• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

C. Hasil Wawancara Informan

1. Subjek I (Vic) a. Riwayat Hidup

Subjek berinisial Vic. Lahir di Meksiko pada 28 juli 1972. Subjek merupakan pria berkewarganegaraan Meksiko. Subjek beragama Budha. Sebelum menghuni lembaga pemasyarakatan, subjek tinggal di Puerto Escondido Meksiko. Subjek merupakan anak pertama dari tiga bersaudara.

Ayahnya bernama Ricardo Navarro Gonzalez seorang pengusaha metal

(seperti aluminium) yang membuat barang-barang dapur seperti wajan, panci, sedangkan ibunya yang bernama Manuela Garcia adalah seorang ibu rumah tangga. Kedua saudara kandung subjek (Fernando dan Ricardo) berjenis kelamin laki-laki dan seluruh anggota keluarga tinggal di Meksiko. Subjek

merupakan mahasiswa jurusan marine biologi (ilmu biologi yang membahas

tentang organisme dunia bawah laut) University of Ensenada Mexico. Selama

kuliah, subjek menjalankan hobinya yaitu diving (menyelam). Subjek juga

memiliki hobi berkuda dan berselancar. Aktivitas yang banyak dilakukan subjek dalam lembaga pemasyarakatan adalah membaca buku, yoga, meditasi, dan lari.

Awalnya ia mengikuti kursus menyelam dengan menggunakan uang tabungannya sendiri. Selanjutnya, subjek bergabung dengan Nitrox Solution-

commit to user

sejak tahun 1995. Selain itu, pada tahun yang sama subjek juga tergabung

dalam organisasi PADI (Professional Associacion of Diving Instructors)

sebagaimaster instructor. Subjek melatih para turis yang menyewa jasanya di tempat ia bekerja untuk dilatih menyelam. Uang yang didapatkan dari hasil melatih menyelam ini cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari dan ada sebagian pula yang ia tabung.

Subjek sangat menyukai travelling, oleh karena itu ia jarang atau

bahkan hampir sering tak ada di rumah. Uang yang digunakan untuk

travelling adalah uang tabungannya sendiri dari hasil bekerja sebagai

instruktur menyelam. Subjek tidak pernah meminta uang dari kedua orang

tuanya untuk keperluan travelling-nya. Tempat-tempat yang sudah pernah

subjek kunjungi di antaranya adalah Amerika Selatan, Afrika Selatan, Nepal, India, Thailand. Subjek datang pertama kali di Indonesia pada tahun 2001 dan langsung terkena jerat pidana karena subjek terbukti membawa narkotika yang terdeteksi sinar-X di Bandara Ngurah Rai Denpasar Bali. Subjek tidak pernah terlibat tindak kriminal sebelumnya.

Ketika pertama kali ditangkap, subjek merasa tidak bersalah karena barang itu bukan miliknya. Ia hanya membantu seorang teman membawakan tas yang berisi tabung selam sebagai perlengkapan menyelam di Bali. Orang tua subjek tidak mengetahui kalau subjek saat ini menjadi narapidana di Indonesia. Setahu orang tuanya, subjek sedang travelling keliling dunia dan terkesan dalam kondisi yang baik-baik saja. Hal ini terlihat dari subjek yang

rutin berkomunikasi dengan keluarganya di Meksiko via telepon paling tidak dua minggu sekali. Ketika keluarga menanyakan kondisi subjek, ia selalu mengatakan dalam kondisi yang baik-baik saja, tidak sedang sakit, sambil sesekali bercanda dan tertawa. Sering juga subjek menanyakan bagaimana kondisi kerabat yang ada di Meksiko. Hal inilah yang membuat keluarga tidak menaruh curiga pada subjek bahwasanya saat ini subjek sedang berada dalam penjara. Subjek tidak ingin melibatkan keluarga dalam masalah pribadinya. Menurut subjek, hal ini bisa menambah beban pikiran keluarga terutama bapak dan ibu subjek yang sudah tua. Selain itu subjek juga merasa sedih seandainya orang tua subjek mengetahui kondisi subjek saat ini. Hanya salah satu saudara laki-laki subjek saja yang mengetahui kalau subjek sedang terlibat masalah hukum di Indonesia, karena subjek meminta bantuan untuk mengurusi segala administrasi pada awalnya dahulu ketika baru terjerat kasus.

