a. NormalitasBB
Uji normalitas dilakukan dengan versi 16
dengan ( . Pengambilan keputusan
didasarkan pada besaran probabilitas (p). Apabila p > 0.05, maka dinyatakan normal. Sebaliknya apabila p < 0.05, maka distribusinya dinyatakan tidak normal. Hasil uji normalitas tercantum data tabel 10 di bawah ini :
4
($ !
VariabelB KS5TestB Asymp.BSigB(p)B SebaranB
1.099 0. 179 Normal
Berdasarkan tabel 10, diketahui bahwa uji normalitas
memiliki nilai ( sebesar 1.099
dengan probabilitas sebesar 0. 179. Nilai probabilitas (p) lebih besar dari 0.05, maka sebaran data pada variabel adalah normal.
b. UjiBLinearitasB
Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah data antara kedua variabel berupa garis lurus atau tidak. Dari uji linearitas dengan menggunakan SPSS 16 diperoleh data seperti pada tabel 11.
($
VariabelB dfB MeanBSquareB FB Sig.B
Jarak Usia Kelahiran 1 6492.823 118.143 0.000 Jumlah Saudara Kandung 1 1280.113 10.305 0.002
Hasil dari uji linearitas pada jarak usia kelahiran dan jumlah saudara kandung terhadap diketahui bahwa antara variabel dan jarak usia kelahiran menunjukkan garis linear dengan signifikan 0.00 (p < 0.05) dan harga F linear sebesar 118.143. Kemudian, uji linearitas antara variabel dan jumlah saudara kandung juga menunjukkan garis linear dengan
signifikan 0.00 (p < 0.05) dan harga F linear sebesar 10.305. Dengan demikian, ada hubungan yang bersifat linear baik antara
dengan jarak usia kelahiran, maupun antara dengan jumlah saudara.
2. UjiBHipotesis
Peneliti menggunakan hipotesis satu ekor ( ) karena hipotesis dalam penelitian ini sudah mengarah, yaitu berarah negatif. Hasil uji hipotesis menggunakan teknik korelasi parsial dengan bantuan
versi 16 dapat dilihat pada tabel 12 di bawah ini : *
5 0! ,B " (
0 ,B& " & 0 & & 0! ! (" 0 & 0 & )B
VariabelB NB rB r²B Sig.B(15tailed)B
Jarak Usia Kelahiran 116 (0.631 0.398 0.000 Jumlah Saudara Kandung 116 (0.290 0.084 0.001
Dari tabel 12 di atas dapat disimpulkan bahwa :
a. Ada hubungan negatif yang signifikan antara dengan jarak usia kelahiran. Hasil analisis menunjukkan koefisien korelasi antara dan jarak usia kelahiran sebesar (0.631 dengan signifikansi 0.000 (p < 0.01).
b. Ada hubungan negatif yang signifikan antara dengan jumlah saudara kandung. Hal tersebut ditunjukkan dengan koefisien korelasi sebesar (0.290 dengan signifikansi 0.001 (p < 0.01).
Hasil tersebut didukung juga dengan hasil uji linearitas yang telah dilakukan sebelumnya, dimana jarak usia kelahiran dan jumlah saudara kandung menunjukkan hubungan yang linear. Oleh karena itu, bisa disimpulkan bahwa hipotesis penelitian ini diterima dimana ada hubungan negatif antara dengan jarak usia kelahiran dan jumlah saudara kandung. Semakin dekat jarak usia kelahiran antarsaudara kandung, maka tingkat nya justru semakin tinggi. Kemudian, semakin sedikit jumlah saudara kandung, maka tingkat nya juga semakin tinggi. Begitu pula sebaliknya, semakin jauh jarak usia kelahiran antarsaudara kandung, maka tingkat
nya semakin rendah dan semakin banyak jumlah saudara kandung, maka tingkat nya semakin rendah.
Di samping itu, berdasarkan uji hipotesis diketahui bahwa koefisien determinasi (r²) antara variabel dan jarak usia kelahiran adalah 0.398, serta koefisien determinasi (r²) antara variabel
dan jumlah saudara kandung adalah 0.084. Hal ini berarti bahwa dalam penelitian ini jarak usia kelahiran memiliki sumbangan efektif sebesar 39.8% dan jumlah saudara sebesar 8.4% terhadap . Kondisi tersebut menunjukkan bahwa jarak usia kelahiran menyumbang sebesar 39.8% dan jumlah saudara kandung sebesar 8.4% terhadap , sedangkan 51.8% lainnya dipengaruhi oleh variabel lain.
E. PembahasanBB
Berdasarkan deskripsi data penelitian yang telah diuraikan sebelumnya, diketahui bahwa subjek dalam penelitian ini memiliki tingkat
yang rata(rata rendah dimana empiris seluruh subjek lebih rendah dari teoritiknya (90.819 < 95). Salah satu penyebab tingkat
dalam penelitian ini rendah adalah karena peneliti hanya mengambil jarak usia kelahiran saudara kandung yang memiliki kedekatan usia dengan subjek untuk dijadikan acuan apakah subjek mengalami atau tidak. Padahal dari 116 subjek penelitian, 56 orang diantaranya memiliki lebih dari satu saudara kandung. Kemungkinan subjek untuk berinteraksi dengan saudara kandung yang memiliki jarak usia yang jauh tentu sangat besar.
