• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN

4.1 Data Demografis Sampel

Sampel yang menyetujui informed consent terdiri dari 50 orang (25 orang pria dan 25 orang wanita) yang berumur dari 17 tahun hingga 20 tahun. Kemudian dilakukan wawancara dan dilakukan radiografi panoramik di bagian Radiologi Kedokteran Gigi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara.

4.2 Data Statistik Ukuran Kanalis Mandibularis Kiri

Nilai rata-rata ukuran vertikal linear pada kanalis mandibularis kiri, didapatkan bahwa nilai D1, D2, D4, D5, D6 dan D7 lebih besar pada pria dibandingkan dengan wanita, sedangkan D3 lebih kecil pada pria dibandingkan dengan wanita. Nilai rasio R1 dan R2 lebih besar pada wanita sedangkan R3 lebih besar pada pria.

Tabel 1. Data statistik nilai rata-rata ukuran kanalis mandibularis kiri.

Pengukuran (mm) Pria Wanita

D1 13.1 11.17 D2 16.0 13.18 R1 0.20 0.87 D3 9.9 10.16 D4 15.31 13.06 R2 0.71 0.82 D5 7.83 6.8 D6 10.14 8.06 D7 44.26 39.25 R3 0.23 0.21

4.3 Data Statistik Posisi Kanalis Mandibularis Kiri

Hasil yang diperoleh pada pria dan wanita didapatkan posisi kanalis mandibularis lebih banyak dijumpai pada posisi 1 yaitu kanalis mandibularis dekat dengan apeks gigi molar 3 (Madeira 2003).

Tabel 2. Data statistik posisi kanalis mandibularis menurut Madeira (2003).

Jenis Kelamin

Posisi Kanalis Mandibularis 1 2 3 Pria 11 (44%) 5 (20%) 9 (36%) Wanita 13 (52%)4 (16%) 8 (32%)

4.4 Analisis Menggunakan Uji Beda Dua Mean Independen (T-test Unpaired)

Hasil yang diperoleh dari analisis uji beda dua mean (T-test Unpaired) didapatkan nilai p < 0.05 pada ukuran D1, D2, D4, D5, D6 dan D7. Pada ukuran D3 dari analisis uji beda 2 mean (T-test Unpaired) didapatkan nilai p > 0.05.

Tabel 3. Data analisis ukuran D1 hingga D7

Significance (2-tailed) D1 0.001 D2 0.000 D3 0.681 D4 0.021 D5 0.031 D6 0.020 D7 0.001

Hasil yang diperoleh dari data analisis uji beda dua mean (T-test Unpaired) didapatkan pada R1, R2 dan R3hasil nilai p > 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan.

Tabel 4.Data analisis rasio R1, R2 dan R3.

Significance (2-tailed)

R1 0.550

R2 0.172

BAB 5 PEMBAHASAN

Pada penelitian ini menggunakan mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi USU yang berumur dari 17 hingga 20 tahun.Penelitian ini dilakukan untuk melihat perbedaan ukuran dan posisi kanalis mandibularis berdasarkan jenis kelamin.Informasi jenis kelamin dan umur didapatkan dengan melakukan wawancara dan pengisisan kuesioner.Seleksi sampel dilakukan secara acak. Setelah dilakukan pengisian informed consent, selanjutnya sampel melakukan radiografi panoramik digital.

Pada penelitian ini dilakukan uji beda dua mean (T-test Unpaired) untuk melihat perbedaan signifikan pada ukuran kanalis mandibularis berdasarkan jenis kelamin. Kemudian dilakukan perbandingan nilai rata-rata antara pria dan wanita pada ukuran D1 hingga D7.

Ukuran D1 merupakan ukuran jarak vertikal antara batas titik inferior foramen mentalis hingga batas titik inferior dasar mandibular. Pada pengukuran D1, didapatkan hasil ukuran nilai rata-rata pada pria (13,1) lebih besar dibandingkan dengan hasil ukuran nilai rata-rata pada wanita (11,17). Dari hasil analisis T-test Unpaired didapatkan nilai p (0,001) dimana nilai p < 0,05. Terdapat perbedaan yang siginifikan pada ukuran D1 berdasarkan jenis kelamin.

Ukuran D2 adalah jarak vertikal antara batas titik superior foramen mentalis hingga batas titik superior puncak alveolar. Pada pengukuran D2, didapatkan nilai rata-rata pada pria (16,0) lebih besar dibandingkan dengan nilai rata-rata pada wanita (13,18). Dari hasil analisis T-test Unpaired didapatkan nilai p (0,000) yaitu p < 0,05. Terdapat perbedaan yang signifikan pada ukuran vertikal D2 berdasarkan jenis kelamin.