Subjek sangat menyukai membaca buku dan nonton film sendiri di kamarnya. Subjek menonton film apabila subjek mendapat kiriman film baru dari teman atau saudara. Saat subjek berada di Lembaga Pemasyarakatan Denpasar, subjek suka meminjam film antar teman sesama narapidana yang sama berkewarganegaraan asing. Selain itu, ia juga melakukan yoga atau meditasi setiap hari sebagai salah satu usaha untuk menenangkan jiwa dan pikirannya. Dengan yoga, subjek merasa aliran darah dan nafasnya ke seluruh tubuh menjadi lancar. Subjek sangat menjaga kesehatan diri dengan cara

commit to user

Keseharian subjek banyak dihabiskan dengan beraktivitas sendiri. Subjek jarang bersosialisasi dengan teman sesama narapidana karena subjek menyukai aktivitas yang sifatnya sendiri (pribadi) dan kurang menyukai aktivitas yang berhubungan dengan orang lain. Mereka berbeda hobi dan minat. Kebanyakan narapidana penghuni Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Madiun tidak menyukai olahraga dan membaca buku sedangkan subjek sangat menyukai kedua hal ini. Misalnya olahraga, subjek menyukai menyelam dan berkuda, olahraga yang bisa dilakukan sendiri. Namun, subjek memiliki pekerjaan yang berhubungan dengan orang lain, yaitu pelatih menyelam semata subjek lakukan karena menyukai dunia bawah laut dan penghasilan yang didapatkan bisa untuk membeli perlengkapan menyelam lainnya.

Selama proses wawancara berlangsung, subjek sudah fasih

menggunakan bahasa Indonesia sehingga proses wawancara berjalan lancar. Hanya beberapa istilah saja yang mungkin tidak diketahui subjek karena masih terdengar asing di telinganya, namun hal itu tidak menjadi kendala. Subjek memiliki pembawaan yang tenang dan murah senyum. Hal ini bisa dilihat ketika subjek menjawab pertanyaan yang diajukan peneliti dengan tidak terburu-buru. Pada setiap awal pertemuan, subjek selalu erat menjabat tangan peneliti. Subjek juga memiliki pribadi yang murah senyum dan beberapa narapidana mengenalnya meskipun subjek sendiri tidak mengenal mereka. Subjek suka menyapa orang lain meski tidak bermaksud untuk mengenal lebih jauh, hanya sekedar menyapa saja.

No Komponen Tema Data Wawancara Data Observasi Data Riwayat Hidup 1. Kebebasan Berkehendak (Freedom of Will) Definisi: Kebebasan yang dimiliki oleh seseorang untuk menentukan sikap dalam hidupnya, menentukan apa yang dianggap penting dan baik bagi dirinya, kebebasan yang diimbangi sikap tanggung jawab. Individu menjalani hidup

Saya pikir sebagai manusia yang harus kita semua lakukan adalah ee.. hormat, saling

menghormati, menghargai semua saudara kita. Kalau kita hormat sama orang lain seperti kita mau orang lain

menghormati kita, siapa tau nanti kita bisa cocok. Semua yang sudah diciptakan oleh Tuhan untuk kita misalnya bumi dan isinya ya harus kita jaga jangan sampe rusak karena jaman sekarang ini semua habis, semua masalah itu timbul dari orang yang mau berkuasa

(W.R.I.01, 11-18).

Karena saya harus bertahan disini menjalani hukuman dan masih lama. Saya rasa saya akan banyak berhubungan dengan orang jadi ya saya harus menghormati,

 Pandangan mata tajam

lurus kedepan, nada bicara normal, duduk tidak bersandar.

 Subjek merasa dengan

saling menghormati dan saling menghargai akan mendekatkan orang yang satu dengan lainnya.

b. Data Hasil Wawancara, Observasi, dan Riwayat Hidup

Bersambung 52

menghargai mereka semua

tanpa kecuali(W.R.I.01,

36-39).

Kesesuaian perilaku Mmm tidak ada yang dekat

ya tapi kalau cuma sekedar saling sapa hai gitu ya sering ya ada juga

(W.R.I.01, 58-59).

Terbatas sekali aktivitas di sini(W.R.I.01, 2),siang ya paling nonton tv tapi saya jarang nonton tv sukanya

nonton film(W.R.I.01, 6-

7),yoga dan meditasi

(W.R.I.01, 113-114).

Ya berarti tidak, hidup di sini tidak bisa berbuat

banyak(W.R.I.01, 88).

