• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS DATA

C. Hasil Pengujian Data

Pengolahan data dilakukan untuk menemukan jawaban atas hipotesis yang telah dinyatakan sebelumnya. Keseluruhan hasil data yang diolah pada analisis ini menggunakan program Software SPSS versi 10.

1. Pengujian Validitas

Untuk menguji validitas dan reliabilitas data yang diperoleh dengan cara penyebaran kuesioner tersebut, maka peneliti terlebih dahulu melakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap butir-butir pertanyaan dalam kuesioner. Uji validitas dilakukan dengan membandingkan t-hitung dengan t-tabel. Teknik korelasi yang dilakukan adalah Pearson’s Correlation dengan koreksi efek atenuasi.

Untuk menarik kesimpulan validitas kuesioner untuk item motivasi karir, motivasi ekonomi dan motivasi kualitas, nilai korelasi (Corrected Item-Total

Correlation) ditransformasikan terlebih dahulu dengan transformasi sebagai

berikut: t = 2 2 1 -N r r

Hasil transformasi tersebut kemudian dikonsultasikan dengan t-tabel (satu sisi) dengan derajat bebas (db) = N – 2 = 43, dengan tingkat signifikansi α = 5% maka didapatkan nilai t-tabel = 1,68. Apabila perolehan t-hitung lebih besar dari t-tabel maka dapat disimpulkan bahwa data tersebut valid. Berdasarkan hal tersebut diatas, hasil pengujian validitas dapat dilihat dalam tabel IV.3 di bawah ini.

Tabel IV.3 Hasil Uji Validitas

(Motivasi Karir)

Pernyataan nilai r t-hitung t-tabel kesimpulan 5 0.2815 1.92371 1.68 valid 7 0.3945 2.81524 1.68 valid 8 0.3860 2.74382 1.68 valid 9 0.4044 2.89950 1.68 valid 11 0.5587 4.41738 1.68 valid 16 0.3125 2.15724 1.68 valid 25 0.6870 6.19957 1.68 valid 29 0.6739 5.98122 1.68 valid 30 0.4360 3.17690 1.68 valid 31 0.3967 2.83386 1.68 valid 35 0.5515 4.33533 1.68 valid 36 0.6332 5.36464 1.68 valid 40 0.5197 3.98889 1.68 valid 41 0.4060 2.91323 1.68 valid

44 0.3010 2.06978 1.68 valid

Sumber: data yang diolah

Ada sejumlah 15 item pertanyaan yang berhubungan dengan motivasi karir yang terdapat pada kuesioner yang disebar. Setelah dilakukan pengujian validitas, diperoleh hasil bahwa semua item pertanyaan motivasi karir adalah valid.

Tabel IV.4 Hasil Uji Validitas (Motivasi Ekonomi)

Pernyataan nilai r t-hitung t-tabel kesimpulan

2 0.3722 2.62961 1.68 valid 4 0.3043 2.09477 1.68 valid 10 0.5048 3.83463 1.68 valid 14 0.3756 2.65756 1.68 valid 18 0.5176 3.96685 1.68 valid 19 0.4768 3.55693 1.68 valid 21 0.5932 4.83181 1.68 valid 24 0.3866 2.74883 1.68 valid 26 0.3523 2.46844 1.68 valid 27 0.3554 2.49329 1.68 valid 28 0.5448 4.26024 1.68 valid 32 0.6378 5.43018 1.68 valid 39 0.2612 1.77440 1.68 valid

43 0.4576 3.37475 1.68 valid

45 0.4151 2.99194 1.68 valid

Sumber: data yang diolah

Ada sejumlah 15 item pertanyaan yang berhubungan dengan motivasi ekonomi yang terdapat pada kuesioner yang disebar. Setelah dilakukan pengujian validitas, diperoleh hasil bahwa semua item pertanyaan motivasi ekonomi adalah valid.

