• Tidak ada hasil yang ditemukan

Berdasarkan hasil pengumpulan data, maka didapatkan ringkasan hasil penilaian pendedahan yang disajikan pada Tabel 13.

Tabel 13 Ringkasan hasil penilaian pendedahan virus AI melalui importasi anak ayam bibit asal Belanda

Node Deskripsi Likelihood Sumber

GPS farm Kemungkinan GPS farm mendedah virus AI ke hewan rentan

Biosekuriti sangat baik; sekeliling area farm diberi pagar tembok; kandang closed house dan dipasangi jaring (net); pest control; penjualan ayam afkir saat umur enam minggu; setelah periode puncak produksi dan saat akhir pemeliharaan; selama masa pemeliharaan dilakukan vaksinasi dan pemeriksaan PCR. L1: amat sangat rendah, *u: rendah Wawancara, observasi Kemungkinan GPS farm mendedah virus AI ke manusia

Sistem biosekuriti sangat baik; kontak langsung ke manusia bisa melalui pekerja; tamufarm atau saat penjualan ayam; kemungkinan lainnya melalui ayam dijual dan telur afkir yang dikonsumsi; sanitasi merupakan bagian dari biosekuriti dan berlapis di tiap area; pakaian pekerja dijaga kebersihannya dan lengkap; responden menyatakan memasak daging ayam hingga matang.

L2: amat sangat rendah, *u: rendah Wawancara, observasi, kuesioner Kemungkinan GPS farm mendedah virus AI ke lingkungan

Sistem biosekuriti sangat baik; bangkai dan sampah dari kandang dimusnahkan dengan incinerator; karung bekas pakan difumigasi sebelum dijual; saluran pembuangan air cucian dengan desinfektan mengarah ke septic tank tidak langsung ke

lingkungan; penjualan manure (pupuk) dilakukan saat akhir produksi dengan cara dibiarkan hingga kering selama tiga hari lalu dikarungkan.

L3: amat sangat rendah, *u: rendah Wawancara, observasi Hatchery Kemungkinan hatchery mendedah virus AI ke hewan rentan

Sekeliling area hatchery diberi pagar tembok; bangunan hatchery tertutup (closed house); biosekuriti sangat baik; dibagi menjadi area bersih dan area kotor; pest control yang baik.

L4: amat sangat rendah, *u: rendah Wawancara Kemungkinan hatchery mendedah virus AI ke manusia

Kontak ke manusia bisa melalui pekerja atau tamu

hatchery; sanitasi pegawai merupakan bagian dari biosekuriti dan berlapis di tiap area; biosekuriti sangat baik; pakaian dan atribut pekerja lengkap.

L5: amat sangat rendah, *u: rendah Wawancara, observasi Kemungkinan hatchery mendedah virus AI ke lingkungan

Biosekuriti sangat baik; saluran pembuangan air mengarah ke kolam pengendapan; telur yang tidak dibuahi dijual ke pembeli khusus sebelumnya telah difumigasi saat grading dan saat masuk ke setter; limbah padat berupa telur yang tidak menetas, anak ayam afkir dan cangkang telur dijual ke pembeli khusus sebelumnya telah difumigasi di hatcher saat transfer telur dan sehari sebelum pull chick.

L6: amat sangat rendah, *u: rendah Wawancara, observasi

18

4.5.1 Likelihood GPS Farm Mendedah Virus AI ke Hewan Rentan (L1)

Sistem pengendalian terhadap AI yang dilakukan di breeder GPS meliputi biosekuriti, sanitasi dan vaksinasi. Biosekuriti dilakukan dengan sangat ketat, meliputi pengaturan lalu lintas kendaraan keluar masuk farm, penanganan hewan liar, pest control, hingga pelaksanaan kunjungan manusia ke farm. Sistem kandang closed house dan pagar tembok di sekeliling area farm membuat ayam terisolasi dengan lingkungan luar sehingga kontak langsung dengan hewan lain di luar kandang tidaklah mungkin terjadi serta tercipta kondisi lingkungan optimum sesuai dengan kondisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan ayam. Sekitar bangunan kandang dipasangi jaring (net), hal ini dilakukan agar tidak ada burung liar yang masuk ke dalam area kandang. Pest control meliputi kontrol burung liar, tikus, serangga dan lain-lain. Vaksinasi AI pada ayam bibit dilakukan oleh tim vaksinasi yang ada di farm, jenis vaksin dan waktu pemberiannya ditentukan oleh dokter hewan di farm tersebut.

