jawaban responden untuk pernyataan 8, diketahui bahwa 9 orang
orang (22%) menyatakan kurang setuju, 9 orang (18%) menyatakan tidak
setuju dan tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju.
9. Frekuensi jawaban responden untuk pernyataan 9, diketahui bahwa 9 orang
(18%) menyatakan sangat setuju, 21 orang (42%) menyatakan setuju, 11
orang (22%) menyatakan kurang setuju, 9 orang (18%) menyatakan tidak
setuju dan tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju.
10. Frekuensi jawaban responden untuk pernyataan 10, diketahui bahwa 9 orang
(18%) menyatakan sangat setuju, 22 orang (44%) menyatakan setuju, 3 orang
(6%) menyatakan kurang setuju, 16 orang (32%) menyatakan tidak setuju dan
tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju.
11. Frekuensi jawaban responden untuk pernyataan 11, diketahui bahwa 8 orang
(16%) menyatakan sangat setuju, 23 orang (46%) menyatakan setuju, 19
orang (38%) menyatakan kurang setuju, dan tidak ada responden yang
menyatakan tidak setuju maupun sangat tidak setuju.
12. Frekuensi jawaban responden untuk pernyataan 12, diketahui bahwa 6 orang
(12%) menyatakan sangat setuju, 16 orang (32%) menyatakan setuju, 26
orang (52%) menyatakan kurang setuju, 2 orang (4%) menyatakan tidak
setuju dan tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju.
b. Variabel Kompensasi
Dalam hal ini menunjukkan tujuan tentang data yang diperoleh dari hasil
angket yang tersebar dengan item yang berhubungan dengan kompensasi yang
merupakan variabel bebas dalam penelitian ini sebagaimana dikemukakan pada
Tabel IV-6.
Skor Angket Variabel X2 (Kompensasi)
Item SS ( 5 ) S ( 4 ) KS ( 3 ) TS ( 2 ) STS ( 1 ) Pernyataan F % F % F % F % F % 1 1 2 27 54 22 44 0 0 0 0 2 14 28 33 66 2 4 1 2 0 0 3 11 22 34 68 5 10 0 0 0 0 4 1 2 26 52 23 46 0 0 0 0 5 13 26 34 68 3 6 0 0 0 0 6 3 6 31 62 16 32 0 0 0 0 7 13 26 35 70 2 4 0 0 0 0 8 14 28 32 64 4 8 0 0 0 0
Sumber: Data Penelitian (diolah 2019)
Berdasarkan data tabulasi skor angket X2 (Kompensasi) di atas dapat
diuraikan sebagai berikut:
1. Frekuensi jawaban responden untuk pertanyaan 1, diketahui bahwa 1 orang
(2%) menyatakan sangat setuju, 27 orang (54%) menyatakan setuju, 22 orang
(44%) menyatakan kurang setuju, dan tidak ada orang yang menjawab tidak
setuju maupun sangat tidak setuju.
2. Frekuensi jawaban responden untuk pertanyaan 2, diketahui bahwa 14 orang
(28%) menyatakan sangat setuju, 33 orang (66%) menyatakan setuju, 2 orang
(4%) menyatakan kurang setuju, 1 orang (2%) menyatakan tidak setuju dan
tidak ada orang yang menyatakan sangat tidak setuju.
3. Frekuensi jawaban responden untuk pertanyaan 3, diketahui bahwa 11 orang
(22%) menyatakan sangat setuju, 34 orang (68%) menyatakan setuju, 5 orang
(10%) menyatakan kurang setuju, dan tidak ada yang menjawab tidak setuju
4. Frekuensi jawaban responden untuk pertanyaan 4, diketahui bahwa 1 orang
(2%) menyatakan sangat setuju, 26 orang (52%) menyatakan setuju, 23 orang
(46%) menyatakan kurang setuju, dan tidak ada yang menjawab tidak setuju
maupun sangat tidak setuju.
5. Frekuensi jawaban responden untuk pertanyaan 5, diketahui bahwa 13 orang
(26%) menyatakan sangat setuju, 34 orang (68%) menyatakan setuju, 3 orang
(6%) menyatakan kurang setuju, dan tidak ada yang menjawab tidak setuju
maupun sangat tidak setuju.
6. Frekuensi jawaban responden untuk pertanyaan 6, diketahui bahwa 3 orang
(6%) menyatakan sangat setuju, 31 orang (62%) menyatakan setuju, 16 orang
(32%) menyatakan kurang setuju, dan tidak ada yang menjawab tidak setuju
maupun sangat tidak setuju.