Ya mau bagaimana lagi memang seperti itu keadaannya, saya kurang suka kalau hanya duduk- duduk saja tak ada aktivitas apa pun

 Tersenyum

 Nada bicara tinggi, pandangan mata tajam

 Mempraktekkan tangan

dengan gerakan seperti orang semedi, tangan di depan dada.

 Menggelengkan kepala,

nada bicara tinggi.

 Senyum kepada orang

yang ditemui meski tidak bermaksud untuk menjalin hubungan lebih lanjut, hanya sekedar menyapa saja.

 Subjek suka mengoleksi

buku dan film (sesuai dengan hobi). Buku yang disukai sejenis biografi atau cerita kepahlawanan. Film yang disukai sejenis film action, yang sesuai dengan fakta dan bukan drama (terkesan tidak nyata).

 Subjek kurang suka jika hanya duduk mengobrol saja tanpa aktivitas yang bisa membuahkan hasil. Subjek merasa bosan karena yang ditanyakan pasti persoalan hukum.

Bersambung 53

(W.R.I.01, 83-85).

mau ini tidak bisa mau itu sulit jadi ya susah tidak bisa berbuat banyak, tidak bisa ke mana-mana

(W.R.I.01, 94-96).

Ya sedih tapi mau bagaimana lagi ee tapi saya imbangi dengan yoga

ya, meditasi(W.R.I.01,

113-114).

 Nada bicara melemah,

tersenyum.

 Subjek merasa ruang

geraknya dibatasi dan tidak bisa lagitravelling

seperti saat subjek tidak berada di lembaga pemasyarakatan.

Pengaruh orang- orang yang ada di sekitar

Iya sayang (W.R.I.01, 198). Iya karena mereka yang berada dibelakang kita. Tidak ada orang tua yang mau mengecewakan anaknya,ee.. seperti ibarat harimau makan anaknya itu ya..itu tidak ada. Betapa pun benci tapi dia tetap sayang pada anak. Mau anaknya nakal seperti apa pun juga, lalu dia pergi nanti juga dia pulang ke rumah lagi. (W.R.I.01, 205-209).

Mereka membebaskan saya berbuat apa saja yang penting saya suka dan bisa

 Menganggukkan

kepala, pandangan mata lurus ke depan, nada bicara meninggi.

 Nada bicara tinggi, pandangan mata tajam lurus ke depan.

Subjek memberitahukan

kondisi yang sebenarnya hanya pada kakak laki- laki saja karena untuk membantu urusan administrasi.

Subjek tidak

memberitahukan pada orang tua dengan alasan tidak ingin merepotkan.

Subjek menelepon orang

tua dua minggu sekali untuk memberi tahu kondisinya baik-baik saja.

Subjek sempat belajar di bangku kuliah jurusan

marine biology, namun

Bersambung 54

tanggung jawab. Mereka tidak pernah menuntut harus begini lalu harus begitu, semua terserah saya(W.R.I.01, 211-213),

Kalau berpengaruh sama sekali ya tidak ada. Tapi paling ibu saya yang sering kasih saya masukan

(W.R.I.01, 226-227),

Karena ibu saya yang melahirkan saya, orang yang ee.. tau saya dari sejak saya masih kecil. Jadi ee.. ibu itu ee.. ibu saya orang yang baik, sayang terhadap semua

anak-anaknya(W.R.I.01, 236-239).  Tersenyum, duduk bersandar, menggerakkan tangan ke kanan ke kiri, mengerutkan kening.  Tersenyum, duduk bersandar.

belum sempat selesai subjek memutuskan untuk belajar menyelam hingga pada akhirnya menjadi instruktur profesional. Keluarga tidak memarahinya tapi selalu mendukung apa yang dilakukan subjek.

Sesuatu yang penting kebebasan(W.R.I.02, 82),

menjaga kesehatan

(W.R.I.02, 72),dan yoga

(W.R.I.01, 120),

manusia kalau tidak ada freedom, sama aja

(W.R.I.02, 84-85).

Belum, Karena saya masih

ada disini(W.R.I.02, 87).

Pikiran saya bisa bebas

 Nada bicara tinggi, pandangan mata tajam lurus ke depan.

 Kebebasan merupakan

sesuatu yang penting bagi subjek karena dengan kebebasan individu bisa bertindak sesuai dengan yang diinginkan. Subjek merasa tidak memiliki kebebasan itu lagi saat ini karena subjek

Bersambung 55 Sambungan

kemana-mana tapi badan saya masih di sini jadi saya tidak bisa buat banyak hal. Orang lain bisa buat apa pun di luar sana tapi saya di sini tidak, karena saya sedang dihukum ya. Berarti freedom saya itu belum saya miliki karena

masih di sini(W.R.I.02,

90-94).