Dari hasil wawancara, jadwal vaksinasi AI yang dilakukan di GPS farm

antara lain umur dua, delapan, 18 dan 36 minggu atau ada juga yang menggunakan jadwal dua, enam, 12, 22, 42 dan 54 minggu. Sebelum vaksinasi dan tiga minggu setelah vaksinasi dilakukan pemeriksaan laboratorium terhadap AI melalui uji serologis untuk mengetahui nilai titer yang telah dicapai serta keseragamannya. Uji deteksi terhadap AI menggunakan PCR dilakukan pada saat anak ayam bibit dalam masa karantina, umur delapan, 25 dan 45 minggu. Hasil uji ini akan dilaporkan ke Dinas Peternakan setempat untuk mendapatkan sertifikat bebas AI.

Kemungkinan pendedahan AI ke hewan rentan antara lain melalui penjualan ayam yang dilakukan di GPS farm broiler berupa ayam pejantan afkir yang tidak memenuhi syarat performa ideal saat seleksi umur enam minggu, dan untuk GPS

broiler dan layer berupa ayam sexslip (salah pengelompokan jenis kelamin) saat umur 10 minggu, ayam yang sudah tidak produksi (saat periode produksi), atau penjualan ayam saat akhir masa pemeliharaan. Saat penjualan, faktor sanitasi dan biosekuriti sangat diperhatikan, dengan lokasi penjualan dilakukan di luar area GPS farm dan dilakukan penyemprotan dengan desinfektan. Ayam GPS biasa dijual ke pengepul yang sudah memiliki pelanggan tetap untuk disalurkan ke penjual sate, soto atau bakso. Pengepul biasanya memiliki tempat penampungan ayam. Hewan rentan yang berada di tempat penampungan ayam sangat bervariasi asal dan umurnya. Lama ayam di penampungan juga bervariasi. Menurut Harder dan Werner (2006), siklus infeksi antar unggas terjadi melalui kontak langsung dari unggas terinfeksi, rantai oral-fecal, melalui air dan benda lain yang tercemar. Adanya hewan lain seperti burung liar atau unggas lainnya di tempat penampungan juga dapat menyebabkan pendedahan virus AI ke hewan tersebut. Kemungkinan lain ayam GPS afkir dibawa oleh pengepul ke Rumah Potong Hewan Unggas (RPHU), ayam yang dibawa ke RPHU biasanya yang berumur enam minggu karena bobot ayam berkisar 2 kg masih seperti ayam broiler

komersil. Rumah Potong Hewan Unggas memiliki sistem biosekuriti dan pengolahan limbah yang baik, sehingga kemungkinan kontak dengan hewan rentan sangat jarang terjadi.

Kemungkinan pendedahan AI ke hewan rentan lainnya ialah melalui

penjualan pupuk yang dilakukan pada saat berakhir masa pemeliharaan (65 minggu). Pupuk dikarungkan lalu dijual ke petani, jika daerah sekitar GPS

19

farm terdapat pertanian, maka pupuk akan diprioritaskan untuk dijual ke pertanian tersebut untuk mencegah pertanian tersebut menggunakan pupuk dari daerah lain. Kemungkinan pendedahan AI ke hewan rentan pada kondisi ini ialah jika hewan rentan seperti ayam, bebek atau burung liar kontak dengan pupuk terkontaminasi AI di pertanian tersebut maka dapat menimbulkan infeksi.