Tabel IV.5 Hasil Uji Validitas (Motivasi Kualitas)

Pernyataan nilai r t-hitung t-tabel kesimpulan

1 0.4124 2.96847 1.68 valid 3 0.3822 2.71216 1.68 valid 6 0.0726 0.47733 1.68 tidak valid 12 0.2788 1.90370 1.68 valid 13 0.4524 3.32646 1.68 valid 15 0.4015 2.87469 1.68 valid 17 0.4257 3.08499 1.68 valid 20 0.3087 2.12822 1.68 valid 22 0.6330 5.36181 1.68 valid 23 0.3680 2.59526 1.68 valid 33 0.4558 3.35798 1.68 valid 34 0.5877 4.76320 1.68 valid

37 0.3125 2.15724 1.68 valid

38 0.2943 2.01928 1.68 valid

42 0.6059 4.99428 1.68 valid

Sumber: data yang diolah

Ada sejumlah 15 item pertanyaan yang berhubungan dengan motivasi kualitas yang terdapat pada kuesioner yang disebar. Setelah dilakukan pengujian validitas, diperoleh hasil bahwa terdapat satu item pertanyaan yang tidak valid. Dikarenakan ada satu item pertanyaan yang tidak valid tersebut maka pengujian validitas pada item kualitas harus diulang dengan tidak memasukkan item pertanyaan yang tidak valid tersebut dalam pengujian selanjutnya.

Berdasarkan hal tersebut, hasil pengujian validitas perbaikan untuk motivasi kualitas dapat dilihat dalam tabel di bawah ini.

Tabel IV.6 Hasil Uji Validitas Motivasi Kualitas (Perbaikan)

Pernyataan nilai r t-hitung t-tabel kesimpulan

1 0.4152 2.99281 1.68 valid

3 0.3879 2.75071 1.68 valid

12 0.2923 2.00427 1.68 valid

13 0.4036 2.89264 1.68 valid

17 0.4372 3.18771 1.68 valid 20 0.2761 1.88373 1.68 valid 22 0.6164 5.13314 1.68 valid 23 0.3656 2.57571 1.68 valid 33 0.4848 3.63475 1.68 valid 34 0.5768 4.63019 1.68 valid 37 0.3433 2.39683 1.68 valid 38 0.3340 2.32362 1.68 valid 42 0.6501 5.61032 1.68 valid

Sumber: data yang diolah

Setelah dilakukan pengujian kedua, keseluruhan item kualitas yang berjumlah 14 adalah valid.

2. Pengujian Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten jika dilakukan dua kali atau lebih pada kelompok yang sama dengan alat ukur yang sama. Uji reliabilitas hanya dilakukan atas data yang telah diuji validitasnya dan dinyatakan valid. Pengujian reliabilitas ini menggunakan Cronbach Alpha. Hasil uji reliabilitas ditunjukkan dalam tabel berikut ini.

Tabel IV.7 Hasil Uji Reliabilitas

Motivasi karir 9.87279 1.68 0.8330 reliabel Motivasi ekonomi 8.58513 1.68 0.7947 reliabel Motivasi kualitas 9.41558 1.68 0.8206 reliabel

Sumber: data yang diolah

Dari hasil uji reliabilitas di atas, besarnya t-hitung lebih besar dari t-tabel baik itu dari pernyataan motivasi karir, motivasi ekonomi maupun motivasi kualitas. Apabila t-hitung lebih besar dari t-tabel maka kesimpulan yang diperoleh adalah reliabel.

3. Pengujian Homogenitas

Pengujian homogenitas varian antar kelompok dilakukan dengan teknik Levene’s Test of Equality of Error Variance. Uji ini dilakukan untuk mengidentifikasi apakah masing-masing kelompok sampel yang terambil berdasarkan populasi yang sama dan varian antar kelompok tersebut tidak berbeda secara signifikan.

Terdapat 6 kelas responden yang akan diuji dalam pengujian homogenitas ini yaitu: mahasiswa akuntansi berjenis kelamin laki-laki dan perempuan dengan status akreditasi Perguruan Tinggi A, B, C. Keenam kelas responden ini akan diuji melalui uji Levene test untuk mengetahui homogenitas variansi masing-masing dalam item karir, ekonomi dan kualitas yang terdapat pada pertanyaan dalam kuesioner. Hasil uji homogenitas dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel IV.8

Pernyataan sig. kesimpulan

Motivasi karir 0.868 Homogen

Motivasi Ekonomi 0.985 Homogen

Motivasi Kualitas 0.866 Homogen

Sumber: data yang Diolah

Angka yang dihasilkan dari pengujian ini merupakan probabilitas dua sisi yang kemudian dibandingkan dengan signifikansi yang telah ditetapkan yaitu 5%. Oleh karena nilai signifikansi dari karir, ekonomi dan kualitas dari 6 kelas tersebut lebih besar dari tingkat signifikansi yang telah ditetapkan, maka varian antar kelompok adalah homogen.

