• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Kebutuhan

1. Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan

Wawancara dilakukan dengan berpedoman pada daftar pertanyaan wawancara yang terdiri atas 23 butir pertanyaan. Berikut ini merupakan data hasil wawancara dengan guru S yang merupakan guru kelas IV.

Pertanyaan pertama yaitu tentang sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu terhadap Kurikulum SD 2013. Guru mengatakan bahwa

Kurikulum SD 2013 bagus sekali. Alasannya karena Kurikulum SD 2013 mampu membuat anak didik kaya akan pengetahuan yang sebenarnya, tidak hanya pengetahuan secara teori. Sehingga, anak-anak mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan sudah 80% baik, walaupun masih sederhana. Selain itu, kendala yang dihadapi guru yaitu terkait dengan penyusunan silabus.

Pertanyaan kedua yaitu tentang upaya Bapak/Ibu mengakomodasi aspek kognitif, keterampilan, dan sikap dalam proses pembelajaran. Guru mengatakan bahwa beliau sudah dan selalu berusaha untuk mengakomodasi aspek kognitif, keterampilan, dan sikap dalam proses pembelajaran. Namun, dalam penerapannya guru masih menyesuaikan dengan keadaan sekolah, yang dilihat dari keadaan fisiknya masih mengalami kekurangan dalam hal sarana dan prasarana.

Pertanyaan ketiga yaitu tentang upaya Bapak/Ibu dalam merumuskan tujuan pembelajaran yang mengembangkan pendidikan karakter. Guru mengatakan bahwa tujuan pembelajaran yang dikembangkan selalu mengupayakan tercapaianya pendidikan karakter. Guru juga mengatakan bahwa aspek sikap sangat di utamakan dari pada aspek pengetahuan.

Pertanyaan keempat yaitu tentang pemahaman Bapak/Ibu terkait dengan pendekatan tematik integratif dalam pembelajaran. Guru memaparkan bahwa pendekatan tematik integratif merupakan proses

pembelajaran yang berawal dari tema yang diangkat dari kehidupan anak-anak. Guru mengatakan pendekatan tematik integratif sangat bagus diterapkan pada anak usia SD. Hal ini disesuaikan dengan perkembangan kognitif peserta didik yang holistik, yang belum mampu belajar secara terpisah-pisah. Namun, pendekatan tematik integratif ini memiliki kendala yaitu siswa merasa sulit dalam memahami materi apa yang sedang dipelajari. Sehingga, siswa mengalami proses belajar yang kabur karena belum terbiasa dengan proses belajar yang holistik.

Pertanyaan kelima yaitu tentang pemahaman Bapak/Ibu terkait dengan penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran. Guru memaparkan bahwa dalam pendekatan saintifik, proses pembelajaran dimulai dari siswa. Siswa dituntut untuk mencari tahu sendiri informasi atau ilmu yang dibutuhkan. Dalam pelaksanaannya, pendekatan saintifik juga memiliki hambatan atau kendala. Guru juga mengatakan bahwa guru juga mempunyai hambatan yaitu tidak semua siswa memperoleh ilmu yang sama karena setiap anak memiliki kemampuan berpikir yang berbeda-beda.

Pertanyaan keenam yaitu tentang pemahaman Bapak/Ibu terkait dengan penggunaan media pembelajaran dalam proses pembelajaran. Guru mengatakan bahwa dalam kurikulum 2013 ini media sangat berperan penting untuk menyampaikan informasi. Namun, sekolah mengalami kendala dalam membuat media, sehingga media yang

dihasilkan masih sangat sederhana dan terhitung masih 25%. Guru mengatakan bila tanpa media anak susah untuk berkarya.

Pertanyaan ketujuh yaitu tentang penggunaan media pembelajaran dalam proses pembelajaran. Guru mengatakan bahwa media pasti dipakai dalam proses pembelajaran, minimal dalam bentuk gambar atau yang lainnya. Biasanya juga guru meminta siswa untuk membawa benda dari rumahnya masing-masing untuk dijadikan sebagai media bila ada.

Pertanyaan kedelapan yaitu tentang seberapa sering Bapak/Ibu menggunakan media pembelajaran dalam proses pembelajaran. Guru memaparkan bahwa media sering digunakan dalam proses pembelajaran. Media yang digunakan minimal dalam bentuk gambar.

Pertanyaan kesembilan yaitu tentang pehaman guru terkait dengan media pembelajaran berbasis ICT. Guru memaparkan bahwa media pembelajaran berbasis ICT dapat didownload di internet. Guru mengatakan masih bergantung pada media yang telah di buat di dunia maya. Guru juga mengatakan bila tidak bisa menkontekstualkan pembelajaran media ICT dapat menggantikan pembelajaran yang bersifat kontekstual menjadi diilustrasikan. Namun, sangat sulit mendapat media ICT yang sesuai dengan pembelajaran.

Pertanyaan kesepuluh yaitu tentang penggunaan media berbasis ICT dalam proses pembelajaran. Guru mengatakan bahwa beliau pernah menggunakan media berbasis ICT dalam proses pembelajaran, walaupun belum terlalu berkompeten dalam menggunakannya.

