BAB II TINJAUAN TEORITIK
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Peneliti melakukan penelitian pengembangan ini mengacu pada penelitian lain yang terkait dengan penelitian pengembangan multimedia, yang dapat dijadikan referensi. Pertama, penelitian yang dilakukan oleh
Minarti dengan judul Pengembangan Multimedia Pembelajaran dengan Macromedia Flash Professional 8 Pada Mata Pelajaran Akuntansi Sekolah Menengah Kejuruan di SMK Negeri 1 Malang. Multimedia pembelajaran yang dikembangkan mencakup beberapa komponen yaitu teks, gambar, suara, video dan animasi dengan muatan materi jurnal penyesuaian pada siklus akuntansi perusahaan jasa. Program multimedia pembelajaran ini dirancang dengan menggunakan program Macromedia Flash Professional 8 dan dikemas dalam CD yang dijalankan secara otomatis.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket.
Jenis angket yang digunakan yaitu angket terbuka dan angket tertutup.
Angket terbuka menghasilkan jenis data kualitatif yaitu berupa saran, kritik dan pendapat secara umum terhadap multimedia pembelajaran, sedangkan angket tertutup menghasilkan jenis data kuantitatif yaitu skor hasil evaluasi penilaian terhadap multimedia pembelajaran yang menggunakan skala Likert.
Data kuantitatif tersebut kemudian dianalisis dengan teknik analisis deskriptif persentase. Dan memperoleh skor persentase 83,19% dari validasi ahli materi, 97,50% dari ahli media, dan 89,44% dari uji coba lapangan terbatas, sehingga secara keseluruhan didapatkan skor persentase sebesar 90,04%, dan dapat disimpulkan bahwa multimedia pembelajaran dengan macromedia flash professional 8 pada mata pelajaran akuntansi sekolah menengah kejuruan valid/layak digunakan sebagai media pembelajaran.
Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Amanatin Azizah dengan judul Pengembangan Multimedia Materi Struktur dan Fungsi Sel untuk SMA
dengan menggunakan metode R&D dengan dua tahap uji coba pemakaian yaitu uji coba skala terbatas dan uji coba skala luas. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa hasil penelitian ahli terhadap multimedia mendapat skor sebesar 2,80 dengan kriteria “layak”. Ketuntasan klasikal siswa pada uji coba skala luas mencapai 100%. Sebesar 91,78% siswa memberi skor ≥ 3, sebanyak 64,38% siswa memberi tanggapan dengan kategori sangat baik dan 35. 62% dengan kategori baik.
28 BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (research and development). Metode penelitian dan pengembangan ini merupakan metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan mengkaji keefektifan produk tersebut (Sugiono, 2009:297). Produk yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah multimedia pembelajaran interaktif pada pelajaran ekonomi SMA kelas XII.
B. Prosedur Pengembangan
Prosedur pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada model pengembangan dengan pendekatan sistem oleh Dick & Carrey.
Model pengembangan tersebut meliputi:
1. Identifikasi Tujuan
Dalam tahap ini peneliti melakukan observasi, menentukan apa yang diinginkan oleh siswa agar sesuai dengan minat dan dapat membantu kesulitan belajar siswa. Peneliti melihat dan menentukan apa yang dibutuhkan siswa dalam proses pembelajaran, agar siswa dapat melakukan pembelajaran sesuai dengan tujuan dan kurikulum yang berlaku.
2. Melakukan analisis Instruksional
Dalam tahap ini peneliti mengklasifikasi tujuan ke dalam ranah belajar.
Dalam langkah ini peneliti juga menentukan ketrampilan, pengetahuan dan sikap untuk mendukung pengembangan apa yang akan digunakan. Peta konsep akan menggambarkan hubungan diantara semua keterampilan yang telah diidentifikasi.
3. Mengidentifikasi Tingkah Laku Awal
Dalam tahap ini dilakukan dengan cara analisis siswa, analisis konteks dimana siswa akan belajar, dan analisis konteks dimana siswa akan menggunakannya.
4. Merumuskan Tujuan Kerja
Dalam tahap ini peneliti merumuskan tujuan kerja, keterampilan yang diidentifikasi dalam analisis instruksional akan mengidentifikasi keterampilan yang harus dipelajari, kondisi dimana ketrampilan yang harus dilakukan, dan kriteria untuk kinerja sukses.