Di samping itu, Buhrmester dan Furman (dalam Santrock, 2003) juga menambahkan bahwa rendahnya tingkat tersebut disebabkan kurangnya waktu bermain bersama dan komunikasi antara satu saudara dengan saudara kandung yang lain selama masa remaja. Konsep ini didukung juga oleh penelitian Yati dan Mangunsong (2008) mengenai hubungan antara dan motivasi berprestasi pada anak kembar. Dari hasil penelitian diketahui bahwa rata(rata partisipan usia remaja dalam penelitian tersebut juga memiliki tingkat yang rendah. Menurut Yati dan Mangunsong (2008), walaupun berada pada tahap usia remaja dimana subjek telah mampu mengolah informasi secara holistik, kehidupan sosial mereka cenderung dipengaruhi oleh teman(teman sebaya ( ) atau teman(teman
sekolah mereka dibanding saudara kandung. Alasan inilah yang menyebabkan tingkat tidak tinggi.
Meskipun tingkat dalam penelitian ini cenderung rendah, pada usia remaja awal masih tetap ada. Dari hasil analisis terbukti bahwa ada hubungan negatif yang signifikan antara
dengan jarak usia kelahiran dan jumlah saudara kandung. Dengan demikian, hipotesis penelitian yang mengatakan ada hubungan negatif antara
dengan jarak usia kelahiran dan jumlah saudara kandung pada remaja awal terbukti kebenarannya. Semakin dekat jarak usia kelahiran antarsaudara kandung, maka tingkat nya semakin tinggi. Kemudian, semakin sedikit jumlah saudara kandung, maka tingkat nya juga semakin tinggi. Begitu pula sebaliknya, semakin jauh jarak usia kelahiran antarsaudara kandung, maka tingkat nya semakin rendah dan semakin banyak jumlah saudara kandung, maka tingkat
nya juga semakin rendah.
Hasil tersebut sesuai dengan penelitian Pope (2009) yang menemukan bahwa kedekatan usia antarsaudara kandung memiliki pengaruh negatif terhadap hubungan saudara kandung di usia remaja. Semakin dekat jarak usia antarsaudara kandung, kemungkinan munculnya perilaku menyakiti saudara kandungnya secara fisik, agresivitas, dan antisosial akan semakin besar. Oleh karena itu, orang tua perlu merencanakan jarak usia anak(anaknya. Berdasarkan penelitian Buckles dan Munnich (2011), merencanakan jarak usia yang cukup jauh antara satu saudara kandung dengan saudara yang lain
dapat membawa pengaruh positif terhadap keluarga, seperti meningkatkan kemampuan belajar pada anak yang lebih tua, mengurangi masalah finansial keluarga, dan meningkatkan kondisi kesehatan ibu setelah melahirkan.
Selain itu, berkaitan dengan jumlah saudara kandung, tercatat ada 60 subjek penelitian yang memiliki satu orang saudara kandung, 29 memiliki dua orang saudara kandung, 22 subjek penelitian memiliki tiga orang saudara kandung, dua memiliki empat saudara kandung, serta tiga orang subjek penelitian lainnya masing(masing memiliki lima, enam, dan tujuh saudara kandung. Artinya, hampir sebagian besar subjek penelitian termasuk dalam keluarga kecil dimana rata(rata anggota keluarganya terdiri dari dua atau tiga orang anak (Hurlock, 2000). Sejalan dengan semakin sedikitnya jumlah anak di dalam keluarga, kesempatan anak untuk berinteraksi dengan saudara kandungnya juga semakin kurang bervariasi. Akibatnya, intensitas kebersamaan antara satu saudara dengan saudara yang lain menjadi tinggi sehingga akan lebih banyak memunculkan perselisihan (Ambarini, 2006).
Berbeda halnya dengan anak yang memiliki saudara banyak. Mereka yang memiliki saudara banyak cenderung mendapat sedikit kesempatan untuk , pemanjaan, omelan terus menerus, atau pengawasan yang ketat dari orang tua pada anak (Blake, 1989; Wagner, dkk, 1985, dalam Hurlock, 2000). Menurut Minuchin (dalam Doron, 2009), kurangnya peran orang tua dalam kehidupan anak justru membuat hubungan antarsaudara kandung menjadi kuat, dimana antarsaudara kandung dapat saling membantu, memberi dukungan dan bertindak sebagai orang yang dapat dipercaya.
Kondisi ini membentuk kemandirian yang tinggi tetapi membuat
dan prestasi akdemik cenderung rendah sehingga mereka tidak memiliki keinginan bersaing dengan saudara kandungnya.
Lebih lanjut, uji hipotesis juga mengungkap bahwa jarak usia kelahiran memiliki sumbangan efektif sebesar 39.82% dan jumlah saudara sebesar 8.4% terhadap . Dengan demikian, sumbangan sebesar 51.8% terhadap diperoleh dari faktor lain. Menurut Pope (2009), selain jarak usia, jumlah saudara kandung, dan jenis kelamin, ada beberapa faktor lain yang dapat mempengaruhi tingkat pada anak. Faktor tersebut antara lain urutan kelahiran ( ) dan sikap orang tua.
