• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Gambaran Umum Pasar Klewer

Pasar Klewer merupakan pusat perdagangan tekstil terbesar di Jawa Tengah. Dalam setiap aktivitasnya pasar Klewer melibatkan beberapa jenis pekerjaan yang salah satunya adalah pekerja jasa kuli angkut. Keseluruhan dari pekerja jasa kuli angkut adalah laki-laki. Jumlah anggota kuli angkut di pasar Klewer adalah 50 orang. Dimana pekerjaan mereka adalah mengangkut barang seperti kain atau pakaian dari agen barang tersebut dan dipaketkan sampai ke kios pedagang yang berada di dalam pasar. Setiap harinya pekerja jasa kuli angkut bekerja selama 6 jam. Beban yang diangkut tenaga kerja kebanyakan lebih dari 40 kg dan hal ini melebihi batas ketentuan yang telah ditetapkan oleh Permenakertranskop No. Per. 01/MEN/1978 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam Penebangan dan Pengangkatan Kayu.

B. Karakteristik Responden

Karakteristik pekerja jasa kuli angkut yang dilihat adalah usia, masa kerja dan jenis kelamin. Hal tersebut menjadi salah satu penyebab dari kelelahan kerja pada tenaga kerja. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 34 responden. Jenis kelamin responden yang ada dalam penelitian ini

adalah laki-laki karena di pasar Klewer tidak ada kuli angkut wanita. Tabel distribusi usia dan masa kerja responden dapat dilihat sebagai berikut :

1. Usia Responden

Dari hasil penelitian terhadap 34 responden menunjukkan bahwa distribusi responden berdasarkan usia diketahui bahwa usia terendah responden adalah 20 tahun dan usia tertinggi responden adalah 50 tahun. Distribusi usia responden dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 3. Distribusi Usia Responden

No Rentang Usia (Tahun) Jumlah Presentase (%) Jumlah Kumulatif 1 20-25 6 17,65 17,65 2 26-30 5 14,71 32,36 3 31-35 3 8,82 41,18 4 36-40 4 11,76 52,94 5 41-45 5 14,71 67,65 6 46-50 11 32,35 100 Jumlah Total 34 100

Sumber : Hasil pengukuran pada tanggal 20 April 2010

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa usia responden terendah atau termuda pada kelompok usia 20-25 tahun yang berjumlah 6 orang (17,65%) dan usia tertinggi atau tertua pada kelompok usia 46-50 tahun yang berjumlah 11 orang (32,35%).

Jika ditinjau dari distribusi usia responden dari tiap-tiap kelompok usia diperoleh usia responden dalam penelitian ini yang terbanyak pada rentang usia antara 46-50 tahun yaitu sebesar 32,35%.

2. Masa Kerja Responden

Dari hasil penelitian terhadap 34 responden menunjukkan bahwa distribusi responden berdasarkan masa kerja diketahui masa kerja tertinggi

adalah 28 tahun dan masa kerja terendah adalah 6 tahun. Distribusi masa kerja responden dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 4. Distribusi Masa Kerja Responden

No Rentang Masa Kerja (Tahun) Jumlah Presentase (%) Jumlah Kumulatif 1 6-10 18 52,94 52,94 2 11-15 5 14,71 67,65 3 16-20 6 17,65 85,3 4 21-25 3 8,82 94,12 5 >25 2 5,88 100 Jumlah Total 34 100

Sumber : Hasil pengukuran pada tanggal 20 April 2010

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa masa kerja responden dengan masa kerja baru atau pekerja baru adalah 6-10 tahun yang berjumlah 18 orang (52,94%) dan masa kerja responden lama atau pekerja lama adalah >25 tahun berjumlah 2 orang (5,88%).

C. Analisis Univariat

1. Tekanan Panas

Tekanan panas merupakan salah satu faktor luar yang menjadi penyebab kelelahan. Tekanan panas yang ada di pasar Klewer Surakarta bersumber dari ventilasi udara yang buruk sehingga menimbulkan tekanan panas. Pengukuran tekanan panas dilakukan di dalam pasar Klewer dengan mengambil titik pengukuran di sekitar tempat kerja. Data pengukuran tekanan panas pada lingkungan kerja di pasar Klewer Surakarta adalah sebagai berikut :

Tabel 5. Data Pengukuran Tekanan Panas.

