• Tidak ada hasil yang ditemukan

52

ERNI NURHASANAH , 2015

STUDI DESKRIPTIF PEMBELAJARAN SENI TARI DI SMA TERPADU KRIDA NUSANTARA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tringulasi teknik dalam penelitian ini sebagai berikut : Tebel 3.7

Tabel triangulasi teknis

Sumber data Observasi Wawancara Dokumentasi

Guru   

Siswa   

Data-data yang telah terkumpul, selanjutnya dilakukan teknik analisis data. Teknik analisis data merupakan proses mengatur urutan data sesuai dengan tema berdasarkan urutan kerja. Teknik analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga mudah dipahami dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain, Sugiyono (2011, hlm. 344)

Adapun tahapan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu reduksi data, penyajian data, kesimpulan atau verifikasi sesuai dengan model Miles dan Huberman 1984 dalam Sugiyono ( 201, hlm. 337)

Bagan 3.4 Proses Analisis Data

a. Reduksi Data (Data Reduction)

Penyajian Data Verifikasi

Data yang diperoleh selama penelitian jumlahnya cukup banyak, maka perlu diadakannya reduksi data.Mereduksi data yaitu memilih hal-hal pokok, merangkum, memfokuskan dan membuang yang tidak perlu.Peneliti mereduksi data dengan melakukan pemilihan dan penyederhanaan catatan-catatan hasil penelitian. Catatan kasar dari data yang dikumpulkan melalui observasi yang dilakukan sebanyak lima kali, studi pustaka pada beberapa buku dan skripsi dan wawancara terhadap dua narasumber yaitu pengajar guru seni budaya dengan siswa SMA Terpadu Krida Nusantara Bandung. Pada penelitian ini dipilih data-data yang mendukung dalam penelitian ini dengan memfokuskan data yang berkaitan dengan proses pembelajaran tari saman dan hasil pembelajaran tari saman.

b. Penyajian Data (Display Data)

Data yang sudah terkumpul mengenai proses dan hasil pembelaran tari saman, peneliti uraikan kembali dalam kalimat singkat yang kemudian kalimat tersebut dikembangkan kembali pada hasil penelitian.

c. Kesimpulan atau Verifikasi

Kesimpulan atau verifikasi dimana peneliti menyimpulkan data-data hasil penelitian menjadi sajian data akurat yang mengarah pada rumusan dan tujuan yang telah dilakukan peneliti.

Tekhnik analisis data akan menempuh tahapan pelaksanaan sebagai berikut :

a). Semua data yang sudah terkumpul akan diolah dan diteliti dengan mengemukakan hal-hal pokok tentang pembelajaran seni budaya dikelas XI SMA Terpadu Krida Nusantara Bandung.

b). Membuat rangkuman temuan-temuan penelitian dalam suasana yang sistematis sehingga belajar siswa dalam pembelajaran seni tari melalui interaksi siswa tergambar.

54

ERNI NURHASANAH , 2015

STUDI DESKRIPTIF PEMBELAJARAN SENI TARI DI SMA TERPADU KRIDA NUSANTARA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c). Mendeskripsikan hasil penelitian yang sudah menjalani proses pengolahan dan sudah dapat ditarik kesimpulan dituangkan dalam bentuk tulisan berupa deskripsi kata-kata.

d). Masalah fokus penelitian, prosedur penelitian, hipotesis yang digunakan, bahkan hasil yang diharapkan, itu semuanya tidak dapat ditentukan secara pasti dan jelas sebelumnya, segala sesuatu masih perlu dikembangkan sepanjang penelitian itu. Dalam keadaan yang serba tidak pasti dan tidak jelas itu, tidak ada pilihan lain dan hanya peneliti itu sendiri sebagai alat satu-satunya yang dapat mencapainya.