Hal itu didukung oleh penelitian Buhrmester dan Fuhrman (dalam Minnet, Vandell, & Santrock, 1983) yang menyebutkan bahwa posisi anak tertua membuat orang tua cenderung menaruh harapan besar supaya mereka menjadi model yang baik bagi adiknya. Namun, tanggung jawab anak tertua untuk membantu dan mengajari saudara yang lebih muda terkadang membuat mereka merasa terintimidasi karena wewenang yang diberikan orang tua terhadap kakaknya tersebut (Zainal, 2003). Hurlock (2000) menambahkan bahwa peran yang diberikan orang tua kepada anak bukan peran yang mereka sendiri. Oleh karena itu, kemungkinan terjadi perselisihan besar sekali jika anak tidak menyukai peran yang orang tua berikan kepadanya.
56 BABBVB
KESIMPULANBDANBSARANB B
A. KesimpulanBB
Dari hasil penelitian dan pembahasan mengenai hubungan antara
dengan jarak usia dan jumlah saudara kandung pada remaja awal, maka peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Ada hubungan signifikan antara dengan jarak usia kelahiran dan jumlah saudara kandung pada remaja awal. Hal ini terlihat dari koefisien korelasi (r) antara dan jarak usia kelahiran sebesar (0.631 dengan signifikansi 0.000 (p < 0.01), serta
dan jumlah saudara kandung sebesar (0.90 dengan signifikansi 0.001 (p < 0.01). Semakin dekat jarak usia kelahiran antarsaudara kandung, maka tingkat nya semakin tinggi dan semakin sedikit jumlah saudara kandung, maka tingkat nya juga semakin tinggi. Sebaliknya, semakin jauh jarak usia kelahiran antarsaudara kandung, maka tingkat nya semakin rendah dan semakin banyak jumlah saudara kandung, maka tingkat nya semakin rendah.
2. Koefisien determinasi (r²) antara variabel dan jarak usia kelahiran adalah 0.398, serta koefisien determinasi (r²) antara variabel dan jumlah saudara kandung adalah 0.084. Hal ini berarti bahwa jarak usia kelahiran memiliki sumbangan efektif sebesar 39.8%
dan jumlah saudara kandung sebesar 8.4% terhadap . Angka tersebut membuktikan bahwa jarak usia kelahiran dan jumlah saudara kandung merupakan faktor yang perlu diperhatikan, meskipun bukan satu(satunya faktor yang mempengaruhi pada remaja awal. Sumbangan sebesar 51.8% terhadap
diperoleh dari faktor lain.
B. SaranBB
1. Bagi Subjek PenelitianB
Dalam penelitian ini, individu berusia remaja awal sebagai subjek penelitian memiliki tingkat yang rata(rata rendah. Walaupun demikian, peneliti berharap bagi individu yang memiliki saudara kandung dapat mengolah emosi dan pola pikirnya, serta meningkatkan komunikasi baik dengan saudara kandung ataupun orang tua untuk menjaga hubungan antarsaudara kandung tetap terjalin dengan baik.
2. Bagi Peneliti SelanjutnyaB
Peneliti ini memiliki keterbatasan karena tidak memperhitungkan faktor lain seperti urutan kelahiran dan pola asuh orang tua yang mungkin dapat mempengaruhi . Oleh itu, peneliti selanjutnya sebaiknya memperhitungkan urutan kelahiran dan pola asuh orang tua sebagai variabel penelitian. Selain itu, penelitian ini juga memiliki keterbatasan karena peneliti hanya mengambil jarak usia
kelahiran saudara kandung yang memiliki kedekatan usia dengan subjek untuk dijadikan acuan apakah subjek mengalami atau tidak. Hal tersebut diduga membuat subjek penelitian memiliki tingkat
yang rata(rata rendah.
B B B
59 DaftarBPustakaB
Aini, K. (2011). # & 8 . Diunduh dari
http://www.stikku.ac.id/wp(content/uploads/2011/02/MEMOTRET(POTENSI(
GANGGUAN(JIWA.pdf
Ambarini, T. K. (2006). Saudara Kandung dari Anak Autis dan Peran Mereka dalam Terapi. '$ 6$, Vol. 8, No. 2.
Anonim. (1997). ( 3 3 ' , hal. 410 Aspuah, S. (2008). 9 : ( ( ; . Diunduh dari http://www. fuahmaniz.blogspot.com/2008/10/skripsiku.html. Azwar, S. (2005). # < . Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Azwar, S. (2007). . Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Azwar, S. (2007). = . Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Bank, S. P. & Kahn, P. D. (1982). 3 < 9 # 6
> 2 6 3
? . USA: Basic Books.