4. Pengujian Normalitas

Pengujian normalitas ini bertujuan untuk mengetahui apakah variabel yang dianalisis memenuhi kriteria berdistribusi normal. Pengujian normalitas ini menggunakan uji normalitas Kolmogorov-Smirnov Test. Hasil uji normalitas dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel IV.9 Hasil Uji Normalitas

Pernyataan Sig. α kesimpulan

Motivasi Karir 0.2 0.05 Normal

Motivasi Ekonomi 0.2 0.05 Normal

Motivasi Kualitas 0.2 0.05 Normal

Dari hasil uji normalitas yang dilakukan, dapat diketahui bahwa probabilitas yang dihasilkan oleh item karir, ekonomi dan kualitas adalah sama yaitu sebesar 0.2. Probabilitas ini di atas tingkat signifikansi yang telah ditentukan sebesar α = 0.05, karena 0.2 > 0.05 maka variabel terdistribusi normal.

5. Pengujian Hipotesis

Setelah data dinyatakan homogen dan normal, maka langkah selanjutnya adalah pengujian hipotesis dengan menggunakan one way anova dengan tingkat signifikansi α = 0.05. Pengujian one way anova ini digunakan untuk menguji apakah rata-rata lebih dari dua sampel berbeda secara signifikan atau tidak.

Pernyataan hipotesis yang pertama adalah:

HO = Tidak ada perbedaan yang signifikan pada minat mahasiswa akuntansi dalam mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPA) ditinjau dari gender.

Proses pengujian hipotesis ini mempunyai ketentuan: 1. Jika probabilitas > 0.05, maka HO diterima.

Hasil uji hipotesis yang pertama ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel IV.10 Hasil Uji Hipotesis I

Item Sum of Square df Mean Square f sig Motivasi Karir 30.482 1 30.482 0.436 0.510 Motivasi Ekonomi 0.967 1 0.967 0.014 0.905 Motivasi Kualitas 37.149 1 37.149 1.022 0.314 Minat 0.168 1 0.168 0.001 0.977 Sumber: data yang diolah

Terlihat dari output SPSS, melalui pengujian per item, item kualitas mempunyai signifikansi 0.314, item karir mempunyai signifikansi 0.510 dan item ekonomi mempunyai signifikansi 0.905. Semua tingkat signifikansi tiap-tiap item tersebut adalah di atas signifikansi α = 0.05. Hal ini berarti jika dilakukan pengujian per item maka masing-masing item ini tidak mempunyai perbedaan yang signifikan pada minat mahasiswa akuntansi dalam mengikuti PPA jika ditinjau dari gender.

Sedangkan untuk item minat dimana merupakan gabungan ketiga item karir, ekonomi dan kualitas, menunjukkan tingkat signifikansi sebesar 0.977. Dengan demikian signifikansi 0.977 > 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa HO diterima. Dengan kata lain, tidak ada perbedaan yang signifikan minat mahasiswa akuntansi dalam mengikuti PPA ditinjau dari segi gender. Hal ini dimungkinkan bahwa faktor gender tidak lagi menghalangi kemauan perempuan untuk beraktivitas dan kebudayaan timur yang membatasi kegiatan perempuan sedikit demi sedikit mulai hilang. Diskriminasi gender yang

selama ini dianggap sangat mempengaruhi kebebasan perempuan untuk bekerja tidak terbukti dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini tidak mendukung bahwa faktor gender akan membedakan minat dalam mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi antara mahasiswa akuntansi laki-laki dan perempuan. Hal ini ditunjukkan dalam tabel rata-rata di bawah ini.

Tabel IV.11

Rata-rata jenis kelamin terhadap minat

Jenis Kelamin Mean Std.Error

Laki-laki 161.908 1.763

Perempuan 161.837 1.750

Sumber: data yang diolah

Berdasarkan tabel IV.11 di atas, dapat diketahui bahwa laki-laki mempunyai rata-rata yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan rata-rata perempuan. Tetapi walaupun berbeda, perbedaan ini tidak terlalu signifikan. Jadi dapat disimpulkan bahwa antara laki-laki dan perempuan mempunyai rata-rata minat mengikuti PPA yang sama besar.

