• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PENYAJIAN DATA

4. Struktur Birokrasi ( Bureucratic Structure )

4.3. Hasil Wawancara

4.3.1. Hasil Wawancara dengan Informan Kunci (Kepala Pimpinan Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Deli Serdang)

Wawancara dilakukan dengan informasi kunci yaitu oleh Kepala Pimpinan Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Deli Serdang yang diwakili oleh Kepala Bidang Pemberhentian dan Penghargaan, ibu Dra. Hj. Enny Agus. Wawancara ini

dilakukan pada hari rabu, 25 Januari 2017 pukul 10.00 WIB di Kantor Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Deli Serdang dengan memberikan sejumlah pertanyaan yang berhubungan dengan judul penelitian.

Terkait dengan tentang disiplin kerja pegawai negeri sipil, penulis menanyakan tentang bagaimana pendapat beliau mengenai disiplin kerja pegawai negeri sipil dan ibu Enny Agus menyatakan bahwa:

“Disiplin kerja pegawai negeri sipil sangat perlu untuk dilaksanakan karena dari disiplin maka tingkat kinerja dan kualitas pelayanan yang diberikan pegawai kepada masyarakat semakin baik.”

Terkait dengan model implimentasi Edward III mengenai indikator komunikasi, penulis menanyakan bagaimana cara penyampaian peraturan pemerintah nomor 53 tahun 2010 kepada para pegawai sehingga implementasi peraturan tersebut dilaksanakan, yaitu bahwa:

“Jadi kita buat sosialisasi ke semua pegawai, bahkan bukan hanya pegawai di kantor ini melainkan ke seluruh unit kerja yang ada di Deli Serdang. Sewaktu sosialisasi kita juga sudah membagikan buku-buku peraturan di semua unit kerja sampai ke kecamatan.

Di kantor ini sendiri kita ada bentuk tim. Nama timnya itu adalah Tim Penegakkan Disiplin PNS Pemkab Deli Serdang. Jadi, anggota tim ini bekerja selama setahun karena tim ini berlaku setahun saja. Nah, tim ini akan melakukan pembinaan selama setahun. Tim ini bekerja misalnya melakukan sidak ke dinas- dinas. Seperti melihat apakah pegawai hadir atau tidak pada saat apel pagi, apabila terdapat pegawai yang tidak ikut apel pagi makan akan dikenakan hukuman ringan atau kepala dinasnya akan kita tegur. Selain itu sistem pengawasannya lebih ke mengawasi absensi pegawai. Setiap dinas akan mengirimkan rekap absensi pegawainya per tanggal 5 atau awal bulan. Apabila ada pegawai yang tidak masuk sekian hari dan tidak ada tindakan dari atasan maka kita akan memanggil atasannya agar membina pegawai yang melanggar. Kita sendiri hanya bisa memberikan hukuman sampai tingkat hukuman sedang, karena kalau sudah memasuki hukuman berat maka itu sudah bagian dari Pembina Kepegawaian yaitu Bupati sendiri.”

Kemudian terkait dengan indikator sumber daya pada model implementasi Edward III, penulis menanyakan apakah sumber daya yang ada di kantor Badan

Kepegawaian Daerah Kabupaten Deli Serdang dapat menunjang terhadap implementasi disiplin pegawai negeri bahwa:

Sumber daya manusia yang ada di kantor ini sangat menunjang atau

mendukung adanya implementasi disiplin kerja yang dilakukan di kantor. Akan tetapi ketersediaan sarana dan prasarana masih kurang yaitu karena belum terciptanya one man one computer. Berbicara tentang keuangan, kantor ini sering memberi intensif kepada pegawai sehingga mampu meningkatkan kinerja pegawai.”

Terkait dengan model implimentasi Edward III mengenai indikator disposisi, penulis menanyakan bagaimana sikap dari pegawai di kantor Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Deli Serdang, yaitu bahwa:

“Sikap para pegawai disini setuju dengan adanya pelaksanaan disiplin kerja.Awalnya mereka keberatan, karena ya kan itu hukumannya berat. Karena hukumannya kan ada mulai hukuman ringan, hukuman sedang dan hukuman berat. Misalnya saja mereka tidak masuk kerja selama 5 (lima) hari itu sudah dikenakan teguran lisan. Dan kalau setelah lima hari tetap tidak masuk maka dikenakan hukuman sedang berupa penurunan pangkat. Dan apabila tetap tidak masuk kerja juga maka akan dikenakan hukuman berat berupa diberhentikan secara hormat. Selain itu juga pegawai awalnya takut dan keberatan dengan peraturan ini karena hukumannya yang tegas.”

