Berisikan jawaban dari tujuan penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pendahuluan
Para arkeolog menyatakan bahwa sepatu kuda pertama kali diciptakan oleh bangsa Celt yang berdiam di daratan Skotlandia sekarang pada sekitar tahun 100 B.C. Pendapat ini berdasar fakta bahwa dari hasil riset didapatkan, bangsa Celt memerlukan sepatu kuda untuk dipakaikan pada kuda-kuda mereka. Mereka mempunyai kebutuhan akan sepatu kuda karena kuda-kuda mereka mempunyai kaki yang lebar, kuku kuda yang tidak begitu keras, dan mereka membuatnya dari bahan baku besi. Oleh karena mereka bangsa yang suka berperang, maka pemakaian sepatu kuda diperlukan mengingat kuda yang terus menerus dipacu dalam peperangan, menempuh segala macam medan yang berbatu-batu, keras, berlubang-lubang, bahkan medan bersalju [7].
Kemudian, bangsa Romawi yang juga suka berperang, pada kira kira tahun 200 B.C. Mengembangkan sepatu kuda buatan bangsa Celtic menjadi sepatu kuda yang lebih modern, dimana cara pemuatan sepatu kuda ini, oleh bangsa Romawi sangat dirahasiakan, agar tidak diketahui oleh musuh-musuhnya, sehingga kuda-kuda mereka dapat lebih tahan lama dalam menempuh perjalanan di alam peperangan, yang tentu saja merupakan suatu keunggulan dibanding musuh mereka yang bahkan kudanya belum memakai sepatu kuda.
Bangsa Romawi bernama Catulus menulis puisi dimana disitu dikatakan bahwa kuda-kuda pada zaman Romawi telah memakai sepatu kuda dan telah pula memakai paku untuk melekatkan sepatu kuda pada kuku dari kuda. Besi sendiri tidak diketahui kapan pastinya ditemukan, hanya diduga-duga waktu penemuannya.
Walaupun baja modern yang mengandung metal belum ada di dunia kuno, sebagai contoh, Chromium, baru ditemukan tahun 1865. Besi merupakan sumber alam yang sangat berharga dan masih tetap ada sampai zaman sekarang ini. Pada zaman dahulu, sepatu kuda bekas pakai langsung dibuang. Sedang sekarang dengan
majunya pengetahuan tentang peleburan besi, maka sepatu kuda bekas pakai dapat diproses ulang dengan dilebur dan di daur ulang lalu dibuat kembali menjadi sepatu kuda yang baru.
Gambar 2.1 Sepatu kuda dari tahun 1530 A.D
Sampai sejauh ini, masih banyak keragu-raguan, dan tak ada bukti yang defenitif mengenai permulaan adanya sepatu kuda ini. Dari literatur-literatur kuno, hampir tidak ada yang memberikan bukti tentang adanya kuda yang telah memakai sepatu. Satu ulasan dari permulaan Romawi berwacana tentang pemeliharaan kuda dan mengenai kedokteran hewan, tetapi tidak ada tulisan mengenai penggunaan sepatu kuda. Banyak referensi yang menuliskan tentang bagaimana kaki kuda yang bagus, kuku kuda yang sehat dan keras, tetapi tidak ada khusus mengenai sepatu kuda.
Kaisar Diocletion dari zaman Romawi, dalam satu tulisan pada tahun 300 B.C. membuat suatu daftar mengenai barang dan jasa, termasuk diantaranya mengenai dokter kuda, bahkan juga mengenai pemeliharaan kuda dan prosedurnya termasuk memotong dan memelihara kuku kuda, tetapi tidak ada daftar mengenai hal yang berhubungan dengan sepatu kuda. Hal ini merupakan kelalaian yang
mengejutkan, mengingat bangsa Romawi telah memakaikan sepatu pada kaki kuda mereka.