5. Pengembangan Tes Acuan Patokan
Dalam tahap ini, peneliti mengembangkan butir-butir penilaian yang sejajar untuk mengukur kemampuan siswa seperti yang diperkirakan dari tujuan.
6. Pengembangan Strategi Pengajaran
Dalam tahap ini, peneliti menekankan komponen untuk mengembangkan cara belajar siswa, presentasi isi, partisipasi siswa, penilaian, dan tindak lanjut kegiatan.
7. Pengembangan atau Memilih Pengajaran
Dalam tahap ini, akan digunakan strategi pengajaran untuk menghasilkan pengajaran yang meliputi petunjuk untuk siswa, bahan pelajaran tes dan panduan guru.
8. Merancang dan Melaksanakan Evaluasi Formatif
Dalam tahap ini, evaluasi dilakukan peneliti untuk mengumpulkan data yang digunakan untuk mengidentifikasi cara meningkatkan pengajaran.
9. Menulis Perangkat
Dalam tahap ini, hasil-hasil pada tahap sebelumnya dijadikan dasar menulis perangkat yang dibutuhkan oleh peneliti. Hasil perangkat selanjutnya divalidasi dan kemudian diujicobakan di kelas.
10. Revisi Pengajaran
Dalam tahap ini, peneliti mengulang siklus pengembangan perangkat pengajaran. Dari evaluasi yang telah dilakukan pada tahap sebelumnya diringkas dan dianalisis serta diinterpretasikan untuk diidentifikasi kesulitan yang dialami oleh siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Begitu pula masukan dari hasil implementasi yang didapatkan dari para ahli.
C. Uji Coba Produk
Sebelum melakukan uji coba kelompok kecil dan uji coba lapangan, peneliti melakukan validasi produk oleh tim ahli, yang terdiri dari ahli materi dan ahli media.
Tahap uji coba yang dilakukan oleh peneliti dapat digambarkan sebagai berikut:
1. Desain uji coba
Uji coba dilakukan dalam tiga tahap, yaitu a) Uji coba perorangan
Uji coba ini merupakan uji coba tahap pertama yang menggunakan subjek uji coba 3 orang siswa SMA kelas XII jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial.
b) Uji coba kelompok kecil
Uji coba ini merupakan uji coba tahap lanjutan setelah melakukan evaluasi/revisi berdasarkan data atau masukan yang diperoleh dari uji coba perorangan. Subjek uji coba kelompok kecil ini adalah 7 orang siswa SMA kelas XII jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial.
c) Uji coba lapangan
Uji coba ini merupakan uji coba tahap akhir setelah melakukan revisi berdasarkan data atau masukan yang diperoleh dari uji coba kelompok kecil. Subjek uji coba lapangan ini adalah 30 orang siswa SMA kelas XII jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial. Setelah melakukan uji coba ini akan diketahui apakah multimedia yang dikembangkan layak atau tidak digunakan dalam proses pembelajaran di kelas.
2. Subjek uji coba
Subjek penelitian ini adalah ahli media yang terdiri dari 2 orang, ahli materi 2 orang dan siswa SMA kelas XII jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial sebanyak 40 orang.
Berikut ini adalah langkah-langkah dalam melakukan evaluasi produk:
Produk Awal Validasi Ahli Media
Ahli Materi
Analisis data dan Revisi
Uji coba Perorangan
Analisis data dan Revisi
Uji coba kelompok kecil
Analisis data dan Revisi
Uji coba lapangan
Analisis data dan revisi akhir Produk jadi Gambar 3.1 Bagan Langkah Evaluasi Produk Pengembangan
D. Jenis Data
Data yang dibutuhkan merupakan penilaian, masukan, kritik dan saran yang akan bermanfaat untuk menentukan kualitas dari produk yang dirancang.
Data tersebut berbentuk data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif berupa kritik dan saran sedangkan data kuantitatif berupa skor hasil penilaian kualitas produk multimedia.
E. Instrumen Penelitian
Peneliti hanya menggunakan dua instrumen pengambilan data, yaitu angket penilaian (kuesioner) dan wawancara.