Oleh karena itu peneliti sebagai instrument juga harus “divalidasi” seberapa jauh peneliti kualitatif siap melakukan penelitian yang selanjutnya terjun kepangan.Validasi terhadap peneliti sebagai instrument meliputi validasi terhadap pemahaman metode kualitatif, penguasaan wawasan terhadap bidang yang diteliti, kesiapan peneliti untuk memasuki objek penelitian, baik secara akademik maupun logistiknya. Walaupun manusia bersifat subjektif, namun manusia sebagai instrument dapat menghasilkan data yang reabilitasnya hampir sama dengan data yang dihasilkan oleh instrument yang dibaut secara ibjektif, karena manusia sebagai instrument dalam penelitian kualitatif ialah manusia dapat merasa dan merespon, manusia mempunyai karakter yang fleksibel sehinggga dapat berfungsi multi purporse (mempunyai tujuan yang banyak juga bervariatif dengan mengumpulkan informasi secara serempak dan memungkinkan pemprosesan data secara segera sehingga dapat mengemukakan hipotesis dilapangan.

ERNI NURHASANAH , 2015

Berdasarkan pada hasil pengeolahan dan analisis data yang ditemukan dalam penelitian, sebagaimana yang telah disajikan dalam Bab IV, maka dapat ditarik kesimpulan dan rekomendasi, sebagai berikut :

A. Kesimpulan

Konsep kurikulum merupakan suatu acuan yang dijadikan pedoman dalam melaksanakan program pembelajaran yang dibuat dalam jangka waktu tertentu, yang berisi berbagai topic-topik pembelajaran dan wujudnya dilaksanakan dalam proses belajar mengajar. Dalam hal ini Studi Deskriptif Pembelajaran Seni Tari di SMA Terpadu Krida Nusantara Bandung dapat disimpulkan . bahwa pembelajaran yang baik dapat tercipta apabila guru memperhatikan komponen-komponen pembelajaran dalam proses mengajar, guru harus memperhatikan perencaan (RPP) apakah RPP tersebut sesuai dengan kurikulum yang digunakan atau tidan dan apakah RPP yang ditulis telah sesuai dengan pelaksanaanya atau belum. Dalam proses pembelajrannya guru harus bisa mengukur kemampuannya sendiri apakah dalam proses mengajar materi yang digunakan telah sesuai atau tidan dan apakah metode yang digunakan telah sesuai dengan karakteristik siswa tersebut. Jika perencanaan dan proses telah sesuai bagaimana dengan penilaian yang dilakuakn oleh guru tersebut. Dalam hal ini guru harus memperhatikan penilaian siswa terhadap gurunya, hal ini dapat dilihat dari kemampuan guru tersebut selama pembelajran terjadi.

Bagi siswa sekolah menengah akhir kelas XI IPS 1 dalam pembelajaran seni tari sangat menyenangkan, selain dengan konsep pembelajarannya, dan metode pendekatan yang diterapkan kepada siswa. Banyak faktor-faktor yang sangat mempengaruhi keberhasilan pembelajaran di dalam kelas, tetapi dilihat dari hasil pembelajaran di kelas siswa tidak merasa terganggu dengan faktor-faktor tersebut,

103

ERNI NURHASANAH , 2015

STUDI DESKRIPTIF PEMBELAJARAN SENI TARI DI SMA TERPADU KRIDA NUSANTARA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

malah sebaliknya perbedaan di dalam kelompok yang membuat kerjasama semakin erat lagi.

Penelitian ini bermuara pada perencaan pembelajaran seni tari, proses pembelajaran seni tari, dan hasil pembelajaran seni tari di dalam suatu kelas. masalah terangkum dalam beberapa pertanyaan yang telah terjawab, melalui rentetan kegiatan pembelajaran yang bertujuan agar siswa mampu termotivasi, dan memiliki perilaku belajar yang baik dalam pembelajaran seni tari begitu pula dalam kerjasama berinteraksi dengan tanggungjawab dari masing-masing siswa dan siswa akan merasa senang berada di dalam kelas ketika proses belajar berlangsung.

Dalam menarikan tari nusantara harus pandai dalam bermain bermacam-macam tarian. Pembelajaran tari nusantara pada siswa kelas XI IPS 1 dilaksanakan selama lima pertemuan dengan beberapa tahapan pembelajaran. Tari nusantara diberikan secara kelompok dengan metode kreatif, Hal ini dapat membuat siswa lebih kompak sehingga siswa termotivasi dalam mengikuti pembelajaran seni tari.