Adanya sistem pengendalian yang telah dilakukan di GPS farm (terutama biosekuriti, vaksinasi dan pemeriksaan virus AI dengan PCR) membuat kemungkinan ayam yang dijual telah melalui waktu pemeriksaan AI dengan PCR. Adanya vaksinasi terhadap AI akan memberikan kekebalan atau menekan virus yang ada di dalam tubuh ayam bibit. Jika terjadi infeksi pada anak ayam bibit, maka virus akan terdeteksi pada saat pemeriksaan dengan PCR. Ditemukannya AI saat pemeriksaan PCR akan dilakukan uji ulang oleh Karantina (jika masih dalam masa karantina) atau oleh Dinas Peternakan setempat (jika hasil laboratorium setelah masa karantina). Jika hasil uji laboratorium ulang menyatakan hasil positif maka akan dilakukan uji ulang oleh Balai Besar Veteriner di daerah yang membawahi peternakan tersebut. Jika konfirmasi virus dinyatakan positif dilanjutkan dengan isolasi virus dalam telur berembrio. Jika strain yang ditemukan belum ada di Indonesia maka langkah yang dilakukan adalah pemusnahan terhadap bibit ayam tersebut. Jika strain yang ada sudah ada, namun bersifat subklinik maka langkah yang dilakukan adalah vaksinasi AI, jika bersifat klinik maka dilakukan pemusnahan. Sehingga likelihood GPS farm mendedah virus AI ke hewan rentan adalah amat sangat rendah dengan uncertainty rendah.

4.5.2 Likelihood GPS Farm Mendedah Virus AI ke Manusia (L2)

Kemungkinan GPS farm mendedah virus AI ke manusia ialah melalui kontak langsung dengan pekerja, tamu farm atau saat penjualan ayam. Pekerja

farm ialah anak kandang, pengawas kandang, manajer atau dokter hewan farm. Tamu farm bisa berasal dari kalangan pemerintah atau perusahaan. Kontak yang terjadi saat penjualan ayam ialah dengan pengepul ayam, petugas RPHU dan pembeli ayam dari pengepul (rumah tangga).

Sanitasi untuk pekerja dan tamu farm dilakukan di tiap tempat masuk antar area, antara lain di pintu gerbang farm, pintu gerbang area kantor, pintu gerbang area kandang dan pintu kandang. Pekerja atau pegunjung harus melalui ruangan sanitasi, ruangan ini berupa lorong yang dibuat berliku-liku dengan dipping kaki dan spraying di sepanjang lorong serta celup tangan (hand dipping) berupa larutan desinfektan di depan lorong. Pekerja atau pegunjung setelah melalui bangunan sanitasi harus mandi dan mengenakan pakaian khusus area kantor, kemudian melalui ruangan sanitasi lainnya menuju ke area kantor menggunakan alas kaki yang sudah disediakan. Barang-barang yang ingin dibawa masuk ke area kantor dimasukkan ke dalam kotak fumigasi yang memiliki dua sisi yaitu sisi area luar dan area kantor. Prosedur mandi dan sanitasi yang sama juga harus dilakukan saat memasuki area kandang, pakaian yang digunakan juga harus diganti dengan pakaian khusus area kandang. Alas kaki diganti dengan sepatu boot dan diberi perlengkapan berupa penutup kepala dan sarung tangan serta masker. Kandang GPS berada jauh dari pintu gerbang area kandang dan dikelilingi oleh pagar dari kawat, di depan area kandang terdapat ruangan sanitasi. Sepatu boot dilepas di luar pintu kandang setelah melalui ruangan sanitasi. Terdapat spray otomatis dan celup tangan saat pintu kandang terbuka, kemudian menggunakan sepatu boot

20

khusus area dalam kandang untuk masuk ke lokasi pemeliharan ayam. Sabun mandi, detergen dan alkali dapat menghilangkan infektifitas virus AI setelah lima menit pada konsentrasi 0.1, 0.2 dan 0.3%. Desinfektan yang digunakan akan menghilangkan infektifitas virus AI dalam konsentrasi dan waktu yang direkomendasikan pada kemasan komersial (Shahid et al. 2009).

