• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

B. Gaya Hidup Hedonis

1. Pengertian Gaya Hidup Hedonis

Hedonis berasal dari bahasa Yunani yaitu hedone yang berarti kesenangan. Hedonism adalah pandangan hidup yang menganggap bahwa kesenangan dan kenikmatan hidup adalah tujuan utama (Moeliono, 1998). Gaya hidup hedonis adalah pola hidup yang mengarahkan aktivitasnya untuk mencari kesenangan hidup, sehingga bentuk perilaku yang dimunculkan dalam perilaku hedonis biasanya lebih banyak menghabiskan waktu diluar rumah untuk bersenang-senang dengan teman-temannya, senang membeli barang yang tidak diperlukan, dan selalu ingin menjadi perhatian dilingkungan sekitarnya (Nadzir, 2015).

Engel, Blackwell, dan Miniard (1995) mengatakan bahwa gaya hidup didefinisi sebagai pola dimana orang hidup dan menghabiskan waktu serta uang. Menurut Setiadi (2008) gaya hidup merupakan cara hidup yang

diidentifikasikan oleh bagaimana orang menghabiskan waktu mereka (aktivitas), apa yang mereka anggap penting dalam lingkungannya (ketertarikan) dan apa yang mereka pikirkan tentang diri mereka sendiri dan juga dunia sekitarnya (pendapat). Lebih lanjut, Kotler dan Amstrong (2008) mengatakan bahwa gaya hidup adalah pola hidup seseorang yang diekspresikan dalam kegiatan, minat dan pendapatnya.

Menurut Takariani (2013) hedonis adalah pandangan hidup yang menganggap bahwa kesenangan dan kenikmatan materi adalah tujuan utama hidup. Hedonis adalah kebendaan yang diukur dengan harta yang dinilai dengan uang, dengan uang tersebut individu dapat mencari kesenangan (Nisak, 2014).

Berdasarkan berbagai pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa gaya hidup hedonis merupakan perilaku individu yang mengutamakan kesenangan dan kenikmatan sebagai tujuan utama hidup dengan cara menghabiskan waktu serta uang melalui aktivitas, minat dan opini.

2. Aspek-Aspek Gaya Hidup Hedonis

Aspek gaya hidup hedonis dicerminkan melalui AIO (Activities, Interest dan Opinion) yang berorientasi pada kesenangan sehingga disebut gaya hidup hedonis. Menurut Engel, Blackwell, dan Miniard (1995) terdapat tiga aspek gaya hidup hedonis, yaitu :

a. Minat

Minat adalah suatu yang menarik dari lingkungan sehingga individu merasa senang untuk memperhatikannya. Minat dapat muncul terhadap

suatu objek, peristiwa atau topik yang menekan pada unsur kesenangan hidup. Antara lain adalah fashion, makanan, benda-benda mewah, tempat berkumpul dan selalu ingin menjadi pusat perhatian.

b. Aktivitas

Aktivitas yang dimaksud adalah cara individu menggunakan waktunya yang berwujud tindakan nyata yang dapat dilihat. Misalnya lebih banyak mengahabiskan waktu diluar rumah, lebih banyak membeli barang-barang yang kurang diperlukan, pergi ke pusat pembelanjaan daan kafe.

c. Opini

Opini adalah pendapat seorang individu tentang dirinya sendiri dan produk-produk yang berkaitan dengan kesenangan hidupnya. Opini merupakan cara pandang individu untuk membela dan mempertahankan gaya hidup tersebut, sekaligus menjelaskan apa saja hal-hal yang diperlukan atau harus dilakukan untuk menunjang gaya hidupnya.

