BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.4 Hasil Perhitungan Analisis Varian Klasifikasi Tunggal Bolu Zebra Hasil
Perhitungan analisis varian pada bolu zebra ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui diterima atau ditolaknya hipotesis kerja, dimana kriteria pengambilan simpulannya adalah jika harga F hitung > F tabel dengan taraf signifikansi 5% maka F hitung signifikan artinya ada perbedaan yang nyata pada sampel yang diuji dan jika harga F hitung < F tabel dengan taraf signifikansi 5% maka F hitung tidak signifikan yang artinya tidak ada perbedaan yang nyata pada sampel yang diuji.
4.1.4.1 Warna Kuning
Hasil penilaian inderawi pada aspek warna kuning produk bolu zebra bahan dasar tepung terigu komposit tepung ubi jalar kuning adalah tidak
signifikan yang artinya tidak ada perbedaan yang nyata karena F hitung < F tabel. Adapun hasil analisis varian aspek warna kuning dapat dilihat pada Tabel 4.8.
Tabel 4.8 Hasil Perhitungan Analisis Varian pada Aspek Warna Kuning Sumber Variasi Db JK MK F hitung F tabel
Sampel (a) 2 1,36 0,680 0,52739842 5% Panelis (b) 23 34,61 1,505 4,056 Error (c) 46 59,31 1,289 Total 72 95,28
Hasil perhitungan analisis varian klasifikasi tunggal kemudian dibandingkan dengan harga F tabel dengan taraf signifikansi 5%. Jika harga F hitung > F tabel dengan taraf signifikansi 5% maka Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya ada perbedaan nyata pada sampel yang diuji. Jika harga F hitung < F tabel dengan taraf signifikansi 5% maka Ho diterima dan Ha ditolak yang artinya tidak ada perbedaan nyata pada sampel yang diuji.
Dari Tabel 4.8. dapat dilihat bahwa hasil dari perhitungan analisis varian klasifikasi tunggal yang kemudian dibandingkan dengan F tabel dengan taraf 5%, maka didapatkan harga F hitung < F tabel taraf 5% yaitu 0,5274 < 4,056 sehingga dapat diketahui bahwa data tersebut tidak signifikan atau tidak ada perbedaan yang nyata maka Ho diterima dan Ha ditolak.
Gambar 4.1 Sketsa Hipotesis Aspek Warna Kuning 4.1.4.2 Warna Coklat
Hasil penilaian inderawi pada aspek warna coklat produk bolu zebra bahan dasar tepung terigu komposit tepung ubi jalar kuning adalah tidak signifikan yang artinya tidak ada perbedaan yang nyata karena F hitung < F tabel. Adapun hasil analisis varian aspek warna coklat dapat dilihat pada Tabel 4.9.
Tabel 4.9 Hasil Perhitungan Analisis Varian pada Aspek Warna Coklat Sumber Variasi db JK MK F hitung F tabel
Sampel (a) 2 9,028 4,514 3,871139 5% Panelis (b) 23 24,986 1,086 4,056 Error (c) 46 53,639 1,166 Total 72 87,653
Hasil perhitungan analisis varian klasifikasi tunggal kemudian dibandingkan dengan harga F tabel dengan taraf signifikansi 5%. Jika harga F hitung > F tabel dengan taraf signifikansi 5% maka Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya ada perbedaan nyata pada sampel yang diuji. Jika harga F hitung < F tabel dengan taraf signifikansi 5% maka Ho diterima dan Ha ditolak yang artinya tidak ada perbedaan nyata pada sampel yang diuji.
Dari Tabel 4.9. dapat dilihat bahwa hasil dari perhitungan analisis varian klasifikasi tunggal yang kemudian dibandingkan dengan F tabel dengan taraf 5%, maka didapatkan harga F hitung < F tabel taraf 5% yaitu 3,8711 < 4,056 sehingga dapat diketahui bahwa data tersebut tidak signifikan atau tidak ada perbedaan yang nyata maka Ho diterima dan Ha ditolak.
Gambar 4.2 Sketsa Hipotesis Aspek Warna Coklat 4.1.4.3 Aroma
Hasil penilaian inderawi pada aspek aroma produk bolu zebra bahan dasar tepung terigu komposit tepung ubi jalar kuning adalah signifikan yang artinya ada perbedaan nyata karena F hitung > F tabel. Adapun hasil analisis varian aspek aroma dapat dilihat pada Tabel 4.10.