Binotiana, M. N. (2008). Gambaran Sibling Rivalry Berdasarkan Manifestasi dan Tipe Sibling Rivalry pada Anak ADHD dan Saudara Kandungnya di Usia Kanak(kanak Pertengahan. 9 ' ;'. Diunduh dari http://www.google.co.id/ url?sa=t&rct=j&q=definisi%20jarak%20usia%20anak%20pada%20saudara% 20kandung&source=web&cd=22&ved=0CEwQFjABOBQ&url=http%3A%2 F%2Fwww.lontar.ui.ac.id%2Ffile%3Ffile%3Ddigital%2F125964306.875%2 520RIN%2520g%2520%2520Gambaran%2520Sibling%25202520Literatur.p df&ei=9kS3T7zLCc7jrAfsodzpBw&usg=AFQjCNGsU_q7J8dWM02_dUkSc ID8VXHoWg&cad=rja
Borden, M. E. (2003). 3 @ & . New York:
McGraw(Hill.
Buckles, K. S. & Munnich, E. L. (2011). Birth Spacing and Sibling Outcomes. ; $ : . Diunduh dari http://www.google.co.id/url? sa=t&rct=j&q=spacing%20age%2Bsibling%20rivalry%2Bpdf&source=we& cd=2&ved=0CFQQFjAB&url=http%3A%2F%2Fipl.econ.duke.edu%2Fsemi nars%2Fsystem%2Ffiles%2Fseminars%2F047.pdf&ei=Kze3T7K4DofprAf4t b3gBw&usg=AFQjCNHHAQC8a8IKhQ5MhNy6YKilvEIDDQ&cad=rja
Chaplin, J. P. (2001). ( ? . Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Cholid, N. (2004). # 6 . Jakarta: Nirmala.
Doron, H. (2009). Birth Order, Traits and Emotion in the Sibling System as Predictive Factors of Couple Relationships. 5 9
8 , No. 2, hal. 23 ( 30.
Dunn, J. & Kendrick, C. (1981). Social Behavior of Young Siblings in The Family Context: Differences between Same(Sex and Different(Sex Dyads. 2 : , Vol. 52, No. 4, hal. 1265(1273.
Dwiputri, A. (2010). 19 Desember. Kelahiran Adik. ( . Halaman 18. Faturochman. (2006). Iri dalam Relasi Sosial. 8 ;
& # , Vol. 33, No. 1, hal. 1 ( 16.
Feinberg, M. E. & Hetherington, E. M. (2000). Sibling Differentiation in Adolescence: Implications for Behavioral Genetic Theory. 2 : , Vol. 71, No. 6, hal. 1512 ( 1524.
Gultom, J. (2010). 7 November. Sibling Rivalry Remaja. # 3 . Halaman 16.
Gultom, J. (2011). 3 Juli. Kenapa pada Saudara Sendiri? 3 . Halaman 16.
Gunarsa, S. D. (2004). : 6 ; ? . Jakarta: Gunung Mulia. Hadi, S. (2004). 8 ). Yogyakarta: Andi Offset.
Hurlock, E. B. (1992). 6 8 ( . Jakarta: Erlangga.
Hurlock, E. B. (1996). > ( . Jakarta: Erlangga.
Hurlock, E. B. & Dhama, A. (2000). 6 . Jakarta: Erlangga.
Kail, R. (2001). 2 : ) . London: Prentice Hall.
Kartika, N. (2010). Gambaran dalam pada Anak
Kedua. Diunduh dari http://www.scribd.com/doc/40634253/PI(FIX(NADYA. Marvin, R. S. & Stewart, R. B. (1984). Sibling Relations: The Role of Conseptual
Perseptive(Taking in The Ontogeny of Sibling Caregiving. 2 : , No. 55, hal. 1322(1332.
Milman, H. L. & Schaefer, E. (1989). A A 2 2 . New York: Von Nostrandrein Hold.
Minnet, A. M., Vandell, D. L. & Santrock, J. W. (1983). The Effect of Sibling Status on Sibling Interaction: Influence of Birth Order, Age Spacing, Sex of Child, and Sex of Sibling. 2 : , No. 54, hal. 1064 (1072. Monks, F. J., Knoers, A. M. P. & Haditono, S. R. (2004).
3 3 0. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press.
Permatasari, D. I. (2009). pada Remaja yang Mempunyai Saudara Kandung Autis. ; & . Diunduh dari http://papers. gunadarma.ac.id/index.php/psychology/article/viewFile/941/89.
Pope, L. (2009). # 2
> 6 6 7 : (Thesis), University of
Canterbury, Christchurch, New Zealand.
Priatna, C. & Yulia, A. (2006). # (
( Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
Puspitasari, M. (2003). # 6 3 . Diunduh dari
http://www.info.balitacerdas.com/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle& artid=36.
Raffaelli, M. (1992, Agustus). Sibling Conflict in Early Adolescence. 8 # 9 , No. 54, hal. 652 ( 663.
Reber, A. S. & Reber, E. S. (2010). ( . Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sadarjoen, S. S. (2007). 12 Agustus. Psikologi: Sikap Oposisi Eksesif Terpendam. ( . Halaman 23.
Santrock, J. W. (1995). ? : : # A
> ( 8 ). Jakarta: Erlangga.