7. Frekuensi jawaban responden untuk pertanyaan 7, diketahui bahwa 13 orang
(26%) menyatakan sangat setuju, 35 orang (70%) menyatakan setuju, 2 orang
(4%) menyatakan kurang setuju, dan tidak ada yang menjawab tidak setuju
maupun sangat tidak setuju.
8. Frekuensi jawaban responden untuk pertanyaan 8 ,diketahui bahwa 14 orang
(28%) menyatakan sangat setuju, 32 orang (64%) menyatakan setuju, dan
tidak ada yang menjawab tidak setuju maupun sangat tidak setuju.
c. Variabel Kinerja Karyawan
Dalam hal ini menunjukkan tujuan tentang data yang diperoleh dari hasil
yang merupakan variabel terikat dalam penelitian ini sebagaimana dikemukakan
pada tabel.
Tabel IV-7
Skor angket variabel Y (Kinerja Karyawan)
Item SS ( 5 ) S ( 4 ) KS ( 3 ) TS ( 2 ) STS ( 1 ) Pernyataan F % F % F % F % F % 1 8 16 21 42 11 22 10 20 0 0 2 13 26 28 56 3 6 6 12 0 0 3 16 32 19 38 10 20 5 10 0 0 4 10 20 24 48 10 20 6 12 0 0 5 10 20 25 50 11 22 4 8 0 0 6 5 10 38 76 1 2 6 12 0 0 7 8 16 30 60 11 22 1 2 0 0 8 8 16 24 48 11 22 7 14 0 0 9 13 26 28 56 3 6 6 12 0 0 10 16 32 20 40 10 20 4 8 0 0 11 10 20 25 50 10 20 5 10 0 0 12 10 20 25 50 11 22 4 8 0 0
Sumber: Data Penelitian (diolah 2019)
Berdasarkan data tabulasi skor angket Y (Kinerja Karyawan) di atas dapat
diuraikan sebagai berikut:
1. Frekuensi jawaban responden untuk pernyataan 1, diketahui bahwa 8 orang
(16%) menyatakan sangat setuju, 21 orang (42%) menyatakan setuju, 11
orang (22%) menyatakan kurang setuju, 10 orang (20%) menyatakan tidak
setuju dan tidak ada orang menyatakan sangat tidak setuju.
2. Frekuensi jawaban responden untuk pernyataan 2, diketahui bahwa 13 orang
(26%) menyatakan sangat setuju, 28orang (56%) menyatakan setuju, 3 orang
(6%) menyatakan kurang setuju, 6 orang (12%) menyatakan tidak setuju dan
3. Frekuensi jawaban responden untuk pernyataan 3, diketahui bahwa 16 orang
(32%) menyatakan sangat setuju, 19 orang (38%) menyatakan setuju, 10
orang (20%) menyatakan kurang setuju, 5 orang (10%) menyatakan tidak
setuju dan tidak ada orang menyatakan sangat tidak setuju.
4. Frekuensi jawaban responden untuk pernyataan 4, diketahui bahwa 10 orang
(20%) menyatakan sangat setuju, 24 orang (48%) menyatakan setuju, 10
orang (20%) menyatakan kurang setuju, 6 orang (12%) menyatakan tidak
setuju dan tidak ada orang menyatakan sangat tidak setuju.
5. Frekuensi jawaban responden untuk pernyataan 5, diketahui bahwa 10 orang
(20%) menyatakan sangat setuju, 25 orang (50%) menyatakan setuju, 11
orang (22%) menyatakan kurang setuju, 4 orang (8%) menyatakan tidak
setuju dan tidak ada orang menyatakan sangat tidak setuju.
6. Frekuensi jawaban responden untuk pernyataan 6, diketahui bahwa 5 orang
(10%) menyatakan sangat setuju, 38 orang (76%) menyatakan setuju, 1 orang
(2%) menyatakan kurang setuju, 6 orang (12%) menyatakan tidak setuju dan
tidak ada orang menyatakan sangat tidak setuju.
7. Frekuensi jawaban responden untuk pernyataan 7, diketahui bahwa 8orang
(16%) menyatakan sangat setuju, 30 orang (60%) menyatakan setuju, 11
orang (22%) menyatakan kurang setuju, 1 orang (2%) menyatakan tidak
setuju dan tidak ada orang menyatakan sangat tidak setuju.
8. Frekuensi jawaban responden untuk pernyataan 8, diketahui bahwa 8 orang
(16%) menyatakan sangat setuju, 24 orang (48%) menyatakan setuju, 11
orang (22%) menyatakan kurang setuju, 7 orang (14%) menyatakan tidak
9. Frekuensi jawaban responden untuk pernyataan 9, diketahui bahwa 13 orang
(26%) menyatakan sangat setuju, 28 orang (56%) menyatakan setuju, 3 orang
(6%) menyatakan kurang setuju, 6 orang (12%) menyatakan tidak setuju dan
tidak ada orang menyatakan sangat tidak setuju.
