• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISIS DATA

E. Hasil Simulasi HOMER

Dari penentuan beberapa konfigurasi yang telah dijelaskan selanjutnya dilakukan simulasi konfigurasi menggunakan Homer. Dari hasil simulasi tersebut didapatkan hasil kelistrikan dan hasil keluaran ekonomi. Dari hasil simulasi yang dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak Homer didapatkan perencanaan sistem PLTA (Angin) seperti gambar dibawah ini.

Gambar 4.15 Konfigurasi Homer

Dalam perencanaan PLTA (Angin) menggunakan beban 21 kW. Untuk pemasok energi listrik didapat dari sumber yaitu turbin angin. Sumber turbin angin

56

yaitu turbin angin SW Whisper 200 dengan nominal daya 1 kW per turbin angin. Didapatkan 8 simulasi yang di hasilkan oleh Homer. simulasi yang paling bagus adalah konfigurasi yang memiliki nilai NPC (Net Present Cost) paling kecil, sama halnya dengan net present value (NPV), perbedaannya hanya jika NPV di lihat dari nilai yang besar, sedangkan NPC sebaliknya. NPC sendiri merupakan nilai dari semua biaya yang muncul selama masa pakai di kurangi dengan semua pendapatan yang diperoleh selama masa pakai. Selain itu NPC juga bisa digunakan untuk mengetahui biaya investasi yang paling optimal dari segi keluaran ekonomi dari sebuah pembangkit, sedangkan kriteria pada NPV untuk menentukan kelayakan pengembangan suatu proyek dilihat dari hasil NPV Apabila NPV > 0 suatu proyek layak untuk dilaksanakan, NPV < 0 suatu proyek tidak layak untuk dilaksanakan, dan NPV = 0 proyek layak untuk di kembangkan tapi tidak menguntungkan dan tidak mengalami kerugian.

Gambar 4.16 Hasil perhitungan Homer

Selain NPC, terdapat juga Cost of Energy (COE). COE ini merupakan rata-rata harga per kWh dari energi listrik yang di hasilkan oleh sistem. Dari NPC dan CEO itulah didapatkannya desain dari sistem pembangkit yang terbaik untuk idustri

mikro di sekitar pantai selatan Kebumen. Dari hasil simulasi terdapat beberapa hasil dan diambil hasil pada simulasi pertama yang menggunakan Grid, Wind Turbine, dan Converter serta simulasi kedua dengan grid kemudian kedua hasil itu dibandingkan mana yang lebih optimal.

Tabel 4.7 Konfigurasi terbaik

Jenis Keterangan

Turbin SW Whisper 200

Turbin yang di gunakan berjumlah 1 buah dengan masing-masing turbin memiliki kapasitas 1 kW Baterei Hoppecke

OPzS 800

Baterai yang di gunakan berjumlah 1 string baterai dengan satu stringnya berisi 2 buah baterai yang di rangkai secara seri untuk menaikkan tegangan

Converter Total kapasitas konverter yang di gunakan adalah 4 kW

Grid Grid bernilai 2,2 kW karena konfigurasi ini menggunakan listrik PLN sebagai pembantu dalam penyediaan listrik

Initial Capital Initial capital adalah biaya investasi yang di keluarkan untuk membangun konfigurasi tersebut Operating Cost Operating cost adalah biaya operasianal yang di

gunakan dalam setiap tahunnya

NPC Untuk NPC hasil dari konfigurasi yang di pakai adalah bernilai $ 12,400 hal ini menandakan hasil digunakan untuk pemakaian sendiri

58

(Lanjutan) Tabel 4.7 Konfigurasi terbaik

COE Rata-rata listrik yang di hasilkan dalam setahun bernilai sebesar 0,126 $/kWh

Ren frac Ren frac ini bernilai 0,27 hal ini menandakan bahwa sistem berjalan dengan baik dengan menggunakan energi terbarukan

1. Analisa Sistem Teroptimal

Pada anilsa sistem yang telah disimulasikan dengan program Homer didapat bahwa industri mikro di pantai selatan Kebumen menggunakan energi angin sebagai pengganti listrik PLN jika mengalami pemadaman sewaktu-waktu, mengingat proses produksi yang harus terus berjalan. Sehingga untuk mengoptimalkan sistem pada industri mikro memanfatkan potensi angin mengingat lokasi desa yang berdekatan dengan pantai di selatan Kebumen.