Suatu bukti yang nyata mengenai sepatu kuda muncul pada sekitar tahun 900 B.C. pada risalah yang dibuat oleh Kaisar Leo VI dari Konstantinopel yang mereferensikan besi berbentuk bulan sabit dan pakunya pada daftar peralatan pasukan kavaleri. Buku karangan Vegettus yang dibuat pada tahun 480 B.C.
berjudul “Veterinary Art” juga tidak memberikan keterangan mengenai sepatu kuda, sehingga kelihatannya, sepatu kuda dalam bentuk modern secara nyata berkembang antara tahun 500 B.C sampai tahun 900 B.C. tetapi juga masih disangsikan karena sedikitnya literatur yang menyangkut sepatu kuda yang terdapat pada zaman itu. Kelihatannya, semua kemungkinan yang berhubungan dengan sepatu kuda tidak benar-benar diteliti secara luas, hanya ada bukti-bukti yang terbatas dari tahun-tahun sebelumnya. Setelah peleburan besi dikenal, barulah sepatu kuda mulai dibuat secara modern dengan biaya yang lebih murah dibanding jika dibuat dengan cara kuno. William sang penakluk, membawa sepatu kuda kecil ketika dia menginvasi England pada tahun 1066 B.C. dan pada waktu perang salib tahun 1100 B.C. sepatu kuda menjadi lebih dikenal (umum) dibanding sebelumnya, karena kuda-kuda yang dipakai ketika berperang sudah memakai sepatu kuda.
Beberapa arkeolog zaman sekarang percaya bahwa yang disebut sepatu kuda dari zaman Romawi sebenarnya adalah sepatu kuda dari abad pertengahan, yang hilang ketika situs Romawi dirampok dan dijadikan material bangunan oleh orang-orang pada zaman itu, yang tidak mengenal situs sejarah. Suatu dokumen yang agak mendekati kebenaran, yang menunjukkan mengenai sepatu kuda dari zaman Celtic, setelah diidentifikasi ulang pada abad 11 atau 12 B.C. Sepatu kuda dibuat untuk melindungi kuku kuda agar tidak mengalami keausan.
2.2 Sepatu Kuda
Pelakuan pada kuda sering menimbulkan kerusakan pada kukunya akibat eksploitasi yang berlebihan. Sejak awal, bentuk perlindungan terhadap kuku kuda dapat dilihat dari situs Asia kuno, dimana kuku kuda dibungkus dengan kulit, baik kulit masak maupun kulit mentah atau material lain dengan tujuan melindungi dari penyakit kuku atau dari keausan. Dari situs arkeologi yang ditemukan di United Kingdom, orang Romawi telah mencoba melindungi kaki kudanya dengan melilitkan tali ke kaki kudanya.
Atau dengan Hipposandal yang bagian bawahnya padat, yang mempunyai sedikit kemiripan dengan sepatu kuda jaman sekarang.
Para ahli sejarah berbeda pendapat mengenai asal sepatu kuda. Tetapi semua sepakat bahwa pada zaman dahulu, sepatu kuda telah terbuat dari besi. Pada masa masa terdahulu, besi merupakan komoditi yang berharga, sehingga sepatu kuda yang terbuat dari besi mengalami kerusakan, maka dicoba untuk menempa kembali.
Tetapi sulit menemukan bukti arkeologi yang nyata mengenai hal ini. Walaupun banyak yang berusaha membuktikannya, namun tidak ada bukti yang valid untuk mensupport teori penemuan sepatu kuda ini.
Gambar 2.2 hipposandal
Pada tahun 1897, empat buah sepatu kuda yang terbuat dari perunggu ditemukan pada sepatu kuda ini ditemukan lubang tempat paku pada suatu tempat bernama Etruscan Tomb Refernsi mengenai penemuan pemakaian paku pada sepatu kuda ini, relatif terlambat, karena telah ada penemuan terdahulu pada tahun 900 B.C. sepatu kuda lengkap dengan pakunya disuatu tempat bernama Tomb Of The Frankich King, di Tournai, Belgia.
Sekitar tahun 1000 B.C sepatu kuda yang terbuat dari perunggu telah mewabah di Eropa. Sepatu ini dibuat bergerigi disekelilingnya dan mempunyai 6 lobang paku. Abad ke 13 dan 14, adalah zaman keemasan sepatu kuda dari besi, dimana mana terdapat pabrik pembuatan sepatu kuda dari besi. Patut diketahui, bahwa pada masa itu, alat angkutan utama adalah kuda, sehingga sepatu kuda ini diproduksi massal. Terlebih-lebih pada masa perang salib, produksi sepatu kuda ini menjadi produksi massal. Hal ini dapat diketahui dari tulisan tulisan yang berbeda, tetapi menulis hal yang sama tentang hal ini. Juga karena harga besi yang mahal, sepatu kuda ini bahkan dapat digunakan sebagai pengganti uang untuk membayar pajak. Pada abad ke 13, bukan hanya produksi sepatu kuda, tetapi mulai banyak kerajinan kerajinan dari besi dibuat. Hal ini berlangsung sampai abad pertengahan sampai abad modern, dimana hal ini sangat berkontribusi pada perkembangan metallurgy. Pada tahun 1835, Paten United states pertama mengenai pabrik mesin sepatu kuda yang sanggup menghasilkan 60 buah sepatu kuda perjam, dipatenkan oleh Henry Burden.
