• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS UPAYA PENGAWAS DAN KEPALA MADRASAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALITAS GURU DI

D. Hasil sinergitas Pengawas dan Kepala Madrasah dalam Meningkatkan

Profesionalitas Guru di MTs Alkhairaat Bambaloka

Setelah sekian lama peneliti melakukan observasi serta wawancara dengan para siswa, guru, kepala Madrasah, ketua komite Madrasah, maka dapat didapatkan beberapa hasil dari upaya pengawas dan kepala Madrasah dalam meningkatkan profesionalitas guru di MTs Alkhairaat Bambaloka adalah Metode mengajar yang bervariasi merupakan salah satu cara yang digunakan pendidik pendidikan Agama Islam dalam mengadakan hubungan dengan peserta didik pada saat pelajaran sedang berlangsung, kelengkapan administrasi pengajaran, keahlian para guru. Oleh karena itu, peranan metode pembelajaran sebagai alat untuk menciptakan proses pembelajaran pendidikan Agama Islam secara efektif dan efisien.

Penguasaan penyampaian materi pendidik pendidikan Agama Islam mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Untuk mencapai hasil yang memuaskan dalam penyajian bahan pembelajaran, maka pendidik harus dituntut menguasai secara mutlak materi yang akan diajarkan, karena pendidik yang akan mengajar pasti akan mempelajari dan mempersiapkan bahan pelajaran yang akan disampaikan kepada peserta didik.

Berdasarkan uraian hasil wawancara bahwa dengan menguasai prosedur bahan materi pembelajaran secara baik, maka hasil pembelajaran peserta didik akan meningkat secara signifikan. Karena penguasaan materi bahan ajar adalah

salah satu bentuk indikasi pendidik memiliki manajemen dalam perencanaan pembelajaran.

Pendidik dalam penggunaan alat peraga atau media pembelajaran sangat membantu bagi pendidik itu sendiri dalam menciptakan proses pembelajaran yang efektif. Metode alat atau media yang digunakan tidak bisa diabaikan guru. Karena media sangat berfungsi untuk mengantarkan kepada peserta didik untuk lebih mudah dalam mencapai tujuan pembelajaran pendidikan agama Islam yang diharapkan dari berbagai hasil wawancara di atas memberikan gambaran bahwa telah banyak media yang tersedia bagi guru, namun yang paling penting bagaimana guru menggunakan media dalam pembelajaran. Tugas seorang guru yang profesional, selalu menghadapi tantangan apabila Ia menjadi guru yang kreatif, dinamis, dan ilmiah sebelum guru menentukan media pembelajaran, guru harus menentukan tujuan instructional yang sesuai dengan tingkat kemampuan peserta didik.

Sehubungan dengan upaya pengawas dalam menjalankan tugasnya penulis melakukan wawancara dengan Pengawas PAI dari Diknas yakni H. Jamaluddin,. mengatakan bahwa:

Upaya pengawas dalam hal ini sebagai kelompok kerja pengawas mem-berikan semacam solusi untuk ke depannya pengawas dalam mengemban tugas secara profesional. Pelaksanaan tugas pengawas dapat terlaksana dengan baik dan efektif, sehingga bimbingan guru dapat berjalan dengan baik.36

Kemampuan guru melaksanakan program pembelajaran yang mencakup beberapa komponen program kegiatan belajar dan proses penerapan manajemen guru PAI. Komponen rencana penerapan manajemen guru di MTs Alkhairaat

`36Djamaluddin, G, Pengawas PAI Kabupaten Mamuju Utara, Wawancara, tanggal 27 Maret 2013 di Mamuju Utara

Bambaloka mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator penca-paian hasil belajar, materi pembelajaran, strategi pembelajaran yang meliputi model, metode dan pendekatan kegiatan pembelajaran, alat/media dan sumber pembelajaran, evaluasi/penilaian, alokasi waktu pembelajaran, serta daya dukung lainnya. Berdasarkan hasil wawancara telah menggambarkan pelaksanaan program pembelajaran sudah dilaksanakan dengan optimal oleh guru sehingga hasil belajar mengalami peningkatan dalam rangka pelaksanaan evaluasi program pembelajaran pendidikan Agama Islam, yang dilaksanakan guru melakukannya dengan beberapa cara yaitu:

Tes sumatif adalah evaluasi atau penilaian yang diselenggarakan oleh pendidik pendidikan agama Islam setelah jangka waktu tertentu. Penilaian tes formatif dapat dilakukan dua bentuk yaitu, bentuk ujian tulis maupun lisan. Ujian tulis mendapat porsi lebih banyak mengingat ketersediaan waktu yang minim sekali. Bentuk non tes melalui pengamatan, dilakukan guru dengan menyediakan rubrik khusus yang di dalamnya terdapat rumusan-rumusan variabel tertentu yang akan dinilai. Biasanya variabel-variabel tersebut dinilai ber-dasarkan ketercapaian indikator-indikator tertentu. Penilaian motorik adalah penampilan peserta didik untuk materi-materi yang menuntut penampilan motorik peserta didik, guru meminta peserta didik untuk menampilkannya secara langsung, seperti kemampuan bertayammum dengan baik. Remedial di laksa-nakan sebanyak 3 (tiga) kali bagi peserta didik yang dianggap belum tuntas dari sejumlah indikator yang belum dikuasainya tersebut.