2. Hasil Pembangkitan Sistem Produksi Listrik

Dari simulasi Homer didapatkan hasil pembangkitan listrik total dengan bantuan grid sebesar 8,042 kWh/tahun tertera pada gambar diatas dan nilai wind turbine sebesar 2.184 kWh/tahun (27%) dari keseluruhan produksi pembangkitan yang ada, kemudian grid 5,857 kWh/tahun(73%). Hasil yang agak besar terjadi di grid karena sistem hanya sebagai penyedia listrik disaat PLN mengalami pemadaman.

Kemudian konsumsi beban penggunaan beban primer AC (beban penduduk) sebesar 7.702 kWh/tahun atau setara dengan nilai 100% karena semua daya yang dihasilkan digunakan untuk produksi industri mikro atau pemakaian sendiri.

Gambar 4.18 Rata-rata produksi setiap bulan

Dari gambar di atas bahwa pada bulan juli dan oktober wind turbine mengalami produksi yang cukup baik ini di karena angin bertiup secara stabil dalam menghasilkan daya listrik. Namun pemakaian grid terbesar terlihat

60

pada bulan februari, november dan oktober ini karena angin yang bertiup memiliki nilai yang cukup kecil sekitar 3 m/s sedangkan pada bulan lainnya kecepatan angin di anggap sedang sehingga masih dianggap baik dalam membantu proses industri mikro yang rata-rata kecepatannya 4 m/s.

3. Perbandingan Sistem Optimal Wind Turbine dengan Grid

Gambar 4.19 Perbandingan current system dengan grid

Sistem pembangkit ini selalu di bandingkan dengan grid yang telah lama teruji menjadi kebutuhan energi listrik untuk pelanggan dan dapat diketahui nilai NPC tanpa wind turbine sebesar $ 13,882. Nilai ini mengartikan bahwa apabila industri mikro hanya berlangganan PLN maka harus membayar sebesar $ 8,258 setiap tahunnya.

Pada dasarnya industri mikro tidak mencari untung dengan menjual listrik ke PLN namun hanya untuk pemakaian sendiri dan laba didapat dari hasil penjualan produk yang dihasilkan. Dapat dilihat pada setiap 5 tahun sekali wind turbin mengalami perbaikan tahunan dan pada tahun ke-15 wind turbine harus diganti dengan yang baru (penggantian total) sesuai dengan spesifikasi masa pakai agar tetap optimal dalam menghasilkan daya serta pada tahun ke-25 sudah dianggap sudah memberikan keuntungan pemakaian.

4. Perbandingan Biaya Pengoperasian Wind Turbine dengan Grid

Gambar 4.20 Perbandingan current system dengan base case

Dari homer energi dapat dijelaskan dijelaskan bahwa biaya pengoperasian wind turbine dengan base case relatif lebih murah dibanding dengan current system dalam 25 tahun. Biaya terlihat lebih irit diawal

62

pemasangan sistem namun mengalami kenaikan di awal tahun ke-4. Tahun ke-5 industri mengalami perbaikan pada Current system . Nilai dari Current system pada tahun ke-25 sebesar $ 23,489 sedangkan Base case pada tahun ke-25 memiliki nilai sebesar $27,148.

Pada grafik juga menjelaskan cumulative cash flows yaitu kenaikan harga pada tahun 0 current system dengan modal US$ 806 sedangkan pada base case pada tahun ke 0 US$ 0. Pada tahun ke-1 industri mikro sudah dapat menikmati hasil dari current system, dengan base case yang selalu meningkat setiap tahunnya dan industri mikro akan mengalami keuntungan ditahun ke- 25.

63 A. Kesimpulan

1. Dengan kontribusi wind turbine angin sebesar 27% dan PLN 73% menghasilkan daya total 8,042 kWh/tahun, dan beban yang di layani sebesar 7,702 kWh/tahun dengan kelebihan energi listrik yang digunakan untuk pemakaian sendiri.

2. Dalam simulasi program Homer didapatkan berupa beban daya aktif. Kemudian untuk random variability harian yang digunakan sebesar 15% dengan time to step sebesar 20% sesuai dengan petunjuk homer yang ada.

