• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewness (Ghozali, 2013: 19). Dalam penelitian ini, variabel yang digunakan dalam perhitungan statistik deskriptif adalah struktur modal, profitabilitas, aset berwujud, ukuran perusahaan, pertumbuhan penjualan, dan pajak perusahaan. Berdasarkan analisis statistik deskriptif diperoleh gambaran sampel sebagai berikut.

Tabel 4.2 Statistik Deskriptif Dari Struktur Modal, Profitabilitas, Aset Berwujud, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Penjualan,

Dan Pajak Perusahaan

STRUKTUR

MODAL PROF TANG SIZE GROWTH TAX

Mean 0.797195 0.113237 0.309265 24.32138 0.132363 0.228705 Median 0.684049 0.077775 0.285359 26.89671 0.121404 0.250614 Maximum 2.629820 0.436177 0.803165 30.21572 0.960281 0.591517 Minimum 0.173431 0.001386 0.076582 12.84262 -0.280984 -0.907403 Std. Dev. 0.506805 0.106697 0.143078 4.978851 0.173422 0.149141 Observations 120 120 120 120 120 120 Sumber : Hasil Penelitian 2016 (data diolah)

Berdasarkan Tabel 4.2 menunjukkan bahwa jumlah data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 120 sampel data yang diambil dari Indonesia Stock Exchange (BEI) periode per September 2012 hingga per September 2015. Dari data tersebut dapat dijelaskan statistik deskriptif variabel dependen dan independen dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Variabel Struktur Modal memiliki nilai maksimum 2,629820 yang dimiliki oleh perusahaan Hanjaya Mandala Sempurna Tbk pada tahun 2015, hal ini disebabkan karena pada tahun 2015 perusahaan Hanjaya Mandala Sempurna Tbk memiliki total hutang yang lebih tinggi dibandingkan dengan total

ekuitasnya. Nilai minimum sebesar 0,173431 dimiliki oleh perusahaan Mustika Ratu Tbk pada tahun 2013, hal ini disebabkan karena total hutang perusahaan Mustika Ratu Tbk lebih rendah dibandigkan dengan total ekuitasnya pada tahun 2013. Rata-rata struktur modal adalah 0,797195 dan standar deviasi sebesar 0,506805 dengan jumlah pengamatan sebanyak 120. Dengan nilai rata-rata sebesar 0,797195 hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang menjadi sampel dalam penelitian ini memiliki nilai Struktur Modal yang positif.

2. Variabel Profitabilitas memiliki nilai maksimum sebesar 0,436177yang dimiliki oleh Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk pada tahun 2012, hal ini disebabkan karena tingkat laba bersih perusahaan Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk lebih besar dibandingkan total aset yang dimiliki perusahaan pada tahun 2012. Nilai minimun sebesar 0,001386 dimiliki oleh Langgeng Makmur Industry Tbk pada tahun 2014, hal ini disebabkan karena tingkat laba bersih perusahaan Langgeng Makmur Industry Tbk lebih kecil dibandingkan total aset yang dimiliki perusahaan pada tahun 2014. Rata-rata Profitabilitas adalah 0,113237 dan standar deviasi sebesar 0,106697 dengan jumlah pengamatan sebanyak 120. Dengan nilai rata-rata sebesar 0,113237 hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang menjadi sampel dalam penelitian ini memiliki nilai profitabilitas yang positif.

3. Variabel Aset Berwujud memiliki nilai maksimum sebesar 0,803165 yang dimiliki oleh perusahaan Nippon Indosari Corporindo Tbk pada tahun 2014,

hal ini disebabkan karena pada tahun tersebut perusahaan Nippon Indosari Corporindo Tbk memiliki tingkat aset tetap yang lebih tinggi dibandingkan dengan total aset yang dimiliki perusahaan. Nilai minimum sebesar 0,076582 dimiliki oleh perusahaan Kedaung Indah Can Tbk pada tahun 2015, hal ini disebabkan karena perusahaan tersebut memiliki tingkat aset tetap yang lebih kecil dibandingkan dengan total aset yang dimiliki perusahaan pada tahun 2015. Rata-rata aset berwujud adalah 0,309265 dan standar deviasi sebesar 0,143078 dengan jumlah pengamatan sebanyak 120. Dengan rata-rata sebesar 0,309265 hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang menjadi sampel dalam penelitian ini memiliki nilai aset berwujud yang positif.

4. Variabel Ukuran Perusahaan memiliki nilai maksimum sebesar 30,21572 yang dimiliki oleh perusahaan Kalbe Farma Tbk pada tahun 2015, hal ini disebabkan karena perusahaan Kalbe Farma Tbk memiliki total aset yang lebih besar dibandingkan dengan perusahaan lainnya. Nilai minimum sebesar 12,8426 dimiliki oleh perusahaan Akasha Wira International Tbk pada tahun 2012, hal ini disebabkan karena perusahaan tersebut memiliki total aset yang lebih kecil dibandingkan dengan perusahaan lainnya. Rata-rata ukuran perusahaan adalah 24,32138 dan standar deviasi sebesar 4,97885 dengan jumlah pengamatan sebanyak 120. Dengan rata-rata sebesar 24,32128hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang menjadi sampel dalam penelitian ini memiliki nilai ukuran yang positif.

