• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

2.1.2. Hasil Penelitian Yang Relevan

Hasil penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang

dilakukan oleh Miadi Harseno (2013), dengan judul “upaya meningkatkan

kreatifitas belajar IPA melalui penerapan metode STAD pada siswa kelas IV

SDN 3 Monggot Geyer Grobogan tahun 2012/2013’ dengan kesimpulan bahwa

ada peningkatan kreatifitas dalam pembelajaran IPA melalui penerapan strategi

pembelajaran STAD yang dapat dilihat dari beberapa indikator, yaitu 1) adanya

peningkatan kreatifitas dalam hal bertanya, 2) adanya peningkatan kreatifitas

dalam mengembangkan dan mengajukan ide, 3) adanya peningkatan kreatifitas

memberikan jawaban atas pertanyaan dari guru atau siswa lain, dan 4) adanya

peningkatan kreatifitas mengerjakan lembar pertanyaan.

Penelitian yang kedua dikutip dari Neni Fitriawati (2010) yang berjudul

“Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning)

Dalam Meningkatkan Kreatifitas Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas IV SD

N 2 Sendangharjo ” dengan kesimpulan melalui penggunaan model Problem

Based Learning pada materi masalah sosial dalam pembelajaran IPS

mengalami peningkatan dari setiap tindakan dan setiap siklusnya. Hal tersebut

dapat digambarkan pada rata-rata kemampuan siswa dalam menunjukan

memecahkan masalah. Dari ketiga indikator berpikir kritis tersebut maka pada

siklus I nilai rata-rata proses meningkatkan kreatifitas siswa yaitu 56,76,

kemudian meningkat pada siklus II menjadi 67,72 dan meningkat lagi pada

siklus III menjadi 84,38.

2.2 Kerangka Berpikir

Praktisi pendidikan Arief Rachman menilai, kreatifitas dikembangkan dari

proses pembelajaran yang tepat bukan dari materi-materi kurikulum, tapi

bagaimana guru menciptakan proses pembelajaran di dalam kelas agar anak

senang bertanya, suka meneliti, dan senang menciptakan. Dari penjelasan

diatas dapat diambil kesimpulan bahwa seorang guru diharapkan mampu

memberikan kesempatan bagi siswa untuk mendemontsrasikan perilaku yang

kreatif. Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh guru untuk meningkatkan

kreatifitas siswa antara lain : 1) Guru menghargai hasil-hasil pikiran kreatif

siswa, 2) Guru respek terhadap pertanyaan, ide dan solusi siswa yang tidak

biasa (unusual), 3) Guru menunjukkan bahwa gagasan siswa adalah memiliki

nilai yang ditunjukkan dengan cara mendengarkan dan mempertimbangkan.

Pada tataran ini, guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menjelaskan

kepada orang lain.

Adapaun siswa dapat dikatakan memiliki tingkat kreatifitas belajar

yang baik apabila: 1) sering mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang

membangun, 2) mampu mengungkapkan pendapat secara spontan dan tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

malu-malu, 3) daya imajinasi kuat (tertarik dengan hal yang baru), 4) dapat

bekerja sendiri, 5) sering mencoba hal baru.

KONDISI AWAL TINDAKAN Guru belum menggunakan model Problem Based Learning Guru menggunakan model Problem Based Learning

Banyak siswa yang ramai

Banyak siswa yang tidak fokus dalam pembelajaran

SIKLUS I

SIKLUS II

Diduga melalui penerapan model

Problem Based learning dapat

meningkatkan kreatifitas KONDISI

AKHIR

pembelajaran tematik sub tema: jenis-jenis pekerjaan pada siswa kelas IV SDN 6 Sendangharjo Tahun 2014/2015

Gambar 1. Skema Pelaksanaan Tindakan Kelas

2.3 Hipotesis Tindakan

Adapun langkah-langkah singkat dari model problem based learning

yaitu 1) orientasi siswa pada masalah, 2) guru menjelaskan tujuan

pembelajaran, memotivasi siswa terlibat pada aktivitas pemecahan masalah

yang dipilihnya, 3) mengorganisasi siswa untuk meneliti, 4) guru membantu

siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan

kelompok, 6) guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang

sesuai, melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan

pemecahan masalah, 7) mengembangkan dan menyajikan hasil karya, 8) guru

membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai

seperti laporan, video, dan model dan membantu mereka untuk berbagi tugas

dengan temannya, 9) menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan

masalah, 10) guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi

terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan.