Santrock, J. W. (1999). ? : > !-. Singapore: McGraw( Hill.
Santrock, J. W. (2003). 6 : . Jakarta: Erlangga.
Santrock, J. W. (2007). 6 > ( 8 ). Jakarta:
Susilowati, A. (2011). A 6 (
( # :
(Skripsi), Universitas Sumetera Utara, Indonesia.
Susilowati, D. (2006). ( 6 . Diunduh dari
http://www.republika.co.id/koran_detail.asp?id=264010&kat_id=100.
VandenBos, G. R. (2007). 6 6 : . United States of America: Washington, DC.
Wahyuningsih, M. (2011). 8 6 :
' . Diunduh dari http://health.detik.com/read/2011/06/24/1312 42/1667732/764/rata(rata(jumlah(anak(yang(dilahirkan(perempuan indonesia.
Waluyo, Y. (2010). 9 6 ( (Skripsi), Universitas
Muhammadiyah Surakarta, Indonesia.
Woolfson, R. C. (2004). ( . Jakarta: Erlangga.
Yati, J. W. & Mangunsong, F. M. (2008). Hubungan antara dan Motivasi Berprestasi pada Anak Kembar. 9 ' ;'. Diunduh dari http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/213208195203.pdf.
Zainal, A. A. (2003). Hubungan Sosial Pelajar SMA di Kota Madya Ambon dengan Saudara Kandung dan Kerabat Lain. ? '
63
LampiranB1BBFormatBSkalaB untukBUjiBCoba B B
KUESIONERBPENELITIANB
B B FAKULTASBPSIKOLOGIBB UNIVERSITASBSANATABDHARMAB YOGYAKARTAB IDENTITASBDIRIBNama (boleh inisial) :
Jenis Kelamin : Laki(laki / Perempuan
Usia : tahun
Jumlah Saudara Kandung : orang Usia Saudara Kandung
Usia Saudara Kandung I : tahun Usia Saudara Kandung II : tahun Usia Saudara Kandung III : tahun Usia Saudara Kandung IV : tahun Usia Saudara Kandung V : tahun Usia Saudara Kandung VI : tahun
PETUNJUKBPENGISIANB B
1.
Dalam mengisi kuesioner ini & & $ # dan semua jawaban yang Anda berikan akan dijamin kerahasiaannya.2.
Kuesioner ini terdiri dari 60 pernyataan mengenai hubungan Anda dengan saudara kandung Anda. Bacalah setiap nomor dengan teliti kemudian berilah tanda silang (X) pada kolom yang tersedia sesuai dengan kondisi Anda sebenarnya.Kolom 1 (SS) jika Anda ”SangatBSetuju” dengan penyataan tersebut. Kolom 2 (S) jika Anda ”Setuju” dengan pernyataan tersebut.
Kolom 3 (TS) jika Anda ”TidakBSetuju6 dengan pernyataan tersebut. Kolom 4 (STS) jika Anda ”SangatB TidakB Setuju6 dengan pernyataan tersebut.
Contoh : B
No.B PernyataanBB SSBB SBB TSBB STSBB
1. Saya peduli dengan pendapat orang lain mengenai saudara saya.
B X
3.
Setelah mengisi kuesioner ini, harap periksa kembali jawaban Anda jangan sampai ada pernyataan yang terlewati. 5 % % & $ # .4.
Mohon kerjasama dari teman(teman semua untuk mengisi kuesioner ini. Sebelum dan sesudahnya saya ucapkan terima kasih.B
No.BB PernyataanBB SSBB SBB TSBBB STSBB
1. Saya merasa saudara saya jarang diberikan pekerjaan rumah.
2. Saya dan saudara saya biasa saling membantu.
3. Saya merasa saudara saya hanya bersikap baik jika sedang butuh bantuan. 4. Saya puas jika saudara saya diberi
pekerjaan rumah yang lebih berat. 5. Saya berhak mendapat tambahan uang
saku karena lebih sering membantu pekerjaan rumah dibanding saudara saya.
6. Saya dan saudara saya selalu kompak. 7. Saya merasa saudara saya jauh lebih
populer dibanding saya.
8. Memiliki saudara yang berbakat dan populer adalah sesuatu hal yang membanggakan.
9. Saya merasa melihat fisik (ukuran tubuh, tampan/ cantik) saudara saya.
10. Saya kagum dengan saudara saya. 11. Saudara saya jarang bergaul tetapi dia
punya lebih banyak teman dibanding saya.
12. Saya dan saudara saya tidak canggung memperkenalkan teman dekat kami masing(masing.
B
No.BB PernyataanBB SSBB SBB TSBBB STSBB
13. Saya dan saudara saya sering menyombongkan kelebihan masing( masing.
14. Saya bangga dengan kelebihan (di bidang olahraga/ akademis) yang saya miliki.
15. Saya selalu melihat saudara saya sebagai pembanding keberhasilan saya. 16. Saya mengikuti berbagai perlombaan
untuk menunjukkan bahwa saya lebih hebat dari saudara saya.