1. Kuesioner Validasi ahli
Kuesioner untuk validasi ahli terbagi menjadi dua macam, yaitu kuesioner validasi ahli materi dan kuesioner validasi ahli media.
a. Kuesioner validasi ahli materi
Kuesioner ini diberikan kepada ahli materi untuk memvalidasi multimedia dari aspek isi dan aspek pembelajaran. Berikut kisi-kisi kuesioner untuk validasi ahli materi.
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Kuesioner Validasi Ahli Materi
Aspek Indikator Nomor Soal
Isi
Kedalaman materi 4
Cakupan dan kedalaman tujuan pembelajaran
1 Ketepatan penggunaan strategi pembelajaran
2,3
Kontekstualitas dan aktualitas 5 Kemudahan untuk dipahami 9,10 Kelengkapan dan kualitas bahan bantuan belajar
7,8 Sistematis, runtut, alur logika jelas 6
Pembelajaran
Kejelasan tujuan pembelajaran 1,3 Relevansi tujuan pembelajaran dengan SK/KD/Kurikulum
2 Kejelasan uraian, pembahasan, contoh, simulasi, latihan
4,5,6 Konsistensi evaluasi dengan tujuan
pembelajaran
7 Ketepatan dan konsistensi alat evaluasi
8
Berdasarkan kisi-kisi tersebut disusun point-point pertanyaan yang termuat dalam kuesioner validasi ahli materi.
b. Kuesioner validasi ahli media
Kuesioner ini diberikan kepada ahli media untuk memvalidasi multimedia dari aspek tampilan, aspek penyajian, dan aspek pemrograman. Berikut kisi-kisi kuesioner untuk validasi ahli media.
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Kuesioner Validasi Ahli Media
Aspek Indikator Nomor Soal
Penyajian Komunikatif; sesuai dengan pesan dan dapat diterima/sejalan dengan keinginan sasaran
4,5
Sederhana dan memikat 1,2,3 Tampilan Audio (narasi, sound effect,
backsound,musik)
22 Visual (layout design, typography, warna)
1,2,3,4,5,6,7, 8,9,10,11,12, Media bergerak (animasi, movie) 13,14,19,20,
21
Layout Interactive (ikon navigasi) 15,16,17,18
Pemrograman Kreatif dalam ide berikut penuangan gagasan
1 Efektif, efisien, dan interaktif 2,8 Usabilitas/ tingkat kemudahan 3
Kehandalan 4,5,6,7
Berdasarkan kisi-kisi tersebut disusun point-point pertanyaan yang termuat dalam kuesioner validasi ahli media.
c. Kuesioner Uji coba
Kuesioner ini diberikan kepada siswa untuk memberikan penilaian terhadap multimedia dari aspek isi dan aspek media. Point-point pertanyaan pada kuesioner ini merupakan penggabungan antara kuesioner validasi ahli materi dan ahli media
2. Wawancara
Wawancara merupakan bentuk komunikasi verbal. Wawancara merupakan percakapan yang bertujuan memperoleh informasi. Dalam hal ini peneliti melakukan wawancara kepada beberapa siswa SMA kelas XII program studi Ilmu Pengetahuan Sosial dan guru mata pelajaran ekonomi SMA kelas XII. Data yang diperoleh berupa data kualitatif tentang respon atau tanggapan guru dan siswa setelah melakukan pembelajaran dengan menggunakan multimedia pembelajaran.
F. Teknik Analisis Data
Hasil dari penelitian dapat dilihat dengan menganalisis data, oleh karena itu untuk teknik analisis data merupakan kegiatan yang penting dalam penelitian. Analisis data mencakup seluruh kegiatan mengklarifikasi, menganalisa, memakai dan menarik kesimpulan dari semua data yang telah dikumpulkan.
Data yang diperoleh dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif. Data kualitatif berupa saran dan komentar, yang dianalisis dengan cara mengidentifikasi kelemahan/kekurangan yang masih terdapat pada produk yang dikembangkan. Hasil analisis data kualitatif dipakai sebagai acuan untuk melakukan revisi produk. Sedangkan data kuantitatif berupa hasil perhitungan kuesioner mengenai kualitas multimedia. Data kuantitatif yang diperoleh berdasarkan acuan skala Likert, kemudian dianalisis statistik deskriptif dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Pengumpulan data kasar, berupa hasil pengisian angket oleh subjek penelitian
b. Pemberian skor untuk menilai kualitas produk yang dikembangkan.