Pernyataan hipotesis kedua adalah:

HO = Tidak ada perbedaan yang signifikan pada minat mahasiswa akuntansi dalam mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPA) ditinjau dari status akreditasi program Studi.

Proses pengujian hipotesis ini mempunyai ketentuan: 1. Jika probabilitas > 0.05, maka HO diterima.

Hasil uji hipotesis yang kedua dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel IV.12

Hasil Uji Hipotesis II

Item Sum of Square df Mean Square f sig Motivasi Karir 133.651 2 66.826 0.955 0.387 Motivasi Ekonomi 78.026 2 39.013 0.571 0.566 Motivasi Kualitas 1638.560 2 819.280 22.546 0.000 Minat 2075.295 2 1037.648 4.895 0.008

Sumber: data yang diolah

Data output SPSS memperlihatkan bahwa melalui pengujian per item, item karir menghasilkan tingkat signifikansi sebesar 0.387 dan item ekonomi menghasilkan tingkat signifikansi sebesar 0.566. Kedua signifikansi ini mempunyai tingkat signifikansi lebih besar dari α = 0.05, sehingga tidak terdapat perbedaan yang signifikan minat dalam mengikuti PPA ditinjau dari akreditas program studi pada item karir dan ekonomi.

Sedangkan untuk item kualitas menghasilkan signifikansi 0.00, dengan demikian lebih rendah dari signifikansi yang telah ditentukan sebesar α = 0.05. Jadi terdapat perbedaan yang signifikan minat dalam mengikuti PPA ditinjau dari akreditas program studi pada item kualitas.

Analisis lebih lanjut dilakukan uji Post Hoc untuk mengetahui perbedaan signifikan yang terdapat pada item kualitas. Hasil uji Post Hoc dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel IV.13

(I) Akreditasi (J) Akreditasi Mean Dif. (I-J) Std.Error Sig. A B 2.96 1.27 0.052 C 8.36 1.27 0.000 B A -2.96 1.27 0.052 C 5.40 1.27 0.000 C A -8.36 1.27 0.000 B -5.40 1.27 0.000 Sumber: data yang diolah.

Berdasar tabel IV.13 di atas dapat diketahui bahwa pada item kualitas terdapat perbedaan yang signifikan antara akreditasi A dengan C dan B dengan C yang masing-masing mempunyai signifikansi sebesar 0.000. Sedangkan antara akreditasi A dengan B dan sebaliknya tidak terdapat perbedaan yang signifikan, yang ditunjukkan dengan tingkat signifikansi yang melebihi α = 0.05 yaitu sebesar 0.052.

Sedangkan pengujian terhadap minat yang merupakan gabungan dari item karir, ekonomi dan karir mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0.008. dengan demikian 0.008 < 0.05. Hal ini menunjukkan HO ditolak. Dengan kata lain, terdapat perbedaan yang signifikan minat mahasiswa akuntansi dalam mengikuti PPA ditinjau dari status program studi.

Untuk mengetahui bagian yang mempunyai perbedaan signifikan, dilakukan analisis lebih lanjut dengan menggunakan Post Hoc Test. Hasil uji

Post Hoc dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel IV.14 Hasil uji Post Hoc Minat

A B 1.38 3.04 0.893 C 8.78 3.04 0.011 B A -1.38 3.04 0.893 C 7.40 3.04 0.040 C A -8.78 3.04 0.011 B -7.40 3.04 0.040 Sumber: data yang diolah.

Dari tabel di atas diketahui bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada minat mahasiswa dalam mengikuti PPA antara akreditasi A dengan C menghasilkan signifikansi 0.011. Juga terdapat perbedaan yang signifikan antara akreditasi B dengan C dengan signifikansi 0.04. Perbedaan yang signifikan ini disebabkan karena tingkat signifikansi yang dihasilkan lebih rendah dari tingkat signifikansi yang ditentukan α = 0.05.

Sedangkan untuk akreditasi antara A dengan B mempunyai nilai signifikansi sebesar 0.893, jadi 0.893 > 0.05. Hasil ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan.

