• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penelitian dilakukan dengan menggunakan 25 sampel elastomeric chain merk RMO tipe short berukuran panjang 6 lingkaran (20 mm) yang telah dibagi menjadi 5 kelompok dengan jumlah masing-masing kelompok berjumlah 5 buah. Berdasarkan pengukuran yang dilakukan terhadap sampel dapat dilihat gambaran force yang dihasilkan oleh elastomeric chain pada Tabel 2.

Tabel 2. FORCE YANG DIHASILKAN ELASTOMERIC CHAIN . SAMPEL FORCE 1 5% (21 mm) 115 2 125 3 120 4 115 5 125 6 10% (22 mm) 155 7 150 8 145 9 150 10 150 11 20% (24 mm) 185 12 175 13 185 14 190 15 175 16 30% (26 mm) 220 17 220 18 225 19 225 20 220 21 40% (28 mm) 245 22 250 23 245 24 250 25 245

Tabel 2 menunjukkan force yang dihasilkan elastomeric chain sesuai dengan jarak peregangan yang telah ditentukan yakni 5% (21 mm), 10% (22 mm), 20% (24 mm), 30% (26 mm) dan 40% (28 mm) dengan masing-masing kelompok berjumlah 5 buah. Dapat dilihat bahwa semakin besar jarak peregangan maka semakin besar pula

force yang dihasilkan. Hasil analisis data yang telah dilakukan yakni perhitungan

nilai mean atau rata-rata, standar deviasi dan estimasi dari force dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. NILAI RATA-RATA, STANDAR DEVIASI DAN ESTIMASI FORCE

ELASTOMERIC CHAIN KELOMPOK FORCE ESTIMASI FORCE n X SD X SD 5% (21 mm) 5 120 5 120 5 113.793 - 126.207 10% (22 mm) 5 150 3.53 150 3.53 145.618 - 154.382 20% (24 mm) 5 182 6.71 182 6.71 173.670 - 190.330 30% (26 mm) 5 222 2.74 222 2.74 218.599 - 225.401 40% (28 mm) 5 247 2.74 247 2.74 243.599 - 250.401

Tabel 3 menunjukkan rata-rata force yang dihasilkan elastomeric chain, standar deviasi serta estimasi force dengan confidence interval 95%. Dapat dilihat rata-rata force yang dihasilkan pada peregangan 5% adalah 120 gram, rata-rata force pada peregangan 10% adalah 150 gram, rata-rata force pada peregangan 20% adalah 182 gram, rata-rata force pada peregangan 30% adalah 222 gram, dan rata-rata force

pada peregangan 40% adalah 247 gram. Pada Tabel 3 juga dapat dilihat estimasi dari

force yang dihasilkan elastomeric chain apabila menggunakan sampel yang lebih

besar dengan tingkat kepercayaan atau confidence interval 95%. Estimasi force pada peregangan 5% adalah 113.793 - 126.207 gram, pada peregangan 10% estimasi force-nya adalah 145.618 - 154.382 gram, pada peregangan 20% estimasi force-force-nya adalah 173.670 - 190.330 gram, pada peregangan 30% estimasi force-nya adalah 218.599 - 225.401 gram dan pada peregangan 40% estimasi force-nya adalah 243.599 - 250.401 gram.

BAB 5 PEMBAHASAN

Penelitian ini merupakan studi deskriptif untuk mengetahui besarnya force dari elastomeric chain sesuai dengan jarak peregangannya. Dengan mengetahui hal tersebut maka jarak peregangan dari elastomeric chain dapat disesuaikan dengan pergerakan gigi yang diinginkan dalam perawatan ortodonti sehingga force yang dihasilkan tidak melebihi dari force yang dibutuhkan.