Alternatif skor dengan pilihan Sangat Baik (SB) dengan skor 5, Baik (B) dengan skor 4, Cukup Baik (CB) dengan skor 3, Kurang Baik (KB) dengan skor 2, dan Sangat Kurang Baik (SKB) dengan skor 1.
c. Pemberian skor dalam analisis data ini dapat dikonversikan menjadi nilai dengan skala lima menggunakan penilaian acuan patokan (PAP) menurut Sukardjo (2005:53):
Tabel 3.3 Interval Kriteria Penilaian
Kategori Interval Skor
Sangat Baik (SB) x > Xi + 1,80 SBi
Baik (B) Xi + 0,60 SBi < x < Xi + 1,80 SBi Cukup Baik (CB) Xi – 0,60 SBi < x < Xi + 0,60 SBi Kurang Baik (KB) Xi – 1,80 SBi < x < Xi – 0,60 SBi Sangat Kurang Baik (SKB) X ≤ Xi + 1,80 SBi
Keterangan:
Xi : Rerata ideal = (skor maksimal ideal + skor minimal ideal)
SBi : Simpangan baku ideal = (skor maksimal ideal – skor minimal ideal)
Dari rumus di atas maka dapat diperoleh Xi dan SBi Diketahui:
Skor maksimal ideal : 5 Skor minimal ideal : 1 Maka :
Xi : = (skor maksimal ideal + skor minimal ideal)
= (5+1)
= 3
SBi : = (skor maksimal ideal – skor minimal ideal)
= (5-1)
= 1
Berdasarkan Xi dan SBi di atas, maka dapat diperoleh interval penilaian multimedia yang dibagi menjadi 5 kategori, yaitu:
1. Sangat Baik = x > Xi + 1.80 SBi
= x > 3 + (1,80 x 1)
= x > 4,21
2. Baik = Xi + 0,60 SBi < x < Xi + 1,80 SBi
= (3 +(0,60 x 1)) < x < ((3 + 1,80 x 1))
= 3,40 < x < 4,21
3. Cukup Baik = Xi – 0,60 SBi < x < Xi + 0,60 SBi
= (3 – (0,60 x1)) < x < ((3 + 0,60 x 1))
= 2,60 < x < 3,40
4. Kurang Baik = Xi – 1,80 SBi < x < Xi – 0,60 SBi
= (3 – (1,80 x 1)) < x < ((3 – 0,60 x 1))
= 1,79 < x < 2,60 5. Sangat Kurang Baik = x Xi + 1,80 SBi
= x < 3 + (1,80 x 1)
= x 1,79
Berdasarkan perhitungan kategori di atas, maka interval penilaian dapat dijabarkan ke dalam tabel berikut:
Tabel 3.4 Interval Kriteria Penilaian Setelah Dikonversi
Kategori Interval Skor
Sangat Baik (SB) x ≥ 4,21
Baik (B) 3,40 < x < 4,21
Cukup Baik (CB) 2.60 < x < 3,40
Kurang Baik (KB) 1,79 < x < 2,60
Sangat Kurang Baik (SKB) X ≤ 1,79
BAB IV
HASIL PENGEMBANGAN
A. Desain Awal Produk
Materi yang peneliti kembangkan di dalam multimedia pembelajaran interaktif ini merupakan materi di dalam mata pelajaran ekonomi yang menjelaskan tentang siklus akuntansi perusahaan dagang. Materi ini membutuhkan berbagai macam contoh-contoh kegiatan perusahaan dagang seperti transaksi, kegiatan pencatatan perusahaan dan kegiatan lainnya di dalam perusahaan dagang. Maka, dibutuhkan multimedia yang mampu menjelaskan dan memberikan berbagai macam contoh kegiatan dan transaksi di dalam perusahaan dagang.
Pengembangan awal produk multimedia pembelajaran mata pelajaran ekonomi ini dilakukan dalam empat tahap, yaitu:
1. Konsep Produk
Pengembangan multimedia ini membutuhkan software yang mampu menggabungkan berbagai media menjadi satu, maka peneliti menggunakan bantuan software Macromedia Flash yang biasa digunakan untuk menggabungkan berbagai macam media, seperti gambar, video, suara, dan teks.