17. Mengalah pada saudara adalah hal yang biasa.
18. Saya dan saudara saya diam(diam selalu berusaha saling mengalahkan.
19. Mengalahkan saudara saya di bidang yang paling dia kuasai adalah sesuatu hal yang membanggakan.
20. Walaupun tidak berbakat seperti saudara saya, orang tua akan tetap menyayangi saya.
21. Prestasi akademis saudara saya tidak lebih hebat dari saya.
22. Saya terpacu untuk mendapatkan rangking di sekolah supaya tidak diremehkan saudara saya.
23. Saya akan mengucapkan selamat jika saudara saya mendapatkan rangking di sekolahnya.
B
No.BB PernyataanBB SSBB SBB TSBBB STSBB
24. Saudara saya lebih disayang oleh orang tua karena apa yang dia inginkan pasti akan dikabulkan.
25. Saya dan saudara saya senang ketika dilibatkan dalam pengambilan keputusan keluarga.
26. Saya merasa lebih diperhatikan oleh orang tua dibanding saudara saya. 27. Saya kesal dengan saudara saya karena
dia sering dibela orang tua padahal telah berbuat salah.
28. Saya merasa terabaikan jika melihat orang tua dekat dengan saudara saya. 29. Saya akan membela saudara saya ketika
dia diperlakukan dengan tidak adil. 30. Orang tua telah bersikap adil terhadap
saya dan saudara saya.
31. Saya sering bertengkar dengan saudara saya.
32. Saya dan saudara saya saling menghindar dan tidak menegur ketika sedang bertengkar.
33. Saya dan saudara saya memiliki tanggung jawab untuk saling mengingatkan jika berbuat salah.
34. Peduli dengan saudara bukanlah sesuatu hal yang membebani.
B
No.BB PernyataanBB SSBB SBB TSBBB STSBB
35. Saya dan saudara saya tidak ragu untuk saling memberikan saran dan kritik. 36. Saya sering melibatkan saudara saya
dalam peristiwa(peristiwa penting hidup saya.
37. Saya ingin mendapat kado ulang tahun yang lebih bagus dari kado yang didapat oleh saudara saya.
38. Saya dan saudara saya sering membelikan hadiah satu sama lain pada saat(saat istimewa.
39. Saya senang menghabiskan waktu bersama saudara saya (bermain,
, olahraga, dll).
40. Saya dan saudara saya sering
mengenai masalah yang sedang kami hadapi.
41. Saya dan saudara saya saling menyalahkan ketika ada masalah.
42. Saya kesal jika dibanding(bandingkan dengan saudara saya.
43. Saya senang mencari kesalahan saudara saya dan mengadukannya kepada orang tua.
44. Saya ingin dianggap anak yang paling hebat oleh orang tua.
B
No.BB PernyataanBB SSBB SBB TSBBB STSBB
46. Saya sering memberikan pujian kepada saudara saya.
47. Saya dan saudara saya sering saling mengejek.
48. Saya dan saudara saya tidak segan untuk saling bertanya mengenai sesuatu yang tidak kami mengerti.
49. Saya merasa saudara saya lebih sering diperbolehkan pulang malam dibanding saya.
50. Berbeda dengan saudara saya, orang tua memperbolehkan saya untuk menonton acara televisi sampai larut malam. 51. Saya dan saudara saya terbiasa saling
meminta izin sebelum meminjam barang milik pribadi.
52. Saya kesal jika melihat saudara saya mendapatkan barang baru, sedangkan saya tidak.
53. Saya senang mengolok(olok saudara saya supaya dia jengkel.
54. Saya senang memanggil saudara saya dengan nama julukan (si bodoh, jelek, gendut, pendek, kribo, dll).
55. Saudara saya sangat menyebalkan karena sering mengancam dan berteriak jika keinginannya tidak dituruti.
B
No.BB PernyataanBB SSBB SBB TSBBB STSBB
56. Hubungan saya dengan saudara saya cukup dekat.
57. Saya sering mengeluhkan jumlah uang saku saudara saya yang lebih banyak. 58. Saya dan saudara saya setuju jika
memiliki kamar tidur terpisah.
