• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Pengujian Batas-Batas Atterberg

Pengujian batas-batas Atterberg terhadap tanah lempung lunak yang telah dicampur ISS 2500 dengan kadar penambahan campuran sebesar 0 ml ; 0,5 ml ; 0,8 ml ; 1,1 ml ; 1,4 ml didapatkan hasil yang disajikan dalam Tabel 9 dan Gambar 7.

Tabel 9. Batas-Batas Atterberg Campuran Tanah dengan ISS 2500

Gambar 10. Hubungan Antara Batas Atterberg dan Kadar Campuran ISS 2500

2. Hubungan Penambahan Kadar ISS 2500 dengan Batas Cair

Pengujian di laboratorium menunjukkan batas cair tanah mengalami penurunan akibat penambahan ISS 2500. Penurunan nilai batas cair tersebut menunjukkan bahwa kadar air dalam tanah menjadi lebih berkurang akibat reaksi pelepasan air oleh campuran ISS 2500.

Menurut spesifikasi AASHTO, tanah dikatakan baik bila nilai batas cairnya lebih kecil dari 41%. Pada penelitian ini kondisi tersebut belum

Kadar ISS 2500 (ml) Batas Atterberg (%) LL PL PI 0 61,26 30,77 30,49 0,5 57,02 33,76 23,26 0,8 55,72 31,78 23,94 1,1 58,68 37,09 21,59 1,4 59,50 36,27 23,22

tercapai. Nilai batas cair disajikan pada Tabel 10, sedangkan hubungan antara kadar campuran ISS 2500 dengan nilai batas cair disajikan pada Gambar 11.

Tabel 10. Hasil Pengujian Batas Cair dengan Kadar Campuran ISS 2500 Kadar ISS 2500 (ml) Batas Cair % (LL)

0 61,26

0,5 57,02

0,8 55,72

1,1 58,68

1,4 59,50

3. Hubungan Penambahan Kadar ISS 2500 dengan Batas Plastis

Pengujian laboratorium didapat nilai batas plastis untuk tiap-tiap campuran adalah :

Tabel 11. Hasil Pengujian Batas Plastis Tanah dengan Campuran ISS 2500

Kadar ISS 2500 (ml) Batas Plastis % (PL)

0 30,77

0,5 33,76

0,8 31,78

1,1 37,09

1,4 36,27

Gambar 12. Hubungan Antara Batas Plastis dan Kadar ISS 2500

Gambar 12 menunjukkan bahwa nilai batas plastis untuk setiap kenaikan kadar ISS 2500 juga ikut meningkat. Hal ini dikarenakan kadar air yang terkandung di dalam tanah stabilisasi ISS 2500 mengalami penurunan akibat dari sifat ISS 2500 yang melepaskan air yang terkandung dalam

pori-pori tanah (evaporasi) sehingga tanah mengalami kondisi plastis yang cenderung akan meningkat untuk tiap penambahan kadar ISS 2500.

4. Hubungan Penambahan Kadar ISS 2500 dengan Indeks Plastisitas Hasil pengujian indeks plastisitas masing–masing campuran adalah :

Tabel 12. Hasil Pengujian Indeks Plastisitas Tiap Campuran ISS 2500 Kadar ISS 2500 (ml) Indeks Plastisitas (IP)

0 30,49

0,5 23,26

0,8 23,94

1,1 21,59

1,4 23,22

Gambar 13. Hubungan Antara Indeks Plastisitas dan Kadar ISS 2500

Menurut spesifikasi AASTHO, tanah dikatakan sebagai tanah baik bila nilai IP < 10% (Bowles, 1989). Pada penelitian ini tidak ada nilai yang memenuhi syarat tersebut dengan nilai indeks plastisitas disajikan dalam

Tabel 12, dan hubungan kadar penambahan ISS 2500 dengan nilai indeks plastisitas disajikan pada Gambar 13.

5. Pengujian Berat Jenis Tanah

Data hasil pengujian berat jenis tanah dengan pertambahan kadar ISS 2500 disajikan dalam Tabel 13, dan hubungan antara kadar campuran ISS 2500 dengan berat jenis disajikan pada Gambar 14.

Tabel 13. Nilai Berat Jenis Tanah dengan Campuran ISS 2500

Kadar ISS 2500 (ml) Berat Jenis

0 2,546

0,5 2,387

0,8 2,363

1,1 2,318

1,4 2,302

Pada Tabel 13 dan Gambar 14, terlihat bahwa nilai berat jenis tanah setelah ditambah dengan bahan pencampur berupa ISS 2500 mengalami penurunan. Penurunan berat jenis tanah terjadi karena proses ionisasi pada tanah oleh ISS 2500 menyebabkan terjadinya penggumpalan yang merekatkan antar partikel, sehingga rongga-rongga pori yang telah ada sebagian akan dikelilingi bahan kimiawi yang terkandung dalam ISS 2500 yang membuat lebih keras dan lebih sulit ditembus air. Rongga pori yang terisolasi oleh lapisan kimiawi ISS 2500 yang kedap air akan terukur sebagai volume butiran, sehingga memperbesar volume butiran yang akhirnya akan menurunkan nilai berat jenis campuran tanah.