10. Frekuensi jawaban responden untuk pernyataan 10,diketahui bahwa 16 orang
(32%) menyatakan sangat setuju, 20 orang (40%) menyatakan setuju, 10
orang (20%) menyatakan kurang setuju, 4orang (8%) menyatakan tidak setuju
dan tidak ada orang menyatakan sangat tidak setuju.
11. Frekuensi jawaban responden untuk pernyataan 11,diketahui bahwa 10 orang
(20%) menyatakan sangat setuju, 25 orang (50%) menyatakan setuju, 10
orang (20%) menyatakan kurang setuju, 5 orang (10%) menyatakan tidak
setuju dan tidak ada orang menyatakan sangat tidak setuju.
12. Frekuensi jawaban responden untuk pernyataan 12,diketahui bahwa 10 orang
(20%) menyatakan sangat setuju, 25 orang (50%) menyatakan setuju, 11
orang (22%) menyatakan kurang setuju, 4 orang (8%) menyatakan tidak
setuju dan tidak ada orang menyatakan sangat tidak setuju.
3. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas data adalah bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.
Gambar IV-1
Sumber: Hasil pengolahan SPSS, 2019
Gambar IV-2
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS, 2019
Pada Grafik normal P-Plot di atas terlihat bahwa titik-titik meyebar dan
berada di sekitar garis diagonal dan searah garis diagonal, dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa variabel kinerja keuangan dapat dikatakan normal.
b. Uji Multikolonieritas
Uji multikoliniaritas diperlukan dalam suatu penelitian yang memiliki
variabel independen lebih dari satu. Hal ini untuk mengetahui apakah didalam
suatu model regresi ditemukan adanya hubungan atau korelasi antar variabel
independen. Jika nilai variance inflation factor (VIF) tidak lebih dari 10 dan nilai
tolerance tidak kurang dari 0,1 maka model dapat dikatakan terbebas dari
multikolinearitas.
Tabel IV-10
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients T Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 (Constant) 17.024 19.027 .895 .000
Kompetensi .294 .231 .187 1.275 .009 .951 1.052 Kompensasi .399 .426 .137 2.938 .003 .951 1.052 a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
Sumber: Hasil pengolahan SPSS, 2019
Variabel kompetensi, memiliki nilai VIF sebesar 1,052 nilai tolerance
sebesar 0,951, variabel kompensasi memiliki nilai VIF sebesar 1,052 nilai
tolerance sebesar 0,951 artinya kedua variabel terbebas dari multikolinearitas
(karena tidak melebihi 4 atau 5).
c. Uji Heteroskedastisitas
Menguji terjadinya perbedaan variance residual suatu priode pengamatan
kepriode pengamatan yang lain, atau gambaran hubungan antara nilai yang
diprediksikan dengan studentized deleted residual nilai tersebut. Cara
memprediksi ada tidaknya heterokadastisitas pada suatu model dapat dilihat dari
pola gambar scatterplot. pada model regresi berganda tidak terdapat
heterokedastisitas. Jika titik-titik menyebar di atas dan bawah atau sekitar angka 0
maka model regresi tidak terjadi heterokedastisitas.
Gambar IV-3.
Sumber: Hasil pengolahan SPSS, 2019
4. Regresi Linear Berganda
Analisis regresi disusun untuk melihat hubungan yang terbangun antara
variabel penelitian, apakah hubungan yang terbangun positif atau hubungan
negatif. Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dilakukan, maka dapat
diketahui bahwa model hubungan dari analisis regresi linear bergandadapat dilihat
melalui tabel berikut ini:
Tabel IV-11
Uji Regresi Linear Berganda Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients T Sig. B Std. Error 1 (Constant) 17.024 19.027 .895 .000 Kompetensi .294 .231 1.275 .009 Kompensasi .399 .426 2.938 .003
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan Sumber: Hasil pengolahan SPSS, 2019
Berdasarkan pada tabel di atas maka dapat disusun model persamaan
regresinya adalah sebagai berikut:
Y = 17,024 + 294 X1 + 399 X2
Persamaan di atas memperlihatkan bahwa semua variabel X (Kompetensi
dan Kompensasi) memiliki koefisien yang positif, berarti semua variabel
a. Uji Parsial (Uji T)
Uji T digunakan untuk menguji pengaruh secara parsial, bagaimana
pengaruh masing-masing variabel independen (kompetensi dan kompensasi)
terhadap variabel dependen (kinerja karyawan). Analisis regresi linier sederhana
digunakan untuk mengetahui pengaruh antara satu variabel independen dengan
satu variabel dependen yang ditampilkan dalam bentuk persamaan regresi.