2. Sketsa Produk
Sketsa produk multimedia yang akan dikembangkan dibuat dalam bentuk flowchart dan storyboard yang dapat dilihat pada lampiran 1 dan 2.
3. Pengumpulan Bahan Produk
Setelah peneliti merancang sketsa produk, maka hal yang harus dilakukan adalah mengumpulkan materi/bahan untuk mengembangkan produk multimedia, antara lain:
a. Mencari buku-buku referensi yang berkaitan dengan materi siklus akuntansi perusahaan dagang.
b. Mencari gambar macam-macam bukti transaksi dan berbagai macam contoh kegiatan akuntansi dalam perusahaan dagang.
c. Mencari video yang berkaitan dengan kegiatan perusahaan dagang.
d. Mencari poin-poin yang penting dalam materi untuk dijadikan soal evaluasi yang mengacu pada standar kompetensi dan kompetensi dasar (SK/KD).
e. Mencari ide untuk menentukan background dan warna yang akan digunakan dalam produk multimedia.
f. Mencari berbagai macam icon yang akan digunakan sebagai tombol dalam multimedia.
g. Mencari suara/lagu untuk digunakan sebagai backsound multimedia pembelajaran.
4. Pembuatan dan Pemrograman
Produk awal dikembangkan dengan Software Microsoft Office Power Point dan diubah ke dalam Software Macromedia Flash yang menghasilkan tampilan awal multimedia pembelajaran sebagai berikut ini:
a. Slide Judul
Slide judul merupakan slide pembuka multimedia pembelajaran yang menampilkan judul dan animasi awal pada multimedia.
Gambar 4.1 Slide Judul
Slide judul dijalankan secara manual dengan menekan tombol tertentu untuk memulai multimedia pembelajaran.
b. Slide Menu Utama
Slide menu utama merupakan slide yang menyajikan tombol link yang mengantarkan pengguna multimedia kepada slide lain.
Gambar 4.2 Slide Menu Utama
Slide menu utama menampilkan tombol link sebagai berikut, panduan penggunaan multimedia, SK dan KD, Materi, Evaluasi, Soal Ilustrasi Perusahaan Dagang, dan profil pengembang.
c. Slide Panduan Penggunaan Multimedia
Slide panduan penggunaan multimedia menyajikan berbagai petunjuk penting yang digunakan pada multimedia. Pada slide ini menampilkan berbagai tombol navigasi yang digunakan dalam multimedia.
Gambar 4.3 Slide Panduan Penggunaan Multimedia d. Slide SK dan KD
Slide SK dan KD menampilkan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang akan dicapai melalui materi siklus akuntansi perusahaan dagang.
Gambar 4.4 Slide SK dan KD e. Slide Apersepsi
Slide apersepsi menyajikan apersepsi awal pembelajaran untuk mengkaitkan pengetahuan yang dimiliki siswa dengan materi.
Gambar 4.5 Slide Apersepsi
Apersepsi dilakukan dengan menampilkan video ilustrasi kegiatan transaksi perusahaan dagang yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari siswa, agar siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan baik.
f. Slide Materi
Slide materi merupakan slide yang menyajikan keseluruhan materi berdasarkan SK dan KD. Slide materi menampilkan penjelasan-penjelasan tentang perusahaan dagang. Materi-materi yang dikembangkan dalam multimedia ini diambil dari buku paket SMA.
Gambar 4.6 Slide Materi g. Slide Evaluasi
Gambar 4.7 Slide Evaluasi
Slide evaluasi menampilkan soal-soal untuk mengukur tingkat pemahaman siswa. Slide ini berisi lima belas soal untuk dikerjakan
siswa. Dalam setiap soal terdapat skor untuk mengukur tingkat pemahaman siswa.
h. Slide Profil
Slide profil menyajikan informasi mengenai pembuat multimedia dan pihak-pihak yang berjasa atas pengembangan multimedia ini.
Gambar 4.8 Slide Profil
B. Data Validasi Ahli
Pada bagian ini akan dijelaskan oleh peneliti bagaimana proses validasi oleh ahli. Proses validasi dilakukan oleh 3 orang ahli, yaitu dua orang ahli materi dan satu orang ahli media. Berikut ini adalah data validasi ahli:
1. Validasi Ahli Materi 1
Ahli materi 1 yang dipilih oleh peneliti adalah Bapak Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. Beliau merupakan dosen di Program Studi Pendidikan Akuntansi, FKIP, Universitas Sanata Dharma. Proses validasi ini hanya terdiri dari satu tahap.
