• Tidak ada hasil yang ditemukan

B. Tujuan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.3. Hasil Pengolahan

4.3. Hasil Pengolahan

4.3.1. Perbandingan kenampakan visual citra Envisat ASAR yang belum dan sudah terkalibrasi.

Citra Envisat ASAR memiliki resolusi spasial yang besar dengan cakupan area sapuan ± 100 km. Kenampakan citra ini pada bidang tiga dimensi sangat baik karena memiliki corak pandang samping.

Secara visual kekontrasan citra setelah dikalibrasi menjadi lebih terang dan tingkat kekasaran (tekstur) permukaan obyek berkurang sehingga kenampakan obyeknya terlihat kurang jelas. Hal ini karena nilai hamburan balik citra yang terkalibrasi dengan skala linear menjadi beberapa kali lebih besar dari nilai hamburan balik yang belum dikalibrasi yang membuat citra tampak lebih cerah dan halus. Selain itu, besarnya intensitas sinyal pada tiap-tiap pixel dipengaruhi langsung oleh besarnya sudut datang unt uk masing- masing pixel dalam citra. Kenampakan citra sangat dipengaruhi oleh sudut datang dimana semakin kecil maka citra yang akan dihasilkan akan semakin jelas dan sempit begitu juga sebaliknya (Raimadoya et. al, 2002).

Pada citra yang dikalibrasi denga n menggunakan speckle filter terlihat tidak jauh berbeda dengan citra yang dikalibrasi tanpa speckle filter. Perbedaannya hanya dari tingkat kekontrasan warnanya yang sedikit terang dengan tekstur permukaan yang lebih homogen (halus) yang menunjukan bahwa dengan menggunakan speckle filter telah terjadinya pengurangan keragaman speckle noise yang terlihat seperti bintik-bintik pasir tanpa mengurangi bentuk seperti garis, lekukan dan batas-batas tepi (ESA, 1999).

Apabila dilihat secara visual proses kalibrasi terkesan mengurangi kualitas citra. Pada kalibrasi, citra yang dihasilkan semakin tidak jelas untuk diindentifikasi. Tujuan utama dari penelitian ini tidak dilihat dari sisi tersebut tetapi melihat nilai tambah yang akan diberikan oleh sinyal hamburan balik terhadap citra melalui hubungan korelasi dengan MVOL dan TVOL tanaman

Acacia mangium. Dari hasil perbandingan tersebut maka dapat dilihat seberapa

besar pengaruh sinyal hamburan balik didalam mengindentifikasi tanaman Acacia

mangium (citra yang telah dikalibrasi) dengan sinyal radar brightness (citra yang

Pada Gambar A menunjukan citra yang tidak dikalibrasi. Gambar B adalah citra yang terkalibrasi non speckle dan Gambar C adalah citra

yang terkalibrasi dengan speckle

Gambar A

Gambar B

Gambar C

Gambar 26.

Perbandingan gambar c

itra yang telah di

-Kalibrasi dengan yang belum di

46 4.3.2. Korelasi antara Intensitas Pantulan Citra Envisat ASAR yang dikalibrasi dengan Parameter Lapangan (MVOL dan TVOL)

Untuk melihat nilai tambah yang dapat diberikan oleh sinyal hamburan balik hasil kalibrasi maka dilakukan hubungan korelasi dengan parameter lapang berupa nilai biomasa tanaman. Pengukuran biomasa tanaman ini menggunakan metode MVOL (Merchantable Volume) dan TVOL (Total Volume).

MVOL adalah jumlah bagian tanaman yang dapat diperdagangkan untuk kebutuhan industri, dalam hal ini adalah batang utama tanaman (m3/ha). TVOL adalah jumlah total biomasa tanaman yang terdiri dari bagian atas dan bagian bawah tanaman dari permukaan tanah, antara lain mencakup ranting, cabang, batang utama dan kulit batang tanaman (m3/ha). Data MVOL biasanya digunakan oleh perusahaan yang bergerak dalam bidang kehutanan untuk memperkirakan seberapa banyak kayu yang dapat diperdagangkan dalam luasan tertentu, dan data TVOL bisa digunakan untuk estimasi jumlah karbon dalam tanaman.

(Ha) (Ha)

Gambar 27. Peta lokasi pengambilan data yang mengandung nilai Intensitas Pantulan per tiap-tiap Plot dalam Kompartement (9 Kompartement)

Gambar citra terkalibrasi yang di tumpang tindih dengan peta kompartemen berupa data vektor dan intensitas pantulan pada tiap titik.