Pengujian ini menggunakan kriteria:
1. Jika thitung> ttabel, maka Ha diterima dan H0 ditolak atau variabel bebas memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat.
2. Dan jika thitung< ttabel, maka Ha ditolak dan H0 diterima, atau variabel bebas tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel
terikat. Tabel IV-11 Hasil uji T Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 17.024 19.027 .895 .000 Kompetensi .294 .231 .187 1.275 .009 Kompensasi .399 .426 .137 2.938 .003 a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
Sumber: Hasil pengolahan SPSS, 2019
Dalam uji t ini dilakukan pada derajat kebebasan (n-k-1), dimana n adalah
jumlah responden dan k adalah jumlah variabel. Untuk tingkat keyakinan yang
digunakan adalah 95% atau α = 5%.
Dari data di atas dan pengolahan SPSS dapat diketahui:
thitung X1 = 1,275 thitung X2 = 2,938 ttabel = 1,6772
Berdasarkan hasil pengujian secara parsial pengaruh antara kompetensi
dan kompensasi terhadap kinerja karyawan diperoleh nilai thitung 1,275 < ttabel 1,6772 jadi dapat disimpulkan hipotesa Ha ditolak dan Ho diterima artinya
variabel kompetensi tidak berpengaruh secara parsial terhadap kinerja karyawan.
Kemudian variabel kompensasi memiliki nilai thitung 2,938 > ttabel 1,6772 jadi dapat disimpulkan hipotesa Ha diterima dan Ho ditolak artinya variabel
kompensasi berpengaruh secara parsial terhadap kinerja karyawan.
b. Uji Simultan (Uji F)
Uji simultan bertujuan untuk mengetahui apakah variabel-variabel
independen (variabel kompetensi dan kompensasi) memiliki pengaruh secara
bersama-sama terhadap variabel dependen (kinerja karyawan). Pengujian ini
menggunakan kriteria jika p-value < dari level of significant yang ditentukan
maka variabel indepeden secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel
dependen, atau dapat melihat nilai F. Jika nilai Fhitung > Ftabel maka secara bersamaan variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Ftabel dapat dihitung dengan cara df1 = k - 1 dan df2 = n - k, dimana n adalah jumlah responden dan k adalah jumlah variabel dependen dan independen. Maka df1 = 3 - 1 = 2 kemudian df2 = 50 - 3 = 47, maka didapat Ftabel nya adalah 3,20.
Tabel IV-12 Hasil Uji F
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 186.668 2 93.334 3.338 .362b
Residual 4226.952 47 89.935 Total 4413.620 49
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
b. Predictors: (Constant), Kompensasi, Kompetensi
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa diperoleh nilai Fhitung sebesar 3,338 sedangkan Ftabel sebesar 3,20 maka Fhitung > Ftabel. Maka Ha diterima dan h0 ditolak sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa variabel X1 (kompetensi), X2 (kompensasi) secara bersama-sama berpengaruh namun tidak signifikan terhadap variabel Y (kinerja karyawan).
5. Uji Determinasi (R2)
Uji Koefisien Determinasi bertujuan untuk mengetahui seberapa besar
kemampuan variabel independen (variabel kompetensi dan kompensasi)
menjelaskan variabel dependen (kinerja karyawan) atau untuk mengetahui besar
presentase variasi variabel terikat yang dijelaskan pada variabel bebas, maka
dicarilah nilai R2 (R square). Jika angka lebih mendekati satu maka dinyatakan hubungan antara kedua variabel dinyatakan sangat kuat. Berikut ini hasil SPSS
yang menggambarkan tentang niai (R2) pada penelitian ini.
Tabel IV-12
Hasil Uji R Square
Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Change Statistics Durbin-Watson R Square Change F Change df1 df2 Sig. F Change 1 .206a .042 .002 9.48341 .042 1.038 2 47 .362 2.062 a. Predictors: (Constant), Kompensasi, Kompetensi
b. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
Sumber: Hasil pengolahan SPSS, 2019
Dapat dilihat bahwa nilai R= 0,042 dan R2(R square) = 0,002. Artinya bahwa model regresi yang diperoleh mampu menjelaskan didalam variabel
kompetensi dan kompensasi dapat mempengaruhi kinerja karyawan sebesar 2%,
sedangkan sisanya (98%) dipengaruhi oleh variabel-variabel lain.