Kemungkinan lainnya ialah melalui ayam yang dijual atau telur yang di afkir. Berdasarkan hasil kuesioner yang disebarkan terhadap konsumen di pasar, menyatakan memasak daging ayam hingga matang. Telur afkir dari farm biasanya dijual ke pabrik roti atau untuk konsumsi di farm. Virus AI akan inaktif dengan temperatur pasturisasi (Swayne dan Beck 2004). Adanya prosedur sanitasi, perlengkapan kerja yang lengkap, perlakuan vaksinasi AI dan pemeriksaan PCR pada ayam bibit serta pengolahan unggas dan produk unggas sebelum dikonsumsi membuat likelihood virus AI terdedah ke manusia amat sangat rendah dengan

uncertainty rendah.

4.5.3 Likelihood GPS Farm Mendedah Virus AI ke Lingkungan (L3)

Penanganan bangkai dan sampah dari kandang dilakukan dengan cara pembakaran dengan incinerator. Air pencucian peralatan kandang mengarah ke

septic tank khusus sehingga tidak terbuang langsung ke area lingkungan luar farm. Kemungkinan pendedahan lainnya ialah melalui manure (pupuk). Virus AI dapat ditemukan pada feses maupun sekresi pernafasan ayam. Beberapa virus HPAI dikeluarkan pada hari kesatu dan kedua pada ayam dengan infeksi buatan.

Shedding virus jarang terlihat sebelum dua hari, meskipun pada beberapa kasus ayam yang diinokulasi secara intranasal dapat mengeluarkan virus A/chicken/Pennsylvania/1370/83 (H5N2) (Van der Goot et al. 2005; Swayne dan Beck 2004) dan A/chicken/Netherlands/621557/03 (H7N7) (Van der Goot et al. 2005) pada hari pertama setelah infeksi di sekresi pernafasan maupun fesesnya. Virus AI dapat bertahan hidup dalam waktu yang lama di lingkungan dengan suhu yang cocok, dapat menyebabkan infeksi melalui aerosol di udara, yang menempel pada mulut, hidung, wajah atau terhisap masuk ke paru-paru (Perez et al. 2005).

Pupuk dari GPS farm dijual pada saat ayam bibit di akhir periode pemeliharaan yaitu berumur 65 minggu atau lebih. Jika anak ayam bibit membawa virus AI dari Belanda, maka dengan adanya sistem pengendalian AI (terutama vaksinasi dan pemeriksaan virus AI dengan PCR) yang telah dilakukan di GPS farm kemungkinan besar akan membuat virus AI terdeteksi sebelum sampai periode akhir pemeliharaan. Sehingga likelihood GPS farm mendedah virus AI ke lingkungan adalah amat sangat rendah dengan uncertainty rendah.

4.5.4 Likelihood Hatchery Mendedah Virus AI ke Hewan Rentan (L4)

Kemungkinan pendedahan AI di breeder GPS dapat melalui telur yang dihasilkan untuk ditetaskan di hatchery. Telur yang akan ditetaskan adalah telur yang bersih dan telah mengalami perlakuan fumigasi di kandang sebelum dikirim ke hatchery. Formalin pada konsentrasi 0.2, 0.4 dan 0.6%, efektif menginaktifasi virus AI setelah kontak selama 15 menit (Shahid et al. 2009). Umur ayam bibit saat bertelur mulai 25-26 minggu, kemudian dimasukkan ke hatchery antara 28-30 minggu. Kemungkinan hatchery mendedah virus AI ke hewan rentan ialah ke DOC lain yang tidak terinfeksi. Hasil analisis risiko yang dilakukan oleh USDA (2010) pada kasus outbreak HPAI menunjukkan bahwa DOC yang menetas tetap

21 memiliki risiko terkontaminasi di hatchery, likelihood telur tetas terkontaminasi AI menyebabkan infeksi pada anak ayam bibit adalah rendah. Ayam bibit selama di GPS farm telah mendapat perlakuan sistem pengendalian berupa vaksinasi dan pemeriksaan virus AI dengan PCR, sehingga kemungkinan telur tetas yang dimasukkan ke hatchery terinfeksi AI adalah amat sangat rendah sehingga penilaian akan bernilai amat sangat rendah dengan uncertainty rendah.

