Setelah melakukan penelusuran terhadap berbagai literatur hasil penelitian yang relevan, peneliti menemukan beberapa tulisan yang
33 Ancok, D. d, Psikologi Islami Solusi Atas Problem-Problem Psikologi (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2005)
terkait dengan tema yang penulis angkat. Diantaranya adalah:
1. Pengaruh Tingkat Religiusitas Terhadap Perilaku Displin Di MAN Swit Boyolali. Persamaannya membahas tentang religiusitas, sedangkan perbedaannya Siti Nurjanah meneliti tentang sikap disiplin anak remaja dan penulis meneliti tentang karakter anak di usia remaja.
2. Peran Orang Tua Dalam Mengembangkan Religiusitas Remaja Di Desa Siduharjo. Skripsi Sumarno, Thn 2017. Persamaannya membahas tentang peran orang tua terhadap religiusitas anak di usia remaja, sedangkan perbedaannya Sumarno meneliti tentang sikap remaja dan penulis meneliti tentang karakter di usia remaja.
3. Hubungan Religiusitas dengan Kenakalan Remaja di SMK Negeri 2 Malang. Skripsi, Sony Eko Setiono, Thn 2013.
Persamaannya membahas religiusitas, sedangkan perbedaannya di usia remajanya.
C. Kerangka Berfikir
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Berdasarkan kerangka teori dan kerangka berpikir, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitan sebagai berikut:
H0 : Tidak ada hubungan antara religiusitas orang tua dengan karakter anak di usia remaja di lingkungan rukun warga 02 kampung buaran kecamatan cakung jakarta timur.
H1 : Ada hubungan positif antara religiusitas orang tua dengan karakter anak di usia remaja di lingkungan rukun warga 02 kampung buaran kecamatan cakung jakarta timur.
32
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui signifikasi hubungan religiusitas orang tua dengan karakter anak di usia remaja yang berada di lingkungan RW 02 Kampung Buaran Kecamtan Cakung Jakarta Timur.
B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian
Pemilihan dan penetapan lokasi penelitian adalah di Kampung Buaran yang beralamat di Jl. P. Komarudin, RW. 02, Cakung Timur, Kec.
Cakung, Kota Jakarta Timur. Adapun pemilihan lokasi tesebut dengan alasan karena lokasi penelitian relative dekat dengan domisili peneliti sehingga memudahkan penelitian, mudah dijangkau, dan bisa lebih efisien (waktu dan biaya).
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus 2020 sampai Februari 2021. Jadwal penelitian dapat dilihat dalam tabel berikut ini
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian
C. Metode Penelitian
Metode penelitian yang dipakai adalah metode kuantitatif survei.
Penelitian survei menurut Dolet adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relative, distribusi, dan hubungan antar variabel sosiologis maupun
No. Jenis Kegiatan
Waktu Penelitian
Agustus September Oktober November Desember Januari Februari
1. Penyusunan Proposal 2. Penyusunan Instrumen 3. Seminar Proposal 4. Uji Coba Instrumen 5. Penentuan Sampel 6. Pengumpulan Data 7. Analisis Data
8. Pembuatan Draft Laporan 9. Penyempurnaan Laporan 10. Penggandaan Laporan 11. Sidang dan Perbaikan
psikologis.1 Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dan bersifat deskriptif, yaitu dimaksudkan untuk menguji hipotesis atau menjawab pertanyaan atau masalah yang menyangkut keadaan pada waktu yang sedang berjalan atau terjadi pada situasi yang ada sekarang ini.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan teknik survey, yaitu penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengukur data pokok.2
D. Variabel Penelitian
Dalam sebuah penelitian perhatian harus dititik beratkan terhadap sesuatu yang akan diteliti, yakni obyek penelitian. Menurut Sugiyono, variabel penelitian adalah βsegala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulannya.3
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu : Karakter Anak Di Usia Remaja sebagai Variabel Terikat (Y). Religiusitas Orang Tua sebagai Variabel Bebas (X).
E. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari atas subjek
1 Unaradjan, D.D. Metode Penelitian Kuantitaif.(Jakarta: Universitas Atma Jaya, 2003) h.
45
2 Masri Singarimbun dan Sofian Efendi, Metodologi Penelitian survey, (Jakarta:
LP3ES,1995), Cet. II, h. 5.
3 Sugiyono, Metode Kuantitatif ,Kualitatif 4Dan R&D,(Bandung:Alfabeta,2009) ,h.36.
atau objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.4 Populasi yang menjadi target pada penelitian ini adalah seluruh anak remaja yang ada di lingkungan RW 02 Kampung Buaran dari RT 1 sampai 14 yang berusia 13-18 tahun yang berjumlah 160 anak.
Dari populasi target, peneliti telah menentukan bahwa dalam penelitian ini yang menjadi populasi terjangkau adalah seluruh anak remaja dari RT 4 dan RT 13 yang berjumlah 30 anak remaja. Berikut perinciannya pada tabel dibawah ini:
Tabel 3.2 Populasi Penelitian RT Laki-Laki Perempuan Jumlah
4 9 7 16
13 8 6 14
Jumlah 17 13 30
2. Sampel
Sampel adalah suatu prosedur dimana hanya sebagian populasi saja yang diambil dan dipergunakan untuk menentukan sifat serta ciri yang dikehendaki dari suatu populasi.5 Pada penelitian ini peneliti mengacu pada pendapat Suharsimi Arikunto tentang pengambilan sampel yaitu
4 Sugiyono, Metode12 Penelitian Kuantitatif, 6Kualitatif, dan R&D, Bandung: Alfabeta, 2013), Cet XIX, h.80
5 Syofian Siregar, Ibid, h. 145
apabila subyeknya lebih dari 100 diambil 20-30% sedangkan subyek yang kurang dari 100 maka diambil semua.6 Diperoleh dari populasi terjangkau yaitu anak remaja dari RT 4 dan 13 yang berjumlah 30 anak dan peneliti mengambil sampel berjumlah 30 anak.
Tabel 3.3 Sampel Penelitian
RT Laki-Laki Perempuan Jumlah
4 9 7 16
13 8 6 14
Jumlah 17 13 30
F. Teknik Pengumpulan Data 1. Angket/kuesioner
Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui.7
Menurut Mahmud, angket adalah teknik pengumpulan data dengan menyerahkan atau mengirim daftar pertanyaan untuk diisi oleh responden. Sebagian besar peneliotian sosial, termasuk pendidikan, menggunakan kuesioner sebagai teknik yang dipilih untuk mengumpulkan data.8
6 Suharsimi Arikunto, op.cit, h. 134
7Op. Cit , Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, h. 151
8Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 2011), h. 177
Menurut Kartini Kartono metode angket adalah suatu penyelidikan mengenai suatu masalah yang pada umumnya menyangkut kepentingan umum (orang banyak) dilakukan dengan jalan mengedarkan suatu daftar pertanyaan berupa formulir diajukan secara tertulis kepada sejumlah subyek untuk mendapatkan jawaban atau tanggapan (respon) tertulis sepenuhnya.9 Sedangkan menurut Ridwan, angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain yang bersedia memberikan respon sesuai dengan permintaan pengguna.10
2. Wawancara
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil.11
3. Observasi
Observasi, yaitu mengadakan pengamatan langsung dalam rangka memperoleh data-data faktual yang dapat mendukung penelitian, selain itu observasi dilakukan juga kepada anak remaja untuk memperoleh informasi tentang karakter anak remaja dalam keseharian di lingkungannya
9 Kartini Kartono, Patologi Sosial 2 (kenakalan remaja), (Jakarta:PT. Grafindo Persada.
1986), h. 200
10 Ridwan, Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2003), h. 25
11 Sugiono, ibid., h. 137.
G. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah βsuatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena-fenomena alam maupun sosial yang diamatiβ.