Pada tahun 1960-an, sepatu kuda dari aluminium mulai dikenal orang, yaitu ketika dipamerkan pada National Horse Show di Madison Square Garden di kota New York, Amerika Serikat. Pada perhelatan itu, beberapa kuda dari Eropa mengenakan sepatu kuda yang terbuat dari Aluminium. Juga pada periode yang sama, ahli-ahli kuda lokal, mulai menggunakan sepatu kuda Aluminium untuk kuda-kuda mereka. Jadi jelas kegunaan sepatu kuda dari aluminium ini adalah untuk perlombaan kuda, baik balapan maupun kuda lompat.
Dengan kata lain, kegunaan sepatu kuda ini bukan untuk penggunaan umum, karena ternyata hanya dapat digunakan dilapangan tanah dan rumput. Ketika
digunakan di tempat yang keras atau di daerah berbatu-batu atau di jalan aspal, sepatu kuda dari aluminium ini akan cepat rusak, karena aluminium sangat lunak, sehingga sepatu kuda ini dapat berubah bentuk, yang pada akhirnya tidak cocok lagi dengan kuku kuda, bahkan dapat menyebabkan cedera.
Dibanding dengan besi, aluminium cukup lunak sehingga tidak banyak mentransfer getaran dan daya terjang kaki kuda yang berbenturan dengan tanah ke sendi dan engsel kuda, sehingga relatif aman jika dalam perlombaan berlari dan jumping. Berat aluminium adalah kira-kira 1/3 berat besi dan sangat baik melindungi kuku dan mengurangi beban kaki kuda karena ringannya aluminium ini.
Kelebihan lain dari aluminium dibanding besi, jika suatu batang dari aluminium dipukulkan pada suatu landasan atau permukaan yang keras, lalu lakukan hal yang sama dengan menggunakan batang besi, aluminium akan meminimalisir getaran yang terjadi jauh lebih baik dari besi. Dengan kata lain, respon yang diterima kuda akan lebih halus. Dengan kelebihannya yang dapat mengurangi getaran yang terjadi, akan dapat mengurangi kerusakan kuku akibat pemakaian sepatu kuda.
Menurut survey, 50 % penyebab kuda sakit atau mati adalah kerusakan kuku, karena jika kuku rusak, kuda tidak akan dapat berjalan. Setiap kali sepatu kuda bergetar, sedikit demi sedikit akan merusak dinding kuku kuda. Penggunaan aluminium sebagai bahan sepatu kuda, akan mempermudah kerja kaki kuda, meminimalisir kerusakan kuku, dan membuat pergerakan kuda menjadi sangat konsisten selama memakai sepatu kuda.
Tetapi sepatu kuda yang terbuat dari aluminium, mempunyai kelemahan yang sangat menyolok jika dibanding sepatu kuda dari besi, yaitu :
a. Lebih cepat aus
b. Jika telah aus tidak dapat digunakan lagi.
c. Dapat melekuk jika terkena benda keras, menyebabkan sepatu berubah bentuk, sehingga tidak sesuai lagi untuk kaki kuda.
d. Rapuh dan bisa lebih menyengat kuku dan persendian kuda.
Sepatu kuda dari plastik baru dikenal dalam 20 tahun terakhir. Jika debanding dengan metal, sepatu kuda dari plastik mempunyai keuntungan sebagai berikut :
a. Dapat mengeliminasi guncangan radikal yang terjadi pada kuku b. Sepatu kuda dari plastik bersifat elastis, sehingga dapat meredam beban
impak yang terjadi, sehingga mengurangi resiko cedera.
c. Dapat membuat kuda menjaga kemampuan naturalnya melindungi diri yang disebut dengan sense of touch. Plastik dapt memberikan efek pada kuda ketika menyentuh tanah seolah olah tidak memakai sepatu.
d. Jika memakai sepatu dari plastik, tidak ada abrasi pada kuku kuda.
e. Dari hasil penelitian, dibanding metal, tingkat cedera yang dialami oleh kuda jauh lebih kecil.