Berdasarkan hasil penelitian di atas, kemungkinan yang mendasari perbedaan minat mahasiswa akuntansi dalam mengikuti mengikuti PPA ditinjau dari status akreditasi program studi adalah terjadinya kesenjangan pengetahuan antara Perguruan Tinggi yang berakreditasi A dan B dengan Perguruan Tinggi yang berakreditasi C. Dimungkinkan juga bahwa mahasiswa akuntansi di Perguruan Tinggi yang berakreditasi C tidak ingin untuk mengembangkan pengetahuan bidang akuntansinya lebih lanjut dan lebih memilih untuk bekerja tanpa adanya gelar akuntan. Hal ini juga ditegaskan dengan tabel di bawah ini yang menunjukkan rata-rata akreditasi program studi tiap Perguruan Tinggi.

Tabel IV.15

Rata-rata akreditasi terhadap minat

Akreditasi Mean Std. Error

A 165.304 2.151

B 163.930 2.151

C 156.383 2.151

Sumber: data yang diolah

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa mean antara akreditasi A dengan B tidak berbeda terlalu jauh. Tetapi mean antara akreditasi A dengan C atau B dengan C berbeda signifikan. Hal ini menegaskan lagi bahwa perbedaan signifikan yang terjadi adalah disebabkan karena akreditasi C yang berbeda secara signifikan baik dengan akreditasi A maupun B.

Pernyataan hipotesis ketiga adalah:

HO = Tidak ada perbedaan yang signifikan pada minat mahasiswa akuntansi dalam mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPA) ditinjau dari gender dan status akreditasi program studi.

Proses pengujian hipotesis ini mempunyai ketentuan: 1. Jika probabilitas > 0.05, maka HO diterima.

2. Jika probabilitas < 0.05, maka HO ditolak.

Hasil uji hipotesis yang ketiga dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel IV.16

Item Sum of Square df Mean Square f sig Motivasi Karir 617.488 2 308.744 4.414 0.014 Motivasi Ekonomi 941.782 2 470.891 6.894 0.001 Motivasi Kualitas 188.702 2 94.351 2.597 0.780 Minat 4125.231 2 2062.616 9.909 0.000

Sumber: data yang diolah

Berdasar tabel IV.16 di atas dapat diketahui bahwa item karir mempunyai signifikansi 0.014. Berarti 0.014 < 0.05 dan item ekonomi mempunyai signifikansi 0.001 sehingga lebih kecil dari α = 0.05.

Sedangkan item kualitas mempunyai signifikansi 0.78 yang berarti lebih besar dari α = 0.05.

Untuk item minat yang merupakan gabungan dari item karir, ekonomi dan kualitas mempunyai nilai signifikansi 0.000. Dengan demikian 0.000<0.05. Hal ini menunjukkan bahwa HO ditolak. Dengan kata lain terdapat perbedaan yang signifikan minat mahasiswa akuntansi dalam mengikuti PPA ditinjau dari gender dan status akreditasi program studi.

Berdasar dari pengujian yang dilakukan, juga dapat diketahui bahwa responden yang mempunyai minat tertinggi dalam mengikuti PPA adalah laki-laki dengan status akreditasi program studi A yang memiliki rata-rata 172.000. Sedangkan minat terendah dalam mengikuti PPA adalah perempuan dengan status akreditasi program studi C yang mempunyai rata-rata 156.130. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada tabel IV.17 di bawah ini.

Tabel IV.17

Akreditasi jenis kelamin mean std. Error A laki-laki 172.000 3.076 perempuan 158.609 3.008 B laki-laki 157.087 3.008 perempuan 170.773 3.076 C laki-laki 156.636 3.076 Perempuan 156.130 3.008 Sumber: Data yang diolah

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil analisis data yang telah dilakukan dalam penelitian ini, penulis menyimpulkan hal-hal sebagai berikut:

1. Hipotesis pertama yang menyatakan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan minat mahasiswa akuntansi dalam mengikuti PPA ditinjau dari gender didukung dalam penelitian ini. Hal ini kemungkinan dikarenakan bahwa isu diskriminasi perbedaan gender yang sudah lama berkembang tidak lagi bisa memberikan batasan yang signifikan dalam aktifitas perempuan. Hal tersebut dibuktikan dalam penelitian ini bahwa besarnya minat mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi antara mahasiswa akuntansi laki-laki dan perempuan tidak berbeda secara signifikan.