4.5.5 Likelihood Hatchery Mendedah Virus AI ke Manusia (L5)

Sistem biosekuriti di hatchery menggunakan sistem one flow, dimana sistem sanitasi, sirkulasi udara dan alur kegiatan menggunakan satu alur yaitu dari daerah bersih menuju daerah kotor. Daerah bersih meliputi storage egg room (ruang penyimpanan telur), ruang setter (pengeraman) dan ruang hatcher (penetasan) dan daerah kotor ialah ruang produksi dan ruang grading telur. Antar ruangan yang berbeda terdapat sistem sanitasi untuk pekerja yang melintas. Pemeriksaan laboratorium yang biasa dilakukan di hatchery ialah pemeriksaan bakteri dan jamur berupa pemeriksaan total plate count (TPC), koliform, Salmonella dan

Aspergillus spp. Tujuan pemeriksaan laboratorium ini untuk menilai efektifitas sanitasi di hatchery terutama setelah pencucian mesin.

Kemungkinan pendedahan ke pegawai hatchery adalah sangat rendah karena penggunaan masker, tutup kepala dan sarung tangan menjadi prosedur baku di hatchery. Kontak pekerja dengan telur hanya saat grading telur, transfer dari mesin setter ke hatcher dan saat telur telah menetas. Telur yang di grading

telah di fumigasi di kandang dan saat menetas tiap mesin setter diberi formalin cair untuk desinfektan dan untuk membuat bulu ayam cepat mengering dan berwarna cerah. Berdasarkan perlakuan selama di GPS farm yang menyebabkan kemungkinan telur tetas yang dimasukkan ke hatchery terinfeksi AI adalah amat sangat rendah dan kemungkinan pendedahan ke pegawai hatchery sangat rendah maka likelihood hatchery mendedah virus AI ke manusia adalah amat sangat rendah dengan uncertainty rendah.

4.5.6 Likelihood Hatchery Mendedah Virus AI ke Lingkungan (L6)

Limbah hatchery berupa air dari pencucian mesin tetas saat pull chick akan tersaring ke saluran pembuangan dan masuk ke dalam kolam khusus untuk pengendapan, setelah itu air yang telah mengalami pengendapan baru teralirkan ke selokan. Pendedahan ke lingkungan melalui penjualan limbah padat berupa cangkang telur, telur yang tidak menetas dan DOC afkir ke petani digunakan sebagai pupuk atau pakan ternak lele. Telah dibuktikan bahwa suspensi virus AI di dalam air mampu mempertahankan daya penularannya selama lebih dari 100 hari pada suhu 170C. Virus dapat bertahan pada suhu di bawah minus 500C dalam waktu yang tidak terbatas (Perez et al. 2005). Hasil wawancara menyatakan bahwa DOC afkir tersebut direbus terlebih dahulu sebelum diberikan sebagai pakan lele. Berdasarkan perlakuan ayam bibit selama di GPS farm dan perlakuan sebelum diberikan sebagai pakan, maka likelihood virus AI mendedah ke lingkungan adalah amat sangat rendah dengan uncertainty rendah.

4.5.7 Ringkasan Penilaian Pendedahan

Penilaian pendedahan diperoleh dengan melihat dari evaluasi kemungkinan manusia terinfeksi AI, kemungkinan hewan rentan terinfeksi AI dan kemungkinan

22

lingkungan terkontaminasi AI. Penilaian ini dilakukan baik pada GPS farm

maupun hatchery. Ringkasan penilaian pendedahan pada GPS farm dan hatchery

tersaji pada Tabel 14.

Tabel 14 Ringkasan penilaian pendedahan virus AI melalui anak ayam bibit asal Belanda

Kemungkinan pendedahan

Kemungkinan pendedahan virus AI Kemungkinan risiko pendedahan Hewan rentan Manusia Lingkungan

GPS farm Amat sangat

rendah Amat sangat rendah Amat sangat rendah Sangat rendah GPS farm → hatchery Amat sangat

rendah

Amat sangat rendah

Amat sangat rendah

Dokumen terkait