Kepengawasan yang dilakukan oleh pengawas secara profesional dalam bentuk bimbingan, nasehat ataupun dorongan semangat untuk mengajar lebih baik, menjadikan guru lebih sadar akan tugasnya tentang mengajar dan meningkatkan kompetensi profesional. Peningkatan kemampuan guru tampak

pada peningkatan kegiatan mengajar yang di lakukannya, setelah mendapat pengawasan, guru memiliki sense of commitment yang semakin besar ketika mengajar, kepuasan kerjanya semakin tinggi terlihat dari kesungguhan mengelola kelas pada waktu mengajar, pekerjaan peserta didik diteliti dan diperiksa satu persatu dan perhatian yang lebih kepada peserta didik.

1. Tingkat profesionalitas guru sudah mengalami peningkatan dibandingkan dari awal berdirinya Madrasah Alkhairaat.

2. Kualifikasi pendidikan gurunya meningkat dari yang hanya berijazah SMA/MA kini rata-rata berijazah sarjana (S1) bahkan ada yang sementara lanjut di Magister (S2).

3. Kemampuan guru dalam membuat program pengajaran dan merancang model pembelajaran juga meningkat.

4. Indeks keaktifan guru dalam mengikuti pelatihan peningkatan profesionalisme guru sangat tinggi di lihat dari kehadirannya pada saat ada kegiatan di kabupaten atau di provinsi serta kegiatan guru lainnya.

5. Rata-rata program persiapan mengajar gurunya juga sudah sesuai dengan standar pendidikan nasional.

6. Memenuhi empat kompetensi guru sesuai dengan UU RI No 14 Tahun 2005.

7. Upaya pengawas dan kepala Madrasah dalam kegiatannya akti melakukan supervisi baik akademik maupun manajerial.

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

1. Bentuk sinergitas pengawas dan kepala Madrasah dalam meningkatkan profesionalitas guru di MTs. Alkhairaat Bambaloka, Kabupaten Mamuju Utara selama pelaksanaan tugas dengan mengacu kepada pembinaan kegiatan akademik, manajerial dan ekstrakurikuler sudah merata, pengawas dan kepala Madrasah melakukan kegitan supervisi akademik yaitu melihat kualifikasi pendidik yang tadinya hanya berkualifikasi SMA/MA namun dengan usaha yang dilakukan oleh pengawas dan kepala Madrasah yang memberikan motivasi dan dorongan akhirnya para gurunya dapat melan-jutkan pendidiannya sampai Strata satu (S1), selanjutnya pengawas dan kepala Madrasah juga mengadakan supervisi manejarial berupa membantu para guru di MTs. Alkhairaat melakukan pembenahan terhadap persiapan mengajar, penggunaan berbagi metode dalam mengajar serta lebih sering menggunakan media pembelajaran agar pembelajaran lebih menarik dan mudah diterima oleh peserta didik. Apalagi kalau program mengajar yang belum maksimal atau tercapai dengan maksimal dengan waktu yang terbatas bisa dilaksanakan diluar jam pelajaran seperti pada sore hari atau mengadakan les, atau privat.

2. Faktor penghambat dan faktor pendukung upaya pengawas dan kepala Madrasah dalam meningkatkan profesionalitas guru di MTs. Alkhairaat Bambaloka Kabupaten Mamuju Utara adalah faktor eksternal diantaranya undang-undang guru dan dosen Republik Indonesia nomor 14 tahun 2005 dan undang-undang RI nomor 19 tahun 2005 serta ada Peraturan

rintah RI Nomor 74 tahun 2008 yang mengatur tentang tugas tambahan kepala Madrasah, dapun faktor internal diantaranya ada peraturan Madrasah aliyah Alkhairaat, ada motivasi kepala Madrasah untuk peningkatan kualifikasi, pengembangan kurikulum, dan adanya supervisi pengawas yang secara kontunyu melakukan supervisi, dan adapun faktor internal diantaranya adalah lingkungan keluarga yang hanya kalau Cuma berharap dari gaji honor saja tentunya tidak akan cukup membiayai keluarga makanya guru harus mencari penghidupan di luar seperti menjual barang campuran, ataupun sebagai nelayan. Bahkan adanya juga dari intern Madrasah di antaranya kurangnya tenaga pendidik serta kurangnya jam yang efesien untuk mengoptimalkan program pembelajaran di Madrasah tsanawiyah Alkhairaat Bambaloka kabupaten Mamuju Utara.

3. Hasil sinergitas pengawas dan kepala Madrasah dalam meningkatkan profesionalitas guru di MTs. Alkhairaat Bambaloka di Kabupaten Mamuju Utara adalah Metode mengajar yang bervariasi, kelengkapan administrasi pengajaran, keahlian para guru. Metode pembelajaran sebagai alat untuk menciptakan proses pembelajaran pendidikan Agama Islam di lakukan secara efektif dan efisien. Penguasaan penyampaian materi pendidik pendidikan Agama Islam mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Namun pengawas dan kepala Madrasah di MTs. Alkhairaat Bambaloka dalam upayanya meningkatkan Profesionalitas guru belum belum terlalu maksimal, karena masih terdapat guru yang tidak mendapatkan penga-wasan terutama guru bidang study diluar PAI terus adanya kehidupan yang belum sejahteraan sehingga masih mencari pekerjaan diluar untuk bisa menghidupi keluarganya.