R1 merupakan nilai rasio antara ukuran D1 dan D2.Perhitungan nilai ini adalah untuk meneliti posisi vertikal foramen mentalis. Hasil analisis data R1 (D1/D2) didapatkan nilai p (0,550) yaitu p > 0,05. Tidak terdapat perbedaan yang

signifikan pada ukuran R1 berdasarkan jenis kelamin. Hasil penelitian ini sama dengan penelitian hasil Amorim et al (2009) dan Rashid S et al (2011) bahwa tidak terdapat perbedaan pada posisi vertikal foramen mentalis berdasarkan jenis kelamin. Pada penelitian ini didapatkan posisi foramen mentalis terletak lebih dekat ke dasar mandibula.Hal ini sesuai dengan penelitian Teerijoki-Oksa et al (2002). Penentuan posisi foramen mentalis penting untuk menentukan posisi yang tepat pada saat melakukan anastesi nervus mentalis dan perawatan implan pada regio gigi premolar.3

Ukuran D3 adalah jarak vertikal antara batas titik inferior kortikal kanalis mandibularis hingga batas titik inferior dasar mandibular pada anterior ramus mandibular. Pada pengukuran D3, nilai rata-rata pada wanita (10,16) lebih besar dibandingkan dengan nilai rata-rata pada pria (9,9). Dari hasil analisis T-test Unpaired didapatkan nilai p (0,681) yaitu nilai p > 0,05. Tidak dijumpai perbedaan yang signifikan pada ukuran D3 berdasarkan jenis kelamin.

Ukuran D4 merupakan jarak vertikal antara batas titik superior kortikal kanalis mandibularis hingga batas titik inferior oblique line. Pada pengukuran D4, didapatkan nilai rata-rata pada pria (15,31) adalah lebih besar dibanding dengan nilai rata-rata pada wanita (13,06). Dari hasil analisis T-test Unpaired didapatkan nilai p (0,021) dimana nilai p < 0,05. Dijumpai perbedaan yang signifikan pada ukuran D4 berdasarkan jenis kelamin.

R2 merupakan nilai rasio antara D3 dan D4.R2 diukur untuk menentukan posisi vertikal jalur kanalis mandibularis dalam mandibular. Dari hasil analisis T-test Unpaired, didapatkan hasil nilai p (0,172) yaitu P > 0,05. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada pengukuran R2 berdasarkan jenis kelamin. Hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian Simonton et al (2009), Amorim et al (2009) dan Rashid S et al (2011) yang menyatakan bahwa, tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada posisi jalur kanalis mandibularis berdasarkan jenis kelamin. Secara umum posisi jalur inferior alveolar nerve yang terletak pada kanalis mandibularis adalah sama pada pria dan wanita dan tidak terpengaruh dengan faktor kelamin dan umur.7

Ukuran D5 adalah jarak vertikal antara batas titik paling inferior kortikal kanalis mandibularis hingga batas titik inferior dasar mandibular.D5 diukur untuk

meneliti curvature pada kanalis mandibularis. Pada pengukuran D5, didapatkan nilai rata-rata pada pria (7,83) lebih besar dibandingkan dengan nilai rata-rata pada wanita (6,8). Dari hasil analisis T-test Unpaired didapatkan nilai p (0,031) yaitu nilai p < 0,05. Dijumpai perbedaan yang signifikan pada nilai D5 berdasarkan jenis kelamin.

Ukuran D6 adalah jarak vertikal antara batas titik inferior mandibular notch hingga batas titik superior foramen mandibularis. Pada pengukuran D6, didapatkan nilai rata-rata pada pria (10,14) lebih besar dibandingkan nilai rata-rata pada wanita (8,06). Dari hasil analisis T-test Unpaired diperoleh nilai p (0,020) yaitu nilai p < 0,05. Dijumpai perbedaan yang signifikan pada ukuran D6 berdasarkan jenis kelamin.

Ukuran D7 adalah jarak vertikal antara batas titik inferior mandibular notch hingga batas titik inferior ramus mandibula.Pada pengukuran D7, didapatkan nilai rata-rata pada pria (44.26) lebih besar dibanding dengan nilai rata-rata pada wanita (39.25). Dari analisis T-test Unpaired didapatkan nilai p (0,001) dimana p < 0,005. Terdapat perbedaan yang signifikan pada ukuran D7 berdasarkan jenis kelamin.