No Lokasi pengukuran Indek Suhu Basah Bola (OC)

1 Titik I 26,4

2 Titik II 27,6

3 Titik III 28,1

4 Titik IV 27,4

Sumber : Pengukuran pada tanggal 20 April 2010

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa pengukuran yang dilakukan di empat titik yang berada di dalam pasar Klewer diperoleh hasil pengukuran antara 26,4 OC sampai dengan 28,1 OC. Hasil pengukuran dari masing-masing lokasi titik pengukuran tersebut melebihi NAB untuk iklim kerja tekanan panas sehingga tidak sesuai dengan Kepmenaker No. Kep-51/MEN/1999 dengan kategori kerja sedang yaitu 28,0 OC karena variasi kerja yang dilakukan oleh pekerja jasa kuli angkut di pasar Klewer Surakarta 75% kerja dan 25% istirahat..

2. Kebisingan

Kebisingan merupakan faktor luar yang dapat menimbulkan kelelahan kerja. Kebisingan berasal dari suara kendaraan yang berada disekitar pasar Klewer, suara musik dan suara penjual dan pembeli yang melakukan proses jual beli. Pengukuran kebisingan dilakukan dengan mengambil titik-titik pengukuran di sekitar tempat kerja. Hasil pengukuran kebisingan yang ada di pasar Klewer Surakarta adalah sebagai berikut : Tabel 6. Data Pengukuran Intensitas Kebisingan

No Lokasi pengukuran ISBB (OC)

1 Titik I 78

2 Titik II 78

3 Titik III 79

4 Titik IV 79

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa pengukuran kebisingan yang dilakukan di empat titik pengukuran diperoleh hasil pengukuran antara 78 dBA sampai dengan 79 dBA. Hasil pengukuran dari masing-masing titik tersebut diperoleh hasil bahwa pengukuran kebisingan masih di bawah NAB. Hal ini sesuai dengan Kepmenaker No. Kep-51/MEN/1999 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika di Tempat Kerja. Yang dimaksud dengan NAB adalah standart faktor tempat kerja yang dapat diterima tenaga kerja tanpa mengakibatkan penyakit atau gangguan kesehatan dalam pekerjaan sahari-hari untuk waktu yang tidak melebihi 8 jam sehari dan 40 jam seminggu adalah 85 dBA.

3. Beban Kerja

Pekerjaan mengangkat dan mengangkut merupakan pekerjaan yang sehari-hari dilakukan oleh pekerja jasa kuli angkut di pasar Klewer Surakarta. Berat beban yang diangkut oleh pekerja jasa kuli angkut sangat bervariasai atau berbeda-beda. Untuk beban kerja ≤40 kg merupakan beban kerja ringan, sedangkan untuk beban kerja lebih dari ≥40 kg merupakan beban berat. Berat beban kerja yang diterima oleh pekerja jasa kuli angkut di pasar Klewer dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 7. Berat Beban Kerja pada Pekerja Jasa Kuli Angkut

No Berat Beban (Kg) Jumlah Presentase (%)

1 10-20 2 5,88 2 21-30 5 14,71 3 31-40 6 17,65 4 41-50 3 8,82 5 51-60 9 26,47 6 61-70 4 11,76 7 71-80 5 14,71 Jumlah Total 34 100

Tabel 8. Berat Beban Kerja

No Berat Beban Jumlah Presentase (%)

1 Berat beban kerja ≥40 kg 21 61,76

2 Berat bebankerja kurang ≤40 kg 13 38,24

Jumlah Total 34 100

Sumber : Hasil pengukuran pada tanggal 20 April 2010

Dari tabel pengukuran berat beban kerja di atas dapat diketahui bahwa berat beban angkat dan angkut yang dilakukan oleh pekerja jasa kuli angkut di pasar Klewer Surakarta kebanyakan adalah ≥40 kg. Maka dapat disimpulkan bahwa dalam melakukan kegiatan mengangkat dan mengangkut ini tenaga kerja mengalami kelebihan berat beban kerja. 4. Kelelahan Kerja

Berdasarkan perhitungan terhadap 34 responden pekerja jasa kuli angkut di pasar Klewer Surakarta dengan menggunakan Kuesioner Alat Ukur Perasaan Kelelahan Kerja (KUPK2) yang disusun oleh Suma’mur (1996), dengan total skor 60. Untuk skor ≤30 responden tidak mengalami kelelahan sedangkan untuk skor ≥30 responden mengalami kelelahan. Hasil pengukuran kelahan adalah sebagai berikut :

Tabel 9. Hasil Pengukuran Kelelahan Kerja

No Skor kelelahan Kerja Jumlah Presentase (%)

1 1-10 2 5,88 2 11-20 5 14,71 3 21-30 8 23,53 4 31-40 9 26,47 5 41-50 7 20,59 6 51-60 3 8,82 Jumlah Total 34 100

