• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

4.2. Hasil Penelitian

4.2.4. Hasil Pengujian Hipotesis

4.2.4.1. Hasil Pengujian secara Simultan / Serempak (Uji-F)

Pengujian hipotesis secara simultan/serempak dapat dilihat dari output structural equation, dimana hipotesis diterima apabila t-statistik > 1,96. Hasil output structural equation adalah sebagai berikut:

PETIS = 0.11*PINTR + 0.022*MORAL + 0.26*KOMPE, Errorvar.= 0.23 , R² = 0.068 (0.15) (0.086) (0.19) (0.16) 0.74 0.26 1.37 1.46

Sumber: Hasil Olahan LISREL 8.8 Student Version, 2012.

Dapat dilihat pada output tersebut bahwa tidak ada satupun dari t-statistik yang >1,96. Hal itu menjelaskan bahwa baik kepatuhan pengendalian intern (ξ1), moralitas manajemen (ξ2), dan sistem kompensasi (ξ1) tidak berpengaruh signifikan terhadap perilaku etis karyawan dalam sistem penggajian (η) dan Hipotesis ditolak. Arti dari Structural Equation tersebut adalah, jika kepatuhan pengendalian intern (ξ1), moralitas manajemen (ξ2), dan sistem kompensasi (ξ1) ditingkatkan, maka akan menaikkan perilaku etis karyawan dalam sistem penggajian (η) sebesar 0,068.

4.2.4.2. Pengujian secara Parsial (Uji-t)

Pengujian hipotesis secara parsial dapat dilihat dari output GAMMA. Hasil GAMMA pada penelitian ini adalah:

GAMMA

PINTR MORAL KOMPE PETIS 0.10 0.03 0.20

Sumber: Hasil Olahan LISREL 8.8 Student Version, 2012.

Dari hasil gamma di atas diketahui bahwa:

1. Kepatuhan pengendalian intern (ξ1) tidak berpengaruh signifikan terhadap perilaku etis karyawan dalam sistem penggajian (η) tidak signifikan, yang berarti H0 diterima dan Ha ditolak dimana hasil GAMMA 0,10 < 0,5.

2. Moralitas manajemen (ξ2) tidak berpengaruh signifikan terhadap perilaku etis karyawan dalam sistem penggajian (η) tidak signifikan, yang berarti H0 diterima dan Ha ditolak dimana hasil GAMMA 0,03 < 0,5.

3. Sistem kompensasi (ξ3) tidak berpengaruh signifikan terhadap perilaku etis karyawan dalam sistem penggajian (η) tidak signifikan , yang berarti H0 diterima dan Ha ditolak dimana hasil GAMMA 0,2 < 0,5.

Hasil GAMMA dapat diterangkan sebagai berikut:

1. Jika pengendalian intern kepatuhan pengendalian intern (ξ1) ditingkatkan, maka perilaku etis karyawan dalam sistem penggajian (η) naik sebesar 0,10.

2. Jika pengendalian intern kepatuhan pengendalian intern (ξ2) ditingkatkan, maka perilaku etis karyawan dalam sistem penggajian (η) naik sebesar 0,03

3. Jika pengendalian intern kepatuhan pengendalian intern (ξ3) ditingkatkan, maka perilaku etis karyawan dalam sistem penggajian (η) naik sebesar 0,20

Hubungan pasial ini juga dapat dilihat pada gambar path diagram berikut:

Gambar 4.3.

Path Diagram Penelitian Sumber: Hasil Olahan LISREL, 2012

Pengaruh dari variabel independen terhadap variabel independen digambarkan oleh tanda panah diantara keduanya, yang mengarah kepada variabel bebas. Seperti yang dihasilkan dari output GAMMA, panah kepatuhan pengendalian intern sebesar 0,10, panah moralitas manajemen sebesar 0,30, dan panah sistem kompensasi 0,20 terhadap sistem kompensasi yang artinya ketiga variabel independen tersebut tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen tersebut, dan selebihnya sama seperti yang tercantum di keterangan output GAMMA tersebut.

Pada gambar Path Diagram juga dijelaskan hubungan antara variabel independen dengan indikatornya dan variabel dependen dengan indikatornya. Sebagai contoh atas gambaran hubungan antara variabel bebas adalah tanda panah dari kepatuhan pengendalian intern (PINTR) dengan indikatornya, yaitu pengendalian fisik (X2) adalah 0,66, atau sebesar 66%, dan begitu pula dengan indikator-indikator lain. Hubungan ini juga digambarkan dalam validitas indikator dari output faktor loading yang telah dibahas sebelumnya.