Validasi ahli materi 1 dilakukan pada tanggal 31 Juli 2015. Berikut ini adalah hasil penilaian produk multimedia pada saat validasi oleh ahli materi 1.
Tabel 4.1 Data Validasi Ahli Materi 1 No. Aspek yang dinilai Skala Penilaian
Kriteria 1 2 3 4 5
A. Aspek Pembelajaran 1. Kejelasan tujuan dan
indikator pembelajaran √
Cukup
6. Kesesuaian gambar
dengan materi √ Baik terhadap soal latihan dan hasil evaluasi
√ Baik
Rerata Aspek Pembelajaran 3,5 B. Aspek Isi
3. Kejelasan materi/ konsep
√ Baik
4. Kedalaman uraian materi √ Cukup
Baik
5. Kontekstualitas materi √ Baik
6. Sistematika penyajian
materi √ Sangat
8. Tingkat kesulitan soal
evaluasi √ Baik
Tabel di atas menunjukkan kualitas multimedia berada pada kriteria “baik”. Kriteria tersebut diperoleh berdasarkan:
a) Rerata skor aspek pembelajaran sebesar 3,5 yang diperoleh dari total penilaian pada aspek pembelajaran dibagi jumlah item pada aspek pembelajaran (28/8 = 3,5).
b) Rerata skor aspek isi sebesar 3,9 yang diperoleh dari total penilaian pada aspek isi dibagi jumlah item pada aspek isi (39/10 = 3,9) c) Rerata skor keseluruhan sebesar 3,72 yang diperoleh dari total
penilaian keseluruhan dibagi jumlah item (67/18 = 3,72)
Pada validasi ini, ahli materi 1 memberikan komentar dan saran bahwa materi posting ke dalam buku besar harus diperbaiki karena ada kesalahan konsep pada materi tersebut.
Keseluruhan data validasi yang didapat dari ahli materi 1 dapat dilihat dalam tabel rekapitulasi data berikut ini:
Tabel 4.2 Rekapitulasi Data Validasi Ahli Materi 1 No Aspek yang dinilai Hasil Validasi
1 Aspek Pembelajaran 3,50
2 Aspek Isi 3,90
Rerata keseluruhan 3,72
Kriteria Baik
Secara keseluruhan, multimedia pembelajaran yang dikembangkan oleh peneliti layak untuk diujicobakan.
2. Validasi Ahli Materi 2
Ahli materi yang peneliti pilih sebagai ahli materi 2 adalah Bapak MT Pangarso S.Pd. Beliau merupakan guru yang mengampu mata pelajaran ekonomi di SMA Bruderan Purworejo. Proses validasi terdiri dari satu tahap yang dilakukan pada tanggal 20 Agustus 2015. Hasil penilaian produk multimedia pada saat validasi dari ahli materi 2 adalah sebagai berikut:
Tabel 4.3 Data Validasi Ahli Materi 2 No. Aspek yang Dinilai Skala Penilaian
Kriteria 1 2 3 4 5
A. Aspek Pembelajaran 1. Kejelasan tujuan dan
indikator pembelajaran √ Sangat Baik
2. Relevansi tujuan dan indikator pembelajaran dengan SK dan KD
√ Sangat Baik 3. Kejelasan sasaran/
pengguna multimedia (siswa kelas X)
√ Sangat Baik 4. Variasi cara penyajian
materi √ Baik
5. Kejelasan penyajian materi √ Baik 6. Kesesuaian video dan
gambar dengan materi √ Baik
7. Kesesuaian soal evaluasi dengan indikator dan tujuan pembelajaran
√ Sangat Baik 8. Pemberian umpan balik
terhadap soal latihan dan hasil evaluasi
√ Sangat Baik Rerata Aspek Pembelajaran
4,62 B. Aspek Isi
1. Kecukupan materi untuk pencapaian kompetensi dasar
√ Sangat Baik
2. Kebenaran isi/ konsep √ Baik
3. Kejelasan materi/ konsep √ Baik
4. Kedalaman uraian materi
√ Cukup
Baik
5. Kontekstualitas materi √ Baik
6. Sistematika penyajian
materi √ Sangat Baik
7. Penyediaan gambar untuk membantu memahami
Tabel di atas menunjukkan kualitas multimedia berada pada kriteria “sangat baik”. Kriteria tersebut diperoleh dari:
1) Rerata skor aspek pembelajaran sebesar 4,62 yang didapat dari total penilaian pada aspek pembelajaran dibagi jumlah item pada aspek pembelajaran (37/8 = 4,62)
2) Rerata skor aspek isi sebesar 4,30 yang didapat dari total penilaian pada aspek isi dibagi jumlah item pada aspek isi (43/10 = 4.30)
3) Rerata skor keseluruhan sebesar 4,44 yang didapat dari total penilaian keseluruhan dibagi jumlah item (80/18 = 4,44).