Berdasarkan perhitungan kelelahan kerja dengan menggunakan skor kelelahan terhadap 34 responden dengan beban kerja ≤40 kg dan beban kerja ≥40 kg maka diperoleh data sebagai berikut :

Tabel 10. Hasil Pengukuran Kelelahan Kerja dengan Beban Kerja ≤40 kg

No Beban kerja 40Kg Jumlah Presentase (%)

1 Lelah 2 15,38

2 Tidak lelah 11 84,62

Jumlah Total 13 100

Sumber : Hasil pengukuran pada tanggal 20 April 2010

Tabel 11. Hasil Pengukuran Kelelahan Kerja dengan Beban Kerja 40 kg

No Beban kerja ≥40 Kg Jumlah Pesentase (%)

1 Lelah 17 80,95

2 Tidak lelah 4 19,05

Jumlah Total 21 100

Sumber : Hasil pengukuran pada tanggal 20 April 2010

Dari tabel pengukuran kelelahan pada pekerja jasa kuli angkut di pasar Klewer Surakarta di atas dapat diketahui bahwa beban kerja yang diangkat oleh pekerja jasa kuli angkut di pasar Klewer kebanyakan ≥40 kg. Maka dapat disimpulkan bahwa dalam melakukan kegiatan mengangkat dan mengangkut ini tenaga kerja mengalami kelelahan karena mengangkat beban ≥40 kg.

D. Analisis Bivariat

Analisis bivariat dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh beban kerja terhadap kelelahan kerja yaitu diperoleh nilai χ2

=11,468 dan nilai p = 0,001 sehingga dapat disimpulkan bahwa p<0,01 sehingga ada pengaruh yang sangat signifikan antara beban kerja dengan kelelahan kerja. Selengkapnya lihat lampiran 1.

BAB V PEMBAHASAN

A. Karakteristik Responden

Sampel dalam penelitian ini adalah tenaga kerja jasa kuli angkut di pasar Klewer Surakarta yang memenuhi kriteria inklusi yang berjumlah 34 orang. Berdasarkan data kuesioner yang dibagikan pada pekerja jasa kuli angkut pada waktu dilakukan penelitian maka dapat diketahui bahwa pekerja jasa kuli angkut dengan usia yang paling tua adalah 50 tahun sedangkan usia yang termuda adalah 20 tahun. Dari penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui usia terbanyak dalam penelitian ini adalah 46-50 tahun. Hal tersebut dapat menimbulkan kelelahan pada pekerja jasa kuli angkut karena semakin bertambahnya usia seseorang maka semakin berkurangnya kemapuan fisik sehingga mudah lelah (David Lambert, 1996). Keadaan tersebut dapat diatasi dengan mengkonsumsi makanan yang bergizi. Seorang tenaga kerja dengan keadaan gizi yang baik akan memiliki kapasitas kerja dan ketahanan tubuh yang lebih baik, begitu juga sebaliknya (Sugeng Budiono, A.M, dkk, 2003). Selain itu pekerja dalam mengangkut beban harus disesuaikan dengan kemampuan fisiknya agar tidak menimbulkan kelelahan.

Selain usia, kelelahan juga dipengaruhi oleh berat beban kerja yang diangkat dan jarak angkat beban. Dari hasil penelitian pekerja jasa kuli angkut di pasar Klewer sebagian besar mengangkat beban ≥40 kg dalam sekali angkat

sehingga pekerja jasa kuli angkut mengalami kelelahan dan jarak angkat beban yang terlalu jauh dapat menimbulkan kelelahan karena semakin jauh jarak angkat beban maka semakin besar energi yang dikeluarkan untuk pekerjaan mengangkat dan mengangkut (Sugeng Budiono, A.M, dkk,2003)..

B. Analisis Univariat

1. Tekanan Panas

Hasil pengukuran tekanan panas di pasar Klewer Surakarta melebihi nilai ambang batas yaitu antara 26,4 OC sampai dengan 28,1 OC. Hal ini tidak sesuai dengan Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor : Kep-51/MEN/1999 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika di tempat kerja, nilai tersebut termasuk dalam kategori kerja sedang yaitu 28,0 OC karena variasi kerja yang dilakukan oleh pekerja jasa kuli angkut di pasar Klewer Surakarta 75% kerja dan 25% istirahat. Untuk NAB Iklim Kerja Indek Suhu Basah dan Bola dapat di lihat pada tabel 12.

Tabel 12. NAB Indek Suhu Basah dan Bola

ISBB (0C)

Dokumen terkait