59. Saya memberi perhatian pada orang tua lebih dari saudara saya supaya mendapat pujian.
60. Saudara saya adalah salah satu teman terbaik saya. ((((((( ( ((((((( B B B B B
LampiranB2BBUjiBReliabilitasBdanBSeleksiBItemB(UjiBCoba)B B B 1. TahapBPertama ( ) ( ) " * + ' % + ,,- ,,- ./ " % + # " 0 % + # ( + ! ( ( ) % + # + 12 /3 3, 4 . 1,/ ,,3 + 12 42 31 14 241 ,,. + 1 12 3 . 22 ,,2 + 4 14 .4 -, 3-. 43 ,-, + 2 12 - 34 /// 4/4 ,,3 + . 12 3. 34/ 1, ,,3 + 3 12 2 3- 3.1 33 ,,, + , 12 .3 34 2/2 42/ ,,. + - 12 3- 3, / 3 1// ,,, + / 12 . 3. -.3 1- ,,3 + 12 . ,1 4 1 /.3 ,-+ 12 - ., /12 . . ,,4 + 1 12 3 3/ 2. 4., ,,. + 4 12 .4 ,2 33- / ,-+ 2 14 -1 3. 2 13/ ,,3 + . 12 - 34 42. 41, ,,3 + 3 12 . ,. /.4 /1/ ,-+ , 12 .. 34 112 143 ,,, + - 12 // .. 4/ 2,. ,,4
+ / 12 -1 33 ,-/ ,/ ,,, + 14 -/ -/ 2 2 ,2 ,-4 + 14 .3 3 / 4 2 - ,,2 + 1 1. // 3, -43 1 4 ,,, + 4 12 1 3 2 . 41- ,,. + 2 12 4/ ,3 , /-. ,-1 + . 14 ./ ,, 41 11 ,-+ 3 12 3 3 , 4.3 ,,. + , 12 4 34 3/1 41 ,,3 + - 12 3- 3- , . ,2 ,,, + 1/ 12 ,1 34 / 4// ,,3 + 1 14 .4 3 -13 4., ,,. + 1 12 34 3, 122 ,,3 + 11 12 3 ,/ /12 13 ,,-+ 14 12 3 ,/ ,// -/ ,,-+ 12 12 ,1 3, - 3 2. ,,-+ 1. 14 ,. ,/ 4/ - ,,-+ 13 12 14 3 /3 2/2 ,,2 + 1, 12 . 3/ 224 4-- ,,2 + 1- 12 4 3- 4 2/ ,,-+ 4/ 14 -, 3, -1/ . ,,-+ 4 12 3 .2 24- .-4 ,,1 + 4 14 34 3 // 2 4 ,,2 + 41 12 3 3 /.1 2 / ,,. + 44 12 14 3/ 112 2-- ,,2 + 42 12 - 34 ,,3 4// ,,3 + 4. 12 14 3, 2 33 ,,, + 43 12 /- 3 1/, 2.2 ,,2 + 4, 12 4, 32 . 1 13/ ,,3 + 4- 12 ,4 33 .3 ,,-+ 2/ 14 23 -/ 4 3- ,-4 + 2 12 3, 3, , 114 ,,, + 2 12 11 ., ,2. 2,4 ,,4
+ 21 12 22 34 /4 413 ,,. + 24 12 -2 3, /2/ 1/1 ,,, + 22 12 . 32 1.2 ,,3 + 2. 12 .. 33 3/4 41 ,,3 + 23 12 42 31 3 2 4 1 ,,3 + 2, 12 - ,3 224 /-. ,-+ 2- 12 ,1 3, -2 1/ ,,, + ./ 12 3 34 ,// 4 . ,,3 2. TahapBKedua ( ) ( ) " * + ' % + - - - - 2 " % + # " 0 % + # ( + ! ( ( ) % + # + 4 -3 1/, 1 2 4/3 - , + 2 14 1/1 4 1 24 - 3 + 1 2 / 1/ 32 22 - 3 + 2 2 - 1/1 ,/. 4 3 - , + . 2 / 1/. .,4 1-- - , + 3 2 4 1/- .,2 1/1 -+ , 2 23 1/4 -,. 41- - , + - 2 .- 1/, /4 1 . -+ / 2 . 1/3 / 4/4 - , + 2 . 1 4 1/- /./ -+ 2 - -, .4, .// - . + 1 2 ./ 1// 3- 433 - 3
+ 2 4 ,1 1/3 ., 121 - , + . 2 - 1/2 34 4 - - , + , 2 22 1/1 14 1,, - , + - 4 -/ -. /2- 2, - . + / 2 ,1 1/- /23 2 -+ 4 23 1/ .3 22 - 3 + 1 2 -/ 1 / - ,- -+ 4 2 1/ ,2 42 - , + 3 2 /3 -- 21 211 - 3 + , 2 1 1/1 -13 43 - 3 + - 2 .- 1 / - / 2. -+ 1/ 2 3 1/4 ., 4/2 - , + 1 4 21 1/ ,, 4-3 - 3 + 1 2 / 1/4 431 12 -+ 11 2 ./ 1 / 4,- 1- -+ 14 2 . 1 34, 34 - / + 12 2 3 1/, 44- - -+ 1. 4 3. 1 / 23 3 - / + 13 2 4 1/ 144 4-. - 3 + 1, 2 /2 1// 1.. 2/. - 3 + 1- 2 1 1/- 12 .4 -+ 4/ 4 ,, 1/- / / 3. -+ 4 2 /3 -2 / 1 3/4 - 2 + 4 4 .4 1// 3-. 2 1 - 3 + 41 2 . 1/ /.4 2 4 - 3 + 44 2 4 1// 1-3 2-. - . + 42 2 , 1/2 ,/. 132 - , + 4. 2 4 1/, 3,1 ,1 -+ 43 4 -, 1/ 4- 2./ - 3 + 4, 2 1, 1/2 34, 132 - , + 4- 2 34 1/, 112 41 - / + 2 2 .3 1/, .,/ 112 -+ 2 2 -, 1,3 2-3 - .