Pada tahap validasi ahli materi 2 ini, beliau tidak memberikan komentar atau saran, hanya menyatakan bahwa multimedia ini layak untuk diujicobakan dan digunakan untuk pembelajaran karena sangat membantu.
Keseluruhan data validasi ahli materi 2 dapat dilihat dalam tabel rekapitulasi data sebagai berikut:
Tabel 4.4 Rekapitulasi Data Validasi Ahli Materi 2 No Aspek yang dinilai Hasil Validasi
1 Aspek Pembelajaran 4,62
2 Aspek Isi 4,30
Rerata keseluruhan 4,44
Kriteria Sangat Baik
Secara keseluruhan, multimedia pembelajaran yang dikembangkan oleh peneliti layak untuk diujicobakan.
3. Validasi Ahli Media
Ahli media yang dipilih oleh peneliti adalah Bapak Agustinus Heri Nugroho S.Pd, M.Pd. Beliau adalah dosen di Program Studi Pendidikan Ekonomi, FKIP, Universitas Sanata Dharma. Beliau dipilih sebagai ahli media karena beliau telah berpengalaman sebagai juri lomba pengembangan multimedia pembelajaran yang diadakan FKIP Universitas
Sanata Dharma. Proses validasi terdiri dari 2 tahap. Hasil penilaian produk multimedia pada saat validasi adalah sebagai berikut:
1) Validasi tahap 1
Validasi tahap 1 dilakukan pada tanggal 21 Juli 2015. Berikut ini adalah hasil penilaian produk multimedia pada saat validasi tahap 1 oleh ahli media:
Tabel 4.5 Data Validasi Ahli Media Tahap 1
No Aspek yang Dinilai Skala Penilaian
Kriteria 1 2 3 4 5
A. Aspek Tampilan
1. Pemilihan background √ Kurang
Baik 2. Keserasian warna tulisan
dengan background √ Kurang
Baik 3. Layout/ tata letak setiap
halaman √ Kurang
Baik 4. Kemenarikan desain
halaman √ Kurang
Baik 5. Ketepatan pemilihan jenis
huruf √ Kurang
8. Ketepatan penempatan teks √ Kurang
Baik
9. Kejelasan gambar √
Sangat Kurang Baik 10. Ketepatan penempatan
gambar √ Kurang
13. Kemenarikan animasi
Sangat Kurang Baik 14. Ketepatan penempatan
animasi 16. Konsistensi penempatan
tombol √ Kurang
Baik 17. Ketepatan penempatan
tombol √ 20. Ketepatan penempatan
video √ Kurang
Baik
21. Ukuran video √ Kurang
Baik 22. Pemilihan musik
backsound √ Kurang
Baik
Rerata Aspek Tampilan 1,63
B. Aspek Penyajian
1. 2. Kata-kata/ gambar ringkas
/ to the point. √ Kurang 4. Bahasa bersifat
komunikatif √ Kurang
Baik 5. Gambar dan kalimat
disajikan secara simultan √ Kurang
Baik
Rerata Aspek Penyajian 1,8
C. Aspek Pemrograman 1.
2. 3. Kemudahan dalam
pemakaian/ pengoperasian √ Cukup
Baik
4. Kecepatan hyperlink √ Kurang
Baik
5. Kejelasan struktur navigasi √ Kurang
Baik 6. Kejelasan petunjuk
Baik 6. Kejelasan petunjuk