Gambar 28. Peta hasil tumpang tindih dari citra Terkalibrasi dengan Peta Kompartemen

48 Tabel 3. Nilai Rata-rata Intensitas Pantulan pada tiap Kompartemen.

Compartment

Rata-rata Intensitas Pantulan Citra

Envisat ASAR Rata-rata Biomasa (m3/ha)

Non

Calibration Non Speckle Calibration Calibration Speckle MVOL TVOL

D004 348.154 1040663725 1041299372 152.200 165.100 D003 334.769 1040694866 1039140007 203.380 220.450 D002 338.429 1037888125 1039792460 118.160 203.970 D030 372.375 1041948251 1041305812 198.000 215.630 D029 343.412 1041047104 1040183021 177.640 193.650 D028 359.313 1040848254 1041324774 204.920 222.420 D027 312.000 1039801025 1040645948 187.500 203.650 E012 315.692 1039739180 1040059064 148.620 162.590 E014 308.429 1039539145 1040339033 130.880 142.320 Korelasi MVOL 0.21 0.61 0.05 ~ Korelasi TVOL 0.34 0.09 0.0002

Dari tabel diatas menunjukan bahwa nilai korelasi MVOL yang terbesar diberikan oleh citra Envisat ASAR yang dikalibrasi tanpa menggunakan speckle

filter (Calibration Non Speckle). Sedangkan untuk nilai korelasi TVOL terbesar

diberikan oleh citra Envisat ASAR yang tidak dikalibrasi (Non Calibration). Untuk citra yang dikalibrasi dan sekaligus menggunakan speckle filter (Calibration Speckle) ternyata memberikan nilai korelasi yang paling kecil baik untuk MVOL maupun TVOL. Dengan demikian, proses kalibrasi tanpa menggunakan speckle filter dalam mengestimasi biomasa tanaman Acacia

mangium lebih baik dari pada kalibrasi dengan menggunakan speckle filter.

Apabila dilihat berdasarkan perbedaan metode pengukuran biomasa dilapang maka pendugaan biomasa tanaman Acacia mangium untuk metode MVOL lebih baik menggunakan citra yang dikalibrasi tanpa speckle filter. Dan untuk metode TVOL dalam menduga biomasa tanaman menggunakan citra tanpa dikalibrasi.

Berkaitan dengan biomasa tanaman hasil ini memberikan informasi bahwa citra yang dikalibrasi menyebabkan sinyal hamburan balik menjadi sangat besar dengan nilai intensitas pantulan yang relatif homogen akibat dipengaruhi oleh sudut datang elipsoid bumi (ketingginan permukaan relatif sama). Atas dasar tersebut maka pendugaan biomasa tanaman dengan metode MVOL lebih baik diinterpretasikan pada citra yang telah dikalibrasi karena metode ini hanya mengukur bagian batang utama tanaman sehingga pengaruh elevasi permukaan

tidak terlalu besar berpengaruh. Berbeda halnya dengan menggunakan metode TVOL yang mengukur semua bagian tanaman diatas tanah sehingga pengaruh elevasi permukaan tidak dapat diabaikan. Oleh karena itu citra yang telah dikalibrasi sebaiknya tidak digunakan didalam menduga biomasa tanaman secara keseluruhan (TVOL) karena dapat mengurangi nilai yang sebenarnya di lapang.

Menurut Febbry (2004) secara keseluruhan intensitas pantulan citra terfilter memberikan nilai korelasi yang lebih kecil dibandingkan citra tanpa di filter baik menggunakan metode MVOL maupun TVOL. Hal ini disebabkan karena citra terfilter telah mengalami ekstraksi pada bagian data tertentu dari suatu himpunan data dengan mereduksi bagian-bagian yang tidak diinginkan sehingga dengan melakukan filterisasi berarti mengurangi informasi yang terkandung dalam citra. Oleh karena itu nilai korelasi yang diberikan oleh citra terkalibrasi dengan speckle

50 Gambar 30. Grafik hubungan Intensitas Pantulan Citra Envisat dengan Parameter

Lapang. Atas : Diagram pengolahan citra tanpa kalibrasi, Tengah : Diagram pengolahan citra kalibrasi tanpa filter dan Bawah : Diagram pengolahan citra kalibrasi terfilter.

Dokumen terkait