• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil Uji Kinerja

BAB V : UJ I COBA DAN ANALISIS

5.7 Hasil Uji Kinerja

1. Pengujian alat ukur kadar alkohol pada setiap sensor dan kadar yang berbeda-beda adalah sebagai berikut:

a. Pada sensor 1 mendeteksi kadar alkohol sebesar 30% yaitu:

1) Pengujian pada kadar 30% menunjukkan uji coba pada jarak ukur 1,1 cm sebesar 35,4%; jarak 1,3 cm sebesar 33,5%; jarak 1,5 cm sebesar 30,2%; jarak 1,7 cm sebesar 284,4%. Diketahui bahwa jarak ukur yang paling mendekati akurat dan sesuai kadar alkohol yang diuji yaitu jarak ukur 1,5 cm sebesar 30,2%.

b. Pada sensor 2 dengan kadar alkohol 10%, 20% dan 40% yaitu: 1) Pengujian pada kadar 30% menunjukkan uji coba pada jarak ukur

1,1 cm sebesar 14,1%; jarak 1,3 cm sebesar 12,1%; jarak 1,5 cm sebesar 10,9%; jarak 1,7 cm sebesar 9,5%. Diketahui bahwa jarak ukur yang paling mendekati akurat dan sesuai kadar alkohol yang diuji yaitu jarak ukur 1,5 cm sebesar 10,9%.

2) Pengujian pada kadar 20% menunjukkan uji coba pada jarak ukur 1,1 cm sebesar 23,2%; jarak 1,3 cm sebesar 21,4%; jarak 1,5 cm sebesar 20,0%; jarak 1,7 cm sebesar 19,1%. Diketahui bahwa jarak ukur yang paling akurat dan sesuai kadar alkohol yang diuji yaitu jarak ukur 1,5 cm sebesar 20,0%.

3) Pengujian pada kadar 40% menunjukkan uji coba pada jarak ukur 1,1 cm sebesar 43,1%; jarak 1,3 cm sebesar 41,5%; jarak 1,5 cm sebesar 40,6%; jarak 1,7 cm sebesar 37,1%. Diketahui bahwa jarak ukur yang paling mendekati akurat dan sesuai kadar alkohol yang diuji yaitu jarak ukur 1,5 cm sebesar 40,6%.

1) Pengujian pada kadar 50% menunjukkan uji coba pada jarak ukur 1,1 cm sebesar 52,1%; jarak 1,3 cm sebesar 51,1%; jarak 1,5 cm sebesar 50,0%; jarak 1,7 cm sebesar 49,6%. Diketahui bahwa jarak ukur yang paling akurat dan sesuai kadar alkohol yang diuji yaitu jarak ukur 1,5 cm sebesar 50,0%.

Dengan demikian dalam melakukan pengujian alat ukur kadar alkohol dapat disimpulkan bahwa jarak ukur untuk melakukan pengujian sangat mempengaruhi hasil dari kadar alkohol, bila jarak sensor ke alkohol dekat maka nilai kadar alkohol akan besar atau melebihi nilai kadar alkohol sebenarnya. Dan sebaliknya jika jarak sensor ke alkohol jauh maka nilai kadar alkohol akan kecil atau di bawah nilai kadar alkohol sebenarnya. Sensor MQ-3 ini masih belum bisa bekerja secara akurat karena dipengaruhi oleh jarak dan udara juga titik fokus wadah.

2. User dapat mengetahui berbahaya atau tidak dari suatu kadar alkohol dengan cara mengetahui nyala lampu led. Bila lampu led berwarna merah mengindikasikan bahwa alkohol tersebut berbahaya atau melebihi kadar yang ditentukan, bila lampu led berwarna kuning mengindikasikan bahwa alkohol tersebut melebihi ambang batas aman kadar yang ditentukan, dan bila lampu led berwarna hijau mengindikasikan bahwa alkohol tersebut aman. Dengan demikian akan membuat user merasa aman dan tidak salah dalam mengambil keputusan untuk memilih kadar alkohol yang dibutuhkan.