3. Dari simulasi program Homer juga didapatkan rata-rata energi listrik perhari sebesar 21,1 kWh/ hari, rata-rata beban listrik 0,877 kW dan beban puncak yang terjadi pada kisaran 2,43kW dalam satu tahun. Sehingga faktor beban merupakan perbandingan rata-rata beban listrik dan beban puncak adalah 0,361 KW.

4. Berdasarkan optimasi HOMER, potensi angin sebagai energi terbarukan mampu menghasilkan total daya 8,042 kWh/tahun. Hal ini terbilang cukup bagus untuk membangkitkan suatu industri mikro dengan skala kecil sampai menengah.

5. Pemeliharaan wind turbin terjadi pada waktu 5 tahun sekali dengan biaya perawatan 4% dari awal pembelian turbin angin dan pada tahun

64

ke-15 megalami perbaikan total sesuai dengan umur wind turbin itu sendiri serta pada tahun ke-25 mengalami pengembalian modal. Keuntungan juga didapat dari hasil penjualan produk industri mikro. 6. Dengan penelitian ini dilakukan dapat membantu industri mikro yang

memiliki potensi daerah cukup bagus untuk dimanfaatkan sebagai energi terbarukan khususnya di Pantai Selatan Kebumen. Perlu adanya pengembangan lain untuk memajukan energi terbarukan sebagai pendamping energi fosil yang semakin berkurang.

2. Saran

1. Perlunya penelitian lebih lanjut tentang pemanfaatan energi terbarukan untuk pembangkit listrik sehingga dapat efisien dan maksimal dalam jangka panjang.

2. Perlunya adanya pengembangan potensi daerah yang bisa dimanfaatkan untuk membantu warga sekitar dalam kesulitan pasokan listrik.

3. Dibutuhkan peranan pemerintah untuk lebih mengetahui kesulitan warganya dan memberikan solusi yang tepat jika pasokan listrik PLN padam.

4. Perlunya pembelajaran atas pemanfaatan energi angin sebagai energi terbarukan untuk memenuhi kebutuhan warga sekitar pantai yang memiliki potensi angin yang baik agar lebih maju.

5. Dibutuhkan pembelajaran lebih dalam tentang software HOMER agar perhitungan dapat lebih akurat dari data yang sebenarnya.

6. Pembangkitan Listrik Tenaga Bayu tidak berdampak pada lingkungan karena pada pembangkitan tersebut hanya memanfaatkan energi angin sebagai seumber untuk diubah menjadi energi kinetik.

66

DAFTAR PUSTAKA

Syahrul,”Prospek Pemanfaatan Energi Angin di Pedesaan” Media Elektrik, volume 3, nomor 2, Desember 2008 “Jurnal UNM”

Dines Ginting, “Sistem Energi Angin Skala Kecil Untuk Pedesaan”,Jurnal Ilmiah Teknologi Energi, Vol.1, No.5, Agustus 2007 ISSN 1858 –

3466

Anita.N., 2010, “Perancangan Pembangkit Listrik Tenaga Angin Skala Kecil di Gedung Bertingkat”. TugasAkhir, Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Syamsul Bahari, 2015 “Analisa Pembangkit Listrik Tenaga Angin di Sekitar

Sungai Nibung Kec. Teluk Pakedei Kabupaten Kubu Raya” Tugas Akhir, Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Tanjungpura.

Nasrul Haq Rosyadi, 2016 “Analisa Potensi Pembangkit Listrik Tenaga

Hibrida Energi Angin dan Energi Surya sebagai Penyedia Energi

Listrik diDesa Banaran, Yogyakarta” Tugas Akhir, Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Angga Saputra dkk, 2015 “Pembangkit Listrik Tenaga Angin”, Jurusan

Teknik Mesin, Institut Teknologi Padang.

Cahya Adijana Nugraha, 2015 “Analisa Potensi Daya Angin Sebagai

Kulonprogo” Tugas Akhir, Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Ari Triwibowo, 2013 “ Perkembangan Teknologi Kincir Angin “

http://sainsalam.com

http://assharrefdino.com/2013/11/normal-0-false-false-false-in-x-none-x_6515.html Proses terjadinya angin dan jenis-jenis angin ilmu dan cerita (Diakses 3 agustus 2016)

www.kincirangin.infoTingkat kecepatan angin (Diakses 3 agustus 2016)

mill/3201--potensi-angin-melimpah-di-kawasan-pesisir-indonesia Potensi Angin Melimpah Di Kawasan Pesisir Indonesia (Diakses 3 agustus 2016)