Diharapkan siswa kelas IV SD N 6 Sendangharjo dapat meningkatkan

kreatifitasnya dalam pembelajaran tematik sub tema jenis-jenis pekerjaan

dengan menggunakan model problem based learning.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Prosedur

penelitian yang dilakukan berbentuk siklus yang mengacu pada model Kemmis

& Taggart (Depdiknas, 2005:11). Setiap siklus terdiri empat kegiatan pokok,

yaitu: perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observing), dan

refleksi (reflection). Sejalan dengan pendapat tersebut di atas maka alur

penelitian dilaksanakan sesuai dengan yang dikemukakan oleh Arikunto

(2007:16) dengan tahapan yang lazim dilalui, meliputi: (1) perencanaan, (2)

pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi serta revisi.

Perencanaan Refleksi Refleksi SIKLUS I Pengamatan Perencanaan SIKLUS II Pelaksanaan Pelaksanaan Pengamatan Tercapai?

3.2 Setting Penelitian

3.2.1 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di kelas IV SDN 6 Sendangharjo Desa

Sendangharjo, Kecamatan Karangrayung, Kabupaten Grobogan.

3.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan November semester ganjil tahun

2014/2015.

3.2.3 Subyek Penelitian

3.2.3.1 Subyek penelitian adalah siswa kelas IV SDN 6

Sendangharjo yang berjumlah 25 anak.

3.2.3.2 Guru kelas IV SDN 6 Sendangharjo Kecamatan

Karangrayung, Kabupaten Grobogan.

3.2.4 Objek Penelitian

Obyek yang akan diteliti adalah peningkatan kreatifitas siswa kelas IV SD

N 6 Sendangharjo dengan sub tema jenis-jenis pekerjaan menggunakan model

Problem Based Learning.

3.3 Persiapan Penelitian

3.3.1 Perijinan

a) Membuat proposal perijinan terlebih dahulu. b) Mengajukan

persetujuan proposal kepada dosen mata kuliah. c) Setelah dosen menyetujui

proposal, lalu meminta tanda tangan dosen mata kuliah. d) Meminta surat

permohonan ijin dari kampus dan tanda tangan ketua prodi untuk mengadakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

penelitian di SD yang sudah ditujukan dari proposal. e) Setelah surat permohonan

ijin dari kampus disetujui, lalu datang ke sekolah untuk meminta permohonan ijin

melakukan penelitian. f) Setelah pihak kepala sekolah dan pihak guru sudah

memberi ijin, peneliti menyusun jadwal kegiatan penelitian. g) Peneliti kembali

melakukan penelitian di SD N 6 Sendangharjo.

3.4 Rencana Tindakan

3.4.1 Siklus I

3.4.1.1 Perencanaan

Siklus penelitian tindakan kelas dimulai dengan kegiatan perencanaan.

Tahap ini merupakan langkah pertama dalam setiap kegiatan dan menjadi acuan

dalam melaksanakan tindakan. Perencanaan tindakan merupakan kegiatan

mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan kegiatan penelitian,

diantaranya; 1) Identifikasi masalah dan menetapkan alternatif pemecahan masalah,

2) Menetapkan kompetensi dasar dan indicator, 3) Merencanakan pembelajaran, 4)

Memilih bahan pelajaran yang sesuai, 5) Menyusun RPP, 6) Menyiapkan lembar

observasi, 7) Menyusun format catatan kejadian, 8) Menyusun format kegiatan

refleksi, 9) Menyusun alat-alat evaluasi.

Pelaksanaan tindakan dilakukan berdasarkan identifikasi dan perumusan

masalah yang telah dibuat sebelumnya. Sebelum melakukan penelitian pada tema

berbagai pekerjaan, Subtema jenis-jenis pekerjaan, pembelajaran 1 peneliti

menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) dari tiap siklus. RPP siklus

dengan RPP siklus II, dilaksanakan 1 kali pertemuan dengan alokasi waktu 6 x 35

menit. Selain menyusun RPP peneliti juga mempersiapkan lembar evaluasi dan

pedoman observasi.