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Dari hasil uraian yang telah digambarkan, baik secara teori maupun berdasarkan hasil-hasil pengujian yang telah dilakukan pada Tugas Akhir ini, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

a. Hasil pengukuran output sensor MQ-3 menunjukkan bahwa sensor bekerja sesuai dengan yang diseting pada alatnya, yaitu pada sensor 1 mendeteksi kadar alkohol sebesar 30%, sensor 2 mendeteksi kadar alkohol sebesar 10%, 20% dan 40%, dan sensor 3 mendeteksi kadar alkohol sebesar 50%.

b. User dapat mengetahui kadar alkohol tersebut berbahaya atau tidak melalui lampu led yang menyala yang berwarna merah, kuning, hijau.

c. Dari hasil tabel pengujian alat ukur kadar alkohol dapat disimpulkan bahwa jarak untuk melakukan pengujian mempengaruhi kadar alkohol, bila jarak sensor ke alkohol dekat maka nilai kadar alkohol akan besar dan sebaliknya jika jarak sensor ke alkohol jauh maka nilai kadar alkohol akan kecil dan juga masih bisa terpengaruh dengan kontaminasi udara yang ada. Sensor MQ-3 ini masih belum bisa bekerja secara akurat karena dipengaruhi oleh jarak dan udara juga titik fokus wadah.

6.2 Sar an

Dengan adanya kekurangan dalam kinerja dari Alat ukur kadar alkohol berbasis mikrokontroler banyak hal-hal yang perlu dilakukan untuk mendapatkan sistem yang lebih baik, yaitu:

a. Pembuatan Alat ukur kadar alkohol yang berbasis mikrokontroler ini juga dapat dikembangkan dengan menggunakan sensor TGS 2620 untuk nilai kadar yang lebih akurat daripada sensor MQ-3 untuk nilai kalibrasinya. b. Membutuhkan lebih banyak lagi sampel alkohol terutama untuk alkohol

yang kadarnya belum banyak beredar dimasyarakat.

c. Untuk pengembangan lebih lanjut sistem ini masih bisa ditambahkan baterai sebagai sumber arus listrik menggantikan adaptor agar bisa lebih mobile, dan praktis sehingga bisa dibawa kapan saja dan kemana saja.

Andrianto, H, 2008, Pemrograman Mikrokontroler AVR ATmega 16 Menggunakan Bahasa C (CodeVisionAVR), Informatika, Bandung. http://www.Datasheet.MQ-3.com ,Diakses Tanggal 23 Oktober 2012 Pukul 12.00

Budiastra, I. N., Jayamiharja, I. M. H. dan Negara, I. G. A. M, 2009. Rancang Bangun Alat Ukur Kadar Alkohol pada Minuman Berbasis

Mikrokontroler AT89S51, dalam jurnal Teknik Elektro, Universitas Udayana, Bali

Kadar Persentase Alkohol

,http://tech.groups.yahoo.com/group/kimiaindonesia/message/7765, Diakses Tanggal 13 Oktober 2012 Pukul 21.16

Park, E, 2007, Sensor Report: MQ Alcohol Sensor. Sensor Workshop, http://MQ Sensor.com/2007/Sensor Report-alcohol-workshop/,

Diakses Tanggal 9 September 2012 Pukul 23.00

Pribadi, E.T, 2008, Penyalahgunaan Alkohol di Indonesia, 46 hlm, http://

www.scribd.com/doc/19502600/17/IV-2-Rekomendasi, Diakses 10

September 2012 Pukul 09.45

Rangkuti, S, 2011, Mikrokontroler ATMEL AVR Simulasi dan Praktek Menggunakan ISIS Proteus dan CodeVisionAVR, Informatika, Bandung. Septiadevana, R, Mei 2009, “Kimia Universitas Asas & Struktur”. Jakarta.

Sukrawan, 2009, Pengenalan Proteus Software Simulasi Desain, http://sukrawan.com/2009/09/03/pengenalan-proteus-software-simulasi-desain-pcb/, Diakses Tanggal 11 September 2012 Pukul 10.00.

Susilo, D, 2010, 48 Jam Kupas Tuntas Mikrokontroler MCS51 & AVR, Andi Offset, Yogjakarta.

Winoto, A, 2010, Mikrokontroler AVR ATmega8/32/16/8535 dan Pemrograman dengan Bahasa C pada WinAVR edisi revisi, Informatika, Bandung.

Dokumen terkait