R3 merupakan nilai rasio antara ukuran D6 dan D7.R3 dihitung untuk meneliti posisi vertikal foramen mandibularis. Hasil analisis T-test Unpaired didapatkan nilai p (0,317) yaitu p > 0,05. Tidak dijumpai perbedaan yang signifikan pada posisi foramen mandibularis berdasarkan jenis kelamin. Hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian Amorim et al (2009) dan Rashid S et al (2011) yang menyatakan bahwa posisi foramen mandibularis secara vertikal terletak pada regio tengah ramus mandibularis, dimana posisinya terletak rata-rata setengah dari jarak vertikal ramus mandibula.4 Hasil pengukuran ini penting dalam hal melakukan perencanaan perawatan untuk kasus pembedahan yang melibatkan ramus mandibular. Pada kasus pembedahan, penentuan dan lokalisir foramen mandibularis yang tepat dapat mencegah terjadinya pendarahan dan kerusakan permanen pada foramen mandibularis.4 Perawatan Saggital Oesteotomy pada mandibula yang dilakukan pada perawatan orthognati, penentuan posisi foramen mandibularis juga penting. Dengan penghitungan nilai rata-rata, dapat dilakukan estimasi regio dan lokasi dimana jarum anestesi harus dimasukkan dengan tepat.417

Dari hasil penelitian didapati nilai rata-rata pada ukuran D1, D2, D6 dan D7 lebih besar pada pria dibandingkan dengan wanita. Hasil penelitian ini adalah sama dengan penelitian Amorim et al (2009) dan Rashid et al (2011). Penelitian Enlow dan Hans (2002)mendapatkan hasil bahwa pada usiadewasa, tingkat kecepatan pertumbuhan rahang lebih tinggi pada pria dimana dimensi kraniofasial pada pria lebih besar 5 - 9% dibandingkan pada wanita.Terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan hal ini, di antaranya adalah faktor hormon seks seperti estrogen dan progesteron. Selain itu, faktor lain yang dapat mempengaruhi tingkat kecepatan pertumbuhan rahang adalah tensi otot mastikasi. Apabila terjadinya proses mastikasi, otot mastikasi akan memberi tekanan terhadap tulang rahang dan hal ini akan menstimulasi pertumbuhan rahang. Pria mempunyai otot mastikasi yang lebih kuat dibandingkan dengan wanita.Faktor ini menyebabkan rahang pria lebih besar dibanding wanita.Dua faktor ini dapat menyebabkan perbedaan pada hasil ukuran D1, D2, D6 dan D7.3,4,6

Ukuran D3, D4 dan D5 menunjukkan jalur dan curvature pada kanalis mandibularis. Bagi hasil ukuran nilai rata-rata D3, didapati pada wanita nilai rata-rata D3 lebih besar dibandingkan dengan pria, tetapi, tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada ukuran tersebut berdasarkan jenis kelamin. Hasil penelitian adalah sama dengan penelitian Amorim et al (2009) dan Rashid et al (2011). Nilai rata-rata D4 didapati lebih besar pada pria (15.31) dibandingkan dengan wanita (13.06) dan terdapat perbedaan yang signifikan berdasarkan jenis kelamin.Bagi ukuran D5, didapati ukurannya lebih besar pada pria dan terdapat perbedaan yang siginifikan pada ukuran tersebut berdasarkan jenis kelamin. Hasil ini adalah sama dengan penelitian yang telah dilakukan sebelum yaitu penelitian Amorim et al (2009) dan Rashid et al (2011) bahwa pada wanita didapati posisi titik paling inferior kortikal kanalis mandibularis lebih rendah dan lebih dekat ke dasar mandibular dibandingkan dengan pria.

Penelitian ini juga meneliti posisi kanalis mandibularis menurut Madeira (2003). Hasil yang didapati adalah, pada kedua pria dan juga wanita, posisi kanalis mandibularis paling banyak dijumpai pada posisi 1 yaitu kanalis mandibularis adalah

dekat dengan apeks gigi molar tiga. Hasil penelitian ini adalah sama dengan hasil penelitian Rodrigues et al (2011). Dari hasil tersebut menyatakan bahwa posisi kanalis mandibularis tidak terpengaruh dengan jenis kelamin.18,19 Posisi kanalis mandibularis dijumpai dekat ke apeks gigi molar tiga, terdapat banyak resiko dalam melakukan ekstraksi gigi molar tiga. Pengetahuan tentang posisi kanalis mandibularis dan kedekatannya dengan apeks gigi posterior penting semasa dan selepas melakukan perawatan endodontik pada regio gigi posterior.20 Pengetahuan akurat tentang posisi inferior alveolar nerve penting supaya dapat menghindari terjadinya kesalahan atau iatrogenic error.21 Dokter gigi harus berhati-hati pada saat melakukan ekstraksi gigi molar tiga agar menghindari kerusakan inferior alveolar nerve.3 Resiko terjadinya kerusakan terhadap inferior alveolar nerve sewaktu ekstraksi gigi molar tiga adalah sebanyak 0,5% – 5 %. 4

Dokumen terkait