3.4.1.2 Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan adalah langkah yang kedua dalam siklus penelitian

tindakan kelas dan merupakan kegiatan proses pembelajaran yang sesuai dengan

perencanaan yang telah disiapkan. Jadi pelaksanaan tindakan merupakan

implementasi dari perencanaan penelitian yang telah ditetapkan dalam setiap siklus.

1. Pendahuluan ( 15 menit )

1.1 Guru membuka pelajaran dengan menyapa siswa dan menyakan kabar

mereka.

1.2 Guru mengajak siswa untuk berdoa dan meminta seorang siswa memimpin

doa.

1.3 Guru melakukan apersepsi sebagai awal komunikasi guru sebelum

melaksanakan pembelajaran inti.

1.4 Guru memberi motivasi kepada siswa agar semangat dalam mengikuti

pembelajaran yang akan dilaksanakan.

1.5 Guru menyampaikan tujuan

1.6 Guru melaksanakan kegiatan penyegaran untuk membuat siswa

bersemangat dengan mengajak siswa bersama-sama menyanyi “Lihat Kebunku”.

2. Kegiatan inti ( 180 menit )

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2.1 Mengorientasi peserta didik pada masalah

Pembelajaran dimulai dengan menjelaskan tujuan pembelajaran dan aktivitas-

aktivitas yang akan dilakukan.

2.2 Mengorganisasikan kegiatan pembelajaran.

Siswa dalam kelompok membagi kegiatan pembelajaran.

2.3 Membimbing penyelidikan mandiri dan kelompok

Guru membimbing siswa dalam mengerjakan tugasnya secara mandiri dan

berkelompok dan siswa mampu mengumpulkan informasi sebangyak-banyaknya.

2.4 Mengembangkan dan Menyajikan hasil karya

Siswa mempamerkan hasil karyanya dan guru berperan sebagai organisator

pameran. Akan lebih baik jika dalam pameran ini melibatkan siswa lainnya, guru-

guru, orang tua, dan lainnya yang dapat menjadi “penilai” atau memberikan umpan

balik.

2.5 Analisis dan Evaluasi Proses Pemecahan Masalah

Siswa menganalisis dan mengevaluasi proses mereka sendiri dan keterampilan

penyelidikan dan intelektual yang mereka gunakan. Selama fase ini guru meminta

siswa untuk merekonstruksi pemikiran dan aktivitas yang telah dilakukan selama

proses kegiatan belajarnya.

3. Penutup ( 15 menit )

3.1 Guru bersama siswa membuat kesimpulan dari hasil kegiatan yang telah

dilakukan.

3.3 Guru mengajak siswa untuk berdoa sebalum mengakhiri pelajaran.

3.4.1.3 Observasi

Melakukan observasi untuk merekam data yang diperlukan. Indikator

yang diamati meliputi: (1) sering mengajukan pertanyaan, (2) mampu

mengungkapkan pendapat dengan tidak malu-malu, (3) daya imajinasi kuat (

tertarik dengan hal yang baru ), (4) dapat bekerja sendiri, (5) sering mencoba hal

yang baru. Setelah pengamatan dilakukan selama proses tindakan berlangsung,

maka hasil pengamatan di diskusikan dengan teman sejawat guna mendapatkan

refleksi. Observer dalam memantau proses belajar mengajar menggunakan lembar

observasi.

3.4.1.4 Refleksi

Refleksi merupakan kegiatan evaluasi dan observasi proses pembelajaran

baik mengenai kekurangan maupun keberhasilan bagi siswa. Adapun pelaksanaan

refleksi sebagai berikut : 1) Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan

selama pelaksanaan tindakan, 2) Melakukan pertemuan dengan observer untuk

membahas hasil evaluasi tentang pelaksanaan tindakan pembelajaran, 3)

Mencermati berbagai kelemahan atau kelebihan yang telah terjadi, 4) Menetapkan

alternatif perbaikan tindakan sesuai hasil evaluasi, untuk digunakan pada siklus

berikutnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen terkait