• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

B. Hasil Uji Instrumen Penelitian

1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini yang

meliputi orientasi etika, pengalaman akuntan dan persepsi etis tentang

praktik manajemen laba akan diuji secara statistik deskriptif seperti yang

terlihat dalam tabel 4.8.

Tabel 4.8

Hasil Uji Statistik Deskriptif

N Minimum Maximum Mean

Std. Deviation OrientasiEtika 84 25 61 45.49 8.408 PengalamanAkuntan 84 24 50 39.48 5.427 PersepsiManajemenLaba 84 10 25 17.70 3.177 Valid N (listwise) 84

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.8 menjelaskan bahwa pada variabel orientasi etika,

jawaban minimum responden sebesar 25 dan jawaban maksimum

responden sebesar 61, dengan rata-rata total jawaban 45,49 dan standar

deviasi sebesar 8,408. Pada variabel pengalaman akuntan minimum

jawaban responden sebesar 24 dan jawaban maksimum responden sebesar

50, dengan rata-rata total jawaban 39,48 dan standar deviasi sebesar 5,427.

Variabel persepsi etis praktik manajemen laba memiliki jawaban minimum

responden sebesar 10 dan jawaban maksimum responden sebesar 25,

dengan rata-rata total jawaban 13,70 dan standar deviasi sebesar 3,177.

2. Hasil Uji Kualitas Data

a. Hasil Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas ini dilakukan untuk menilai konsistensinya dari

instrument penelitian, instrument dikatakan reliabel jika nilai

Cronbach Alpha diatas 0,6. Berikut ini disajikan hasil uji reliabilitas dari ketiga variabel penelitian meliputi variabel orientasi etika, variabel

pengalaman akuntan dan variabel persepsi etis tentang praktik

manajemen laba.

Tabel 4.9 Hasil Uji Realibilitas

Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan

Orientasi Etika 0,805 Reliabel

Pengalaman Akuntan 0,849 Reliabel

Persepsi Etis Praktik Manajemen Laba

0,617 Reliabel

Sumber: Data primer yang diolah

Dari tabel 4.9 diatas diperoleh informasi bahwa ketiga variabel

penelitian masing-masing menunjukkan nilai cronbach’s alpha diatas 0,6 yaitu variabel orientasi etika sebesar 0,805, variabel pengalaman

akuntan sebesar 0,849, dan variabel persepsi etis praktik manajemen

laba sebesar 0,614. Hasil ini membuktikan bahwa

pernyataan-pernyataan dalam kuesioner dari masing-masing variabel penelitian

reliabel. Sehingga dapat disimpulkan bahwa setiap item pernyataan

yang digunakan akan mampu memperoleh data yang konsisten yang

berarti bila pernyataan itu diajukan kembali akan diperoleh jawaban

yang relatif sama dengan jawaban sebelumnya.

b. Hasil Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya

suatu kuesioner. Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan

Pearson Corelation, pedoman suatu model dikatakan valid jika tingkat signifikansinya dibawah 0,05 maka butir pertanyaan tersebut dapat

dikatakan valid, tabel berikut menunjukkan hasil uji validitas dari tiga

variabel dengan 84 responden.

Tabel 4.10

Hasil Uji Validitas Variabel Orientasi Etika

Butir Pertanyaan Pearson Corelation Sig (2-Tailed) Keterangan

Pertanyaan 1 0,409** 0,000 Valid Pertanyaan 2 0,387** 0,000 Valid Pertanyaan 3 0,403** 0,000 Valid Pertanyaan 4 0,343** 0,001 Valid Pertanyaan 5 0,516** 0,000 Valid Pertanyaan 6 0,446** 0,000 Valid Pertanyaan 7 0,455** 0,000 Valid Pertanyaan 8 0,419** 0,000 Valid Pertanyaan 9 0,356** 0,001 Valid Pertanyaan 10 0,228** 0,037 Valid Pertanyaan 11 0,375** 0,000 Valid Pertanyaan 12 0,482** 0,000 Valid Pertanyaan 13 0,533** 0,000 Valid Pertanyaan 14 0,618** 0,000 Valid Pertanyaan 15 0,586** 0,000 Valid Pertanyaan 16 0,655** 0,000 Valid Pertanyaan 17 0,689** 0,000 Valid Pertanyaan 18 0,687** 0,000 Valid

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.10 menunjukkan variabel orientasi etika mempunyai

kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai signifikansi

lebih kecil dari 0,05.

Tabel 4.11

Hasil Uji Validitas Pengalaman Akuntan

Butir Pertanyaan Pearson Corelation Sig (2-Tailed) Keterangan

Pertanyaan 1 0,639** 0,000 Valid Pertanyaan 2 0,653** 0,000 Valid Pertanyaan 3 0,690** 0,000 Valid Pertanyaan 4 0,735** 0,000 Valid Pertanyaan 5 0,648** 0,000 Valid Pertanyaan 6 0,573** 0,000 Valid Pertanyaan 7 0,580** 0,000 Valid Pertanyaan 8 0,633** 0,000 Valid Pertanyaan 9 0,721** 0,000 Valid Pertanyaan10 0,765** 0,000 Valid

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.11 menunjukkan variabel pengalaman akuntan

mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai

signifikansi lebih kecil dari 0,05.