Namun ada juga kekurangan dari sepatu kuda dari plastik ini, yaitu : a. Harganya lebih mahal dari sepatu kuda yang tradisional.
b. Sulit untuk diteruskan karena beberapa faktor, a.l. pembuatannya yang lebih sukar dibanding yang tradisional.
c. Secara estetika, kurang attractive karena kebutuhan perekat putih spesial yang sukar didapat dipasaran.
d. Mempunyai karakteristik yang licin.
2.3 Pergerakan Kuda
Pergerakan kuda mempunyai peranan penting tiap posisi kaki kuda ketika bergerak akan menentukan gaya yang terjadi. Untuk menganalisanya, setiap fasa ayunannya harus diamati, sehingga dapat diamati arah gaya yang terjadi.
Pergerakan dinamis dari terjangan kaki kuda dan integritas dari pergerakan yang lembut yang mendukung column tulang kaki kuda dapat dievaluasi dari seorang ahli dalam menganalisa anatomi kaki kuda.
Suatu hal yang menarik adalah kuda berdiri sepanjang hari, bahkan ketika kuda tidurpun dalam posisi berdiri, sehingga akan membebani kuku kaki kuda dengan berat statis dari tubuhnya. Fase ayunan kaki kuda terjadi ketika kaki kuda bergerak dengan posisi kaki nerada di udara [8]. Tubuh kuda termasuk besar, lebih besar dari tubuh manusia. Namun dengan kepandaiannya manusia dapat mengendalikan kuda. Dan karena kuda telah dikenal sejak lama, maka manusia telah dapat mengenali tubuh kuda sebagai berikut :
Gambar 2.3 Bagian tubuh kuda 2.3.1 Gerakan Kaki Kuda
Cara kuda berjalan atau berlari ternyata mempunyai nama sendiri, dan dibagi atas 4 cara berjalan, seperti berikut :
a. Berjalan atau walk
Berjalan adalah gerakan nornal kuda dalam berpindah tempat. Karena lambat, dalam 1 langkah ada 4 depak (4 beat gait). Depak adalah posisi ketika kaki kuda berada di udara.
Gambar 2.4 Kuda berjalan
Ketika kuda berjalan, kuda mengangkat kaki dengan urutan sebagai berikut :
(4) (2) (3) (1) Keterangan :
- Depak 1 : Kaki belakang kanan - Depak 2 : Kaki depan kanan - Depak 3 : Kaki belakang kiri - Depak 4 : Kaki depan kiri
Setiap kali satu kaki di angkat, 3 kaki lain menapak di tanah.
b. Berjalan cepat atau trot
Berjalan cepat adalah gerakan 2 depak (2 beat gait). Ketika berjalan cepat, ada satu waktu ke 4 kaki kuda berada di udara. Tubuh kuda naik turun dari satu diagonal ke diagonal lain. Karena haya ada 2 depak, dan ada waktu kaki kuda tudak menjejak tanah, maka penunggang akan erasa lebih nyaman.
Gambar 2.5 Kuda berjalan cepat Adapun urutan pengangkatan kaki dalam trot adalah :
(1) (2) (2) (1)
Kaki depan kiri digerakkan bersamaan kaki belakang kanan, dan kaki depan kanan digerakkan bersamaan kaki belakang kiri. Pola ini disebut diagonal. Gerakan pola diagonal inilah yang menyebabkan tubuh penunggang dan kudanya bergerak naik turun (posting).
c. Kanter
Kanter merupakan gerakan 3 depak. Pada gerakan kanter terdapat suspensi setelah setiap langkah. Gerakan ini dimulai dari kaki belakang, lalu kaki diayunkan ke depan,. Saat kanter, pantat dari pengunggang tetap di sael, tidak seperti dalam trot yang di angkat sedikit. Dalam gerakan kanter ini, ada istilah lead, yaitu kaki depan mana menapak paling depan.
Gambar 2.6 Kuda berlari kecil
Urutan lead kanan berarti kaki depan kanan berada pada posisi paling depan.
Gambar berikut merupakan urutan pengangkatan kaki kanter lead kanan.
Depak 1 : - Kaki belakang kanan
Depak 2 : - Kaki belakang kiri/depan kanan
Depak 3 : - Kaki depan kiri.
d. Gallop
Gallop adalah gerakan 4 depak (4 beat movement). Gerakan pada gallop mirip dengan gerakan pada kanter, tetapi kaki kuda bergerak satupersatu. Gallop dapat dikatakan erupakan kanter cepat. Ketika menunggang kuda denan gerakan gallop, pantat diangkat sedikit dari sadel, berat badan ditumpukan pada tapak kaki kita.