Ya itu, saya yoga,

meditasi, pranayama, saya gerakkan otot-otot saya. Di sini saya jenuh, daripada cuma makan, minum, tidur saja saya pakai waktu saya untuk yoga, menenangkan jiwa dan pikiran juga ya. Saya juga baca buku, tapi saya lebih suka olahraga ya push up, lari keliling lapangan basket itu sampai saya capek

(W.R.I.02, 97-101).

Saya menjalani apa adanya, karena saya ada di dalam sini ya saya ikuti

 Tersenyum,

menggerakkan tangan ke kanan dan ke kiri.

 Nada bicara datar, tersenyum,

menggerakkan tangan

sedang menjalani hukuman. Memenuhi dorongan sesuai dengan karakteristik

individualnya.

Subjek melakukan yoga

dan meditasi untuk mengatasi ketegangan. Subjek sangat menjaga kesehatan tubuhnya dengan berolahraga dan mengatur porsi makan dan tidur setiap harinya.

Subjek sering

menanyakan pada sipir tentang surat

Bersambung

saja aturan yang ada di sini, saya tidak buat langgar aturan di sini, saya baik sama orang- orang. Karena kalau saya langgar aturan nanti hukuman saya lebih lama lagi, oo.. saya tidak mau itu terjadi. Saya ingin juga segera keluar. Yang penting saya baik dan ikut aturan saja biar semua urusan saya lancar.

(W.R.I.02, 104-109).

ke kanan dan ke kiri. permohonannya untuk

meringankan masa tahanan. Hal tersebut dilakukan subjek agar dapat mengetahui perkembangan suratnya. 2. Kehendak Hidup Bermakna (Will to Meaning) Definisi: Hasrat yang memotivasi setiap orang untuk bekerja, berkarya, dan

melakukan kegiatan- kegiatan penting lainnya dengan tujuan agar hidupnya berharga dan

dihayati secara

Kegiatan penting saya juga tertarik dengan

filosofi budha (W.R.I.02,

42-43).

Budha karena budha bilang kita tetap percaya dengan Allah (sambil tangannya menunjuk keatas) tapi kita tidak perlu ee.. biar pun kita tidak ada gereja atau kuil biar dimana pun kita bisa berdoa dan ee.. kita bisa cari apa namanya ee.. hubungan sama Tuhan

(W.R.I.02, 45-49)

 Nada bicara tinggi, tangan menunjuk ke atas, pandangan mata lurus ke depan.

 Subjek belum sampai

pada penghayatan agama Budha. Subjek menyukai Budha karena ada yoga dan meditasi namun subjek tidak melaksanakan ibadah seperti kebanyakan umat Budha lainnya. Menurut subjek, ibadah tidak harus dilakukan di tempat ibadah. Hal ini yang membantu subjek relaksasi mengatasi ketegangan yang ada

Bersambung

bermakna. Meditasi itu sebenarnya yoga. Yoga ada gerakan sama bernafas juga. Sifat kita sama orang seperti kelakuan kita sama orang. Kalau kita tenang, pikiran kita tenang, kita juga bisa bersikap tenang sama orang lain. Ini tidak ada hubungannya dengan

agama(W.R.I.02, 36-40).

Yoga itu bagus untuk kesehatan karena diimbangi dengan gerakan-gerakan, tidak hanya bagus untuk kesehatan tapi juga untuk otot-otot, internal kita juga sembuh juga karena posisi tertentu dengan atur nafas berarti oksigen lebih banyak masuk ke seluruh tubuh, di dalam dapat lebih oksigen berarti hidup

lebih sehat(W.R.I.02, 12-

17).

Meditasi itu sebenarnya yoga. Yoga ada gerakan sama bernafas juga. Sifat

 Menggerakkan tangan

di depan dada, duduk tegak  Tersenyum, menganggukkan kepala. dalam dirinya.  Subjek menyukai

aktivitas yang bisa menghasilkan keringat karena itu berarti sehat.

Bersambung

kita sama orang seperti kelakuan kita sama orang. Kalau kita tenang, pikiran kita tenang, kita juga bisa bersikap tenang sama

orang lain(W.R.I.02, 36-

39).

sudah hampir dua tahunan

(W.R.I.02, 3).