https://teknergi.wordpress.com/2011/08/07/perkembangan-teknologi-energi/ Perkembangan Teknologi Kincir Angin | TEKNERGI (Diakses 3 agustus 2016)

https://prezi.com/1rifxx86pyvf/perkembangan-teknologi/ Perkembangan Teknologi by Rizky Bayu Pratama on Prezi (Diakses 3 agustus 2016) https://indone5ia.wordpress.com/2011/05/21/prinsip-kerja-pembangkit-listrik-tenaga-angin-dan-perkembangannya-di-dunia/ Prinsip Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Angin | Indonesia (Diakses 4 agustus 2016)

https://id.wikipedia.org/wiki/Turbin_angin Turbin angin - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas (Diakses 4 agustus 2016)

68

http://whypgen-bppt.com/id/teknologi-whypgen/item/757-bagian-bagian-turbin-angin.html (Diakses 4 agustus 2016)

http://sayabukanengineer.co.id/2011/12/mekanisme-turbin-angin.html

Mekanisme turbin angin | All about Engineering (Diakses 6 agustus 2016)

https://asepfirman17.wordpress.com/administrasi-pendidikan/kriteria-usaha-mikro-kecil-dan-menengah-umkm/ Kriteria Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) | ASEP FIRMAN (Diakses 6 agustus 2016) https://indonesian.alibaba.com/product-detail/ Detail harga wind turbin,

COST FLOW GRID

motor 3 220 0.56 0.125 50 4 0.4928 14.784 transformer 220 2.25 0.45 50 4 1.98 59.4 kulkas 220 0.45 0.1 50 24 2.376 71.28 ac 220 1.81 0.4 50 8 3.1856 95.568 Pompa air 220 1.3 0.125 50 3 0.858 25.74 tv 220 0.54 0.12 50 9 1.0692 32.076 12 lampu 12w 220 0.65 0.144 50 20 2.86 85.8 3 kipas 220 0.27 0.06 50 10 0.594 17.82 mesin cuci 220 1.05 0.23 50 1 0.231 6.93 mesin plastik 220 0.09 0.02 50 7 0.1386 4.158 Jumlah 2.269 15.776 473.28

BEBAN

Waktu Motor 1 Motor2 Motor3 Adaptor

Mesin

Kulkas

Pompa

Ac Tv

Lampu Kipas Mesin

Jumlah

Plastik Air 12 W Angin Cuci

00.00-01.00 0.1 0.4 0.048 0.548 01.00-02.00 0.1 0.4 0.048 0.548 02.00-03.00 0.1 0.4 0.048 0.548 0.300-04.00 0.1 0.048 0.148 04.00-05.00 0.1 0.036 0.136 05.00-06.00 0.1 0.54 0.036 0.676 06.00-07.00 0.1 0.54 0.024 0.664 07.00-08.00 0.1 0.125 0.54 0.036 0.12 0.23 1.151 08.00-09.00 0.37 0.125 0.125 0.45 0.02 0.1 0.024 0.06 1.274 09.00-10.00 0.37 0.125 0.125 0.45 0.02 0.1 0.012 0.06 1.262 10.00-11.00 0.37 0.125 0.125 0.45 0.02 0.1 0.012 0.12 1.322 11.00-12.00 0.37 0.125 0.125 0.45 0.02 0.1 0.12 1.31 12.00-13.00 0.1 0.125 0.54 0.036 0.18 0.981 13.00-14.00 0.02 0.1 0.012 0.18 0.312 14.00-15.00 0.02 0.1 0.012 0.06 0.192 15.00-16.00 0.02 0.1 0.024 0.06 0.204 16.00-17.00 0.1 0.54 0.048 0.06 0.748 17.00-18.00 0.1 0.54 0.096 0.736 18.00-19.00 0.1 0.125 0.54 0.096 0.861 19.00-20.00 0.1 0.4 0.54 0.096 1.136 20.00-21.00 0.1 0.4 0.54 0.096 1.136 21.00-22.00 0.1 0.4 0.072 0.572 22.00-23.00 0.1 0.4 0.06 0.56 23.00-00.00 0.1 0.4 0.06 0.56 TOTAL 0.5476 0.0625 0.81 0.0028 0.24 0.375 1.28 0.5832 0.15552 0.0612 0.23 17.585

Dokumen terkait