Tabel 4.12

Hasil Uji Validitas Persepsi Etis Tentang Praktik Manajemen Laba

Butir Pertanyaan Pearson Corelation Sig (2-Tailed) Keterangan

Pertanyaan 1 0,534** 0,000 Valid

Pertanyaan 2 0,627** 0,000 Valid

Pertanyaan 3 0,664** 0,000 Valid

Pertanyaan 4 0,686** 0,000 Valid

Pertanyaan 5 0,643** 0,000 Valid

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.12 menunjukkan variabel persepsi etis tentang praktik

manajemen laba mempunyai kriteria valid untuk semua item

pertanyaan dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05,

Berdasarkan hasil uji validitas yang dilakukan pada

masing-masing variabel penelitian maka dapat disimpulkan bahwa penyataan

dalam kuesioner dari setiap variabel mampu mengungkapkan sesuatu

yang diukur pada kuesioner tersebut.

3. Hasil Uji Asumsi Klasik.

a. Hasil Uji Normalitas

Pengujian normalitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah

model regresi, variabel dependen dan variabel independen atau

keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang

baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal.

Sumber: Data primer yang diolah

Gambar 4.1

Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik P-Plot

Gambar 4.1 memperlihatkan penyebaran data yang berada disekitar

garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, hal ini menunjukkan

bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas. Untuk memperkuat

hasil pengujian normalitas berdasarkan grafik P-Plot diatas, maka

dapat digunakan diagram Histogram dibawah ini.

Sumber: Data primer yang diolah

Gambar 4.2

Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik Histogram

Gambar 4.2 terlihat bahwa grafik histogramnya menunjukkan pola

distribusi normal. Berdasarkan tampilan tersebut dapat dipastikan

bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas dan dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa model regresi layak dipakai.

b. Hasil Uji Multikolonieritas

Pengujian multikolonieritas dilakukan untuk menguji apakah pada

model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen.

Untuk mendeteksi adanya problem multiko, maka dapat dilakukan

dengan melihat nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF) serta besaran korelasi antar variabel independen.

Tabel 4.13

Hasil Uji Multikolinearitas Coefficientsa Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Collinearity Statistics

Model B Std. Error Beta T Sig. Tolerance VIF

(Constant) .748 2.535 .295 .769 Toe .163 .033 .431 4.863 .000 .999 1.001 1 Tpa .242 .052 .413 4.669 .000 .999 1.001 a. Dependent Variable: PersepsiManajemenLaba

Sumber: Data primer yang diolah

Pada tabel 4.13 menunjukkan bahwa masing-masing variabel

mempunyai nilai tolerance mendekati angka 1 dan nilai variance inflation factor (VIF) disekitar angka 1. Dimana orientasi etika dan pengalaman akunntan mempunyai nilai tolerance 0,999, 0,999 dan mempunyai nilai VIF 1,001, 1,001. Dengan demikian, dapat

disimpulkan bahwa persamaan regresi tidak terdapat problem multiko

c. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Pengujian heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam

sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari

satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual

dari suatu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut

homoskedastisitas.

Sumber: Data primer yang diolah

Gambar 4.3 Grafik Scatterplot

Gambar 4.3 menunjukkan titik-titik menyebar secara acak dan tidak

membentuk pola tertentu serta tersebar diatas dan dibawah angka 0

(nol) pada sumbu Y. Ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas

sehingga model regresi layak digunakan untuk memprediksi persepsi

etis tentang praktik manajemen berdasarkan masukan atas variabel

orientasi etika dan penglaman akuntan. 4. Hasil Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dengan menggunakan model

analisis regresi berganda (multiple regression analysis), yaitu: a. Hasil Uji Koefisien Determinasi

Uji Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar

kemampuan variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel

independen. Hasil uji koefisien determinasi ditujukan pada tabel 4.14

dibawah ini:

Tabel 4.14

Hasil Uji Koefisien Determinasi Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .604a .365 .350 2.56204

a. Predictors: (Constant), PengalamanAkuntan, OrientasiEtika

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.14 menunjukkan nilai R Square sebesar 0,365 atau 36,5%, ini menunjukkan bahwa variabel persepsi etis tentang praktik manajemen

laba yang dapat dijelaskan oleh variabel orientasi etika dan

pengalaman akuntan adalahsebesar 36,5%. Sedangkan sisanya sebesar

0,635 atau 63,5% (1-0,365) dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang

tidak disertakan dalam model penelitian ini.

b. Hasil Uji Statistik t

Hasil uji statistik t dapat dilihat pada tabel 4.15, jika nilai probability t lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima dan menolak H0, sedangkan jika

nilai probability t lebih besar dari 0,05 maka H0 diterima dan menolak Ha.