+ 21 2 42 1/1 4,/ 4.. - , + 24 2 ,4 1/, 4,4 1/ -+ 22 2 /2 1/4 ,23 1,3 - , + 2. 2 22 1/, /3. 41 - , + 23 2 14 1/1 ,/- 4 3 - , + 2- 2 3 1/, 2 - 14 -+ ./ 2 . 1/4 222 414 - , 3. TahapBKetiga ( ) ( ) " * + ' % + - - 4/ " % + # " 0 % + # ( + ! ( ( ) % + # + ,- 2- 13 4 4 . -+ ,- -3 1 33 2./ - / + 1 ,- .4 1/ 2,. 233 -+ 2 ,- , 1 3 4.3 -+ . ,- .4 12 ,,4 4/4 -+ 3 -/ /1 13 - - 14 -+ , -/ - 14 .4, 411 -+ - -/ 1 1. 33- 114 -+ / ,- 3, 1. 4 4 -+ ,- , 1/ 3 24, - / + 1 -/ - .2 2/1 - / + 2 ,- 42 1. 3 1.3 -+ . ,- , 11 4-/ 43 - /
+ , -/ 3 1 //2 4 -+ - ,- 2 . /3- ./ -+ ,- - 1 1 4 24, - / + 4 ,- ,1 1/ 34 4.. -+ 3 ,- .- , , 233 -+ , ,- -1 11 1 , 4,1 - / + 1/ -/ 14 1 -1 41- -+ 1 ,- . 1 23 2 - / + 1 ,- .4 11 43 1,4 -+ 13 ,- ,. 1/ 321 2 , - / + 1, ,- .3 1 -4 412 -+ 4 ,- .- 2 -3 .-. - , + 4 ,- . 1/ 4/. 24/ - / + 41 -/ 4 1 1-3 4-4 - / + 44 ,- ,. - .1/ .12 -+ 42 -/ 41 1. - . 1/1 -+ 43 ,- ./ 1 . 22 - / + 4, -/ // 1. 1 . 1 3 -+ 2 -/ - 1, ..3 ,- -+ 2 ,- ,4 3 3 .1, -+ 21 -/ /3 14 /.2 4 3 -+ 24 -/ 43 1, 4, 32 -+ 22 ,- .3 14 232 13- -+ 2. -/ 3 1, .3 142 -+ 23 ,- -3 1 ,3. 42 -+ 2- -/ 14 13 2-, 14 -+ ./ -/ 4 14 -2, 1-,
-4. TahapBKeempat ( ) ( ) " * + ' % + - - 1, " % + # " 0 % + # ( + ! ( ( ) % + # + ,2 -3 4 2 2 413 -+ ,. 14 / .2 22 -+ 1 ,. / , /,3 2,, -+ 2 ,. - - 3// 433 - / + . ,. / 1 1,. 4 / -+ 3 ,. 4 2 2- 12- -+ , ,. 23 2/ 412 -+ - ,. .- 4 214 1 . -+ / ,. . 1 3 4 4 -+ ,. - , - 21- -+ 1 ,. ./ 3 .43 4-2 - / + 2 ,2 ,1 1 43- 1,1 -+ . ,. - /4 432 - / + , ,. 22 - ,1 4 , -+ - ,2 -/ 1 ./1 . 2 - , + ,2 23 , -,. 22 -+ 4 ,. , 4 1 4.- - / + 3 ,. /3 . 1, 2.4 -+ , ,. 1 .2 43. - / + 1/ ,. 3 / 31/ 414 -+ 1 ,2 21 - 1/ 2 , - / + 1 ,. / / -, 4/4
-+ 13 ,. 4 , 41 2 - / + 1, ,. /2 / /2/ 411 -+ 4 ,. /3 1 ./- 3/. - 3 + 4 ,2 .4 3 33- 22. -+ 41 ,. . / 2 / 43. - / + 44 ,. 4 3 .- .4. - , + 42 ,. , 4 24 1/ -+ 43 ,2 -, - 12 22 -+ 4, ,. 1, 4 /4 1 4 -+ 2 ,. 2 242 .1, - , + 21 ,. 42 4. 1-2 -+ 22 ,. /2 2/. 1.3 -+ 2. ,. 22 . 123 11. -+ 23 ,. 14 / ,. 41, -+ 2- ,. 3 2 1. 11 -+ ./ ,. . 42/ 4/4
-LampiranB3BBFormatBSkalaB untukBPeneitianB B B KUESIONERBPENELITIANB B B I. IDENTITASBDIRIB B
Nama (boleh inisial) :
Jenis Kelamin : L / P
Usia :
Jumlah Saudara Kandung :
II. IDENTITASBSAUDARABKANDUNGB
B UsiaBSaudaraBKandungBB JenisBKelaminBB
Paling Tua tahun L / P
tahun L / P
tahun L / P
tahun L / P
tahun L / P
Paling Muda tahun L / P
tahun L / P
PETUNJUKBPENGISIAN
B
1. Dalam mengisi kuesioner ini & & $ #
dan semua jawaban yang Anda berikan akan dijamin kerahasiaannya.
2. Kuesioner ini terdiri dari 38 pernyataan mengenai hubungan Anda dengan saudara kandung Anda. Bacalah setiap nomor dengan teliti