Dalam pembelajaran seni tari penilaian dibagi tiga aspek yaitu sikap, pengetahuan dan kreativitaas. Penilaian sikap dinilai dari rasa ingin tahu siswa terhadap materi, disiplin dan tanggung jawab dalam proses pembelajaran dan terampil dalam berkomunikasi. Penilaian pengetahuan dinilai dari pemahaman materi yang pengajar sampaikan dan penilaian keterampilan dinilai dari keterampilan siswa dalam melakukan gerak secara berkelompok. Dilihat dari beberapa metode pembelajaran yang digunakan oleh siswa, terlihat jelas bahwa model brainstorming sangat cocok digunakan oleh guru dalam mata pelajaran seni tari, karena dengan model tersebut terlihat antusais siswa dalam keterampilan sangat tinggi.

B.Rekomendasi

Dari hasil kesimpulan data diatas, ada beberapa saran yang ingin peneliti saran, diantaranya sebagai berikut :

1. Bagi mahasiswa Jurusan Pendidikan Seni Tari diharapkan karya ilmiah ini dapat menjadi salah satu bagian kecil dari pengetahuan mengenai pembelajaran yang dilakukan oleh guru di SMA Terpadu Krida Nusantara Bandung yang mampu memberikan kenyamanan selama pembelajaran kapada siswa SMA kelas XI. 2. Bagi Jurusan Pendidikan Seni Tari UPI, karya tulis ilmiah ini diharapkan dapat

mengembangkan dan dijadikan sumber penelitian pada tingkat Jurusan Pendidikan Seni Tari.

3. Bagi guru-guru seni tari, diharapkan dapat menjadikan penelitian ini contoh dalam proses pembelajaran seni tari disekolah lain. Serta mampu mengembangkan dan meningkatkan kerjasama, kekompakan serta tanggungjawab terhadap siswa

4. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan menerapkan pembelajaran metode pembelajaran yang sesuai dengan keadaan siswa. Sehingga mampu menciptakan pembelajaran yang aktif dan efektif

ERNI NURHASANAH , 2015

STUDI DESKRIPTIF PEMBELAJARAN SENI TARI DI SMA TERPADU KRIDA NUSANTARA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

105

DAFTAR PUSTAKA

Buku

AM, Sadirman. (2001). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Rajawali Press

Daryanto. (2011). Model Pembelajaran. Bandung: PT Sarana Tutorial

NuraniSejahtera

De Porter, dkk. (2002). Quantum lerning. Diterjemahkan oleh Alwiyah Adurrahman. Bandung : Kaifa PT Mizan Pustaka .

Hamalik, Oemar. (1999). Kurikulum dan pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara) Ischak dan Warji, (1987). Program Remedial dalam Proses Belajar Mengajar.

Bandung

Iskandar, Dr. (2009). Psikologi Pendidikan. Jakarta : Gaung Persada Press. Joyce, Weil & Colhoun. (2009). Models of Teaching Model-Model Pengajaran.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Masunah, Juju dan Narawati, Tati. (2003). Seni dan Pendidikan Seni dalam Sebuah Bunga Rampai. Bandung : P4ST UPI

Nasution. (2000). Didaktik Azas-azas Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara Pikunas. (1976). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja.

Rahayu, Iin Tri, dkk. (2004) Observasi dan Wawancara. Malang : Bayumedia

Sabri-Alisuf, M. (1999) Ilmu Pendidikan. Jakarta: CV Pedoman Ilmu Jaya. Sugiyono. (2011) Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.

Sanjaya, Wina. (2010) Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Suryosubroto.(2002) Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta; Rineka Cipta

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar

UPI. (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia.

UPI. (2014). Panduan Program Pengalaman Lapangan (PPL) : Universitas Pendidikan Indonesia.

Winkel, W.S (2012) Bimbingan dan Konseling di Instituisi Pendidikan. Yogyakarta ; Media Abdi

Yusuf Syamsu. (2011). Psikologi Perkembangan anak dan Remaja. Bandung: PT Remaja Posdakarya.

Internet

Andreas Viklund. Blog pada WordPress.com. Yusuf.S..http//www.a-research.upi.edu.

http://www.guruit07.blogspot.com/2009/01/pengertian-media-pembelajaran.htm

http://www.kajianpustaka.com/2012/10/metode-demonstrasi-dalam-belajar.html

http://www.trigonalworld.com/2013/04/pengertian-model-pembelajaran-menurut.html

Dokumen terkait