2. Hipotesis kedua menyatakan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan minat mahasiswa akuntansi dalam mengikuti PPA ditinjau dari status akreditasi program studi. Dalam penelitian ini, hipotesis tersebut tidak didukung. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan minat mahasiswa akuntansi mengikuti PPA pada Perguruan Tinggi yang mempunyai program studi akuntansi berakreditasi C. Sedangkan untuk mahasiswa akuntansi Perguruan Tinggi dengan program studi akuntansi yang berkareditasi A dan B tidak memiliki perbedaan minat mengikuti PPA yang signifikan. Dengan kata lain, besarnya minat mengikuti PPA dari mahasiswa akuntansi yang berstatus akreditasi C lebih rendah secara signifikan jika dibandingkan dengan mahasiswa akuntansi yang berstatus akreditasi A dan B. Hal ini mungkin dikarenakan terdapat perbedaan arah dan tujuan bekerja dari mahasiswa akuntansi di Perguruan Tinggi yang berakreditasi C jika dibandingkan dengan mahasiswa akuntansi di Perguruan Tinggi yang berakreditasi A dan B.

3. Hipotesis ketiga menyatakan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan minat mahasiswa akuntansi dalam mengikuti PPA ditinjau dari gender dan status akreditasi program studi. Hasil penelitian ini tidak memberikan dukungan terhadap hipotesis tersebut. Dalam pengujian yang dilakukan juga diperoleh kesimpulan bahwa minat yang paling besar dalam mengikuti PPA adalah responden laki-laki dengan status akreditasi program studi A, disusul berturut-turut responden perempuan dengan akreditasi program studi B, responden perempuan dengan status akreditasi

program studi A, responden laki-laki dengan status akreditasi program studi B, responden laki-laki dengan status akreditasi program studi C dan yang memiliki minat terendah dalam mengikuti PPA adalah responden perempuan dengan status akreditasi program studi C.

B. Keterbatasan

Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan. Berikut ini keterbatasan yang ada dalam penelitian yang dapat diperbaiki pada penelitian-penelitian selanjutnya.

1. Responden atau sampel dalam penelitian ini terlalu kecil jumlahnya. Meskipun lebih besar dari 30 orang, tetapi untuk masing-masing akreditasi hanya diwakili 3 perguruan tinggi dimana tiap perguruan tinggi hanya diberikan 15 lembar kuesioner.

2. Penelitian ini hanya dilakukan di tiga kota yaitu Solo, Yogyakarta dan Semarang, sehingga hasilnya kurang bisa digeneralisasikan untuk mahasiswa akuntansi secara umum.

3. Kemungkinan adanya respon bias dari responden yang dimungkinkan dikarenakan responden tidak menjawab secara serius.

C. Saran

Dalam penelitian ini ada beberapa keterbatasan, sehingga peneliti memberikan saran untuk penelitian selanjutnya sebagai berikut.

1. Penelitian selanjutnya sebaiknya dilakukan dengan responden yang lebih luas, wilayah penelitian yang lebih luas sehingga penelitian dapat digeneralisasikan secara umum.

2. Penelitian yang akan datang juga bisa memperluas dengan menambahkan variabel lain yang mungkin dapat mempengaruhi minat mengikuti PPA, misalnya gaji orang tua, biaya yang dikeluarkan, dan lain-lain.

Daftar Pustaka

Abdullah, Syukriy dan Syukur Selamat. 2002. “Persepsi Mahasiswa Akuntansi Terhadap Profesi Akuntansi Publik: Sebuah Studi Empiris”. Media Riset Akuntansi, Auditing dan Informasi, Vol. 2, No. 1(April): 66-90.

Ancok, Djamaludin. (1995). Nuansa Psikologi Pembangunan. Pustaka Belajar, Yogyakarta.

Arens dan Loebbecke. 1996. Auditing Pendekatan Terpadu. Salemba Empat, Jakarta.

Azwar, Saifuddin. 1997. Reliabilitas dan Validitas. Pustaka Belajar Offset, Yogyakarta.

Baridwan, Zaki. (1999). Menyongsong Pendidikan Profesi Akuntansi.

Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Fakultas Ekonomi Universitas

Lampung.