5. Variabel Pertumbuhan Penjualan memiliki nilai maksimum sebesar 0,960281 yang dimiliki oleh perusahaan Tri Banyan Tirta Tbk pada tahun 2015, hal ini disebabkan karena pada tahun 2015 perusahaan Tri Banyan Tirta Tbk mengalami kenaikan tingkat penjualan yang tinggi dan positif dibandingkan dengan perusahaan lainnya. Nilai minimum sebesar -0,280984 dimiliki oleh perusahaan Delta Djakarta Tbk pada tahun 2015 yang disebabkan karena terjadinya penurunan tingkat penjualan yang cukup tinggi dibandingkan dengan perusahaan lainnya. Rata-rata pertumbuhan penjualan adalah 0,132363 dan standar deviasi sebesar 0,173422 dengan jumlah pengamatan sebanyak 120. Dengan rata-rata sebesar 0,132363 hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang menjadi sampel dalam penelitian ini memiliki nilai pertumbuhan penjualan yang positif.

6. Variabel Pajak Perusahaan memiliki nilai maksimum sebesar 0,591517 yang dimiliki oleh perusahaan Pyridham Farma Tbk pada tahun 2014, hal ini disebabkan karena tingginya tingkat penggunaan hutang pada perusahaan Pyridham Farma Tbk dibandingkan dengan perusahaan lainnya sehingga tingkat pajak yang dikenakan pada perusahaan ini lebih tinggi. Nilai minimum sebesar -0,907403 dimiliki oleh perusahaan Prashida Aneka Niaga Tbk pada tahun 2014 disebabkan karena tingkat penggunaan hutang yang relatif kecil dibandingkan dengan perusahaan lainnya. Rata-rata pajak perusahaan adalah 0,228705 dan standar deviasi sebesar 0,149141 dengan jumlah pengamatan sebanyak 120. Dengan rata-rata sebesar 0,228705 hal ini menunjukkan bahwa

sebagian besar perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang menjadi sampel dalam penelitian ini memiliki nilai pajak perusahaan yang positif.

4.2 Pemilihan Model Data Panel

Metode estimasi dalam teknik regresi data panel dapat menggunakan tiga pendekatan alternatif. Pendekatan-pendekatan tersebut ialah (1) Metode Common-Effect (The Pooled OLS Method), (2) Metode Fixed Common-Effect (FEM), dan (3) Metode Random Effect (REM).Berikut merupakan aplikasi dari pemilihan model.

4.2.1 Penentuan Model Estimasi antara Common Effect Model (CEM) dan Fixed Effect Model (FEM) dengan Uji Chow

Untuk menentukan apakah model estimasi CEMatau FEMdalam membentuk model regresi, maka digunakan uji Chow.

Hipotesis yang diuji sebagai berikut.

0: Model CEM lebih baik dibandingkan model FEM.

1: Model FEM lebih baik dibandingkan model CEM Aturan pengambilan keputusan terhadap hipotesis sebagai berikut.

Jika nilai probabilitas cross section F < 0,05, maka 0 ditolak dan �1 diterima.

Jika nilai probabilitas cross section F ≥ 0,05, maka �0 diterima dan �1 ditolak.

Tabel 4.3 Hasil Dari Uji Chow

Redundant Fixed Effects Tests Pool: Untitled

Test cross-section fixed effects

Effects Test Statistic d.f. Prob.

Cross-section F 11.218551 (29,85) 0.0000

Cross-section Chi-square 188.919590 29 0.0000

Sumber : Hasil Penelitian 2016 (data diolah)

Berdasarkan hasil dari uji Chow pada Tabel 4.3, diketahui nilai probabilitas F dan Chi-square adalah 0,0000. Karena nilai probabilitas < 0,05, maka model estimasi yang digunakan adalah model FEM.

4.2.2 Penentuan Model Estimasi antara Fixed Effect Model (FEM) dan Random Effect Model (REM) dengan Uji Hausman

Untuk menentukan apakah model estimasi FEMatau REMdalam membentuk model regresi, maka digunakan uji Hausman.Hipotesis yang diuji sebagai berikut.

0: Model REM lebih baik dibandingkan model FEM.

1: Model FEM lebih baik dibandingkan model REM Aturan pengambilan keputusan terhadap hipotesis sebagai berikut.

Jika nilai probabilitas cross section random < 0,05, maka 0 ditolak dan

1 diterima.

Jika nilai probabilitas cross section random ≥ 0,05, maka �0 diterima dan

1 ditolak.

Tabel 4.4 Hasil Dari Uji Hausman

Correlated Random Effects - Hausman Test Pool: Untitled

Test cross-section random effects

Test Summary Chi-Sq.

Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 11.443439 5 0.0433

Sumber: Hasil Penelitian 2016 (data diolah)

Berdasarkan hasil dari uji Chow pada Tabel 4.4, diketahui nilai probabilitas F adalah 0,0433. Karena nilai probabilitas < 0,05, maka model estimasi yang digunakan adalah model FEM.

Dokumen terkait