Instrumen yang digunakan adalah daftar yang berisi rangkaian pertanyaan tertulis yang berisi sejumlah item mengenai sesuatu yang akan diteliti dan harus dijawab oleh responden atau yang sering disebut angket.12
Untuk memberikan batasan yang jelas dalam penyusunan instrumen berikut ini dikemukakan definisi konseptual dan definisi operasional pada setiap variabel yang digunakan dan penyusunan angket yaitu:
1. Karakter Anak Remaja (Y) a. Definisi Konseptual
Karakter remaja adalah nilai-nilai yang khas, baik watak, akhlak atau kepribadian anak yang dipergunakan sebagai cara pandang, berpikir, bersikap, berucap dan bertingkah laku dalam kehidupan sehari-hari.
b. Definisi Operasional
Karakter anak adalah skor yang diperoleh dari kuesioner tentang cara pandang, berpikir, bersikap, berucap dan bertingkah laku. Indikator karakter remaja meliputi : tanggung jawab, kemandirian, Beriman dan Taqwa, disiplin, menghargai waktu, kejujuran, sopan santun, dan sikap menghormati.
12 Sugiono, Ibid. h. 102
Semakin tinggi skor yang diperoleh anak, maka semakin tinggi tingkat karakter remaja yang positif yang dimiliki anak, begitu sebaliknya.
c. Kisi-Kisi Instrumen
Berdasarkan definisi operasional tersebut, maka disusun kisi-kisi untuk butir pernyataan yang dapat mengukur tentang:
Tabel 3.4
Kisi-Kisi Instrumen Karakter Anak Remaja Variabel Dimensi Indikator No item angket Karakter
Anak
Tanggung Jawab Bertanggung jawab atas tingkah
Kejujuran Terbiasa berkata jujur dan tidak
11,12,13,16
2. Religiusitas Orang Tua (X) a. Definisi Konseptual
Religiusitas orang tua adalah membimbing,mengarahkan memberikan contoh kepada anak tentang suatu agama pengetahuan yang diwujudkan dalam pengamalan nilai-nilai agama yakni dengan mematuhi aturan-aturan dan menjalankan kewajiban-kewajiban dengan keihklasan hati.
b. Definisi Operasional
Religiusitas orang tua adalah skor yang diperoleh dari kuesioner tentang religiusitas orang tua. Indikator perhatian orang tua meliputi : dimensi keyakinan (ideologis), dimensi praktik agama (ritualistik), dimensi pengalaman (konsekuensial), dimensi pengetahuan agama (intelektual), dan dimensi penghayatan (eksperensial).
berbohong, dapat dipercaya.
Sopan Santun dan Sikap Menghormati
Sikap ramah, saling
menghormati satu sama lain
6,17,19,20
c. Kisi-Kisi Instrumen
Tabel 3.5
Kisi-Kisi Instrumen Tingkat Religiusitas Variabel Dimensi Indikator No item angket Tingkat
Tabel 3.6
Pedoman Perhitungan Skala Likert
Skor max Y = 20 x 5 = 120 Skor max X = 20 x 5 = 120 Skor min Y = 20 x 1 = 20 Skor min X = 20 x 1 = 20 H. Teknik Analisis Data
Analisis data adalah pengolahan dan interprestasi data untuk menguji kebenaran hipotesis dan untuk menarik kesimpulan. Adapun untuk analisis data metode yang diambil adalah metode analisis secara statistik dengan metode korelasi.