Budiarti, Adi R. 1999. Survei Minat Mahasiswa untuk Mengikuti Ujian

Sertifikasi Akuntan Publik (USAP). Skripsi Mahasiswa S-1 UNS.

Departemen Pendidikan Tinggi. 2002. keputusan Menteri Pendidikan

Effendi, Rochman. 2000. Persepsi Mahasiswa, Akuntan, dan Pemakai Jasa

Akuntansi Terhadap Pendidikan Profesi Akuntansi. Thesis S2.

Universitas Gajah Mada.

Fakih, M. 1999. Gender dan Perubahan Organisasi. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Farichah, 1999. Persepsi Akuntan dan Pemakai Jasa Akuntan Publik

Terhadap Sertifikasi Akuntan Publik. Program Pasca Sarjana.

Yogyakarta: UGM.

Hamline, 2003. Akreditasi, Mengukur Nilai di Satu Atap. [On-Line]. Available.http://www.hamline.edu

Istiwiyanto, Sujarwo. 1991. Psikologi Perkembangan Suatu Pendidikan

Sepanjang Kehidupan. Terjemahan Child Development. Erlangga, Jakarta.

Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 056/U/1999 tertanggal 30 Maret 1999, Tentang Penyelenggaraan PPA

Kholis, Azizul. 2002. Kontribusi Pendidikan Profesi Akuntan (PPA) Terhadap Pengembangan Profesi Akuntan Indonesia: Sebuah Analisis Historis dan Orientasi Masa Depan. Media Akuntansi Edisi 30. Desember 2002-Januari 2003.

Kuncoro, Mudrajad. 2001. Metode kuantitatif Teori dan Aplikasi untuk

Bisnis dan Ekonomi. UPP AMP YKPN, Yogyakarta.

Kuntari dan kusuma. 2001. Pengalaman Organisasi, Evaluasi Terhadap

Kinerja dan Hasil Karir Pada KAP: Pengujian Terhadap Pengaruh Gender. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Vol. 16,

No. 1, 74-87.

Kurniawati, Indriani Budi. 2003. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat

Mahasiswa Jurusan Akuntansi FE UNS Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPA). Skripsi S1 UNS.

Machfoedz, Mas’ud. 1997. “Strategi Pendidikan Akuntansi Dalam Era Globalisasi”. Jurnal Perspektif, hal. 64-75.

_________________. 1998. “Survey Minat Mahasiswa untuk Mengikuti Ujian Sertifikasi Akuntan Publik”. Jurnal Ekonomi dan Bisnis

Payamta, Triyono dan Zianuddin. 1997. Akuntan Sebagai Profesi Etis. Perspektif, No. 06/Edisi April-Juni.

Purwanto, Ngalim. 2002. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Rochmah, Nikmatu. 2003. Hubungan Minat Belajar dan Motivasi

Kunjungan ke Perpustakaan Dengan Prestasi Belajar Siswa SMUN 1 Gondang. Skripsi S1 UMS.

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1989.

kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi Pertama. Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan. Balai Pustaka, Jakarta.

Salim, Agus. 2002. Pengaruh Persepsi Mahasiswa Terhadap Minat untuk

Mengikuti Ujian Sertifikasi Akuntan Publik (USAP). Skripsi

Mahasiswa UNS.

Santoso, Singgih. 2002. Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik. Jakarta. PT Elex Media Komputindo, Jakarta.

Santrock, John W. and Yussen, Steven R. 1992. Child Development

Introduction, Fifth Edition, USA: Wm. C. Brown Publisher

Sekaran, Uma. 2000. Research Method for Business a Skill Building

Research Approach, Third Edition, John Willey & Sons Inc, New

York.

Slameto. 1995. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Suhapti, Retno. 1995. Gender dan Permasalahannya. Buletin Psikologi, tahun III, No.1.

Wahab, R dan Solehuddin. 1999. Perkembangan dan Belajar Peserta

Didik. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Dirjen Dikti.

Widharta, Agus. 2000. Pendapat Mahasiswa Fakultas Ekonomi Akuntansi

Terhadap Sertifikasi Akuntan Publik. Skripsi Mahasiswa UNS.

Winarno, Edi. 2002. “Pendidikan Profesi Akuntan Bergulir, Monopoli PTN Berakhir”. Media Akuntansi, Edisi 24.Maret, 5-7

Dokumen terkait