Cara pengukuran force elastomeric chain dilakukan dengan menggunakan alat pengukur force merk Correx buatan Dentaurum Swiss. Sampel yang dipakai adalah elastomeric chain merk RMO tipe short berwarna bening dengan ukuran 6 lingkaran atau 20 mm. Total sampel yang dipakai adalah berjumlah 25 buah yang terdiri dari 5 kelompok dengan masing-masing kelompok berjumlah 5 buah. Dari sampel tersebut dilakukan pengukuran force dan dilanjutkan dengan analisis rata-rata, standar deviasi dan estimasi force untuk mengetahui force dari tiap-tiap jarak peregangan. Hasil dari penelitian ini yakni besarnya force yang dihasilkan elastomeric chain dapat dilihat pada tabel 2 dan nilai rata-rata, standar deviasi dan estimasi dari force elastomeric

chain dengan tingkat kepercayaan 95% dapat dilihat pada Tabel 3.

Berdasarkan hasil penelitian didapat bahwa pada penambahan jarak peregangan sebesar 5%, rata-rata force yang dihasilkan elastomeric chain adalah 120 gram. Pada penambahan jarak peregangan sebesar 10%, rata-rata force yang dihasilkan adalah 150 gram. Pada penambahan jarak peregangan sebesar 20%, rata-rata force yang dihasilkan adalah 182 gram. Pada penambahan jarak peregangan

sebesar 30%, rata-rata force yang dihasilkan adalah 222 gram. Pada penambahan jarak peregangan sebesar 40%, rata-rata force yang dihasilkan adalah 245 gram. Dapat dilihat bahwa semakin besar jarak peregangan maka semakin besar pula force yang dihasilkan elastomeric chain. Perlu diperhatikan bahwa pemberian force yang terlalu besar pada gigi dapat menyebabkan terjadinya pergerakan gigi dengan resorpsi tulang tidak langsung atau undermining resorption. Oleh karena itu dalam perawatan ortodonti yang menggunakan elastomeric chain, jarak peregangannya perlu diperhatikan agar force yang diberikan tidak terlalu besar.

Rock dkk serta Young dan Sandrik menyatakan penggunaan elastomeric

chain yang ideal adalah dengan penambahan peregangan sebesar 50-70%.

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh berbeda dengan pendapat tersebut. Dari hasil penelitian, hanya dengan peregangan 5-10% sudah menghasilkan force sebesar 100-150 gram sedang peregangan elastomeric chain diatas 10% akan menghasilkan

force yang lebih besar dari 150 gram. Dari hasil penelitian Andreasen dan Bishara,

pada peregangan elastomeric chain sebesar 50–70% akan menghasilkan force sebesar 300 gram. Mereka menyarankan peregangan ini untuk mengkompensasi force decay dari elastomeric chain. Jika initial force diberikan dalam jumlah yang besar maka

force yang akan tersisa akan semakin besar pula. Maka pergerakan gigi yang terjadi

tidak akan berhenti akibat force yang hilang. Oleh karena itu mereka menyarankan pemberian initial force yang lebih besar dari force yang diinginkan dalam perawatan.4

Pada hasil penelitian dapat dilihat bahwa semakin besar jarak peregangan maka semakin besar pula force yang dihasilkan. Terlihat bahwa interval force pada jarak 5% - 10% adalah 30 gram. Pada jarak 10% - 20 % intervalnya adalah 32 gram.

Pada jarak 20% - 30% intervalnya adalah 40 gram dan pada jarak 30% - 40% intervalnya adalah 22 gram. Tetapi pada jarak peregangan 40% dapat dilihat bahwa interval force yang dihasilkan menjadi kecil. Hal ini terjadi disebabkan karena force

decay dari bahan tersebut. Dari hasil penelitian, pada interval peregangan 30–40%

telah terjadi force decay sehingga force-nya menjadi berkurang. Jika elastomeric

chain diregang dengan jarak yang besar maka akan terjadi deformasi pada bahan

tersebut yang akan menyebabkan force yang dihasilkan berkurang.4 Oleh karena itu semakin besar jarak peregangan yang dilakukan maka interval force akan semakin kecil.

Force yang dihasilkan elastomeric chain dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti fluoride, udara, ozon, prosedur disinfeksi dan sterilisasi, suhu, pH, proses pengunyahan, diet dan stain. Namun dalam penelitian ini pengaruh tersebut diabaikan karena peneliti ingin mengetahui berapa initial force yang dihasilkan dari elastomeric

BAB 6

Dokumen terkait