Saya setiap hari beraktivitas. Sore saya biasanya saya bikin gerakan yoga, duduk pemanas supaya otot-otot memanas setelah itu saya lari-lari mungkin 20 menit lalu setelah itu saya push up(W.R.I.02, 5-8). Yoga itu berarti disiplin untuk pikiran, untuk badan. Gerakan fisik dikombinasi sama nafas berarti itu kita kasih seperti ee.. kita kita dapat manfaatkan seluruh jiwa kita lebih tenang, pikiran juga lebih tenang. Setiap ada gerakan itu diatur dengan nafas, ya terus itu

 Menganggukkan kepala

 Pandangan mata tajam,

lurus ke depan, nada bicara tinggi.

 Menggerakkan tangan

mulai dari atas kepala, ke depan hidung hingga ke depan dada

 Setelah melakukan yoga,

subjek merasa dirinya semakin tenang. Ketenangan ini yang menguatkan subjek untuk menanti agar bisa keluar dari penjara. Sambungan

Bersambung

bikin badan lebih elastik, pikiran kita tenang

(W.R.I.02, 28-32). Motivasi atau

dorongan

Saya juga menenangkan pikiran dan jiwa saya dengan yoga. Karena dengan yoga saya bisa kontrol nafsu saya, saya jadi tenang. Itu yang saya cari(W.R.I.02, 132-134).

 Nada bicara datar, tersenyum.

 Sebelum mengenal

yoga, subjek sulit untuk mengendalikan nafsunya sehingga sulit menerima keadaan bahwa subjek harus menjalani hukuman. Fokusnya adalah dorongan untuk segera keluar.

Arti hidup Saya pikir itu seperti

bunga ya. Bunga tidak kena sinar matahari, tidak kena light akhirnya dia mati(W.R.I.01, 96-97).

Orang lain bisa buat apa pun diluar sana tapi saya di sini tidak, karena saya sedang dihukum ya. Berarti freedom saya itu belum saya miliki karena

masih di sini(W.R.I.02,

92-94).

 Nada bicara tinggi  Menurut subjek, arti

hidup adalah kebebasan itu sendiri. Jika belum keluar dari penjara maka belum bisa dikatakan hidup. Hidup itu baru bisa dirasakan dan diketahui artinya apabila sudah bebas.

3. Makna Hidup

(Meaning of Life)

Sesuatu yang paling didambakan dalam hidup

Keluar. Saya ingin cepat bisa keluar dari LP. Saya jenuh, capek juga. Saya ingin travelling seperti

 Nada bicara meninggi.

Menggerakkan kepala, badan dan tangan ke kanan dan ke kiri.

 Subjek masih

berkeinginan bisa

travellinglagi setelah

nanti keluar dari Sambungan

Bersambung 60

Definisi: Sesuatu yang dianggap penting, benar, dan didambakan serta memberi nilai khusus bagi seseorang.

dulu ke tempat-tempat yang belum pernah saya

kunjungi. Masih banyak tempat yang belum saya ke sana. Nah, untuk keluar itu saya harus ikuti aturan di sini karena ini prosesnya, saya harus jalani ya pelan- pelan biar semua lancar.

(W.R.I.02, 145-150).

Kalau sudah keluar nanti saya mau kerja, cari uang, berhubungan kembali dengan keluarga, kan sempat terputus karena

saya masuk LP(W.R.I.02,

150-152).

Saya ingin hidup seperti orang lain, biasa saja, bisa buat apa pun untuk

dirinya, bisa pergi ke mana

pun saya mau. (W.R.I.02,

190-191).

Positive thinking ya.. kalau saya mengeluh juga tidak akan hasilkan apa-apa. Kalau saya ingin cepat keluar dari sini ya saya harus ikuti aturan yang

 Tersenyum, nada bicara

meninggi

 Nada bicara meninggi

 Nada bicara meninggi,

tersenyum simpul

penjara karena menurutnya masih banyak tempat yang belum ia kunjungi, terutama untuk

melakukandiving

(sesuai dengan pekerjaan subjek di negara asal sebagai instruktur menyelam)

Bersambung 61

ada, baik sama siapa pun. Saya juga ingin ketemu keluarga, ingin jalan-jalan lagi, bisa pergi ke mana pun tempat yang saya mau, makanya saya ya.. ikuti

saja aturannya.(W.R.I.01,

206-210).

Mungkin saya tidak akan ke Indonesia lagi ya.