Gambar 2.7 Kuda berlari
Berikut adalah urutan pengangkatan kaki dalam gerakan gallop lead kanan.
(3) (4) (1) (2)
Pada penelitian ini, akan mengeksaminasi effek yang ditimbulkan oleh sepatu kuda gerakan kuda seperti di atas, dimana setiap berat sepatu kuda bertambah akan mengakibatkan perubahan pada gaya kinematik yang terjadi. Berat yang dihasilkan oleh sepatu kuda akan membebani limb dari kuda dan akan berpengaruh signifikan ketika kaki kuda menolak atau menarik. Bagaimanapun juga, perubahan berat sepatu kuda akan mengakibatkan perubahan pada gaya kinematis yang terjadi dan hal ini dapat dianalis dan dikembangkan [9]. Dengan perbandingan energi, berat yang dialami oleh kuku yang mengenakan sepatu kuda, bahwa setiap pertambahan berat sepatu kuda sebesar 1 ons (28 gram) adalah
equivalen dengan pertambahan beban seberat 30 ons (850 gram) pada kaki kuda [10]. Perubahan gaya kinematik yang terjadi dapat diamati dimulai ketika kuda pertama kalinya memakai sepatu. Kenaikan gaya kinematik yang terjadi akan menghambat gerakan lentur alami yang terjadi pada tulang pergelangan kaki, fetlock dan coffin joints. Pemakaian sepatu kuda juga akan menghasilkan fase ayunan yang lebih panjang pada masing masing langkah kuda, yang akan menyebabkan kemampuan kuda bergerak semakin baik. Anatomi dari kaki kuda dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar 2.8 Anatomi kaki kuda
Pada tahun 1996 dilakukan percobaan mengenai akibat yang terjadi jika dipakaikan double horseshoe. Berat sepatu kudanya bervariasi antara 348 gram sampai 724 gram dan diamati gerakan kinematiknya ketika kuda berjalan agak cepat (trot). Ternyata berat dari sepatu tersebut sangat berpengaruh pada gerakan dari kuda. Tinggi maksimum yang dicapai oleh kaki kuda menyebabkan perlambatan fase ayunannya. Kaki kuda dan Gerakan kaki kuda akan menyerupai sudut lancip ketika sepatu kuda kontak dengan tanah sebagai akibat dari pertambahan momentum dari distal limb pada fasa ayunan kaki kuda [11]. Gambar berikut menunjukkan perbedaan posisi pastern angle untuk kuku kuda.
Gambar 2.9 Pastern angle
Pastern angle adalah struktur yang merupakan peredam kejut yang terjadi pada fetlock, lutut dan badan kuda. Sudut pastern angle ini berkisar antara 45 dan 52 derajat terhadap tanah, sepeti terlihat pada gambar di atas. Gambar 2.9 (B) menunjukkan suatu pastern angle yang overly inclined (terlalu lancip), yang dapat menyebabkan fase ayunan kaki kuda menjadi lebih rendah yang disebut dengan breakover phase ( ini adalah fase dimana kuku kuda beraksi seperti suatu tuas dengan dengan kakinya seperti pada pivot point (titik poros).
Fase ini ditunjukkan pada gambar 2.10, dimana pada fase ini akan menyebabkan terjadinya strain pada tendon bagian belakang kaki kuda.
Gambar 2.10 Breakover phase
Disisi lain, gambar 2. 9 (C) menunjukkan suatu pastern angle yang terlalu besar, dimana posisi sudut ini akan menghasilkan breakover phase yang lebih cepat, yang menyebabkan bertambahnya gaya tekan kaki kuda terhadap tanah. Jika kaki kuda dikenai tambahan beban, maka kaki kuda akan tertekuk, dimana tekukan ini tidak sama pada setiap kuda. Kuda-kuda muda yang bersepatu kuda berbentuk egg-bar dan sepatu yang flat akan mengakibatkan ayunan yang lebih rendah pada gerakan kaki kuda karena berat yang terdistribusi sepanjang sepatunya.
2.4 Desain
Desain adalah merumuskan sebuah rencana untuk mencapai kepuasan dari kebutuhan tertentu atau untuk memecahkan masalah. Jika rencana menghasilkan penciptaan sesuatu yang memiliki realitas fisik, maka produk harus dapat berfungsional, aman, handal, kompetitif, bermanfaat, manufacturable dan dapat dipasarkan [12].
