• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1.1 Hasil Prasiklus

Pada tes prasiklus penelitian yang dilakukan belum menggunakan teknik reportase melalui model student facilitator and explaining dalam pembelajaran menulis teks berita. Hasil tes prasiklus digunakan untuk mengetahui kondisi awal siswa dalam menulis teks berita pada siswa kelas VIII E SMP N 3 Kajen. Untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menulis teks berita sebelum dilakukan tindakan kelas berupa pembelajaran menggunakan teknik reportase melalui model

student facilitator and explaining, maka peneliti melakukan wawancara dengan guru. Dari hasil wawancara tersebut peneliti memperoleh hasil tes menulis teks berita. Hasil yang diperoleh dari tes prasiklus ini dipaparkan dalam tabel 7 sebagai berikut.

Tabel 7 Hasil Tes Prasiklus Keterampilan Menulis Teks Berita

No. Kategori Rentang

Skor F ∑N % Rata- rata Skor Persentase Ketercapaian KKM 1. Kurang 0 – 59 9 405 28,13% 61,75 (Cukup) 37,5% 2. Cukup 60 – 69 11 705 34,37% 3. Baik 70 – 84 12 866 37,5% 4. Sangat Baik 85 - 100 - - - Jumlah 32 1976 100%

Berdasarkan tabel 7 tersebut hasil tes prasiklus menunjukkan bahwa keterampilan menulis teks berita siswa kelas VIII E SMP Negeri 3 Kajen, Kabupaten Pekalongan masih rendah. Terlihat dari perolehan kategori kurang pada rentang skor 0 – 59 mencapai 9 siswa atau 28,13% siswa dengan bobot skor 405. Pada kategori cukup terdapat 11 siswa atau 34,37% siswa dengan bobot skor

705. Sementara, pada kategori baik hanya terdapat 12 siswa atau 37,5% siswa dengan bobot skor 866. Rata-rata nilai siswa hanya 61,75 dengan 12 siswa sudah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal, yaitu ≥70 sedangkan 20 responden yang lain belum mencapai KKM.

Rendahnya nilai keterampilan menulis teks berita siswa kelas VIII E SMP N 3 Kajen pada prasiklus ini disebabkan siswa masih binggung menentukan bahan untuk pemberitaan, hal tersebut dikarenakan belum digunakanya model pembelajaran yang dipadukan dengan teknik pembelajaran yang tepat untuk menulis teks berita. Dalam pembelajaran menulis teks berita siswa masih mengandalkan anggan-anggan dalam pencarian bahan pemberitaan, siswa tidak berhadapan langsung dengan objek nyata yang dapat dijadikan bahan pemberitaan. Selain itu, siswa juga masih belum menguasai pola penulisan berita yang benar sehingga menjadikan pemaparan berita tidak runtut, singkat, padat, dan jelas. Oleh sebab itu, hanya 12 responden atau 37,5% saja yang mampu mendapat nilai ≥70. Untuk memperjelas hasil tes prasiklus menulis teks berita kelas VIII E SMP N 3 Kajen dapat dilihat pada gambar diagram 1 berikut ini.

Diagram 1 Hasil Tes Menulis Teks Berita pada Prasiklus

Pada diagram 1 tersebut diketahui bahwa hasil tes awal menunjukkan bahwa dari 32 siswa hanya 12 siswa saja atau 37,5% saja yang mampu mencapai nilai ≥70. Adapun nilai rata-rata klasikal adalah 61,75 dengan kategori cukup. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam menulis teks berita masih rendah dan belum memenuhi batas tuntas kriteria kemampuan minimal bahasa Indonesia. Berdasarkan skor rata-rata pada tindakan prasiklus berarti keterampilan menulis teks berita siswa masih kurang.

Hasil tes prasiklus diperoleh dari 6 aspek penilaian keterampilan menulis teks berita, yaitu 1) kelengkapan unsur isi berita, 2) keruntutan pemaparan, 3) penggunaan kalimat, 3) pemilihan kosakata, 4) kemenarikan judul, dan 6) ketepatan penggunaan EYD dan tanda baca. Perolehan hasil tes tiap aspek dapat dijibarkan sebagai berikut.

Tabel 8 Penilaian Hasil Tes Tiap Aspek pada Prasiklus

No. Aspek yang Dinilai Rata-rata

Skor

Persentase Ketuntasan KKM

1. Kelengkapan unsur isi berita 69,53 46,87%

2. Keruntutan pemaparan 54,41 31,25%

3. Penggunaan kalimat 62,50 43,75%

4. Pilihan kosakata 62,50 35,50%

5. Kemenarikan judul 59,55 34,37%

6. Ketepatan penggunaan EYD dan

tanda baca 62,20 35,50%

Jumlah 61,75 37,50%

Berdasarkan tabel 8 tersebut, pada tahap prasiklus dari ketujuh aspek dalam menulis teks berita kelas VIII E SMP N 3 Kajen mendapat nilai rendah. Nilai rata-rata prasiklus hanya 61,75 dengan kategori cukup, persentase ketuntasan KKM hanya 37,50% atau hanya 12 siswa saja yang mendapat nilai ≥70. Adapun rata-rata skor tiap aspek terendah pada aspek keruntutan pemaparan, dan rata-rata skor tiap aspek tertinggi pada aspek kelengkapan unsur isi berita. Terdapat 46,87% siswa atau 15 siswa mampu menulis teks berita dengan mencantumkan unsur 5W+1H dengan lengkap. Adapun rata-rata skor aspek kelengkapan unsur isi berita mencapai 69,53. Pada teks berita dari 15 siswa tersebut secara lengkap sudah mencantumkan what, who, where, when, why,dan

how dari objek reportase mereka.