6. Hasil Pengujian CBR Tanpa Rendaman

Pengujian CBR tanah tanpa rendaman dengan metode ASTM D-2434-94 di laboratorium terhadap campuran tanah dengan kadar ISS 2500 yang berbeda-beda diperoleh hasil yang disajikan pada Tabel 14.

Tabel 14. Hasil Pengujian CBR Tanah Campuran ISS 2500 Tanpa Rendaman

Kadar ISS 2500 (ml) Nilai CBR Tanpa Rendaman (%)

0 8,2

0,5 16,5

0,8 29,5

1,1 18,8

1,4 17,9

Hubungan antara nilai CBR tanpa perendaman dengan penambahan kadar ISS 2500 disajikan pada Gambar 15.

Gambar 15. Hasil Pengujian Nilai CBR Tanah Campuran ISS 2500 Tanpa Rendaman

Dari Tabel 14, dan Gambar 15, terlihat bahwa nilai CBR tanpa rendaman mengalami kenaikan sesuai dengan kenaikan kadar ISS 2500 yang dipergunakan. Hal ini disebabkan akibat penambahan kadar larutan ISS 2500 menyebabkan terjadinya pelepasan air yang terkandung dalam pori- pori tanah yang akan meningkatkan daya ikat antar butiran dan akhirnya akan meningkatkan kemampuan saling mengunci (interlocking) antar butiran tanah. Peningkatan CBR terjadi pada kadar 0,5 ml dan 0,8 ml, akan tetapi pada saat kadar 1,1 ml dan 1,4 ml terjadi penurunan nilai CBR dari kadar sebelumnya. Penurunan grafik CBR pada kadar 1,1 ml dan 1,4 ml bukan mengindikasikan bahwa semakin banyak pemakaian kadar ISS maka akan terjadi penurunan tingkat kekerasan dari sampel tanah, akan tetapi penurunan tersebut lebih disebabkan tingkat kepadatan yang semakin tinggi diiringi dengan semakin keringnya sampel tanah yang menyebabkan sampel tanah tersebut menjadi lebih getas, sehingga pada

saat melakukan penetrasi CBR permukaan sampel tanah yang akan di uji mengalami retakan-retakan yang mengakibatkan terjadinya perubahan bentuk berupa dislokasi (displacement). Perubahan bentuk ini mengakibatkan alat penetration dial gauge lebih cepat berputar dan hasil dari pembacaan nilai proving ring menjadi menurun atau dengan kata lain ketahanan tanah terhadap penetrasi semakin kecil, dan tanah ini justru berperilaku seperti tanah lunak.

7. Hasil Pengujian CBR Rendaman

Hasil pengujian CBR tanah dengan rendaman dengan metode ASTM D- 2434-94 di laboratorium terhadap campuran tanah dengan kadar ISS 2500 yang berbeda-beda diperoleh hasil seperti disajikan pada Tabel 15.

Tabel 15. Hasil Pengujian CBR Tanah Campuran ISS 2500 dengan Rendaman

Kadar ISS 2500 (ml) Nilai CBR dengan Rendaman (%)

0 3,5

0,5 6,0

0,8 8,4

1,1 10,7

1,4 12,0

Hubungan antara nilai CBR rendaman dan kadar ISS 2500, disajikan dalam Gambar 16.

Gambar 16. Hasil Pengujian Nilai CBR Tanah Campuran ISS 2500 dengan Rendaman

Pada Gambar 16 di atas menunjukkan terjadinya peningkatan nilai CBR setelah dilakukan waktu perendaman selama 4 hari. Secara umum, nilai CBR rendaman mengalami peningkatan karena distribusi ISS 2500 yang lebih merata akibat proses pemeraman sebelum direndam. ISS 2500 dengan komposisi kimianya memiliki kemampuan yang sangat besar untuk melakukan ionisasi pertukaran antara ion ISS 2500 dengan ion partikel tanah pada saat pemeraman, sehingga pada saat perendaman partikel air memiliki potensi yang kecil untuk menyatu dengan partikel tanah lagi dan ikatan antar partikel tanah menjadi lebih kuat serta lebih kedap air. Proses ini menghasilkan campuran yang lebih tahan terhadap perubahan bentuk akibat pengaruh air pada perendaman dalam waktu normal yang disarankan yaitu 4 hari. Hal ini menunjukkan bahwa banyaknya kadar ISS 2500 akan sangat berpengaruh terhadap peningkatan

nilai CBR dari tanah yang telah terstabilisasi khususnya untuk perlakuan

Dokumen terkait