(eksperensial)
Pernyataan Positif Pernyataan Negatif Sangat Setuju (SS) = 5 Sangat Tidak Setuju (STS) = 5
Setuju (S) = 4 Tidak Setuju (TS) = 4
Ragu-ragu (R) = 3 Ragu-ragu (R) = 3
Tidak Setuju (TS) = 2 Setuju (S) = 2
Sangat Tidak Setuju (STS) = 1 Sangat Setuju (SS) = 1
Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan religiusitas orang tua dengan karakter anak di usia remaja akan menggunakan analisis :
1. Uji Coba Instrumen a. Uji Validitas
Validitas menurut Suharsimi Arikunto berasal dari kata validity yang mempunyai arti suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau keshahihan suatu instrumen.13 Suatu alat ukur dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat ukur tersebut menjalankan fungsi alat ukurnya atau memberikan hasil ukurnya yang tepat dan akurat sesuai dengan maksud dipakai sebagai alat ukur tersebut. Selain itu alat ukur juga memiliki kecermatan yang tinggi yaitu kecermatan dalam mendeteksi perbedaan-perbedaan kecil yang ada pada atribut yang diukurnya.
Untuk mengetahui sejauhmana kevalidan alat ukur, dilakukan perhitungan harga korelasi setiap butir alat ukur dengan menggunakan rumus Pearson/Product Moment dengan menghitung harga korelasi dengan menggunakan Ms. Excel yaitu setiap butir alat ukur dihitung dengan rumus Pearson Product Moment.
ππ₯π¦ = π β π₯π¦ β ( β π₯) ( β π¦)
β{(π. β π₯2 β (β π₯)2). (π. β π¦2β (β π¦)2}
13 Suharsimi Arikunto, op. cit., h. 211.
Keterangan :
dibandingkan dengan rtabel Pearson Product Moment dengan taraf signifikasi 5% (Ξ± = 0,05). Adapun kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut:
1) rhitung < rtabel maka butir item tidak valid 2) rhitung β₯ rtabel maka butir item valid
Tabel 3.7
Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r Indeks Korelasi (r) Interpretasi Antara 0,800 - 1,000
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas menurut Sundayana adalah suatu alat yang memberikan hasil tetap sama (konsisten, ajeg). Tinggi rendahnya reabilitas secara empiric oleh suatu angka yang disebut koefisien reabilitas. Semakin tinggi koefisien korelasi antara hasil ukur dari dua alat yang pararel berarti konsistensi antara keduanya semakin baik.14 Menurut Aiken jika skor yang digunakan untuk mengukur signifikasi dari dua kelompok, maka koefisien reliabilitas 0,65 sudah memberikan kontribusi keputusan. Tetapi jika skor digunakan untuk membandingkan penampilan individu yang berbeda maka koefisien reliabilitas paling tidak 0,85.15
Dalam mengetahui reliable atau tidak, maka digunakan rumus Alpha Crobanch. Rumus Alpha Crobanch digunakan untuk mencari reabilitas instrument yang skornya bukan 1 dan 0 dengan rumus sebagai berikut :
Keterangan :
π11 : reabilitas instrument
π : banyaknya butir pertanyaan atau soal
14 Sundayana, R, Statistika Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2014), h. 69.
15 Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar,. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011), h. 179.
π11= { πΎ
(π β 1)} . {1 β β ππ ππ‘ }
β ππ : jumlah varian butir ππ‘ : varian total
Tabel 3.8
Klasifikasi Koefisien Reliabilitas Koefisien Reliabilitas (r) Interpretasi
0,00 β€ r < 0,20
2. Uji Prasyarat Analisis
Uji prasyarat analisis menurut Riduwan dilakukan apabila peneliti menggunakan analisis parametrik, maka harus dilakukan pengujian persyaratan analisis terhadap asumsi-asumsinya seperti homogenitas untuk uji perbedaan (komparatif), normalitas dan lineritas untuk uji korelasi dan regresi.16
a. Uji Normalitas
Normalitas sebaran data mejadi syarat untuk menentukan jenis statistik apa yang dipakai dalam penganalisaan selanjutnya. Asumsi normalitas senantiasa disertakan dalam penelitian pendidikan karena
16 Riduwan, Belajar Penelitian Mudah untuk Guru, Karyawan, dan Peneliti Pemula.
(Bandung: Alfabeta, 2010), h. 119.
erat kaitannya dengan sifat dari subjek/objek penelitian pendidikan, yaitu berkenaan dengan kemampuan kelompoknya.