Dari aspek keruntutan pemarapan skor rata-rata hanya 54,41 dengan persentase ketuntasan KKM 31,25% atau sebanyak 10 siswa sudah mampu menulis teks berita secara runtut. Hasil tulisan teks berita milik 10 siswa tersebut sudah sesuai dengan pola piramida terbalik, siswa sudah menyajikan runtutan

pemaparan berita mulai dari judul, teras berita, tubuh berita, dan akhir berita secara lengkap. Pada aspek penggunaan kalimat, rata-rata skor mencapai 62,50 dengan persentase ketuntasan KKM 43,75%. Sebanyak 14 siswa sudah mampu menulis teks berita dengan menggunakan kalimat yang efektif, sehingga kalimat- kalimat yang terdapat pada teks berita siswa sudah dapat dipahami. Dari aspek pilihan kosakata, rata-rata skor mencapai 62,5 dengan persentase kekuntasan KKM 35,5% atau sebanyak 12 siswa sudah mampu memilih kosakata yang tepat dan sesuai dengan isi berita yang ditulis. Kata-kata yang dipilih siswa merupakan kata-kata yang mudah dipahami dan bahasa yang dinamis dan demokratis atau bermakna satu. Aspek kemenarikan judul, merupakan aspek dengan rata-rata skor terendah kedua setelah aspek keruntutan pemaparan. Rata-rata skor hanya 59,55 dengan persentase ketuntasan KKM hanya 34,37%, berarti hanya 11 siswa saja yang mampu menulis teks berita dengan judul yang menarik, provokatif, dan sesuai dengan isi informasi yang disajikan. Aspek yang terakhir adalah aspek ketepatan penggunaan EYD dan tanda baca mendapat rata-rata skor 62,20 dengan persentase ketuntasan KKM 35,5%. Sebanyak 12 teks berita milik siswa sudah menggunakan EYD dan tanda baca yang tepat.

Berdasarkan uraian tersebut, hasil tes keterampilan menulis teks berita pada prasiklus dapat diketahui bahwa nilai rata-rata menulis teks berita siswa kelas VIII E SMP Negeri 3 Kajen sebesar 61,75 dengan kategori cukup. Hasil tes tersebut belum memenuhi target yang diharapkan, yaitu ≥70. Hanya ada 12 siswa yang memperoleh nilai memenuhi kriteria ketuntasan minimal. Sebanyak 20 siswa belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal atau mendapat nilai ≤70. Jadi, dapat

disimpulkan keterampilan menulis teks berita siswa kelas VIII E SMP N 3 Kajen, Kabupaten Pekalongan masih rendah.

Masih rendahnya hasil tes keterampilan menulis teks berita tersebut dikarenakan siswa belum terbiasa menulis teks berita, ada juga siswa yang baru pertama kali menulis teks berita. Ketika siswa membuat teks berita mereka juga masih bingung dalam mencari bahan pemberitaan karena pembelajaran hanya terbatas di dalam kelas, sehingga mereka hanya mengandalkan anggan-anggan saja dalam mencari bahan pemberitaan. Selain itu, beberapa siswa belum menguasai materi tentang menulis teks berita dengan baik. Guru mata pelajaran bahasa Indonesia biasanya hanya menyuruh siswa untuk mengerjakan materi tentang menulis teks berita yang terdapat di dalam buku paket atau LKS saja tanpa ada pembahasan yang lebih lanjut. Agar siswa mampu mencapai KKM dapat dilakukan dengan memberikan latihan dan motivasi agar lebih berminat dalam menulis teks berita dengan tetap memperhatikan ejaan, tanda baca, kalimat efektif, diksi yang tepat, dan kesesuaian isi berita dengan judul. Hal ini diharapkan agar siswa semakin lebih baik lagi dalam menulis teks berita.

Selain itu, perilaku siswa pada saat menulis teks berita berlangsung masih belum kondusif. Mereka masih ramai dan menggoda teman yang lain pada saat pembelajaran menulis teks berita. Kebanyakan siswa juga masih beranggapan bahwa menulis teks berita sulit dan membosankan. Hal tersebut menjadikan mereka kurang berminat belajar menulis teks berita. Data prasiklus tersebut dapat dijadikan sebagai landasan diterapkannya penelitian tindakan kelas menulis teks

berita pada siswa kelas VIII E SMP Negeri 3 Kajen dengan teknik reportase melalui model student facilitator and explaining.

Dokumen terkait