Tabel 4.15 Hasil Uji Statistik t Coefficientsa

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

(Constant) .748 2.535 .295 .769 OrientasiEtika .163 .033 .431 4.863 .000 1 PengalamanAkuntan .242 .052 .413 4.669 .000 a. Dependent Variable: PersepsiManajemenLaba

Sumber: Data primer yang diolah

Hasil uji hipotesis 1 berdasarkan tabel 4.15 menunjukkan

bahwa variabel orientasi etika mempunyai tingkat signifikansi sebesar

0,000. Hal ini berarti menerima Ha1 sehingga dapat dikatakan bahwa

orientasi etika berpengaruh secara signifikan terhadap persepsi etis

tentang praktik manajemen laba karena tingkat signifikansi yang

dimiliki variabel orientasi etika lebih kecil dari 0,05.

Hasil uji hipotesis 2 berdasarkan tabel 4.15 menunjukkan

bahwa variabel pengalaman akuntan mempunyai tingkat signifikansi

sebesar 0,000. Hal ini berarti menerima Ha2 sehingga dapat dikatakan

bahwa pengalaman akuntan berpengaruh secara signifikan terhadap

persepsi etis tentang praktik manajemen laba karena tingkat

signifikansi yang dimiliki variabel pengalaman akuntan lebih kecil dari

0,05.

c. Hasil Uji Statistik F

Hasil uji statistik F dapat dilihat pada tabel 4.16, jika nilai probabilitas

lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima dan menolak H0, sedangkan jika

nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 maka H0 diterima dan menolak

Ha.

Tabel 4.16 Hasil Uji Statistik F

ANOVAb Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. Regression 305.870 2 152.935 23.299 .000a Residual 531.690 81 6.564 1 Total 837.560 83

a. Predictors: (Constant), PengalamanAkuntan, OrientasiEtika

b. Dependent Variable: PersepsiManajemenLaba Sumber: Data primer yang diolah

Hasil uji hipotesis 3 dapat dilihat pada tabel 4.16 dimana nilai F

diperoleh sebesar 23,299 dengan tingkat signifikansi 0,000. Karena

tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka Ha3 diterima, sehingga

dapat dikatakan bahwa orientasi etika dan pengalaman akuntan

berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap persepsi etis

tentang praktik manajemen laba.

C. Pembahasan

Berdasarkan hasil uji hipotesis 1 menunjukkan bahwa orientasi etika

berpengaruh secara signifikan terhadap persepsi etis tentang praktik

manajemen laba. Hal itu berarti membuktikan secara empiris bahwa orientasi

etika merupakan faktor yang mempengaruhi persepsi etis atau penilaian moral

seorang akuntan tentang praktik manajemen laba. Akuntan yang memiliki

orientasi etika yang tinggi akan menilai praktik manajemen laba lebih keras

yang berarti menganggap bahwa praktik earning management adalah tindakan yang tidak etis. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang

dilakukan oleh Ziegenfuss dan Singhapakdi (1994), Baharudin dan

Satyanugraha (2004), dan Sasongko (2007).

Hasil uji hipotesis 2 menunjukkan bahwa pengalaman akuntan

berpengaruh secara signifikan terhadap persepsi etis tentang praktik

manajemen laba. Profesi akuntan merupakan profesi yang sering mengalami

masalah-masalah etika bisnis termasuk masalah manajemen laba. Akuntan

yang memiliki pengetahuan yang tinggi serta pengalaman yang matang akan

mampu menilai setiap masalah etika yang sedang dihadapinya dengan kritis,

begitu juga dengan praktik manajemen laba yang menimbulkan dampak

merugikan bagi pihak lain. Sehingga semakin berpengalaman seorang akuntan

maka akan semakin etis keputusan yang diambilnya terhadap masalah etika.

Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Larkin

(2000), Kidwell, Steven, dan Bethke (1987) dan Glover et.,al. (2002). Tetapi

tidak konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Kusumastuti (2008)

dan Sasongko (2007).

Hasil uji hipotesis 3 menunjukkan bahwa orientasi etika dan

pengalaman akuntan berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap

persepsi etis tentang praktik manajemen laba. Hal itu membuktikan bahawa

semakin tinggi orientasi etika dan pengalaman akuntan akan sangat

mempengaruhi penilaian etika atau persepsi etis seorang akuntan terhadap

77 suatu masalah praktik manajemen laba. Orientasi etika merupakan konsep diri

yang harus dimiliki oleh setiap akuntan sebagai pihak independen yang

dipercaya oleh masyarakat sedangkan pengalaman merupakan faktor luar yang

mampu mempengaruhi persepsi seorang akuntan mengenai etis tidaknya suatu

praktik atau tindakan manajemen laba. Penelitian ini konsisten dengan

penelitian yang dilakukan oleh Kusumastuti (2008) dan Sasongko (2007).

Hasil penelitian ini juga membuktikan pernyataan yang

dikemukakan oleh Merchant dan Rokness (1994) dalam Lontoh dan

Lindrawati (2004:10) yang menyatakan bahwa ethical judgment terhadap

earnings management cenderung berbeda antara kelompok individu, dimana perbedaan tersebut dipengaruhi oleh karakter individu seseorang dan karakter

lingkungan seseorang. Dalam penelitian ini dibuktikan oleh faktor orientasi

etika sebagai faktor dalam (karakter seseorang) sedangkan pengalaman

BAB V

Dokumen terkait