Desain adalah sebuah proses inovatif dan sangat berulang-ulang. Hal ini juga proses pengambilan keputusan. Keputusan kadang-kadang harus dilakukan dengan terlalu sedikit informasi, kadang-kadang dengan jumlah informasi yang tepat, atau dengan kelebihan dari bagian informasi yang bertentangan. Keputusan kadang-kadang dibuat ragu-ragu, dengan hak cipta untuk menyesuaikan lebih menjadi dikenal. Intinya adalah bahwa teknik perancang harus dapat secara sendirinya nyaman dengan peran pengambilan keputusan, pemecahan masalah.
Desain adalah sebuah aktivitas komunikasi-intensif di mana kata-kata dan gambar digunakan, dan bentuk-bentuk tertulis dan lisan juga digunakan. Insinyur harus berkomunikasi secara efektif dan bekerja dengan orang-orang dari berbagai disiplin ilmu. Ini adalah keterampilan yang penting, dan keberhasilan seorang insinyur tergantung pada itu semua.
Sumber daya kreativitas dari pribadi seorang desainer, kemampuan komunikatif dan keterampilan pemecahan masalah terikat dengan pengetahuan
statistik, komputer, grafis, dan bahasa) dikombinasikan untuk menghasilkan rencana itu, ketika dilakukan, menghasilkan produk yang fungsional, aman, handal, kompetitif, bermanfaat, manufacturable dan dapat dipasarkan, terlepas dari siapa yang membangun atau siapa yang menggunakannya.
Insinyur mesin berhubungan dengan produksi dan pengolahan energi dan berhubungan dengan penyediaan sarana produksi, alat-alat transportasi, dan teknik-teknik otomatisasi. Keterampilan dan dasar pengetahuan yang luas. Di antara dasar-dasar disiplin adalah mekanika fluida, perpindahan massa dan momentum, proses manufaktur, dan listrik dan teori informasi. Desain teknik mesin melibatkan semua disiplin ilmu teknik mesin.
2.5 Proses Desain
Proses desain lengkap, dari awal sampai akhir, diuraikan dalam gambar 2.11. Proses ini dimulai dengan identifikasi kebutuhan dan keputusan untuk melakukan sesuatu tentang hal itu. Setelah banyak iterasi, proses berakhir dengan presentasi dari rencana untuk memuaskan kebutuhan [12].
Gambar 2.11 Fase-fase desain
Identifikasi kebutuhan umumnya awal dari proses desain. Pengenalan kebutuhan dan penyusunan kebutuhan sering merupakan tindakan yang sangat kreatif, karena kebutuhan mungkin hanya ketidakpuasan, perasaan ketidaknyamanan atau merasakan bahwa sesuatu tidak benar. Kebutuhan sering tidak jelas sama sekali; hal ini dipicu oleh keadaan buruk tertentu atau serangkaian keadaan acak yang muncul hampir bersamaan. Sebagai contoh, kebutuhan untuk melakukan sesuatu tentang mesin kemasan makanan dapat ditunjukkan oleh tingkat kebisingan, dengan variasi berat paket, dan dengan sedikit tapi mencolok variasi dalam kualitas kemasan atau bungkus.
Ada perbedaan yang jelas antara pernyataan dari kebutuhan dan definisi masalahnya. Definisi dari masalah lebih spesifik dan harus mencakup semua spesifikasi untuk objek yang akan dirancang. Spesifikasi adalah jumlah yang masuk dan keluar, karakteristik dan dimensi objek harus menempati ruang, dan semua keterbatasan pada jumlah ini. Kita dapat menganggap objek seperti sesuatu di kotak hitam. Dalam hal ini kita harus menentukan input dan output kotak, bersama dengan karakteristik dan keterbatasan. Spesifikasi ini mendefinisikan biaya, nomor akan diproduksi, kehidupan yang diharapkan, kisaran, temperatur operasi, dan kehandalan. Karakteristik tertentu dapat mencakup kecepatan, feed, suhu keterbatasan, jangkauan maksimum, diharapkan variasi dalam variabel, dimensi dan berat keterbatasan, dll.
Ada banyak spesifikasi tersirat yang menghasilkan baik dari perancang lingkungan tertentu atau dari sifat masalah itu sendiri. Proses manufaktur yang tersedia, bersama dengan fasilitas tertentu tanaman, merupakan pembatasan
Ada banyak spesifikasi tersirat yang menghasilkan baik dari perancang lingkungan tertentu atau dari sifat masalah itu sendiri. Proses manufaktur yang tersedia, bersama dengan fasilitas tertentu tanaman, merupakan pembatasan