Terkait dengan model implimentasi Edward III mengenai indikator Birokrasi, penulis menanyakan bagaimana hubungan tiap bagian yang ada di kantor Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Deli Serdang, yaitu bahwa:

“Pelayanan yang diberikan pegawai kantor disini sudah cukup baik. Setiap pegawai yang ingin mengurus administrasi kepegawaian akan segera dilayani. Pegawai juga bekerja sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.Pegawai disini juga bekerja seseuai dengan bidang-bidangnya.”

4.3.2. Hasil Wawancara dengan Informan Tambahan (Sekretaris Daerah Kabupaten Deli Serdang)

Berdasarkan wawancara dengan informan tambahan yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten Deli Serdang yang diwakilkan oleh Asisten III Sekretaris Daerah Kabupaten Deli Serdang penulis berusaha melakukan wawancara secara

mendalam dengan Asisten III Sekretaris Daerah Kabupaten Deli Serdang yaitu bapak H. Jentralin P, SH, MH,. Tujuan dari wawancara ini juga agar penulis memperoleh berbagai informasi yang berkaitan dengan judul penelitian.Wawancara dilakukan pada hari selasa 31 Januari 2017 pukul 11.00 WIB, di Kantor Bupati Kabupaten Deli Serdang.

Pada saat itu penulis memulai pertanyaan dengan menanyakan bagaimana pendapat informan mengenai disiplin kerja, kemudian beliau menjawab:

“Disiplin pegawai sangat penting karena apabila disiplin pegawai tinggi maka tingkat kinerja pegawai akan tinggi pula.”

Selanjutnya penulis menanyakan tentang bagaimana dukungan beliau terhadap pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 53 tahun 2010. Beliau menjelaskan bahwa:

“Sudah pasti saya mendukung pelaksanaan peraturan ini.Saya mendukung karena saya ingin tingkat disiplin pegawai di kabupaten ini tinggi.”

Terkait dengan model implimentasi Edward III mengenai indicator komunikasi, penulis menanyakan bagaimana penyampaian peraturan pemerintah nomor 53 tahun 2010 disampaikan kepada para pegawai sehingga implementasi peraturan tersebut dilaksanakan, beliau mengatakan bahwa:

“Semua pegawai yang ada di Kantor Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Deli Serdang sudah semestinya tahu akan peraturan ini.Dan saya pikir sosialisasi memang sangat perlu.Dan tentu harus ada sosialisasi kepada semua pegawai tentang peraturan ini sehingga pegawai mengerti apa yang menjadi kewajiban, larangan dan hukuman yang harus pegawai taati.”

Penulis juga menanyakan sumber daya yang ada di Kantor Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Deli Serdang untuk melihat indicator sumber daya yang terdapat pada model implementasi Edward III dan beliau menjawab bahwa:

“Sumber daya yaitu sarana dan prasarana yang ada di Kantor Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Deli Serdang sudah lah baik dan dapat menunjang terhadap pelaksanaan implementasi disiplin kinerja pegawai negri sipil.Oleh karena itu menurut saya sih harus memperhatikan kesejahteraan pegawai terlebih dahulu.Apabila kesejahteraan pegawai sudah diprhatikan pasti umumnya pegawai akan meningkatkan disiplinnya.”

Terkait dengan model implementasi Edward III mengenai indicator disposisi, penulis menanyakan bagaimana sikap dari pegawai di kantor Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Deli Serdang, dan beliau menjawab bahwa:

“Sikap para pegawai yang ada di Kantor Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Deli Serdang adalah pasti setuju terkait dengan implementasi disiplin pegawai negeri sipil. Dan pegawai yang ada di kantor ini sudah pasti bekerja berdasarkan tugas pokok dan fungsinya masing-masing.”

Penulis juga menanyakan bagaimana pelayanan yang diberikan di Kantor Badan Kepegawaian Daearh Kabupaten Deli Serdang untuk melihat indikator Birokrasi yang terdapat pada model implementasi Edward III dan beliau menjawab bahwa:

“Pelayanan yang diberikan pegawai kantor disini sudah cukup baik. Pegawai di kantor pastilah melaksanakan pelayanan sesuai prosedur.”

BAB V

Dokumen terkait