Tabel 4.10 Hasil Perhitungan Analisis Varian pada Aspek Aroma Sumber Variasi db JK MK F hitung F tabel
Sampel (a) 2 13,028 6,514 7,6887 5% Panelis (b) 23 32,611 1,418 4,056 Error (c) 46 38,972 0,847 Total 72 84,611
Hasil perhitungan analisis varian klasifikasi tunggal kemudian dibandingkan dengan harga F tabel dengan taraf signifikansi 5%. Jika harga F
hitung > F tabel dengan taraf signifikansi 5% maka Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya ada perbedaan nyata pada sampel yang diuji. Jika harga F hitung < F tabel dengan taraf signifikansi 5% maka Ho diterima dan Ha ditolak yang artinya tidak ada perbedaan nyata pada sampel yang diuji.
Dari Tabel 4.10 dapat dilihat bahwa hasil dari perhitungan analisis varian klasifikasi tunggal yang kemudian dibandingkan dengan F tabel dengan taraf 5%, maka didapatkan harga F hitung > F tabel taraf 5% yaitu 7,6887 > 4,056 sehingga dapat diketahui bahwa data tersebut signifikan atau ada perbedaan yang nyata maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Gambar 4.3 Sketsa Hipotesis Aspek Aroma 4.1.4.4 Tekstur
Hasil penilaian inderawi pada aspek tekstur produk bolu zebra bahan dasar tepung terigu komposit tepung ubi jalar kuning adalah signifikan yang artinya ada perbedaan nyata karena F hitung > F tabel. Adapun hasil analisis varian aspek tekstur dapat dilihat pada Tabel 4.11.
Tabel 4.11 Hasil Perhitungan Analisis Varian pada Aspek Tekstur Sumber Variasi Db JK MK F hitung F table
Sampel (a) 2 14,083 7,042 6,159839 5% Panelis (b) 23 16,208 0,705 4,056 Error (c) 46 52,584 1,143 Total 72 82,875
Hasil perhitungan analisis varian klasifikasi tunggal kemudian dibandingkan dengan harga F tabel dengan taraf signifikansi 5%. Jika harga F hitung > F tabel dengan taraf signifikansi 5% maka Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya ada perbedaan nyata pada sampel yang diuji. Jika harga F hitung < F tabel dengan taraf signifikansi 5% maka Ho diterima dan Ha ditolak yang artinya tidak ada perbedaan nyata pada sampel yang diuji.
Dari Tabel 4.11. dapat dilihat bahwa hasil dari perhitungan analisis varian klasifikasi tunggal yang kemudian dibandingkan dengan F tabel dengan taraf 5%, maka didapatkan harga F hitung > F tabel taraf 5% yaitu 6,1598 > 4,056 sehingga dapat diketahui bahwa data tersebut signifikan atau ada perbedaan yang nyata maka Ho ditolak dan Ha diterima.
4.1.4.5 Rasa
Hasil penilaian inderawi pada aspek rasa produk bolu zebra bahan dasar tepung terigu komposit tepung ubi jalar kuning adalah tidak signifikan yang artinya tidak ada perbedaan nyata karena F hitung < F tabel. Adapun hasil analisis varian aspek rasa dapat dilihat pada Tabel 4.12.
Tabel 4.12 Hasil Perhitungan Analisis Varian pada Aspek Rasa Sumber Variasi db JK MK F hitung F tabel
Sampel (a) 2 5,778 2,889 2,027214 5% Panelis (b) 23 21,986 0,956 4,056 Error (c) 46 65,555 1,425 Total 72 93,319
Hasil perhitungan analisis varian klasifikasi tunggal kemudian dibandingkan dengan harga F tabel dengan taraf signifikansi 5%. Jika harga F hitung > F tabel dengan taraf signifikansi 5% maka Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya ada perbedaan nyata pada sampel yang diuji. Jika harga F hitung < F tabel dengan taraf signifikansi 5% maka Ho diterima dan Ha ditolak yang artinya tidak ada perbedaan nyata pada sampel yang diuji.
Dari Tabel 4.12. dapat dilihat bahwa hasil dari perhitungan analisis varian klasifikasi tunggal yang kemudian dibandingkan dengan F tabel dengan taraf 5%, maka didapatkan harga F hitung < F tabel taraf 5% yaitu 2,0272 < 4,056 sehingga dapat diketahui bahwa data tersebut tidak signifikan atau tidak ada perbedaan yang nyata maka Ho diterima dan Ha ditolak.
Gambar 4.5 Sketsa Hipotesis Aspek Aroma
4.1.5 Rekapitulasi Analisis Varian Klasifikasi Tunggal Terhadap Bolu