(W.R.I.02, 225-226).Ya karena nama saya sudah di black list ya di sini, jadi sudah tidak bisa lagi. Tapi itu bukan masalah untuk saya. Saya masih bisa pergi kemana pun nanti ya. Saya mau kumpulkan uang dulu untuk saya bisa jalan- jalan lagi karena saya mau hidup saya nantinya lebih baik lagi dari sekarang ya.

(W.R.I.02, 228-232).

 Nada bicara santai, tersenyum.

c. Data Hasil Observasi Secara Umum

Selama proses wawancara berlangsung, subjek banyak tersenyum dan

menggelengkan kepala. Tak jarang pula ia bersandar pada kursi dan

menggerakkan kedua tangannya ke kanan dan ke kiri memberikan contoh gerakan, misalnya pada gerakan yoga. Nada bicara subjek juga tidak selalu tinggi, lebih sering datar. Beberapa kali juga subjek mengerutkan kening. Secara keseluruhan, sikap tubuh (gesture) subjek juga biasa seperti orang lain pada umumnya, tidak menampakkan adanya hal-hal yang memunculkan tindakan mengancam diri sendiri ataupun orang lain.

d. Data Dokumen

Subjek adalah seorang pria berusia 37 tahun dan berkewarganegaraan Meksiko. Subjek menjadi narapidana sejak dijatuhkan vonis pidana seumur hidup oleh Pengadilan Tinggi Denpasar pada tanggal 20 Desember 2001 Nomor: 455/PID.B/2001/PN.Dps, tindak pidana UU No.22 tahun 1997 tentang narkotika dengan pidana penjara seumur hidup dimulai pada 25 Februari 2002 atau pidana denda sebesar Rp 100.000.000,00 atau pidana kurungan 6 bulan. Awalnya, subjek ditempatkan di Lembaga Pemasyarakatan Denpasar, kemudian setelah dua tahun di sana ia dipindah ke Lembaga Pemasyarakatan Porong. Berjalan 1,5 tahun, ia dipindah lagi ke Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Madiun hingga kini.

Subjek memiliki tinggi badan 170 cm dengan berat badan 65 kg, memiliki rambut ikal, mata biru, mengenakan kacamata minus, berhidung mancung, bentuk

commit to user 2. Subjek II (Mic)

a. Blangko Riwayat Hidup

Subjek berinisial Mic. Lahir di Bonneville, Perancis pada 15 Juni 1973. Subjek merupakan pria berkewarganegaraan Perancis. Subjek beragama Budha. Sebelum menghuni lembaga pemasyarakatan, subjek tinggal di Sous Lavy Faucigny 74130, Bonneville Perancis. Pendidikan terakhir subjek adalah

mengambil jurusan masak di Chamonix Cook School. Subjek tertarik pada

wanita, travelling, dan olahraga. Subjek merupakan anak kedua dari tiga

bersaudara. Kakaknya seorang laki-laki, sudah berkeluarga dan tinggal di Swiss sedangkan adiknya seorang perempuan, sudah berkeluarga juga namun tinggal di Jamaika. Kedua orang tua subjek tinggal di Perancis namun keduanya tidak terikat perkawinan. Ayah subjek yang bernama Blanc Jean-

Claude adalah seorang tukang kayu sekaligus salah satu pemilik wooden

factory di Bonneville sedangkan ibu subjek yang bernama Helen Le Touzey

adalah seorang observer netral government yang bekerja untuk kedubes

Perancis. Putusan pidana yang dijatuhkan pada subjek ini sampai pada tahap yang tertinggi, yaitu pada tahap Mahkamah Agung Republik Indonesia karena subjek selalu melakukan naik banding. Atas perjuangan keras yang dilakukan ibu subjek untuk memperingan hukuman anaknya akhirnya pidana subjek mendapat remisi menjadi pidana penjara sementara 20 tahun.

Pada saat pertama kali ditangkap, orang pertama yang dihubungi oleh subjek adalah ibunya. Ia menelepon ibunya sambil menangis dan berkata tidak tahu harus berbuat apa selanjutnya. Ia juga bilang bahwa ia sangat ketakutan berada di Indonesia sendiri dan takut dihukum mati. Keesokan harinya, ibu subjek langsung terbang dari Perancis menuju Indonesia untuk mengetahui langsung kondisi anaknya. Ia rela meninggalkan segala urusan yang ada di Perancis demi anak kesayangannya.

Proses panjang yang dilakukan oleh Ny. Helene Le-Touzey (ibu

Dokumen terkait