4.3. Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk menguji hipotesis tentang adanya hubungan antara kepatuhan pengendalian intern (ξ1), moralitas manajemen (ξ2), dan sistem kompensasi tidak berpengaruh signifikan terhadap perilaku etis karyawan dalam sistem penggajian (η), hasil penelitian ini sendiri, setelah diolah dengan LISREL telah menunjukkan bahwa Hipotesis ditolak. Hal ini dikarenakan hasil dari uji Hipotesis, yaitu uji secara simultan/serempak dan hasil uji secara parsial/individual.

Setelah dilakukan penghitungan, secara simultan, ketiga variabel tidak berpengaruh signifikan terhadap perilaku etis karyawan dalam sistem penggajian, hal itu diketahu dari hasil t-statistik tidak ada yang > 1,96 dimana nlai t-statistik kepatuhan pengendalian intern 0,74 moralitas manajemen 0,26, dan kompensasi 1,37. Selain itu, nilai �2 dalam output structural equation adalah 0,068. Jadi secara simultan/serempak,

kepatuhan pengendalian intern, moralitas manajemen terhadap perilaku etis karyawan PT. Bank Rakyat Indonesia hanyalah sebesar 6,8 %, yang artinya semua variabel independen tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependennya.

Sama halnya dengan pengujian secara serempak, pengujian secara parsial tentang pengaruh kepatuhan pengendalian intern, moralitas manajemen terhadap perilaku etis

karyawan juga tidak berpengaruh signifikan. Hal ini ditunjukkan dengan hasil pada output GAMMA menolak hipotesis, dimana pengendalian intern (ξ1) tidak berpengaruh signifikan terhadap perilaku etis karyawan dalam sistem penggajian (η) yang hasilnya hanya 10 %, moralitas manajemen (ξ2) tidak berpengaruh signifikan terhadap perilaku etis karyawan dalam sistem penggajian (η) yang hasilnya hanya 3 %, dan sistem kompensasi tidak berpengaruh signifikan terhadap perilaku etis karyawan dalam sistem penggajian PT.Bank Rakyat Indonesia cabang Putri Hijau Medan (η) yang hasilnya adalah 20%.

Perilaku etis adalah variabel yang tidak hanya dipengaruhi oleh faktor-faktor yang diteliti dalam penelitian ini saja, namun ada beberapa faktor lain yang mempengaruhinya, sebagai contoh seperti penelitian Wilopo (2006) yaitu ketaatan akuntansi, asimetri informasi. Walaupun dari sampel yang digunakan dalam penelitian ini diketahui bahwa tidak ada pengaruh dari faktor-faktor yang diteliti, maka ada kemungkinan bahwa perilaku etis karyawan dalam sistem penggajian dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti.

Bila dibandingkan dengan penelitian Wilopo (2006) hasilnya terdapat beberapa perbedaan. Dalam penelitian wilopo disebutkan bahwa pengendalian intern dan moralitas manajemen mempunyai pengaruh signifikan terhadap perilaku etis, sedangkan dalam penelitian ini kedua variabel tersebut tidak berpengaruh signifikan. Namun, terdapat juga persamaan hasil, dimana penelitian Wilopo dan penelitian ini sama-sama tidak berpengaruh signifikan antara pengaruh kompensasi terhadap perilaku etis.

Hasil penelitian Fitriana (2010) dan membuktikan bahwa pengendalian intern dan kompensasi mempunyai berpengaruh signifikan terhadap kecenderungan akuntansi, namun pada penelitian ini, baik pengendalian intern dan kompensasi tidak berpengaruh

yang signifikan terhadap perilaku etis yang merupakan gejala dari kecenderungan kecurangan akuntansi.

Penelitian Aisah (2010) dan penelitian ini hanya mempunyai satu variabel yang sama, yaitu pengendalian intern. Sama seperti penelitian Wilopo (2006) dan penelitian Fitriana (2010), penelitian Aisah membutikan bahwa pengendalian intern berpengaruh signifikan terhadap perilaku etis. Dengan demikian, maka hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitian Aisah, dimana hasil penelitian ini tidak berpengaruh signifikan terhadap perilaku tidak etis.

Penelitian terdahulu terakhir yang digunakan peneliti adalah penelitian Glifandi (2011), dimana hasil pengendalian intern dan moralitas manajemen mempunyai pengaruh signifikan terhadap perilaku etis, sedangkan dalam penelitian ini kedua variabel tersebut tidak berpengaruh signifikan. Namun, terdapat juga persamaan hasil, dimana penelitian Glifandi dan penelitian ini sama-sama tidak menemukan adanya pengaruh signifikan antara pengaruh kompensasi terhadap perilaku etis.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen terkait