Pertanyaan kesebelas yaitu tentang jenis media berbasis ICT yang Bapak/Ibu ketahui. Guru mengatakan bahwa jenis media berbasis ICT yang diketahui yaitu seperti Powerpoint, lektora, dan movie maker.

Pertanyaan kedua belas yaitu tentang jenis media berbasis ICT yang pernah atau sering Bapak/Ibu gunakan dalam proses pembelajaran. Guru mengatakan bahwa media pembelajaran berbasis ICT yang pernah dan sering digunakan yaitu Powerpoint, meskipun menurut beliau, Powerpoint bukan merupakan sebuah media.

Pertanyaan ketiga belas yaitu tentang pengetahuan Bapak/Ibu tentang jenis media pembelajaran berbasis ICT lainnya. Guru mengatakan bahwa tidak mengetahui jenis media pembelajaran berbasis ICT lainnya selain yang sudah diungkapkan yaitu Powerpoint, lektora, dan movie maker.

Pertanyaan keempat belas yaitu tentang fasilitas sekolah yang mendukung penggunaan media pembelajaran berbasis ICT. Guru memaparkan bahwa fasilitas sekolah sudah sangat mendukung penggunaan media pembelajaran berbasis ICT. Hal ini dibuktikan dengan adanya LCD yang disiapkan oleh sekolah untuk masing-masing kelas tetapi beberapa kelas masih ada yang belum dipasang sehingga ini yang menjadi kendala para guru, jika guru ingin menggunakan LCD maka guru harus memasang sendiri pada saat pembelajaran dan mengembalikan lagi setelah selesai.

Pertanyaan kelima belas yaitu tentang media pembelajaran berbasis ICT yang pernah dibuat oleh Bapak/Ibu. Guru mengatakan bahwa pernah membuat media berbasis ICT jenis lektora.

Pertanyaan keenam belas yaitu tentang kesulitan-kesulitan yang Bapak/Ibu dapatkan dalam membuat media pembelajaran berbasis ICT. Guru mengatakan bahwa guru tidak dapat membuat sendiri media ICT secara spesifik karena membutuhkan pemrograman. Selain itu, pengetahuan IT guru masih minim, sehingga sangat sulit untuk membuat media pembelajaran berbasis ICT.

Pertanyaan ketujuh belas yaitu tentang kesulitan-kesulitan yang Bapak/Ibu dapatkan dalam penggunaan media pembelajaran berbasis ICT di kelas. Guru memaparkan bahwa kesulitan yang dihadapi dalam penerapan media pembelajaran berbasis ICT di kelas yaitu belum mampu menggunakan media tersebut secara maksimal.

Pertanyaan kedepalan belas yaitu tentang kesesuaian antara media pembelajaran berbasis ICT yang dibuat dengan tuntutan Kurikulum 2013. Guru mengatakan bahwa media yang digunakan sudah diusahakan sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013, walaupun belum maksimal. Hal ini disebabkan karena salah satu faktor keberhasilan penerapan kurikulum 2013 yaitu penggunaan media dalam proses pembelajaran.

Pertanyaan kesembilan belas yaitu tentang penggunaan media pembelajaran berbasis ICT sudah menumbuhkan antusias belajar siswa.

Guru memaparkan bahwa siswa sangat bersemangat dalam mengikuti pembelajaran ketika menggunakan media pembelajaran berbasis ICT. Hal ini disebabkan karena anak-anak zaman sekarang sedang dalam

keadaan “demam” gadget. Siswa lebih tertarik atau memiliki daya tarik

yang tinggi terhadap pembelajaran yang menggunakan teknologi ICT atau komputer. Guru juga berpendapat mengalahkan pembelajaran yang bersifat kontekstual di hati anak-anak. Namun, kendalanya adalah siswa tidak dapat mengoperasikan sendiri media tersebut karena kekurangan sarana dan prasarana. Sehingga, media yang digunakan hanya bersifat satu arah.

Pertanyaan kedua puluh yaitu tentang media pembelajaran berbasis ICT dapat membantu Bapak/Ibu dalam proses pembelajaran. Guru mengatakan bahwa media ICT sangat membantu guru dalam proses pembelajaran di kelas.

Pertanyaan kedua puluh satu yaitu tentang media pembelajaran berbasis ICT yang dibuat sudah mengakomodasi 5M (mengamati, menanya, menalar, mencoba, mengomunikasikan) dalam pendekatan saintifik. Guru mengatakan bahwa hal tersebut tergantung pintarnya guru dalam menggunakan media. 5M tersebut dapat diakomodasi dengan baik jika sudah ada media. Namun, kendalanya adalah anak- anak kurang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan pasif.

Pertanyaan kedua puluh dua yaitu tentang saran Bapak/Ibu terkait dengan pengembangan media pembelajaran berbasis ICT. Guru

mengatakan bahwa sarannya agar media yang dikembangkan disesuaikan dengan tema.

Pertanyaan kedua puluh tiga yaitu tentang keinginan Bapak/Ibu terkait dengan pengembangan media pembelajaran berbasis ICT. Guru mengatakan bahwa diharapkan media pembelajaran berbasis ICT mampu membuat siswa lebih mudah dalam menerima informasi, lebih mudah dalam mengkonstruksi informasi, dan memiliki minat yang tinggi.

Dokumen terkait