Pada penelitian ini untuk menguji normalitas menggunakan Uji Lilliefors. Uji lilliefors biasanya digunakan untuk data diskrit yaitu data berbentuk sebaran atau tidak disajikan dalam bentuk interval.
Langkah-langkah Uji Liliefors, yaitu:
1) Menghitung nilai rata-rata dan simpangan bakunya.
2) Susunlah data dari yang terkecil sampai data terbesar pada tabel.
3) Mengubah nilai x pada nilai z dengan rumus : π§ = π₯βπ₯Μ
π
4) Menghitung luas z dengan menggunakan tabel z.
5) Menentukan nilai proporsi data yang lebih kecil atau sama dengan data tersebut.
6) Menghitung selisih luas z dengan nilai proporsi.
7) Menentukan luas maksimum (Lmaks) sebagai Lhitung. 8) Menentukan luas tabel Lilliefors (Ltabel) ;(Ltabel) = LΞ± (n-1) 9) Kriteria kenormalan yaitu:
Lhitung < Ltabel : sampel berdistribusi normal Lhitung > Ltabel : sampel berdistribusi tidak normal (Untuk Ξ± = 0,05)17.
b. Uji Homogenitas
Uji Homogenitas menurut Kasmadi dan Sunariah merupakan pengujian asumsi dengan tujuan membuktikan data
17 Sundayana, op. cit, h. 83.
yang dianalisis berasal dari populasi yang tidak jauh berbeda keragamannya (varians).18 Pengujian ini sebagai uji prasyarat berikutnya sebelum penggunaan teknik analisis. Hal tersebut dimaksudkan untuk memberi keyakinan apakah varians variabel terikat (y) pada setiap skor variabel bebas x bersifat homogen atau tidak. Pengujian homogen yang perlu dilakukan ialah membandingkan varians variabel x terhadap variabel y secara berpasangan.
Uji homogenitas dalam penelitian ini menggunakan Uji Fisher dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1) Menghitung varians terbesar dan terkecil:
Fhitung = πππππππ π‘πππππ ππ πππππππ π‘πππππππ
2) Bandingkan nilai Fhitung dengan nilai Ftabel dengan rumus:
db Pembilang = n-1 (untuk varians terbesar) db Penyebut = n-1 (untuk varians terkecil) Taraf signifikasi (Ξ±) = 0,05
3) Kriteria Pengujian:
Jika Fhitung β₯ Ftabel , tidak homogen Jika Fhitung β€ Ftabel , homogen19
18 Kasmadi dan N.S. Sunariah, Panduan Modern Penelitian Kuantitatif, (Bandung:
Alfabeta, 2013), h. 118.
19 Riduwan, op.cit, h. 186.
c. Uji Hipotesis Statistik
Setelah dilakukan pengujian prasyarat analisis data dengan menggunakan uji normalitas dan uji homogenitas, selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis ini digunakan untuk mengetahui adakah hubungan religiusitas orang tua dengan karakter anak di usia remaja. Langkah-langkah untuk melakukan uji hipotesis yaitu :
1) Uji Korelasi Pearson Product Moment
Koefisien Korelasi adalah cara untuk mengetahui besarnya hubungan antara variabel bebas (kecerdasan emosional) dan variabel terikat (pemahaman konsep peluang), dapat dihitung dengan menggunakan rumus Pearson Product Moment :
Langkah-langkah sebagai berikut:
a) Merumuskan Ho dan Ha :
b) Mencari rhitung dengan cara memasukkan angka statistik nilai variable x dan y dengan rumus
i.ππ₯π¦= π β π₯π¦β( β π₯) ( β π¦)
β{(π.β π₯2β(β π₯)2).(π.β π¦2β(β π¦)2}
c) Mencari besarnya sumbangan (kontribusi) variable x terhadap y dengan rumus KP = r2 x 100 %.