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Gaya Hidup Hedonis

Kotler (dalam Rianton, 2013) menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi gaya hidup seseorang yang berorientasi pada kesenangan ada dua faktor, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri individu (internal) dan faktor yang berasal dari luar diri individu (eksternal) :

a. Faktor internal

1) Sikap, yaitu suatu keadaan jiwa dan keadaan pikir yang mempersiapkan untuk memberi tanggapan terhadap suatu objek

diorganisasikan melalui pengalaman dan mempengaruhi secara langsung pada perilaku. Keadaan jiwa tersebut sangat dipengaruhi oleh tradisi, kebiasaan, kebudayaan dan lingkungan sosial.

2) Pengalaman dan pengamatan, yaitu pengalaman dapat mempengaruhi pengamatan sosial dalam tingkah laku, pengalaman dapat diperoleh dari semua tindakan masa lalu dan dapat dipelajari, melalui belajar orang akan dapat memperoleh pengalaman. Hasil dari pengalaman sosial akan dapat membentuk pandangan terhadap suatu objek.

3) Kepribadian, ialah konfigurasi karakteristik individu dan cara berperilaku yang menentukan perbedaan perilaku dari setiap individu. 4) Konsep diri, yaitu fakotor lain yang menentukan kepribadian individu

adalah konsep diri. Konsep diri sudah menjadi pendekatan yang dikenal untuk menggambarkan hubungan antara konsep diri konsumen dengan brand image. Bagaimana individu memandang dirinya akan mempengaruhi minat terhadap suatu objek. Konsep diri sebagai inti dari pola kepribadian akan menentukan perilaku individu dalam menghadapi permasalahan hidupnya, karena konsep diri merupakan frame od reference yang menjadi awal perilaku.

5) Motif, ialah perilaku individu muncul karena adanya motif kebutuhan untuk merasa aman dan kebutuhan terhadap prestise merupakan beberapa contoh tentang motif. Jika motif seseorang terhadap kebutuhan akan prestise itu besar maka akan membentuk gaya hidup yang cenderung mengarah kepada gaya hidup hedonis.

6) Persepsi, adalah proses dimana seseorang memilih, mengatur dan menginterpretasikan informasi untuk membentuk suatu gambar yang berarto mengenai dunia.

b. Faktor eksternal

1) Kelompok referensi, adalah kelompok yang memberikan pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap dan perilaku seseorang. Kelompok yang memberikan pengaruh langsung adalah kelompok dimana individu tersebut menjadi anggotanya dan saling berintegrasi, sedangkan kelompok yang memberi pengaruh tidak langsung adalah kelompok dimana individu tidak menjadi anggota didalam kelompok tersebut. Pengaruh-pengaruh tersebut akan menghadapkan individu pada perilaku dan gaya hidup tertentu.

2) Keluarga, yaitu memegang peran terbesar dan terlama dalam pembentukan sikap dan perilaku individu. Hal ini karena pola asuh orang tua akan membentuk kebiasaan anak yang secara tidak langsung mempengaruhi pola hidupnya.

3) Kelas sosial, adalah sebuah kelompok yang relatif homogen dan bertahan lama dalam sebuah masyarakat, yang tersusun dalam sebuah urutan jenjang dan para anggota dalam setiap jejaring itu memiliki nilai, minat dan tingkah laku yang sama. Ada dua unsur pokok dalam sistem sosial pembagian kelas dalam masarakat, yaitu kedudukan (status) dan peran. Kedudukan sosial artinya tempat seseorang dalam lingkungan pergaulan, prestise hak-haknya serta kewajibannya.

Kedudukan sosial ini dapat dicapai oleh seseorang dengan usaha yang sengaja maupun diperoleh karena kelahiran. Peranan merupakan aspek dinamis dari keudukan. Apabila individu melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya maka ia menjalankan suatu peranan.

4) Kebudayaan, meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hokum, adat istiadat dan kebiasaan yang diperoleh individu sebagai anggota masyarakat. Kebudayaan terdiri dan segala sesuatu yang dipelajari dari pola perilaku yang normatif, meliputi ciri-ciri pola pikir, merasakan dan bertindak.

Dokumen terkait