ππ₯π¦ = π β π₯π¦ β ( β π₯) ( β π¦)
β{(π. β π₯2β (β π₯)2). (π. β π¦2β (β π¦)2}
d) Menguji signifikasi dengan menentukan nilai thitung
dengan rumus :
e) Menentukan nilai ttabel dengan rumus
f) Kriteria uji:
Jika thitung < ttabel maka H0 diterima dan Ha ditolak (tidak signifikan)
Jika thitung β₯ ttabel maka H0 ditolak dan Ha diterima (signifikan)
2) Uji Signifikasi Regresi Linier Sederhana
Uji signifikasi regresi menurut Sundayana melakukan analisis regresi digunakan untuk melihat hubungan fungsional antar variabel untuk tujuan peramalan, di mana dalam model tersebut terdapat satu variabel bebas (independent variable) diberi notasi x dan variabel terikat (independent variabel) diberi notasi y.20
Langkah-langkah pengujian sebagai berikut:
a) Membuat Ha dan Ho dalam bentuk kalimat.
b) Membuat Ha dan Ho dalam bentuk statistik Ho : Ο = 0
20 Sundayana, op.cit., h. 190.
π‘βππ‘π’ππ=πβπ β 2
β1 β π2
π‘π‘ππππ = (ππ = π β 2)
Ha : Ο > 0
c) Membuat tabel penolong untuk menghitung angka statistik.
d) Memasukkan angka-angka statistik dari tabel penolong dengan rumus:
π =(β π)(β π2)β(β π)(β ππ)
π β π2β(β π)2 dan π =π(β ππ)β(β π)(β π) π β π2β(β π)2
e) Menghitung persamaan regresi sederhana
f) Membuat persamaan garis regresi:
Menghitung rata-rata X dengan rumus: πΜ =β π
π
Menghitung rata-rata Y dengan rumus: πΜ =β π
π
j) Mencari rata-rata jumlah kuadrat regresi (RJKreg (a)) dengan rumus:
RJKReg (a) = JKReg (a)
k) Mencari rata-rata jumlah kuadrat regresi (RJKReg(bla)) dengan rumus:
RJKReg(bla) = JKReg(bla)
l) Mencari rata-rata jumlah kuadrat residu (RJKRes) dengan rumus:
RJKRes = π½πΎπ ππ
πβ2
m) Menguji signifikasi dengan rumus:
Fhitung = π π½πΎπ ππ(πππ)
π π½πΎπ ππ
Kaidah pengujian signifikasi:
Jika Fhitung β₯ Ftabel maka tolak Ho artinya signifikan, dan
Fhitung β€ Ftabel maka terima Ho artinya tidak signifikan
Dengan taraf signifikasi Ξ± = 0,05 carilah nilai Ftabel dengan rumus: Ftabel = F{(1-Ξ±)(dkReg(bla).(dkRes)
n) Membuat kesimpulan
3) Uji Linieritas Regresi
Sundayana mengemukakan bahwa uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah persamaan regresi yang dihasilkan dapat didekati oleh bentuk linier ataukan non linier.21
Langkah-langkah pengujian linieritas regresi:
a) Mencari jumlah kuadrat error (JKE) dengan rumus:
JKE = β (βπ2ββ π
2 π )
π
b) Mencari jumlah kuadrat tuna cocok (JKTC) dengan rumus: JKTC = JKRes - JKE
c) Mencari rata-rata jumlah kuadrat tuna (RJKTC) cocok dengan rumus:
RJKTC = π½πΎππΆ
πβ2
d) Mencari rata-rata jumlah kuadrat eror (RJKE) dengan rumus:
RJKE = π½πΎπΈ
nβk
e) Mencari nilai Fhitung dengan rumus:
Fhitung = π π½πΎππΆ
π π½πΎπΈ
f) Menentukan keputusan pengujian linieritas:
Jika Fhitung β€ Ftabel , maka tolak H0 artinya data berpola Linier
Jika Fhitung β₯ Ftabel , maka tolak H0 artinya data
21 Sundayana, ibid, h.197.
berpola Tidak Linier
Dengan taraf signifikan (Ξ±) = 0,05 Ftabel = F(1 β Ξ± )(dkTC,dk E)
= F(1 β 0,05)(dk= k β 2 ,dk = n β k )
g) Membandingkan Fhitung dengan Ftabel h) Membuat kesimpulan
I. Hipotesis Statistik
Berdasarkan uraian teoritik diatas, maka hipotesis penelitian ini dapat dirumuskan bahwa:
H0 : Tidak ada hubungan religiusitas orang tua dengan karakter anak diusia remaja di lingkungan rukun warga 02 kampung buaran kecamatan cakung jakarta timur.
H1 : Ada hubungan religiusitas orang tua dengan karakter anak diusia remaja di lingkungan rukun warga 02 kampung buaran kecamatan cakung jakarta timur.
H0 : Ο < 0 H1 : Ο > 0
55
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian dan pembahasan yang dikemukakan berikut ini meliputi penjelasan tentang narasi data, pengujian persyaratan analisis, dan pengujian hipΓ³tesis.
A. Deskripsi Data
Data dalam penelitian ini Γ‘dalah skor dari dua variabel yang diperoleh dari hasil pengisian kuisioner yang dilakukan oleh Anak Remaja sebagai sampel penelitian. Kedua variabel tersebut yaitu Religiusitas Orang tua sebagai variabel terikat (X) dan Karakter Anak Remaja ditetapkan sebagai variabel bebas (Y). Adapun Penamaan masing-masing variabel berdasarkan kelasnya yaitu Religiusitas Orang tua (X) dan Karakter Anak Remaja (Y).
Data masing-masing variabel dinarasikan dengan menggunakan teknik statistik deskriptif meliputi skor minimum, skor maksimum, rentang skor, rata-rata, median, modus, simpangan baku, varians skor, dan tabel distribusi frekuensi serta histogram yang memperhatikan sebaran data dalam bentuk grafik.
1. Karakter Anak Remaja (Y)
Skor Karakter Anak Remaja diperoleh berdasarkan hasil pengukuran dengan menggunakan kuisioner . Hasil analisis data dan
perhitungan statistik menunjukkan skor empirik Karakter Anak Remaja bervariasi antara 40 sampai 70 dengan rentang skor 30; rata-rata 57,23; median 58; modus 58; simpangan baku 7,53; dan varians 56,74.1 Penyebaran skor ditunjukkan pada tabel distribusi frekuensi sebagai berikut :
Tabel 4.1.
Distribusi Skor Karakter Anak Remaja
NO INTERVAL F f Rel f Kum
1 40 - 45 3 10 10
2 46 - 51 4 13 23
3 52 - 57 6 20 43
4 58 - 63 10 33 77
5 64 - 69 6 20 97
6 70 - 75 1 3 100
JUMLAH 30 100
Untuk lebih jelasnya, penyebaran skor Karakter Anak Remaja berdasarkan tabel distribusi frekuensi di atas dapat dilihat pada histogram dalam gambar 4.1
1 Hasil perhitungan pada lampiran 4.1
f
10
8
6
4
2
0
i
39.5 45.5 51.5 57.5 63.5 69.5 75.5
Gambar 4.1.
Histogram Frekuensi Skor Karakter Anak Remaja (Y)
2. Religiusitas Orang tua (X)
Skor variabel Religiusitas Orang tua diperoleh berdasarkan hasil pengukuran dengan menggunakan kuisioner. Hasil analisis data
dan perhitungan statistik menunjukkan skor empirik Religiusitas Orang tua bervariasi antara 37 sampai 65 dengan rentang skor 28, rata-rata 53,80; median 55; modus 50; simpangan baku 6,22; dan varians 38,72.2 Penyebaran skor ditunjukkan pada tabel distribusi frekuensi sebagai berikut :
Tabel 4.2
Distribusi Skor Variabel Religiusitas Orang tua (X)
NO INTERVAL F f Rel f Kum
1 37 - 41 1 3 3
2 42 - 46 4 13 17
3 47 - 51 4 13 30
4 52 - 56 11 37 67
5 57 - 61 8 27 93
6 62 - 66 2 7 100
JUMLAH 30 100
Untuk lebih jelasnya, penyebaran skor variabel Religiusitas Orang tua berdasarkan tabel distribusi frekuensi di atas dapat dilihat pada histogram dalam gambar 4.2
2 Hasil perhitungan pada lampiran 4.1
f
Histogram Frekuensi Skor Variabel Religiusitas Orang tua (X)
B. Hasil Analisis Data
Pengolahan data dalam upaya menjawab permasalahan dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik analisis Uji Product Moment Pearson dan Uji regresi Linear Sederhana. Teknik analisis tersebut merupakan statistik parametrik yang penggunaannya mensyaratkan data berasal dari populasi yang berdistribusi normal serta sampel varians
homogen. Oleh karena itu, sebelum pengolahan data untuk pengujian persyaratan analisis yaitu pengujian normalitas data dan pengujian homogenitas varians. Hasil pengujian dari kedua persyaratan analisis tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.
1. Pengujian Normalitas
a. Pengujian Normalitas Lilifors Variabel X
Hasil pengujian normalitas lilirors variabel X didapat Lhitung = 0,08 lebih kecil dari Ltabel = 0,16. Hal ini menunjukkan bahwa data skor dari variabel X bersumber dari populasi yang berdistribusi normal, artinya persyaratan analisis untuk variabel tersebut terpenuhi.3
b. Pengujian Normalitas Lilifors Variabel Y
Hasil pengujian normalitas lilirors variable Y didapat Lhitung = 0,07 lebih kecil dari Ltabel = 0,16. Hal ini menunjukkan bahwa data skor dari variabel Y bersumber dari populasi yang berdistribusi normal, artinya persyaratan analisis untuk variabel tersebut terpenuhi.4
Untuk lebih jelasnya, hasil pengujian normalitas lilifors untuk masing-masing variabel penelitian dirangkum dalam tabel 4.5
3 Hasil perhitungan pada lampiran 4.2
4 Hasil perhitungan pada lampiran 4.3
Tabel 4.3
Pengujian Normalitas Lilifors
Keterangan:
X = Religiusitas Orang tua Y = Karakter Anak Remaja
2. Uji Homogenitas Varians
Analisis regresi dan korelasi mensyaratkan terpenuhinya asumsi homogenitas varians sampel. Homogenitas varians sampel adalah kumpulan skor variabel terikat untuk setiap skor variabel bebas yang sama memiliki varians homogen. Pengujian homogenitas varians dilakukan terhadap skor variabel terikat (Y) yang telah dikelompokan berdasarkan kesamaan skor variabel bebas (X). Asumsi homogenitas terpenuhi jika variasi skor Y untuk setiap skor X yang sama homogen.
Pengujian homogenitas varians dilakukan dengan Uji Fisher (Uji F).
Kriteria pengujian ditetapkan berdasarkan hasil perhitungan nilai statistik Fhitung yaitu sebagai berikut :
No Variabel Lhitung Ltabel Hasil Pengujian
1. X 0,08 0,16 Normal
2. Y 0,07 0,16 Normal
Jika Fhitung οΌ Ftabel, artinya persyaratan homogenitas terpenuhi
Jika Fhitung οΌ Ftabel, artinya persyaratan homogenitas terpenuhi